Anda di halaman 1dari 6

Pathways TB Paru

Faktor prefikasi Mycrobacterium Pernapasan Batuk, bersin Dorplet nuklei Jatuh ketanah, lantai / dan
Tubercolusis ( udara ) tempat lainnya.
Pencernaan

Sinar matahari/suhu udara


Luka pada kulit
yg panas
terbuka

Dorplet nuklei menguap


Ketidakseimbangan nutrisi
dibantu dengan angin
kurang dari kebutuhan tubuh

Kurang nafsu Terhirup manusia


makan

Ggn pola tidur Sistem pertahanan


Batuk
bronkus

Peningkatan
Alveoli
sekret di trakea
Kecemasan
Penumpukan
Sesak nafas Bronkopneumonia
eksudat
Ggn pertukaran Ketidakseimbangan
gas perfusi ventilasi Kerja jantung Terjadi respon imun
Tak efektif bersihan
( reaksi inflamasi )
jalan nafas

Hipertermi Demam,
anoreksia, batuk
Diagnosa
1. Tak efektif bersihan jalan napas b/d penumpukan eksudat ( banyaknya mukus )

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Bersihan Jalan Nafas tidak NOC:


efektif berhubungan dengan:  Respiratory status : Ventilation  Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning.
- Infeksi, disfungsi neuromuskular,  Respiratory status : Airway patency  Berikan O2 ……l/mnt, metode………
hiperplasia dinding bronkus,  Aspiration Control  Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam
alergi jalan nafas, asma, trauma Setelah dilakukan tindakan keperawatan  Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
- Obstruksi jalan nafas : spasme selama …………..pasien menunjukkan  Lakukan fisioterapi dada jika perlu
jalan nafas, sekresi tertahan, keefektifan jalan nafas dibuktikan dengan  Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
banyaknya mukus, adanya jalan kriteria hasil :  Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
nafas buatan, sekresi bronkus,  Mendemonstrasikan batuk efektif dan  Berikan bronkodilator :
adanya eksudat di alveolus, suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis - ………………………
adanya benda asing di jalan dan dyspneu (mampu mengeluarkan - ……………………….
nafas. sputum, bernafas dengan mudah, tidak - ………………………
DS: ada pursed lips)  Monitor status hemodinamik
 Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien
- Dispneu  Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab
tidak merasa tercekik, irama nafas,
DO:  Berikan antibiotik :
frekuensi pernafasan dalam rentang
- Penurunan suara nafas …………………….
normal, tidak ada suara nafas abnormal)
- Orthopneu …………………….
 Mampu mengidentifikasikan dan
- Cyanosis  Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
mencegah faktor yang penyebab.
- Kelainan suara nafas (rales,  Monitor respirasi dan status O2
 Saturasi O2 dalam batas normal
wheezing)  Pertahankan hidrasi yang adekuat untuk mengencerkan
 Foto thorak dalam batas normal
- Kesulitan berbicara sekret
- Batuk, tidak efekotif atau tidak  Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang penggunaan
ada peralatan : O2, Suction, Inhalasi.
- Produksi sputum
- Gelisah
- Perubahan frekuensi dan irama
nafas

2. Gangguan pertukaran gas b/d ketidakseimbangan perfusi ventilasi.

Diagnosa Keperawatan/ Masalah Rencana keperawatan


Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Gangguan Pertukaran gas NOC: NIC :


Berhubungan dengan :  Respiratory Status : Gas exchange  Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
è ketidakseimbangan perfusi ventilasi  Keseimbangan asam Basa, Elektrolit  Pasang mayo bila perlu
è perubahan membran kapiler-  Respiratory Status : ventilation  Lakukan fisioterapi dada jika perlu
alveolar  Vital Sign Status  Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
DS: Setelah dilakukan tindakan keperawatan  Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
è sakit kepala ketika bangun selama …. Gangguan pertukaran pasien  Berikan bronkodilator ;
è Dyspnoe teratasi dengan kriteria hasi: -………………….
è Gangguan penglihatan  Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi -………………….
dan oksigenasi yang adekuat
DO:  Barikan pelembab udara
 Memelihara kebersihan paru paru dan
è Penurunan CO2  Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
bebas dari tanda tanda distress pernafasan
è Takikardi
 Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara  Monitor respirasi dan status O2
è Hiperkapnia nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan  Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan, penggunaan
è Keletihan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostal
è Iritabilitas mampu bernafas dengan mudah, tidak ada  Monitor suara nafas, seperti dengkur
è Hypoxia pursed lips)  Monitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul,
è kebingungan  Tanda tanda vital dalam rentang normal hiperventilasi, cheyne stokes, biot
è sianosis  AGD dalam batas normal  Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidak
è warna kulit abnormal (pucat,  Status neurologis dalam batas normal adanya ventilasi dan suara tambahan
 Monitor TTV, AGD, elektrolit dan ststus mental
kehitaman)  Observasi sianosis khususnya membran mukosa
è Hipoksemia  Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang persiapan
è hiperkarbia tindakan dan tujuan penggunaan alat tambahan (O2,
è AGD abnormal Suction, Inhalasi)
è pH arteri abnormal  Auskultasi bunyi jantung, jumlah, irama dan denyut jantung
èfrekuensi dan kedalaman nafas
abnormal

3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d kurang nafsu makan, intake tak ade kuat.

Diagnosa Keperawatan/ Masalah Rencana keperawatan


Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Ketidakseimbangan nutrisi kurang NOC:  Kaji adanya alergi makanan


dari kebutuhan tubuh a. Nutritional status: Adequacy of nutrient  Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori
Berhubungan dengan : b. Nutritional Status : food and Fluid Intake dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
Ketidakmampuan untuk memasukkan c. Weight Control  Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk
atau mencerna nutrisi oleh karena Setelah dilakukan tindakan keperawatan mencegah konstipasi
faktor biologis, psikologis atau selama….nutrisi kurang teratasi dengan  Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan
ekonomi. indikator: harian.
DS:  Albumin serum  Monitor adanya penurunan BB dan gula darah
- Nyeri abdomen  Pre albumin serum  Monitor lingkungan selama makan
- Muntah  Hematokrit  Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam
- Kejang perut  Hemoglobin makan
- Rasa penuh tiba-tiba setelah  Total iron binding capacity  Monitor turgor kulit
makan  Jumlah limfosit  Monitor kekeringan, rambut kusam, total protein, Hb dan
DO: kadar Ht
- Diare  Monitor mual dan muntah
- Rontok rambut yang berlebih  Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan
- Kurang nafsu makan konjungtiva
- Bising usus berlebih  Monitor intake nuntrisi
- Konjungtiva pucat  Informasikan pada klien dan keluarga tentang manfaat
- Denyut nadi lemah nutrisi
 Kolaborasi dengan dokter tentang kebutuhan suplemen
makanan seperti NGT/ TPN sehingga intake cairan yang
adekuat dapat dipertahankan.
 Atur posisi semi fowler atau fowler tinggi selama makan
 Kelola pemberan anti emetik:.....
 Anjurkan banyak minum
 Pertahankan terapi IV line
 Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan
cavitas oval
4. Gangguan pola tidur b/d kecemasan.

Diagnosa Keperawatan/ Masalah Rencana keperawatan


Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Gangguan pola tidur berhubungan NOC: NIC :


dengan:  Anxiety Control Sleep Enhancement
- Psikologis : usia tua, kecemasan, agen  Comfort Level - Determinasi efek-efek medikasi terhadap pola
biokimia, suhu tubuh, pola aktivitas,  Pain Level tidur
depresi, kelelahan, takut, kesendirian.  Rest : Extent and Pattern - Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat
- Lingkungan : kelembaban, kurangnya  Sleep : Extent ang Pattern - Fasilitasi untuk mempertahankan aktivitas
privacy/kontrol tidur, pencahayaan, Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama sebelum tidur (membaca)
medikasi (depresan, …. gangguan pola tidur pasien teratasi dengan - Ciptakan lingkungan yang nyaman
stimulan),kebisingan. kriteria hasil: - Kolaburasi pemberian obat tidur
Fisiologis : Demam, mual, posisi, urgensi  Jumlah jam tidur dalam batas normal
urin.  Pola tidur,kualitas dalam batas normal
DS:  Perasaan fresh sesudah tidur/istirahat
- Bangun lebih awal/lebih lambat  Mampu mengidentifikasi hal-hal yang
- Secara verbal menyatakan tidak meningkatkan tidur
fresh sesudah tidur
DO :
- Penurunan kemempuan fungsi
- Penurunan proporsi tidur REM
- Penurunan proporsi pada tahap 3
dan 4 tidur.
- Peningkatan proporsi pada tahap 1
tidur
- Jumlah tidur kurang dari normal
sesuai usia

Anda mungkin juga menyukai