TK RESTU IBU
TAHUN PELAJARAN 2018 – 2019
III. Sarana/Prasarana
a. Meja/kursi murid :
b. Meja/kursi guru :
c. Lemari besar :
d. Kipas angina :
e. Loker anak :
f. Loker sepatu :
g. Papan tulis/white board :
h. Papan planel :
i. Loker guru :
j. Alat bermain :
1) Ayunan : 2 buah
2) Jungkitan : 1 buah
3) Papan luncur : 3 buah
4) Trampollin : 1 buah
5) Gawang TK : 2 buah
6) Jaring laba – laba : 1 buah
k. Mainan di dalam:
1) L
l. Karpet :
m. Meja kepala sekolah : 1 buah
n. Kursi kepala sekolah : 1 buah
o. Kursi tamu : 1 set
p. Tempat tidur UKS : 1 buah
q. P3K : 1 buah
r. Komputer/laptop : 2 buah
s. Printer : 2 buah
t. Tape recorder/sound system : 3 buah
u. TV : 1 buah
v. Peralatan kesenian :
1) Drumband : 1 set
2) Angklung : 2 set
3) Pianika : 8 buah
4)
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kurikulum menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas), Bab I Pasal I poin 19 adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Amanat yang tertuang dalam UU Sisdiknas tersebut juga ditegaskan
bahwa kurikulum dikembangkan dengan prinsip keragaman agar
memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan
dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah dan peserta didik.
Pendidikan bagi anak adalah pemberian upaya untuk menstimulasi,
membimbing, dan mengasuh serta pemberian kegiatan pembelajaran yang akan
menghasilkan kemampuan dan keterampilan pada anak.
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan
pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan
dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan daya
cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan jamak, dan kecerdasan spritual (Agama).
Di dalam lampiran peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan
(permendikbud) No. 146 tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan
Kurikulum.
Tingkat Satuan Pendidikan dinyatakan bahwa Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) untuk Taman Kanak - Kanak adalah kurikulum
operasional yang dikembangkan dan dilaksanakan sesuai dengan karakteristik
satuan Taman Kanak - Kanak.
Artinya kurikulum di tingkat satuan pendidikan termasuk satuan Taman
Kanak - Kanak dapat diperkaya dengan menambahkan keunggulan lokal/
kekhasan lembaga/mengadopsi kurikulum dari negara lain sehingga sangat
memungkinkan adanya karagaman dalam kurikulum operasional yang di
kembangkan oleh masing-masing satuan pendidikan.
Merujuk pada ketentuan tersebut di atas, maka Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan keharusan yang disusun oleh dan
dilaksanakan di satuan pendidikan masing-masing.
Tujuan ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta tujuan yang
disesuaikan dengan potensi dan kondisi lingkungan daerah satuan pendidikan
serta peserta didik.
Seperti yang telah dijelaskan di atas mengenai kebijakan - kebijakan
yang diberikan pemerintah kepada Taman Kanak – Kanak, maka pemerintah
memberikan wewenang kepada Taman Kanak – Kanak untuk menyusun
sendiri dengan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu pasal 3 tentang fungsi dan tujuan
Pendidikan Nasional dan pasal 35 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Standar Nasional Pendidikan secara eksplisit diperjelas pada peraturan
Pemerintah No 19 tahun 2005 pasal 1 ayat 1 yaitu ”Standar nasional pendidikan
adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
Kurikulum 2013 Taman Kanak – Kanak dikembangkan dengan mengacu
pada teori pendidikan berbasis standar dan kurikulum berbasis kompetensi.
Pendidikan berbasis standar menetapkan adanya standar nasional Pendidikan
Anak Usia Dini sebagai kriteria tentang pengelolaan dan penyelenggaraan
pendidikan Anak Usia Dini di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia (Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
137 Tahun 2014), Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian
Agama Nomor 3489 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Standar
Pendidikan Anak Usia Dini tersebut terdiri dari:
1. Standar tingkat pencapaian perkembangan anak;
2. Standar isi;
3. Standar proses;
4. Standar penilaian pendidikan;
5. Standar pendidik dan tenaga kependidikan;
6. Standar sarana dan prasarana;
7. Standar pengelolaan; dan
8. Standar pembiayaan.
Proses pengembangan kurikulum secara langsung berlandaskan pada
empat standar yakni standar tingkat pencapaian perkembangan anak, standar
isi, standar proses, dan standar penilaian pendidikan. Sementara itu, empat
standar lainnya dikembangkan lebih lanjut untuk mendukung implementasi
kurikulum.Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan
pengalaman belajar seluas-luasnya bagi anak untuk mengembangkan
kemampuan yang berupa sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kurikulum 2013
Raudhatul Athfal menerapkan pembelajaran dalam bentuk pemberian
pengalaman belajar langsung kepada anak yang dirancang sesuai dengan latar
belakang, karakteristik, dan usia anak.
Kurikulum TK Restu Ibu adalah kurikulum operasional yang
dikembangkan dan dilaksanakan sesuai dengan karakteristik TK Restu Ibu .
Artinya kurikulum ini disusun oleh TK Restu Ibu disesuaikan dengan
karakteristik seperti keadaan lingkungan, peserta didik, sarana dan prasarana,
biaya, dan nilai-nilai yang mendasari, serta program yang akan dilakukan oleh
TK Restu Ibu .
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
beragam, mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin
pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri
atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari
kedelapan standar nasional pendidikan tersebut yaitu Standar Isi (SI) dan
Tingkat Pencapaian Lulusan merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan
dalam mengembangkan kurikulum.
Desentralisasi pengelolaan pendidikan ini diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan Taman Kanak - Kanak sesuai dengan kondisi daerah dan keadaan
satuan pendidikan. Kewenangan satuan pendidikan dalam menyusun
kurikulum memungkinkan Taman Kanak - Kanak dapat menyesuaikan dengan
tuntutan kebutuhan anak didik, keadaan TK, kondisi sarana prasarana. Dengan
demikian Taman Kanak - Kanak memiliki cukup kewenangan dalam
merancang dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan, pengolahan
pengalaman belajar dan metode, media, alat dan sumber belajar, dan
mengevaluasi proses pembelajaran.
TK Restu Ibu sebagai sebuah satuan pendidikan berusaha untuk
melaksanakan pembelajaran sebaik mungkin untuk mencapai tujuan
pendidikan. TK Restu Ibu mempersiapkan semua hal yang akan menunjang
keberhasilan proses pembelajaran diantaranya ruang belajar yang cukup
memadai, alat dan sumber belajar, sarana dan prasarana, mitra sekolah, serta
di tunjang oleh tenaga pendidik yang berjumlah 6 orang dengan latar belakang
pendidikan yang beragam namun potensial untuk mengajar dan membimbing
peserta didik di TK Restu Ibu.
Untuk lebih memperjelas program kegiatan pembelajaran tahun
2018/2019, maka kami menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dilengkapi dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tahunan
(RPPT), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Semester (RPPS), Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Harian (RPPH).
Dengan disusunnya dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan TK
Restu Ibu 2018/2019 diharapkan dapat menjadi standar acuan bagi
penyelenggara dan pendidik TK Restu Ibu dalam membuat perencanaan,
pelaksanaan pembelajaran serta penilaian/evaluasi pada lembaga pendidikan
TK Restu Ibu.
2. Dasar Operasional Penyusunan Kurikulum TK Restu Ibu
Dalam penyusunan Kurikulum TK Restu Ibu berpedoman kepada :
a. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
b. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2013 tentang
Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif.
c. Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan.
d. Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
e. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014
tentang Standar.
f. Pendidikan Anak Usia Dini, sebagai pengganti Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No.58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan
Anak Usia Dini.
g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146 tahun 2014
tentang kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.
h. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014
tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013.
3. Tujuan Penyusunan Kurikulum TK Restu Ibu
Kurikulum TK Restu Ibu disusun sebagai :
a. Acuan bagi pengelola dan guru dalam menyusun program layanan,
kegiatan pembelajaran dan kegiatan lain yang mendukung pencapaian
keberhasilan belajar anak.
b. Informasi tentang program layanan di TK Restu Ibu yang diberikan
kepada anak didik.
c. Dokumen program yang diperlukan untuk pemberian pembinaan.
d. Mengoptimalkan kemampuan, bakat, minat, dan/atau potensi yang ada
pada peserta didik.
e. Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri, kompetitif, dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
f. Menciptakan proses pembelajaran yang mencerdaskan, mengasyikkan,
dan menyenangkan.
g. Mengoptimalkan seluruh sarana prasarana ataupun sumber belajar yang
ada di TK Restu Ibu.
B. Visi, Misi dan Tujuan TK Restu Ibu
1. Visi TK Restu Ibu
“ Cerdas, Ceria dan Berakhlak Mulia”
2. MISI TK Restu Ibu
Menanamkan pendidikan agama sejak dini
Membiasakan membaca dan memahami Al-Qur’an
Melatih sikap dan perilaku islami
Melatih dan membiasakan beribadah
Menanamkan dan melatih kemampuan dasar calistung
Menciptakan kegiatan yang dapat memberi kesempatan murid
berekspresi
Membantu peserta didik menyiapkan diri pada pendidikan yang lebih
tinggi
Menjadi sekolah unggul di Depok dan sekitarnya
3. Tujuan Satuan TK Restu Ibu
Menjadi sekolah unggulan di Depok dan sekitarnya
Menyiapkan generasi yang beriman dan bertaqwa serta siap
menghadapi perkembangan zaman
Mengembangkan minat dan bakat untuk meraih prestasi yang prima
C. Karakteristik TK Restu Ibu
Kurikulum TK Rrestu Ibu disusun dengan mengedepankan nilai-nilai
Islami sebagai dasar untuk pengembangan akhlakul karimah / karakter peserta
didik, seperti halnya pembiasaan rutin yang awali dari hal kecil dalam
kehidupan anak sehari-hari antara lain : Membiasakan makan dan minum
menggunakan tangan kanan, makan minum sambil duduk, memakai baju
tangan kanan dahulu, memakai sepatu kaki kanan dahulu, masuk mesjid kaki
sebelah kanan dahulu , masuk kamar mandi kaki kiri dahulu, itu contoh
pembiasaan / hal yang kecil yang semuanya selalu diawali dan diakhiri dengan
doa. Nilai-nilai Islami lainnya seperti pembiasaan menghafal surat-surat
pendek , doa sehari-hari, sholat duha berjama’ah dan setiap hari anak mengaji
dengan metode Iqro, sholat dhuhur berjamaah dan Jum’at Tahfizh serta
mengenal pembiasaan-pembiasaan lainnya. Adapun nilai-nilai karakter yang
dikembangkan diantaranya : religius, jujur, kemandirian , disiplin,
kepeminpinan, kreatif, inovatif dan tanggung jawab.
Penerapan nilai-nilai ini dilakukan melalui pembiasaan rutin yang
diterapkan selama anak mengikuti pendidikan di TK Restu Ibu, melalui
pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, mmenyenangkan dan islami, hal ini
semua mengacu pada Visi Misi TK Restu Ibu yaitu membentuk generasi yang
cerdas, ceria dan berakhlak mulia sehingga terwujudnya putra-putri yang
diharapkan yakni menjadi putra puti yang sholeh dan sholehah yang dapat
mengamalkan pembiasaan-pembiasaan baik dalam kehidupan sehari -hari serta
mampu membawa diri menjadi insane yang baik dikemudian hari pada jenjang
yang lebih tinggi.
D. Program Pengembangan dan Muatan Pembelajaran
Program pengembangan berisi program pengembangan nilai agama dan
moral, fisik-motorik, kognitif, social-emosional, bahasa, dan seni.Setiap
program pengembangan mengembangkan sikap, pengetahuan dan
keterampilan anak.
1. Program Pengembangan
Kurikulum dapat dianalogikan sebagai program yang dirancang untuk
mencapai tujuan. Jika tujuannya adalah Tingkat Pencapaian Perkembangan
Anak, maka kurikulum sebagai program Pengembangan PAUD untuk
mencapai aspek perkembangan tersebut. Karenanya kurikulum memuat
program pengembangan :
a. Pengembangan nilai agama dan moral mengenalkan nilai-nilai moral
dan perilaku baik melalui kegiatan rutinitas untuk memunculkan
pembiasaan-pembiasaan perilaku baik.
b. Pengembangan motorik mencakup stimulasi terencana untuk
mengembangkan kekuatan otot kasar, otot halus. Dan perilaku sehat.
Pengembangan motorik dilakukan melalui berbagai aktivitas kegiatan
bermain dan pembiasaan.
c. Pengembangan kognitif sebagai program fasilitasi agar anak mengenal
dunia dengan cara eksplorasi dan bermain aktif sehingga anak memiliki
pengalaman yang menunjang kematangan berpikirkritis, analitis, dan
problem solving.
d. Pengembangan bahasa merupakan program untuk meningkatkan
kemampuan memahami bahasa yang disampaikan (reseptif), mampu
menyampaikan dengan jelas dan runtut (ekspresif), dan pengenalan
keaksaraan awal melalu iinteraksi aktip anak dengan anak, dan
anakdengan orang tua.
e. Pengembangan sosial-emosional mencakup perwujudan suasana untuk
tumbuh-kembangnya sikap dan keterampilan sosial dalam konteks
bermain.
f. Pengembangan seni mencakup perwujudan suasana untuk
tumbuhkembangnya apresiasi seni dalam konteks bermain.
Tabel 2.1
Program Pengembangan Kurikulum KI dan KD
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
KI-1 :Meneriam ajaran agama 1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-
yang dianutnya Nya
1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan sekitarnya sebagai rasa syukur
kepada Tuhan.
KI-2 :Memiliki perilaku hidup 2.1 Memiliki perilaku yangmencerminkan hidup
sehat, rasa ingin tahu, sehat
kreatif dan estetis,
percaya diri, 2.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
disiplin, mandiri, peduli, ingin tahu
mampu bekerja sama,
2.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
mampu menyesuaikan diri,
jujur, rendah hati kreatif
dansantun dalam 2.4 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
berinteraksi dengan
keluarga, pendidik dan/atau estetis
pengasuh dan teman 2.5 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
percaya diri
mengasosiasikan, dan
3.7 Mengenal lingkungan social (keluarga,
mengomunikasikan melalui teman, tempat tinggal, tempat ibadah,
kegiatan bermain budaya, transportasi)
3.13
Mengenal emosi diri dan orang lain
3.14
Mengenal kebutuhan, keinginan, dan minat
diri
3.15 Mengenla berbagai karya dan aktivitas seni
2. Muatan Pembelajaran
Muatan Pembelajaran berisi kumpulan materi yang akandikenalkan
pada anak untuk mendukung pencapaian kompetensi dasar dan kompetensi
inti pada setiap anak. Muatan Pembelajaran ditetapkan di TK dengan
memperhatikan :
a. Tahapan Perkembangan Anak
b. Kompetensi Dasar yang ingin dicapai
c. Visi, Misi dan tujuan lembaga
d. Kearifan lokal
e. Keunggulan Lembaga
Langkah-langkah Penyusunan Muatan Pembelajaran / Materi
a. Tuliskan setiap program pengembangan (nilai agama dan moral,
fisikmotorik, kognitif, bahasa, social-emosional, dan Seni)
b. Tuliskan KD yang tercakup dari setiap program pengembangan
c. Tentukan kata kunci yang diharapkan dari setiap KD
d. Jabarkan konsep atau materi yang tercakup atau yang mencirikan kata
kunci
e. Sesuaikan materi dengan kemampuan yang pada umumnya dicapai
anak pada kelompok usia tertentu dan visi, misi, tujuan, dan kekhasan
di TK.
Muatan pembelajaran pada PAUD berisi materi-materi yang
dikenalkan kepada anak sesuai dengan program pengembangan. Muatan
pembelajaran pada program anak usia dini lebih menekankan pada
pembentukan sikap, etika, pengenalan cinta tanah air.
Tabel 2.2
Pengembangan Program dan Muatan Pembelajaran
Kurikulum TK Restu Ibu
Program Kompetensi yang dicapai Materi Pembelajaran
Pengembangan
Mengurutkan benda
berdasarkan seriasi
(kecilsedang besar)
Mengurutkan benda
berdasarkan 5 seriasi
(sangat kecil - lebih kecil,
kecil besar - lebih besar -
paling besar),
Pola ABC - ABC, ABCD
berdasarkan urutan warna,
bentuk, ukuran, bunyi,
warna, fungsi, sumber, dl.
Mencocokkan lambang
bilangan dengan jumlah
bilangan.
Hubungan satu ke satu, satu
ke banyak, kelompok ke
kelompok.
Lambang bilangan
Mencocokkan
Program Kompetensi yang dicapai Materi Pembelajaran
Pengembangan
Doa
Sebelum Ar
Menyebarkan dan
1 Al Fatihah Al an’am Tasbih Rosyiid
salam sesudah ,
belajar
2 Sebelum Tahmid 99 Al
Ali Imran Sesama Khooliq
dan Asmaul
An Naas : muslim
sesudah husna
103 bersaudara
Makan
3 Sebelum Tahlil AlQow
Al dan wiyyu
Al Falaq Baqarah Kebersihan sesudah
: 222 kegiatan
4 Sebelum Takbir Ar
Al Ashr Menjaga dan Rozzaaq
Al Ikhlas
:3 lisan sesudah
tidur
5 An Nasr Kebahagi An
AlAnkabut Mendirikan an dunia Naafi’
: 45 Sholat akhirat
7 AlKaafiru Masuk As
un dan keluar Samii’
An kamar
Ketaatan
Nissa : 59 mandi
8 Al Al Masuk Al Bashiir
Kautsar Anbiya : Kasih sayang keluar
107 rumah
9 Al Doa naik As Salaam
Azzalzal ah
Maauun Beramal kendaraa n
:7
10 Quraisy Masuk dan Al Jaami’
Al keluar
Maidah ; Berbuat baik masjid
2
Tabel 2.4
Program Pengembangan dan Beban Belajar
Program Pengembangan Kompetensi Usia 4 – 6 tahun
1. Nilai Agama dan A. SikapSpiritual 900 menit 900 menit
Moral B. Sikap Sosial perminggu terdiri permingguun
atas 540 menit tatap
2. Fisik – Motorik C. Pengetahuan muka dan 360 menit atau 180 Menit
3. Kognitif D. Keterampilan pengasuhan untuk 5
terprogram
4. Bahasa pertemuan
perminggu
5. Sosial Emosional
6. Seni
Keterangan:
Kelebihan waktu 300 menit di pakai untuk waktu istirahat, sholat duha,
sholat dzuhur.
E. Kalender Pendidikan dan Program Tahunan
1. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun pembelajaran. Kalender
pendidikan mencaup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur. Kalender pendidikan mengacu pada
ketentuan pemerintah dan Kementerian Agama disesuaikan dengan
kebutuhan sekolah yang ditaur dalam jadwal kegiatan dan jadwal pelajaran.
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun pelajaran di TK Restu Ibu.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran
di TK Restu Ibu.
Waktu pembelajaran efektif belajar adalah jumlah jam
pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk
seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal ditambah jumlah jam untuk
kegiatan pengembangan diri.
Jeda Tengah Semester adalah penggalan waktu setiap semester baik
Semester Gasal maupun Semester Genap.
Waktu Libur adalah kegiatan yang ditetapkan bahwa tidak ada
aktifitas belajar mengajar yang terjadwal.
Adapun jumlah hari efektif pada kegiatan pembelajaran Tahun Pelajaran
2018-2019 untuk semester ganjil adalah 120 hari dan semester genap 99
hari. Hari libur pada semester ganjil berjumlah 64 hari dan pada semester
genap 82 hari. Berikut tabel hari efektif dan hari libur.
Tabel 2.5
Hari Efektif dan Hari Libur
NO BULAN TAHUN HARI HARI HARI
KALENDER LIBUR EFEKTIF
SEMESTER GANJIL
1 Juli 2018 31 19 12
2 Agustus 2018 31 10 21
3 September 2018 30 11 19
4 Oktober 2018 31 8 23
5 November 2018 30 9 21
6 Desember 2018 31 19 12
Jumlah 184 64 120
SEMESTER GENAP
7 Januari 2019 31 9 22
8 Februari 2019 28 8 20
9 Maret 2019 31 10 21
10 April 2019 30 8 22
11 Mei 2019 31 11 20
12 Juni 2019 30 20 10
Jumlah 181 82 99
Jumlah Total 365 146 219
a. Pelaksanaan Kurikulum
1) Permulaan tahun ajaran
2) Kegiatan puncak tema
3) Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam tiap bulan
4) Hari – hari libur
5) Waktu belajar Efektif
b. Kegiatan Khusus
1) Kegiatan mendatangkan narasumber
2) Mengunjungi tempat yang terkait dengan tema
3) Pentas seni anak
4) Perayaan hari – hari besar Islam
5) Manasik Haji
c. Kegiatan Pendukung
1) Pertemuan orang tua
2) Praktek Shalat berjamaah
Tabel 2.7
PROGRAM TAHUNAN RA AL MUTTAQIN
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
BULAN TEMA TGL KEGIATAN
11 Pertemuan POM
14 Pemeriksaan Kesehatan
November - Binatang
2018 - Tanaman
3,10,17,24 Pengajian Rutin
8 POM
BULAN TEMA TGL KEGIATAN
11 Pemeriksaan Kesehatan
Out Bond
25
23 Sosialisasi tema bulan Maret
12 PPDB 2018/2019
14 Pertemuan POM
22
Sosialisasi Tema bulan Maret
Karnaval RA Se Kota
Tasikmalaya
5
11 Pertemuan POM
8 Munaqosah
18 Munaqosah
29 Pesantren Ramadhan
Semester/Bulan/Minggu : I/Juli/Minggu ke 4
Tema : Diriku
Sub Tema : Tubuhku
Sub-sub tema :-
Kelompok : B (usia 5-6 Tahun)
Pada akhir satu atau beberapa tema dapat dilaksanakan kegiatan puncak
tema. Puncak tema merupakan kegiatan penyimpul bagi anak-anak terkait
dengan semua konsep, aktivitas yang dilakukan sepanjang tema berlangsung.
Puncak tema dapat berupa kegiatan antara lain pameran hasil karya, kunjungan
wisata, kegiatan bersama orang tua, panen bersama, pertunjukan sosio drama,
bazar makanan dan minuman hasil masakan anak dan orang tua, dan lain-lain.
Sebagai contoh ketika mengambil tema Sepeda, puncak tema dapat berupa
kegiatan bersepeda gembira bersama keluarga. Ketika mengambil tema Kupu-
kupu, kegiatan puncak temanya menanam tanaman bunga di sekitar halaman
sekolah, atau melepas kupu- kupu hasil pembiakan anak.
2. Kompetensi Dasar
a. KD yang ditetapkan dalam RPPM sesuai dengan KD yang sudah
ditetapkan di Program Semester atau jika dipandang penting dapat dirubah
sesuai kondisi.
b. Komposisi KD yang diambil mewakili seluruh program pengembangan
(nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional,
dan seni).
c. KD untuk sub tema atau sub-sub tema dapat diambil seluruhnya atau
hanya sebagian dari KD yang ada di tema.
d. KD yang sudah dipilih dapat diulang kembali untuk digunakan di tema
lainnya.
e. Penulisan KD dapat dituliskan dengan urutan angka atau dituliskan secara
utuh.
f. Penempatan KD dapat masuk ke dalam kolom atau ditulis di atas setelah
identitas program.
CONTOH : KD untuk tema “Diriku”diprogram semester terdiri dari:
- 1.1, 1.2, 3.1-4.1 (NAM),
- 2.1, 3.3-4.3, 3.4-4.4 (Fisik-Motr)
- 2.5, 2.6, 2.7, 2.8, 3.13-4.13 (Sosem),
- 2.2, 3.6-4.6, 3.7-4.7, 3.8-4.8 (kognitif),
- 2.13, 3,10-4.10, 3.11-4.11, 3.12-4.12 (bahasa),
- 3.15- 4.15 (seni)
KD yang terpilih untuk RPPM dengan Sub tema “tubuhku”terdiri dari:
- 1.1, 3.1-4.1 (NAM)
- 2.1, 3.4-4.4 (Motr)
- 2.5, 2.6 (Sosem)
- 3.6-4.6 (Kog)
- 2.13, 3.10-4.10 (Bahasa)
- 3.15-4.15 (Seni)
Sub tema berikutnya dapat menggunakan KD sisanya atau mengulang KD
yang sama.
3. Materi Pembelajaran
a. Materi pembelajaran diambil dari materi pembelajaran yang sudah
dijabarkan di KTSP (lihat contoh)
b. Banyaknya materi pembelajaran yang diambil disesuaikan dengan
kemampuan belajar anak
c. Materi pengembangan sikap dimasukkan ke dalam SOP dan menjadi
pembiasaan yang diterapkan sehari-hari sepanjang tahun.
d. Materi pengembangan sikap yang telah dimasukkan ke dalam SOP terus
diterapkan walaupun tidak lagi dicantumkan dalam RPPM.
e. Materi pembelajaran dikaitkan dengan tema/sub tema/sub-sub tema.
f. Materi pelajaran untuk satu tema/sub tema/sub-sub tema akan diulang-
ulang sesuai dengan alokasi waktu RPPM untuk penguatan kemampuan
anak.
Contoh Materi Pembelajaran diKTSP:
KD1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaannya Contoh
Materi embelajaran untuk KD1.1 adalah:
Mengetahui sifat Tuhan sebagai pencipta, mengenal ciptaan-ciptaan Tuhan,
membiasakan mengucapkan kalimat pujian terhadap ciptaan Tuhan. Contoh
Materi Pembelajaran yang diambil untuk RPPM sub tema diriku, tubuhku
ciptaan Tuhan.
4. Rencana Kegiatan
a. Rencana kegiatan berisi beberapa rencana kegiatan yang dapat diikuti
anak.
b. Rencana kegiatan harus menarik dan membolehkan anak-anak untuk
memilih dari banyak kegiatan yang disiapkan guru.
c. Rencana kegiatan untuk 1 minggu harus bervariasi agar anak tidak bosan.
d. Jumlah kegiatan yang disediakan setiap harinya minimal 4 kegiatan
berbeda untuk tetap menjaga minat belajar anak dan agar anak memiliki
pengalaman belajar yang beragam.
e. Rencana kegiatan harus dapat mencerminkan pendekatan saintifik
f. Rencana kegiatan memperhatikan model pembelajaran (area, sentra,
sudut, kelompok dengan kegiatan pengaman) yang digunakan di setiap
satuan PAUD.
g. Rencana kegiatan untuk satu minggu memberi pengalaman nyata anak
dengan bermain balok, drama, alam, dll.
h. Materi pembelajaran diulang setiap harinya selama alokasi waktu yang
ditetapkan di RPPM tetapi dengan kegiatan yang berbeda. Tujuannya agar
anak dapat mencapai hasil belajar yang optimal dengan pengalaman
belajar yang menarik sehingga tidak membosankan.
i. Rencana Kegiatan disesuaikan dengan tema.
j. Untuk menunjukkan kebermaknaan pelaksanaan pembelajaran tematik,
setiap akhir tema dikuatkan dengan kegiatan puncak tema.
k. Puncak tema dapat betupa kegiatan antara alain membuat kue/makanan,
makan bersama, pameran hasil karya, pertunjukan, panen tanaman dan
kunjungan.
Untuk lebih jelas mengenai contoh RPPM terdapat pada lampiran
D. RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM HARIAN
Rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH) adalah acuan untuk
mengelola kegiatan bermain dalam satu hari. RPPH disusun dan dilaksanakan oleh
pendidik. Format RPPH tidak harus baku tetapi memuat komponenkomponen yang
ditetapkan. Komponen RPPH terdiri dari: (1) identitas program, (2) materi, (3) alat
dan bahan, (4) kegiatan pembukaan, (5) kegiatan inti, (6) kegiatan penutup, dan (7)
rencana penilaian.
1. Identitas RPPH
Identitas sebuah RPPH memuat:
Nama RA adalah nama lembaga TK yang menyusun RPPM Semester
/bulan/minggu yang keberapa
Hari/tanggal
Tema / Sub Tema / Sub-sub Tema diambil dari tema/sub tema/sub-sub tema
yang disusun di program semester. Kelompok usia anak diisi dengan kelompok
sasaran
2. Materi
1. Materi diambil dari materi di telah dijabarkan di RPPM
2. Materi sejalan dengan tujuan yang telah dituliskan di atasnya
3. Materi dapat dibedakan:
a. Materi untuk pengembangan sikap dapat dituliskan di RPP lalu masuk
ke SOP atau langsung dimasukkan menjadi kegiatan rutin dan diterapkan
melalui pembiasaan serta diulang-ulang setiap hari sepanjang tahunnya
(ditindaklanjuti dengan dimasukkan ke dalam SOP kegiatan).
b. Materi pengembangan pengetahuan dan keterampilan dikenalkan sesuai
RPPH.
3. Alat dan Bahan
1. Alat dan bahan sangat terkait dengan kegiatan yang akan dikelola guru pada
hari itu.
2. Kegiatan diambil dari beberapa rencana kegiatan yang ada di RPPM.
3. Kegiatan yang ditetapkan tergantung pada pengelolaan model endekatan
yang digunakan di lembaga RA tersebut.
4. Alat dan bahan di tata untuk menarik minat belajar anak.
4. Kegiatan Pembukaan
1. Kegiatan pembukaan ditujukan untuk membantu membangun minat anak
agar anak siap bermain di kegiatan inti.
2. Kegiatan pembukaan penting untuk mengenalkan materi pembelajaran.
3. Kegiatan pembukaan dimanfaatkan guru untuk mengenalkan kegiatan
bermain yang sudah disiapkan, aturan bermain, menerapkan pembiasaan-
pembiasaan, dan sebagainya
5. Kegiatan Inti
1. Proses belajar menerapkan pendekatan saintifik yakni anak mengamati
sesuai dengan tema yang dibahas, menanya, mengumpulkan informasi,
menalar, dan mengomunikasikan.
2. Proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik diterapkan secara lebih
fleksibel dan lebih luas. Artinya bisa diterapkan di dalam ruangan, di luar
ruangan, menggunakan sumber belajar yang ada, atau memanfaatkan
sumber belajar lingkungan.
3. Kegiatan Inti memberi kesempatan anak untuk berakplorasi membangun
pengalaman bermain yang bermakna.
4. Pada tahap mengomunikasikan ditekankan pada anak menyampaikan
gagasannya melalui berbagai kegiatan bermain yang disiapkan.
5. Kegiatan bermain disesuaikan dengan model pembelajaran
sentra/area/sudut/ kelompok dengan kegiatan pengaman.
6. Jumlah kegiatan yang disediakan setiap harinya minimal 4 kegiatan yang
berbeda untuk memfasilitasi anak agar tetap fokus bermain. Pada kegiatan
tertentu misalnya memasak, main peran/drama, atau pengenalan sain guru
dapat menyediakan 1 kegiatan saja.
7. Penguatan mengingat (recalling) merupakan bagian dari kegiatan main di
Inti. Recalling untuk menguatkan kembali pengalaman bermain dan konsep
yang dipelajari anak.
6. Kegiatan Penutup
1. Kegiatan penutup dilakukan di akhir kegiatan hari tersebut.
2. Kegiatan penutup berupa transisi dari sekolah ke rumah. Diisi dengan
berbagai kegiatan yang membuat anak rileks.
3. Di kegiatan penutup dapat mengulang kembali apa yang dilakukan pada saat
kegiatan pembukaan.
4. Kegiatan penutup juga dapat isii dengan kegiatan rutin untuk memperkuat
sikap yang diharapkan.
5. Kegiatan penutup dilakukan untuk menarik minat anak belajar esok harinya.
2) Hasil Karya
Hasil karya adalah buah pikir anak yang dituangkan dalam bentuk
karya nyata dapat berupa pekerjaan tangan, karya seni, atau tampilan
anak, misalnya: gambar , lukisan, lipatan, hasill kolase, hasil
guntingan, tulisan/Coret- coretan, hasil roncetan, bangunan balok,
tari, hasil prakarya dll. Rambu-rambu membuat Catatan Hasil Karya
Anak:
a. Tuliskan nama dan tanggal hasil karya tersebut dibuat. Data ini
diperlukan untuk melihat perkembangan hasil karya yang dibuat
anak di waktu sebelumnya.
b. Tanyakan kepada anak tentang hasil karya yang dibuatnya tanpa
asumsi guru. Misalnya Aisyah membuat gambar banyak kepala
dengan berbagi warna. Maka yang dikatakan guru adalah: ”Ada
banyak gambar yang sudah kamu buat, bisa diceritakan gambar
apa saja? warna apa saja yang kamu pakai?” dst.
c. Tuliskan semua yang dikatakan oleh anak untuk mengkonfirmasi
hasil karya yang dibuatnya agar tidak salah saat guru membuat
interpretasi karya tersebut.
d. Catatan dan hasil karya anak disimpan dalam portopolio dan akan
dianalisa dalam penilaian bulanan. Hasil karya yang dianalisa
adalah hasil karya yang terbaik (menunjukkan tingkat
perkembangan tertinggi) yang diraih anak. Hasill karya tersebut
bisa yang paling akhir atau dapat pula yang ditengah bulan.
e. Perhatikan apa yang sudah dibuat oleh anak dengan teliti,
hubungkan dengan indikator pada KD.
Adapun Penilaian Perkembangan anak yang dilaksanakan di TK
Restu Ibu menggunakan beberapa instrumen ,yaitu
1. Penugasan
2. Hasil Karya
3. Unjuk Kerja
4. Catatan Anekdot
5. Potopolio
6. Percakapan
7. Rekapitula nilai harian
8. Rekapitulasi Mingguan
9. Rekapitulasi nilai Bulanan
10. Rekapitulasi nilai Semesteran
BAB IV
PENUTUP