MAKALAH FISIKA
ABSEN : 22
SMAN 1 BAWANG, Jl. Raya Pucang No.134, Pucang, Kec. Bawang, Banjarnegara, Jawa
Tengah 53471
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas rahmat Allah SWT yang telah memberiku kemudahan sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, serta saya ucapkan terimakasaih kepada pihak
– pihak yang telah membantu saya dalam proses pembuatan makalah ini.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “ Manfaat dan
Kekurangan Gelombang Elektromagnetik dalam kehidupan seharai-hari”, yang kami sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan
dari- NYA akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Bila ada kesalahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini, saya minta maaf
yang sebesar besarnya karena kesempurnaan hanya milik Allah semata.
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan teknologi saat ini semakin meningkat berikut dalam penggunaan
gelombang elekromagnetik seperti dalam kehidupan sehari-hari. Gelombang sebenarnya
dapat dibagi ke dalam beberapa jenis, baik berdasarkan arah rambatannya maupun
medium perantaranya.Salah satunya, berdasarkan medium perantaranya, gelombang
dibagi atas gelombang mekanik (galombang yang memerlukan medium atau zat
perantara) dan gelombang elektromagnetik (gelombang yang merambat tanpa
memerlukan medium).
Spektrum gelombang elektromagnetik masih terdiri dari berbagai jenis
gelombang lainnya, yang dibedakan berdasarkan frekuensi atau panjang gelombangnya.
Untuk itu disini kita akan mempelajari tentang rentang spektrum gelombang
elektromagnetik, karakteristik khusus masing-masing gelombang elektromagnetik di
dalam spektrum dan contoh dan penerapan masing-masing gelombang elektromagnetik
dalam kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka kami akan mencoba merumuskan
beberapa masalah yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan gelombang elektromagnetik?
2. Konsep Dari Gelombang Elektromagnetik?
3. Ciri-Ciri Dari Gelombang Elektromagnetik?
4. Bagaimana karakteristik khusus masing-masing gelombang elektromagnetik di dalam
spektrum?
5. Bagaimana Penerapan Gelombang Elektromagnetik?
6. Dampak Negatif Dari Gelombang Elektromagnetik?
7. Cara Mengatasi Dampak Negataif Dari Gelombang Elektromagnetik?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui Konsep Dan Ciri – Ciri Dari Gelombang Elektromagnetik
2. Mengetahui Dampak Dan Cara Mengatasi Dari Gelombang Elektromagnetik
BAB II
PEMBAHASAN
Cahaya yang tampak oleh mata bukan semata jenis yang memungkinkan radiasi
elektromagnetik. Pendapat James Clerk Maxwell menunjukkan bahwa gelombang
elektromagnetik lain, berbeda dengan cahaya yang tampak oleh mata dalam dia punya
panjang gelombang dan frekuensi, bisa saja ada.
Kesimpulan teoritis ini secara mengagumkan diperkuat oleh Heinrich Hertz,
yang sanggup menghasilkan dan menemui kedua gelombang yang tampak oleh mata
yang diramalkan oleh Maxwell itu. Beberapa tahun kemudian Guglielmo Marconi
memperagakan bahwa gelombang yang tak terlihat mata itu dapat digunakan buat
komunikasi tanpa kawat sehingga menjelmalah apa yang namanya radio itu. Kini, kita
gunakan juga buat televisi, sinar X, sinar gamma, sinar infra, sinar ultraviolet adalah
contoh-contoh dari radiasi elektromagnetik. Semuanya bisa dipelajari lewat hasil
pemikiran Maxwell.
Mata manusia peka terhadap radiasi atau gelombang elektromagnetik dari kira-
kira 400 hingga 700 nm (nanometer), suatu jangka yang disebut cahaya tampak.
Gelombang elektromagnetik dengan panjang gelomabang yang sedikit kurang dari
gelombang cahaya tampak disebut sinar ultraviolet yang umumnya berasal dari matahari,
dan gelombang dengan panjang gelombang yang sedikit lebih panjang daripada
gelombang cahaya tampak disebut gelombang inframerah. Tidak ada batas pada panjang
gelombang elektromagnetik; dengan kata lain, semua panjang gelombang (atau
frekuensi) secara teoritis mungkin.
Matahari merupakan sumber energi yang sifatnya gratis dan bisa dikonversi ke
bentuk energi lainnya. Tapi, bagi manusia, apakah efek cahayanya sehat untuk kulit.
Mengapa kulit manusia bisa terbakar dan menjadi merah bila tersorot cahayanya ? Berikut 10
fakta seputar efek sinar ultraviolet (UV) dari matahari terhadap kulit manusia, yang dilansir
VIVAnews dari Livescience, Minggu 29 Maret 2009.
1. Bagaimana matahari membakar kulit kita?
Ketika Anda berjemur di kursi teras, sinar ultraviolet dari matahari yang menyerang
langsung ke kulit akan membunuh sel-sel yang biasanya bekerja membuat sel kulit baru.
Sinar ultraviolet A (UVA) sendiri dapat menembus kulit ke lapisan lebih dalam, tetapi
kombinasi sinar UVA dan UVB justru membakar lapisan kulit luar karena energi per
photon yang dikeluarkan lebih besar, yakni 8,37 eV.
2. Mengapa kulit yang terbakar memerah?
Untuk memperbaiki sel-sel yang rusak dan menyingkirkan sel-sel mati, pembuluh darah
otomatis bekerja ekstra untuk menyalurkan darah lebih besar ke daerah yang terbakar.
Aliran darah ini yang membuat kulit Anda berubah menjadi merah dan lebih hangat.
3. Apa efeknya bila kulit terbakar terkena sinar matahari?
Sel-sel yang rusak mengirimkan pesan ke otak, memberi sinyal bahwa mereka cedera dan
mengaktivasi indera kulit untuk peka terhadap sakit. Hal ini membuat kulit kita sensitif
terhadap sentuhan.
4. Mengapa warna kulit menjadi coklat?
Ketika sinar UV membakar kulit dalam, organ manusia akan memproduksi lebih banyak
pigmen melanin yang menyebabkan kulit menjadi gelap. Pigmen tersebut bekerja
menyerap radiasi dan melindungi sel dari kerusakan. Kurang tepat bila kebanyakan orang
ingin membuat kulit menjadi coklat dengan berjemur seharian di pantai, karena produksi
melamin membutuhkan waktu cukup lama.
5. Mengapa kulit ras manusia berambut merah tidak bisa membuat kulit coklat?
Kendati melanin dapat memproteksi tubuh manusia dari radiasi sinar UV, pigmen ini juga
memiliki efek yang berbahaya. Pheomelanin, tipe lain melanin yang membuat rambut
menjadi merah atau kuning dan kulit menjadi terang, sebenarnya memiliki risiko
kerusakan kulit lebih besar, seperti kulit terbakar bahkan kanker kulit.
6. Bagaimana cara kerja sunscreen atau sunblock?
Sunscreen/sunblock merupakan cara efektif untuk melindungi kulit dari sinar UVA dan
UVB yang berpotensi merusak kulit. Secara kimiawi, sunscreen/sunblock mengandung
sejumlah zat yang mampu menahan sinar UV dan memantulkannya.
7. Apakah sunblock yang mencantumkan kode SPF 30 lebih baik dibandingkan SPF 15?
Tidak sepenuhnya benar. SPF hanya sebagai indikasi berapa lama waktu yang Anda
punya sebelum kulit terbakar. Misalnya, dengan menggunakan sunblock SPF 2, maka
Anda dapat berjemur di bawah matahari dua kali lebih lama dibandingkan jika tidak
memakainya. Sementara itu, SPF 30 akan memberikan proteksi 30 kali lipat
dibandingkan proteksi natural kulit Anda dan menangkis 97 persen sinar UVB. Bila
dibandingkan, SPF 15 menyanggah sinar yang sama hingga 93 persen.
8. Mengapa manusia lebih sering berjemur di pantai?
Karena sinar matahari dapat memantul di pasir, air, dan salju, sehingga sinar yang diserap
kulit berlipat. Ada pula sejumlah faktor pendorong lainnya, yakni musim panas, tengah
hari, dan wilayah di sekitar garis khatulistiwa, sehingga pada situasi tersebut, produksi
sinar UV adalah yang terbanyak. Kendati mendung, 80 persen sinar matahari tetap dapat
menembus awan, bahkan kabut tebal.
9. Apakah kulit yang sedikit memerah menandakan Anda baik-baik saja?
Tidak. Penyorotan sinar UV dapat memutasi sel-sel kulit dan menyebabkan kanker. Perlu
diketahui, manusia yang mengalami pembakaran kulit pada masa kecil dan remaja
memiliki risiko terserang kanker kulit lebih besar ketika mereka dewasa. Karena
melanoma memiliki waktu cukup lama untuk berkembang di dalam tubuh manusia. Efek
buruk lainnya, selain kanker, adalah keriput lebih dini dan sakit mata katarak.
10. Apa cara terbaik mengobati kulit yang terbakar?
Segera konsumsi aspirin. Waktu paling baik adalah sebelum pergantian hari, karena
aspirin dapat bekerja kurang dari sehari untuk mencegah kerusakan kulit lebih buruk.
Selain itu, meminum air putih sebanyak-banyaknya juga dapat membantu terciptanya sel
kulit baru. Bisa pula dengan mengoleskan bagian kulit yang merah dengan krim
moisturizer seperti aloe vera atay hydrocortisone. Bila efeknya justru menimbulkan rasa
sakit kepala, badan merinding, atau demam, segera hubungi dokter.
A = e.b.c
dimana :
A = absorban
e = absorptivitas molar
b = tebal kuvet (cm)
c = konsentrasi
INSTRUMEN SPEKTROFOTOMETRI UV – VIS
1. Sumber cahaya
Sumber cahaya pada spektrofotometer harus memiliki panacaran radiasi yang stabil
dan intensitasnya tinggi. Sumber cahaya pada spektrofotometer UV-Vis ada dua
macam :
a. Lampu Tungsten (Wolfram), Lampu ini digunakan untuk mengukur sampel pada
daerah tampak. Bentuk lampu ini mirip dengna bola lampu pijar biasa. Memiliki
panjang gelombang antara 350-2200 nm. Spektrum radiasianya berupa garis
lengkung. Umumnya memiliki waktu 1000jam pemakaian.
2. Wadah Sampel
Kebanyakan spektrofotometri melibatkan larutan dan karenanyan kebanyakan wadah
sampel adalah sel untuk menaruh cairan ke dalam berkas cahaya spektrofotometer.
Sel itu haruslah meneruskan energy cahaya dalam daerah spektral yang diminati: jadi
sel kaca melayani daerah tampak, sel kuarsa atau kaca silica tinggi istimewa untuk
daerah ultraviolet. Dalam instrument, tabung reaksi silindris kadang-kadang diginakan
sebagai wadah sampel. Penting bahwa tabung-tabung semacam itu diletakkan secara
reprodusibel dengan membubuhkan tanda pada salah satu sisi tabunga dan tanda itu
selalu tetaparahnya tiap kali ditaruh dalam instrument. Sel-sel lebih baik bila
permukaan optisnya datar. Sel-sel harus diisi sedemikian rupa sehingga berkas cahaya
menembus larutan, dengan meniscus terletak seluruhnya diatas berkas. Umumnya sel-
sel ditahan pada posisinya dengan desain kinematik dari pemegangnya atau dengan
jepitan berpegas yang memastikan bahwa posisi tabung dalam ruang sel (dari)
instrument itu reprodusibel.
3. Monokromator
Monokromator adalah alat yang akan memecah cahaya polikromatis menjadi cahaya
tunggal (monokromatis) dengan komponen panjang gelombang tertentu. Bagian-
bagian monokromator, yaitu :
a. Prisma
Prisma akan mendispersikan radiasi elektromagnetik sebesar mungkin supaya di
dapatkan resolusi yang baik dari radiasi polikromatis.
b. Grating (kisi difraksi)
Kisi difraksi memberi keuntungan lebih bagi proses spektroskopi. Dispersi sinar
akan disebarkan merata, dengan pendispersi yang sama, hasil dispersi akan lebih
baik. Selain itu kisi difraksi dapat digunakan dalam seluruh jangkauan spektrum.
c. Celah optis
Celah ini digunakan untuk mengarahkan sinar monokromatis yang diharapkan
dari sumber radiasi. Apabila celah berada pada posisi yang tepat, maka radiasi
akan dirotasikan melalui prisma, sehingga diperoleh panjang gelombang yang
diharapkan.
d. Filter
Berfungsi untuk menyerap warna komplementer sehingga cahaya yang diteruskan
merupakan cahaya berwarna yang sesuai dengan panjang gelombang yang dipilih.
4. Detektor – Detektor akan menangkap sinar yang diteruskan oleh larutan. Sinar
kemudian diubah menjadi sinyal listrik oleh amplifier dan dalam rekorder dan
ditampilkan dalam bentuk angka-angka pada reader (komputer). Detector dapat
memberikan respons terhadap radiasi pada berbagai panjang gelombang Ada
beberapa cara untuk mendeteksi substansi yang telah melewati kolom. Metode umum
yang mudah dipakai untuk menjelaskan yaitu penggunaan serapan ultra-violet.
Banyak senyawa-senyawa organik menyerap sinar UV dari beberapa panjang
gelombang. Jika anda menyinarkan sinar UV pada larutan yang keluar melalui kolom
dan sebuah detektor pada sisi yang berlawanan, anda akan mendapatkan pembacaan
langsung berapa besar sinar yang diserap. Jumlah cahaya yang diserap akan
bergantung pada jumlah senyawa tertentu yang melewati melalui berkas pada waktu
itu. Anda akan heran mengapa pelarut yang digunakan tidak mengabsorbsi sinar UV.
Pelarut menyerapnya! Tetapi berbeda, senyawa-senyawa akan menyerap dengan
sangat kuat bagian-bagian yang berbeda dari specktrum UV. Misalnya, metanol,
menyerap pada panjang gelombang dibawah 205 nm dan air pada gelombang dibawah
190 nm. Jika anda menggunakan campuran metanol-air sebagai pelarut, anda
sebaiknya menggunakan panjang gelombang yang lebih besar dari 205 nm untuk
mencegah pembacaan yang salah dari pelarut
5. Visual display/recorder
Merupakan system baca yang memperagakan besarnya isyarat listrik, menyatakan
dalam bentuk % Transmitan maupun Absorbansi.
PRINSIP KERJA
Cahaya yang berasal dari lampu deuterium maupun wolfram yang bersifat polikromatis di
teruskan melalui lensa menuju ke monokromator pada spektrofotometer dan filter cahaya pada
fotometer. Monokromator kemudian akan mengubah cahaya polikromatis menjadi cahaya
monokromatis (tunggal). Berkas-berkas cahaya dengan panjang tertentu kemudian akan
dilewatkan pada sampel yang mengandung suatu zat dalam konsentrasi tertentu. Oleh karena itu,
terdapat cahaya yang diserap (diabsorbsi) dan ada pula yang dilewatkan. Cahaya yang dilewatkan
ini kemudian di terima oleh detector. Detector kemudian akan menghitung cahaya yang diterima
dan mengetahui cahaya yang diserap oleh sampel. Cahaya yang diserap sebanding dengan
konsentrasi zat yang terkandung dalam sampel sehingga akan diketahui konsentrasi zat dalam
sampel secara kuantitatif.
KEGUNAAN SINAR X
1. Pengobatan
Sinar-X lembut digunakan untuk mengambil gambar foto yang dikenal sebagai
radiograf. Sinar-X bisa menembus tubuh manusia tetapi diserap oleh bagian yang
lebih padat seperti tulang. Gambar foto sinar-X digunakan untuk memperlihatkan
kecacatan tulang, mengdeteksi tulang yang patah dan memperlihatkan keadaan organ-
organ dalam tubuh.
Sinar-X keras digunakan untuk memusnahkan sel-sel kanker. Cara ini dikenal sebagai
radioterapi.
2. Perindustrian Dalam bidang perindustrian, sinar-X digunakan untuk :
a. Mengetahui kecacatan dalam struktur binaan atau bagian-bagian dalam mesin dan
engine.
b. Memperbaiki rekahan dalam pipa logam, dinding konkrit dan tekanan tinggi.
c. Memeriksa retakan dalam struktur plastik dan getah.
3. Penyelidikan
a. Sinar-X digunakan untuk menyelidik struktur hablur dan jarak pemisahan antara
atom-atom dalam suatu bahan hablur.
Walaupun sinar-X sangat berguna kepada manusia, tetapi pennggunaan secara berlebihan
kepada sinar-X mungkin menyebabkan :
CARA KERJA
Ada dua proses yang terjadi bila seberkas sinar-x ditembakkan ke sebuah atom yaitu:
1. Energi berkas sinar-x terserap oleh atom
2. Sinar-x dihamburkan oleh atom. Dalam proses yang pertama, berkas sinar-x terserap
atom melalui Efek Fotolistrik yang mengakibatkan tereksitasinya atom dan/atau
terlemparnya elektron-elektron dari atom. Atom akan kembali ke keadaan dasarnya
dengan memancarkan elektron (melalui Auger effect ),atau memancarkan sinar-x floresen
yang memiliki panjang gelombang karakteristik atom tereksitasinya. Pada proses yang
kedua, ada bagian berkas yang mengalami hamburan tanpa kehilangan kehilangan energi
(panjang gelombangnya tetap) dan ada bagian yang terhambur dengan kehilangan
sebagian energi (Hamburan Compton). Jadi serapan total sinar-x terjadi karena efek
fotolistrik dan hamburan Compton. Namun, hamburan Compton memiliki efek
menyeluruh yang dapat diabaikan, kecuali untuk radiasi dengan panjang gelombang
pendek yang mengenai material dengan berat atom rendah.Dalam interaksinya dengan
material, sinar-x juga dapat mengalami polarisasi linier(seperti halnya cahaya tampak),
baik parsial maupun total. Dengan demikian berkas sinar-x terpolarisasi dapat diperoleh
dengan cara hamburan dan untuk sudut hamburan 90°, polarisasi lengkap terjadi, yaitu
komponen vektor medan listrik tegak lurus bidang yang dibentuk berkas datang dan
berkas terhambur. Berkas hamburan sinar-x oleh material yang dapat diukur adalah
intensitas. Intensitas berkas sinar-x yang mendekati paralel adalah fluks energi yang
melewati satu satuan luasan tertentu per satuan waktu. Untuk gelombang planar
monokromatik, intensitas sebanding dengan kuadrat amplitudo getaran. Intensitas radiasi
yang dihasilkan oleh sumber titik (atausumber kuasi-titik) pada arah tertentu adalah
energi yang dipancarkan per detik per satuan sudut ruang pada arah itu. Dalam
pengukuran intensitas mutlak, cara termudah adalah dengan menentukan jumlah foton
teremisi atau tertangkap (detektor) per satuan waktu, bisa persatuan luas atau per satuan
sudut ruang. Berikut ini uraian ringkas mengenai penentuan intensitas hamburan yang
dihitung darihamburan oleh sebuah elektron. Intensitas total dari sebuah sampel adalah
perkalian jumlah elektron dalam sampel dengan intensitas hamburan per elektron.
Intensitas sinar X adalah dE/dt ( rata-rata aliran energi per satuan waktu ), nilai rata-rata
intensitas sinar X ini berbanding lurus dengan A2 Satuan intensitasadalah ergs/dt.cm2
Sumber-sumber sinar XKomponen utama-Filamen : sumber e yang dihubungkan ke kutub (-)
tegangan tinggi-Penarik e-Disatukan dengan filamen
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Supaya lebih memahami tentang gelombang elektromagnetik dan rumus – rumusnya,
disarankan para pembaca untuk mensari referensi lain yang menyangkut dengan materi
yang ada pada makalah ini. Semoga para pembaca memahami dan mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari – hari.
DAFTAR PUSTAKA
http://muspitaali.blogspot.co.id/2014/06/manfaat-dan-bahaya-sinar-x_5528.html
https://www.duniaq.com/cara-membuat-dan-contoh-kata-pengantar/
http://nurulprasetyo820.blogspot.co.id/2015/11/makalah-fisika-gelombang-
elektromagnetik.html
http://www.studiobelajar.com/gelombang-elektromagnetik/
http://elizabeth9bp2.blogspot.co.id/2012/08/konsep-dasar-gelombang-
elektromagnetik.html
https://manfaat.co.id/10-manfaat-sinar-ultraviolet-dan-bahayanya
http://www.alodokter.com/komunitas/topic/berjemur-di-pagi-hari
https://elshandrascience.wordpress.com/kelas-viii/cara-kerja-sinar-x/
http://doraemondinul.blogspot.co.id/2012/03/sinar-ultraviolet.html
8989https://wocono.wordpress.com/2013/03/04/spektrofotometri-uv-vis/