Anda di halaman 1dari 7

1

PEMENUHAN KEBUTUHAN DANA

Cara Pemenuhan Kebutuhan Dana


1. Pemenuhan dana sendiri-sendiri (Pembelanjaan Partiil), yaitu pemenuhan
dana yang mendasarkan pada perputaran dan waktu terikatnya dana pada
masing-masing aktiva secara individual.
2. Pemenuhan dana sebagaio satu kesatuan (Pembelanjaan total), adalah
sistem pemenuhan dna yang mendasarkan pada perputaran dana yang
ditanamkan dalam kelompok aktiva atau keseluruhan aktiva sebagai satu
kesatuan.

Contoh :

Kebutuhan modal suatu perusahaan selama satu tahun :

Kw. I Kw. II Kw. III Kw. IV


Kas 10.000 9.000 8.000 9.000
Pihutang 110.000 110.000 120.000 100.000
Barang 120.000 115.000 140.000 140.000
Aktiva lain 200.000 200.000 230.000 240.000
440.000 434.000 498.000 489.000

Apabila dilihat perputaran dana yang tertanam dalam masing-masing kategori aktiva
secara individual, maka modal maksimum yang diperlukan adalah :

Kw
Kas 10.000 Kw. I
Pihutang 120.000 Kw. III
Barang 140.000 Kw. III & IV
Aktiva lain 240.000 Kw. IV
510.000

Dari perhitungan diatas, total modal maksimum adalah 510.000. Selanjutnya apabila
kita melihat perputaran dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva sebagai satu
yang komplek, maka modal maksimum yang dibutuhkan adalah 498.000 (Kw. III).
2

Apabila dilihat perputaran dana yang tertanam dalam masing-masing kategori aktiva
secara individual, maka modal minimum yang diperlukan adalah :

Kw
Kas 8.000 Kw. III
Pihutang 100.000 Kw. IV
Barang 115.000 Kw. II
Aktiva lain 200.000 Kw. I & II
423.000

Dari perhitungan diatas, maka total modal minimum adalah 423.000. Selanjutnya
apabila kita melihat perputaran dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva
sebagai satu yang komplek, maka modal minimum yang dibutuhkan adalah 434.000
(Kw. II).

Dari hasil diatas, maka dapat ditentukan besarnya modal konstannya adalah
434.000, sedangkan besarnya modal variabelnya adalah jumlah yang berubah-ubah
diatas inti permanennya.

Kw. 1 = 440.000 - 434.000 = 6.000


Kw. 2 = 434.000 - 434.000 = 0
Kw. 3 = 498.000 - 434.000 = 64.000
Kw. 4 = 489.000 - 434.000 = 55.000

Kebutuhan dana setiap kwartalnya apabila dibuat dalam diagram, yaitu :

500
480 Modal Variabel
Kebutuhan Dana

460
440
420 Modal Konstan
Modal Konstan
400

I II III IV Waktu
Keterangan : - Bagian diarsir modal konstan
- Bagian putih modal variabel.
3

Pemenuhan Kebutuhan Dana


Ditinjau dari sudut likwiditas, maka apabila kita menggunakan sistim pembelanjaan
partial dimana kita memandang masing-masing aktiva secara individual, sehingga
untuk masing-masing aktiva tersebut diperlukan kredit sendiri-sendiri yang sesuai
dengan cara dan lama perputarannya, maka pedoman pembelanjaanya yaitu :

1. Untuk aktiva lancar, hendaknya dibiayai dengan kredit jangka pendek yang
umurnya tidak lebih pendek dari pada terikatnya dana dalam aktiva lancar.
2. Untuk aktiva tetap yang tidak berputar (misalnya tanah), pada prinsipnya
dibiayai dengan modal sendiri, karena untuk jenis aktiva ini tidak diadakan
depresiasi.
3. Untuk aktiva tetap yang berputar secara berangsur (gedung, mesin,
kendaraan, dan sebagainya) dapat dibiayai dengan kredit jangka panjang
atau modal sendiri.

Apabila menggunakan sistem pembelanjaan total, dimana kita memandang


keseluruhan dana yang ditanamkan dalam perusahaan sebagai satu kesatuan yang
komplek, maka dasarnya kita hanya membedakan 2 golongan kebutuhan modal,
yaitu modal konstan dan modal variabel. Dimana :

1. Kebutuhan dana yang permanent (modal konstan) pada prinsipnya harus


dibiayai dengan modal sendiri atau kredit jangka panjang.
2. Kebutuhan dana yang berubah-ubah diatas inti konstan (modal variabel)
pada prinsipnya dibiayai dengan kredit jangka pendek yang jangka waktunya
atau umurnya tidak lebih pendek dari kebutuhannya.

Selain tujuan likwiditas, dalam pemenuhan dana kita juga harus memperhatikan
pertimbangan rentabilitas (Kemampuan memperoleh keuntungan), dengan
mengadakan kombinasi optimal antara pemenuhan dengan kredit jangka pendek
dan jangka panjang, yang disebut masalah optimim modal.

Untuk mengetahui besarnya modal optimum, maka perlu menetapkan jangka waktu
kritis. Jangka waktu kritis adalah jangka waktu dimana biaya kredit jangka panjang
sama dengan kredit jangka pendek.
4

P 1 - Pc
Jangka waktu kritis = 365 X. X 1 Hari
Pk - Pc

Dimana : P1 = Tingkat bunga kredit jangka panjang


Pc = Tingkat bunga kalau kita menyimpan uang di Bank
Pk = Tingkat bunga kredit jangka pendek

Contoh I :
Apabila diketahui bahwa tingkat bunga kredit jangka pendek = 15%, tingkat bunga
kredit jangka panjang = 10 % dan Tingkat bunga simpanan di Bank 5 %. Tentukan
jangka waktu kritis?

Contoh II:

Suatu perusahaan merencanakan kebutuhan modal selama satu tahun :

A : 1 Januari sampai 31 Maret…………………………….. 100.000


B : 1 April sampai 31 Mei……………………………………150.000
C : 1 Juni sampai 31 Agustus……………………………… 250.000
D : 1 September sampai 31 Oktober……………………… 200.000
E : 1 November sampai 31 Desember……………………. 175.000

Kebutuhan modal dapat dipenuhi dengan kredit jangka panjang dengan bunga 10%,
kredit jangka pendek dengan bunga 15 % per tahun. Apabila ada kelebihan modal
sementara dapat disimpan di Bank dengan bunga 5% per tahun. Tentukan bagian
modal yang dipenuhi dengan dana jangka pendek dan panjang ?

Jawab :

1. Jangka waktu kritis


P 1 - Pc
Jangka waktu kritis = 365 X. X 1 Hari
Pk – Pc

10 - 5
Jangka waktu kritis = 365 X. X 1 Hari = 183 hari.
15 - 5
5

2. Perhitungan kebutuhan dana :

A B C D E
1/1 s/d 31/3 1/4 s/d 31/5 1/6 s/d 31/8 1/9 s/d 31/10 1/11 s/d 31/12
Keb. Modal 100.000 150.000 250.000 200.000 175.000
Gol. Modal I 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000
Golongan 0 50.000 150.000 100.000 75.000
Modal II 50.000 50.000 50.000 50.000
Golongan 0 100.000 50.000 25.000
Modal III 25.000 25.000 25.000
Golongan 75.000 25.000
Modal IV 25.000 25.000
Golongan 50.000 0
Modal V 50.000
0

Dari perhitungan dinyatakan :

- Golongan modal I sebesar 100.000 dibutuhkan 1/1 s/d 31/12 = 365


- Golongan modal II sebesar 50.000 dibutuhkan 1/4 s/d 31/12 = 275
- Golongan modal III sebesar 25.000 dibutuhkan 1/6 s/d 31/12 = 214
- Golongan modal IV sebesar 25.000 dibutuhkan 1/6 s/d 31/10 = 153
- Golongan modal V sebesar 50.000 dibutuhkan 1/6 s/d 31/ 8 = 92

Berdasarkan waktu kritis, maka pemenuhan kebutuhan dana sebagai berikut :

Modal I Sebesar Rp. 100.000


Modal II Sebesar Rp. 50.000
Modal III Sebesar Rp. 25.000
Kredit Jangka Panjang Rp. 175.000

Modal yang dibutuhkan kurang dari 183 hari akan dipenuhi dengan kredit jangka
pendek, sebagai berikut :

Modal IV Sebesar Rp. 25.000


Modal V Sebesar Rp. 50.000
Kredit Jangka Pendek Rp. 75.000

Jumlah modal optimum adalah Rp. 175.000, adalah bagian modal yang apabila
dipenuhi dengan kredit jangka panjang biayanya lebih murah daripada dipenuhi
dengan kredit jangka pendek.
6

PERBANDINGAN :

1. Apabila dipenuhi kredit jangka pendek, maka besarnya bunga yang harus
dibayar :
15
Modal I = X 100.000 = Rp.15.000
100
275 15
Modal II = X X 50.000 = Rp. 5.650,68
365 100
214 15
Modal III = X X 25.000 = Rp. 2.198,63
365 100
Jumlah bunga yang harus dibayar = Rp. 22.849,31

2. Apabila dipenuhi kredit jangka panjang, maka besarnya bunga yang harus
dibayar :

10
Modal I = Selama 1 tahun = X 100.000 = Rp.10.000
100

Modal II = Selama 1 tahun = 10% X 50.000 = Rp.5.000

Disimpan di bank selama :


90
365 - 275 = 90 hari = X 5 % X 50.000 = Rp. 616,44 -
365
Jumlah bunga modal II =
Rp.4.383,57

Modal III = Selama 1 tahun = 10% X 25.000 = Rp.2.500

Disimpan di bank selama :


151
365 - 214 = 151 hari = X 5 % X 25.000 = Rp. 517,12 -
365
Jumlah bunga modal II = Rp.
1.982,88 +
Jumlah Bunga yang harus dibayar untuk modal I, II, III = Rp.
16.366,45
7

Anda mungkin juga menyukai