Perencanaan Kebutuhan Bahan (PKB) atau Material Requirements Planning (MRP), adalah
teknik untuk mengkoordinasi produksi dalam berbagai tahapan lingkungan produksi dengan banyak
suku cadang, bahan, sub-perakitan, komponen, dan produk jadi. Sistem MRP mulai dengan jadwal
induk untuk produk akhir yang dibutuhkan. Jadwal ini akan membantu selama proses produksi untuk
menentukan kapan dan berapa dari tiap bahan, suku cadang, atau perakitan suku cadang yang
dibutuhkan. Kebanyakan sistem MRP itu rumit dan membutuhkan program komputer yang sangat
rumit untuk mengendalikan arus suku cadang dan bahan dalam proses produksi.
Dua file data utama yamng digunakan dalam sistem MRP adalah : file indukitem-item
persediaan dan file struktur produk. File induk persediaan mendata semua item bahan dan suku
cadang dalam persediaan. File ini berisi berbagai data teknis dan akuntansi biaya dari setiap suku
cadang atau bahan. File struktur produk berisi rincian untuk produksi semua item yang diproduksi
setengah jadi dan produk akhir.
1. Adalah tidak efisien dan mahal menyimpan persediaan yang besar sebagai persediaan
pengamanan dari bahan mentah, produk setengah jadi, atau produk jadi. Karenanya, persediaan
keamanan harus diminimalisasi
2. Waktu persiapan/penyetelan mesin untuk produksi dapat diminimalisasi melalui penggunaan
robot dan penelitian dan perbaikan proses. Karenanya, seringnya penyetelanmesin untuk
produksi adalah tidak efisien.
3. Kualitas yang sangat tinggi dari produk setengah jadi dan produk jadi harus dicapai sebagai upaya
untuk mengurangi kebutuhan akan keamanan, seperti yang disebutkan dalam no. 1 di atas.
Penggunaan pendekatan JIT pada produksi atau penggunaan sistem perencanaan produksi MRP
tidak mengubah pentingnya, atau prosedur yang digunakan dalam penyusunan anggaran produksi
yang berhubungan dengan sistem PPC yang lengkap terpadu. Namun, proses penyusunan anggaran
harus mencerminkan implikasi (1) untuk tingkat per-sediaan yang lebih rendah dan pembelian yang
lebih rendah dan lebih sering terdapat dalam pendekatan JIT,dan (2) produksi yang
berkesinambungan mengikuti implikasi-implikasi dari lingkungan MRP.
Anggaran produksi adalah dasar utama untuk merencanakan kebutuhan bahan mentah dan suku
cadang, kebutuhan tenaga kerja, tambahan modal, kebutuhan kas, dan biaya pabrik. Karenanya,
rencana produksi menjadi dasar perencanaan pabrik secara umum.
Sistem pengendalian produksi yang memadai penting bagi pengendalian biaya, kualitas, dan kuatitas
manajerial. Prosedur pokok dalam pengendalian produksi adalah:
1. Pengendalian bahan
2. Analisis proses produksi menurut pusat tanggung jawab dalam divisi produksi
3. Rute produksi
4. Penjadwalan produksi
5. Pengiriman hasil produksi
6. Tindak lanjut
Disamping pengendalian harian dan mingguan dari volume produksi dan tingkat persediaan produk
jadi, status dua faktor ini harus dilaporkan dalam laporan kinerja bulanan dimana hasil aktual
dibandingkan dengan rencana dan standar.