com
Lihat diskusi, statistik, dan profil penulis untuk publikasi ini di:https://www.researchgate.net/publication/327601600
KUTIPAN BACA
1 3.799
1 penulis:
3PUBLIKASI3KUTIPAN
LIHAT PROFIL
Semua konten setelah halaman ini diunggah olehLory Marcus Parerapada 12 September 2018.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan dengan judul “Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro”.
Maluku, merupakan provinsi yang terletak di bagian timur nusantara di Wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia perlu mendapat perhatian penelitian mengenai sumber energi terbarukan
khususnya tenaga air yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik skala kecil. Sumber energi
alternatif khususnya energi air jika bisa dipetakan harus menjadi kontribusi bagi daerah agar
kedepannya juga dapat terintegrasi dengan pembangkit lain. Penulisan buku merupakan bagian dari
jurnal internasional yang telah diterbitkan dan menjadi perhatian salah satu penerbit buku agar
penulis dapat menerbitkan karya penulisan buku tersebut.
Penulis buku ini merupakan karya pertama dalam menulis buku yang dapat dijadikan sebagai pedoman
dalam pembelajaran menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak yang perlu disempurnakan sehingga
penulis sangat membutuhkan banyak masukan untuk melengkapi kekurangannya. dalam menulis tesis ini.
3
Isi
____________
1. Perkenalan
1.1. Ringkasan 6
4. Bangunan Sipil 25
4.1. Intake DAM 25
4.2. Ketinggian Bendungan 25
4.3. Struktur Asupan 26
4.4. Bak Pengendapan 27
4.5. pendahuluan 27
4
4.6. penstock 28
5. Sistem Kelistrikan 30
5.1. Pembangkit AC 30
5.2. Transformator dan Distribusi 32
5.3. Kontrol Sistem 34
6. Sistem Mekanik 34
6.1. Turbin Hidrolik 34
6.2. Impuls Turbin 34
6.2.1. Turbin Turgo 36
6.2.2. Aliran Silang Turbin 36
6.3. Reaksi Turbin 36
6.3.1. Baling-Baling Turbin 37
6.3.2. Turbin Kaplan 37
6.4. Kriteria Pemilihan Turbin 37
6.5. Air Terjun Tinggi 37
6.6. Rentang Debit Melalui Turbin 38
6.7. Efisiensi Turbin 40
6.8. Peralatan listrik 40
5
Bab 1
Perkenalan
____________
1.1. Ikhtisar
Di Indonesia penyediaan energi listrik dilakukan oleh Perusahaan Listrik Negara yang bersumber dari
berbagai jenis sumber listrik seperti pembangkit listrik, pembangkit listrik tenaga uap, dan
pembangkit listrik tenaga air. Namun kekuatan sumbernya belum mampu menjangkau seluruh
masyarakat secara keseluruhan, terutama masyarakat yang tinggal di daerah terpencil.
Kondisi geografis negara Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dan kepulauan,
terbengkalai dan tidak terkuburnya pusat tenaga listrik, rendahnya kebutuhan listrik di beberapa
daerah, mahalnya biaya pembangunan sistem penyediaan tenaga listrik, dan terbatasnya
kemampuan finansial menjadi faktor penghambat. untuk penyediaan Energi Listrik skala nasional.
Sumber energi bahan bakar seperti minyak bumi dan batu bara tentunya masih memiliki beberapa
kelemahan, seperti tidak terbarukan dan bersifat polutan atau mencemari lingkungan. Energi ini akan habis
jika penggunaannya dilakukan secara terus menerus.
Secara geografis wilayah kepulauan mempunyai potensi sumber energi air untuk pembangkit listrik
tenaga mikrohidro namun belum dimanfaatkan secara optimal. Prospek pengembangan sumber daya air
mempunyai peluang yang besar dan strategis karena merupakan sumber energi yang bersih, ramah
lingkungan, dan berkelanjutan sehingga pengembangannya akan memberikan kontribusi besar terhadap
peningkatan kesejahteraan masyarakat yang berarti meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
6
sistem informasi geografis yaitu sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk
mengolah dan menyimpan data.
Di wilayah kepulauan dengan sungai yang potensi airnya belum dikaji untuk dimanfaatkan
sebagai pembangkit listrik. Selain itu, masih terdapat desa atau dusun yang belum menikmati
listrik seperti masyarakat di perkotaan. Salah satu faktornya adalah kurangnya pengetahuan
masyarakat untuk memanfaatkan potensi sungai sebagai sumber energi terbarukan untuk
pembangkit listrik.
Jika listrik tersedia dalam jumlah dan kualitas yang memadai di desa, diharapkan dapat
mempercepat pemulihan perekonomian masyarakat sehingga mendukung laju pembangunan di
berbagai sektor. Salah satu kendala dalam memacu pertumbuhan pembangunan daerah khususnya di
pedesaan adalah belum tersedianya fasilitas listrik. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan
dipetakan potensi perairan untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro di kepulauan Maluku,
sehingga akan diperoleh data untuk pengembangannya di masa yang akan datang.
Dari hasil pemetaan ini akan dapat diketahui potensi energi air dari sungai yang dapat
dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik skala kecil. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah
suatu sistem informasi berbasis komputer yang dirancang untuk digunakan sebagai wahana
untuk menangkap, menyimpan, memodelkan, mengambil, memanipulasi, menganalisis, dan
menampilkan data spasial georeferensi dengan perkalian peta..
Pemetaan GIS adalah peta geografis sederhana dari lokasi dunia nyata, kemudian sejumlah
dataset ditambahkan ke peta dasar untuk membentuk lapisan peta tambahan. Pengguna dapat
mengubah jumlah informasi yang dapat mereka lihat di peta, serta memperbesar dan
memperkecil. Keuntungan menggunakan GIS adalah data geospasial disimpan dalam format
standar, revisi lebih mudah, data dan informasi geospasial lebih mudah dicari, dianalisis dan
disajikan, data geospasial dapat dibagikan dan dipertukarkan secara bebas.
Pemetaan dalam penelitian ini lebih mengarah pada pemetaan potensi energi air untuk
pembangkit listrik tenaga mikrohidro atau pembangkit listrik skala kecil. Pemetaan GIS
memungkinkan pengambil kebijakan, perusahaan utilitas untuk menentukan lokasi mana yang lebih
tepat untuk pengembangan potensi energi air untuk pembangkit listrik mikro.
7
Bab 2
Dasar Pembangkit Listrik Tenaga Air
______________
Wilayah Indonesia yang luas mengandung berbagai potensi energi yang dapat
dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik. Potensi energi adalah energi primer atau energi
fosil seperti minyak bumi, gas, dan batubara serta potensi energi terbarukan atau energi
alternatif seperti air, panas bumi, mini/mikro hidro, tenaga surya, tenaga angin bahkan
uranium.
Potensi pembangkit listrik tenaga air di seluruh Indonesia diperkirakan mencapai
845,00 juta SBM (Barrels of Oil Equivalent) atau setara dengan 75,67 GW. Dari jumlah
tersebut, dapat dimanfaatkan sebesar 6.851,00 GWh dengan kapasitas terpasang 4.200 MW.
Potensi tersebut tersebar di Papua, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Jawa, Bali, Nusa
Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Maluku. Penggunaan air skala besar
hanya 5,55%. (Pena Cetak Biru 2005-2025. Dep. ESDM)
Menurut Buku Putih Kementerian Negara Riset dan Teknologi (2006),
penggunaan energi terbarukan belum besar, kecuali pembangkit listrik tenaga air,
karena biaya produksinya belum kompetitif dibandingkan energi konvensional.
Secara umum harga listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit
listrik tenaga angin, panas bumi dan pembangkit listrik energi terbarukan lainnya masih lebih tinggi
dibandingkan bahan bakar minyak (bersubsidi) kecuali pembangkit listrik tenaga air. Hingga tahun
2005, kapasitas energi terbarukan baru dan terpasang hanya sekitar 3,0% dari potensi yang ada.
Pembangkit listrik tenaga air berkapasitas 54 MW memerlukan kebijakan nasional jangka panjang di
bidang energi yang dapat mengatasi beberapa tantangan utama yang dihadapi masyarakat Indonesia
dalam mewujudkan pasokan energi berkelanjutan. Penyediaan energi berkelanjutan mencakup
perluasan akses terhadap pasokan energi yang memadai, andal, dan terjangkau dengan
memperhatikan seluruh infrastruktur energi yang diperlukan dan dampak lingkungan. Oleh karena
itu, perlu dilakukan penelitian perencanaan energi yang dapat memberikan kepastian pasokan energi
berkelanjutan.
Peta jalan pengembangan sektor mikrohidro 2005 - 2025 mengacu pada penelitian dan
pengembangan, peluang pasar, kebijakan dan inisiatif yang melibatkan peran pemerintah dan
industri. Untuk penelitian dan pengembangan, peran pemerintah adalah mengembangkan sistem dan
sistem pengendalian PLTMH yang dihasilkan secara lokal, mengembangkan turbin PLTMH yang efisien
dan mengembangkan sistem berkapasitas 750 kW, memperbarui data potensi pembangkit listrik
tenaga air di daerah tersebut dan membuat studi kelayakan pembangkit listrik tenaga air. peranan
industri, pengembangan turbin, generator dan sistem kendali pembangkit listrik tenaga air.
8
Untuk peluang pasar, peran pemerintah adalah membangun pusat informasi dan informasi
terpadu di tingkat provinsi/kabupaten sebagai bagian dari promosi, bekerjasama dengan industri
perbankan dan keuangan untuk mendorong pendanaan industri ketenagalistrikan berbasis
pembangkit listrik tenaga air, peran tersebut Salah satu upaya industri adalah menciptakan
model bisnis ketenagalistrikan berbasis pembangkit listrik tenaga air yang baik grid off (stand
alone) dan terintegrasi dengan jaringan terkoneksi bekerjasama dengan bank dan lembaga
keuangan untuk mencapai target pemanfaatan jaringan 150 MW, jaringan off-grid 50 MW.
dipasang. Untuk kebijakan dan inisiatif, peran pemerintah adalah dengan menetapkan target
pemanfaatan PLTMH sebesar 0,22% dari gabungan energi nasional dan peran industri yang
memberikan masukan kepada pemerintah untuk mendorong keluarnya sistem dukungan
finansial yang lebih kondusif bagi pembangkit listrik tenaga air. pembangkit listrik.
Beberapa negara lain mengikuti kategori berbeda dalam menetapkan batas atas pembangkit
listrik tenaga air kecil dengan kisaran daya 5-50 MW. Namun di seluruh dunia tidak ada konsensus
mengenai definisi pembangkit listrik tenaga air. Beberapa negara seperti Portugal, Spanyol, Irlandia,
Yunani dan Belgia menganggap 10 MW sebagai batas atas kapasitas terpasang.
Di Inggris, batas pembangkit listrik tenaga air kecil umumnya 20 MW. India mendirikan proyek pembangkit listrik
tenaga air dengan kapasitas hingga 20 MW sebagai proyek pembangkit listrik tenaga air kecil. Meskipun beberapa
negara memiliki kriteria klasifikasi pembangkit listrik tenaga air yang berbeda, namun klasifikasi umum
Pusat pembangkit listrik tenaga air kecil dikelompokkan berdasarkan ukuran head atau tinggi terjun pada
turbin. Klasifikasi umumnya adalah sebagai berikut.
9
Meja. 2.2. Klasifikasi kepala
Jenis Rentang Kepala
Pembangkit listrik dari air bergantung pada kombinasi head dan ketinggian aliran.
Keduanya harus tersedia untuk menghasilkan listrik. Air dialirkan dari sungai ke pipa,
kemudian menuruni bukit dan dialirkan melalui turbin. Penurunan vertikal/head
menciptakan tekanan pada bagian bawah pipa.
Air bertekanan yang keluar dari ujung pipa menimbulkan gaya yang menggerakkan
turbin. Turbin pada gilirannya berputar dan menggerakkan generator yang menghasilkan
listrik. Tekanan air atau penurunan tinggi disebabkan oleh perbedaan ketinggian antara air
dan saluran masuk turbin. Kepala dapat dinyatakan sebagai jarak, atau sebagai tekanan.
Head netto merupakan tekanan yang ada pada turbin pada saat air mengalir, yang
akan selalu lebih kecil dibandingkan dengan tekanan pada saat aliran air mati (head
static) akibat adanya gesekan antara air dengan pipa. Diameter pipa juga mempengaruhi
clean head. Debit adalah jumlah air yang tersedia, dan dinyatakan dalam volume meter
kubik per detik (m3/s), atau liter per menit (l/s). Aliran desain adalah aliran maksimum di
mana sistem pembangkit listrik tenaga air dirancang.
Peran skema pembangkit listrik tenaga air kecil adalah untuk melindungi peralatan
elektromekanis yang mengubah energi potensial air menjadi listrik. Jumlah, jenis dan
kekuatan turbo generator, skema head dan konfigurasi geomorfologi akan
menentukan bentuk dan ukuran bangunan.
10
Seperti yang ditunjukkan pada Gambar di bawah ini, peralatan berikut akan ditampilkan pada
pembangkit listrik di rumah listrik.
Gambar dibawah ini Apakah skema pembangkit listrik untuk skema low head ? Substruktur
merupakan bagian bendungan yang memanifestasikan aliran daya dengan sumbu vertikal
dari turbin ke generator.
Pada skema head menengah dan tinggi,
lihat Gambar di samping, masuknya
pipa penstock dan tailrace untuk
dialirkan ke turbin menuju generator
berikutnya untuk menghasilkan listrik.
Metode bendungan digunakan pada sungai-sungai kecil (B <6 m) yang konstruksi bendungannya
menggunakan material lokal (kayu), karena lebih ekonomis. Setelah terpasang, bendungan merupakan cara
mudah untuk mencatat data debit dalam jangka waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun tanpa banyak
usaha, pengukuran dengan tongkat ukur setiap hari dapat dilakukan oleh warga (misalnya guru) atau Petugas di
B – b >= 4 jam
jam / hal <= 0,5
jam / b <= 0,5
0,07 m <= hl <= 0,60 m
b >= 0,30 m
p >= 0,30 m
Di mana :
Q = debit dalam m³/s.
Ce = koefisien debit efektif sesuai Tabel H4 di bawah. be = lebar puncak
efektif be = b + kb (dengan b = puncak bendungan dalam m dan kb =
faktor koreksi sesuai Gambar H5 di bawah)
dia = kepala efektif; dia = h + 0,001 m (dengan h = kepala dalam m)
12
diarahkan ke dalam Bucket atau ember dengan volume V [liter] yang diketahui dan waktu t [detik] untuk
waktu pengisian. Rumus untuk menentukan debit sungai adalah sebagai berikut :
ay
Q-
T
Mengkalibrasi bucket sangatlah penting. Gunakan botol
yang volumenya diketahui dan hitung jumlah botol yang
Anda perlukan untuk mengisi wadah tersebut hingga
tanda yang berbeda. Jika ada timbangan, timbang ember/
ember yang berisi air dan tentukan volumenya. Drum
minyak berkapasitas 200 liter juga dapat digunakan untuk
pembuangan yang lebih banyak
(Q <50 l/s) namun persiapan (misalnya bendungan dan bak) untuk mengarahkan Debit ke drum akan memakan
waktu lama.
Pengukuran debit tidak langsung artinya debit dihitung dari debit aliran. Penampang
melintang dan luas sungai yang diukur menggunakan rumus sebagai berikut :
Q-A*VM
Di mana :
Q = debit dalam m3 / st
A = luas penampang dalam m2
Vm = laju debit rata-rata dalam
m/s Luas penampang dengan itu sungai Bisa menjadi diperkirakan menggunakan
(Jalur sungai);
- untuk lebar sungai sampai dengan jumlah potongan yang sama;
- Hitung kedalaman sungai di setiap titik dengan menggunakan alat rendam dan
mengarungi tongkat atau tongkat ukur
- Hitung luas penampang menggunakan Aturan Simpson (integrasi dengan
angka)
Ini adalah cara termudah untuk menentukan kecepatan aliran. Namun cara ini hanya dapat
digunakan pada sungai yang dalam dan sungai yang tenang, karena tingkat kesalahan metode apung jika
digunakan pada sungai yang dangkal (<30 cm) dan turbulensi sungai akan berkisar antara +/- 100% atau
13
Ketidakakuratan ini lebih lanjut disebabkan oleh tidak diketahuinya hubungan antara
debit permukaan dan debit rata-rata untuk seluruh luas penampang. Benda terapung
harus terendam sebagian; Botol yang terisi sebagian akan menjadi solusi yang baik.
6. Kalkulator saku
7. Catatan dan pena
Meteran arus adalah instrumen yang mengukur kecepatan aliran air dengan memutar
elemen. Elemen berputar dibangun sedemikian rupa sehingga kecepatan putaran
mempunyai hubungan.
14
Khususnya dengan kecepatan air. Dengan menempatkan meteran arus pada
Aliran dan mengamati jumlah putaran baling-baling dalam selang waktu tertentu,
laju aliran arus dapat ditentukan dari kalibrasi meteran.
Ada dua tingkat utama pengukur arus untuk penggunaan umum; Jenis baling-baling
(Direct acting meter) yang mempunyai sumbu horizontal sejajar dengan aliran sungai dan jenis
mangkok (dalam meter erental) yang mempunyai putaran poros vertikal. Kedua tipe ini memiliki
model skala kecil untuk aplikasi aliran kecil atau laboratorium. Jenis baling-baling adalah
pengukur arus yang paling umum digunakan.
Kelebihan dari tpe propeller meter adalah :
1. Tipe ini lebih kuat dan mudah dibentuk dibandingkan tipe cup meter.
2. Spesies ini tidak tercemar oleh benda terapung.
3. Bearing meter terlindung dari air dan lumpur.
4. Pada model yang lebih baru; Bantalan, poros dan baling-baling dapat ditukar tanpa
mengubah ukuran meteran
15
bagian 3
Lokasi Potensial Pembangkit Listrik
Tenaga Air __________________________
Meskipun lokasi pembangunan telah teridentifikasi, namun pertama-tama masih perlu dilakukan
pengecekan secara kasar apakah benar pembangkit listrik tenaga air skala kecil yang dekat dengan wilayah
kebutuhan listrik dimungkinkan dan kedua, kapasitas listrik yang dihasilkan dapat diamankan dan Dimana,
lalu pilih lokasi potensial di antara kandidat lainnya. Dalam perencanaan suatu pekerjaan mendasar
diperlukan referensi dan informasi yang dapat digunakan untuk menentukan lokasi yang tepat untuk suatu
perencanaan.
Pencarian informasi lokasi dapat dilakukan dengan menggunakan program aplikasi sistem
informasi geografis untuk mengetahui lokasi suatu desa. Hal ini bisa terjadi jika penentuan
lokasi tidak dilakukan langsung di lapangan. Sebaliknya jumlah lokasi pada suatu wilayah
cukup banyak, sehingga lokasi desa yang akan ditentukan hanya sebagian saja yang dapat
mewakili atau mewakili seluruh lokasi yang ada pada wilayah tersebut. Beberapa kendala
yang dihadapi adalah letak geografis atau berada di antara pulau-pulau, serta keterbatasan
waktu dan biaya penelitian.
Secara umum peta merupakan sarana untuk mendapatkan gambaran data ilmiah yang terdapat di
permukaan bumi dengan menguraikan berbagai tanda dan deskripsi sehingga mudah dibaca dan dipahami.
Dengan demikian, peta merupakan hasil pengukuran dan penyelidikan yang dilakukan baik langsung
maupun tidak langsung terhadap hal-hal yang berkaitan dengan permukaan bumi dan atas dasar ilmiah.
Pemetaan merupakan kegiatan pengolahan data survei untuk disajikan menjadi informasi geografis. Untuk
membuat pemetaan dapat dilakukan di laboratorium/studio atau di lapangan atau dengan menggunakan
software
Pengenalan sistem koordinat sangat penting agar dapat memanfaatkan GPS secara
optimal. Setidaknya ada dua klasifikasi tentang sistem koordinat yang digunakan oleh
GPS serta dalam pemetaan:
16
1. Sistem koordinat global biasa disebut koordinat geografis
2. Mengkoordinasikan sistem dalam bidang Proyeksi.
Sistem koordinat pada bidang proyeksi tidak lepas dari datum yang
digunakan. Ada dua jenis datum yang biasa digunakan dalam pemetaan datum
horizontal dan datum vertikal. Datum horizontal digunakan untuk menentukan
koordinat peta (XY), sedangkan datum vertikal untuk penentuan ketinggian
(peta topografi) atau kedalaman (peta batimetri). Perhitungannya dilakukan
dengan transformasi tertentu, sehingga dapat dilakukan transformasi antar
datum, antar sistem proyeksi, dan antar sistem koordinat.
GIS mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di
bumi, menggabungkannya, menganalisanya dan akhirnya memetakan hasilnya. Data yang akan diolah
dalam SIG adalah data spasial yang merupakan data yang berorientasi geografis dan merupakan suatu
lokasi yang mempunyai sistem koordinat tertentu, sebagai acuannya. Aplikasi GIS dapat menjawab
beberapa pertanyaan seperti; Lokasi, kondisi, tren, pola dan pemodelan.
Keunggulan aplikasi Sistem Informasi Geografis adalah data geospasial disimpan dalam format
standar, lebih mudah direvisi, hasilnya memiliki nilai tambah (grafik, kedalaman informasi), data
dan informasi geospasial lebih mudah dicari, dianalisis dan disajikan, produktivitas meningkat
dan lebih efisien, Geospasial data dapat digunakan bersama-sama dan dipertukarkan secara
bebas, dapat diambil keputusan yang lebih baik. Kemampuan inilah yang membedakan GIS
dengan sistem informasi lainnya.
17
3.4. Penentuan Lokasi Desa
Tujuan dari identifikasi lokasi mikrohidro adalah untuk mengetahui lokasi daerah pembangkit
dan penyuplai, mengevaluasi kelayakan proyek dan mendapatkan informasi untuk rencana
ketenagalistrikan. Salah satu kegiatan terpenting dalam identifikasi lokasi adalah pengukuran
pelepasan air dan head yang dapat digunakan untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro.
Proses penentuan lokasi desa dilakukan dengan menggunakan peta wilayah tertentu
yang diformat dalam peta grafis, seperti JPG atau PNG.
Peta-peta tersebut kemudian diubah menjadi data koordinat spasial melalui proses digital/
tracing, sehingga diperoleh data peta yang terkoordinasi dengan bumi (X,Y). Setelah melalui
proses transformasi data, dari data koordinat yang belum berkoordinasi menjadi data dengan
georeferensi, selanjutnya data tersebut akan diformat dalam bentuk file berekstensi shp
(shapefile), tampilannya seperti pada Gambar, Kemudian file peta dimasukkan ke dalam layar GIS.
Setelah data peta dimasukkan, maka peta Maluku akan muncul di layar GIS seperti pada gambar
DEM digunakan dalam berbagai aplikasi baik dalam bentuk visualisasi model
permukaan tanah maupun dengan diolah terlebih dahulu menjadi produk lain. Informasi
dasar yang disediakan oleh DEM dan digunakan dalam pengolahannya adalah titik koordinat
di permukaan tanah.
5. Kontur
6. Profil
Contoh aplikasi yang menggunakan
DEM 1. Teknik sipil
2. Pemetaan hidrografi
3. Pemetaan topografi
4. Pemetaan geologi dan geofisika
5. Teknik pertambangan
6. Simulasi dan visualisasi permukaan tanah
Analisis model elevasi digital digunakan untuk memperoleh data kemiringan lereng atau
menentukan ketinggian jatuhnya air.
Gradasi warna pada gambar ini
menggambarkan tingginya perbedaan di
setiap daerah. Perbedaan ketinggian antara
suatu tempat dengan tempat lainnya
membentuk kemiringan atau kemiringan.
Pengkajian potensi pengembangan MPH di
Pulau Seram dan perburuan juga dapat dikaji
kemiringan tanah atau kemiringan suatu daerah.
19
Letak potensi mikrohidro ditentukan oleh
aliran sungai yang tetap dan kemiringan
aliran yang cukup sesuai untuk
menghasilkan energi yang ditunjukkan
oleh perhitungan daya MPH. Pada gambar
di atas, sayatannya adalah
dilakukan pada salah satu aliran sungai untuk menentukan profil vertikal yang dikenal dengan
gradien elevasi. Gradien elevasi yang ditunjukkan pada gambar adalah 6,7 meter dengan
kemiringan 14,59° yang digunakan sebagai elevasi muka air efektif.
Debit tersebut diperlukan untuk mengetahui batas arus tertinggi pada arus
terendah yang terjadi pada arus tersebut. Variasi jumlah debit sepanjang tahun dan
perubahan pada musim kemarau dan kemarau perlu diketahui dan dianalisis secara
cermat untuk menentukan debit desain yang akan diterapkan dalam sistem. Debit desain
biasanya ditetapkan sedikit di atas batas minimum untuk menjaga kinerja dan efisiensi
peralatan pembangkit.
Dalam prakteknya terdapat berbagai macam metode yang dapat digunakan untuk menentukan
debit air pada saluran terbuka, salah satu metodenya adalah metode terapung (float method).
Metode pelampung merupakan metode yang paling mudah untuk mengetahui kecepatan aliran. Namun cara ini
sebaiknya digunakan hanya pada sungai yang dalam dan sungai yang alirannya tenang, karena tingkat kesalahan
pelampung jika digunakan pada sungai yang dangkal (<30 cm) dan bergolak akan berkisar antara +/- 100% atau lebih.
Ketidakakuratan ini diperoleh dari tidak diketahuinya hubungan antara debit permukaan dengan debit
rata-rata untuk seluruh luas penampang. Benda terapung harus menenggelamkan beberapa botol
yang terisi sebagian akan menjadi solusi yang baik
Dengan metode floating ini beberapa langkah yang harus dilakukan adalah :
20
A. Tentukan kecepatan aliran air (V).
Waktu rata-rata merupakan hasil pembagian antara total waktu pengukuran dengan
jumlah pengulangan pengukuran.
-waktu
Trata-rata-
N
Di mana :
Ulangan Pengukuran
Kecepatan (V) merupakan hasil pembagian antara panjang saluran/arus (P) dibagi waktu
rata-rata (T).rata-rata)
P
V- M/S
Trata-rata
C. Menentukan luas penampang sungai (A).
Untuk menghitung luas penampang (A) dapat menggunakan persamaan berikut
A-lxd(M)
Di mana :
Q-V*Saya3/S
Di mana :
21
A = Luas penampang (m2) V =
Pasca terjadinya hujan pada wilayah atau kawasan tertentu, faktor keamanan tetap diperlukan
untuk mencapai hasil desain yang lebih baik. Perlunya faktor keamanan ini karena mempertimbangkan apa
yang mungkin terjadi di kemudian hari, yang tidak dapat dipastikan kapan akan terjadi.
Faktor keamanan ini dikenal dalam istilah statistik karena adanya kemungkinan terjadinya
kejadian berulang atau periode ulang. Periode ulang adalah suatu waktu hipotetis dimana hujan/debit
sejumlah tertentu akan sama atau terlampaui dalam jangka waktu tersebut. (Tidak ada pemahaman
bahwa peristiwa tersebut akan terulang secara rutin untuk setiap periode ulang).
Intinya, semakin besar periode pengulangan, maka keamanan perancangan sistem menjadi lebih
baik, walaupun seringkali membutuhkan biaya yang lebih tinggi. Langkah-langkah dalam analisis frekuensi
dapat dijelaskan melalui gambar berikut.
Salah satu metode untuk memperkirakan curah hujan dengan periode berulang pada suatu tahun tertentu adalah
Distribusi Normal
-
XT-X-KT.S
Di mana :
S = simpangan baku
KT = faktor frekuensi, merupakan fungsi peluang atau periode kembali dan bersifat matematis
jenis model distribusi peluang yang digunakan untuk analisis peluang.
Intensitas hujan rencana adalah banyaknya curah hujan yang terjadi dalam jangka waktu tertentu.
Sedangkan kurva intensitas merupakan lekukan hubungan antara waktu pengeringan dengan
intensitas curah hujan.
Kurva intensitas hujan sintetik yang digunakan apabila data curah hujan tersedia adalah data curah hujan
harian maksimum. Persamaan yang dapat digunakan untuk membentuk kurva intensitas adalah persamaan
berikut.
2
R 24-24- 3
24 --T - -
SAYA -
22
Intensitas hujan menunjukkan banyaknya hujan yang turun di daerah aliran sungai dalam
kurun waktu tertentu. Untuk mengamati intensitas curah hujan yang terjadi pada tiga DAS,
dilakukan perhitungan intensitas pada masing-masing DAS. Perhitungan dilakukan sesuai
rencana curah hujan sebelumnya, kemudian hasil perhitungan dimasukkan ke dalam kurva IDF
(Intensity Duration Function).
Durasi adalah lamanya suatu peristiwa hujan. Hujan dengan intensitas tinggi umumnya berlangsung dengan
durasi singkat dan mencakup wilayah yang tidak terlalu luas. Hujan yang menutupi wilayah yang luas, jarang sekali
dengan intensitas yang sangat tinggi namun dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
Untuk menghitung atau memperkirakan jumlah debit air yang akan terjadi dalam berbagai periode
berulang dengan hasil yang baik dapat dilakukan dengan menganalisis data terkini dari sungai yang
bersangkutan. Untuk menghitung debit air dapat menggunakan persamaan :
Q-0,002778.C.SAYA.A
Di mana :
Koefisien limpasan (C) merupakan presentasi banyaknya air yang dapat mencair melalui
permukaan tanah dari seluruh air hujan yang jatuh pada suatu daerah. Semakin kedap permukaan
tanah maka semakin tinggi koefisien arusnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai koefisien
limpasan adalah kondisi tanah, laju infiltrasi, kemiringan lahan, tutupan tanaman dan intensitas hujan.
Pengaruh penggunaan lahan terhadap aliran permukaan dinyatakan dalam koefisien aliran
permukaan (C), yaitu angka yang menunjukkan perbandingan antara aliran permukaan dengan jumlah
curah hujan. Besarnya koefisien aliran permukaan merupakan salah satu indikator untuk mengetahui
kondisi fisik suatu DAS. Nilai C berkisar antara 0 hingga 1. Nilai C = 0 menunjukkan bahwa seluruh air
hujan disadap dan diinfiltrasi ke dalam tanah, sedangkan untuk nilai C = 1 menunjukkan bahwa air
hujan mengalir sebagai limpasan
Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan suatu wilayah terbatas dari wilayah topografi pegunungan
perbukitan yang apabila turun hujan maka airnya mengalir ke sungai.
Faktor-faktor yang menentukan terbentuknya suatu DAS adalah:
- Iklim
23
- Topografi
- Tanah
- Geologi
- Penggunaan lahan
Kenyataannya dalam memperoleh data debit sungai di banyak daerah aliran sungai seringkali tidak
lengkap. Ketersediaan data debit sungai jangka panjang di lokasi pengambilan bangunan sangat
diperlukan untuk keperluan perencanaan PLTMH. Hal ini disebabkan fungsi bangunan air sangat
bergantung pada kebutuhan air sepanjang musim, sehingga untuk mendapatkan kontinuitas
penyediaan air sesuai perhitungan perencanaan diperlukan debit yang andal.
Perkiraan pelepasan debit andalan selalu tersedia sepanjang tahun dengan risiko
kegagalan diperhitungkan sekecil mungkin. Data debit andalan pada umumnya diperlukan
untuk perencanaan pembangunan pembangkit listrik tenaga air, yaitu untuk menentukan
perhitungan penyediaan air pada bangunan pengambilan (intake).
24
Bab 4
Bangunan Sipil
____________
Kendala utama pengembangan pembangkit listrik skala kecil adalah tingginya biaya
pembangunan. Dalam bab ini, elemen teknologi dijelaskan dengan asumsi yang diperlukan untuk
mengurangi biaya konstruksi sipil (tidak ada penjelasan yang diberikan untuk penggunaan yang
sama dalam merancang pembangkit listrik tenaga air pada umumnya)
3. Bendungan darat
5. Batuan basah
6. Bendungan batu bronjong
Dari jenis di atas, pada dasarnya bendungan dan batu fleksibel serta bendungan bronjong,
dll. Ini terkenal di negara-negara Asia Tenggara karena beberapa kelebihannya seperti (i) tidak
terlalu terpengaruh oleh kondisi tanah pada dasarnya dan (ii) relatif mudah diperbaiki jika rusak.
Namun, bangunan tersebut dapat ditembus oleh banjir sehingga struktur dan penggunaannya
harus didahului dengan pengujian yang cermat terhadap konstruksi penting seperti bangunan sipil
dan kondisi arus bawah.
25
1. Kondisi yang membatasi ketinggian saluran
Bendungan tinggi di lokasi dimana saluran air dibangun di bawah jalan eksisting, seringkali
ditentukan dengan mengacu pada ketinggian jalan yang bersangkutan.
A. Kemiringan sungai tidak terlalu curam dengan laju perubahan/pergerakan sedimen cukup
tinggi
B. Adanya check dam yang terisi, dll. Intake bendungan yang lebih rendah Direncanakan.
C. Adanya situs rusak di bagian hilir kemungkinan besar akan terus mengalami kerusakan di
kemudian hari.
D. Terdapat bagian sempit di bagian hilir yang akan menghalangi arus sedimen dan/
atau sisa kayu.
Di lokasi yang menggunakan ketinggian kecil atau di mana ketinggiannya dirancang aman dengan
bendungan, tinggi bendungan secara signifikan mempengaruhi tingkat pembangkitan energi listrik.
Berdasarkan hal ini, perlu dilakukan penentuan ketinggian bendungan di lokasi dengan
membandingkan perkiraan perubahan biaya konstruksi dan pembangkit listrik akibat perbedaan
ketinggian bendungan.
Aliran air pada sungai tidak dibendung karena adanya pengalihan (tidak ada bendungan
melintang); Kategori ini mencakup konsumsi bebas (disebut juga asupan tepi) dan asupan dasar
(disebut juga asupan dasar sungai atau bendungan Tyrolean.
26
2.Intake dengan bendungan padat
Ketinggian air di sungai ini meninggi dengan padatnya tanah yang dilintasi. Terdapat aliran
pengambilan yang stabil sepanjang tahun terutama pada saat ini aliran sungai rendah.
Muka bendungan dapat diatur dengan pintu air atau dengan membran yang dapat digelembungkan
sehingga bendungan dapat diturunkan pada saat terjadi banjir. Pompa bendungan mahal dan hanya
diperlukan di daerah datar dimana air terjun sungai yang tinggi akan mempunyai dampak yang luas
(membutuhkan saluran banjir yang panjang untuk mencegah air membanjiri daerah hulu). Bendungan
seperti ini tidak relevan dengan pengembangan skema PLTMH.
Banyak sungai dan parit membawa banyak pasir dan partikel halus dalam sedimen, terutama
saat banjir. Beban sedimen tidak dapat dibuang pada intake. Obat penenang diperlukan
untuk mengurangi beban sedimen ke tingkat yang dapat diterima, pengoperasian PLTMH
bebas masalah dapat dilakukan jika kondisi berikut terpenuhi.
- Tidak boleh ada pengendapan sedimen pada pembawa atau tempat lain dalam sistem
yang ada
- Kerusakan pada runner turbin dan katup akibat abrasi harus dijaga agar tetap
rendah
4.5.pendahuluan
Pancuran tegak digunakan untuk menghilangkan air partikel pasir yang dalam. Fungsi bak
pelengkap sangat penting untuk melindungi komponen PLTMH akibat dampak pasir/kotoran/sampah.
Fungsi penenang adalah mengatur selisih volume keluaran air antara penstock dan headrace agar
stabil (masukan dan keluaran seimbang) pada posisi dengan perbedaan ketinggian tertentu dari posisi
turbin. Dan untuk pemisahan akhir pengotor-pengotor yang ada di dalam air seperti pasir, dedaunan
dan pepohonan dengan cara pepohanan dengan menggunakan penyaring air yang telah disaring.
Penenang merupakan media penghubung antara saluran terbuka yang terhubung ke bendungan
dengan penstock yang terhubung ke turbin
Jarak tenggelam atau segel air yang dibutuhkan dapat dihitung dengan menggunakan rumus yang
diberikan. Filter harus sedikit dimiringkan (antara 60° hingga 75° dengan garis horizontal) untuk memudahkan
pembersihan dengan penggaruk. Saluran pembuangan untuk puing-puing dan plator yang mengapung harus
dibangun tepat di bagian hilir filter sehingga operator memiliki akses yang mudah untuk membersihkan filter.
27
Pelapis juga melindungi saluran penstock sehingga tidak ada benda yang jatuh ke dalam
penstock oleh anak-anak yang bermain batu atau kelereng. Perkiraan kecepatan rak
sampah harus kurang dari 0,5 m/s.
- mengalir Jaga saluran masuk penstock tetap terendam air (segel air)
Desain rinci untuk tangki pembangkit listrik tenaga air kecil pada dasarnya sama dengan pembangkit listrik
tenaga air skala menengah
Pada pembangkit listrik tenaga air skala kecil diameter pipa umumnya kecil (Biasanya
1,0 m atau kurang), penstock harus cukup untuk mengamankan keseluruhan. Kedalaman air
sama dengan atau lebih besar dari diameter pipa. Namun pada kasus saluran yang diameter
pipanya cepat dan kemiringan pipanya besar seperti ilustrasi di bawah ini, maka akan terjadi
aliran turbulensi. Sudah dijelaskan sebelumnya. Sedangkan kedalaman air keseluruhan
ditentukan Gunakan ilustrasi referensi di bawah ini dimana diameter dalam penstock
ditambah 1,0 m
Apabila pemasangan pintu penenang dilakukan pada pembangkit listrik, maka diperlukan
pemasangan pipa ventilasi di belakang pintu penstock untuk mencegah rusaknya saluran
penstock.
4.6. penstock
Saat ini material utama pipa cepat adalah pipa baja, pipa ulet dan pipa FRPM (fiber Reinforced
Plastic Multi Unit). Meskipun pembangkit listrik tenaga air skala kecil menggunakan pipa vinil
klorida, pipa pelapis atau pipa las spiral dapat dipertimbangkan karena diameter internalnya
yang kecil dan tekanannya yang relatif rendah.
28
Menentukan Diameter Penstock
Secara umum diameter pipa ditentukan dengan
membandingkan biaya fast pipe dan biaya
kehilangan head pipa secara cepat. Diameter
penstock dapat ditentukan berdasarkan sudut
rata-rata penstock (lihat gambarnya)
dan debit desain (Q).
Ringkasnya, pada kasus desain debit (Qd) = 0,50m3/s, panjang penstock (Lp) =
60m, Elevasi obat penenang ke rumah berutang (Hp) = 15m, sudut rata-rata (Ap) = 15/60
= 0,25, maka kecepatan optimal (Vopt) ditentukan sekitar 2,32 pada Referensi 5-2. Jadi
diameter pipa penstock (d) adalah :
29
Bab 5
Sistem listrik
____________
Hampir semua PLTMH dibangun untuk menghasilkan energi listrik, meskipun ada
beberapa kasus dimana turbin PLTMH digunakan langsung untuk menggerakkan mesin, seperti
mesin illing, atau pompa air (sistem suplai air). Oleh karena itu, aspek perencanaan
ketenagalistrikan memegang peranan yang sangat penting dalam proyek PLTMH. Selain itu,
survei lapangan terhadap penduduk (konsumen) perlu dilakukan secara akurat, terutama terkait
penggunaan listrik. Untuk keperluan produktf dimana akan digunakan motor listrik (induksi
beban) misalnya, dibutuhkan sebuah generator dengan kemampuan menahan arus start yang
besar. Topografi dan sebaran penduduk memainkan peranan penting dalam menentukan
panjang jaringan transmisi. Penguasaan aturan dasar ketenagalistrikan, instalasi dan
keselamatan merupakan hakikat seorang perencana dan teknisi harus terlibat dalam pelaksanaan
proyek mikrohidro.
Komponen dan sistem kelistrikan PLTMH merupakan komponen yang paling sensitif.
Pada dasarnya komponen-komponen pada sistem kelistrikan pembangkit mikrohidro dapat
dikelompokkan menjadi sebagai berikut :
5.1. Pembangkit AC
Perubahan energi ini terjadi karena adanya pergerakan relatif antara medan magnet
dengan gulungan generator. Pergerakan relatif adalah terjadinya perubahan medan. Magnet
pada kumparan jangkar (stator coil) yang merupakan tempatnya. Tegangan yang dihasilkan
pada generator akibat adanya pergerakan medan magnet melawan. Kumparan stator atau
sebaliknya. Generator AC ini menghasilkan energi listrik bolak-balik (AC) dan biasanya
diproduksi untuk menghasilkan daya AC 1 fasa atau 3 fasa.
30
Dilihat dari letak kutub magnet dan
kumparan tempat terbentuknya
induksi GGL dapat dibedakan kutub
generator di atas dan kutub
generator di dalam.
Disebut generator kutub luar karena kutub
magnetnya berada dalam kondisi stasioner
dalam (di dalam stator), sedangkan
kumparan pembentukan GGL Induksi dalam
kondisi berputar. Dan disebut generator
kutub internal karena sifatnya
kutub magnet dalam kondisi berputar, sedangkan pembentukan kumparan Induksi GGL dalam
kondisi diam (dalam stator).
masukan (untuk menghasilkan suatu mesin). Dengan demikian keluaran listrik dari skema PLTMH dapat
Pe-G*-T*-G*Hbersih*Q[kW]
Di mana :
Pe = pembangkit listrik
G = gravitasi = 9,81 ɳt =
efisiensi turbin
ɳg = efisiensi generator H =
tinggi terjun (m)
Q = debit air (m3/detik)
31
Selain itu terdapat beberapa faktor rating generator, seperti suhu, ketinggian,
faktor koreksi pengontrol elektronik, dan faktor beban daya. Koefisien faktor-faktor
tersebut disajikan dalam tabel berikut.
Perhitungan untuk menentukan ukuran generator didasarkan pada rumus sebagai berikut :
Keluaran Daya
Pembangkit Daya-PG- [kVA]
AxBxCxD
Di mana :
A (Faktor Suhu Ketinggian) B
(Faktor Ketinggian)
C (Faktor Koreksi ELC) D
(Faktor Daya)
Parameter A, B, C, D merupakan nilai nominal yang telah ditentukan sebelumnya yang dapat
mempengaruhi besar kecilnya kapasitas generator pada saat perhitungan menggunakan persamaan
2.9. Parameter A, B, C dan D ditentukan dengan ketinggian pada daerah penelitian 4000 m dengan
suhu ruangan 50o, sehingga nilai A mempunyai faktor suhu sebesar 0,92, nilai B mempunyai faktor
ketinggian sebesar 0,80, nilai C mempunyai faktor koreksi ELC sebesar 0,88 dan nilai D mempunyai
faktor daya 0,8.
2. Transmisi
3. Distribusi
32
Secara umum lokasi PLTMH terletak cukup jauh dari pusat penanggung jawab
(konsumen). Oleh karena itu kebutuhan akan sistem transmisi dan distribusi dalam hal ini
akan diperlukan. Sistem transmisi perlu direncanakan dengan baik untuk memenuhi kriteria
teknis, keselamatan dan ekonomi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
perencanaan sistem distribusi sebagai berikut.
- Variasi tegangan maksimum yang diijinkan dari tegangan tanpa beban dan tegangan beban penuh
- Hilangnya daya maksimum yang diizinkan
- Perlindungan dari petir dan kerusakan lainnya
- Stabilitas struktur pada keadaan angin kencang (atau pada suhu ekstrim; panas,
hujan)
- Keamanan bagi manusia dan pekerjaan yang dekat dengan jaringan
Salah satu tujuan perencanaan sistem transmisi adalah untuk mengetahui ukuran penghantar yang sesuai,
Jaringan overhead lebih banyak digunakan, karena dengan menggunakan udara sebagai
insulasi kabel, biaya pemasangan kabel lebih murah dan mudah. Di banyak negara berkembang, kabel
tanpa insulasi lebih banyak tersedia dibandingkan kabel bawah tanah (underground).
Kabel tanpa sekat lebih berisiko tersambar petir dan pohon tumbang. Area sepanjang
jalur kabel harus bebas dari tanaman dan harus diperiksa secara berkala.
Tiang listrik mungkin memiliki umur terbatas dan harus diganti mungkin sekitar 15
tahun. Selain itu jaringan overhead kurang efisien dibandingkan jaringan bawah tanah untuk
ukuran konduktor yang ditentukan, hal ini disebabkan karena jarak antar konduktor yang
lebar meningkatkan hilangnya induktif. Kabel bawah tanah harus diisolasi dan dilindungi dari
gerakan tanah, penggalian tanah, bangunan baru, dll. Setelah dipasang, jaringan harus
berfungsi tanpa pemeliharaan sampai bahan insulasi rusak, biasanya lebih dari 50 tahun.
Perhitungan untuk jaringan overhead dan bawah tanah pada dasarnya sama. Namun
implikasi biaya dan pemeliharaan harus dipertimbangkan. Berdasarkan pengalaman dan
beberapa aspek teknis dan ekonomi, untuk Indonesia lebih baik menggunakan jaringan
overhead.
Untuk transmisi tegangan tinggi dimana trafo digunakan untuk menaikkan tegangan (step
up) dan trafo untuk menurunkan tegangan (step down). Dengan tegangan yang lebih besar maka
arus yang mengalir pada penghantar pun semakin kecil sehingga dapat digunakan penghantar
yang berukuran lebih kecil dimana harganya akan lebih murah. Harga konduktor yang lebih
murah berbanding terbalik dengan harga dua buah trafo yang dibutuhkan, satu di awal saluran
transmisi dan satu lagi di akhir saluran transmisi. Biaya dengan sistem tegangan tinggi tidak
hanya trafo tetapi juga perawatan trafo (pemeriksaan isolasi dan pemetik oli). Selain itu,
diperlukan insulasi yang lebih mahal untuk penempatan kabel pada tiang penyangga. Sebaliknya,
transmisi tegangan rendah tanpa trafo lebih mudah diatur
33
dan dikelola oleh masyarakat setempat. Secara umum ditemukan bahwa jaringan transmisi tegangan
rendah lebih ekonomis pada jaringan transmisi tegangan tinggi untuk saluran transmisi kurang dari 2 km.
Secara umum karena sistemnya lebih sederhana, sistem tegangan rendah (LV) lebih disukai bahkan untuk
jarak lebih dari 2 km. Bahaya dengan jarak yang jauh adalah rendahnya tegangan pada ujung penghantar
(drop volt) untuk menghindari hal tersebut biasanya menggunakan kabel yang lebih besar
- Karena pengatur aliran cukup rumit dan mahal untuk aplikasi mikrohidro dengan
kekuatan kecil <100 kW, maka dari itu penggunaan pengatur aliran umumnya
digunakan pada pembangkit besar > 100 kW.
- Perubahan beban konsumen relatif kecil (stabil). Reaksi aliran kendali terhadap
perubahan beban relatif lambat sehingga akan terjadi kejutan pada generator ketika
beban besar tiba-tiba dihubungkan, sehingga mengakibatkan putaran generator
berkurang sehingga tegangan dan frekuensi pun menurun selama beberapa waktu
(<1 menit) hingga aliran kendali bereaksi dan sudu pemandu terbuka sesuai besarnya
beban yang dipasang.
34
Bab 6
Sistem Mekanik
____________
35
6.2.1. Turbin Turgo
Turbin Turgo dapat beroperasi pada head dengan jangkauan 50-250 m. Seperti Pelton, air
yang melalui pelari berada pada sudut 20°. Pada gambar di bawah pelari dapat beroperasi
antara 20% dan 100% dari desain maksimum.
Efisiensi turbin turgo lebih rendah
dibandingkan dengan Pelton dan Francis
(ESHA 2004). Dibandingkan dengan Pelton,
turbin Turgo memiliki kecepatan putaran
aliran yang lebih tinggi dan head yang sama.
Turgo bisa menjadi alternatif bagi Fransiskus
ketika alirannya sangat bervariasi
Turbin crossover dikenal juga dengan nama Banki-Michell yang digunakan untuk
berbagai head dan dapat beroperasi dengan head antara 5-200 m. Desain turbin yang
sederhana membuatnya murah dan mudah diperbaiki jika terjadi masalah runner akibat
tekanan mekanis. Turbin aliran silang memiliki efisiensi yang lebih rendah dibandingkan
turbin lainnya. Jarak antara pelari dan kepala harus diperhatikan bila kepala rendah atau
sedang. Selain itu, pada pelari dengan head tinggi saat menggunakan turbin crosslink
mungkin mengalami beberapa masalah dengan keandalan karena tekanan mekanis yang
tinggi. Kisaran operasi turbin turbin dan jenis turbin lainnya dapat dilihat dari grafik grafik
debit air Head vs Heading Operasi Turbin Net udara sebagai berikut.
36
6.3.1. Baling-Baling Turbin
Tipe, geometri dan dimensi turbin pada dasarnya ditentukan oleh kriteria
sebagai berikut :
- Ketinggian terjun (kepala bersih)
- Kisaran debit melalui turbin (discharge)
- Kecepatan putaran (kecepatan putaran)
- Masalah kavitasi (masalah kavitasi)
- Biaya (biaya)
Kriteria pertama yang harus diperhatikan dalam pemilihan turbin adalah head yang bersih. Tabel di
bawah ini menentukan rentang head operasi untuk setiap jenis turbin yang dapat digunakan.
37
Tabel 6.1. Rentang Kepala.
Untuk memperoleh kepala yang bersih (HN), data pengukuran di lokasi adalah kepala
kotor dimana jarak vertikal antara permukaan air di intake dan di turbin. Sedangkan head
loss adalah total hilangnya ketinggian yang disebabkan oleh saluran terbuka, rak
sampah, pipa panjang penstock, intake. Kerugiannya kira-kira atau sama dengan 6% dari
gross head (HG). (Javed, 2010).
HN-HG-Hkerugian (M)
6.6. Kisaran pembuangan melalui turbin
38
Pada skema pembangkit listrik standar, kecepatan turbin harus mencapai kecepatan sinkron, seperti
ditunjukkan pada Tabel 6.2.
Nomor Frekuensi
dari Polandia 50Hz 60Hz
2 3000 3600
4 1500 1800
6 1000 1200
8 750 900
10 600 720
12 500 600
14 428 540
16 375 450
18 333 400
20 300 360
22 272 327
24 250 300
26 231 377
28 214 257
Karena frekuensi di Indonesia adalah 50 Hz, maka kecepatan 50 Hz akan dipilih dari tabel. Ukuran dan biaya
generator dengan kecepatan lebih tinggi lebih kecil dan lebih murah dibandingkan generator berkecepatan
rendah.
39
Efisiensi turbin harus dikalikan dengan efisiensi penghambatan kecepatan pada saat
alternator digunakan.
Efisiensi yang diberikan pada Tabel 6.4 merupakan efisiensi terbaik, namun tidak termasuk
efisiensi desain atau debit maksimum.
10 0,91
50 0,94
100 0,95
250 0,95
500 0,96
1000 0,97
Pemilihan pembangkit yang efektif harus didasarkan pada efisiensi yang diinginkan sehingga dalam
proses pengoperasian pembangkit listrik akan menghasilkan efisiensi yang baik. Pada dasarnya
komponen-komponen pada sistem kelistrikan pembangkit mikrohidro dapat dikelompokkan sebagai
berikut.
40
Bab 7
Pengoperasian dan Pemeliharaan
____________
Pembangkit listrik tenaga air mempunyai kelebihan dibandingkan dengan pembangkit listrik lainnya, karena
tidak memerlukan pengoperasian bahan bakar yang dalam, seperti pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar
minyak. Namun pengoperasian dan pemeliharaannya tidak ada perbedaan untuk jangka panjang. Pembangkit listrik
tenaga mikrohidro ini bisa dioperasikan dalam jangka panjang. Kita bisa memanfaatkannya secara efektif karena ramah
Pembangkit listrik tenaga mikrohidro ini dapat kita operasikan dengan menggunakan cara manual
dan operasi pemeliharaan. Umumnya operator mikrohidro harus memahami beberapa hal di bawah ini :
1. Operator harus secara efektif menyesuaikan pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit listrik
dengan rencana kerja, peraturan dan pengaturan yang ada.
2. Operator harus menguasai komponen dan tampilan instalasi atau operator harus
menguasai fungsi dan koreksi serta perawatannya. Selanjutnya operator harus
memahami apa yang harus dilakukan jika terjadi kerusakan agar dapat pulih kembali.
3. Operator harus selalu memeriksa kondisi seluruh fasilitas dan peralatan pembangkit. Dan
jika ada masalah dan kerusakan, mereka harus bisa menghubungi penanggung
jawabnya dan berusaha memperbaikinya.
4. Operator harus menjaga pabrik agar tidak rusak. Oleh karena itu operator harus memperbaiki dan
meningkatkan fasilitas jika diperlukan.
Pengoperasian dan pemeliharaan setiap pembangkit harus dipersiapkan sejak awal oleh masing-masing
operator sebelum memulai pengoperasian. Beberapa di bawah ini merupakan buku petunjuk
pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit listrik tenaga mikrohidro.
7.1. Operasi
Pengoperasian pembangkit listrik tenaga mikrohidro tidak hanya untuk menghasilkan tenaga listrik dengan
cara memutar generatornya saja tetapi juga untuk mengendalikan peralatan pembangkitan, menyediakan tenaga
listrik dengan kualitas yang stabil kepada konsumen, dan menjaga seluruh peralatan agar tetap dalam kondisi
baik.
Karena seluruh fasilitas dan peralatan yang dipasang tergantung pada lokasi dan kondisi
Anggaran yang tersedia, maka terdapat berbagai cara pengoperasian mikrohidro. Jika genset
mempunyai penstabil beban otomatis, maka operator tidak perlu selalu mengontrol seluruh
peralatan kecuali pada saat start, stop dan keadaan darurat. Jika genset menciptakan sistem
pemberhentian otomatis, maka operator tidak serta merta berada disekitar pembangkit.
Dalam banyak kasus mikrohidro untuk pembangkit listrik di daerah pedesaan, sistem kendali
peralatan otomatis dan pelindung sering kali dihilangkan karena kendala keuangan.
41
Oleh karena itu, operator harus selalu berada di sekitar area pembangkit untuk
mengendalikan peralatan dan menjaga agar hasil panen segera tertangani jika terjadi
masalah/kerusakan.
42
3. Aturan bagi operator selama pengoperasian
Operator hendaknya melakukan pengecekan peralatan agar dapat menyuplai tenaga listrik dengan kualitas
yang baik dan menjaga peralatan agar tetap dalam kondisi aman dan normal. Hal-hal yang harus dilakukan
adalah sebagai berikut:
· Mengontrol katup inlet atau guide vane agar tegangan dan frekuensi berada pada interval
yang telah ditentukan
· Memeriksa getaran dan suara peralatan dan menonaktifkan
pengoperasian jika perlu. Periksa suhu peralatan
· Periksa semua keadaan peralatan yang tidak normal dan nonaktifkan pengoperasian
bila perlu
· Simpan semua hasil pengoperasian dan kondisi peralatan dalam format tetap
4. Hentikan pengoperasian
Agar tata cara pemberhentiannya tidak terjadi kerusakan turbin dan genset dalam jangka waktu yang lama, maka
43
7.2. Pemeliharaan
Mengoperasikan pembangkit listrik tenaga mikrohidro dalam kondisi baik dan dalam
waktu yang banyak, maka fasilitas saluran air, peralatan listrik, transmisi dan distribusi harus
dijaga dengan baik. Operator harus memperhatikan meskipun hanya masalah kecil dan
harus melanjutkan kecelakaan di fasilitas tersebut. Oleh karena itu diperlukan patroli harian
dan inspeksi berkala serta menyimpan data dengan benar.
Patroli dan inspeksi mengenai hal-hal di atas harus dilakukan sesuai dengan kondisi
fasilitas dan cara menggunakannya. Perawatan umum pembangkit listrik mikrohidro adalah
sebagai berikut :
1. Patroli harian
Untuk memeriksa apakah ada sesuatu pada fasilitas perpipaan, peralatan listrik,
transmisi dan distribusi, maka operator harus melakukan patroli harian. Selain itu
operator harus menyimpan hasil patroli dan mengambil tindakan jika diperlukan.
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam patroli adalah sebagai berikut :
Saluran masuk dan saluran pembuangan (saluran air), sedimentasi, saluran
pembawa, penenang, penstock, turbin, generator, penstabil beban, trafo, transmisi
dan distribusi
2. Pemeriksaan Berkala
Operator harus melakukan inspeksi berkala untuk memeriksa apakah terjadi masalah/
kerusakan pada fasilitas dan peralatan. Pada saat pemeriksaan, operator terkadang
harus memeriksanya secara menyeluruh dan melakukan perbaikan jika diperlukan.
3. Inspeksi khusus
Jika terjadi gempa bumi, banjir, hujan lebat dan kecelakaan, operator harus menghentikan
pengoperasian dan memeriksa fasilitas
7.3. Rekaman
Mengoperasikan pembangkit listrik tenaga mikrohidro dalam kondisi baik dan dalam
waktu yang banyak, maka fasilitas saluran air, peralatan listrik, transmisi dan distribusi harus
dijaga dengan baik. Operator harus memperhatikan meskipun hanya masalah kecil dan
harus berlanjut dari kecelakaan di fasilitas. Oleh karena itu diperlukan patroli harian dan
inspeksi berkala serta menyimpan data dengan benar.
44
Bab 8
Manajemen Pembangkit
Listrik Mikrohidro ____________
8.1. Pengelolaan
8.2. Perencanaan
Perencanaan merupakan landasan yang akan dikembangkan ke dalam seluruh fungsi selanjutnya. Tanpa
perencanaan yang matang, suatu organisasi akan kehilangan pijakan utamanya. Perencanaan adalah proses
mempersiapkan serangkaian pengambilan keputusan untuk mengambil tindakan dalam mencapai tujuan
organisasi, dengan atau tanpa menggunakan sumber daya yang ada. Dengan demikian kunci keberhasilan dalam
manajemen atau pengelolaan terletak pada perencanaannya. Perencanaan merupakan suatu kegiatan yang akan
dilakukan dimasa yang akan datang dalam jangka waktu tertentu untuk mencapai tujuan tertentu pula. A
45
Rencana yang baik adalah rencana yang rasional, dapat diterapkan, dan memandu langkah berikutnya. Berdasarkan uraian di
atas, perencanaan pada hakikatnya adalah suatu proses berpikir yang sistematis, analitis, dan rasional untuk memutuskan apa
yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, siapa yang melakukannya, dan kapan harus dilakukan.
8.3. Organisasi
Merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan
mengorganisasikan serta membagi tugas atau pekerjaan diantara anggota organisasi agar tujuan
organisasi dapat tercapai. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dipilih seseorang yang
mempunyai kemampuan dan kompetensi dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu, perlu
dilakukan seleksi dan penetapan orang yang dipercaya menduduki jabatan tersebut. Untuk itu
diperlukan proses penarikan, penempatan, pelatihan, dan pengembangan anggota organisasi.
8.4. Arahan
Pengarahan adalah keinginan agar orang lain mengikuti hal-hal yang telah disepakati, diupayakan dengan
menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan kantor secara efektif dan menggantikan kepentingan jangka
panjang organisasi. Petunjuknya mencakup memberi tahu orang lain apa yang harus dilakukan. Pengarahan
berarti mengarahkan, memimpin dan mempengaruhi orang yang dipimpin. Pemimpin tidak melakukan semua
aktivitasnya sendiri, tetapi menyelesaikan tugas penting melalui orang lain. Mereka juga tidak sekedar memberi
perintah, namun menciptakan suasana kerja yang dapat membantu mereka yang dipimpin untuk melakukan
46
8.5. Pengawasan
Pengawasan adalah kegiatan membandingkan atau mengukur medium yang telah dilaksanakan
berdasarkan standar baku rencana yang ada. Pengawasan merupakan bagian terakhir dari fungsi
manajemen dan dilaksanakan untuk mengetahui.
A. Apakah semua kegiatan berjalan sesuai rencana?
B. Adakah hambatan, kerugian, penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang, penyimpangan dan pemborosan?
C. Untuk mencegah kegagalan, kehilangan, dan penyalahgunaan kekuasaan Dan kewenangan penyimpangan, dan
pemborosan ?
masalah terjadi; Mencegah dan memperbaiki kesalahan serta memperoleh efisiensi dan efektivitas.
47
BIBLIOGRAFI
Buku Putih., 2006, “Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan
Asosiasi Pembangkit Listrik Tenaga Air Kecil Eropa - ESHA. 2004.”Panduan Cara Berkembang
Hartman, E. dan Unger, H., 2009.Baik dan Buruknya Pembangkit Listrik Tenaga Mini/Mikro Hidro.
Pembangkit Listrik Tenaga Air. Jurnal Internasional Teknik dan Teknologi Maju
(IJEAT) ISSN: 2249 – 8958, Jilid 2.
Jack, JF, 1984.Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air Kecil dan Mini,McGraw-Hill, Perusahaan Buku,
New York.
Javed, ACdkk., 2010.”Desain turbin aliran silang untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro
Kodoatie, JR dan R. Syarief , 2005,Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu. Dan saya
Offset, Yogyakarta.
Li Wang.dkk., 2008. “Analisis Ekonomi Pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
2009,Buku Panduan Penilaian Sumber Daya Listrik Mikro Hidro, Asia dan
Pusat Transfer Teknologi Pasifik dari Komisi Ekonomi dan Sosial PBB
untuk Asia dan Pasifik (ESCAP).
Sitompul, R., 2011.Manual Pelatihan Teknologi Energi Terbarukan yang Tepat untuk
49
BIOGRAFI PENULIS
50