F16fnu PDF
F16fnu PDF
FATMA NURKHAERANI
Fatma Nurkhaerani
NIM F44120007
ABSTRAK
FATMA NURKHAERANI. Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
(PLTMH) di Sungai Cikaniki, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten
Bogor. Dibimbing oleh BUDI INDRA SETIAWAN.
ABSTRACT
FATMA NURKHAERANI
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknik
pada
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan
Puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala
karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih
dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2016 ini ialah Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro Hidro, dengan judul Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga
Mikro Hidro (PLTMH) di Sungai Cikaniki, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung,
Kabupaten Bogor.
Terima kasih diucapkan kepada Prof. Dr. Ir Budi Indra Setiawan, M.Agr
selaku pembimbing, serta Dr. Ir. Roh Santoso Budi Waspodo, M.T dan Dr. Yudi
Chadirin S.TP, M.Agr selaku penguji yang telah banyak memberikan saran.
Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada kedua orangtua tercinta Bapak
Asep Suryono dan Ibu Mariani serta Ahmad Baihaqi dan Sofi Aulia Ramadhina
atas segala doa dan kasih sayangnya. Penghargaan juga diberikan kepada rekan-
rekan satu tim penelitian, Noviyanti, Rinaldo Pratama, Meilisa, Citra Noer Intan
Purwadi, dan Harits Kusuma Andaerri atas semangat, kerja keras dan kerjasamanya
selama penelitian ini berlangsung. Terimakasih juga untuk sahabat, Kak Elis, Kak
Tika, Kak Sani, segenap keluarga IPB Mengajar, SIL 49, yang selalu menyemangati
dan mendukung penyelesaian karya ilmiah ini.
Karya ini jauh dari sempurna tetapi diharapkan karya ilmiah ini dapat
bermanfaat.
Fatma Nurkhaerani
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
1 Diagram alir penelitian 6
2 Peta topografi perencanaan lokasi PLTMH 13
3 Kurva hasil pengukuran debit di lokasi penelitian 14
4 Gaya angkat untuk bangunan yang dibangun pada pondasi buatan 19
5 Desain 3D saluran pembawa 20
6 Desain 3D saluran pembuang 22
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Oleh karena itu perlu diperhatikan pemilihan elevasi-elevasi yang berpotensi untuk
penempatan PLTMH. Perumusan masalah yang muncul berdasarkan latar belakang
yang telah disebutkan, yaitu:
1. Bagaimana potensi debit andalan di Sungai Cikaniki?
2. Berapa daya listrik yang dibutuhkan di kawasan wisata yang akan
dibangun?
3. Berapa daya listrik yang dapat dihasilkan dari perancangan PLTMH?
4. Bagaimana perancangan PLTMH di Sungai Cikaniki?
Tujuan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Ketersediaan Air
Ketersediaan air adalah banyaknya air yang tersedia yang dapat memenuhi
kebutuhan penduduk sampai tahun–tahun kedepan serta tersedianya dalam jumlah
yang cukup besar. Secara keseluruhan jumlah air di planet bumi ini relatif tetap dari
masa ke masa (Suripin 2002). Ketersediaan air terdiri dari debit sungai dan mata
air. Informasi mengenai debit ketersediaan air sungai merupakan salah satu
informasi hidrologi yang penting diketahui dalam pengembangan sumber daya air.
Kebutuhan akan sumber daya air berdasarkan amanat dari Undang-Undang No. 7
Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air menyatakan bahwa pemenuhan kebutuhan
pokok merupakan prioritas di atas kebutuhan lainnya. Kebutuhan pokok tersebut
3
adalah kebutuhan air minum dan kebutuhan air irigasi. Urutan prioritas penyediaan
sumber daya air selain kebutuhan pokok ditetapkan pada setiap wilayah oleh
Pemerintah atau Pemda sesuai kewenangan (Dinas PSDA 2010). Ketersediaan air
di suatu daerah tidak hanya berdampak bagi manusia, tetapi juga bagi makhluk
hidup lain. Bagi tanaman dan hewan, ketersediaan air dapat mempengaruhi
populasi, jenis dan distribusinya (Comita dan Engelbrecht 2009).
3. Bak Pengendap
Bangunan pengendap digunakan untuk menangkap sedimen yang melalui
saluran. Bangunan pengendap sedimen dapat direncanakan bentuknya, bahan
pembuatnya, serta penempatan posisinya berdasarkan keadaan saluran
pembawanya.
4. Saluran Pembawa
Bangunan saluran pembawa air (headrace channel) adalah untuk mengalirkan
air dari intake/settling basin ke bak penenang (forebay) dan untuk
mempertahankan kestabilan debit air. Jenis saluran ini adalah saluran terbuka.
5. Bak Penenang
Merupakan tempat permulaan pipa pesat (penstock) yang mengendalikan aliran
minimum, sebagai antisipasi aliran yang cepat pada turbin, serta tempat
pengendapan akhir.
6. Pipa Pesat
Pipa pesat (penstock pipe) adalah saluran tertutup (pipa) pembawa air yang
menuju turbin yang ditempatkan di rumah pembangkit. Saluran ini yang akan
berhubungan dengan peralatan mekanik seperti turbin. Kondisi topografi dan
pemilihan sistem PLTM mempengaruhi tipe pipa pesat (penstock pipe).
P = daya (kW)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Hnetto = tinggi efektif (m)
ƞ = efisiensi turbin
Q = debit air (m3/detik)
METODE
Penelitian ini dilakukan dalam rentang waktu lima bulan, selama bulan
Februari hingga Juni 2016. Lokasi penelitian adalah Sungai Cikaniki, Desa
Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat alat pengolah
data, seperti kalkulator serta komputer atau laptop yang telah dilengkapi dengan
beberapa perangkat lunak, di antaranya Microsoft Office 2010, Google Earth,
CROPWAT 8.0, dan AutoCAD 2010. Peralatan yang digunakan sebagai
pengambilan data yaitu Global Positioning System (GPS), pita ukur, stopwatch,
current meter dan penggaris. Penelitian ini menggunakan data primer dan data
sekunder. Data sekunder yang digunakan yaitu peta wilayah, data curah hujan tahun
2002-2012 dan kebutuhan listrik yang akan digunakan. Data primer yang digunakan
yaitu data dimensi sungai , tinggi terjunan (head).
Prosedur Penelitian
Mulai
Studi literatur
Selesai
Gambar 1. Diagram alir penelitian
7
Pada perhitungan debit andalan secara langsung ini membutuhkan debit air
yang diukur langsung di lapangan. Pengukuran debit langsung di lapangan
dilakukan dengan menggunakan current meter dan stopwatch untuk menentukan
kecepatan air dan dimasukkan pada Persamaan (2) dan (3) (Norhadi et al. 2015).
𝑛
N= (2)
𝑡
A = b× y (3)
Keterangan:
N = faktor konversi
B = lebar saluran (m)
Y = kedalaman saluran (m)
A = luas penampang sungai (m2)
n = banyak putaran
t = waktu (detik)
Q=V×A (5)
Keterangan:
N = faktor konversi
V = kecepatan aliran (m3/det)
Q = debit aliran (m3/det)
A = luas penampang aliran (m2)
Pengukuran debit ini dilakukan pada titik yang sama sebanyak enam kali di
waktu yang berbeda. Hal ini dilakukan agar dapat dibuat kurva berdasarkan
hubungan antara tinggi muka air maksimum dan minimum serta debit maksimum
dan minimumnya sehingga didapatkan persamaan garisnya. Setelah didapatkan
persamaan garisnya, head maksimum dan minimum yang diukur langsung tersebut
dimasukkan pada persamaan terhadap fungsi debit. Hal ini dilakukan agar
didapatkan nilai debit andalan dan debit maksimum berdasarkan persamaan pada
kurva yang telah dibuat sebelumnya.
Debit Puncak
Dalam merencanakan bangunan air, analisis yang perlu ditinjau adalah
analisis hidrologi. Analisis hidrologi diperlukan untuk menentukan besarnya debit
puncak yang akan berpengaruh terhadap besarnya debit maksimum maupun
kestabilan konstruksi yang akan dibangun. Analisis diawali dengan pengolahan
data curah hujan dengan metode Isohyet, kemudian ditentukan jenis ditribusi yang
8
sesuai dengan parameter statistik analisis frekuensi (Singh 1992) yang dapat dilihat
pada Persamaan (6), (7),(8),dan (9).
Distribusi Gumbel
Menurut Chow (1964), rumus umum yang digunakan dalam metode Gumbel
dapat dilihat pada Persamaan (10), (11) dan (12) (Kadir 2010).
𝑋 = 𝑋̅ + 𝑠. 𝐾 (10)
𝑌 −𝑌
𝐾 = 𝑇𝑟𝑆 𝑛 (11)
𝑛
𝑇𝑟 −1
𝑌𝑇𝑟 = −𝐼𝑛 (−𝐼𝑛 ) (12)
𝑇𝑟
Keterangan :
Yn = reduced mean yang tergantung jumlah sampel/data n
Sn = reduced standart deviation yang juga tergantung pada jumlah data
Tr = fungsi waktu balik (tahun)
YTr = reduced variate
Uji Chi-Square
Uji Chi-Square dimaksudkan untuk menentukan apakah persamaan distribusi
yang telah dipilih dapat mewakili distribusi statistik sampel data yang dianalisis.
Parameter Xh2 merupakan variabel acak. Parameter Xh2 yang digunakan dapat
dihitung dengan Persamaan (13) (Suripin 2002).
(𝑂𝑖 −𝐸𝑖 )2
𝑋ℎ 2 = ∑𝑛𝑖=1 (13)
𝐸𝑖
Keterangan
Xh2 = parameter Chi-Square terhitung
G = jumlah sub kelompok
Oi = jumlah nilai pengamatan pada sub kelompok i
Ei = jumlah nilai teoritis pada sub kelompok i
9
Waktu Konsentrasi
Salah satu metode untuk memperkirakan waktu konsentrasi adalah rumus
yang dikembangkan oleh Kirpich tahun 1940 yang dapat dilihat pada Persamaan
(14) (Kamiana 2011).
0.385
0.87×𝐿2
𝑡𝑐 = (1000×𝑆 ) (14)
Keterangan :
tc = waktu konsentrasi (jam)
L = panjang sungai (km)
S = kemiringan sungai (m/m)
𝑅24 24 2/3
𝐼= 24
(𝑡 ) (15)
𝑐
Keterangan :
R = curah hujan rancangan setempat (mm)
t = lamanya curah hujan (jam)
I = intensitas curah hujan (mm/jam)
Metode Rasional
Metode rasional adalah metode lama yang masih digunakan hingga sekarang
untuk memperkirakan debit puncak (peak discharge). Bentuk umum persamaan
rasional dapat dilihat pada Persamaan (16)
𝑄 = 0.2778 × 𝐶 × 𝐼 × 𝐴 (16)
Keterangan :
Q = debit banjir maksimum (m3/detik)
C = koefisien pengaliran/limpasan
I = intensitas curah hujan rata-rata (mm/jam)
A = luas daerah pengaliran (km2)
2. Bendung
Komponen yang harus diketahui untuk pembangunan bendung adalah
lokasi bendung, elevasi mercu bendung, tinggi muka air maksimum di sungai,
lebar bendung, mercu bendung, dan kolam olak (peredam energi). Persamaan
yang digunakan untuk perancangan pembangunan bendung yaitu Persamaan
(17).
𝑉 = 𝐶√𝑅𝑆 (17)
Persamaan tinggi energi dan debit yang digunakan untuk bendung dipilih
berdasarkan bentuk ambang dan pengontrolnya. Perhitungan tinggi muka air di
atas bendung berdasarkan Dirjen Pengairan (1986). Persamaan yang digunakan
yaitu Persamaan (18).
𝑉 = √2𝑔ℎ (25)
8𝑓𝐿
ℎ𝑓 = 𝑔𝜋2 𝐷2 𝑄 2 (26)
V = kecepatan aliran (m/detik)
h = tinggi energi total (statis) (m)
hf = kehilangan tenaga akibat gesekan (m)
f = koefisien gesekan
D = diameter pipa (m)
(𝑉𝑎 −𝑉1 )2
∆𝐻 = 𝜉𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 2𝑔
(27)
9. Rumah pembangkit
Perancangan bentuk, ukuran serta bahan-bahan yang akan digunakan
untuk rumah pembangkit disesuaikan dengan keadaan geografis di lokasi.
DAS Cisadane terletak pada 6o72’ sampai 6o76’ LS dan 106o58’ sampai
106 51’ BT dan terbagi menjadi 4 sub DAS, yaitu 2 di bagian hulu (Cianten dan
o
Cisadane Hulu), 1 sub DAS di bagian tengah dan 1 sub DAS di bagian hilir.
13
Berdasarkan batas administrasi, DAS Cisadane mencakup 518 desa yang tersebar
di 44 kecamatan di 5 kabupaten/kota yaitu Kabupaten Bogor, Kota Bogor
Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan. DAS
Cisadane mempunyai ketinggian yang sangat beragam dan didominasi daerah yang
berbukit dan bergelombang. Pada Sub DAS Cianten 40.5% wilayahnya berada pada
ketinggian 500-1000 m, sedangkan di Sub DAS Cisadane Hulu 45.6% wilayahnya
berada pada ketinggian 200-500 m. Wilayah tengah dan hilir DAS Cisadane
didominasi oleh daerah yang relatif landai dengan ketinggian 0-200 m. Kawasan
hijau tersebar lebih banyak di bagian hulu yaitu ±33%. Penutupan lahan di bagian
hulu didominasi oleh lahan pertanian semusim, ladang, sawah dan tegalan.
Desa Malasari adalah salah satu desa di wilayah Kecamatan Nanggung
Kabupaten Bogor, dengan luas wilayah 8262.22 ha dan terdiri dari 4 dusun, 12 RW
serta 49 RT. Wilayah Desa Malasari sebelah Utara berbatasan dengan Desa Cisarua
dan Curug Bitung, sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bantar Karet, sebelah
Selatan berbatasan dengan Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten
Sukabumi dan Provinsi Banten, sedangkan sebelah Barat berbatasan dengan Desa
Kiarasari Kecamatan Sukajaya. Secara umum Desa Malasari beriklim sedang
dengan temperatur rata-rata 22-30 oC pada malam hari dan 27–35 oC pada siang
hari, dengan ketinggian + 800 mdpl. Peta lokasi perencanaan PLTMH di Desa
Malasari dapat dilihat pada Lampiran 1.
Sungai Cikaniki merupakan sub DAS dari DAS Cisadane, Sungai Cikaniki
berada di bagian hulu DAS Cisadane. Ketersediaan data debit aliran yang panjang
dan lengkap sangat mendukung dalam program perencanaan dan pengelolaan
sumberdaya air di suatu wilayah atau Dearah Aliran Sungai. Hasil perhitungan debit
sungai di lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 2.
20
18 y = 3,7962x - 1,4155
R² = 0,9987
16
14
Debit (m3/detik)
12
10
8
6
4
2
0
0 1 2 3 4 5 6
Tinggi muka air (m)
Dari Tabel 6 dapat dilihat bahwa dengan uji Chi-Square diperoleh nilai Xcr
kritis dan Xcr hitung. Pada jenis distribusi yang nilai Xcr hitung > Xcr kritis maka
tidak dapat digunakan. Maka jenis distribusi yang dapat digunakan yaitu Gumbel
dan Log Person tipe III. Kemudian dipilih metode Gumbel yang akan digunakan
karena metode Gumbel merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam
penentuan periode ulang curah hujan maksimum (Basuki et al. 2009) dan metode
Gumbel telah digunakan pada penentuan hujan rancangan di DAS Cisadane (Amien
2016). Hasil perhitungan hujan rancangan dengan metode Gumbel dengan berbagai
periode ulang dapat dilihat pada Tabel 7.
17
hujan mengalir sebagai aliran permukaan. Pada DAS yang baik harga C mendekati
nol, begitupun sebaliknya. Berdasarkan data yang telah diperoleh maka debit
puncak dapat dihitung dengan menggunakan metode rasional sesuai Persamaan
(16). Hasil perhitungan debit puncak dengan berbagai periode ulang dapat dilihat
pada Tabel 9.
Pada Tabel 9 dapat dilihat besarnya debit puncak pada periode ulang tertantu.
Debit puncak yang diperoleh dapat dijadikan sebagai bahan dasar untuk
perencanaan pembangunan PLTMH, dimana dapat dibangun suatu bangunan
pengendali banjir berupa tembok banjir yang terbuat dari pasangan batu.
Gambar 4 Gaya angkat untuk bangunan yang dibangun pada pondasi buatan
menampung debit air 10% lebih besar dari debit rancangan. Hal ini ditujukan agar
pada saat operasi maksimal muka air bak penenang tidak turun dari ketinggian dan
terhindar dari pelimpasan apabila terjadi kelebihan debit. Hasil perhitungan dengan
trial and error maka didapatkan lebar saluran 1.2 m, tinggi 0.7 m serta kemiringan
dinding saluran sebesar 0.0002. Tinggi saluran ditambahkan 25 cm sebagai tinggi
jagaan untuk saluran pasangan. Kecepatan yang direncanakan yaitu 0.92 m/detik.
Hal tersebut masih sesuai dengan KP-03 yang menyebutkan bahwa kecepatan izin
untuk saluran pembawa dengan pasangan batu maksimal sebesar 2 m/detik (Dirjen
Pengairan 1986).
Lokasi rumah pembangkit berada pada elevasi +960 m. Bangunan ini akan
berfungsi untuk melindungi peralatan mekanikal elektrikal seperti turbin, generator,
panel kontrol dan lainnya dari segala gangguan. Desain rumah turbin dapat dilihat
pada Lampiran 5.
Saluran Pembuang
Saluran pembuang bertujuan sebagai saluran pembuang aliran air dari rumah
pembangkit dan menggerakkan turbin. Saluran ini bersatu dengan rumah
pembangkit dan aliran sungai (Kurniawan et al. 2009). Perencanaan saluran
pembuang berbentuk trapesium dengan bahan pasangan batu. Lebar saluran yang
direncanakan yaitu 1 m, tinggi 0.75 m, panjang 3.7 m, tinggi jagaan 30 cm dan
kemiringan dinding saluran sebesar 0.0003. Gambar 6 merupakan gambar potongan
tiga dimensi saluran pembuang.
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Abdul R, Binilang A, Halim F. 2014. Analisis potensi sungai Atep Oki serta desain
dasar bangunan sipil untuk pembangkit listrik tenaga air. Jurnal Sipil Statik.
2(5):225-232.
Amien ER. 2016. Analisis pola sebaran curah hujan di Daerah Aliran Sungai
Cisadane [Tesis]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor
Arismunandar, Kuwahara S. 1974. Pembangkitan dengan Tenaga Air, Buku
Pegangan Teknik Tenaga Listrik, Jilid I. Jakarta (ID) : Pradnya Paramita.
[Bappenas] Badan Perancangan dan Pembangunan Nasional. 2011. Kebutuhan Air
Bersih. Jakarta (ID) : Badan Perancangan dan Pembangunan Nasional.
Basuki, Winarsih I, Adhyani NL. 2009. Analisis Periode Ulang Hujan Maksimum
dengan Berbagai Metode. J Agromet 23(2):76-92.
Birdi GS. 1979. Water Supply and Sanitary Engineering. Nai-Sarak Delhi (IN) :
Dhanpat ray & Sons.
Comita LS, Engelbrecht BMJ. 2009. Seasonal and spatial variation in water
availability drive habitat associations in a tropical forest. Journal of Ecology.
90(10): 2755-2765.
Darmanto D, Sudarmadji. 2013. Pengelolaan sungai berbasis masyarakat lokal di
daerah lereng selatan Gunung Api Merapi. Jurnal Manusia dan Lingkungan.
20(2):229-239.
[Dinas PSDA] Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air.2010. Analisis Debit
Ketersediaan Air Sungai di Jawa Barat. Balai Data dan Informasi Sumber
Daya Air. http://www.psda.jabarprov.go.id/data/menu/Debit%20Andalan_
publikasi%0web.pdf.[5 Januari 2016].
[Dirjen ESDM] Direktorat Jenderal Energi dan Sumber Daya Mineral. 2009. Pedoman
Studi Kelayakan Mekanikal dan Elektrikal, Buku 2D. Jakarta(ID): Dirjen ESDM
[Dirjen Pengairan] Direktorat Jendral Pengairan. 1986. Standar Perencanaan
Bagian Bangunan Utama KP-02. Jakarta (ID) : Departemen Pekerjaan Umum
24
DEPARTEMEN
TEKNIK SIPIL
DAN LINGKUNGAN
Pintu Penguras
PERENCANA
Saluran Pembawa Intake
Saringan Bak Sedimentasi
200 70 30
Fatma Nurkhaerani F44120007
+979.5
50 Noviyanti F44120042
+979 Rinaldo Pratama F44120022
Kuda-kuda 6/12
60
115 PEKERJAAN
Penstock 16"
Pekerjaan PLTMH
Angker Blok
Saluran Pembuang
Potongan
Memanjang 1 : 180
PLTMH
KETERANGAN
SATUAN NO GBR
cm 8
39
RIWAYAT PENULIS
Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 19 Juni 1994
sebagai anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak
Asep Suryono dan Ibu Mariani. Penulis menyelesaikan
pendidikan dasar pada tahun 2006 di SD Anggadita 1,
Karawang. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan
menengah pertama di MTs N Karawang hingga tahun 2009.
Penulis menamatkan pendidikan menengah atas di SMAN 5
Karawang pada tahun 2012 dan kemudian melanjutkan
pendidikan tinggi di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi (SNMPTN) Undangan. Penulis memilih program studi Teknik
Sipil dan Lingkungan.
Selama menuntut ilmu di IPB, penulis aktif di berbagai kegiatan organisasi
IPB Mengajar pada tahun 2013/2014 sebagai anggota dan pada tahun 2015 sebagai
direktur IPB Mengajar. Kemudian pada tahun 2013/2014 penulis aktif pada
organisasi mahasiswa daerah Panatayudha Karawang IPB sebagai sekretaris, serta
aktif di Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil dan Lingkungan (Himatesil) sebagai
sekretaris umum II. Pada tahun 2015/2016 penulis menjadi ketua di Gerakan Cinta
Anak Tani (GCAT). Kepanitiaan yang pernah diikuti diantaranya yaitu ICEF 2014
sebagai Ketua Divisi Acara dan ISEE 2013 sebagai staff divisi acara. Penulis juga
pernah menjadi asisten praktikum mata kuliah Hidrolika pada tahun 2015.
Prestasi yang pernah diraih oleh penulis yaitu mendapatkan beasiswa Aktivis
Nusantara pada tahun 2015. Penulis pernah menjadi delegasi IPB dalam kegiatan
Konferensi Nasional Gerakan Mahasiswa Mengajar Indonesia tahun 2015 di
Universitas Indonesia, Future Leader Summit tahun 2015 di Semarang, Indonesian
Youth Dream Camp tahun 2015 di Yogyakarta, dan School for Nation Leaders
tahun 2016 di Jakarta. Penulis pernah menjadi finalis Lomba Eco-Village “Desain
Pembangunan dan Pengembangan Pasar sebagai Salah Satu Dimensi Eco-Village”
tingkat Nasional tahun 2013 dan finalis LKTI Indonesia Science Summit tingkat
Nasional tahun 2015. Penulis juga pernah menjadi semi finalis duta relawan muda
Indonesia bagian Provinsi Jawab Barat tahun 2015.
Penulis melakukan Praktik Lapangan (PL) pada tahun 2015 di Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Bogor dan menyusun laporan berjudul “Sistem
Distribusi Air Bersih di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kahuripan,
Cibinong, Kabupaten Bogor”. Penulis menyelesaikan skripsi dengan judul
“Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Sungai
Cikaniki, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor” di bawah
bimbingan Prof. Dr. Ir. Budi Indra Setiawan, M.Agr.