Anda di halaman 1dari 5

1. Berikut ini manakah yang tidak termasuk dalam penggolongan d.

Suhu yang diperlukan lebih rendah


sterilisasi secara umum.. e. Waktu yang diperlukan lebih singkat
a. Dengan pemanasan secara kering 6. penggunaan oven pada suhu 150o selama satu jam dengan udara
b. Dengan pemanasan secara basah panas/pemanasan secara kering, merupakan cara ......, sterilisasi
c. Dengan sterilisasi panas kering menurut.......
d. Dengan sterilisasi gas a. Sterilisasi panas kering, FI ed IV
e. Dengan cara aseptik b. Sterilisasi UAP, FI ed IV
2. Menurut FI. Ed. III, penggunaan otoklaf pada suhu 115o – 116o Selama c. Sterilisasi gas, Umum
30 menit merupakan cara streilisasi dengan cara.. d. Aseptik, Umum
a. Sterilisasi panas kering e. Penambahan bakterisida, FI ed III
b. Sterilisasi uap 7. Proses pembunuhan mikkroba berdasarkan koagulasi, waktu yg
c. Sterilisasi gas diperlukan lebih singkat, dan suhu yg digunakan lebih rendah, serta
d. Sterilisasi basah digunakan pada sediaan injeksi dg pemabawa air. Merpakan ciri-ciri
e. Sterilisasi radiasi ion dari..?
3. Manakah dibawah ini yang bukan cara sterilisasi, Menurut FI. Ed. IV.. a. Dengan pemanasan secara kering
a. Sterilisasi peninaran b. Dengan pemanasan secara basah
b. Sterilisasi dengan penyaringan c. Dengan sterilisasi panas kering
c. Sterilisasi dengan cara aseptik d. Dengan sterilisasi gas
d. Sterilisasi dengan radiasi ion e. Dengan cara aseptik
e. Sterilisasi panas kering 8. Menurut FI. Ed. III cara A pemanasan secara basah menggunakan
4. Cara sterilisasi menggunakan penambahan bakterisida merupakan otoklaf menggunakan suhu antara..?
cara sterilisasi menurut.. a. 80O - 100O
a. Secara umum b. 100O - 116O
b. Secara khusus c. 115O - 116O
c. Farmakope Indonesia ed. III d. 116O - 120O
d. Farmakope Indonesia ed. IV e. 121O - 125O
e. Farmakope Indonesia ed. V 9. Sterilisasi cara basah dengan metode apakah, yang digunakan pada
5. Berikut ini manakah yang merupakan ciri - ciri pemanasan kering.. bahan obat yang tidak tahan pemanasan tinggi dan tidak dapat
a. Dipanaskan adalah air menjadi uap kering disaring dengan penyaring bakteri..
b. Dipanaskan adalah udara kering a. Sterilisasi uap
c. Pembunuhan mikroba berdasarkan koagulasi b. Direbus dalam air mendidih
c. Sterilisasi menggunakan otoklaf e. Collyrium
d. Pasteurisasi 14. Berikut ini manakah hal yang tidak perlu diperhatikan pada
e. Aseptik pembuatan obat tetes mata...
10. Sterilisasi dengan radiasi ION dan sinar UV merupakan cara sterilisasi a. Nilai isotonisitas
berdasarkan.. b. Pendaparan
a. Secara umum c. Pengawet
b. Secara khusus d. Pelarut
c. Farmakope Indonesia ed. III e. Pengental
d. Farmakope Indonesia ed. IV 15. Berikut manakah yang bukan digunakan sebagai pengawet dalam
e. Farmakope Indonesia ed. V pembuatan obat tetes mata..
11. Manakah berikut ini yang tidak termasuk dalam sterilisasi dengan a. Nipagin
penyinaran.. b. Aquadest 30% dan etanol 70%
a. Dengan radiasi ION c. Nipasol
b. Dengan sinar Ultra violet d. Benzalkonium
c. Dengan sinar gamma e. Fenil etil alkohol
d. Dengan sinar Infra merah 16. Pada larutan yang digunakan pada mata, terlebih pada mata yang luka
e. Dengan sinar X apakah hal yang paling penting dilakukan..
12. Sediaan larutan steril, jernih, bebas zarah asing digunakan untuk a. Sterilisasi
membersihkan mata adalah pengertian dari.. b. Kemasan yang baik
a. Guttae opthalmicae c. Kolirium
b. Guttae nassales d. Ruang pembuatan
c. Guttae oculentum e. Zat pembantu
d. Oculentum 17. Pada salep mata atau oculentum tube disterilkan dalam otoklaf pada
e. Collyrium suhu..
13. Larutan steril bebas partikel asing merupakan sediaan steril yang a. 80 O - 100 O
dikemas sedemikian rupa hingga sesuai digunakan pada mata b. 100 O - 116 O
merupakan pengertian dari.. c. 115 O - 116 O
a. Guttae opthalmicae d. 116 O - 120 O
b. Guttae nassales e. 121 O - 125O
c. Guttae oculentum
d. Oculentum
18. Sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi/serbuk yang harus 22. Berikut ini manakah yang tidak termasuk dalam sediaan steril untuk
dilarutkan atau disuspensikan lebih dulu sebelum digunakan kegunaan parenteral..
merpakan penjelasan dari... a. Sediaan larutan dalam air
a. Guttae opthalmicae b. Sediaan padat keringuntuk dilarutkan
b. Guttae nassales c. Sediaan padat kering
c. Guttae oculentum d. Sediaan berupa suspensi
d. Injeksi e. Sediaan gel
e. Collyrium 23. Injeksi Vit. C dengan pelarutnya aqua pro injection merupakan contoh
19. Suatu keadaan dimana suatu zat bebas dari mikroba hidup, baik sediaan injeksi yang berupa..
patogen/non patogen, dalam bentuk vegetatif/dalam bentuk spora. a. Sediaan larutan dalam air
Merupakan pengertian dari.. b. Sediaan padat kering untuk dilarutkan
a. Injeksi c. Sediaan padat kering
b. Guttae opthalmicae d. Sediaan gel
c. Steril e. Sediaan berupa suspensi
d. Sterilisasi 24. Manakah berikut ini yang tidak termasuk dalam susunan isi dari
e. Sanitasi injeksi..
20. Suatu proses untuk membuat ruang/benda menjadi sehat. Merupakan a. Bahan obat
definisi dari.. b. Bahan pengawet
a. Injeksi c. Zat pembawa
b. Guttae opthalmicae d. Bahan pembantu
c. Steril e. Wadah
d. Sterilisasi 25. Cara penyuntikan untuk digunakan sebagai diagnosa, dan dilakukan
e. Sanitasi dengan jalan dimasukan ke dalam kulit sebenarnya. Disebut juga
21. Sterilisasi menurut FI. Ed. III, yang dimaksud dengan cara D adalah dengan injeksi..
sterilisasi dengan cara.. a. Subcutan
a. Dengan penambahan bakterisida b. Hipodermik
b. Dengan penyaring bakteri steril c. Intrakutan
c. Dengan pemanasan secara basah d. Intramuscular
d. Dengan cara aseptik e. Intradermal
e. Dengan pemanasan kering
26. Berikut ini manakah yang bukan sebutan untuk injeksi yang a. Intrakutan
disuntikkan secara langsung ke dalam saluran sumsum tulang belakang b. Intradermal
pada dasar otak yang ada cairan celebrospinalnya.. c. Subkutan
a. Injeksi Intratekal d. Intravenus
b. Injeksi Intraspinal e. Intramuskular
c. Injeksi Intradural 31. Berapa mili kah volume yang dapat disuntikan dengan cara
d. Injeksi Intraarterium intrakutan..
e. Injeksi Subaraknoid a. 1ml – 15ml
27. Intraartikulus merupakan sebutan untuk cara penyuntikan yang b. 1ml – 10ml
dilakukan pada.. c. 1ml – 5ml
a. Otot jantung d. 5ml – 10ml
b. Selaput lendir dibawah mata e. Tidak lebih dari 1ml
c. Rongga perut 32. Injeksi yang dapat diberikan dengan vollume 4ml – 20ml dengan
d. Lapisan penutup terluar otak disuntikan perlahan-lahan untuk mencegah rasa sakit. Merupakan
e. Cairan sendi didalam rongga sendi penjelasan dari injeksi yang diberikan secara..
28. Injeksi yang dilakukan ke dalam pembuluh darah/ perifer/ tepi. a. Subkonjungtiva
Disebut juga dengan injeksi.. b. Intraartikulus
a. Injeksi Intratekal c. Intratekal
b. Injeksi Intraspinal d. Intravenus
c. Injeksi Intradural e. Intramuscular
d. Injeksi Intraarterium 33. Berikut ini manakah yang bukan menjadi masalah sehingga sediaan
e. Injeksi Subaraknoid injeksi memerlukan zat pembawa tidak berair
29. Berapa mili kah volume yang dapat disuntikan dengan cara a. Bahan obatnya sukar larut dalam air
intrakutan.. b. Bahan obatnya tidak stabil
a. 0,01ml – 0,1ml c. Bahan terurai dalam air
b. 0,1ml – 0,2ml d. Bahan dapat larut dalam air
c. 0,2ml – 0,5ml e. Dikehendaki efek depo terapi
d. 0,5ml – 1,0ml 34. Berikut ini manakah yang bukan merupakan minyak yang umum
e. 1,0ml – 2,5ml digunakan untuk zat pembawa tidak berair dalam injeksi..
30. Injeksi yang disuntikan ke dalam jaringan dibawah kulit ke dalam a. Ol. Olivarum
alveolar, disebut juga dengan injeksi.. b. Ol. Sesami
c. Minyak adas manis e. Intramuscular
d. minyak kacang 39. Disebut apakah jika tekanan osmotis larutan obat lebih kecil
e. Minyak zaitun dibandingkan tekanan osmotis cairan tubuh
35. Untuk mendapatkan pH yg optimal, larutan yg isotonis, dan a. Isohidri
terkandungnya zat bakterisida. Maka sediaan injeksi memerlukan... b. Isotonis
a. Zat pembawa c. Isotop
b. Bahan pembantu d. Hipotonis
c. Zat pelarut e. Hipertonis
d. Zat berkhasiat 40. Disebut apakah jika tekanan osmotis cairan tubuh lebih kecil
e. Bahan obat dibandingkan tekanan osmotis larutan obat
36. Apakah sebutan untuk pH optimal ( 7,4 ) dalam darah atau cairan a. Isohidri
tubuh yang lain.. b. Isotonis
a. Isohidri c. Isotop
b. Isotonis d. Hipotonis
c. Isotop e. Hipertonis
d. Hipotonis
e. Hipertonis Essay
37. Suatu keadaan diamana tekanan osmotis larutan obat sama dengan 1. Sebutkan secara umum caara sterilisasi
tekanan osmotis cairan tubuh disebut juga dengan.. 2. sebutkan hal yang harus dipertimbangkan dalam pelilihan cara
a. Isohidri sterilisasi
b. Isotonis 3. sebutkan hal yang harus diperhatikan pada pembuatan obat tetes
c. Isotop mata
d. Hipotonis 4. sebutkan dan jelaskan secara ringkas macam – macam cara
e. Hipertonis penyuntikan
38. Apakah sebutan untuk injeksi yang dilakukan / diinjeksikan ke dalam 5. jelaskan tentang persyaratan salep mata..
rongga perut, dengn penyerapan cepat, namun bahaya infeksinya juga
besar..
a. Subkonjungtiva
b. Intraartikulus
c. Intraperitoneal
d. Intratekal

Anda mungkin juga menyukai