Anda di halaman 1dari 23

Universitas Dinamika Bangsa

Bab 10
Konsep Dasar Undang Undang
Anti Korupsi

Fachruddin, S.Pt, M.S.I


Universitas Dinamika Bangsa

Konsep Dasar •Konsep Korupsi Menurut Hukum


•Definisi korupsi telah dijelaskan dalam 13 pasal yang
terkandung dalam Undang- Undang No. 31 Tahun 1999

A p a Itu Korupsi? tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana


telah diubah dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 (UU
Tipikor). Berdasarkan pasal-pasal tersebut, korupsi
•Konsep Korupsi Menurut Kamus
dirumuskan ke dalam 30 bentuk tindak pidana korupsi.
Dalam KBBI, korupsi diartikan sebagai Namun, pada dasarnya ke-30 bentuk tindak pidana korupsi
penyelewengan atau penyalahgunaan tersebut dapat dibedakan menjadi 7 kelompok, yaitu:
uang negara (perusahaan dan 1.Korupsi yang terkait dengan Kerugian Keuangan Negara;
sebagainya) untuk keuntungan pribadi 2.Korupsi yang terkait dengan Suap Menyuap;
3.Korupsi yang terkait dengan Penggelapan dalam Jabatan;
atau orang lain. Sementara itu,
4.Korupsi yang terkait dengan Pemerasan;
koruptif, berdasarkan KBBI, bermakna 5.Korupsi yang terkait dengan Perbuatan Curang;
bersifat korupsi. 6.Korupsi yang terkait dengan Benturan Kepentingan dalam
Pengadaan; dan
7.Korupsi yang terkait dengan Gratifikasi.
Universitas Dinamika Bangsa

Konsep Dasar
Universitas Dinamika Bangsa

Konsep Dasar • Korupsi selalu di identikkan dengan kerugian keuangan negara, namun tidak semua tindak
korupsi selalu berkaitan dengan kerugian keuangan negara.
• Misalnya korupsi yang terkait dengan suap menyuap, yang secara statistik tindak pidana korupsi
justru paling sering dilakukan. Suap menyuap terjadi ketika terdapat pemberian hadiah atau
janji yang diketahui atau patut diduga dimaksudkan agar pegawai negeri/penyelenggara negara
melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kewajibannya atau tidak melakukan sesuatu
yang menjadi kewajibannya.
• Setiap orang yang memberi atau pegawai negeri/penyelenggara negara yang menerima hadiah
atau janji dengan maksud sebagaimana diatas, dapat dikenakan tindak korupsi yang terkait
dengan suap menyuap.
• Dalam perbuatan suap menyuap terjadi kesepakatan antara pemberi dan penerima tentang hal
yang harus diberikan oleh masing-masing pihak sehingga bersifat transaksional.
• Pada skala yang lebih kecil, suap menyuap juga sering terjadi dalam kehidupan masyarakat,
misal suap menyuap dalam perkara pelanggaran lalu lintas dimana terjadi kesepakatan antara
pelaku dan aparat mengenai pemberian sejumlah uang agar tidak ditilang, suap menyuap untuk
mrmuluskan pengurusan izin/dokumen yang tidak memenuhi syarat dalam pelayanan publik,
dan suap menyuap terkait penerimaan mahasiswa baru atau penilaian akademik.
• Sementara pemerasan terjadi apabila pihak pegawai negeri/penyelenggara negara memaksa
seseorang memberikan sesuatu sebagai imbalan atas pengerjaan tugas yang seharusnya sudah
menjadi kewajiban mereka. Sebagai contoh, seorang Kepala Daerah memaksa Kepala Sekolah
didaerahnya untuk menyetorkan sejumlah uang apabila dana alokasi khusus bidang pendidikan
ingin dicairkan. Padahal dana alokasi khusus bidang pendidikan tersebut sudah menjadi hak
dari masing-masing sekolah untuk mendanai kebutuhan sarana dan/atau prasarana dibidang
pendidikan.
Universitas Dinamika Bangsa

Konsep Dasar
• Pengertian Gratifikasi menurut penjelasan UU Tipikor adalah ; pemberian
dalam arti luas, meliputi pemberian uang, barang, rabat/diskon, komisi,
pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata,
pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya, baik yang diterima didalam negeri
maupun luar negeri, dengan atau tanpa menggunakan sarana elektronik.
• Perbedaan gratifikasi dengan suap menyuap adalah tidak adanya kesepakatan
antara pemberi dan penerima.
• Selanjutnya UU Tipikor menjelaskan bahwa setiap pemberian gratifikasi kepada
pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila
berhubungan dengan jabatannya dan berlawanan dengan kewajiban atau
tugasnya.
• Namun, ketentuan tersebut tidak berlaku apabila penerima gratifikasi (pegawai
negeri atau penyelenggara negara) melaporkan penerimaan tersebut ke Komisi
Pemberantasan Korupsi 30 (tiga puluh) hari kerja sejak diterimanya gratifikasi.
Selanjutnya, KPK akan melakukan analisis terhadap laporan penerimaan
gratifikasi tersebut dan menentukan status kepemilikannya, apakah
dikembalikan kepada penerima atau menjadi milik negara.
Universitas Dinamika Bangsa

Konsep Dasar

• Benturan Kepentingan atau Conflict of interest adalah :


situasi dimana seorang penyelenggara negara memiliki
kepentingan pribadi dalam penggunaan wewenang yang
dimilikinya sehingga mempengaruhi kualitas dan kinerja yang
seharusnya.
• Kepentingan pribadi berarti memiliki tujuan : untuk
menguntungkan dirinya sendiri, keluarga, atau pihak lain yang
terafiliasi dengannya.
• Dalam konteks UU Tipikor, benturan kepentingan dapat terjadi
ketika pegawai negeri/penyelenggara negara yang menjadi
panitia/pengurus proyek tender pengadaan turut serta dalam
proyek tersebut dengan melibatkan perusahaan yang
dimilikinya, baik atas namanya sendiri maupun pihak lain.
Universitas Dinamika Bangsa

Konsep Dasar
•Perilaku Koruptif
• Korupsi adalah : bentuk perilaku yang menyimpang secara hukum, norma, maupun moral (Takacs,
dkk.2011; William dalam Jiang 2017). Perilaku menyimpang dalam konteks korupsi adalah perilaku
yang didorong oleh kepentingan diri sendiri (self- interest) dan obsesi. Ketika seseorang bertindak atas
dasar kepentingan diri sendiri dan obsesi, ia akan cenderung melanggar hak orang lain, merugikan
diri sendiri, merugikan orang lain, dan melanggar aturan.
• Maka dari itu, korupsi seharusnya dipahami bukan hanya tentang pejabat publik, penyalahgunaan
wewenang, kerugian uang negara, dan pelanggaran hukum, tetapi juga bagaimana perilaku individu
dapat berdampak pada munculnya korupsi.
• Segala hal yang berkaitan dengan sikap, tindakan, dan pengetahuan seseorang atau sekelompok
orang yang menjadikan dirinya terjebak pada potensi korupsi disebut sebagai perilaku koruptif
(Karsona dan Utari, 2018). Perilaku koruptif yang menjadi perilaku keseharian akan berpotensi
menguatkan munculnya korupsi di masa yang akan datang.
Universitas Dinamika Bangsa

Konsep Dasar
Contoh perilaku koruptif yang ada di sekitar kita :

A.Perilaku Koruptif dalam Lingkup B.Perilaku Koruptif dalam Lingkup


Pribadi.
Sosial Masyarakat.
•Kasus 1
Tidak mengakui kesalahan dan menyalahkan orang lain.
•Kasus 1
Perbuatan tersebut adalah perilaku koruptif karena Menyerobot antrean.
Perilaku tersebut adalah perilaku koruptif karena melanggar hak
mendorong menuju tindakan korupsi serta berpotensi
orang lain. Kebiasaan melakukan pelanggaran terhadap hak orang
memunculkan perilaku menyimpang lain seperti manipulasi
lain menjadikan afeksi tumpul sehingga tidak memahami mana hak
dan kebohongan yang ditujukan untuk membebaskan diri
milik pribadi dan mana hak milik orang lain.
sendiri dari kesalahan dan melimpahkannya ke orang lain.

•Kasus 2 •Kasus 2
Pulang lebih dari jam malam yang disepakati bersama. Tidak mematuhi peraturan.
Perbuatan tersebut adalah perilaku koruptif karena Peraturan dibuat untuk mengatur hubungan antarmanusia dalam sebuah
membiasakan diri untuk tidak taat terhadap aturan atau masyarakat. Tidak taat terhadap peraturan merupakan salah satu perilaku
komitmen. koruptif karena dapat merugikan orang lain dan negara, baik secara langsung
maupun tidak.
Universitas Dinamika Bangsa

Konsep Dasar

“Perhatikan pikiranmu, karena pemikiran akan berkembang


menjadi kata-kata.
Perhatikan kata-katamu, karena kata-kata akan berkembang
menjadi perilaku.
Perhatikan perilakumu, karena perilaku akan berkembang
menjadi kebiasaan.
Perhatikan kebiasaanmu, karena kebiasaan akan berubah
menjadi karakter.
Perhatikan karaktermu, karena karakter dapat menentukan
nasibmu”.

— Lao Tze
Universitas Dinamika Bangsa

Korupsi dan Integritas


•Integritas sebagai Nilai dan Prinsip Dasar Antikorupsi
Korupsi terjadi ketika nilai-nilai antikorupsi tidak kuat ditanamkan dalam diri. Melalui pembiasaan dan
pengembangan nilai-nilai antikorupsi diharapkan tiap individu memiliki kendali diri terhadap praktik-praktik korupsi.
•Nilai-nilai antikorupsi yang wajib diterapkan pada diri sendiri terdiri dari 9 hal :
1.Keadilan : Kondisi mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau individu yang tidak berat sebelah atau
tidak memihak.
2.Kedisiplinan : Sikap yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan, dan ketertiban.
3.Kepedulian : Sikap memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap kondisi atau keadaan disekitarnya.
4.Tanggung jawab : Kesadaran diri manusia terhadap semua tingkah laku dan perbuatan yang disengaja ataupun
yang tidak disengaja.
5.Kesederhanaan : Sikap kebersahajaan dan kerendahan hati.
6.Kerja keras : Suatu kegiatan yang dikerjakan secara sungguh-sungguh dan selalu mengutamakan kepuasan hasil
yang terbaik.
7.Kejujuran : Suatu tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak curang.
8.Kemandirian : Sikap atau perilaku dapat erdiri sendiri tanpa banyak bergantung kepada orang lain.
9.Keberanian : Suatu kemampuan menaklukan rasa takut
Universitas Dinamika Bangsa

Korupsi dan Integritas

• Keberadaan nilai-nilai antikorupsi berfungsi sebagai kendali diri


atas perilaku koruptif. Dengan penguatan nilai-nilai antikorupsi,
individu dapat secara sadar mengenali serta menghindari potensi
perilaku koruptif.

• Untuk mencegah perilaku koruptif, lingkungan terdekat juga harus


mendukung. Dalam hal ini, perlu ada sistem yang dibangun
berdasarkan prinsip-prinsip antikorupsi agar kesempatan
melakukan perilaku koruptif di lingkungan terdekat semakin kecil.
Universitas Dinamika Bangsa

Korupsi dan Integritas


Prinsip Antikorupsi

• Prinsip-prinsip antikorupsi dapat


dimaknai sebagai aturan atau standar
dalam membangun sebuah sistem
yang memiliki kontrol kuat dalam
menghindari situasi berpotensi
korupsi. Ketika prinsip-prinsip
antikorupsi menjadi dasar utama
dalam membangun sistem yang
bersinggungan langsung dengan
peran individu dalam lingkup sosial
masyarakat maka potensi melakukan
korupsi akan tertutup.
Universitas Dinamika Bangsa

Korupsi dan Integritas


•Lalu apa peran integritas?
• Nilai dasar integritas dapat memengaruhi secara signifikan penguatan nilai-nilai
antikorupsi dengan membangun sistem berdasarkan pencapaian prinsip antikorupsi.
Integritas terdiri atas dua bentuk, yaitu integritas substantif dan formal (Bauman, 2008).

• Integritas formal mengarahkan pada situasi individu yang konsisten dan komitmen atas
sesuatu yang belum tentu mengarah pada nilai dan moral. Sementara itu, integritas
substantif mengarahkan pada situasi individu yang konsisten dan komitmen atas sesuatu
dengan dasar nilai dan moral. Konsep integritas inilah yang penting untuk dicapai.

• Individu yang memiliki integritas (khususnya integritas substantif) akan memunculkan


perilaku-perilaku yang sejalan dengan nilai dasar dalam integritas tersebut.

• Keberadaan nilai-nilai dasar integritas yang berorientasi pada nilai dan moral serta
diperkuat dengan optimisme akan menguatkan nilai antikorupsi yang berorientasi pada
kesadaran untuk menghindari perilaku koruptif. Lalu, nilai internal tersebut akan
mendorong individu untuk membangun sistem berdasarkan prinsip-prinsip antikorupsi
sehingga tercipta ekosistem yang jauh dari potensi korupsi.
Universitas Dinamika Bangsa

Korupsi dan Integritas


Universitas Dinamika Bangsa

Korupsi dan Integritas


Universitas Dinamika Bangsa

Faktor-Faktor Penyebab Korupsi


• Secara umum, faktor penyebab korupsi bisa dibagi menjadi dua, yakni faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan penyebab korupsi yang datang dari
diri pribadi. Sementara, faktor eksternal merupakan penyebab korupsi dari sebab-
sebab atau dorongan luar.

•Faktor Internal •Faktor Eksternal => Menurut ahli :


Faktor internal merupakan dorongan yang berasal dari •Robert Merton (Means End Scheme Theory)
dalam diri sendiri. Faktor internal terdiri dari sejumlah Korupsi adalah perilaku yang diakibatkan oleh tekanan
aspek: sosial sehingga menyebabkan terjadinya pelanggaran
•Aspek moral, seperti lemahnya keimanan, kejujuran, norma-norma.
dan rasa malu.
•Aspek sikap/perilaku, seperti pola hidup konsumtif dan •Sarwono (Teori Medan)
tamak. Perilaku manusia merupakan hasil dari interaksi antara
•Aspek sosial, seperti lingkungan keluarga dan faktor kepribadian dan faktor lingkungan yang saling
pergaulan. terkait.

Kesimpulan
Setujukah kamu dengan dengan pendapat para ahli tersebut? Diskusikan lebih lanjut dengan
Universitas Dinamika Bangsa

Faktor-Faktor Penyebab Korupsi


Faktor eksternal bisa dilacak dari berbagai aspek:

Aspek Sosial :
Aspek •Nilai dan budaya di masyarakat. Contohnya,
Huku
Aspek masyarakat menghargai seseorang karena kekayaan
Aspek m
Ekonomi Sosial yang dimiliki.
•Anggapan bahwa korban atau pihak yang merugi
akibat korupsi adalah negara. Padahal, kerugian
Aspek Aspek terbesar dialami masyarakat sendiri seperti
Politis Organisasi
berkurangnya anggaran, terhambatnya pembangunan,
Faktor
Eksternal dan lain-lain.
•Masyarakat tidak menyadari dirinya terlibat dalam
perkara korupsi.
•Kurangnya kesadaran bahwa korupsi bisa dicegah jika
masyarakat ikut aktif.
Universitas Dinamika Bangsa

Faktor-Faktor Penyebab Korupsi


Lanj...Faktor eksternal bisa dilacak dari berbagai
aspek:
Aspek Ekonomi : Aspek Politis :
•Politik merupakan sebuah instrumen untuk mencapai cita-cita
•Ketimpangan penghasilan dan kebutuhan.
bangsa. Dalam instrumen ini, terdapat sejumlah aktor, baik
Contoh: seorang sopir taksi mencurangi nota aktor individu maupun kelompok atau partai, juga lembaga
pembelian bensin lantaran penghasilan atau institusi. Menguatnya keyakinan bahwa politik adalah
yang didapatkan tidak cukup untuk membiayai arena taruhan untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar
mendorong perbuatan korupsi.
kebutuhan keluarganya.
•Demokrasi sering hanya dimaknai sebagai upaya memperoleh
•Ketimpangan penghasilan di lihat dari ranah kekuasaan yang berasal dari rakyat, bukan bagaimana
sosial. Contoh: desakan seorang istri kepada mengelola kekuasaan untuk rakyat.
suaminya untuk menghasilkan lebih banyak •Korupsi dalam politik muncul ketika terjadi instabilitas politik
atau ketika politisi mempunyai hasrat untuk mempertahankan
uang agar bisa membeli sejumlah barang dengan
kekuasaannya.
harapan tidak ketinggalan dengan teman atau •Kontrol sosial terhadap pejabat publik merupakan suatu
keluarga lainnya. keharusan. Maka, wajar jika rakyat
Universitas Dinamika Bangsa

Faktor-Faktor Penyebab Korupsi


Lanj...Faktor eksternal bisa dilacak dari berbagai
Aspek Hukum :
aspek: Aspek Organisasi :
• Penegakan hukum lemah.
• Aturan diskriminatif atau tidak adil.
•Kurangnya sikap
• Rumusan aturan/hukum tidak jelas sehingga menimbulkan
multitafsir, kontradiksi, dan tumpang tindih dengan aturan lainnya. keteladanan pemimpin.
• Memadukan kenyataan dan peraturan secara adil bukan pekerjaan •Tidak ada kultur/budaya
mudah.
- Suatu kenyataan yang (biasanya) bersifat spesifik tidak selalu bisa organisasi yang benar baik
dipasang secara tepat dalam bingkai suatu aturan yang (biasanya berupa tujuan, fokus, dan
sangat umum). standar atau cara mencapai
- Kenyataan yang terjadi acapkali bukan kenyataan hitam putih. Begitu
kompleksnya kenyataan sehingga hampir mustahil memperoleh
tujuan yang jelas.
keputusan yang adil hanya dengan mengandalkan pertimbangan dari •Sistem akuntabilitas tidak
sisi legal semata. memadai.
- Dalam konteks Indonesia, kesulitan kian nyata karena banyak
•Sistem pengendalian
peraturan yang sudah ketinggalan zaman. Banyak kenyataan dan
persoalan yang secara redaksional sulit ditemukan dalam teks-teks manajemen lemah.
Universitas Dinamika Bangsa

Faktor-Faktor Penyebab Korupsi


• Setiap Aspek dalam Organisasi saling mempengaruhi :

Pemimpin
yang
menerima
suap

Organisasi Menyebabkan
berjalan sesuai ORGANISASI kultur organisasi
dengan visi mengikuti
dan misinya sikap pemimpin

Sistem
pengawasan
dalam
Pendidikan
organisasi
Antikorupsi untuk
tidak
Mahasiswa
berjalan
Universitas Dinamika Bangsa

Tugas 4 (Kelompok)
1. Mari coba refleksikan, apakah tindakanmu selama ini ternyata mengarah ke tindakan
korupsi? Sebutkan tindakan korupsi apa saja yang secara sadar atau tidak sadar kamu
lakukan?
2. Sebagai seorang warga negara, apa yang kamu lakukan apabila lingkungan terdekatmu
terkena dampak sosial dan kemiskinan karena korupsi?
3. Menurutmu apa dampak korupsi terhadap kaum rentan seperti anak dan perempuan?
4. Apa kamu sadar bahwa kejahatan korupsi memiliki efek penghancur yang besar? Apakah
kamu juga merasakan dampaknya?
5. Dampak apa yang kamu rasakan?
6. Menurutmu, apa cara paling efektif untuk memberantas kasus korupsi di Indonesia?
7. Apa perilaku koruptif yang pernah kamu lakukan?
8.Apa aksi antikorupsimu?
Universitas Dinamika Bangsa

Petunjuk Tugas 4
• Jawablah pertanyaan yang diberikan.
• Jika pertanyaan mengarah ke individu maka jawaban dalam tugas
kelompok tersebut dijawab masing-masing individu dalam kelompok
dengan menuliskan nama masing-masing pada jawabannya.
Universitas Dinamika Bangsa

Anda mungkin juga menyukai