MK:KOMUNIKASI KESEHATAN
DOSEN PENGAMPU : SYUKAISIH, SKM, M.Kes
NIM:20011056
Komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang bersifat terbuka. Dengan kata lain
bahwa komunikasi massa itu ditujukan ke semua orang bukan pada kelompok tertentu.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kojmunikasi massa itu merupakan jenis komunikasi
yang bersifat umum dan publik.
3. Komunikan Anonim dan Heterogen
Komunikan pada komunikasi massa itu bersifat anonim dan heterogen. Anonim artinya
bahwa pembaca atau penerima pesan itu tidak ada yang tahu siapa dan di mana.
Sedangkan sifat heterogen ini merupakan sifat yang beragam dan berbeda-beda alias luas
pemaknaan sifatnya.
Komunikasi massa selalu memiliki komunikan yang relative lebih banyak dibandingkan
dengan komunikasi jenis lainnya. Hal itulah yang merupakan salah satu kelebihan dari
komunikasi massa.
Selain memiliki komunikan atau penerima pesan yang banyak, komunikasi massa
juga memiliki kelebihan yaitu memiliki waktu yang serempak alias bersamaan dalam
waktu tertentu ketika pesan disampaikan melalui media massa dalam bentuk artikel
tersebut. Hal ini dapat menguntungkan adanya jarak yang relative jauh dan tidak terbatas
antara komunikator dengan komunikannya.
Di dalam setiap komunikasi selalu memiliki unsur isi konten atau pesan dan hubungan
atau timbal balik dari komunikan. Jika di dalam komunikasi antar personal, hubungan
merupakan unsur yang sangat penting dalam berkomunikasi. Karena pesan yang
disampaikan tidak harus terstruktur dan terkesan bebas juga tanpa adanya karakteristik.
Seperti halnya pada pengertian bahwa komunikasi massa, pesan disampaikan melalui
media massa. Sehingga terdapat perantara berupa media massa atau cetak. Dengan
adanya perantara pesan tersebut ini membuat antara komunikator dengan komunikan
tidak dapat bertatap secara langsung dalam proses komunikasi.
Stimulasi alat indera pada komunikasi massa bergantung pada jenis media massa yang
ada. Seperti halnya pada media massa melalui surat kabar seperti Koran atau majalah
yaitu hanya menggunakan indera penglihatan yaitu mata, untuk media melalui radio
menggunakan pendengaran yaitu telinga karena berupa audio sedangkan pada media
televisi, komunikan menerima pesan dengan dua indera yaitu penglihatan dan
pendengaran yaitu mata dan telinga karena bersifat auditif dan visual.
Seorang komunikator dalam proses komunikasi massa ini memang tidak dapat
menyampaikan balasan pesan atau umpan balik ke komunikatornya. Namun, hal itu dapat
dilakukan bukan secara langsung namun dilakukan secara bertahap yaitu melalui
procedural yang ada dan sudah ditetapkan oleh media yang ia terima.