Latar Belakang

Gout atau asam urat merupakan asam yang terbentuk akibat metabolisme
purin di dalam tubuh. Purin berasal dari bahan makanan yang mengandung protein
(Widyanto, 2014). Hal tersebut terjadi karena penimbunan kristal asam urat di dalam
persendian. Radang persendian ini sering terjadi pada ibu jari kaki sedangkan sasaran
lainnya yaitu pada siku, lutut, dan pergelangan kaki. Asam urat lebih sering terjadi
pada laki-laki daripada perempuan. Hal ini terjadi karena laki-laki tidak mempunyai
hormon estrogen yang tinggi di dalam darahnya sehingga asam urat sulit dikeluarkan
melalui ginjal (Kertia, 2009:20).

Jumlah penderita penyakit gout atau asam urat semakin meningkat. Menurut
Sustrani, dkk. (2004: 11-12), gangguan asam urat terjadi pada 840 dari setiap 100.000
orang, dan mewakili sekitar 5% dari total penyakit radang sendi. Menurut Kertia
(2009:8) faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya asam urat antara lain yaitu
umur, genetik, asupan purin yang berlebihan, kegemukan, penyakit jantung,
konsumsi obat-obatan tertentu (diuretika), dan gangguan fungsi ginjal. Makanan yang
mengandung kadar purin tinggi dapat meyebabkan asam urat yaitu seperti jeroan,
emping, kacang-kacangan, bayam, kubis, durian, tape, alkohol, daging, dan seafood

Asam urat merupakan produk akhir dari kerja ezim xantin oksidase (Ningsih,
2017). Enzim yang memiliki peranan dalam pembentukan asam urat adalah enzim
xantin oksidase. Enzim xantin oksidase dapat ditemukan dalam susu sapi segar di
sekitar membrane globula lemak. Xantin oksidase berperan penting dalam
pembentukan asam urat dengan cara mengkatalisis hipoxantin menjadi xantin
kemudian terbentuk asam urat. Pada reaksi tersebut terbentuk radikal peroksida yang
bereaksi dengan air membentuk asam peroksida (Briley & Eisenthal, 1975).

Salah satu obat untuk mengatasi penyakit asam urat adalah allopurinol.
Allopurinol menurunkan produksi asam urat dengan menghambat enzim xantin
oksidase. Obat tersebut mengalami konversi di hati menjadi metabolit oksipurinol.
Struktur allopurinol mirip dengan xantin yang merupakan substrat dari xantin
oksidase dalam sintesis asam urat, sehingga akan terjadi kompetisi untuk berikatan
dengan sisi aktif enzim dan bereaksi menjadi oksipurinol yang juga bekerja sebagai
penghambat enzim xantin oksidase (perhimpunan dokter spesialis penyakit dalam,
2014: 104). Efek negative cari di jural-jurnal yang lain