Anda di halaman 1dari 5

Karakteristik

Komunikasi Massa

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah


Komunikasi Massa
Dosen Pengampu : Dr. Lukiati Komala, M.Si.

Oleh :

Rifal Padilah

210310170046

PROGRAM STUDI S1 HUBUNGAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS PADJAJARAN

2018
Karakteristik Komunikasi Massa

1. Pesan Serempak/Waktu yang Bersamaan


Komunikasi massa selalu memiliki komunikan yang relatif lebih banyak
dibandingkan dengan komunikasi jenis lainnya. Hal itulah yang merupakan salah satu
kelebihan dari komunikasi massa.
Selain memiliki komunikan atau penerima pesan yang banyak, komunikasi
massa juga memiliki kelebihan yaitu memiliki waktu yang serempak alias bersamaan
dalam waktu tertentu ketika pesan disampaikan melalui media massa dalam bentuk
artikel tersebut. Hal ini dapat menguntungkan adanya jarak yang relative jauh dan tidak
terbatas antara komunikator dengan komunikannya.
Sifat waktu yang serempak pada komunikasi massa itu dapat kita lihat pada
komunikasi yang terjadi pada pertelevisian. Informasi yang ditayangkan di televisi
pastinya akan ditayangkan setiap hari atau stripping dan disaksikan oleh jutaan
penonton sebagai komunikannya. Dalam waktu yang sama tentunya juga mereka
menyaksikan dan menerima pesan tersebut dari komunikator.

2. Pesan Bersifat Umum/Publik


Komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang bersifat terbuka. Dengan
kata lain bahwa komunikasi massa itu ditujukan ke semua orang bukan pada kelompok
tertentu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa itu merupakan jenis
komunikasi yang bersifat umum dan publik. Pesan dalam komunikasi massa itu di
antaranya:
 Fakta : Pesan yang disampaikan sesuai dengan realita yang ada tanpa adanya
unsur tambahan yang sifatnya mengada-ada.
 Peristiwa : Pesan yang disampaikan ketika terdapat suatu kejadian yang layak
diinformasikan kepada masyarakat juga sesuai dengan kaidah-kaidah pers yang
telah ditetapkan.
 Opini : Suatu pesan yang disampaikan berdasarkan pemikiran atau sudut
pandang tertentu. Pada umumnya, opini dibuat berdasarkan sudut pandang dari
penulisnya sendiri dengan bukti atau referensi-referensi yang kuat sebagai alat
atau senjata dalam menulis pemikirannya dan menyampaikan pendapatnya.
3. Komunikan Anonim dan Heterogen
Komunikan pada komunikasi massa itu bersifat anonim dan heterogen. Anonim
artinya bahwa pembaca atau penerima pesan itu tidak ada yang tahu siapa dan di mana.
Sedangkan sifat heterogen ini merupakan sifat yang beragam dan berbeda-beda alias
luas pemaknaan sifatnya.
Namun, seorang komunikator harus dapat mengerti sifat dan karakter dari
pembacanya yang berperan sebagai komunikan. Dengan kata lain, komunikator pada
media massa haruslah mengerti status dari pembacanya. Entah dari pendidikannya,
sikapnya hingga perilakunya. Sehingga komunikator dapat menyampaikan pesan sesuai
dengan sasarannya.
Komunikan pada media massa bersifat anonym karena seorang komunikator
tidak pernah mengenal komunikannya. Hal ini disebabkan karena adanya media
perantara dalam menyampaikan pesan atau informasi yang berupa artikel tersebut alias
tanpa adanya komunikasi tatap muka.

4. Komunikasi Terlembaga/Terstruktur
Ciri utama pada komunikasi massa adalah komunikatornya. Wright
mengemukakan pendapatnya bahwa komunikator pada sebuah komunikasi massa
merupakan individu yang bergerak sebagai komponen yang kompleks. Secara
kronologis, pesan atau informasi ini telah disampaikan oleh komunikator kepada
komunikan si penerima pesan dalam proses komunikasi.

5. Mengutamakan Isi daripada Hubungan/Timbal Balik


Di dalam setiap komunikasi selalu memiliki unsur isi konten atau pesan dan
hubungan atau timbal balik dari komunikan. Jika di dalam komunikasi antar personal,
hubungan merupakan unsur yang sangat penting dalam berkomunikasi. Karena pesan
yang disampaikan tidak harus terstruktur dan terkesan bebas juga tanpa adanya
karakteristik.
Berbeda halnya dengan komunikasi massa yang memiliki karakteristik dan
haruslah tersusun, sehingga dalam komunikasi massa haruslah melibatkan isi yang
berkualitas dan tidak memandang hubungan dengan komunikan.
Itu sebabnya konmunikasi massa selalu terdapat adanya propaganda alias sering
mengundang controversial yang timbul dari masyarakat. Namun, hal itu dapat
diantisipasi oleh kaidah atau kebijakan-kebijakan yang ada dalam media massa
6. Bersifat Satu Arah
Seperti halnya pada pengertian bahwa komunikasi massa, pesan disampaikan
melalui media massa. Sehingga terdapat perantara berupa media massa atau cetak.
Dengan adanya perantara pesan tersebut ini membuat antara komunikator dengan
komunikan tidak dapat bertatap secara langsung dalam proses komunikasi.
Dalam komunikasi massa, sebenarnya antara komunikator dengan komunikan
yang berperan aktif, namun keduanya tidak bisa berdialog atau berkomunikasi secara
langsung seperti yang terjadi pada proses komunikasi antar personal. Hal inilah yang
membuat komunikasi massa ini bersifat satu arah.
Hal ini dapat ditinjau dari contoh ketika kita mendapatkan pesan berupa berita
yang disampaikan melalui televisi, dan kita ada beberapa bagian yang tidak kita
pahami, maka kita tidak dapat berkomunikasi langsung ke komunikator untuk
mengulang atau menjelaskan pesan tersebut. Hal inilah yang dinamakan sifat satu arah
dalam komunikasi. Komunikator menyampaikan pesan kepada komunikan dan
komunikan menerima pesan tersebut tanpa adanya timbal balik dari komunikan atau
dialog langsung dengan komunikator

7. Stimulasi Alat Indera Terbatas


Stimulasi alat indera pada komunikasi massa bergantung pada jenis media
massa yang ada. Seperti halnya pada media massa melalui surat kabar seperti Koran
atau majalah yaitu hanya menggunakan indera penglihatan yaitu mata, untuk media
melalui radio menggunakan pendengaran yaitu telinga karena berupa audio sedangkan
pada media televisi, komunikan menerima pesan dengan dua indera yaitu penglihatan
dan pendengaran yaitu mata dan telinga karena bersifat auditif dan visual.
Berbeda halnya dengan komunikasi antarpersonal yang bersifat ketemu
langsung atau bertatap muka. Maka alat indera yang digunakan dalam proses
komunikasi ini dapat digunakan secara optimal dan maksimal. Karena selain
menggunakan pendengaran dan penglihatan, antara komunikan dengan komunikator
dapat menggunakan indera perasa.

8. Umpan Balik Tertunda


Seorang komunikator dalam proses komunikasi massa ini memang tidak dapat
menyampaikan balasan pesan atau umpan balik ke komunikatornya. Namun, hal itu
dapat dilakukan bukan secara langsung namun dilakukan secara bertahap yaitu melalui
procedural yang ada dan sudah ditetapkan oleh media yang ia terima.
Seorang komunikator tidak hanya fokus pada ucapan komunikannya, namun
juga gerakan panca indera, serta gerakan lainnya yang dapat di interpretasikan oleh
komunikan. Semua gerakan tersebut pada akhirnya menjadi simbol umpan balik yang
bersifat langsung (direct feedback), ataupun yang bersifat segera (immediate feedback).
Kemudian, respon khalayak bisa diterima melalui berbagai media, baik media
komunikasi modern maupun langsung dalam bentuk komunikasi verbal atau
komunikasi non-verbal. Selama respon tersebut masih dalam ruang lingkup komunikasi
massa.

Referensi :

Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala dan Siti Karlinah, Komunikasi Massa Suatu
Pengantar, Simbiosa Rekatam Media, Bandung, 2007.
https://pakarkomunikasi.com/karakteristik-komunikasi-massa

Anda mungkin juga menyukai