Contoh :
Apabila dilihat perputaran dana yang tertanam dalam masing-masing kategori aktiva
secara individual, maka modal maksimum yang diperlukan adalah :
Kw
Kas 10.000 Kw. I
Pihutang 120.000 Kw. III
Barang 140.000 Kw. III & IV
Aktiva lain 240.000 Kw. IV
510.000
Dari perhitungan diatas, total modal maksimum adalah 510.000. Selanjutnya apabila
kita melihat perputaran dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva sebagai satu
yang komplek, maka modal maksimum yang dibutuhkan adalah 498.000 (Kw. III).
2
Apabila dilihat perputaran dana yang tertanam dalam masing-masing kategori aktiva
secara individual, maka modal minimum yang diperlukan adalah :
Kw
Kas 8.000 Kw. III
Pihutang 100.000 Kw. IV
Barang 115.000 Kw. II
Aktiva lain 200.000 Kw. I & II
423.000
Dari perhitungan diatas, maka total modal minimum adalah 423.000. Selanjutnya
apabila kita melihat perputaran dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva
sebagai satu yang komplek, maka modal minimum yang dibutuhkan adalah 434.000
(Kw. II).
Dari hasil diatas, maka dapat ditentukan besarnya modal konstannya adalah
434.000, sedangkan besarnya modal variabelnya adalah jumlah yang berubah-ubah
diatas inti permanennya.
500
480 Modal Variabel
Kebutuhan Dana
460
440
420 Modal Konstan
Modal Konstan
400
I II III IV Waktu
Keterangan : - Bagian diarsir modal konstan
- Bagian putih modal variabel.
3
1. Untuk aktiva lancar, hendaknya dibiayai dengan kredit jangka pendek yang
umurnya tidak lebih pendek dari pada terikatnya dana dalam aktiva lancar.
2. Untuk aktiva tetap yang tidak berputar (misalnya tanah), pada prinsipnya
dibiayai dengan modal sendiri, karena untuk jenis aktiva ini tidak diadakan
depresiasi.
3. Untuk aktiva tetap yang berputar secara berangsur (gedung, mesin,
kendaraan, dan sebagainya) dapat dibiayai dengan kredit jangka panjang
atau modal sendiri.
Selain tujuan likwiditas, dalam pemenuhan dana kita juga harus memperhatikan
pertimbangan rentabilitas (Kemampuan memperoleh keuntungan), dengan
mengadakan kombinasi optimal antara pemenuhan dengan kredit jangka pendek
dan jangka panjang, yang disebut masalah optimim modal.
Untuk mengetahui besarnya modal optimum, maka perlu menetapkan jangka waktu
kritis. Jangka waktu kritis adalah jangka waktu dimana biaya kredit jangka panjang
sama dengan kredit jangka pendek.
4
P 1 - Pc
Jangka waktu kritis = 365 X. X 1 Hari
Pk - Pc
Contoh I :
Apabila diketahui bahwa tingkat bunga kredit jangka pendek = 15%, tingkat bunga
kredit jangka panjang = 10 % dan Tingkat bunga simpanan di Bank 5 %. Tentukan
jangka waktu kritis?
Contoh II:
Kebutuhan modal dapat dipenuhi dengan kredit jangka panjang dengan bunga 10%,
kredit jangka pendek dengan bunga 15 % per tahun. Apabila ada kelebihan modal
sementara dapat disimpan di Bank dengan bunga 5% per tahun. Tentukan bagian
modal yang dipenuhi dengan dana jangka pendek dan panjang ?
Jawab :
10 - 5
Jangka waktu kritis = 365 X. X 1 Hari = 183 hari.
15 - 5
5
A B C D E
1/1 s/d 31/3 1/4 s/d 31/5 1/6 s/d 31/8 1/9 s/d 31/10 1/11 s/d 31/12
Keb. Modal 100.000 150.000 250.000 200.000 175.000
Gol. Modal I 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000
Golongan 0 50.000 150.000 100.000 75.000
Modal II 50.000 50.000 50.000 50.000
Golongan 0 100.000 50.000 25.000
Modal III 25.000 25.000 25.000
Golongan 75.000 25.000
Modal IV 25.000 25.000
Golongan 50.000 0
Modal V 50.000
0
Modal yang dibutuhkan kurang dari 183 hari akan dipenuhi dengan kredit jangka
pendek, sebagai berikut :
Jumlah modal optimum adalah Rp. 175.000, adalah bagian modal yang apabila
dipenuhi dengan kredit jangka panjang biayanya lebih murah daripada dipenuhi
dengan kredit jangka pendek.
6
PERBANDINGAN :
1. Apabila dipenuhi kredit jangka pendek, maka besarnya bunga yang harus
dibayar :
15
Modal I = X 100.000 = Rp.15.000
100
275 15
Modal II = X X 50.000 = Rp. 5.650,68
365 100
214 15
Modal III = X X 25.000 = Rp. 2.198,63
365 100
Jumlah bunga yang harus dibayar = Rp. 22.849,31
2. Apabila dipenuhi kredit jangka panjang, maka besarnya bunga yang harus
dibayar :
10
Modal I = Selama 1 tahun = X 100.000 = Rp.10.000
100