Anda di halaman 1dari 9

KASUS KORUPSI PROYEK HAMBALANG

ABSTRACT

The public ethics of state official in clean governance has an important position and
role as a guide to good behavior in carrying out their duties. Political corruption is not only
caused by the size of the authority possessed, but also because it violated the ethics of state
officials and work.
This research is a descriptive research with quantitative content analysis research
methods. This study aims to find out how past news about the planning of the Hambalang
Sport megaproject corruption case, thus encouraging the formation of public opinion.
The results of the study showed the news of the Hambalang project corruption case
involving Anas Urbaningrum, Andi Alfian Mallarangeng, Deddy Kusnidar, Machfud Suroso,
Teuku Bagus, and Wafid Muharam very clearly involve in corruption case of megaproject
Hambalang Sport Facilities. Corruption case in Hambalang was not natural, but it was
planned and carried out systematically by certain parties.

1
Penyimpangan Kode Etik
Nur Jannah Ramadhani_10321266_1TA06
PENDAHULUAN
Pada era pasca reformasi,
terdapat laporan investigasi tentang
kasus korupsi mega proyek sarana
olahraga Hambalang, yang
sebelumnya bernama Pusat
Peningkatan Prestasi Olahraga
Nasional. Laporan investigasi kasus
Hambalang, diturunkan dalam tiga
edisi: 4 Maret 2012, 23 Desember
2012, dan 21 Juli 2013. Alasannya, Susilo Bambang Yudhoyono berkuasa.
kasus Hambalang selain spesifik,
proyek ini juga berskala besar dan Menurut Robert Klitgaard, “Korupsi adalah tingkah
dikerjakan multiyear, serta laku yang menyimpang dari tugas-tugas resmi sebuah jabatan
melibatkan menteri, pejabat tinggi negara karena keuntungan status atau uang yang menyangkut
lainnya, pengusaha besar, maupun pribadi (perorangan, keluarga dekat, kelompok sendiri), atau
ketua partai hingga dugaan melanggar aturan-aturan pelaksanaan beberapa tingkah laku
keterlibatan orang-orang di pribadi”.
lingkaran istana ketika Presiden
Kasus korupsi proyek Hambalang sudah mulai
bergulir sejak Agustus 2011 lalu. Pada tanggal 1 Agustus
RUMUSAN MASALAH KPK mulai menyelidiki kasus korupsi proyek Hambalang.
Kemudian semuanya menjadi terbuka ketika Koordinator
1. Mengapa kasus Hambalang
tergolong dalam kasus korupsi? Anggaran Komisi X DPR RI yang juga Bendahara Umum
2. Apakah kasus tersebut Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, ditangkap pada 8
merugikan rakyat dan negara? Agustus 2011 di Kolombia.
3. Apakah kasus tersebut dapat
dikatakan sebagai penyimpangan Korupsi proyek Hambalang adalah korupsi
etika profesi dalam bidang terstruktur. Semua pihak uang disebutkan di dalam audit
konstruksi sipil dan pemerintahan? menjalankan peranannya masing-masing (Penyiapan lahan,
lelang pencairan anggaran, dan penetapan pemenang lelang).
TUJUAN PENELITIAN
Dimulai dari penyiapan lahan untuk pembangunan,
1. Menjelaskan kronologi
kasus proyek Hambalang. termasuk perizinan, persetujuanteknis pengadaan (lelang dan
2. Memaparkan sejumlah kontrak tahun jamak), pencairan anggaran, hingga penetapan
kerugian yang dialami rakyat dan pemenang lelang yang dilakukan di luar prosedur baku.
negara akibat kasus Hambalang. Korupsi secara bersama - sama dalam Proyek Hambalang
3. Menganalisis kasus apakah menunjukan tipe korupsi yang terorganisasi. Kelompok
termasuk ke dalam penyalahgunaan penguasa berkolaborasi dengan kepentingan bisnis untuk
kewenangan dan peyimpangan kode
melakukan kejahatan. Modus kejahatan korupsi semacam ini
etik serta perfesionalisme seseorang
di bidang jasa konstruksi. hanyalah modifikasi dan replikasi kejahatan korupsi Orde
Baru.

2
Penyimpangan Kode Etik
Nur Jannah Ramadhani_10321266_1TA06
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian

Studi ini dilakukan dengan metode analisis kualitatif. Dalam metode analisis data
kualitatif diperlukan pendekatan dari data yang bersifat subjektif. Dengan itu saya meneliti
beberapa jurnal dan artikel terkait kasus korupsi megaproyek olahraga Hambalang.

Teknik penelitian yang digunakan adalah Analisis Isi. Yaitu metode studi dan Analisa
tentang isi komunikasi (tersurat dan tersirat) secara sistematis, logis, baik dengan pendekatan
kuantitatif atau mengukur variabel – variabel. Analisis isi kuantitatif dapat didefinisikan sebagai
suatu teknik penelitian ilmiah yang ditujukan untuk mengetahui gambaran karakteristik isi dan
menarik inferensi dari isi untuk mengidentifikasikan secara sistematis isi komunikasi yang
tampak (manifest), dan dilakukan secara objektif, valid, reliable, dan dapat direplikasi.

Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini, adalah laporan investigasi kasus korupsi megaproyek sarana
olahraga Hambalang, yang dipublikasikan di Majalah Berita Mingguan Tempo, edisi 4 Maret
2012, 23 Desember 2012, dan edisi 21 Juli 2013, jurnal milik Abdullah Azzam pada Harian
Kompas Edisi 1 Februari - 31 Maret 2013, jurnal milik Hani Nabila Permatahati, jurnal
mahasiswa Gunadarma (Aspek Hukum dalam Ekonomi), dan beberapa artikel lainnya yang
terpercaya.

Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan, dengan menentukan masalah yang dikaji.
Jenis data terbagi atas; data primer dengan penelusuran arsip seputar tulisan investigasi dan data
sekunder melalui kajian kepustakaan untuk mencari artikel, dan tuilsantulisan ilmiah.

3
Penyimpangan Kode Etik
Nur Jannah Ramadhani_10321266_1TA06
Analisis Data

Proyek Hambalang dimulai sekitar


tahun 2003 dan ditargetkan selesai pada
akhir tahun 2012. Semua kasus korupsi
menjadi terbuka Ketika ditangkapnya
Koordinator Anggaran Komisi X DPR RI
yang juga Bendahara Umum Partai
Demokrat yaitu Muhammad Nazaruddin.
# 2010 – 2011 : Penerbitan surat keputusan, rapat
Dalam kasus ini merugikan
yang diadakan di kantor Menpora, adanya
anggaran negara sebesar Rp. 463,668
pemenang proyek Hambalang (PT. Adhi Karya &
miliar, proyek ini setidaknya mengalami
PT Wijaya Karya), dan pengurusan tanah
perubahan desain sebanyak tujuh kali.
Hambalang.
KPK pun sudah menyidiki sedikitnya 271
# 1 Agustus 2011: KPK mulai menyelidiki kasus
orang. Enam di antaranya ditetapkan
korupsi proyek Hambalang senilai Rp 2,5 triliun.
sebagai terdakwa, masing-masing Wafid
# 8 Februari 2012: Nazar menyatakan bahwa ada
Muharram, Deddy Kusnidar, Teuku
uang Rp 100 miliar yang dibagi-bagi, hasil dari
Bagus Muhammad Noor, Andi Alfian
korupsi proyek Hambalang. Rp 50 miliar
Mallarangeng, Anas Urbaningrum,
digunakan untuk pemenangan Anas sebagai Ketua
Machfud Suroso, dan Angelina Sondakh.
Umum Partai Demokrat; sisanya Rp 50 miliar
Dalam perjalanannya, muncullah
dibagi-bagikan kepada anggota DPR RI, termasuk
kronologi sebagai berikut :
kepada menpora Andi Alfian Mallarangeng.

# 2003 – 2004: Terjadinya pembebasan # 9 Maret 2012: Anas membantah pernyataan

lahan di Hambalang, Bogor. Nazar. Anas bahkan berkata dengan tegas, “Satu

# 2005 – 2007 : Studi geologi, rupiah saja Anas korupsi Hambalang, gantung

penganggaran market dan masterplan. Anas di Monas.

# 2008 – 2009 : Terjadinya beberapa # 5 Juli 2012 : KPK menjadikan tersangka Dedi

pertemuan antara Nazar dan pihak yang Kusnidar, Kepala Biro Keuangan dan Rumah

berkepentingan, pengajuan anggaran tangga Kemenpora. Dedi di sangkakan menyalah

pembangunan, pengakuan Nazar, dan gunakan wewenang sebagai pejabat pembuat

perubahan anggaran. komitmen proyek.

4
Penyimpangan Kode Etik
Nur Jannah Ramadhani_10321266_1TA06
# 3 Desember 2012: KPK menjadikan tersangka Andi Alfian Mal larangeng dalam posisinya
sebagai Menpora dan pengguna anggaran. Selainitu, KPK juga mencekal Zulkarnain Mal
larangeng, adik Andi, dan M. Arif Taufikurrahman, pejabat PT Adhi Karya.

# 22 Februari 2013: KPK menjadikan tersangka Anas Urbaningrum. Anas di duga menerima
gratifikasi berupa barang dan uang, terkait dengan perannya dalam proyek Hambalang. Ketika di
tetapkan sebagai tersangka, KPK menduga selaku mantan anggota dewan, Anas menerima hadiah
atau janji terkait proyek Hambalang. Sehingga, disangkakan dengan Pasal 12 huruf A atau B atau
Pasal 11 UU Tipikor.

“Berdasarkan hasil gelar perkara. Di mana di hadiri Pimpinan KPK dan tim yang tangani
kasus Hambalang, maka telah di tetapkan atas nama AU (Anas Urbaningrum) mantan anggota
DPR. Yang bersangkutan di duga melanggar Pasal 12 huruf A atau B atau pasal 11 UU Tipikor,”
kata Johan, Jumat (22/2). Sumber : kompasiana.com

Tersangka dalam kasus proyek Hambalang :

• Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum (Rp 2,2 miliar).

• Direktur Utama Dutasari Mahfud Suroso (Rp 28,8 miliar).

• Lisa Lukitawati. Sebagai Direktur dari CV Rifa Medika.

• Andi Zulkarnain Anwar alias Andi Zulkarnain Mallarengeng alias Choel. Sebagai
PresidenDirektur PR FOX Indonesia.

• Mantan Ketua Komisi Olahraga DPR Mahyudin (Rp 500 juta).

• Anggota Badan Anggaran DPR Olly Dondokambey (Rp 2,5 miliar).

• Mantan Kepala Badan Pertanahan Nasional Joyo Winoto (Rp 3 miliar).

• Mantan Sekretaris Kementerian Olahraga Wafid Muharam (Rp 6,5 miliar).

• Muhammad Nazaruddin. Muhammad Nazaruddin dipilih sebagai anggota Banggar DPR


periode 2009-2014 dari Fraksi Partai Demokrat dan pada tahun 2010 diangkat
BendaharaUmum Partai Demokrat.

5
Penyimpangan Kode Etik
Nur Jannah Ramadhani_10321266_1TA06
• Mantan Direktur Operasi Adhi Karya, Teuku Bagus M. Noor (Rp 4,5 miliar).
• M Arief Taufiqurahman (sebagai Manajer Pemasaran sekaligus Fasilitator dari TeukuBagus
Mokhamad Noor).
• Muhammad Tamzil (Fasilitator dari Teuku Bagus Mokhamad Noor dan M. Arief Taufiq
rahman).
• Indrajaja Manopol ( Sebagai Direktor Operasi).
• Beberapa pejabat Kementerian Pekerjaan Umum (Rp 135 juta).

Saat Menpora dijabat Andi Alfian Mallarangeng, proyek Hambalang terealisasi. Tender
pun dilakukan. Pemenangnya adalah PT Adhi Karya dan PT Wijaya Karya. Anas Urbaningrum
diduga mengatur pemenangan itu bersama Muhammad Nazaruddin, Angelina Sondakh, dan
teman dekat Anas, Mahfud Suroso. Masalah sertifikasi juga berhasil diselesaikan. Pemenangan
dua perusahaan BUMN itu ternyata tidak gratis. PT Dutasari Citralaras menjadi subkontraktor
proyek Hambalang dan mendapat jatah senilai Rp 63 miliar. Perusahaan yang dipimpin Mahfud
itu dikomisarisi oleh Athiyyah Laila, istri Anas. Selain itu, PT Adhi Karya juga menggelontorkan
dana terima kasih senilai Rp 100 miliar. Setengah dana itu dipakai untuk pemenangan Anas
sebagai Ketua Partai Demokrat dan sisanya dibagi-bagikan oleh Mahfud kepada anggota DPR
RI, termasuk kepada Menpora Andi Mallarangeng. Dan Anas juga mendapatkan gratifikasi
berupa mobil Toyota Harrier dari Nazar.

Perbuatan Melawan Hukum


✓ Kasus Hambalang UU No. 30 tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi.
✓ Kasus Hambalang dianggap tercela, melanggar norma dan keadilan masyarakat (Pasal 2 UU
No. 30 tahun 1999).
✓ Perbuatan memperkaya diri sendiri, orang lain dan korporasi ;
Menurut Undang - Undang tindak pidana korupsi, pengertian memperkaya diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi haruslah dikaitkan dengan Pasal 37 ayat (3) dan (4) UU No.
31 Tahun 1999 dan Pasal 37A ayat (1) dan (2) UU No. 20 Tahun 2001.

6
Penyimpangan Kode Etik
Nur Jannah Ramadhani_10321266_1TA06
• Pengertian memperkaya diri sendiri.
• Pengertian memperkaya orang lain.
• Pengertian memperkaya korporasi.

✓ Merugikan keuangan/perekonomian negara ;

• Pasal 1 ayat (2) Undang – Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Pembendaharaan Negara.
“Kerugian Negara/Daerah adalah kekurangan uang, surat berharga, dan barang, yang
nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatan melawan hukum baik sengaja
maupun lalai”.

• Pasal 32 ayat (1) Undang – Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi.
“Yang dimaksud dengan “secara nyata telah ada kerugian keuangan negara” adalah
kerugian yang sudah dapat dihitung jumlahnya berdasarkan hasil temuan instansi yang
berwenang atau akuntan publik yang ditunjuk”.
Penyalahgunaan Wewenang
Mantan Mempora, Andy Mallarangeng
✓ Membiarkan SekMenpora, Wafid Muharam untuk melaksanakan wewenang Menpora dengan
menandatangani surat permohonan persetujuan kontrak tahun jamak tanpa memperoleh
pendelegasian dar Andi (PMK 65/PMK 02/2012).
✓ Membiarkan Wafid menetapkan pemenang lelang proyek Hambalang (PP No. 60 Tahun
2008).
Mantan PPK Kemenpora, Deddy Kusnidar
✓ Sebelum pengadaan lelang, ia telah menentukan perusahaan – perusahaan yang akan menjadi
pemenang lelang proyek Hambalang.
✓ Mengesahkan harga perkiraan sendiri yang penyusunnya didasarkan pada bill of quantity yang
dibuat PT Adhi Karya, bukan oleh panitia ataupun konsultan perencana.
✓ Menandatangin kontrak multiyears guna membangun P3SON di Hambalang dengan kerja
sama operasional Adhi Karya-Wijaya Karya, padahal saat itu izin kontrak dari Kemenkeu
belum ada.

7
Penyimpangan Kode Etik
Nur Jannah Ramadhani_10321266_1TA06
HASIL ANALISIS

Setelah dianalisis, kasus


megaproyek Hambalang termasuk ke
dalam kasus korupsi yang melibatkan
sejumlah pejabat negara pada masa
pemerintahan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono. Yaitu, Wafid Muharram,
Deddy Kusnidar, Teuku Bagus dan Lembaga Pemerintahan yang juga
Muhammad Noor, Andi Alfian mencerminkan ketidakprofesionalitas
Mallarangeng, Anas Urbaningrum, seseorang dalam pekerjaannya, karena tidak
Machfud Suroso, Angelina Sondakh, dan jujur dalam menjalankan pembangunan proyek
pejabat lainnya yang terlibat beserta PT tersebut. Para tersangka yang terlibat telah
Adhi Karya & PT Wijaya Karya. menyelewengkan kewenangan yang diberikan
oleh pemerintah demi kepentingan masing –
Kasus korupsi proyek Hambalang
masing sehingga menimbulkan kerugian bagi
sudah mulai bergulir sejak Agustus 2011
masyarakat dan negara.
lalu. Kasus ini telah melanggar Undang –
Undang Negara Republik Indonesia, dan KESIMPULAN
siapa pun yang terlibat berhak
mendapatkan hukuman pidana beserta Korupsi, kolusi, dan nepotisme

denda dan ganti rugi. Selain itu, total merupakan hal yang sangat merugikan negara

kerugian negara dari proyek Pusat beserta rakyat. Kasus Hambalang bisa menjadi

Pendidikan, Pelatihan, dan Sarana pembelajaran bagi pemerintah dalam membuat

Olahraga Nasional (P3SON) di kebijakan, pengawasan, dan keputusan dalam

Hambalang mencapai Rp 706 Miliar. penanganan insfrastruktur negara. Serta

Jumlah tersebut didapat dari hasil audit mengevalusi kembali kebijakan tentang

BPK pada 2012 hingga 2013. korupsi. Sehingga dapat mencegah adanya
tindakan korupsi, dan proyek pembangunan
Kasus Hambalang telah dapat berjalan dengan lancar juga memperoleh
melanggar kode etik sebagai seseorang hasil sesuai dengan yang diharapkan.
yang bergerak di bidang jasa konstruksi

8
Penyimpangan Kode Etik
Nur Jannah Ramadhani_10321266_1TA06
REFERENSI

Azzam, A., Pawito, & Kandyawan. (n.d.). PEMBERITAAN KASUS KORUPSI PROYEK
HAMBALANG , 2-10.
Ela, A., & dkk. (2018, November 14). Unsur Pasal UU Tipikor dalam Kasus Korupsi
Hambalang, pp. 7-22.
Ghoni, A., & dkk. (2017, Maret 30). Retrieved from Kasus Korupsi Proyek Hambalang:
https://deeramanabila.wordpress.com/2017/03/30/kasus-korupsi-proyek-
hambalang/#more-251
Nabila, H. (n.d.). Retrieved from KASUS PROYEK HAMBALANG:
https://www.academia.edu/34165001/KASUS_PROYEK_HAMBALANG
Touwe, M., Sultan, I., & Hasrullah. (2015). INVESTIGASI MAJALAH BERITA MINGGUAN
TEMPO DALAM KASUS KORUPSI, 88-90.

9
Penyimpangan Kode Etik
Nur Jannah Ramadhani_10321266_1TA06

Anda mungkin juga menyukai