Panduan Bantuan Hidup Lanjut PDF
Panduan Bantuan Hidup Lanjut PDF
JANTUNG PARU
Edisi 2016
KATA PENGANTAR
Dalam Undang- undang RI no. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit dan PERMENKES No.
519/MENKES/PER/III/2011 ( Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi dan Terapi
Intensive di RS ) mengacu pada buku Standar Pelayanan Anestesiologi Indonesia IDSAI 2008,
bahwa tindakan anestesi mempunyai resiko terjadinya kegawatan ( cardiak arrest ) sehingga perlu
usaha antisipasi dan tindakan resusitasi bila ada kejadian arrest. Oleh karenanya rumah sakit umum
Kardinah menyusun Buku Panduan Resusitasi Jantung Paru Otak.
Buku Panduan Resusitasi Jantung Paru Otak ini adalah standar baku yang ditentukan oleh
rumah sakit dalam melakukan tindakan Bantuan Hidup Lanjut (BHL). Buku ini berisi prosedur yang
harus dipatuhi oleh semua tenaga medis profesional, instalasi atau unit pelayanan di lingkungan
Rumah Sakit Banyumanik Semarang.
Buku Panduan Resusitasi Jantung Paru Otak ini disusun bersama oleh bidang pelayanan dan
pokja PAB (Pelayanan Anestesi Bedah) yang merupakan bagian dari tim akreditasi Rumah Sakit
Banyumanik Semarang, dalam upaya meningkatkan kepuasan pasien.
Akhir kata semoga buku ini berguna sebagaimana mestinya, sehingga bermanfaat bagi seluruh
tenaga medis dalam memberikan pelayanan aman, nyaman, dan bermutu menuju kepuasan pasien.
Kritik dan saran untuk memperbaiki buku Panduan ini akan menambah kesempuranaan penyusunan
buku panduan dimasa mendatang.
Tim Editor
Direktur,
Rumah Sakit Banyumanik semarang
Kontributor :
1. dr. Tatag Istanto , Sp.An
2. dr. Taufiq ,Sp An
3. dr. Benidectus Kartika, Sp. B
4. dr. Sri Wahyuni, Sp. PD
5. dr. Dyah Nur Aini, Sp. S
6. dr. Moedrick Tamam, Sp. A
7. dr Wahyu Trianggoro
8. dr Masyithah Nurul Aini
9. Nur Amin,AMK
10. Edy Supriyanto ,AMK
DAFTAR ISI
i. Latar Belakang
Penanggulangan kegawatan secara umum saat ini mengacu pada ILCOR (International
Liaisons Committee on Resuscitation ) Guidelines 2005.
Di Indonesia, pada tahun 2006 telah terbentuk INA RC ( Indonesian Resuscitation Council)
yaitu Perhimpunan Ahli bidang Resusitasi yang anggota-anggotanya terdiri dari Dokter dari
bebagai disiplin ilmu kedokteran.
ii. Definisi
Bantuan Hidup Lanjut (BHL/ALS) adalah bantuan hidup yang dilakukan dengan
menggunakan alat dan obat-obatan.
B. Langkah-langkah RJP
1. Adrenalin ( Epineprine).
2. Sulfas Atropin.
3. Lidokain (Xylocain,Lignocain)
3. Disfungsi Adrenal
4. Udema Paru
5. Depresi Nafas
6. Peningkatan Tekanan Intrakranial
7. Hipotensi
8. Hipoglikemi
9. Atonia uteri
10. Hipertensi
11. Hiperglikemi
12. Koagulopati
13. Hipertermi maligna.
RUJUKAN
2005.
Henti Jantung
1
Algoritme BHD :
Minta Bantuan dan RJP
Berikan Oksigen bila tersedia
Pasang monitor/ defibrillator bila
tersedia
2 Cek Irama
3 9
VF/ VT (-) Asistole/ PEA
12 Tidak Ya
7 Tidak
13
Jika Asistole ke kotak 10
Kaji Irama Jika terdapat gambaran EKG, cek nadi. Kembali ke
Jika nadi tidak teraba ke kotak 10 kotak 4
Adakah Indikasi Defibrilasi ? Jika nadi teraba mulai dengan perawatan
pasca resusitasi
Ya
8
Lanjutkan RJP selama Defibrilator disiapkan Selama RJP Ganti Kompresor setiap 2 menit
Lakukan 1x DC : Lakukan Kompresi kuat dan cepat dengan cek irama
Lampiran 2
PANDUAN DC SHOCK