Anda di halaman 1dari 2

Nama : Zulaeha Taib, A.Md.

Keb
No.Peserta : 9
Kelas : C ( Golongan II )

A. Kasus Korupsi Dahlan Iskan


Kejaksaan Tinggi Jakarta telah menetapkan mantan Menteri BUMN dan Direktur
Utama PT Perusahaan Listrik Negara, Dahlan Iskan, sebagai tersangka kasus dugaan
korupsi pembangunan 21 gardu induk di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara pada 2011-
2013. “Berdasarkan dua alat bukti, tim penyidik menyatakan bahwa saudara Dahlan
Iskan telah memenuhi syarat untuk menjadi tersangka,” kata Kepala Kejaksaan Tinggi
DKI Jakarta Adi Toegarisman, dalam jumpa pers pada Jumat (5/6) sore. Menurut Kepala
Kejati Jakarta, Dahlan ditetapkan sebagai tersangka dalam posisi sebagai kuasa
pengguna anggaran dalam kasus dugaan korupsi pembangunan 21 gardu induk tersebut.
Dahlan Iskan menjabat sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara saat
kasus dugaan korupsi ini terjadi. Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, Dahlan Iskan
telah diperiksa oleh tim penyidik kejaksaan pada Kamis (04/06) dan dilanjutkan pada
Jumat (05/06) ini. Walaupun telah ditetapkan sebagai tersangka, Dahlan Iskan tidak
ditahan. Pekan depan, dia akan kembali diperiksa oleh Kejati.

B. Analisis dari Kasus Korupsi Dahlan Iskan


Henry Campbell Black, korupsi diartikan sebagai “an act done with an intent to give
some advantage inconsistent with official duty and the rights of others”, (terjemahan
bebasnya: suatu perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk memberikan suatu
keuntungan yang tidak sesuai dengan kewajiban resmi dan hak – hak dari pihak lain).
menurut Black adalah perbuatan seseorang pejabat yang secara melanggar hukum
menggunakan jabatannya untuk mendapatkan suatu keuntungan yang berlawanan dengan
kewajibannya.
David M. Chalmer menguraikan pengertian korupsi dalam berbagai bidang, antara
lain menyangkut masalah penyuapan yang berhubungan dengan manipulasi di bidang
ekonomi dan menyangkut bidang kepentingan umum.
Dari analisa saya pada kasus “Dahlan Iskan” ini, pengertiannya sesuai dengan dua
pengertian diatas, yang menyatakan bahwa ia melanggar aturan atau tugas dengan
menggunakan jabatannya yang tinggi untuk suatu keuntungan untuk dirinya atau ada
pihak lainnya mungkin, dan juga tindakan korupsi “Dahlan Iskan” ini merupakan
tindakan yang memanipulasi bidang pembangunan yang menyangkut kepentingan
umum.
Benveniste Tipe Mercenery corruption, yakni jenis tindak pidana korupsi yang
dimaksud untuk memperoleh keuntungan pribadi melalui penyalahgunaan wewenang
dan kekuasaan.
Analisa dari kasus korupsi “Dahlan Iskan” ialah termasuk dalam jenis dan tipe
“Mercenery Corruption“, dimana ia memang sengaja melakukan tindak pidana korupsi
untuk keuntungan pribadi dengan menggunakan wewenang dan kekuasaan ia sebagai
orang yang memiliki jabatan tinggi.
Jadi dilihat dari nilai-nilai ANEKA, masuk dalam kategori Anti Korupsi yang mana
termasuk dalam Pemerasan Jabatan karena sengaja dilakukan untuk keuntungan pribadi.

Anda mungkin juga menyukai