Anda di halaman 1dari 35

Profil Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017

BAB I
PENDAHULUAN

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan kabupaten/kota


yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja dan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan pemerintah yang berfungsi
memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat. Idealnya pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh puskesmas lebih ditekankan pada tindakan promotif dan
preventif daripada kuratif dan rehabilitatif.
Kesehatan sudah menjadi hak asasi dan kebutuhan utama masyarakat. Untuk
itu diperlukan suatu instansi atau tempat yang melayani kebutuhan tersebut. Puskesmas
merupakan salah satu tempat pelayanan kesehatan dasar yang strategis, artinya
pelayanan tersebut bisa dijangkau oleh semua kalangan dengan jarak tempuh yang
tidak terlalu jauh mengingat keberadaanya hampir merata di seluruh pelosok tanah air.
Masing - masing Puskesmas mempunyai wilayah kerja yang disesuaikan dengan jarak
dan kondisi demografis.
Puskesmas mempunyai tugas pokok melaksanakan pelayanan, pembinaan
dan pengembangan upaya kesehatan kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Dalam
menyelenggarakan tugas pokok ini Puskesmas mempunyai fungsi :
 Pelayanan upaya kesehatan
 Pembinaan upaya kesehatan peran serta masyarakat
 Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
 Pengelolaan urusan ketatausahaan Puskesmas
Dalam perkembangan selanjutnya Puskesmas harus berkembang menjadi
pelayanan kesehatan yang paripurna yaitu kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif.
Pengelolaan Puskesmas dapat tercermin dari sistem pengelolaan data dan
pelaporan tentang semua kegiatan yang ada di Puskesmas, sehingga dapat digunakan
sebagai bahan evaluasi kinerja tahun yang lalu dan sebagai acuan ke depan untuk
memberikan pelayanan yang semakin baik kepada masyarakat.

1
Profil Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017

Kegiatan Pencatatan, Pelaporan Puskesmas merupakan salah satu penunjang


bagi terlaksananya Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS), melalui
penerapan teknologi informasi yang efektif dan efisien. Data-data yang selama ini ada
di Puskesmas belum sepenuhnya diolah, dianalisis dan disajikan terutama dalam
pemanfaatannya secara tepat guna dalam penyusunan rencana program kesehatan.
Profil Puskesmas sebagai salah sat output dari SIMPUS dapat dijadikan
sebagai indikator kinerja Puskesmas dan merupakan salah satu sumber informasi dari
perkembangan pembangunan kesehatan yang terus menerus disempurnakan
Data / informasi yang digunakan dalam penyusunan Profil Puskesmas
Mekarmukti Tahun 2017 ini merupakan hasil kegiatan program kesehatan yang
dilakukan selama tahun 2017 yang bersumber dari sistem SP3, pencatatan pelaporan
program, Kantor Kecamatan, Kantor Desa, PLKB Kecamatan dan instansi lain yang
terkait. Dan sebagai indikator keberhasilan pelayanan digunakan nilai dalam Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten Bekasi.
Pengumpulan dan analisis data pada penyajian Profil Puskesmas Mekarmukti
Tahun 2017 ini berdasar pada kebutuhan evaluasi pelaksanaan dan strategi untuk
menunjang pencapaian visi dan misi Puskesmas Mekarmukti.
Adapun Visi dan Misi Puskesmas Mekarmukti adalah :
Visi : “ Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu menuju masyarakat
Cikarang Utara yang sehat dan mandiri”
Misi :
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu
2. Meningkatkan kualitas SDM yang terampil dan professional
3. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dengan menjalin kerja sama lintas
sektor dan kemitraan
Moto : Sehat Bersama dalam Kemandirian
Tata Nilai : ” M E K A R ”
Melayani
Empati
Konsisten
Adil
Ramah

2
Profil Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017

Puskesmas Mekarmukti merupakan salah satu pusat pelayanan masyarakat


yang dilengkapi ruangan dan fasilitas rawat inap untuk menolong pasien gawat darurat
baik berupa tindakan operatif terbatas maupun perawatan sementara. Selain itu juga
terdapat fasilitas PONED untuk melayani persalinan 24 jam. Untuk pelayanan rawat
jalan terdiri dari berbagai pelayanan, diantaranya yaitu klinik umum, klinik gigi, klinik
anak, klinik ibu, klinik TB Paru dan Kusta, Klinik Farmasi, Pelayanan imunisasi,
Laboratorium, Klinik Gizi, Konseling, MTBS, SDIDTK dll.

Selain pelayanan di dalam gedung, Puskesmas Mekarmukti juga terdapat


kegiatan atau pelayanan luar gedung, seperti pelaksanaan Posyandu, penyuluhan,
fogging / pengasapan, pemantauan bumil dan bayi resiko tinggi, penjaringan anak
sekolah, UKS, imunisasi anak sekolah (BIAS), Kunjungan rumah penderita TB Paru
dan Kusta, Penyelidikan Epidemiologi (PE), Desa Siaga, Poskesdes, Puskesmas
keliling, Bakti sosial, Pemantauan jentik, pemantauan sarana tempat – tempat umum
(TTU), pembinaan pos UKK, Screening kesehatan mata, Survey perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS) dll.

Puskesmas Mekarmukti berlokasi di sekitar kawasan industri dan pemukiman


yang termasuk wilayah kecamatan Cikarang Utara. Puskesmas Mekarmukti memiliki
wilayah kerja meliputi 6 desa yaitu : Pasir Gombong, Simpangan, Mekarmukti,
Tanjung Sari, Wangun Harja dan Harja Mekar, seluas lebih kurang 23,16 km². Jumlah
penduduknya sebesar 89.672 jiwa dengan 26.317 KK, dengan rata-rata 3,41 jiwa per
rumah tangga. Dan kepadatan penduduk rata-rata mencapai 3.872 penduduk per km².

Puskesmas Mekarmukti juga bekerja sama dengan BPJS / JKN-KIS sebagai


mitra dan PPK Tingkat I, serta melayani rujukan ke PPK tingkat II jika pasien sudah
tidak bisa ditangani di Puskesmas. Kepesertaan JKN penduduk wilayah kerja
Puskesmas Mekarmukti sampai akhir tahun 2017 mencapai 32.559 jiwa.

Sebagai unit kesehatan pelayanan masyarakat terdepan yang bersifat


menyeluruh, terpadu, efektif, responsive, merata, dan dapat diterima oleh masyarakat,
Puskesmas Mekarmukti selalu berbenah diri dan berusaha meningkatkan mutu
pelayanan untuk menuju puskesmas paripurna yaitu preventif, promotif, kuratif dan
rehabilitatif.

3
Profil Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017

Untuk memenuhi operasional puskesmas yang efektif dan responsive


dibutuhkan data-data evidence based, yaitu :
1. Data Demografi
2. Data Sosial Ekonomi
3. Data Lingkungan Fisik dan Biologis
4. Data Sarana Pelayanan Kesehatan
5. Derajat Kesehatan
6. Status Gizi Masyarakat
7. Data Cakupan Kegiatan Pokok Puskesmas
8. Data Tenaga Pelaksana
9. Dll.
Sebagai indikator keberhasilan pencapaian program Puskesmas digunakan hasil
cakupan kinerja kegiatan puskesmas (PKP), menurunnya angka kematian ibu dan bayi,
menurunnya angka KLB dan terkendalinya masalah kesehatan lain, peningkatan strata
posyandu, terintegrasinya kegiatan puskesmas dengan lintas sektoral, serta
meningkatnya peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dengan terbentuknya desa
siaga aktif.
Selain tercapainya indikator keberhasilan program sebagai tolok ukur kinerja
puskesmas secara kuantitatif, juga digunakan metode lainnya untuk mengukur kenerja
puskesmas secara kualitatif yaitu dengan mengukur indeks kepuasan masyarakat
(IKM). Indikator IKM dapat digunakan sebagai acuan perbaikan mutu atau kualitas
pelayanan di Puskesmas. Cara–cara yang digunakan untuk mengukur IKM di
antaranya yaitu dengan kuesioner dan penempatan kotak saran.
Tolok ukur kinerja yang komprehensif, terpadu dan diakui oleh Kementerian
Kesehatan yaitu bahwa Puskesmas Mekarmukti juga sudah melalui proses atau tahap
akreditasi Puskesmas pada Tahun 2017. Puskesmas Mekarmukti mendapat predikat
UTAMA, hal ini berarti bahwa upaya yang dilakukan oleh Puskesmas Mekarmukti
baik dari segi pelayanan UKM, UKP dan Adminsitrasi Manejemen sudah sesuai
dengan standar pelayanan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.

4
Profil Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017

BAB II
ANALISIS SITUASI DAN GAMBARAN UMUM
PUSKESMAS MEKARMUKTI

A. Situasi Geografis
1. Sejarah Puskesmas Mekarmukti
Puskemas Mekarmukti awalnya merupakan Puskesmas Lemah Abang II
yang dibangun pada tahun 1984. Puskesmas Lemah Abang II terletak di
Kampung Gombong Desa Mekarmukti Kecamatan Lemah Abang.

Puskesmas Lemah Abang II menjadi Puskesmas perawatan pada tahun


1990. Puskesmas Lemah abang II terdiri dari delapan desa binaan yaitu Desa
Mekarmukti, Desa Simpangan, Desa Pasirgombong, Desa Tanjung Sari, Desa
Pasir Sari, Desa Suka Resmi, Desa Jaya Mukti dan Desa Cibatu.

Perubahan nama Puskesmas Lemah abang II menjadi Puskesmas


Mekarmukti terjadi pada tahun 2003, dari kepala puskesmas yang dipimpin
oleh dr. H. Agung Susanto ke dr. Novrizal. Seiring dengan adanya pemekaran
wilayah dan perubahan jumlah penduduk maka desa binaan Puskesmas
Mekarmukti mengalami perubahan yaitu : Desa Mekarmukti, Desa Simpangan,
Desa Pasirgombong, Desa Tanjung sari, Desa Wangun Harja, dan Desa Harja
Mekar. Sedangkan tiga desa lainnya yaitu Desa Suka Resmi, Desa Jaya Mukti
dan Desa Cibatu menjadi desa binaan Puskesmas lainnya.

Sejak awal berdiri, Puskesmas Mekarmukti sudah mengalami banyak


perubahan dan kemajuan, serta mengalami perubahan kepemimpinan. Dari
tahun 2009 sampai September tahun 2016 Puskesmas Mekarmukti di pimpin
oleh dr. H. Junaidi, M.Kes. Dari bulan Oktober sampai Desember 2016
Puskesmas Mekarmukti dipimpin oleh Plt yaitu Bapak Hariri, SKM, MM, M.
Epid. Bulan Januari sampai Februari 2018 dipimpin oleh dr. Rita Warsihayati,
M.Kes, dan dari bulan Maret sampai akhir tahun 2017 Puskesmas Mekarmukti
dipimpin oleh H. Firman, SKM

5
Profil Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017

2. Luas Wilayah dan Batas-batas


Luas wilayah kerja Puskesmas Mekarmukti adalah 2316 Ha (23,16
km²). Desa wilayah kerja yang paling luas adalah Desa Pasir Gombong 460 Ha
( 4,60 km² ) atau 19,86 % dari luas seluruhnya dan desa wilayah kerja paling
kecil adalah Desa Tanjung Sari 287 Ha ( 2,87 km²) atau 12,39 % dari luas
seluruhnya.
Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Mekarmukti adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Wilayah Puskesmas Cikarang
Sebelah Selatan : Kecamatan Cikarang Selatan
Sebelah Barat : Kecamatan Cikarang Barat
Sebelah Timur : Kecamatan Cikarang Timur

3. Wilayah Administrasi
Secara administrative Puskesmas Mekarmukti termasuk ke dalam
wilayah Kecamatan Cikarang Utara, jumlah desa wilayah kerja Puskesmas
Mekarmukti adalah enam desa meliputi 155 RT dan 50 RW. Keenam desa
tersebut adalah :
a. Desa Wangun Harja
b. Desa Harja Mekar
c. Desa Pasir Gombong
d. Desa Mekarmukti
e. Desa Simpangan
f. Desa Tanjung Sari
Jarak terjauh ke Puskesmas yaitu 10 km dan jarak terdekat yaitu 1 km
dengan waktu tempuh terlama adalah 30 menit dan waktu tempuh tercepat 5
menit, dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh desa di wilayah kerja
Puskesmas Mekarmukti relatif terjangkau.

B. Situasi Demografis
Penduduk sebagai sumber daya manusia merupakan potensi daerah yang
paling penting. Tentu saja hal ini perlu didukung dengan kualitas yang memadai.
Secara kuantitatif, jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Mekarmukti pada
tahun 2017 adalah 89.672 jiwa, terdiri dari laki-laki 45.431 jiwa dan perempuan

6
Profil Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017

44.241 jiwa, dengan jumlah rumah tangga sebanyak 26.317 KK, kepadatan
penduduknya rata – rata 3.872 jiwa per km2. (Tabel 1)
Jumlah penduduk dan KK masing – masing desa adalah sebagai berikut :
Desa Pasir Gombong 19.121 jiwa dengan 4.425 KK, Desa Simpangan 23.322 jiwa
dengan 5.586 KK, Desa Tanjung Sari 9.363 jiwa dengan 2.387 KK, Desa
Mekarmukti 21.719 jiwa dengan 7.738 KK, Desa Wangun Harja 6.832 jiwa
dengan 2.534 KK, dan Desa Harja Mekar 9.315 jiwa dengan 3.647 KK.
Tingkat kepadatan penduduk tertinggi yaitu di Desa Simpangan dengan
rata-rata 7.523 jiwa / km2 sedangkan Desa Wangun Harja merupakan desa
terendah kepadatannya yaitu 1.531 jiwa / km2 .
Meskipun tingkat kepadatan
penduduk mempunyai perbedaan tinggi, tetapi tingkat kepadatan hunian rumah
pada tiap desa hampir merata sebanyak 3,41 jiwa / rumah tangga /KK. ( Tabel 1 )

C. Tingkat Pendidikan
Persentase Tingkat Pendidikan Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas Wilayah
Kerja Puskesmas Mekarmukti

7
Profil Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017

Dari grafik di atas terlihat bahwa tingkat pendidikan penduduk wilayah


kerja Puskesmas Mekarmukti umur 10 tahun ke atas yang tertinggi yaitu pada
klasifikasi Tamat SMA 34.99 %, SD 30 % , SLTP 24,76 %, Tidak / Belum Tamat
SD 2,10 %, Akademi 4,60% dan Universitas 1 %. (Tabel 3 )

D. URAIAN TUGAS PUSKESMAS MEKARMUKTI

Uraian tugas mengacu pada struktur organisasi Puskesmas DTP Mekarmukti yang
terdiri dari :
1. Pimpinan yaitu Kepala Puskesmas yang mempunyai tugas memimpin dan
mengendalian pelaksanaan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam
wilayah kerjanya.
2. Pelaksana yaitu urusan tata usaha dan teknis
a. Urusan Tata Usaha, mempunyai tugas pelaksana administrasi urusan
kepegawaian, keuangan dan perlengkapan
b. Unit kerja teknis, yaitu unit yang dilaksanakan oleh jabatan fungsional yang
terdiri dari medis dan paramedis
Unit teknis terdiri dari :
1) Unit Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
 Melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit
 Melaksanakan kegiatan kesehatan lingkungan

8
Profil Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017

2) Unit Peningkatan Kesehatan Keluarga


 Melaksanakan kegiatan KIA, KB, imunisasi dan Usila
 Melaksanakan kegiatan perbaikan gizi
 Melaksanakan penyuluhan kesehatan ( promosi kesehatan )
3) Unit Pemulihan Kesehatan dan Rujukan
 Melaksanakan kegiatan pelayanan pengobatan dan gawat darurat
 Melaksanakan kegiatan rawat inap dan persalinan
 Melaksanakan pemberian rujukan
4) Unit Penunjang
 Melaksanakan kegiatan pelayanan Laboratorium sederhana / lengkap dan
radiologi
 Melaksanakan kegiatan pengelolaan obat – obatan

3. Poskesdes dan Bidan Desa


Poskesdes adalah Pos Kesehatan Desa yang didirikan di Desa di wilayah Kerja
Puskesmas untuk membantu masyarakat agar lebih dekat menjangkau
pelayanan kesehatan di desa.
Bidan Desa adalah seorang bidan yang ditugaskan membina wilayah desa di
wilayah kerja Puskesmas Mekarmukti

9
Profil Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017

E. Struktur Organisasi Puskesmas Mekarmukti

10
Profil Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017

F. Jenis – Jenis Pelayanan di Puskesmas Mekarmukti

1. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat


Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang esensial meliputi :
a. Upaya Promosi Kesehatan dan Upaya Kesehatan Sekolah
b. Upaya Penyehatan Lingkungan.
c. Upaya Perbaikan Gizi.
d. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana.
e. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
f. Upaya Perawatan Masyarakat

Sedangkan upaya kesehatan masyarakat pengembangan sebagai berikut:


a. Upaya Kesehatan Olah Raga
b. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
c. Upaya Kesehatan Kerja
d. Upaya Kesehatan Indera
e. Upaya Kesehatan Lansia
f. Upaya Kesehatan Jiwa
g. Upaya Pengobatan Tradisional

2. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) / Pelayanan Klinis


Merupakan pelayanan dalam dan luar gedung yang berupa pelayanan pemeriksaan
dan pengobatan, meliputi :

KEGIATAN FASILITAS PELAYANAN JENIS PELAYANAN

- Pemeriksaan pasien
- Penetapan diagnosa
DALAM GEDUNG BP Umum - Koordinasi lintas
program (Lab, Gigi)
- Rujukan
- Pemeriksaan pasien
diatas usia 45 tahun
- Penetapan diagnosa
BP Lansia
- Koordinasi lintas
program (Lab, Gigi)
- Rujukan

11
Profil Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017

- Pemeriksaan pasien
- Penetapan diagnosa
MTBS (Manajemen
- Koordinasi lintas
Terpadu Balita Sakit)
program (Lab, Gigi,
- Rujukan
- Pemeriksaan pasien
- Penetapan diagnosa
- Koordinasi lintas
BP Gigi program
(Laboratorium,
Umum)
- Rujukan
- Pemeriksaan Ibu
Hamil
- Pemeriksaan Ibu dan
Anak
- Pelayanan KB
(Pemasangan
/Pengangkatan IUD/
KIA/ KB
Alat kontrasepsi
lainnya
- Imunisasi
- Koordinasi lintas
program (Lab, Gigi)
- Konseling
- Rujukan
- Kosultasi Gizi
- Penimbangan BB
- Pengukuran TB
- Pelayanan kesehatan
Ruang Gizi
balitas gizi buruk
- Koordinasi lintas
program (lab )
- Rujukan
- Melakukan
pelayanan kegawat
daruratan
Unit Gawat Darurat (UGD)
- Tindakan bedah
minor
- Melayani rujukan
- Melakukan
pemeriksaan dan
Unit Rawat Inap pelayanan pasien
rawat inap
- Rujukan
- Melayani pasien
persalinan
Pelayanan Persalinan
- Rujukan

12
Profil Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017

- Pojok Gizi
- Sanitasi (PHBS)
- Kesehatan Jiwa
- Kesehatan Mata
Kilinik Klinik Konseling
- Kesehatan
Reproduksi/PKPR
- TB Paru , Kusta
- KIP/K
- Pemeriksaan
specimen darah,
urine, sputum
Laboratorium
- Koordinasi lintas
program
- Rujukan
- Melayani obat bagi
pasien rawat jalan ,
UGD, rawat inap ,
Persalinan
Ruang Obat
- Menyediakan
keperluan obat bagi
pelayanan kesehatan
di Pusling
- Pembuatan surat
rujukan
Rujukan - Merujuk pasien
Persalinan ke RS dgn
ambulance

- Posyandu Melayani masyarakat yang


- Posbindu / Lansia tinggal jauh dari Puskesmas
LUAR GEDUNG
- Poskesdes dan membutuhkan
- Pusling pelayanan kesehatan

13
Profil Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017

BAB III

14
Profil Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017

BAB IV
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

A. Mortalitas

1. Angka Bayi Lahir Mati


Bayi lahir mati adalah jumlah bayi yang dilahirkan mati per 1000 bayi yang
lahir. Kejadian ini biasa disebut dengan Intra Uterine Fetal Death (IUFD), yang
bisa disebabkan oleh beberapa hal di antaranya pertumbuhan janin terganggu,
Kelainan bawaan, Ibu hamil dengan trauma, infeksi virus Toksoplasma dan
pengaruh obat – obatan yang dikonsumsi ibu pada saat kehamilan.
Pada tahun 2017 di wilayah kerja Puskesmas Mekarmukti ditemukan 1
kasus bayi lahir mati yaitu Desa Mekarmukti ( Tabel 4 )

2. Angka Kematian Bayi


Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate ( IMR) adalah
jumlah kematian bayi dibawah usia satu tahun pada tiap 1000 kelahiran hidup.
Angka ini merupakan indikator yang sensitif terhadap ketersediaan, pemanfaatan
dan kualitas pelayanan kesehatan terutama pelayanan perinatal.
Disamping itu AKB juga mempunyai hubungan dengan pendapatan
keluarga, jumlah anggota keluarga, pendidikan ibu dan keadaan gizi keluarga.
Angka ini juga merupakan indikator yang terbaik untuk menilai pembangunan
sosial ekonomi masyarakat secara menyeluruh.
Berbagai upaya telah dilakukan di Puskesmas Mekarmukti untuk
menurunkan Angka Kematian Bayi tersebut, seperti peningkatan cakupan ANC ibu
hamil, deteksi dini resti ibu hamil dengan melaksanakan kelas ibu hamil,
melaksanakan kegiatan Audit Maternal Perinatal ( AMP ) pada kasus kematian
bayi, dan melalui kemajuan manajemen program bagi petugas kesehatan
khususnya Bidan di Desa serta peningkatan peran serta masyarakat.
Berdasarkan data dari SP3 Puskesmas Mekarmukti tahun 2017 tidak ada
kasus kematian bayi (Tabel 5)

15
Profil Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017

Grafik Jumlah Kematian Bayi Puskesmas Mekarmukti Tahun 2015 - 2017

Penyebab Kematian Bayi di Puskesmas Mekarmukti Tahun 2015 - 2017

No Penyebab Kematian 2015 2016 2017


1 Tetanus 0 0 0
2 Asfiksia 2 2 0
3 Infeksi 0 0 0
4 Kelainan Kongenital 0 0 0
5 BBLR 0 0 0
6 Hipotermi 0 0 0
7 IUFD 0 0 0
Jumlah 2 2 0

3. Angka Kematian Balita ( AKABA )


Angka Kematian Balita ( 1-5 tahun ) adalah jumlah anak yang meninggal
sebelum mencapai umur 5 tahun per 1000 kelahiran hidup. Angka Kematian Balita
ini disamping menggambarkan keberhasilan program KIA, juga menggambarkan
keadaan lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan Balita seperti gizi,
sanitasi, penyakit menular dan kecelakaan.
Pada tahun 2017 tidak ada kematian Anak Balita yang terjadi di Puskesmas
Mekarmukti. ( Tabel 5 )

4. Angka Kematian Ibu ( AKI )


Angka Kematian ibu adalah banyaknya kematian perempuan pada saat
hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan
tempat persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya dan pengelolaannya, dan
bukan karena sebab – sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup.

16
Profil Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017

Angka kematian ibu merupakan indikator kesehatan yang cukup penting,


angka kematian ibu diketahui dari jumlah kematian karena kehamilan, persalinan
dan ibu nifas per jumlah kelahiran hidup di wilayah tertentu dalam waktu tertentu.
Angka kematian ibu mencerminkan resiko yang dihadapi ibu – ibu
selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh : keadaan sosial ekonomi
dan kesehatan menjelang kehamilan, kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan
dan kelahiran, serta tersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan
termasuk pelayanan prenatal dan obstetric.
Pada tahun 2017, terdapat 1 kematian ibu bersalin yaitu dari Desa
Mekarmukti yang disebabkan karena Pre Eklampsi Berat (PEB) dan Solusio
Placenta ( Laporan LB 3 KIA tahun 2017 ) ( Tabel 6 )

Penyebab Kematian Ibu Maternal Pada Puskesmas Mekarmukti


Tahun 2015 – 2017

No Penyebab Kematian 2015 2016 2017


1 Pendarahan post partum / Atonia Uteri 0 0 0
2 Ruptur Uteri 0 0 0
3 Pre Eklampsi Berat Post Partum 1 0 1
4 Eklampsi 0 0 0
5 Jantung 0 1 0
6 Emboli air ketuban 2 0 0
Jumlah 3 1 1

Grafik Angka Kematian Ibu Pada Puskesmas Mekarmukti

Tahun 2015 - 2017

17
Profil Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017

B. Morbiditas / Angka Kesakitan

1. Penyakit Menular
a. Penyakit Demam Berdarah

Dari grafik di atas terlihat bahwa kasus DBD di Puskesmas Mekarmukti


mengalami penurunan yang signifikan yaitu dari 88 kasus pada tahun 2016,
menjadi 36 kasus pada tahun 2017. ( Tabel 21 )

b. Penyakit Diare
Jumlah kasus diare yang terjadi di Puskesmas Mekarmukti mengalami
penurunan. Pada tahun 2017 kasus diare sebanyak 1452 kasus, dan pada tahun
2016 sebanyak 1649 kasus. (Tabel 13)

18
Profil Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017

Grafik Jumlah Kasus Diare Puskesmas Mekarmukti Tahun 2015 – 2017

c. Penyakit Tuberkulosis
Jumlah penemuan kasus baru TB Paru di Puskesmas Mekarmukti pada
tahun 2017 dengan BTA (+) sebanyak 70 kasus dan kasus lama 30 kasus. Jumlah
total penderita TB Paru sebanyak 100 orang. Jumlah tersebut mengalami
penurunan dari tahun 2016 yang sebanyak 81 kasus TB Paru baru. (Tabel 7).
Sedangkan angka kasus TB Paru pada tahun 2015 sebanyak 51 kasus

Grafik Jumlah Kasus Baru TB Paru dengan BTA (+)


Puskesmas Mekarmukti Tahun 2015 – 2017

d. Penyakit Campak
Tahun 2017 ditemukan kasus campak di Puskesmas Mekarmukti sebanyak
42 kasus (Tabel 20 ).

19
Profil Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017

e. Penyakit Difteri
Tahun 2017 di Puskesmas Mekarmukti tidak ditemukan Kasus penderita
Difteri (Tabel 19).

f. Penyakit HIV
Pada tahun 2017 terdapat penderita HIV positif sebanyak 2 orang ( Tabel
11). Hal ini sebagai indikator diperlukannya sosialisasi dan penyuluhan tentang
bahaya HIV / AIDS dengan lebih intensif sehingga bisa diminimalisir angka
kejadian penemuan kasus baru HIV

g. Penyakit Kusta
Tahun 2017 di wilayah kerja Puskesmas Mekarmukti tidak ditemukan
penderita baru kusta Pausi Basiler (PB) sedangkan penderita kusta Multi Basiler
tercatat sebanyak 14 orang. Total penderita kusta di wilayah kerja Puskesmas
Mekarmukti sebanyak 14 orang. ( Tabel 14 )
Data Penderita Kusta Baru Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017

NO DESA PB MB

1 Wangun Harja 0 2

2 Harja Mekar 0 1

3 Pasir Gombong 0 2

4 Mekarmukti 0 5

5 Simpangan 0 1

6 Tanjung Sari 0 3

JUMLAH 0 14

Grafik Penderita Kusta Puskesmas Mekarmukti Tahun 2015–2017

20
Profil Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017

2. Penyakit Tidak Menular


Penyakit tidak menular seperti penyakit kardiovaskuler, hypertensi, Diabetes
Melitus, tumor, tukak lambung, Dyspepsia, Myalgia, dll relative banyak ditemukan
di Puskesmas Mekarmukti. Untuk beberapa penyakit PTM seperti Myalgia dan
Dyspepsia termasuk dalam 20 jenis penyakit teratas pada kunjungan pasien
Puskesmas Mekarmukti.

3. Kesehatan Gigi
Penyakit – penyakit yang berhubungan dengan kesehatan gigi yang
ditemukan di Puskesmas Mekarmukti di antaranya penyakit pulpa dan jaringan
periapikal, penyakit gusi, jaringan periodontal dan tulang alveolar, tumpatan gigi,
tambal gigi, gangguan gigi dan jaringan penunjang lainnya, dll. Penyakit –
penyakit tersebut masih menempati urutan atas dari pola penyakit utama yang ada
di wilayah Puskesmas Mekarmukti. Banyaknya kasus penyakit gigi menunjukkan
bahwa masih rendahnya pengetahuan masyarakat untuk menjaga dan merawat
kesehatan gigi.

4. Pola Penyakit

Jenis dan diagnosa penyakit pasien yang berkunjung ke Puskesmas


Mekarmukti tercatat dalam laporam SP3 Puskesmas yaitu pada laporan LB 1
penyakit. Pola penyakit yang terjadi berubah-ubah setiap tahun. Dari data tersebut
dapat diketahui pola penyakit utama di Puskesmas Mekarmukti tahun 2017 sebagai
berikut :
TABEL POLA 20 PENYAKIT TERBANYAK
21
Profil Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017

PUSKESMAS MEKARMUKTI
TAHUN 2017

NO JENIS PENYAKIT ICD - X JUMLAH %


1 Peny. ISPA akut tidak spesifik J06.9 2267 11,12
2 Nasofaringitis Akut ( Common Cold ) J00 1590 7,80
3 Diare dan Gasteroenteritis A09 1053 5,16
4 Gejala dan tanda umum lainnya R68 1021 5,01
5 Demam Paratifoid, tidak spesifik A01.4 976 4,79
6 Myalgia M79.1 969 4,75
7 Dyspepsia K30 952 4,67
Peny. Gusi, jaringan periodontal dan
8 K05 852 4,18
tulang alveolar
9 Demam Tifoid A01.0 796 3,90
10 Demam yang tidak diketahui sebabnya R50 727 3,57
11 Peny. Pulpa dan jaringan Periapikal K04 695 3,41
Gangguan gigi dan jaringan penunjang
12 K08 574 2,82
lain
13 Migren dan sindrom nyeri kepala lainnya G43 531 2,60
14 Dermatitis Kontak L23 525 2,57
15 Conjunctivitis H10.9 299 1,47
16 Neuralgia dan Neuritis, tidak spesifik M79.2 273 1,34
17 Asma J45 268 1,31
18 Hypertensi Primer ( Essensial ) I10 263 1,29
19 Faringitis akut J02 255 1,25
20 Dermatitis lain, tidak spesifik (Eksema) L30.9 233 1,14
Penyakit Lain – Lainnya 5271 25,85

JUMLAH 20.390 100

C. Upaya Kesehatan

1. Pelayanan Kesehatan Ibu hamil


Cakupan pelayanan ibu hamil K1 mencapai 162,7 % dan K4 mencapai
158,8 %. Realisasi cakupannya melebihi 100 %, karena sasaran yang ditentukan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi turun drastis dibandingkan dengan
sasaran tahun 2016. (Tabel 29)

22
Profil Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017

2. Cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan


Cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan juga tinggi yaitu
sebesar 160,8 %. Realisasi cakupannya melebihi 100 %, karena sasaran yang
ditentukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi turun drastis dibandingkan
dengan sasaran tahun 2016. Hal ini juga menandakan tingginya kesadaran
masyarakat untuk mendatangi pusat kesehatan untuk melakukan persalinan yang
aman karena ditolong oleh tenaga yang profesional (Tabel 29)

3. Pelayanan ibu nifas


Cakupan pelayanan pada ibu nifas juga tinggi yaitu sebesar 162,9 %. Hal
ini berarti cakupan pelayanan ibu nifas juga melebihi daeri target sasaran yang
ditentukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi

4. Penanganan Komplikasi Kebidanan dan neonatal


Cakupan penanganan komplikasi kebidanan mencapai 103,89 % sedangkan
untuk pelayanan penanganan komplikasi neonatal sebesar 91,6 %.

5. Pelayanan Kesehatan Bayi


Pada tahun 2017 terdapat bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
sebanyak 20 bayi atau 0,7 % dari total bayi yang lahir di wilayah kerja Puskesmas
Mekarmukti (Tabel 37). Hal ini perlu mendapat perhatian khusus dan monitoring
yang intensif dari tenaga kesehatan untuk memantau perkembangan bayi tersebut.
Untuk cakupan kunjungan bayi pada KN 1 mencapai 100 % dan KN3 /
lengkap mencapai 100% (Tabel 38)
Cakupan pemberian ASI ekslusif mencapai 14,3 % (Tabel 39). Cakupan
tersebut masih belum mencapai target yang seharusnya 70 %. Hal ini disebabkan
oleh berbagai faktor, yaitu kurangnya sosialisasi dan kurangnya kesadaran dan
pemahaman masyarakat akan pentingnya ASI eksklusif buat bayi, serta masih
kuatnya mitos yang tidak benar tentang pemberian makanan tambahan untuk bayi
karena jika hanya diberi ASI maka bayi masih lapar dan tidurnya tidak nyenyak.

23
Profil Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017

6. Status Gizi
Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi masalah gizi antara lain
Program Upaya Perbaikan Gizi Keluarga ( UPGK ). Program perbaikan gizi
bertujuan meningkatkan mutu konsumsi pangan sehingga berdampak pada keadaan
status gizi masyarakat. Peningkatan status gizi diarahkan pada peningkatan
intelektualitas, produktivitas dan prestasi kerja serta penurunan angka gizi kurang.
Pemberian Vitamin A untuk anak balita 1-4 tahun dan ibu nifas, pemberian
Fe pada Ibu hamil, penyuluhan, dan upaya lain yang berhubungan dengan
peningkatan gizi masyarakat merupakan kegiatan program gizi yang dilaksanakan
di Puskesmas Mekarmukti .
Pada tahun 2017 banyak ditemukan kasus gizi buruk di wilayah Puskesmas
Mekarmukti yaitu sebanyak 5 kasus (Tabel 48) dan balita gizi kurang sebanyak 42
Balita ( Tabel 47 ). Masih ditemukannya kasus gizi buruk merupakan indikator
masih belum berhasilnya salah satu tujuan pembangunan kesehatan yang tertuang
dalam Millenium Development goals pada tahun 2015 yaitu menanggulangi
kemiskinan dan kelaparan.

7. Cakupan Imunisasi
Imunisasi adalah salah satu upaya untuk pencegahan dan pengendalian
penyakit menular. Di antara berbagai macam jenis imunisasi yang ada, yang
diwajibkan oleh pemerintah hanya lima jenis imunisasi yang disebut imunisasi
dasar lengkap, yg terdiri dari DPT, HB, BCG, Campak dan Polio.
Cakupan imunisasi dasar lengkap Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017 rata
– rata sangat tinggi yaitu sekitar 158,1 %. (Tabel 43). Realisasi cakupannya
melebihi dari sasaran yang ditentukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi.
Sedangkan cakupan imunisasi menurut desa wilayah kerja, semua desa
sudah merupakan desa UCI (Tabel 41)

8. Cakupan Distribusi Vitamin A


Distribusi vitamin A setiap tahun dibagi menjadi dua kategori, yaitu :
a. Distribusi vitamin A untuk bayi ( 6 – 11 bulan )
Cakupan distribusi kapsul vitamin A untuk bayi ( 6 – 11 Bulan ) pada tahun
(selama tahun) adalah cakupan bayi ( 6 – 11 bulan ) yang mendapat kapsul

24
Profil Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017

vitamin A dosis 100.000 SI ( kapsul warna biru ) di wilayah kerja dalam kurun
waktu satu tahun.
Cakupan distribusi kapsul vitamin A untuk bayi ( 6 -11 bulan )
Puskesmas Mekarmukti tahun 2017 sebesar 142,81 % ( Tabel 44 ). Cakupan
tersebut melebihi target 100 % dikarenakan sasaran dari Dinas Kesehatan
turun drastic pada tahun 2017. Hal ini juga bisa sebagai indicator kesadaran
masyarakat akan pentingnya pemberian vitamin A untuk bayi.

b. Distribusi vitamin A untuk anak balita ( 12 – 59 bulan )


Cakupan distribusi kapsul vitamin A bagi anak balita bayi (12 - 59
bulan) selama satu tahun adalah cakupan ( proporsi ) anak balita (12 – 59
bulan) yang mendapat kapsul vitamin A dengan dosis 200.000 SI ( kapsul
warna merah ) selama satu tahun ( pada bulan Februari dan Agustus ) yang ada
di wilayah kerja Puskesmas, untuk cakupan diambil yang terendah antara
Februari / Agustus.
Cakupan distribusi kapsul vitamin A bagi anak balita bayi (12 - 59
bulan) Puskesmas Mekarmukti tahun 2017 mencapai 88,14 %. ( Tabel 44 )

9. Cakupan Keluarga Berencana


Proporsi jumlah peserta KB baru wilayah kerja Puskesmas Mekarmukti
tahun 2017 sebanyak 3.969 akseptor. Yang terdiri dari peserta KB MKJP sebanyak
124 akseptor dan 3.845 peserta KB Non MKJP. ( Tabel 35 )
Sedangkan proporsi jumlah peserta KB aktif yaitu sebanyak 14.886
akseptor, yang terdiri dari 1.809 akseptor KB MKJP dan 13.077 akseptor KB Non
MKJP. ( Tabel 34 ).
10. Penjaringan anak sekolah dan UKGS
Penjaringan anak sekolah ditujukan untuk siswa kelas 1 Sekolah Dasar di
wilayah kerja Puskesmas Mekarmukti. Pada kegiatan ini dilakukan pemeriksaan
fisik, tinggi badan, berat badan, dan pemeriksaan gigi. Tujuan dari kegiatan ini
yaitu melakukan screening kesehatan sedini mungkin. Cakupan penjaringan tahun
2017 mencapai 83,72 %. (Tabel 49).
Sedangkan untuk program upaya kesehatan gigi sekolah (UKGS), sekolah
dasar yang mendapat pelayanan gigi dengan program sikat gigi masal adalah

25
Profil Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017

sebanyak 3 SD yaitu 7 %. Dan jumlah murid yang diperiksa gigi mencapai 29,9%
(Tabel 51)

11. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut


Pelayanan kesehatan pada usia lanjut juga menjadi salah satu program
kesehatan Puskesmas Mekarmukti yang termasuk dalam upaya kesehatan
pengembangan. Kegiatan ini dilakukan di dalam gedung yaitu klinik lansia dan di
luar gedung yaitu dengan posbindu.
Cakupan pelayanan kesehatan pada lansia mencapai 72,11% (Tabel 52)

D. Analisis Kesehatan Lingkungan

Analisis kesehatan lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Mekarmukti


dapat dilihat dari persentase rumah sehat yang diperiksa dan keluarga yang
berperilaku hidup bersih dan sehat, yang meliputi akses air bersih, jamban
keluarga, dan sarana sanitasi dasar lainnya. Berdasarkan hasil pendataan dan
pemeriksaan dari program Kesehatan Lingkungan ( Kesling ) didapatkan hasil sbb :
 Rumah sehat : 85,99 % (Tabel 58)
 Keluarga ber – PHBS : 74,3 % (Tabel 57)
 Jamban keluarga : 87,1 % (Tabel 61)
 Akses air bersih : 95,92 % (Tabel 59)
 Hunian rumah : Rata-rata 3,76 orang / KK
 Polusi udara : Tinggi ( Dekat dengan kawasan industri )
 Lingkungan rumah : masih ada yang belum memenuhi syarat
Masih banyaknya keluarga yang belum mempunyai jamban keluarga dan
persentase rumah sehat yang belum mencapai 100%, secara keseluruhan
menunjukkan derajat kesehatan lingkungan yang masih belum baik, sehingga lebih
diperlukan lagi upaya – upaya yang dapat meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Mekarmukti, salah satunya dapat melalui
penyuluhan secara intensif baik melalui kader posyandu, tokoh-tokoh masyarakat
maupun kepada masyarakat secara langsung.

26
Profil Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017

E. KUNJUNGAN PASIEN PUSKESMAS MEKARMUKTI


1. Kunjungan Rawat Jalan
Kunjungan pasien rawat jalan Puskesmas Mekarmukti tahun 2017 sebanyak
33.283 orang. Kunjungan tersebut dari berbagai pelayanan yang ada di Puskesmas
Mekarmukti, yaitu klinik umum, klinik gigi, klinik anak, klinik ibu, pusling, rawat
jalan sore, dll
KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN
PUSKESMAS MEKARMUKTI
TAHUN 2017

JUMLAH KUNJUNGAN
NO JUMLAH
BULAN BARU LAMA
1 JAN 2020 979 2999
2 FEB 1362 1999 3361
3 MAR 2425 1338 3763
4 APRIL 1835 1127 2962
5 MEI 1826 1254 3080
6 JUNI 1058 856 1914
7 JULI 1770 1243 3013
8 AGUS 1783 1166 2949
9 SEPT 1410 794 2204
10 OKT 1780 843 2623
11 NOV 1705 748 2453
12 DES 1239 723 1962
TOTAL 20.213 13.070 33.283

2. Kunjungan Rawat Inap

Kunjungan pasien rawat inap Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017 sebanyak


1.124 pasien, yang terdiri dari rawat inap dan PONED

KUNJUNGAN PASIEN RAWAT INAP


PUSKESMAS MEKARMUKTI

27
Profil Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017

TAHUN 2017

NO BULAN JUMLAH KUNJUNGAN

1 JAN 111
2 FEB 79
3 MAR 149
4 APRIL 97
5 MEI 91
6 JUNI 78
7 JULI 81
8 AGST 76
9 SEPT 100
10 OKT 83
11 NOV 85
12 DES 94
JUMLAH 1124

BAB V
SITUASI SUMBER DAYA

A. Sumber Pembiayaan Kesehatan


Sumber pembiayaan kesehatan di Puskesmas Mekarmukti tahun 2017
bersumber dari :

28
Profil Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017

1. APBD Kabupaten / Biaya Operasional Puskesmas ( BOP )


2. Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM )
3. Bantuan Operasional Kesehatan ( BOK )
4. Jaminan Kesehatan Nasional / JKN - BPJS

B. Sarana Kesehatan

1. Poskesdes
Poskesdes yang ada di Puskesmas Mekarmukti berada di dua desa
yaitu Desa Wangun Harja dan Desa Harja Mekar. Poskesdes ini berperan
dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di daerah yang jauh dari Puskesmas
Induk dan cakupan pelayanan penduduknya relatif besar.

2. Posyandu
Dalam rangka mendekatkan dan memeratakan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat, telah dibentuk Pos Pelayanan Terpadu ( Posyandu ) yang
melayani sasaran masyarakat rawan di antaranya bayi, balita, ibu hamil, ibu
menyusui, PUS dan WUS.
Jumlah Posyandu yang ada di Puskesmas Mekarmukti adalah 91
Posyandu yang tersebar di enam desa wilayah kerja. Apabila dibandingkan
dengan jumlah KK yang ada, maka setiap Posyandu rata – rata melayani 262
KK. Posyandu tersebut terbagi dalam empat strata yang terdiri dari 40 strata
Pratama, 42 strata Madya, 4 strata Purnama dan 5 strata Mandiri.
( Tabel 69 )

C. Sumber Daya Manusia


Jumlah seluruh tenaga (PNS) yang ada di Puskesmas Mekarmukti adalah
41 orang, yang terdiri dari 1 tenaga Struktural Kepala Puskesmas, 3 Tenaga Medis,
1 Tenaga Kesmas, 17 Bidan, 11 Perawat, 1 Tenaga farmasi, 1 orang Analis, 2
Radiografer, 1 Tata Usaha, 3 Tenaga Non kesehatan (Tabel 72-80).
Di samping itu Puskesmas Mekarmukti juga mempunyai tenaga Bidan PTT
sebanyak 3 orang, Bidan honor 6 Orang, Perawat honor 4 orang, Perawat Gigi 1

29
Profil Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017

Orang, Analis honor 1, Tenaga administrasi honor 2 Orang dan Cleaning Service 3
orang.
Daftar Ketenagakerjaan Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017

No Jenis Tenaga PNS PTT Honor Jumlah

1 Struktural Kapus 1 0 0 1
2 Dokter umum 2 0 0 2
3 Dokter Gigi 1 0 0 1
4 Sarjana Kesmas 1 0 0 1
5 Perawat 11 0 4 15
6 Bidan 17 3 6 26
7 Perawat Gigi 0 0 1 1
8 Tata Usaha 1 0 0 1
9 Nutrisionis 0 0 0 0
10 Analis Kesehatan 1 0 1 2
11 Radiografer 2 0 0 2
12 Apoteker 1 0 0 1
13 Pekarya Kesehatan 3 0 0 3
14 Cs / Lain lain 0 0 5 5
Jumlah 41 3 17 61

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Puskesmas Mekarmukti terletak di Desa Mekarmukti, Kecamatan Cikarang


Utara wilayah kerjanya seluas 23,16 km², terdiri dari 6 Desa yaitu Desa
Wangun Harja, Desa Harja Mekar, Desa Pasir Gombong, Desa Mekarmukti,
Desa Simpangan dan Desa Tanjung Sari.

2. Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Mekarmukti adalah 89.672 jiwa,


dengan jumlah rumah tangga sebanyak 26.317 KK. Dengan porsi jumlah
penduduk laki – laki sebanyak 45.431 jiwa dan jumlah penduduk perempuan
sebanyak 44.241 jiwa. Jumlah penduduk terbanyak adalah Desa Simpangan
yaitu sebanyak 23.322 jiwa. Dan jumlah penduduk terendah adalah Desa
Wangun Harja 6.832 jiwa.

30
Profil Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017

3. Tingkat pendidikan masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Mekarmukti


sudah cukup bagus, di mana masyarakat yang tamat SMA / MA 34,99 %
adalah prosentase tertinggi dibandingkan dengan jenjang pendidikan lainnya.

4. Pada program KIA terjadi satu kasus lahir mati yaitu di Desa Mekarmukti.
Kasus kematian bayi (AKB) tidak ditemukan dan pada AKABA juga tidak ada
kasus kematian balita. Pada kasus kematian ibu juga terjadi satu kasus
kematian ibu bersalin di Desa Mekarmukti yang disebabkan oleh kelainan Pre
Eklampsi Berat (PEB) dan Solusio Placenta.

5. Dari Pengunjung Puskesmas Mekarmukti selama tahun 2017, diketahui 20 pola


penyakit utama, lima teratas yaitu : penyakit ISPA akut tidak spesifik sebanyak
2.267 kasus (11,12%), Nasofaringitis Akut ( Common Cold ) sebanyak 1.590
kasus (7,80%), Diare dan gasteroenteritis sebanyak 1.053 kasus (5,16%),
Gejala dan Tanda umum lainnya sebanyak 1.021 kasus (5,01%), , dan Demam
paratyphoid tidak spesifik 976 kasus (4,79%).

6. Untuk penyakit Demam berdarah dengue (DBD) mengalami penurunan dari


tahun 2016 yaitu dari 88 kasus menjadi 36 kasus.

7. Penyakit ISPA yaitu pneumonia terdapat 77 penderita, sedangkan penyakit


diare terdapat 1.452 kasus dan menempati urutan ketiga dari 20 penyakit
terbanyak di Puskesmas Mekarmukti sehingga menjadi prioritas untuk
mendapatkan penanganan yang lebih serius.

8. Pada tahun 2017 juga masih banyak ditemukan kasus baru TB Paru sebanyak
70 kasus dengan BTA Positif, dan total kasus pasien TB Paru sebanyak 100
pasien. Dan penyakit kusta baru sebanyak 14 orang penderita kusta MB .

9. Pada tahun 2017 ditemukan dua orang penderita HIV positif di wilayah kerja
Puskesmas Mekarmukti. Hal ini sebagai indikator diperlukannya sosialisasi dan
penyuluhan tentang bahaya HIV / AIDS dengan lebih intensif sehingga bisa
diminimalisir angka kejadian penemuan kasus baru HIV

31
Profil Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017

10. Indikator kesehatan lingkungan sudah mencapai target dilihat dari cakupan air
bersih, jamban keluarga, cakupan rumah sehat dan keluarga ber PHBS yang
rata – rata di atas 70 %. Akan tetapi masih menjadi prioritas masalah karena
belum mencapai 100 %.

11. Dalam status gizi, tahun 2017 masih terdapat banyak Balita gizi buruk
sebanyak 5 kasus. Sedangkan untuk status Balita gizi kurang mengalami
penurunan dari tahun lalu yaitu dari 53 Balita menjadi 42 balita. Hal ini
membuktikan masih rawannya daya beli masyarakat untuk memenuhi asupan
gizi keluarga disamping perlunya peningkatan pemberian makanan tambahan
bagi anak dengan status gizi buruk dan penyuluhan tentang gizi pada
masyarakat.

12. Pelayanan imunisasi pada tahun 2017 di wilayah kerja Puskesmas Mekarmukti
sudah mencapai UCI.

13. Cakupan distribusi Vitamin A untuk Balita ( 6-59 Bulan ) Puskesmas


Mekarmukti yaitu 88,14 %

14. Cakupan ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan masih sangat sedikit yaitu 14,3
% dari target yang seharusnya 70%. Hal ini masih menjadi masalah prioritas
yang harus segeradi tindaklanjuti. Mengenai hal-hal yang menjadi penyebab
kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif
pada bayi serta meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat.

15. Proporsi jumlah peserta KB baru wilayah kerja Puskesmas Mekarmukti tahun
2017 sebanyak 3.969 akseptor. Yang terdiri dari peserta KB MKJP sebanyak
124 akseptor dan 3.845 peserta KB Non MKJP

16. Cakupan pemeriksaan kesehatan ( Penjaringan ) anak Sekolah Dasar tahun


2017 mencapai 29,9 % dari total keseluruhan siswa SD/MI. Sedangkan
cakupan pelayanan kesehatan untuk SD / MI adalah 83,72 %

32
Profil Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017

17. Jumlah seluruh tenaga di Puskesmas Mekarmukti sebanyak 60 orang yang


terdiri dari 1 tenaga struktural Kepala Puskesmas, 1 Tata Usaha, 3 tenaga
medis, 11 perawat, 26 bidan, 1 tenaga farmasi, 1 tenaga kesmas, 1 Analis, 2
tenaga Radiografer, 3 tenaga non kesehatan, 3 Bidan PTT, 11 tenaga honor dan
5 cleaning service / lain-lain.

18. Pembiayaan kesehatan Puskesmas Mekarmukti tahun 2017 bersumber dari


APBD Kabupaten / Biaya Operasional Puskesmas (BOP), UKM, Dana Alokasi
Khusus yaitu Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)

19. Peran serta masyarakat sudah cukup baik dengan adanya 91 Posyandu, yang
terdiri dari 40 strata pratama, 42 strata madya, 4 strata purnama, dan 5 strata
mandiri. Dan keenam desa wilayah kerja Puskesmas Mekarmukti sudah
menjadi desa siaga. Dan terdapat 3 desa yang menjadi desa siaga aktif.

B. Saran

1. Agar pengelolaan data bisa berjalan dengan baik, diperlukan kerjasama yang
lebih baik lagi antar lintas program dan lintas sektor sehingga data yang
dibutuhkan dapat diterima tepat waktu, lebih lengkap dan akurat.

2. Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, mengurangi angka


kesakitan serta mengurangi angka status gizi buruk dan gizi kurang, diperlukan
upaya – upaya dari semua pihak terkait seperti penyuluhan kesehatan untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat agar berperilaku hidup bersih dan sehat
serta penyuluhan tentang gizi pada masyarakat.

3. Dengan jumlah penduduk yang besar yaitu sebanyak 89.672 jiwa, cakupan
pelayanan Puskesmas Mekarmukti sudah tidak memenuhi standar lagi,
sedangkan cakupan yang ideal adalah satu puskesmas melayani 30.000
penduduk. sehingga dibutuhkan suatu pemecahan masalah misalnya dengan

33
Profil Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017

mendirikan Puskesmas Pembantu atau memecah wilayah kerja dengan


mendirikan Puskesmas lagi.

4. Penyusunan buku profil kesehatan ini diharapkan dapat menjadi bahan dasar
untuk pengambilan keputusan yang berdasarkan fakta untuk rencana tindak
lanjut dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dan juga bisa
digunakan sebagai indikator untuk mengetahui keberhasilan dari pelaksanaan
semua program di Puskesmas.

DAFTAR PUSTAKA

Kantor Kecamatan Cikarang Utara. 2017. Profil Desa tahun 2017. Kecamatan

Cikarang Utara. Kabupaten Bekasi.

Program KIA Puskesmas Mekarmukti.2017.Laporan Tahunan KIA Tahun 2017

Puskesmas Mekarmukti. 2017. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas. 2017.

Puskesmas Mekarmukti. Kec. Cikarang Utara. Kab. Bekasi.

Puskesmas Mekarmukti.2017. Form Pendataan Inventori Puskesmas Tahun 2017

Sie. Infokes. Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi.Sasaran Penduduk 2017.

34
Profil Puskesmas Mekarmukti Tahun 2017

35

Anda mungkin juga menyukai