Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Petroleum System

Petroleum System adalah konsep yang menyatukan elemen berbeda dan proses geologi minyak
bumi. Aplikasi praktis dari sistem minyak bumi dapat digunakan dalam eksplorasi, evaluasi
sumber daya, dan penelitian. Sebuah sistem petroleum meliputi lapisan batuan induk aktif dan
semua minyak dan akumulasi gas. Ini mencakup semua elemen geologi dan proses yang penting
jika akumulasi minyak dan gas adalah untuk eksis.

Petroleum System sendiri merupakan kumpulan-kumpulan komponen yang harus dimiliki untuk
memungkinkan terkumpul dan ber-akumulasinya suatu minyak bumi di suatu tempat. komponen-
komponen tersebut mutlak harus dimiliki, karena tanpa satu komponen saja tidak akan terkumpul
minyak bumi tersebut.

Elemen Petroleum System

Source rock

Reservoir rock

Seal rock

Trap
Proses Petroleum System

 Trap formation
 Generation - migration - accumulation of hydrocarbons

Pembahasan :

Source Rock

Source Rock adalah sedimen yang kaya akan material organik yang mungkin telah terdeposit
dalam berbagai lingkungan termasuk deep water marine, lacustrine dan delta. Dalam Petroleum
geology, batuan induk mengacu pada batuan dimana hidrokarbon telah atau mampu dihasilkan.
Mereka membentuk salah satu elemen penting dari sebuah sistem petroleum.
Tipe-Tipe Source Rock

Source Rock Tipe 1

Source Rock Tipe 2

Source Rock Tipe 3

Faktor Terbentuknya Source Rock

TOC ( Total Organic Carbon ) merupakan kuantitas dari karbon organic yang terendapkan
dalam batuan tersebut. Semakin tinggi nilai OC maka akan semakin baik source rock tersebut dan
kemungkinan terbentuknya hidrokarbon akan semakin tinggi. TOC yang dapat menghasilkan
adalah di atas 1 % .

Kerogen merupakan kualitas dari carbon organic yang terendapkan dala batuan tersebut. Keregon
akan menentukan hidrokarbon yang akan di bentuk. Kerogen ada beberapa tipe . diantaranya :

Kerogen tipe I Terbentuk di perairan dangkal Berasal dari algae yang bersipat lipid H/C >
1.5 dan O/C < 0,1 Menghasikan minyak.

Kerogen tipe II Terbentuk di marine sedimen Berasal dari algae dan protozo H/C antara 1,2-
1,5 dan O/C antara 0,1-0,3 Menghasilkan minyak dan gas.

Kerogen tipe III Terbentuk di daratan Berasal dari tumbuhan daratan H/C < 1,0 dan O/C >
0,3 Menghasilkan gas.
Kerogen tipe IV Telah mengalami oksidasi sebelum terendapkan , sehingga kandungan karbon
telah terurai sebelum terendapkan Tidak menghasilkan hidrokarbon.

Maturity atau pematangan adalah proses perubahan zat-zat organic menjadi hidrokarbon. Proses
pematangan di akibatkan kenaikan suhu di dalam permukaan bumi. Dimana maturity di bagi 3
Yaitu antara lain :

Immature adalah sourcerock yang belum mengalami perubahan menjadi hidrokarbon.

Mature adalah source rock yang sedang mengalami perubahan menjadi hidrokarbon.

Overmature adalah source rock yang telah mengalami pematangan menjadi hidrokarbon.

Reservoir Rock

Batuan yang mampu menyimpan dan mampu mengalirkan hidrokarbon. Diman batuan tersebut
harus memiliki porositas sebagai penyimpan hidrokarbon dan permibilitas sebgai temppat
megalirnya hidrokarbon. Jenis jenis Reservoir adalah:

 Siliclastic rock
 Carbonate Rock
 Igneous Rock (Batuan Beku)
 Metamorphic Rock

Semua minyak yang dihasilkan oleh source rock tidak akan berguna kecuali bermigrasi sampai
tersimpan dalam wadah yang mudah diakses, sebuah batu yang memiliki ruang untuk "menyedot”
hidrokarbon. Reservoir rock adalah tempat minyak bermigrasi dan berada dibawah tanah. Sebuah
batu pasir memiliki banyak ruang di dalam dirinya sendiri untuk menjebak minyak, seperti spons
memiliki ruang dalam dirinya sendiri untuk menyerap air. Karena alasan inilah batupasir menjadi
batuan reservoir yang paling umum. Batu gamping dan dolostones, beberapa di antaranya adalah
sisa-sisa kerangka terumbu karang kuno, adalah contoh lain dari batuan reservoir.

Seal Rock

Batuan yang mempunyai porositas dan permebilitas yang kecil.

Karena besarnya tekanan ribuan kaki di bawah permukaan bumi, minyak terdorong untuk pindah
ke daerah dengan tekanan lebih rendah. Jika hal tersebut dibiarkan, maka minyak akan terus
bergerak ke atas sampai di atas tanah. Meskipun rembesan ini menandakan adanya minyak di
bawah tanah,hal ini juga memberitahu kita bahwa banyak minyak telah melarikan diri, dan
mungkin berarti bahwa tidak banyak yang tersisa untuk ditemukan. Tidak seperti batu reservoir,
yang bertindak seperti spons, seal rock bertindak seperti dinding dan langit-langit, yang
menghalangi cairan untuk bergerak melaluinya. Seal Rock yang paling umum adalah shale, yang
bila dibandingkan dengan batupasir, memiliki ruang yang sangat kecil di dalam untuk cairan
(minyak, misalnya) untuk bergerak melaluinya. Meskipun Seal Rock mencegah minyak dari
bergerak melalui mereka, mereka tidak selalu menghalangi minyak bergerak di sekitar mereka.
Untuk mencegah itu, diperlukan semacam jebakan geologi.

Trap

Sebuah konfigurasi batuan yang cocok untuk menjebak hidrokarbon oleh formasi yang relatif
kedap melalui mana hidrokarbon tidak akan bermigrasi. Perangkap digambarkan sebagai :

 Perangkap Structural, Perangkap Hidrokarbon yang terbentuk dalam struktur geologi


seperti lipatan dan patahan.
 Perangkap Stratigrafi, Perangkap Hidrokarbon yang dihasilkan dari perubahan jenis
batuan atau pinch-out, ketidakselarasan, atau fitur sedimen lainnya seperti terumbu atau
buildups.
 Perangkap Kombinasi, Kombinasi antara struktural dan stratigrafi. Dimana pada
perangkap jenis ini merupakan faktor bersama dalam membatasi bergeraknya atau
menjebak minyak bumi. Jebakan merupakan komponen penting dari sistem petroleum.
Generation – Migration – Accumulation of hydrocarbons

Generasi tergantung pada tiga faktor utama:

 Adanya bahan organik cukup kaya untuk menghasilkan hidrokarbon, suhu yang memadai,
dan waktu yang cukup untuk membawa batuan hingga matang.
 Tekanan dan adanya bakteri dan katalis juga mempengaruhi generasi.
 Generasi merupakan fase kritis dalam pengembangan sistem petroleum.

Migrasi adalah Pergerakan hidrokarbon dari sumber mereka ke batuan reservoir. Pergerakan
hidrokarbon baru yang dihasilkan keluar dari batuan induk mereka adalah migrasi utama, disebut
juga expulsion.

Gerakan lebih lanjut dari hidrokarbon dalam batuan reservoir kedalam perangkap hidrokarbon atau
daerah lain akumulasi adalah migrasi sekunder.

Migrasi biasanya terjadi dari daerah struktural rendah ke daerah yang lebih tinggi di bawah

permukaan karena daya apung relatif hidrokarbon dibandingkan dengan batuan sekitarnya.

Migrasi dapat lokal atau dapat terjadi di sepanjang jarak ratusan kilometer di cekungan sedimen
yang besar, dan penting untuk pembentukan sistem petroleum yang layak.

Proses transportasi minyak dan gas dari batuan sumber menuju Reservoir. Dalam transportasi
hidrokarbon terjadi beberapa proses yaitu:
 Migrasi primer = Migrasi didalam skuen dari Source Rock
 Ekspulsion = Dari sekuen Source Rock menuju carrier bed
 Migrasi Skunder = Transportasi carrier bed menuju ke trap
Akumulasi adalah Tahap dalam pengembangan Petroleum System di mana hidrokarbon
bermigrasi ke dan tetap terjebak dalam reservoir.

Apa Itu Maturasi?

Maturasi adalah proses perubahan secara biologi, fisika, dan kimia dari kerogen menjadiminyak
dan gas bumi.Proses maturasi berawal sejak endapan sedimen yang kaya bahan organic
terendapkan. Padatahapan ini, terjadi reaksi pada temperatur rendah yang melibatkan bakteri
anaerobic yangmereduksi oksigen, nitrogen dan belerang sehingga menghasilkan konsentrasi
hidrokarbon.Proses ini terus berlangsung sampai suhu batuan mencapai 50 derajat celcius.
Selanjutnya,efek peningkatan temperatur menjadi sangat berpengaruh sejalan dengan tingkat
reaksi daribahan-bahan organik kerogen.

Karena temperatur terus mengingkat sejalan dengan bertambahnya kedalaman, efek pemanasan
secara alamiah ditentukan oleh seberapa dalam batuan sumber tertimbun
(gradiengeothermal).Gambar dibawah ini menunjukkan proporsi relatif dari minyak dan gas untuk
kerogen tipe II,yang tertimbun di daerah dengan gradien geothermal sekitar 35 °C km-1.

Terlihat bahwa minyak bumi secara signifikan dapat dihasilkan diatas temperature 50 °C ataupada
kedalaman sekitar 1200m lalu terhenti pada suhu 180 derajat atau pada kedalaman5200m.
Sedangkan gas terbentuk secara signifikan sejalan dengan bertambahnyatemperature/kedalaman.

Gas yang dihasilkan karena factor temperatur disebut dengan termogenic gas, sedangkanyang
dihasilkan oleh aktivitas bakteri (suhu rendah, kedalaman dangkal <600m) disebutdengan biogenic
gas

Anda mungkin juga menyukai