……, .................
Kepada Yth,
Bapak Bupati/Walikota
di_
Tempat
(__________________________) (__________________________)
Bendesa Desa Pakraman .............. Bendesa Desa Pakraman….
2. Formulir Berita Acara
BERITA ACARA
KEPUTUSAN PARUMAN DESA PAKRAMAN ...........
Tentang
Pendirian LPD secara bersama
(______________________) (____________________)
Penyarikan Bendesa Desa Pakraman
3. Surat Pernyataan untuk memiliki hanya satu LPD secara bersama
SURAT PERNYATAAN
DESA PAKRAMAN ....................
......................
(_________________)
Bendesa Desa Pakraman
4. Contoh Keputusan Bersama
MEMUTUSKAN
Pasal 1
(1) Lembaga Perkreditan Desa yang didirikan secara bersama selanjutnya
disebut LPD diberi nama LPD .....................
(2) LPD ini merupakan suatu badan usaha keuangan yang dimiliki secara
bersama oleh Desa Pakraman ............. dan Desa Pakraman ................
(3) Wilayah operasional LPD ini adalah diwilayah Desa Pakraman ..............
dan Desa Pakraman ................
Bagian Kedua
Organisasi dan Pengambilan Keputusan Strategis
Pasal 2
(1) Organisasi LPD terdiri dari Pengawas dan Pengurus LPD.
(2) Pengurus LPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berasal dari krama
Desa Pakraman ................ dan krama Desa Pakraman ..............,
ditetapkan melalui Paruman bersama Prajuru Desa Pakraman …. dan
Desa Pakraman ……………..
(3) Pengawas terdiri dari Ketua dan anggota
(4) Ketua Pengawas LPD dijabat oleh Bendesa Pakraman …………..
(5) Anggota pengawas dan pengurus LPD berasal dari krama Desa Pakraman
................ dan krama Desa Pakraman .............., ditetapkan melalui
Paruman bersama Prajuru Desa Pakraman …. dan Desa Pakraman
……………..
(6) Ketentuan dan syarat lainnya mengenai pengawas internal dan pengurus
LPD disesuaikan dengan ketentuan Peraturan Daerah yang berlaku.
Pasal 3
(1) Berkenaan dengan aspek kelembagaan, manajemen, operasional dan
kegiatan LPD diputuskan melalui Paruman Bersama Prajuru Desa
Pakraman yang bergabung.
(2) Ketentuan sebagaimana keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dituangkan dalam Pararem Bersama Desa Pakraman ............ dan Desa
Pakraman ........... tentang LPD.
Bagian Ketiga
Fungsi, Tujuan dan Usaha LPD
Pasal 4
Pasal 5
LPD bertujuan :
a. menjaga ketahanan ekonomi Krama Desa Pakraman melalui tabungan yang
teratur, terarah dan penyaluran modal yang produktif;
b. memberantas ijon, gadai gelap dan lain-lain yang dapat dipersamakan
dengan itu;
c. mendorong pemerataan dan kesempatan berusaha bagi setiap Krama Desa
Pakraman; dan
d. meningkatkan daya beli, melancarkan lalu lintas pembayaran dan
peredaran uang.
Pasal 6
Lapangan Usaha :
a. menerima simpanan uang dalam bentuk tabungan dan simpanan
berjangka dengan suku bunga sesuai dengan kesepakatan krama dalam
paruman dan ketentuan yang berlaku;
b. memberikan pinjaman untuk kegiatan ekonomi pada sektor-sektor ekonomi
yang dipandang tepat berdasarkan analisis serta memungut biaya sesuai
kesepakatan krama dalam paruman bersama Desa Pakraman dan
ketentuan yang berlaku seperti pengelolaan risiko usaha LPD; dan
c. menanamkan modalnya pada badan usaha milik Desa Pakraman selaku
pemilik LPD.
Bagian Keempat
Modal LPD dan Keuangan LPD
Pasal 7
(1) Modal disetor LPD ini adalah bersumber dari ;
a. Setoran modal dari Desa Pakraman .............. sebesar
Rp. .................. (....%)
b. Setoran modal dari Desa Pakraman .............. sebesar
Rp. .................. (....%)
(2) Modal donasi LPD ini bersumber dari ;
a. Bantuan Pemerintah Provinsi Bali sebesar Rp. ...........
b. Bantuan Pemerintah Kabupaten/Kota sebesar Rp. ............
c. Bantuan dari pihak lainnya yang tidak mengikat.
(3) Modal selanjutnya bersumber dari laba bersih LPD setiap tahun, sesuai
dengan Peraturan Daerah yang berlaku;
(4) Modal disetor dan modal donasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2) dapat diperhitungkan dari posisi keuangan LPD masing-masing.
Bagian Keempat
Pembagian Keuntungan
Pasal 8
(1) Pembagian keuntungan bersih LPD ini pada akhir tahun pembukuan
ditetapkan sebagai berikut:
a. cadangan modal 60%(enam puluh persen);
b. dana pembangunan desa 20% (dua puluh persen);
c. jasa produksi 10% (sepuluh persen);
d. dana pemberdayaan 5% (lima persen); dan
e. dana sosial 5% (lima persen).
Bagian Kelima
Penutup
Pasal 9
(1) Ketentuan yang belum diatur dalam Keputusan bersama ini, akan diatur
dalam Pararem Bersama Desa Pakraman tentang LPD.
(2) Keputusan bersama ini digunakan untuk memenuhi administrasi
Permohonan Pendiirian LPD secara bersama.
(_____________________) (_________________________)
Bendesa Desa Pakraman .............. Bendesa Desa Pakraman .....
GUBERNUR BALI,
I Umum
Sebagai badan usaha keuangan, LPD harus melaksanakan sistem
administrasi yang mampu menghasilkan laporan keuangan secara
transparan dan auditable.
Seluruh transaksi dicatat berdasarkan jenis transaksi, selanjutnya
dilakukan pengelompokan transaksi dan disajikan dalam bentuk laporan
keuangan serta seluruh dokumen diarsip dengan tertib.
Transaksi di LPD dilakukan secara tunai (cash) dan tidak tunai (non cash).
Transaksi secara tunai maksudnya terjadi perubahan kas dan transaksi
non tunai tidak mempengaruhi perubahan kas. Transaksi secara tunai
yang menambah kas pada LPD (penerimaan) dilengkapi dengan Bukti Kas
Masuk (BKM) dan transaksi yang mengurangi kas (pengeluaran) dilengkapi
dengan Bukti Kas Keluar (BKK). Transaksi non tunai dilengkapi dengan
bukti slip pemindah bukuan rekening.
Berdasarkan BKM dan BKK, LPD membuat buku kas harian dan
berdasarkan buku kas harian pada akhir hari dilakukan rekapitulasi
sesuai pos/perkiraan untuk diproses dalam slip jurnal. Untuk penerimaan
kas, maka jumlah penerimaan (cash) dimasukkan dalam kolom debet
sedangkan sumbernya (lawannya) dimasukkan dalam kolom kredit.
Demikian sebaliknya untuk pengeluaran kas, maka jumlah pengeluaran
(cash) dimasukkan dalam kolom kredit sedangkan penggunaannya
(lawannya) dimasukkan dalam kolom debet.
Pengisian slip jurnal pada akhir hari selain dari buku kas harian juga dari
slip pemindah bukuan, dilakukan melalui rekapitulasi sesuai
pos/perkiraan yang kolom debet dan lawannya kolom kredit. Hasil jurnal,
digunakan untuk dasar mengisi kolom mutasi hari ini dalam neraca
percobaan. Dari saldo akhir neraca percobaan dapat disusun laporan
keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan laba / rugi.
Administrasi di LPD menganut tahun buku yang dimulai pada tanggal 1
Januari dan berakhir pada tanggal 31 Desember. Pada tanggal 31
Desember dilakukan tutup buku, dimana pendapatan dan biaya di nol kan
untuk menjadi laba/rugi. Pada tanggal 1 Januari, laba/rugi yang yang
dihasilkan selama tahun sebelumnya yang belum dialokasikan pada pos-
pos tertentu sesuai ketentuan disebut laba/rugi tahun lalu.
II Bukti Dasar Administrasi Pembukuan LPD
Sistem administrasi LPD mempunyai seperangkat formulir berupa kartu,
lembar lepas atau buku catatan yakni;
GUBERNUR BALI,
I. Umum
Sejalan dengan pesatnya perkembangan yang terjadi dibidang keuangan
dan LPD, maka timbul berbagai tantangan yang cukup berpengaruh
terhadap kinerja LPD. Untuk itu, LPD wajib memelihara tingkat
kesehatannya agar terus menerus dapat berkembang dan memberikan
manfaat bagi masyarakat desa dan mendukung pembangunan Desa
Pakraman dalam arti luas.
Kesehatan LPD juga dipentingkan semua pihak yang terkait, baik Desa
Pakraman selaku pemilik LPD, pengawas internal, pengelola LPD,
masyarakat pengguna jasa LPD, lembaga pemberdayaan LPD maupun
pemerintah selaku pembina LPD.
Penilaian kesehatan LPD dilaksanakan secara rutin tiga bulanan maupun
secara insidentil atau sesuai dengan kebutuhan. Hasil penilaian kesehatan
LPD disampaikan kepada pihak yang terkait untuk mendapatkan
pembinaan guna memperbaiki kinerja LPD.
Rasio CAR - 12
Nilai CAR = 81 + ---------------------------
0,1
20 - rasio
Nilai KAP = --------------------
0,15
III.3.Penilaian Manajemen
Penilaian manajemen LPD berdasarkan atas pertanyaan atau pernyataan
yang terkait dengan manajemen umum dan manajemen risiko.
Penilaian manajemen umum difokuskan pada komponen antara lain: (a)
strategi/sasaran; (b) struktur organisasi; (c) sistem dan (d)
kepemimpinan. Penilaian manajemen risiko difokuskan pada komponen
antara lain; (a) risiko likwiditas; (b) risiko kredit; (c) risiko operasional; (d)
risiko hukum dan (e) risiko pemilik.
Daftar pertanyaan/pernyataan manajemen LPD disajikan sebagai
berikut:
Nilai
No Jenis Risiko / Pernyataan / Pertanyaan 0 1 2 3 4
I. MANAJEMEN UMUM
A STRATEGI / SASARAN
1 RK-RAPB tahunan LPD digunakan sebagai dasar
acuan kegiatan usaha LPD selama 1 tahun
B STRUKTUR
Bagan organisasi yang ada telah mencerminkan
2 seluruh kegiatan LPD dan tidak terdapat jabatan
kosong atau perangkapan jabatan yang dapat
mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas;
LPD memiliki batasan tugas dan wewenang yang
3 jelas untuk masing-masing karyawannya yang
tercermin pada kegiatan operasionalnya;
C SISTEM
Kegiatan operasional dan pemberian pinjaman yang
4 diberikan telah dilaksanakan sesuai dengan sistim
dan prosedur tertulis;
Pencatatan setiap transaksi dilakukan secara akurat
5 dan laporan keuangan disusun sesuai standar
akuntansi keuangan yang berlaku;
LPD mempunyai sistem pengamanan yang baik
6 terhadap semua dokumen penting
Pimpinan senantiasa melakukan pengawasan
7 terhadap perkembangan pelaksanaan kegiatan
bawahannya;
D KEPEMIMPINAN
8 Pengambilan Keputusan-keputusan yang bersifat
operasional dilakukan oleh pengurus secara
independen
9 Pimpinan LPD komit untuk menangani
permasalahan LPD yang dihadapi serta senantiasa
melakukan langkah-langkah perbaikan yang
diperlukan
10 Pengurus dan karyawan memiliki tertib kerja yang
meliputi disiplin serta komitmen dan didukung
sarana kerja yang memadai dalam melaksanakan
pekerjaan.
II. MANAJEMEN RISIKO
A RISIKO LIKWIDITAS
11 LPD melakukan pemantauan dan pencatatan tagihan
dan kewajiban yang jatuh tempo utuk mencegah
kemungkinan timbulnya kesulitan likwiditas;
12 LPD senantiasa memelihara likwiditas dengan baik;
B RISIKO PINJAMAN YANG DIBERIKAN
13 Dalam memberikan pinjaman yang diberikan LPD
melakukan analisis terhadap kemampuan debitur
untuk membayar kembali kewajiban
14 Setelah pinjaman diberikan, LPD melakukan
pemantauan terhadap penggunaan pinjaman yang
diberikan serta kemampuan dan kepatuhan debitur
dalam memenuhi kewajibannya;
15 LPD melakukan peninjauan, penilaian dan
pengikatan terhadap agunan.
C RISIKO OPERASIONAL
16 LPD menerapkan kebijaksanaan pembentukan
penyisihan penghapusan piutang berdasarkan
prinsip kehati-hatian;
17 LPD tidak menetapkan persyaratan yang lebih ringan
kepada pemilik/pengurus LPD untuk memperoleh
fasilitas dari LPD;
18 Pimpinan senantiasa melakukan tindak lanjut
secara efektif terhadap temuan hasil pembinaan oleh
LPLPD dan atan Pembina Umum
D RISIKO HUKUM
19 Perjanjian pinjaman yang diberikan telah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
20 LPD telah memastikan bahwa agunan yang diterima
telah memenuhi persyaratan dan ketentuan yang
berlaku;
21 LPD menatausahakan secara baik dan aman blangko
bilyet deposito dan buku tabungan yang belum
digunakan (kosong), dan blangko bilyet deposito yang
telah dicairkan dananya serta buku tabungan yang
dikembalikan ke LPD karena rekeningnya telah
ditutup;
E RISIKO PEMILIK DAN PENGURUS
22 Pemilik LPD tidak mencampuri kegiatan operasional
sehari-hari yang cenderung menguntungkan
kepentingan sendiri, keluarga atau grupnya sehingga
merugikan LPD;
23 Pemilik LPD mempunyai kemampuan dan kemauan
untuk meningkatkan permodalan LPD sehingga
senantiasa memenuhi ketentuan yang berlaku;
24 Pengurus LPD didalam melaksanakan kegiatan
operasional tidak melakukan hal-hal yang cenderung
menguntungkan diri sendiri, keluarga dan grupnya,
atau berpotensi akan merugikan LPD;
25 Pengawas melaksanakan fungsi pengawasan
terhadap pelaksanaan tugas Pengurus dalam batasan
tugas dan wewenang yang jelas, yang dilakukan
secara efektif.
Total
Nilai kredit faktor atau komponen ROA disajikan dalam rumus sebagai
berikut:
Rasio
Nilai ROA = ----------------
0,025
Biaya Operasional
Rasio BOPO = ------------------------------------------- X 100%
Pendapatan Operasional
Nilai kredit faktor atau komponen BOPO disajikan dalam rumus sebagai
berikut:
100 - Rasio
Nilai BOPO = ---------------------------
0,25
Kas + ABA
Rasio alat Likuid = ------------------------- X 100%
Hutang Lancar
a. Alat likuid terdiri dari kas dan penempatan dana LPD (antar bank
aktiva) dalam bentuk giro, tabungan. Antar bank aktiva dalam
bentuk deposito dan antar bank aktiva pada bank atau lembaga
keuangan lainnya yang dalam pengawasan khusus atau macet
tidak diperhitungkan.
b. Hutang lancar meliputi kewajiban segera (termasuk kewajiban
membayar angsuran pinjaman / hutang pada bank atau lembaga
keuangan lainnya) Tabungan dan Deposito;
Nilai kredit faktor atau komponen rasio alat likuid:
Rasio 0 diberi nilai kredit 0 dan untuk setiap kenaikan 0.15% dari 0 nilai
ditambah 1 dengan maksimum 100.
Nilai kredit faktor atau komponen rasio alat likuid disajikan dalam rumus
sebagai berikut:
Rasio
Nilai alat likuid = -----------------------
0,15
Nilai kredit faktor atau komponen LDR disajikan dalam rumus sebagai
berikut:
GUBERNUR BALI,
I. UMUM
Kinerja dan kelangsungan usaha LPD dipengaruhi oleh kemampuannya
dalam menangani berbagai risiko yang dihadapi. Sebagai lembaga
keuangan, LPD menghadapi jenis risiko meliputi antara lain risiko kredit,
risiko modal, risiko likwiditas dan risiko operasional. Kelemahan dalam
penanganan risiko-risiko tersebut akan berpengaruh terhadap daya saing
LPD atau kemampuan dalam menghadapi persaingan (risiko pasar),
berpengaruh terhadap reputasi LPD, reputasi Desa Pakraman/pemilik.
Risiko kredit timbul karena peminjam tidak dapat memenuhi
kewajibannya kepada LPD sesuai dengan perjanjian yang ditetapkan antara
LPD dan peminjam yang bersangkutan, sehingga berakibat kredit tergolong
kurang lancar, diragukan atau macet. Risiko likwiditas merupakan risiko
LPD karena tidak mampu membayar kewajibannya dalam jangka pendek,
atau mampu membayar namun harus dengan mencari pinjaman darurat
dengan suku bunga tinggi, atau dengan menjual asset / harta LPD dengan
menderita rugi. Risiko modal timbul karena besarnya modal LPD berada di
bawah kebutuhan modal minimum yang berakibat mengganggu
kelancaran usaha LPD. Risiko operasional merupakan risiko yang dihadapi
oleh LPD karena tidak dapat bekerja secara efektif, efisien, ekonomis,
lancar, aman dan tertib ( E 3 – LAT).
Untuk menangani risiko tersebut, LPD wajib melaksanakan penilaian
terhadap peringkat risiko yang dimiliki sebagai dasar untuk menetapkan
dan melaksanakan tindakan perbaikan.
3.OPERASIO 6% 15 30 45 60 75
NAL
a. Efektif 1% 2,5 5 7,5 10 12,5
b. Efisien 1% 2.5 5 7,5 10 12,5
c. Ekonomis 1% 2.5 5 7,5 10 12.5
d. Lancar 1% 2,5 5 7.5 10 12,5
e. Aman 1% 2,5 5 7,5 10 12,5
f. Tertib 1% 2,5 5 7,5 10 12,5
Peringkat risiko LPD yang tergolong sedang, rendah dan sangat rendah
akan dijadikan rating sangat tinggi apabila terdapat:
a. perselisihan intern yang diperkirakan akan menimbulkan kesulitan
dalam LPD yang bersangkutan.
b. campur tangan pihak ketiga di luar LPD dalam kepengurusan
(manajemen) LPD, yang dapat menimbulkan kesulitan dalam LPD.
c. “window dressing” dalam pembukuan dan atau laporan LPD yang
secara material dapat berpengaruh terhadap keuangan LPD
sehingga mengakibatkan penilaian yang keliru terhadap LPD.
d. praktik Pengurus LPD yang bersangkutan melakukan kegiatan LPD
dalam LPD.
∑ B
Liquidity Index : --------- =
∑ A
1. Sangat Rendah 30 30
2. Rendah 60 60
3. Sedang 90 90
4. Tinggi 120 120
5. Sangat Tinggi 150 150
III.3. Faktor Risiko Operasional
(1) Penetapan terhadap faktor risiko operasional didasarkan pada 6
(enam) rasio komponen operasional yaitu:
a. rasio efektifitas, didasarkan pada pencapaian nilai kredit
tingkat kesehatan LPD. Penetapan risiko efektifitas sebagai
berikut:
Rating Risiko Pencapaian Nilai Kredit TKS
1. Sangat Rendah 90 ke atas
2. Rendah 81 - < 90
3. Sedang 66 - < 81
4. Tinggi 51 - < 66
5. Sangat Tinggi < 51
(2) Laporan hasil penilaian peringkat risiko LPD disajikan pada bentuk
format sebagai berikut:
GUBERNUR BALI,
LPD ________________________
LAPORAN KEGIATAN & PERKEMBANGAN PINJAMAN
Periode Bulan:_________________
(1) Potensi /Sumber daya Desa Pakraman .............................
1.1.Jml Banjar 1.2.Jml KK 1.3.Jml Jiwa 1.4.Jml Pengelola/Karyawan
Laki-laki Perempuan
LPD____________________
Laporan Perhitungan Laba-Rugi
Periode Bulan: ___________
Perkiraan Sandi Jumlah (Rp)
A. Pendapatan Operasional
1. Hasil
a. Dari Bank-Bank Lain
i. Giro 120
ii. Tabungan 121
iii. Simpanan Berjangka 122
iv. Pinjaman yang Diberikan 123
v. Lainnya 124
b. Dari Pihak Ketiga Bukan Bank
i. Pinjaman yang Diberikan 126
ii. Lainnya 129
2. Pendapatan Operasional Lainnya 170
JUMLAH PENDAPATAN OPERASIONAL 100
B. Biaya Operasional
1. Biaya Bunga
a. Kepada Bank-Bank Lain
i. Simpanan Berjangka 194
ii. Pinjaman yang Diterima 195
iii. Lainnya 199
b. Kepada Pihak Ketiga Bukan
Bank
II.1. Format
laporan penilaian kesehatan LPD
Laporan penilaian kesehatan LPD berisikan informasi mengenai rasio, nilai
kredit masing-masing komponen dan nilai kesehatannya. Pelanggaran
terhadap batas maksimum menjadi faktor pengurang terhadap total nilai
kesehatan LPD. Adapun bentuk format laporan kesehatan LPD sebagai
berikut:
LPD ____________________________
LAPORAN HASIL PENILAIAN KESEHATAN LPD
Periode Bulan: _____________
II.2. Format
laporan penilaian peringkat risiko LPD
Laporan penilaian peringkat risiko LPD berisikan informasi mengenai rasio
yang dicapai, bobot, score penalty dan peringkat risiko masing-masing
komponen yang dinilai. Adapun bentuk format laporan kesehatan LPD
sebagai berikut:
B. Biaya Operasional
1. Biaya Bunga
a. Kepada Bank-
Bank Lain
Simpanan
Berjangka
Pinjaman yang
Diterima
Lainnya
b. Kepada Pihak
Ketiga Bukan Bank
Simpanan
Berjangka
Tabungan
Lainnya
2. Tenaga Kerja
3. Pemeliharaan dan
Perbaikan
4. Penyusutan
a. Aktiva Tetap dan
Inventaris
b. Piutang
5. Barang dan Jasa
dari Pihak Ketiga
6. Biaya Operasional
Lainnya
Jml Biaya Opr
Jml Laba – Rugi
PASIVA
1. Tabungan
2. Simpanan Berjangka
(Dep)
3. Antar Bank Passiva
4. Pinjaman yang
diterima
5. Rupa-rupa Passiva
MODAL
6. Modal disetor: Modal
Dasar
7. Cadangan Umum
8. Laba/Rugi Tahun
Lalu
9. Laba/Rugi Tahun
Berjalan
JUMLAH PASIVA
(2) Laporan Realisasi Rencana Anggaran periode ....., Pos Laba-Rugi
Pos-pos Perhitungan Tahun...... Tahun..........
Laba/Rugi Target Realisasi % Target Realisasi %
A.Pendapatan Operasional
1. Hasil
a. Dari Bank Lain
Giro
Tabungan
Simpanan
Berjangka
Pinjaman yang
Diberikan
Lainnya
b. Dari Pihak Ketiga
Bukan Bank
Pinjaman yang
Diberikan
Lainnya
2. Pendapatan
Operasional Lainnya
JML Pendapatan
Operasional
B. Biaya Operasional
1. Biaya Bunga
a. Kepada Bank-Bank
Lain
Simpanan
Berjangka
Pinjaman yang
Diterima
Lainnya
b. Kepada Pihak
Ketiga Bukan Bank
Simpanan
Berjangka
Tabungan
Lainnya
2. Tenaga Kerja
3. Pemeliharaan dan
Perbaikan
4. Penyusutan
a. Aktiva Tetap dan
Inventaris
b. Piutang
5. Barang dan Jasa dari
Pihak Ketiga
6. Biaya Operasional
Lainnya
Jml Biaya Opr
Jml Laba – Rugi
Laporan hasil Pertanggung Jawaban audit Pengawas Internal
III.3.
Setiap tahun pengawas internal LPD wajib membuat Laporan Pertanggung
Jawaban Pengawasan LPD. Pertanggung jawaban pelaksanaan
pengawasan LPD disampaikan kepada krama desa melalui paruman Desa
Pakraman selaku pemilik LPD paling lambat dilaksanakan pada bulan
Maret tahun berikutnya. Adapun outline laporan pertanggung jawaban
pengawas internal LPD sebagai berikut:
BAB. I – PENDAHULUAN
Isinya tentang ketentuan yang menunjukkan bahwa pemeriksaan
internal diperlukan dan manfaatnya bagi LPD, Krama Desa dan Desa
Pakraman.
........., ..................................
Pemeriksa Diketahui Oleh :
(----------------------------) (---------------------------)
Lampiran :
- Perbaikan temuan
- Hasil cek list
- Form Pemeriksaan
GUBERNUR BALI,
Panureksa
Pamucuk
Penyarikan Patengen
pengembangan
GUBERNUR BALI,
Pembina
Musyawarah LPD
Pamucuk
Penyarikan Patengan
BKS-LPD
Kabupaten/Kota
GUBERNUR BALI,
Pembina
Kepala LPLPD
Provinsi
Tenaga Ahli
Kepala Tata
Usaha
GUBERNUR BALI,
B.1. Fungsi dan Uraian Tugas Sub Bidang Perencanaan dan Anggaran
Sub Bidang Perencanaan dan anggaran mempunyai fungsi dalam
menampung semua sumber dana dan memverifikasi usulan kegiatan
dari bidang dan sub bidang termasuk belanja personil di lingkungan
LPLPD, menyusun rencana kerja anggaran belanja tahunan LPLPD,
memelihara rekening tabungan LPLPD, melakukan pembayaran,
mengadministrasikan keuangan dan dokumen-dokumen keuangan serta
dan bertanggung jawab kepada Kepala Tata Usaha.
D.2. Fungsi dan Uraian Tugas Sub Bidang Penjaminan Simpanan Nasabah
LPD
Sub Bidang Penjaminan Simpanan Nasabah LPD mempunyai fungsi
merencanakan, mengatur, membina, melaksanakan dan
mengendalikan pengelolaan dana penjaminan simpanan nasabah LPD
dan penjaminan kredit LPD sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dalam pelaksanaan fungsinya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Audit dan Penanganan Pengaduan Masalah LPD.
D.3. Fungsi dan Uraian Tugas Sub Bidang Penyangga Likwiditas LPD
Sub Bidang Penyangga Likwiditas LPD mempunyai fungsi
merencanakan, mengatur, membina, melaksanakan dan
mengendalikan pengelolaan dana penyangga likwiditas LPD sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Dalam pelaksanaan fungsinya
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Audit dan Penanganan
Pengaduan Masalah LPD.
GUBERNUR BALI,
I. UMUM
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) sebagai salah satu lembaga keuangan
milik Desa Pakraman telah menunjukkan peranannya dalam mendorong
pembangunan ekonomi perdesaan, menciptakan kesempatan berusaha
dan peluang kerja bagi masyarakat desa serta berperan dalam menunjang
program pemerintah dalam hal pengentasan kemiskinan di Bali.
Sebagai salah satu lembaga keuangan mikro, LPD selama ini telah
melayani usaha mikro kecil (UMK) dan masyarakat pedesaan (krama desa)
di Bali melalui pelayanan jasa keuangan yang dilakukan sesuai dengan
kebutuhan nasabah, yaitu prosedur yang sederhana, proses yang singkat,
pendekatan personal, serta kedekatan lokasi dengan nasabah.
Perkembangan jumlah dan volume usaha LPD dari waktu ke waktu
menunjukkan bahwa keberadaan LPD memang dibutuhkan oleh
masyarakat pedesaan termasuk UMK yang selama ini dilayani. Sejalan
dengan pesatnya perkembangan LPD, ternyata disisi lain menunjukkan
kinerja yang beragam dan bahkan dari waktu ke waktu terdapat LPD
yang kurang sehat dan tidak sehat. Oleh karena LPD mempunyai peran
yang sangat strategis dalam mendorong pembangunan perekonomian
perdesaan, maka diharapkan semua pihak dapat mendukung
pertumbuhan LPD dan dilindungi agar mampu bertahan hidup dan
berkembang secara berkelanjutan menjadi industri yang sehat, kuat dan
produktif.
Untuk mengadakan perlindungan terhadap LPD, sesuai ketentuan Pasal
22 ayat (1) 21 ayat (4) Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun
2017 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Provinsi Bali No.8
Tahun 2002 tentang Lembaga Perkreditan Desa, maka Gubernur Bali
mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 44 Tahun 2017 tentang Dana
Perlindungan Lembaga Perkreditan Desa. Agar dana perlindungan LPD
dapat dimanfaatkan oleh LPD untuk mencapai tujuan penyediaan dana
perlindungan LPD dan untuk melaksanakan Pasal 5 ayat (2) tentang
Dana Perlindungan LPD maka LPLPD merumuskan dan menetapkan
Pedoman Pengelolaan Dana Perlindungan LPD. Agar para pembina dan
pengawas LPD memiliki acuan kerja dalam memberikan pelayanan dana
perlindungan kepada LPD dan LPD sasaran dapat memperoleh pelayanan
dana perlindungan LPD untuk tujuan penyehatan LPD.
II. Tujuan
Tujuan dari Dana Perlindungan LPD adalah untuk menciptakan suatu
pendanaan yang dapat dimanfaatkan sebagai upaya untuk menyehatkan
LPD, agar dapat bertahan hidup dan terus berkembang melalui
penyediaan pinjaman dana.
VII. Pengendalian
Staf LPLPD Kabupaten/Kota memberikan bimbingan teknis kepada Desa
Pakraman agar dana perlindungan LPD dapat dimanfaatkan sesuai
dengan tujuan penyehatan LPD. Dan memantau Desa Pakraman/LPD
dalam pengembalian pinjaman dana perlindungan sesuai perjanjian.
LPD / Desa Pakraman selain menyampaikan laporan wajib secara rutin,
juga menyampaikan laporan perkembangan penyehatan LPD kepada
Gubernur Bali melalui staf LPLPD Kabupaten/Kota.
GUBERNUR BALI,