Anda di halaman 1dari 3

Pengertian KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme)

Pembahasan
           KKN adalah salah satu perbuatan yang sangat bertentangan
dengan nilai-nilai Pancasila. Perbuatan ini sangat merugikan bagi orang
banyak dan hanya menguntungkan segelintir orang saja sehingga sangat
tidak sesuai dengan nilai luhur Pancasila.
           KKN merupakan gabungan singkatan dari kata Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme. Pengertian Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme antara lain :  

 Korupsi adalah perbuatan menyelewengkan/ menyalahgunakan/


menggelapkan uang negara atau uang yang bukan haknya hanya
untuk kepentingan pribadi maupun orang lain.
 Kolusi adalah kerja sama secara rahasia, ilegal, dan melanggar
hukum hanya untuk mendapatkan keuntungan bagi para
pelakunya.
 Nepotisme adalah perbuatan mengutamakan kerabat atau
keluarga sendiri di dasari rasa kesukaan dan kecenderungan
bukan karena kemampuan, untuk memegang suatu jabatan.

Contoh tindakan korupsi di lingkungan Masyarakat / Bangsa dan


Negara, antara lain :
 1. Tidak mengikuti kegiatan Siskamling yang telah ditentukan
masyarakat.
 2.    Menyalahgunakan kekuasaan yang diemban untuk
memperkaya diri sendiri.
 3.    Melakukan Money Politics.
 4.    Melakukan penyuapan atau penyogokan terhadap polisi.
 5.    Datang kerja tidak tepat waktu.

Contoh Tindakan kolusi :

 Pemberian uang pelicin dari perusahaan tertentu kepada seorang oknum


pejabat maupun oknum pegawai pemerintahan, agar perusahaan tersebut
dapat memenangkan tender dari pengadaaan jasa maupun barang tertentu
Pada umumnya, imbalannya ialah perusahaan tersebut akan kembali
ditunjuk untuk proyek selanjutnya.

 Penggunaan broker atau perantara seperti yang telah dijelaskan sebelumnya


dalam pengadaan jasa maupun barang tertentu. Padahal seharusnya
pengadaan barang tersebut, dapat dilaksanakan dengan melalui prosedur
yang legal dan benar.

Contoh Tindakan Nepotisme :

 Seorang Gubernur mengangkat semua anggota keluarganya menjadi


penjabat pemerintahan di provinsi yang dipimpinnya , sehingga tidak
menilai para orang yang lebih layak berda di posisi itu.
 ketika seorang manajer mengangkat atau menaikkan jabatan
seseorang karena ia adalah saudara atau teman akrabnya, bukan
karena kompetensi. 

Anda mungkin juga menyukai