Anda di halaman 1dari 26

TUGAS KULIAH

KONSEP MIPA

Disusun Oleh :
 Laits Assamarqandi Mufa
20187270140

UNIVERSITAS INDRAPASTA PGRI

PRODI PENDIDIKAN MIPA – PASCASARJANA

2018
1. Pembelajaran Inkuiri :
a. Jelaskan Pembelajaran Inkuiri
Jawab : Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara
maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia
atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan
sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Pembelajaran Inkuiri di bagi menjadi tiga
jenis yaitu :
 Inkuiri Terbimbing ( Guided Inquiry Approach)
 Inkuiri Bebas ( Free Inquiry Approach)
 Inkuiri Bebas yang Dimodifikasi ( Modified Free Inquiry Approach)
b. Sasaran apa yang diharapkan dari penerapan pembelajaran tersebut?
Jawab :
 Bagi peserta didik yang kurang berpengalaman dengan pendekatan pembelajaran inkuiri
diharapkan peserta didik dapat menyelesaikan masalah dan menarik suatu kesimpulan
secara mandiri.
 Keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar. Kegiatan belajar disini
adalah kegiatan mental intelektual dan sosial emosional.
 Keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pengajaran.
 Mengembangkan sikap percaya pada diri sendiri (self-belief) pada diri siswa tentang apa
yang ditemukan dalam proses pembelajaran inkuiri
c. Apa keunggulan dan kelemahannya?
Jawab : Keunggulan Pembelajaran Inkuiri yaitu:
 Peserta didik dapat memecahkan masalah open ended, serta mempunyai alternative
pemecahan masalah lebih dari satu cara, karena tergantung cara dalam mengkontruksi
jawabannya sendiri.
 Peserta didik bisa menemukan cara dan solusi yang baru atau belum pernah ditemukan
oleh orang lain dari masalah yang diselidiki.
 Peserta didik akan memperoleh pedoman sesuai yang diperlukan sehingga tugas-tugas
yang relevan dapat diselesaikan baik melalui tugas kelompoj maupun individual

Kelemahan Pembelajaran Inkuiri yaitu :

 Waktu yang diperlukan untuk menemukan sesuatu relatif lama, sehingga melebihi waktu
yang sudah ditetapkan dalam kurikulum
 Karena diberi kebebasan untuk menentukan sendiri permasalahan yang diselidiki, ada
kemukinan topik yang dipilih siswa diluar konteks yang ada dalam kurikulum.
 Ada kemungkinan setiap kelompok atau individu mempunyai topikyang berbeda ,
sehingga guru akan membutuhkan waktu yang lama untuk memeriksa hasil yang
diperoleh siswa.
2. Pembelajaran Konstruktivisme:
a. Jelaskan secara singkat Pembelajaran Konstruktivisme?
Jawab: Pembelajaran Konstruktivisme adalah salah satu pandangan tentang proses
pembelajaran yang menyatakan bahwa dalam proses belajar (perolehan pengetahuan) diawali
dengan terjadinya konfilik kognitifi ini hanya dapat diatasi melalui pengetahuan yang akan
dibangun sendiri oleh peserta didik melalui pengalamannya dari hasil interaksi dengan
lingkungannya. Sehingga model Konstruktivisme dalam pembelajaran yaitu suatu proses
belajar mengajar dimana siswa sendiri aktif secara mental, membangun pengetahuannya yang
dilandasi oleh struktur kognitif yang dimilikinya. Guru lebih berperan sebagai fasilitator dan
mediator pembelajaran.
b. Apa Keunggulan dan kelemahannya
Jawab :
Kelebihan Pembelajaran Konstruktivisme:
 Dalam proses berpikir, Pembelajaran Konstruktivisme membina pengetahuan baru,
membantu peserta didik untuk mencari ide, menyelesaikan masalah dan membuat
keputusan.
 Dalam proses pemahaman peserta didik terlibat secara langsung dalam membina
pengetahuan baru.
 Dalam proses pengingatan, peserta didik dapat terlibat secara langsung dan aktif,
mereka akan ingat lebih lama dari semua konsep
 Dalam kemahiran sosial, peserta didik dapat dengan mudah berinteraksi dengan
teman dan guru dalam membina pengetahuan baru
 Karena peserta didik terlibat secara terus-menerus maka mereka akan paham,ingat
yakin dan beriteraksi maka akan timbul semangat dalam belajar dan membina
pengetahuan baru

Kekurangannya:

 peserta didik membuat pengetahuan dengan ide mereka masing-masing, oleh karena
itu pendapat peserta didik berbeda dengan pendapat para ahli.
 Memerlukan lebih banyak waktu dan terkendala dengan kognitif peserta didik.
 Belum adanya alat-alat laboratorium yang cukup memadai untuk jumlah siswa yang
besar. Kebanyakan sekolah masih terbatas dalam menyediakan fasilitas guna
mendukung pembelajaran konstruktivisme. Sarana dan prasarana kurang
mendukung pembelajaran konstruktivisme.
3. Keterampilan Proses Sains :
a. Apa yang anda ketahui tentang Keterampilan Proses Sains?
Jawab :
adalah keterampilan intelektual yang khas yang digunakan oleh semua ilmuwan serta dapat
digunakan untuk memahami fenomena apa saja, dimana keterampilan ini diperlukan untuk
memperoleh, mengembangkan dan menerapkan konsep-konsep, prinsip hukum dan teori-teori
sains. Melalui keterampilan proses sains ini siswa diharapkan dapat mengalami proses
sebagaimana yang dialami para ilmuan dalam memecahkan misteri-misteri alam dan akan
menjadi roda penggerak penemuan, pengembangan fakta dan konsep serta penumbuhan dan
pengembangan sikap, wawasan dan nilai.

b. Jelaskan secara singkat komponen-komponen dalam keterampilan Proses Sains?


Jawab:

KETERAMPILAN
NO SUB KETERAMPILAN PROSES
PROSES
1 Mengamati (observasi) 1.1 mengidentifikasi ciri-ciri suatu benda/peristiwa
1.2 mengidentifikasi perbedaan dan persamaan
berbagai benda/peristiwa
1.3 membaca alat-alat ukur
1.4 mencocokan gambar dengan uraian tulisan/benda
1.5 mengurutkan berbagai peristiwa yang terjadi
secara simultan
2 Mengklasifikasikan 2.1
1.6 mengelompokkan benda/peristiwa
memberikan (memberikan (kelompok
uraian) mengenai suatu
(menggolongkan) ditentukan anak)
benda atau peristiwa
2.2 mengelompokkan benda/peristiwa (kelompok
diberikan kepada anak)
2.3 mengidentifikasi pola dari suatu seri pengamatan
2.4 mengemukakan/ mengetahui alasan
pengelompokkan
2.5 mencari dasar atau kriteria pengelompokkan
2.6 memberikan nama kelompok berdasarkan ciri-ciri
khususnya
2.7 menemukan alternatif pengelompokkan
3 Meramalkan 3.1 (kelompok
membuat dugaan berdasarkan
ditentukan anak) pola-pola atau
(memprediksi) 2.8 hubungan informasi/alternatif
menemukan ukuran/hasilpengelompokkan
observasi
3.2 (kelompok
mengantisipasi suatu
diberikan peristiwa
kepada anak) berdasarkan pola
2.9 atau kecenderungan
mengurutkan kelompok berdasarkan keinklusifan
4 Mengkomunikasikan 4.1 mengutarakan suatu gagasan
4.2 mencatat kegiatan-kegiatan atau pengamatan
yang dilakukan
4.3 menunjukkan hasil kegiatan
4.4 mendiskusikan hasil kegiatan
4.5 menggunakan berbagai sumber informasi
4.6 mendengarkan dan menanggapi gagasan-gagasan
orang lain
5 Penggunaan alat 5.1 menentukan alat dan pengukuran yang diperlukan
4.7 melaporkan suatu peristiwa atau kegiatan secara
dan pengukuran dalam suatu penyelidikan atau percobaan
sistematis dan jelas
5.2 menunjukkan hal-hal yang berubah atau harus
diubah pada suatu pengamatan atau pengukuran
5.3 merencanakan bagaimana hasil pengukuran,
perbandingan untuk memecahkan suatu masalah
5.4 menentukan urutan langkah-langkah yang harus
ditempuh dalam suatu percobaan
5.5 ketelitian dalam penggunaan alat dan pengukuran
4. Bagaimana pola perkembangan ilmu alam dari waktu ke waktu ? Mengapa dikatakan
dalam suatu percobaan.
sebagai perulangan pola ? Bagaimana relevansi metode ilmiah dalam perkembangan ilmu
alam di zaman modern yang diwarnai dengan terjalinnya komunikasi cepat melalui
computer dan jaringan internet ? Jelaskan dengan singkat!

Jawab : Pola perkembangan ilmu alam dari waktu ke waktu sangatlah panjang sejarah telah
mencatat bahwa ilmu merupakan pendobrak pintu kebodohan yang mengunci kemajuan dan
peradaban manusia. Rangkaian isu “irrasional” yang melilit kehidupan manusia, sedikit demi
sedikit terkikis bersamaan dengan derasnya arus penemuan-penemuan yang berguna untuk
kemudahan hidup manusia. Pada tataran aksiologis, ilmu merupakan hasil kreasi manusia yang
diciptakan guna memudahkan kehidupan manusia.
Secara epistemologis dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuan yang ada saat ini merupakan hasil
dari akumulasi pengetahuan yang terjadi dengan pertumbuhan, pergantian dan penyerapan teori
dari masa ke masa. Kemunculan teori baru yang menguatkan teori lama akan memperkuat citra
sains normal. Tetapi, anomali dalam riset ilmiah yang tidak bisa diselesaikan oleh paradigma
sebagai referensi riset saja, sehingga menyebabkan berkembangnya paradigma baru yang bisa
memecahkan masalah dan membimbing riset berikutnya (melahirkan revolusi sains). Tumbuh-
kembangnya teori dan pergeseran paradigma merupakan pola perkembangan yang biasa dari ilmu
yang telah matang. Selain itu, berkembangnya peralatan analisis juga mendorong semakin
berkembangnya ilmu.
Sehingga dengan demikian, perkembangan ilmu pengetahuan hingga seperti sekarang ini tidaklah
berlangsung secara mendadak, melainkan melalui proses bertahap, dan evolutif. Karenanya, untuk
memahami sejarah perkembangan ilmu pengetahuan harus melakukan pembagian atau klasifikasi
secara periodik. Namun ironisnya, dalam pemaparan sejarah yang ada, khususnya sejarah ilmu
pengetahuan, menurut berbagai sumber menyimpulkan bahwa terjadi distorsi terhadap fakta
sejarah. Ada semacam upaya penghapusan jejak hasil peradaban dan kemajuan komunitas tertentu
yang pernah menorehkan keilmuan yang begitu gemilang.
Relevansi metode ilmiah dalam perkembangan ilmu alam di zaman modern sangatlah erat.
Metode ilmiah merupakan suatu proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara
sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis
dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam yang kemudian diuji dengan eksperimen.
Eksperimen yang dilakukan dengan teori yang telah ada dan dengan bantuan alat teknologi
canggih dan maju seperti komputer dan jaringan internet maka kajian dalam ilmu alam akan lebih
akurat, teliti (mendetail) sehingga akan diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam mengenai
suatu fenomena alam dan perkembangan ilmu alam dapat lebih cepat dan akurat. Juga dalam
perkembangan ilmu alam di zaman yang modern dapat menggunaan perangkat komunikasi
berbasis komputer dan berbasis web, dapat menerapkan pengetahuan yang dimiliknya dengan
mengkombinasikan usaha mereka untuk mengembangkan suatu aktivitas atau proyek. Perubahan
dari era industri ke era ilmu, alat bantu pembelajaran, fasilitas pendidikan, standar kompetensi,
penunjang administrasi, alat bantu manajemen sekolah, dan sebagai infrastruktur pendidikan
ketersediaan dan kemudahan akses sumber belajar online.
5. “Science For All” yang bermakna bahwa semua orang berhak menerima pembelajaran
MIPA, namun sebagian saudara kita memiliki keterbatasan dengan berkebutuhan khusus.
Jelaskan secara lugas bagaimana agar pembelajaran MIPA dapat diterima semua orang !

Jawab : Cara yang bisa digunakan agar pembelajaran MIPA dapat diterima semua orang adalah
dengan melalui pendekatan pembelajaran MIPA. Pendekatan artinya usaha dalam rangka aktivitas
penelitian untuk mengadakan hubungan dengan orang yang diteliti, atau metode-metode untuk
mencapai pengertian tentang masalah penelitian. Pendekatan-pendekatan dalam pembelajaran
walaupun hitungannya tidak sebanyak metode, pendekatan juga memiliki banyak alternatif. Ada
pendekatan sejarah, pendekatan nilai, pendekatan lingkungan, dan sebagainya. Untuk
mengajarkan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), ada tiga pendekatan utama yaitu:
a. Pendekatan pertama memberikan tekanan kepada proses-proses pembelajaran
dimanfaatkan untuk mengungkapkan fakta dan mengembangkan model.
b. Pendekatan Faktual
Pengajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan pendekatan-pendekatan faktual
terutama bermaksud untuk menyodorkan hasil dapat memperoleh informasi seperti: Sumber Daya
Alam (SDA) yang terbagi dua yaitu dapat diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui.
c. Pendekatan Konseptual
Konsep adalah benda-benda, kejadian-kejadian, situasi-situasi atau ciri-ciri yang memiliki ciri
khas dan mewakili dalam setiap budaya oleh suatu benda atau simbol. Jadi, konsep merupakan
abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang mempermudah komunikasi antara manusia dan yang
memungkinkan manusia berputar.
Anak berkebutuhan khusus adalah anak-anak yang mengalami keterbatasan atau hambatan dalam
segi fisik, mental-intelektual, maupun sosial emosional. Ada banyak macam anak berkebutuhan
khusus, diantaranya adalah tuna netra,tuna rungu dan tuna daksa. Anak–anak kebutuhan khusus
memilki hak yang sama dengan anak normal lainnya, begitu juga dalam hal menerima ilmu
pengetahuan. Agar pembelajaran MIPA dapat diterima oleh anak berkebutuhan khusus diperlukan
teknik dan media pembelajaran yang berbeda dari siswa normal, pembelajaran harus disesuaikan
dengan kebutuhan sesuai dengan kondisi masing-masing. Contoh bagi anak tuna netra dalam
pembelajaran IPA anak diberikan miniatur binatang untuk menambah pengetahuan anak dan
menyamakan persepsi mereka. Namun dalam hal ini, guru juga harus menjelaskan bahwa
miniatur tersebut adalah bentuk kecil dari binatang yang sedang pelajari.

6. Menurut saudara apakah :


a. Bumi sebagai pusat alam semesta atau
b. Matahari sebagai pusat alam semesta ?
c. Jelaskan pendapat anda dan sebutkan tiga teori yang mendukung pendapat anda
tersebut!
Jawab : Menurut saya, matahari sebagai pusat alam semesta. Pernyataan ini sesuai dengan
 Teori Geosentris
 Dipelopori oleh beberapa ahli geografi dan matematika pada masa yunani
kuno, Phythagoras yang dilanjutkan oleh Hipparchus (190-120SM) dan oleh
Claudius Ptolomeus dan oleh Aristarchus yang mengemukakan pusat alam
semesta bukan bumi, melainkan matahari dan bumi adalah salah satu dari
beberapa planet yang bergerak mengelilingi bumi.
 Teori heliosentris
 Dikemukakan Nicolaus Copernicus (1473-1543) yang menyatakan bahwa
matahari berada pada pusat alam semesta, dan perputaran harian langit akibat
perputaran bumi pada sumbu putarannya dan perubahan tahunan langit akibat
perputaran planet mengelilingi matahari.
 Teori Astronomy Modern
 Astronomy Modern saat ini berhasil mengetahui selain bumi, bulan serta
planet-planet lain dalam satu system tata surya, ternyata matahari juga
mempunyai orbit Matahari sebagai pusat alam semesta karena matahari
sebagai pusat tata surya kita, saat ini tengah berada pada apa yang
dinamakan dengan kesetimbangan dinamis antara gravitasi dan proses reaksi
fusi untuk menghasilkan energi. Sebagaimana yang telah dipahami bahwa
proses fusi adalah proses yang melibatkan gabungan massa (hidrogen) yang
berubah menjadi massa lainnya (helium) sambil membebaskan energi.
Matahari sebagai pusat tata surya memegang peranan penting bagi
keberlangsungan kehidupan bumi. Matahari adalah sumber energi utama
untuk bumi kita. Energi ini tersimpan melalui; makanan yang kita konsumsi,
bahan bakar fosil, ataupun dari pancaran sinar yang kita nikmati secara
langsung. Energi ini pula yang digunakan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan
melakukan proses fotosintesis. Energi matahari dipancarkan dalam bentuk
gelombang elektromagnetik.

7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :


a. Konsep
Jawab : Konsep didefinisikan sebagai suatu arti yang mewakili sejumlah objek yang
mempunyai ciri-ciri yang sama. Konsep diartikan juga sebagai suatu abstraksi dari ciri-ciri
sesuatu yang mempermudah komunikasi antar manusia dan memungkinkan manusia untuk
berpikir. Pengertian konsep yang lain adalah sesuatu yang umum atau representasi intelektual
yang abstrak dari situasi, obyek atau peristiwa, suatu akal pikiran, suatu ide atau gambaran
mental. Suatu konsep adalah elemen dari proposisi seperti kata adalah elemen dari kalimat.
Konsep adalah abstrak di mana mereka menghilangkan perbedaan dari segala sesuatu dalam
ekstensi, memperlakukan seolah-olah mereka identik. Konsep adalah universal di mana
mereka bisa diterapkan secara merata untuk setiap ekstensinya.
Menurut Soedjadi (2000:14) pengertian konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan
untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan
suatu istilah atau rangkaian kata. Menurut Bahri (2008:30) pengertian konsep adalah satuan
arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri yang sama. Orang yang memiliki
konsep mampu mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapi, sehingga objek-
objek ditempatkan dalam golongan tertentu. Objek-objek dihadirkan dalam kesadaran orang
dalam bentuk representasi mental tak berperaga. Konsep sendiri pun dapat dilambangkan
dalam bentuk suatu kata (lambang bahasa).
b. Model
Jawab : Model adalah pola atau contoh dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan
representasi dari suatu objek, benda, atau ide - ide dalam bentuk yang disederhanakan dari
kondisi atau fenomena alam.
c. Matematika
Jawab : Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan yang eksak dan terorganisasi secara
sistematik. Selain itu, matematika merupakan ilmu pengetahuan tentang penalaran logika
mengenai bentuk, susunan besaran; masalah yang berhubungan dengan bilangan; dan konsep-
konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang
terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri.
d. Keanekaragaman hayati
Jawab : Keanekaragaman Hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup yang menunjukkan
keseluruhan variasi gen, spesies dan ekosistem di suatu daerah atau keseluruhan variasi
berupa bentuk, penampilan, jumlah dan sifat yang dapat ditemukan pada makhluk hidup.
e. Transformasi Energi
Jawab : Transformasi Energi : Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk
energi satu ke bentuk energi yang lain dimulai dari sinar matahari lalu ke produsen, ke
konsumen primer (herbivora), ke konsumen tingkat tinggi (karnivora), sampai ke saproba,
aliran energi juga dapat diartikan perpindahan energi dari satu tingkatan trofik ke tingkatan
berikutnya. Pada proses perpindahan selalu terjadi pengurangan jumlah energi setiap melalui
tingkat trofik makan-memakan. Energi dapat berubah menjadi bentuk lain, seperti energi
kimia, energi mekanik, energi listrik, dan energi panas. Perubahan bentuk energi menjadi
bentuk lain ini dinamakan transformasi energi.
f. Ilmu
Jawab : Ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem
menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu.
g. Konsep
Jawab : Konsep didefinisikan sebagai suatu arti yang mewakili sejumlah objek yang
mempunyai ciri-ciri yang sama. Konsep diartikan juga sebagai suatu abstraksi dari ciri-ciri
sesuatu yang mempermudah komunikasi antar manusia dan memungkinkan manusia untuk
berpikir. Pengertian konsep yang lain adalah sesuatu yang umum atau representasi intelektual
yang abstrak dari situasi, obyek atau peristiwa, suatu akal pikiran, suatu ide atau gambaran
mental. Suatu konsep adalah elemen dari proposisi seperti kata adalah elemen dari kalimat.
Konsep adalah abstrak di mana mereka menghilangkan perbedaan dari segala sesuatu dalam
ekstensi, memperlakukan seolah-olah mereka identik. Konsep adalah universal di mana
mereka bisa diterapkan secara merata untuk setiap extensinya.
Menurut Soedjadi (2000:14) pengertian konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan
untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan
suatu istilah atau rangkaian kata. Menurut Bahri (2008:30) pengertian konsep adalah satuan
arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri yang sama. Orang yang memiliki
konsep mampu mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapi, sehingga objek-
objek ditempatkan dalam golongan tertentu. Objek-objek dihadirkan dalam kesadaran orang
dalam bentuk representasi mental tak berperaga. Konsep sendiri pun dapat dilambangkan
dalam bentuk suatu kata (lambang bahasa).
h. Matematika
Jawab : Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan yang eksak dan terorganisasi secara
sistematik. Selain itu, matematika merupakan ilmu pengetahuan tentang penalaran logika
mengenai bentuk, susunan besaran; masalah yang berhubungan dengan bilangan; dan konsep-
konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang
terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri.
i. Hereditas
Jawab : Hereditas adalah suatu proses penurunan sifat-sifat dari induk ke keturunannya
melalui gen dan bukan dalam bentuk tingkah laku melainkan struktur tubuh.
j. Transformasi Energi
Jawab : Transformasi Energi : Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk
energi satu ke bentuk energi yang lain dimulai dari sinar matahari lalu ke produsen, ke
konsumen primer (herbivora), ke konsumen tingkat tinggi (karnivora), sampai ke saproba,
aliran energi juga dapat diartikan perpindahan energi dari satu tingkatan trofik ke tingkatan
berikutnya. Pada proses perpindahan selalu terjadi pengurangan jumlah energi setiap melalui
tingkat trofik makan-memakan. Energi dapat berubah menjadi bentuk lain, seperti energi
kimia, energi mekanik, energi listrik, dan energi panas. Perubahan bentuk energi menjadi
bentuk lain ini dinamakan transformasi energi.

8. Apakah sains adalah ilmu yang benar-benar “pasti” dalam kenyataannya ? Jelaskan !
Bagaimana cara para ilmuwan memberikan “kepastian”atas hasil pengukuran yang telah
dilakukan ? Jelaskan !
Jawab : Sains merupakan sebuah proses pengumpulan ilmu yang benar-benar pasti. Perkataan
sains datang daripada bahasa Latin, scinetia, yang bermakna mendapatkan ilmu atau maklumat.
Dan seperti proses mendapatkan maklumat yang lain, sains bermula dengan pengalaman, dan
kemudiannya mendapatkan fakta dan peraturan daripadaya.Cara sains mengkaji sesuatu perkara
adalah dengan melihatnya dengan teliti, mengukurnya, membuat uji kaji, dan dengan cuba
menerangkan mengapa sesuatu perkara terjadi. Mereka yang melakukan perkara ini dipanggil ahli
sains. Setiap pakar sains perlu berhati-hati apabila memberi penerangan mengenai sesuatu yang
mereka kaji. Mereka bertanding untuk memberikan penjelasan yang lebih baik. Boleh jadi sesuatu
penjelasan itu menarik, tetapi jika ia tidak sama dengan apa yang dikatakan oleh pakar sains lain,
kajian seterusnya perlu dilakukan lagi untuk mendapatkan penjelasan yang lebih baik.
Para ilmuan dapat memberikan kepastian atas hasil pengukurannya yang telah dilakukan secara
ilmiah biasanya ditabulasikan dalam tabel yang kemudian digambarkan dalam bentuk grafik atau
dipetakan dan di proses dengan perhitungan statistika. Pengukuran dalam karya ilmiah yang
dilakukan oleh ilmuan biasanya juga disertai dengan estimasi ketidakpastian hasil pengukuran
yang telah dilakukan secara berulang kali dan teliti dengan menggunakan alat yang sesuai dengan
benda yang diukur sehingga hasil pengukurannya tersebut dapat dipertanggungjawabkan.

9. Air memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Tanpa air manusia
tidak bisa hidup. Di sisi lain air juga dapat menjadi bencana bagi kehidupan manusia
seperti banjir. Coba jelaskan bagaimana mengelola air agar tidak menjadi bencana !
(Pendapat masing-masing)

Jawab : Cara mengelola air agar tidak terjadi bencana :


a. Hentikan komersialisasi air
Penjualan air dengan pengemasan melalui botol ataupun dengan pemipaan adalah salah satu
sumber utama bencana. Ada 3 modus yang dipakai dalam industri air minum yang
menjadikan mereka sumber bencana. Perusahaan air minum dalam kemasan mengambil air
yang masih jernih langsung dari mata air di hulu. Padahal, jika air tersebut dibiarkan secara
alamiah mengalir melalui sungai-sungai di permukaan ataupun dalam tanah, tanah di
sepanjang aliran yang dilalui menjadi subur dan kelestarian alam akan terjaga. Selain itu, air
tersebut bisa mengisi kantong-kantong air yang ada di dalam tanah. Selain mengambil air
dari hulu, modus lain yang dipakai oleh perusahaan air minum adalah dengan mengambil air
dari sumur artesis, yang dalamnya bisa mencapai puluhan meter. Cara ini tentu akan
menguras air tanah dalam radius yang cukup luas, dan akhirnya sumur-sumur konvensional
lain yang lebih dangkal akan langsung kering. Dalam wilayah yang terbatas, sumur artesis ini
akan menyebabkan kekeringan. Cara lain, yang lazim dilakukan oleh PDAM, adalah
mengolah air sungai. Ini pun akan menjadi persoalan, karena sungai menjadi kering dan tidak
bisa menjadi penyeimbang bagi kondisi alam di kala kemarau. Dengan pandangan yang
demikian, komersialisasi air merupakan praktek perampokan air dari satu komunitas (dan
lingkungan) untuk komunitas lain yang mampu membayar mahal. Penghentian komersialisasi
air ini bisa dilakukan pada dua level, yaitu dengan kebijakan pemerintah atau dengan perilaku
konsumen untuk mengurangi konsumsi air kemasan dan kembali mengonsumsi air tanah
(sumur). Untuk cara yang kedua, bisa dimulai kapan saja dan oleh siapa saja.
b. Mengelola air secara komunal
Gagasan dasarnya adalah mengelola perputaran air yang digunakan dan dibuang oleh sebuah
komunitas dalam komunitas tersebut. Dengan konsep ini, yang harus dilakukan adalah
mengefektifkan sumur tanah bagi rumah tangga yang bersangkutan dan mengelola air kotor
secara mandiri oleh lingkungan. Agar kebersihan dan kesehatan air yang diambil dari sumur
terjamin, bisa jadi harus ada pengelolaan air kotor bersama dalam lahan yang terkonsentrasi
agar terdapat jarak aman antara pembuangan air kotor dan sumur. Praktek yang selama ini
lazim dilakukan adalah membuang air kotor melalui got, kemudian ke sungai, dan akhirnya
bermuara ke laut. Cara ini, selain menyebabkan polusi sungai dan laut, tidak sustainable. Air
yang berasal dari tanah tersebut, setelah digunakan, dibuang ke tempat yang jauh dari asalnya.
Dengan demikian, secara kalkulatif, akan ada defisit air di suatu wilayah, dan hal ini telah
terbukti dengan adanya kekeringan parah di Jakarta pada musim kemarau. Dengan
pendekatan itu pula, sudah saatnya dilakukan relokasi lahan di Jakarta, dengan menyediakan
lokasi-lokasi jalur hijau. Menimbang ketersediaan sumber air pula, ketika sudah banyak
rumah tangga yang bergantung pada air komersial dari PDAM ataupun dari air kemasan dan
isi ulang, mungkin bisa ditarik kesimpulan bahwa Jakarta sudah tidak kuat lagi menampung
lebih dari 10 juta manusia. Pemindahan pusat tarikan orang (tempat orang bekerja:
pemerintah, bisnis, pabrik, pendidikan, dan sebagainya) ke tempat lain yang masih lebih
longgar juga perlu diintrodusir.
c. Konservasi hutan dan sumber – sumber air
Hal ini juga mutlak adanya segera dilakukan. Pemicu utama musibah besar, seperti banjir
bandang, yang dari tahun ke tahun makin parah, adalah hilangnya kemampuan hutan
menyerap air hujan. Akibatnya, air hujan akan mengalir begitu saja tanpa bisa diserap
kembali oleh tanah. Sudah banyak ajakan untuk melakukan hal ini, tapi realisasinya ternyata
tidak gampang. Bahkan ucapan Wakil Presiden pun berlalu begitu saja, sama nasibnya
dengan kritik dan keluhan masyarakat biasa.
Dengan tiga pendekatan, yang tentu saja awam dalam ilmu pertanahan dan hidrologi tersebut,
diharapkan air akan selalu menampakkan wajah bersahabatnya ketimbang jahatnya. Untuk
pendekatan pertama dan kedua, bisa dilakukan secara mandiri, bahkan bisa dimulai dari diri
sendiri. Adapun untuk menjalani pendekatan ketiga, agaknya kekuatan pemerintah yang lebih
menentukan.
10. Jelaskanlah !
a. Prinsip-prinsip belajar MIPA yang efektif
Jawab : Prinsip-prinsip pembelajaran MIPA yang efektifmeliputi beberapa hal sebagai
berikut:
1. Prinsip keterlibatan siswa secara aktif
“ Mengajar “ berbeda dengan “ memberitahu “, mengajar dilakukan dengan melibatkan siswa,
bukan dengan memberi ceramah kepada anak didik tentang segala yang ada dalam buku tes.
Kadang-kadang karena dituntut oleh kurikulum yang harus diselesaikan, maka guru
melupakan prinsip keterlibatan siswa. Pengetahuan yang diperoleh siswa dengan cara
mendengarkan relatif lebih cepat dilupakan, bahkan memungkinkan mereka tidak
menggunakan logikanya dalam berusaha memahami apa yang disampaikan gurunya.
Keaktifan belajar ditandai oleh adanya keterlibatan secara optimal, baik intelektual, emosional
dan fisik jika dibutuhkan. Pandangan mendasar yang perlu menjadi kerangka pikir setiap guru
adalah bahwa pada prinsipnya anak-anak adalah makhluk yang aktif. Individu merupakan
manusia belajar yang aktif dan selalu ingin tahu. Daya keaktifan yang dimiliki anak secara
kodrati itu akan dapat berkembang ke arah yang positif bilamana lingkungannya memberikan
ruang yang baik untuk tumbuh suburnya keaktifan itu.

2. Prinsip berkesinambungan
Seorang guru hendaknya mengetahui apa yang telah diketahui siswanya, sebab pengetahuan
dasar siswa akan dijadikan sebagai jembatan untuk memberi mereka pengetahuan yang baru.
Untuk menyempurnakan prinsip ini, data minat siswa baik perorangan maupun secara
berkelompok dapat menjadi modal dalam mengatasi hambatan yang dihadapi dalam proses
pembelajaran.

3. Prinsip motivasi
Hamalik (2001), mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam
pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan dan reaksi untuk
mencapai tujuan). Perubahan energi di dalam diri seseorang tersebut kemudian membentuk
suatu aktivitas nyata dalam bebagai bentuk kegiatan.
Motivasi terkait erat dengan kebutuhan. Semakin besar kebutuhan seseorang akan sesuatu
yang ingin ia capai, maka akan semakin kuat motivasi untuk mencapainya. Kebutuhan yang
kuat terhadap sesuatu akan mendorong seseorang untuk mencapainya dengan sekuat tenaga.
Hanya dengan motivasilah anak didik dapat tergerak hatinya untuk belajar bersama teman-
temannya yang lain (Djamarah, 2006:148).
Motivasi dalam pembelajaran IPA dapat diartikan sebagai dorongan untuk belajar
IPA.dorongan itu dapat bersumber dari kebutuhan (a) kebutuhan Fisiologis, (b) kebutuhan
rasa aman, (c) kebutuhan rasa cipta, (d) kebutuhan rasa cinta, (e) kebutuhan akan pengakuan
atas kemampuannya untuk melakukan sesuatu, termasuk kemampuan untuk berhasil dalam
cita-citanya.

4. Prinsip multi metode


Didasari bahwa daya serap tiap siswa berbeda-beda, demikian pula jenis metode pembelajaran
yang disenangi juga berbeda. Tugas guru adalah mengorganisasi belajar sedemikian rupa
sehingga siswa tidak merasa bosan dan dapat menangkap materi pelajaran yang diberikan.

5. Prinsip penemuan
Prinsip ini perlu diterapkan dalam pembelajaran IPA karena pada dasarnya anak memiliki
rasa ingin tahu yang besar, sedang alam sekitar penuh dengan fakta atau fenomena yang dapat
merangsang siswa ingin tahu lebih banyak. Masnur Muslichah, dalam Istiqomah, Lailatul
(2009:32) berpendapat bahwa penemuan diawali dari pengamatan terhadap fenomena,
dilanjutkan dengan kegiatan bermakna untuk menghasilkan temuan yang diperoleh sendiri
oleh siswa. Dengan demikian, pengetahuan dan ketrampilan yang diperolah siswa tidak dari
hasil mengingat seperangkat fakta, tetapi hasil menemukan sendiri dari fakta yang
dihadapinya. Beberapa komponen inqiuri yang terdapat dalam pembelajaran antara lain: (a)
pengetahuan dan ketrampilan akan lebih lama diingat apabila siswa menemukan sendiri, (b)
informasi yang diperoleh siswa akan lebih mantap apabila diikuti dengan bukti-bukti atau data
yang ditemukan sendiri oleh siswa, dan (c) siklus inquiri adalah observasi, bertanya,
mengajukan dugaan, pengumpulan data dan penyimpulan.

6. Prinsip totalitas
Prinsip totalitas bertolak dari paham bahwa siswa belajar dengan segenap kemampuan yang ia
miliki sebagai makhluk hidup, yaitu panca inderanya, perasaan dan pikirannya. Dalam proses
belajar siswa tidak hanya tergantung pada materi yang diajarkan, tetapi semua faktor-faktor
atau kondisi yang berada disekitarnya turut menjadi penentu akan keberhasilan belajar yang
dilakukan. Faktor atau kondisi yang dimaksud termasuk guru, metode, fasilitas, lingkungan,
teman-temannya, pencahayaan, bahkan semua yang dapat mempengaruhi jiwa raganya ikut
mempengaruhi keberhasilannya.

7. Prinsip perbedaan individu


Setiap siswa memiliki karakteristik sendiri-sendiri, yang berbeda-beda satu sama lain. Karena
hal inilah setiap siswa belajar menurut kecepatannya sendiri dan untuk setiap kelompok umur
terdapat variasi kecepatan belajar. Kesadaran bahwa dirinya berbeda dengan siswa yang lain
akan membantu siswa menentukan cara belajar dan sasaran belajar bagi dirinya sendiri.
Implikasi adanya prinsip perbedaan individual dalam, bagi siswa diantaranya adalah
menentukan tempat duduk di kelas dan menyusun jadwal belajar. Dengan kata lain prinsip ini
dapat berpengaruh pada aspek fisik maupun psikis siswa.
b. Bagaimana menurut saudara mempersiapkan guru MIPA agar proses belajar mengajar
MIPA dapat berjalan dengan baik, sehingga pelajaran MIPA tidak menakutkan.
Jawab : Beberapa hal yang harus dipersiapkan agar proses belajar mengajar MIPA dapat
berjalan dengan baik sehingga tidak menakutkan adalah sebagai berikut:
• Perencanaan mengajar mipa yang baik
• Penggunaan media belajar yang bersifat konkret
• Penggunaan cerita yang menarik
• Menggunakan metode- metode belajar mengajar yang menyenangkanUntuk
memperbaiki kualitas pembelajaran Guru MIPA agar idak menakutkan adalah
1. seluruh stakeholder pendidikan termasuk pemerintah dan masyarakat perlu saling
bahu membahu dalam meningkatkan kualitas guru. Yang dimaksud kualitas disini termasuk
kemampuan menguasai konten (guru IPA harus mengerti konsep-konsep IPA secara benar
dan guru matematika mengerti dan mampu mengerjakan soal-soal matematika dengan benar)
dan juga metode pembelajaran yang GASING (Gampang, Asyik menyenangkan). Lewat guru
yang berkualitas inilah kita bisa mengubah wajah matematika dan IPA yang selama ini
dianggap momok yang menakutkan menjadi sesuatu yang menyenangkan.
2. Untuk guru-guru dikota besar, diperlukan sekali pelatihan intensif sampai level
olimpiade sehingga siswa-siswa terbaik kita dapat kesempatan terus untuk meningkatkan
kemampuannya sampai ke level olimpiade.
3. Untuk guru-guru di daerah terutama di daerah terpencil, perlu ada pelatihan khusus
yang cukup lama (tidak hanya pelatihan sporadis yang hanya 1-2 hari saja). Pelatihan 6 bulan
– 1 tahun ini akan membantu guru-guru ini untuk meng-update konten yang dimiliki dan juga
memperbaiki metode pembelajaran. Kita berharap kedepannya kemampuan guru-guru di
daerah ini akan mampu menyamai kemampuan guru-guru di kota-kota besar. Memang untuk
pelatihan yang lama ini butuh dana yang cukup besar, tetapi dengan dana 20 % yang
dicanangkan pemerintah untuk pendidikan, hal ini tidaklah sulit untuk dilaksanakan. Saya
percaya jika semua stakeholder pendidikan bekerja bahu membahu meningkatkan kualitas
pembelajaran matematika dan IPA di Indonesia, maka kualitas sumber daya manusia kita
akan meningkat secara luar biasa.
4. Pendekatan pembelajaran merupakan aktifitas guru dalam memilih kegiatan
pembelajaran. Pendekatan pembelajaran tentu tidak kaku harus mennggunakan pendekatan
tertentu, tetapi sifatnya lugas dan terencana. Artinya memilih pendekatan disesuaikan dengan
kebutuhan materi ajar yang dituangkan dalam perencanaan pembelajaran.
Macam-macam Pendekatan dalam Pembelajaran
a) Pendekatan Konsep
b) Pendekatan Lingkungan
c) Pendekatan Inkuiri
d) Pendekatan Proses
e) Pendekatan Heuristik
f) Pendekatan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
g) Pendekatan
h) Pendekatan Pemecahan Masalah
i) Pendekatan Induktif
j) Pendekatan Pembelajaran Berbasis Kompetensi

c. Sebutkan lima (5) keunggulan dan kelemahan pembelajaran MIPA di tempat anda
mengajar!
Jawab:
Kelebihan pembelajaran MIPA yaitu
 Materi pembelajaran menjadi dekat dengan kehidupan peserta didik sehingga dapat
mengekplorasi dan mengekpresikan pengetahuan dan keterampilan melalui berbagai
kegiatan.
 Meningkatan pemahaman peserta didik secara komprehensif
 Dengan bekerja dalam kelompok, peserta didik dapat mengembangkan kemampuan
belajarnya dalam aspek afektif, psikomotorik dan kognitif.
 Meningkatkan kecakapan berpikir peserta didik
 Melatih peserta didik untuk semakin membuat hubungan inter dan antar mata pelaaran

Kelemahan pembelajaran MIPA yaitu:

 Guru harus terus menerus menggali informasi ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
materi yang akan diajarkan dan banyak membaca buku agar penguasaan bahan ajar tidak
terfokus pada bidang kajian tertentu saja.
 Bila penerapan model pembelajaran sulit dilakasanakan maka akan terpengaruh terhadap
peserta didik sehingga peserta didik tdak membuka ruang di pola pikirnya.
 Kebutuhan untuk pembelajaran di laboratorium kurang memadai dengan sarana dan
prasarana yang lebih sedikit dibandingkan peserta didik dalam suatu kelas
 Dalam penilaian guru harus menyediakan teknik dan prosedur sehingga guru
membutuhkan waktu diluar jam mengajar.
 Suasana pembelajaran cenderung mengutamakan kurikulum, dalam materi kurikulum
banyak sekali materi yang harus disampaikan sehingga peserta didik yang kurang
pemahaman akan tertinggal dan menjadikan sebagai suatu beban.
 Bagaimana menurut saudara mempersiapkan guru MIPA agar proses belajar
mengajar MIPA dapat berjalan dengan baik, sehingga pelajaran MIPA tidak
menakutkan.
Jawab : Beberapa hal yang harus dipersiapkan agar proses belajar mengajar MIPA dapat
berjalan dengan baik sehingga tidak menakutkan adalah sebagai berikut:
• Perencanaan mengajar mipa yang baik
• Penggunaan media belajar yang bersifat konkret
• Penggunaan cerita yang menarik
• Menggunakan metode- metode belajar mengajar yang menyenangkanUntuk
memperbaiki kualitas pembelajaran Guru MIPA agar idak menakutkan adalah
a. seluruh stakeholder pendidikan termasuk pemerintah dan masyarakat perlu saling
bahu membahu dalam meningkatkan kualitas guru. Yang dimaksud kualitas disini termasuk
kemampuan menguasai konten (guru IPA harus mengerti konsep-konsep IPA secara benar
dan guru matematika mengerti dan mampu mengerjakan soal-soal matematika dengan benar)
dan juga metode pembelajaran yang GASING (Gampang, Asyik menyenangkan). Lewat guru
yang berkualitas inilah kita bisa mengubah wajah matematika dan IPA yang selama ini
dianggap momok yang menakutkan menjadi sesuatu yang menyenangkan.
b. Untuk guru-guru dikota besar, diperlukan sekali pelatihan intensif sampai level
olimpiade sehingga siswa-siswa terbaik kita dapat kesempatan terus untuk meningkatkan
kemampuannya sampai ke level olimpiade.
c. Untuk guru-guru di daerah terutama di daerah terpencil, perlu ada pelatihan khusus
yang cukup lama (tidak hanya pelatihan sporadis yang hanya 1-2 hari saja). Pelatihan 6 bulan
– 1 tahun ini akan membantu guru-guru ini untuk meng-update konten yang dimiliki dan juga
memperbaiki metode pembelajaran. Kita berharap kedepannya kemampuan guru-guru di
daerah ini akan mampu menyamai kemampuan guru-guru di kota-kota besar. Memang untuk
pelatihan yang lama ini butuh dana yang cukup besar, tetapi dengan dana 20 % yang
dicanangkan pemerintah untuk pendidikan, hal ini tidaklah sulit untuk dilaksanakan. Saya
percaya jika semua stakeholder pendidikan bekerja bahu membahu meningkatkan kualitas
pembelajaran matematika dan IPA di Indonesia, maka kualitas sumber daya manusia kita
akan meningkat secara luar biasa.
d. Pendekatan pembelajaran merupakan aktifitas guru dalam memilih kegiatan
pembelajaran. Pendekatan pembelajaran tentu tidak kaku harus mennggunakan pendekatan
tertentu, tetapi sifatnya lugas dan terencana. Artinya memilih pendekatan disesuaikan dengan
kebutuhan materi ajar yang dituangkan dalam perencanaan pembelajaran.
Macam-macam Pendekatan dalam Pembelajaran
1. Pendekatan Konsep
2. Pendekatan Lingkungan
3. Pendekatan Inkuiri
4. Pendekatan Proses
5. Pendekatan Heuristik
6. Pendekatan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
7. Pendekatan
8. Pendekatan Pemecahan Masalah
9. Pendekatan Induktif
10. Pendekatan Pembelajaran Berbasis Kompetensi

d. Bagaimana menurut saudara mempersiapkan guru MIPA agar proses belajar mengajar
MIPA dapat berjalan dengan baik, sehingga pelajaran MIPA tidak menakutkan.
Jawab : Beberapa hal yang harus dipersiapkan agar proses belajar mengajar MIPA dapat
berjalan dengan baik sehingga tidak menakutkan adalah sebagai berikut:
• Perencanaan mengajar mipa yang baik
• Penggunaan media belajar yang bersifat konkret
• Penggunaan cerita yang menarik
• Menggunakan metode- metode belajar mengajar yang menyenangkanUntuk
memperbaiki kualitas pembelajaran Guru MIPA agar idak menakutkan adalah
1. seluruh stakeholder pendidikan termasuk pemerintah dan masyarakat perlu saling
bahu membahu dalam meningkatkan kualitas guru. Yang dimaksud kualitas disini termasuk
kemampuan menguasai konten (guru IPA harus mengerti konsep-konsep IPA secara benar
dan guru matematika mengerti dan mampu mengerjakan soal-soal matematika dengan benar)
dan juga metode pembelajaran yang GASING (Gampang, Asyik menyenangkan). Lewat guru
yang berkualitas inilah kita bisa mengubah wajah matematika dan IPA yang selama ini
dianggap momok yang menakutkan menjadi sesuatu yang menyenangkan.
2. Untuk guru-guru dikota besar, diperlukan sekali pelatihan intensif sampai level
olimpiade sehingga siswa-siswa terbaik kita dapat kesempatan terus untuk meningkatkan
kemampuannya sampai ke level olimpiade.
3. Untuk guru-guru di daerah terutama di daerah terpencil, perlu ada pelatihan khusus
yang cukup lama (tidak hanya pelatihan sporadis yang hanya 1-2 hari saja). Pelatihan 6 bulan
– 1 tahun ini akan membantu guru-guru ini untuk meng-update konten yang dimiliki dan juga
memperbaiki metode pembelajaran. Kita berharap kedepannya kemampuan guru-guru di
daerah ini akan mampu menyamai kemampuan guru-guru di kota-kota besar. Memang untuk
pelatihan yang lama ini butuh dana yang cukup besar, tetapi dengan dana 20 % yang
dicanangkan pemerintah untuk pendidikan, hal ini tidaklah sulit untuk dilaksanakan. Saya
percaya jika semua stakeholder pendidikan bekerja bahu membahu meningkatkan kualitas
pembelajaran matematika dan IPA di Indonesia, maka kualitas sumber daya manusia kita
akan meningkat secara luar biasa.
4. Pendekatan pembelajaran merupakan aktifitas guru dalam memilih kegiatan
pembelajaran. Pendekatan pembelajaran tentu tidak kaku harus mennggunakan pendekatan
tertentu, tetapi sifatnya lugas dan terencana. Artinya memilih pendekatan disesuaikan dengan
kebutuhan materi ajar yang dituangkan dalam perencanaan pembelajaran.
Macam-macam Pendekatan dalam Pembelajaran
a) Pendekatan Konsep
b) Pendekatan Lingkungan
c) Pendekatan Inkuiri
d) Pendekatan Proses
e) Pendekatan Heuristik
f) Pendekatan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
g) Pendekatan
h) Pendekatan Pemecahan Masalah
i) Pendekatan Induktif
j) Pendekatan Pembelajaran Berbasis Kompetensi

11. Jelaskan!
a. Jelaskan bagaimana sains merupakan kajian objektif dari fenomena alam dan bukan
kajian subjektif dari seseorang?
Jawab: Sains merupakan kajian objektif dari fenomena alam dan bukan kajian subjektif
artinya menurut Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan
pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah
kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan
itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. "Real Science is both
product and process, inseparably Joint" (Agus. S. 2003: 11)
Sains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk
melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam.
Langkah tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang
eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan akhimya menyimpulkan. Dari sini tampak
bahwa karakteristik yang mendasar dari Sains ialah kuantifikasi artinya gejala alam dapat
berbentuk kuantitas.oleh karena itu sains bersifat objektif.
b. Jelaskan gambaran anda mengapa sains sebagai suatu wilayah kajian!
Jawab: Objektif di sini maksudnya adalah:
• Bahwa sains berfaedah Bagi suatu bangsa, kiranya tidak perlu dipersoalkan panjang
lebar. Kesejahteraan materil suatu bangsa banyak sekali tergantung pada kemampuan bangsa
itu dalam bidang sains, sebab sains merupakan dasar teknologi, sering disebut-sebut sebagai
tulang punggung pembangunan. Pengetahuan dasar untuk teknologi ialah sains. Orang tidak
menjadi Insinyur elektronika yang baik, atau dokter yang baik, tanpa dasar yang cukup luas
mengenai berbagai gejala alam.
• Bila diajarkan sains menurut cara yang tepat, maka sains merupakan suatu mata
pelajaran yang memberikan kesempatan berpikir kritis; misalnya sains diajarkan dengan
mengikuti metode "menemukan sendiri". Dengan ini anak dihadapkan pada suatu masalah;
umpamanya dapat dikemukakan suatu masalah demikian". Dapatkah tumbuhan hidup tanpa
daun?" Anak diminta untuk mencari dan menyelidiki hal ini.
• Bila sains diajarkan melalui percobaan -percobaan yang dilakukan sendiri oleh anak.
maka sains tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan belaka.
• Mata pelajaran ini mempunyai: nilai – nilai pendidikan yaitu mempunyai potensi
yang dapat membentuk keprbadian anak secara keseluruhan.

c. Bagaimana sifat-sifat sains secara umum ? Berikan contoh yang berasal dari
pengalaman sendiri!
Jawab :
1. Sains menuntut Bukti
Semua penjelasan ilmiah pada akhirnya harus berdasarkan pada bukti yang sah. Tanpa bukti,
penjelasan yang diajukan tidak lebih dari spekulasi saja. Saat anda mengatakan bahwa
keimanan anda di dukung bukti yang kuat, maka anda sebenarnya tidak beriman, karena anda
memerlukan bukti. Dengan mengatakan hal yang demikian pula, anda telah memposisikan
sains sebagai keimanan. Anda mengalami miskonsepsi. Sains menuntut bukti, jadi sains
bukan keimanan.
2. Sains memakai landasan berpikir kritis
Kemajuan sains tidak akan terjadi seandainya ilmuan tidak mempertanyakan asumsi lama,
memeriksa dan menguji kembali data lama, dan mencari kesalahan teori lama sehingga
membawa pada penjelasan yang baru dan lebih baik. Bila anda mengatakan keyakinan anda
didukung sains modern, anda menempatkan keyakinan anda pada posisi berbahaya.
Keyakinan anda akan mengalami proses pemikiran kritis seperti dipertanyakan, diperiksa dan
dicari kesalahannya. Selain itu, hal ini membawa pada posisi bahaya seandainya dukungan
sains modern tersebut di kemudian hari terbukti salah akibat proses berpikir kritis sains.
3. Penjelasan sains bersifat sementara
Tidak peduli seberapa kuatnya bukti dan hasil eksperimen, semua penjelasan ilmiah bersifat
sementara. Ia diterima untuk masa kini namun dapat ditolak atau diperluas bila ada bukti baru
yang berhasil menyangkalnya. Dalam hal ini, sains menatap ke masa depan. Bila anda
memasukkan keyakinan anda dengan dukungan sains, anda membuat sifat keyakinan anda
menjadi sementara dan anda harus siap suatu saat mengakui kalau keyakinan anda salah.
4. Sains tidak relevan dengan tradisi
Dalam sains, fakta yang disediakan tradisi adat istiadat tidaklah relevan. Sains tidak peduli
dengan tradisi. Bila anda punya tradisi makan harus di tanah, dan sains menemukan kalau
tradisi makan di tanah itu berbahaya, maka sains tidak akan menerima tradisi tersebut sebagai
sesuatu yang benar untuk dilakukan. Sejarah sains penuh dengan tradisi dari berbagai suku
bangsa yang berserakan karena telah terbukti gagal dan salah. Bila anda mencoba
mempertahankan tradisi anda, jangan mencoba mengkaitkannya dengan sains. Karena hal
demikian, akan membawa pada penilaian ilmiah. Tradisi anda berada dalam posisi bahaya.
Bila penilaian ilmiah ternyata menemukan kalau tradisi anda salah, anda mau tidak mau harus
menerima kalau dunia ilmiah tidak mendukung tradisi anda.
5. Sains berlandaskan pada matematika
Matematika adalah alat berpikir yang dibangun oleh logika. Matematika independen terhadap
realitas. Ada matematika yang sesuai realitas, ada yang tidak sesuai realitas. Matematika yang
sesuai realitas inilah yang digunakan oleh sains. Dan sains terus mengamati perkembangan
matematika dan bila ada yang dapat diambil untuk penjelasan ilmiah, maka sains akan
memakainya. Sebagai contoh, sebelumnya orang mengira kalau aljabar linier adalah
matematika yang tidak sesuai realitas. Tapi kemudian dengan mencobakan aljabar linier
dalam teka-teki fisika kuantum, para ilmuan berhasil meramalkan berbagai hal dan
menunjukkan kalau aljabar linier ternyata dapat digunakan untuk menjelaskan realitas. Semua
rumus dibangun dari definisi yang jelas. Matematika bukanlah permainan angka seperti
numerologi. Matematika adalah sistem bernalar yang melibatkan persamaan-persamaan yang
saling terikat dalam aksioma, definisi, teorema, lemma, konjektur dan postulat. Bila anda
mencoba menerapkan matematika dalam keyakinan anda, maka anda membuatnya rentan
terhadap analisa. Sedikit saja ditemukan tidak adanya konsistensi, maka keyakinan anda dapat
runtuh.
6. Sains bersifat sekuler
Sains tidak memandang ras, agama, budaya, gender maupun bahasa. Sains dapat dilakukan
oleh siapapun tanpa mengalami diskriminasi. Tidak ada yang namanya sains yunani, sains
islam, sains china, sains perempuan, sains kulit putih, sains barat dan sebagainya. Prinsip-
prinsip sains diturunkan murni dari daya intelektual manusia, bukan berdasarkan ras dll yang
disebutkan di atas. Beberapa negara tampak lebih baik dalam sains, karena mereka lebih
menghormati dan menyuburkan sains dalam masyarakatnya, bukan karena mereka kulit putih,
atau karena mereka ateis. Sains mungkin dapat disamakan dengan olahraga. Setiap orang
berhak untuk berolah raga. Singkatnya, sains adalah salah satu Hak Asasi Manusia.
7. Sains bukan agama
Kekuatan sains terletak pada berpikir kreatif dan kritis secara selaras. Satu pihak mengajukan
sesuatu yang baru, yang lain mengkritik. Agama sebaliknya, bebas dari kritik dan bertopang
sepenuhnya pada ketetapan masa lalu yang tidak boleh diubah.
8. Sains bertujuan memajukan kesejahteraan umat manusia
Sepanjang sejarah, sains telah menghasilkan begitu banyak kemajuan bagi umat manusia.
Sains dapat dibagi dua menjadi sains dasar dan sains terapan. Dalam fisika misalnya, sains
dasar mempelajari elektromagnetik dan membawa pada terapannya yaitu radio, televisi,
ponsel, internet dsb. Dalam kimia, sains murni mempelajari sifat-sifat molekul metana,
terapannya mencoba menjadikan metana sebagai bahan bakar untuk memasak. Dalam biologi,
sains murni mempelajari evolusi virus, terapannya mencoba menemukan obat yang mampu
menghancurkan rantai evolusi virus tersebut. Beberapa pihak dapat saja memanfaatkan sains
untuk membuat bom seperti bom bunuh diri atau menabrakkan produk sains, seperti pesawat
terbang, ke gedung bertingkat. Tapi sains tidak akan pernah mau menerima tujuan jahat ini.
Semua paper ilmiah tidak akan menulis dalam bagian Manfaat Penelitiannya yaitu untuk
menghancurkan negara/agama/ras/gender tertentu. Tapi akan hampir selalu ditemukan kalau
bagian Manfaat Penulisan bertujuan untuk memajukan kesejahteraan, baik dalam penemuan
obat baru, teknologi baru atau hal lainnya. Sisanya kadang menambahkan ajakan untuk
melakukan penelitian lebih lanjut.
9. Tuhan bukan bagian dari Sains
Sains bersifat materialistik dan naturalistik. Sesuatu yang tidak dapat dibuktikan ada atau
tidak ada secara prinsip, seperti tuhan, tidak dapat digunakan sebagai penjelasan. Sebagai
contoh, saat hujan turun, sains tidak akan menerima penjelasan kalau hujan turun disebabkan
oleh rahmat tuhan. Sains akan mempelajari proses turunnya hujan tersebut, kenapa bisa turun
dsb. Saat terjadi bencana alam, sains tidak menerima pernyataan kalau bencana disebabkan
oleh amarah tuhan, tapi sains akan mencari penjelasan kenapa itu bisa terjadi secara alami
seperti proses kejadiannya, sebab-sebab terjadinya dan kemudian memberikan saran untuk
menghindari kejadian yang serupa terulang kembali.
12. Bagaimana pola perkembangan ilmu alam dari waktu ke waktu ? Mengapa dikatakan
sebagai perulangan pola ? Bagaimana relevansi metode ilmiah dalam perkembangan ilmu
alam di zaman modern yang diwarnai dengan terjalinnya komunikasi cepat melalui
computer dan jaringan internet ? Jelaskan dengan singkat!

Jawab : Pola perkembangan ilmu alam dari waktu ke waktu sangatlah panjang sejarah telah
mencatat bahwa ilmu merupakan pendobrak pintu kebodohan yang mengunci kemajuan dan
peradaban manusia. Rangkaian isu “irrasional” yang melilit kehidupan manusia, sedikit demi
sedikit terkikis bersamaan dengan derasnya arus penemuan-penemuan yang berguna untuk
kemudahan hidup manusia. Pada tataran aksiologis, ilmu merupakan hasil kreasi manusia yang
diciptakan guna memudahkan kehidupan manusia.
Secara epistemologis dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuan yang ada saat ini merupakan hasil
dari akumulasi pengetahuan yang terjadi dengan pertumbuhan, pergantian dan penyerapan teori
dari masa ke masa. Kemunculan teori baru yang menguatkan teori lama akan memperkuat citra
sains normal. Tetapi, anomali dalam riset ilmiah yang tidak bisa diselesaikan oleh paradigma
sebagai referensi riset saja, sehingga menyebabkan berkembangnya paradigma baru yang bisa
memecahkan masalah dan membimbing riset berikutnya (melahirkan revolusi sains). Tumbuh-
kembangnya teori dan pergeseran paradigma merupakan pola perkembangan yang biasa dari ilmu
yang telah matang. Selain itu, berkembangnya peralatan analisis juga mendorong semakin
berkembangnya ilmu.
Sehingga dengan demikian, perkembangan ilmu pengetahuan hingga seperti sekarang ini tidaklah
berlangsung secara mendadak, melainkan melalui proses bertahap, dan evolutif. Karenanya, untuk
memahami sejarah perkembangan ilmu pengetahuan harus melakukan pembagian atau klasifikasi
secara periodik. Namun ironisnya, dalam pemaparan sejarah yang ada, khususnya sejarah ilmu
pengetahuan, menurut berbagai sumber menyimpulkan bahwa terjadi distorsi terhadap fakta
sejarah. Ada semacam upaya penghapusan jejak hasil peradaban dan kemajuan komunitas tertentu
yang pernah menorehkan keilmuan yang begitu gemilang.
Relevansi metode ilmiah dalam perkembangan ilmu alam di zaman modern sangatlah erat.
Metode ilmiah merupakan suatu proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara
sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis
dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam yang kemudian diuji dengan eksperimen.
Eksperimen yang dilakukan dengan teori yang telah ada dan dengan bantuan alat teknologi
canggih dan maju seperti komputer dan jaringan internet maka kajian dalam ilmu alam akan lebih
akurat, teliti (mendetail) sehingga akan diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam mengenai
suatu fenomena alam dan perkembangan ilmu alam dapat lebih cepat dan akurat. Juga dalam
perkembangan ilmu alam di zaman yang modern dapat menggunaan perangkat komunikasi
berbasis komputer dan berbasis web, dapat menerapkan pengetahuan yang dimiliknya dengan
mengkombinasikan usaha mereka untuk mengembangkan suatu aktivitas atau proyek. Perubahan
dari era industri ke era ilmu, alat bantu pembelajaran, fasilitas pendidikan, standar kompetensi,
penunjang administrasi, alat bantu manajemen sekolah, dan sebagai infrastruktur pendidikan
ketersediaan dan kemudahan akses sumber belajar online
13. Jelaskan!
a. Apa saja kelemahan metode induksi dan deduksi dalam penggalian pengetahuan baru ?
Jawab : Kelemahan metode induksi, antara lain:
1. Induksi selalu tidak pernah lengkap. Hal ini disebabkan karena:
a. Hanya berdasarkan fakta dan data yang ditemukan saja, kemudian menarik sebuah
kesimpulan umum yang berlaku untuk semua data dan fakta, termasuk data dan fakta yang
belum ditemukan.
b. Kabenaran kesimpulanya tidak pernah bersifat devinitif dan pasti, karena salalu saja
terbuka kemungkinan bahwa ada fakta dan data baru yang akan menggugurkan kesimpulan
tadi ( kebenarannya bersifat sementara).
2. Perbedaan antara lingkungan orang yang menarik induksi dengan obyek pengamatan.
Dalam hal ini kebudayaan yang sangat bervariasi/ dengan kata lain setting/konteksnya
berbeda.
3. Sejauh mana pembuat pernyataan bisa melepaskan diri dari prasangka pribadi.
4. Terdapat satu bukti rasional bahwa penalaran induktif bisa jadi menghasilkan kesimpulan
yang berbahaya dan salah kaprah. Pengetahuan kita yang bersumber dari penalaran atau
pemikiran induktif bisa jadi salah.

Kelemahan metode Deduktif menurut Heman Hudoyo (1990)adalah :


1. Biasanya dirasakan sangat sulit bagi peserta didik untuk memahami suatu konsep yang
abstrak, bila tidak didahului dengan contoh – contoh yang kongkrit. Bahkan bila anak masih
di dalam tahap operasi kongkrit tentang konsep konsep yang abstrak tidak bermakna bagi
peserta didik.
2. Pendekatan deduktif di khawatirkan menyebabkan ingatan lebih penting daripada
pengertia
3. Peserta didik menjadi pasif hanya menurut pola pengerjaan yang disajikan oleh
pendidiknya.
4. Kurang bermanfaat untuk peserta didik yang lemah, strategi ini lebih berpusatkan
pendidik dan kurang meningkatkan kemahiran berfikir.
b. Apa yang disebut dengan siklus empiris ?Mengapa siklus empiris sangat penting dalam
perkembangan sains secara utuh ?
Jawab : Istilah siklus empiris ini dikenalkan oleh Walter L. Wallace adalah proses penelitian
yang termuat pada lima komponen informasi dan enam komponen metodologis. Lima
komponen informasi yaitu: 1.Hipotesa 2.pengujian hipotesa 3.keputusan untuk menerima atau
menolah hipotesa 4.generalisasi empiris 5.logika penarikan kesimpulan. Adapun enam
metodologis yaitu: 1.Pengamatan 2.Pengukuran, ringkasan sampel dan perkiraan parameter
3.Pembentukan konsep, pembentukan proposisi, dan penyusunan proposisi 4.Teori 5.Deduksi
logis 6.Penjabaran insturmentasi, pembentukan skala, penentuan sampel.
Menurut De Groot bahwa proses pengembangan pengetahuan ilmiah sebagai proses stimulus-
respons (S – R) antara manusia dan lingkungan, dalam hal ini terjadi interaksi antara manusia
dengan ligkungan. Hubangan antara manusia dengan lingkungan beserta proses belajar yang
berlangsung di dalamnya dinamakan “siklus empiris”.

Siklus adalah perputaran suatu hal yang terjadi secara terus-menerus dan berkesinambungan. Empiris
adalah berdasarkan pengalaman (terutama yg diperoleh dari penemuan, percobaan, pengamatan yg
telah dilakukan).Jadi siklus empiris adalah perputaran untuk mendapatkan hipotesis yang yang
diterima/ditolak berdasarkan pengalaman melalui lima tahapan yang disebut observasi, induksi,
deduksi, eksperimen, dan evaluasi. Dimana evaluasi tersebut Penerimaan menuntun pada konfirmasi
atau elaborasi teori, sedangkan penolakan menuntun kita pada modifikasi atau pembuangan siklus
Karena dalam perkembangan sains, bukti empiris dibutuhkan bagi sebuah hipotesis untuk dapat
diterima dalam komunitas ilmiah. Secara normalnya, validasi tersebut dicapai dengan metode ilmiah
dari komitmen hipotesis, perancangan eksperimen, penelaahan sejawat, penelaahan lawan, produksi
ulang hasil, presentasi konferensi dan publikasi jurnal. Hal ini membutuhkan komunikasi hipotesis
yang teliti (biasanya diekspresikan dalam matematika), kontrol dan batasan percobaan (diekspresikan
dengan peralatan eksperimen yang standar), dan sebuah pemahaman bersama dari pengukuran.
2
Teori

Pembentukankonsep, Deduksi logis


VI pembentukanproposisi, II
penyusunanproposisi

Inferensi
I
Logis

GENERALISASI PROBLEM HIPOTESIS


5 3
EMPIRIS

Uji Hipotesis
Pengukuranpe Interpretasi,
III
IV nyimpulan instrumentasi,
V
sample,
OBSERVASI

Anda mungkin juga menyukai