Anda di halaman 1dari 4

NAMA : NI MADE LUSIANA GUSTANTI

NIM : 2019.IV.1.00013
KELAS : PENJASKESREK V A
MATA KULIAH : ANTI KORUPSI

1. Usaha saya sebagai mahasiswa untuk membangun budaya anti korupsi di lingkungan
saya adalah dimulai dari diri sendiri yaitu dengan adanya kesadaran bahwa korupsi
bukanlah perbuatan yang benar yang pastinya melanggar hukum Negara, kesadaran
tentang dampak buruk dari perilaku korupsi yang dapat merugikan banyak pihak baik
dari warga Negara maupun Negara itu sendiri, agar di setiap lingkungan menggerakkan
budaya anti korupsi perlu adanya sosialisasi dari pihak terkait tentang dampak buruk
korupsi dan hukuman yang telah ditetapkan bagi pelaku korupsi.

2. bentuk-bentuk korupsi dari korupsi yaitu;

a. Korupsi kerugian negara Yaitu Korupsi yang mencari keuntungan dan sebagai
tindakan melawan hukum ini biasanya dilakukan bagi mereka yang sering
menyalahgunakan jabatan. Contoh dari korupsi uang negara ini yaitu mengambil
keuntungan dari pembayaran pajak misalkan pembayaran sekian dibayar sekian.
Perbuatan curang ini memang harus segera ditindak.

b. Suap menyuap sendiri merupakan tindakan pemberian uang atau menerima uang
hadiah yang dilakukan pejabat pemerintah untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu yang bertentangan dengan kewajibannya sebagaimana perbedaan hukum
formil dan materiil. Adapun contoh dari korupsi suap menyuap seperti adanya
seorang pejabat negara yang mempunyai posisi jabatan tinggi, kemudian memberikan
suap menyuap hakim, pengacara atau advokat. Jenis korupsi yang satu ii telah diatur
dalam UU PTPK.

c. Penggelapan sendiri berarti perbuatan yang melawan hukum sebagai bentuk


penyalahgunaan jabatan. Sebagai contohnya, pegawai negeri menyalahgunakan uang
atau membiarkan penyalahgunaan uang yang ditugaskan untuk menjalankan suatu
jabatan umum secara terus-menerus atau untuk sementara. Penggelapan jabatan
sendiri bertujuan sebagai bentuk menguntungkan diri sendiri dan merugikan Negara.

d. Korupsi tindakan pemerasan yaitu korupsi yang dilakukan oleh pegawai negeri
yang bertujuan untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan cara
melawan hukum dengan menyalahgunakan kekuasaannya dengan memaksa
seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau menerima pembayaran dengan
potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri.
e. Korupsi perbuatan curang seringkali dilakukan oleh TNI/Polri, pemborong, atau
pengawas proyek. Akibat perbuatannya tersebut, mengakibatkan kerugian bagi orang
lain atau terhadap keuangan negara atau yang dapat membahayakan keselamatan
negara pada saat perang. Selain itu pegawai negeri yang menyerobot tanah negara
yang mendatangkan kerugian bagi orang lain juga termasuk dalam jenis korupsi ini.

f. Korupsi benturan dan Pengadaan sendiri merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
mengha dirkan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh suatu instansi atau perusahaan.
Orang atau badan yang ditunjuk untuk pengadaan barang atau jasa ini dipilih setelah
melalui proses seleksi yang disebut dengan tender. Pada dasarnya, proses tender harus
berjalan dengan bersih dan jujur. Instansi atau kontraktor yang rapornya paling bagus
dan penawaran biayanya paling kompetitif, maka instansi atau kontraktor tersebut
yang akan ditunjuk dan menjaga, pihak yang menyeleksi tidak boleh ikut sebagai
peserta. Apabila ada instansi yang bertindak sebagai penyeleksi sekaligus sebagai
peserta tender maka itu dapat dikategorikan sebagai korupsi. Hal ini telah diatur
dalam Pasal 12 huruf i UU PTPK.

g. Korupsi gratifikasi merupakan tindakan pemberian hadiah yang diterima oleh


pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara dan tidak dilaporkan kepada KPK dalam
jangka waktu 30 hari sejak diterimanya gratifikasi. Gratifikasi dapat berupa uang,
barang, diskon, pinjaman tanpa bunga, tiket pesawat, liburan, biaya pengobatan, serta
fasilitas-fasilitas lainnya. Jenis korupsi ini diatur dalam Pasal 12B UU PTPK dan
Pasal 12C UU PTPK.
JAWABAN:

h. Membangun budaya anti korupsi dapat dimulai dari diri sendiri yaitu dengan adanya
kesadaran bahwa korupsi bukanlah perbuatan yang benar yang pastinya melanggar
hukum Negara, kesadaran tentang dampak buruk dari perilaku korupsi yang dapat
merugikan banyak pihak baik dari warga Negara maupun Negara itu sendiri, agar di
setiap lingkungan menggerakkan budaya anti korupsi perlu adanya sosialisasi dari
pihak terkait tentang dampak buruk korupsi dan hukuman yang telah ditetapkan bagi
pelaku korupsi.

i. Menguraikan atau Menjelaskan Bentuk-bentuk Korupsi

a. Korupsi kerugian negara Yaitu Korupsi yang mencari keuntungan dan sebagai
tindakan melawan hukum ini biasanya dilakukan bagi mereka yang sering
menyalahgunakan jabatan. Contoh dari korupsi uang negara ini yaitu mengambil
keuntungan dari pembayaran pajak misalkan pembayaran sekian dibayar sekian.
Perbuatan curang ini memang harus segera ditindak.

b. Suap menyuap sendiri merupakan tindakan pemberian uang atau menerima uang
hadiah yang dilakukan pejabat pemerintah untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu yang bertentangan dengan kewajibannya sebagaimana perbedaan hukum
formil dan materiil. Adapun contoh dari korupsi suap menyuap seperti adanya
seorang pejabat negara yang mempunyai posisi jabatan tinggi, kemudian
memberikan suap menyuap hakim, pengacara atau advokat. Jenis korupsi yang
satu ii telah diatur dalam UU PTPK.

c. Penggelapan sendiri berarti perbuatan yang melawan hukum sebagai bentuk


penyalahgunaan jabatan. Sebagai contohnya, pegawai negeri menyalahgunakan
uang atau membiarkan penyalahgunaan uang yang ditugaskan untuk menjalankan
suatu jabatan umum secara terus-menerus atau untuk sementara. Penggelapan
jabatan sendiri bertujuan sebagai bentuk menguntungkan diri sendiri dan
merugikan Negara.

d. Korupsi tindakan pemerasan yaitu korupsi yang dilakukan oleh pegawai negeri
yang bertujuan untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan cara
melawan hukum dengan menyalahgunakan kekuasaannya dengan memaksa
seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau menerima pembayaran dengan
potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri.

e. Korupsi perbuatan curang seringkali dilakukan oleh TNI/Polri, pemborong, atau


pengawas proyek. Akibat perbuatannya tersebut, mengakibatkan kerugian bagi
orang lain atau terhadap keuangan negara atau yang dapat membahayakan
keselamatan negara pada saat perang. Selain itu pegawai negeri yang menyerobot
tanah negara yang mendatangkan kerugian bagi orang lain juga termasuk dalam
jenis korupsi ini.

f. Korupsi benturan dan Pengadaan sendiri merupakan kegiatan yang bertujuan


untuk mengha dirkan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh suatu instansi atau
perusahaan. Orang atau badan yang ditunjuk untuk pengadaan barang atau jasa ini
dipilih setelah melalui proses seleksi yang disebut dengan tender. Pada dasarnya,
proses tender harus berjalan dengan bersih dan jujur. Instansi atau kontraktor yang
rapornya paling bagus dan penawaran biayanya paling kompetitif, maka instansi
atau kontraktor tersebut yang akan ditunjuk dan menjaga, pihak yang menyeleksi
tidak boleh ikut sebagai peserta. Apabila ada instansi yang bertindak sebagai
penyeleksi sekaligus sebagai peserta tender maka itu dapat dikategorikan sebagai
korupsi. Hal ini telah diatur dalam Pasal 12 huruf i UU PTPK.

g. Korupsi gratifikasi merupakan tindakan pemberian hadiah yang diterima oleh


pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara dan tidak dilaporkan kepada KPK
dalam jangka waktu 30 hari sejak diterimanya gratifikasi. Gratifikasi dapat berupa
uang, barang, diskon, pinjaman tanpa bunga, tiket pesawat, liburan, biaya
pengobatan, serta fasilitas-fasilitas lainnya. Jenis korupsi ini diatur dalam Pasal
12B UU PTPK dan Pasal 12C UU PTPK.

Anda mungkin juga menyukai