Laporan Bahan Dan Proses Engsel
Laporan Bahan Dan Proses Engsel
Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah
mengenai “Pembuatan Engsel Kupu - Kupu” dengan baik.
Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pemilihan
Bahan dan Proses dengan mengacu dari buku-buku literatur yang mencakup pada
management teknik pemeliharaan.
1. Bapak Kusharjanto. ST., MT. selaku Dosen mata kuliah Metalugi fisik di
Universitas Negeri Achmad Yani Cimahi.
Demikian tugas ini kami buat semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
2.3.1 Proses – proses Heat Treatment ....... Error! Bookmark not defined.
ii
3.2.4 Polishing.......................................................................................... 12
3.2.5 Finishing.......................................................................................... 13
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Engsel adalah alat untuk memasang pintu, jendela atau perabot lain pada
kusen maupun media sejenis untuk menciptakan sistem buka tutup. Engsel ini
banyak sekali jenis dan sistem penggunaanya.
Di setiap perabotan baik perabotan rumah tanggan ataupun perabotan
kantor, Engsel biasa dipasang untuk sistem buka tutup pintu, lemari, jendela, dan
masih banyak lagi. Engsel yang biasa digunakan untuk sistem buka tutup ini
adalah engsel kupu – kupu (butterfly) Disebut engsel kupu – kupu sebab
bentuknya memang seperti binatang kupu – kupu. Engsel ini punya tampilan
bermcam – macam dengan pola yang berbeda – beda. Namun pada umumnya
ukurannya hanya kecil saja. Selain bisa dipakai untuk menyatukan dua komponen,
engsel ini juga dapat memunculkan kesan yang lebih artistik sehingga sering
dipasang di bagian luar
Engsel merupakan sebuah hasil atau produk dari pabrik furnitur besi yang
mana dalam pembuatannya melaui tahapan-tahapan proses manufaktur dan
pemilihan bahan yang sesuai untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Jenis dan bentuk engsel sendiri dapat disesuaikan dari permintaan dan
fungsi engsel itu nantinya, karena ada banyak jenis engsel yang memiliki
kelebihan dan kekuranganya masing – masing.
Dari latar belakang tersebut, maka disusunlah makalah ini untuk
mengetahui proses-proses manufaktur yang diterapkan dalam pembuatan engsel
dan dalam pemilihan bahan yang berpariasi
1
3. Proses manufaktur dari pembuatan engsel?
1.3 Tujuan
2
Pada Bab 2 dipaparkan landasan teori mengenai objek penelitian yang
didapatkan dari
Studi literatur.
Bab 3 dipaparkan proses-proses manufaktur engsel kupu - kupu.
Bab 4 dipaparkan data yang diperoleh dari hasil pengujian atau
pengukuran dan analisis berdasarkan data yang diperoleh.
Bab 5 berisi tentang kesimpulan yang diambil berdasarkan analisa yang
dilakukan pada objek penelitian engsel kupu - kupu.
Lampiran berisi tentang gambar-gambar engsel kupu – kupu.
3
BAB 2
DASAR TEORI
4
Engsel ini paling sederhana desainnya dan kuat serta harganya cukup murah.
Rata-rata setiap daun pintu membutuhkan tiga buah engsel pantat untuk
dipasangkan pada kusen pintu. Untuk daun pintu yang lebih berat bisa dibutuhkan
lebih dari tiga buah engsel. Namun kelemahan dari engsel ini adalah kurang
fleksibel karena tidak bisa disesuaikan lagi setelah dipasang. Selain itu
pemasangan engsel ini kurang praktis karena harus membuat takikan (mortise)
pada daun pintu atau kusen. Engsel ini tersedia dalam berbagai ukuran dari 13mm
hingga 150mm.
dengan ukuran yang diinginkan agar material tersebut dapat dikerjakan kedalam
5
a. Blanking
potongnya atau blank, sedangkan sisanya akan dibuang sebagai sampah atau
disebut scrap.
b. Cutting
Yaitu sutu proses pemotongan material pada bagian tepi. Biasanya proses
ini adalah lanjutan dari proses sebelumnya seperti draw, stamp dan sebagainya.
d. Notching.
Parting atau separating adalah proses pemisahan suatu part menjadi dua
bagian atau beberapa bagian dari sheet metal strip sehingga menghasilkan part
yang dikehendaki. Pada proses separating terdapat scrap yang tidak terpakai.
proses cutting. Maka untuk istilah pembentukan juga berbeda-beda agar tidak
6
a. Bending
Bending adalah proses penekukan plat dimana hasil dari penekukan ini
b. Flanging.
dihasilkan tidak lurus melainkan mengikuti bentuk part yang bersangkutan. Proses
ini dimaksudkan untuk memperkuat bagian sisi dari produk atau untuk alasan,
keindahan.
c. Forming.
Forming mengacu pada pengertian yang lebih sempit yang artinya adalah
deformasi dari sheet metal yang merupakan kombinasi dari proses bending dan
d. Drawing.
pembentukannya memerlukan blank holder atau stripper dan air cushion / spring
untuk mengontrol aliran dari material. Untuk bentuk yang tidak beraturan
produk yang baik, sebaiknya digunakan steel sheet khusus proses drawing dan
e. Deep Drawing.
mendapatkan bentuk dan ukuran produk akhir diperlukan beberapa kali proses
drawing. Blank holder / stripper mutlak diperlukan dan hanya dapat diproses pada
mesin press hidrolik dan menggunakan sheet metal khusus untuk deep drawing.
7
Tahapan dalam proses pembuatan hot element dan intermediate elemen
adalah sebagai berikut:
1. Proses Blanking yaitu proses persiapan material, dimana material dipotong
sesuai dengan yang dibutuhkan.
2. Proses Forming yaitu proses pembetukan dimana material yang sudah
dipersiapkan kemudian dibentuk agar mempunyai alur diagonal sesuai
dengan pesanan konsumen, dengan menggunakan dies dan mesin press.
3. Proses Trimming setelah dilakukan proses pembentuk maka proses
selanjutnya adalah proses trimming yaitu melakukan pemotongan pada
daerah pinggir benda kerja sebagai proses finishing agar produk lebih rapi.
8
BAB 3
PROSES MANUFAKTUR ENGSEL
9
Pada proses manufaktur ini bahan baku yang berasal dari bantalan
(bearing) yang biasa berbahan dasar material carbon steel, sehingga temperatur
kerja tempanya berkisar antara 850oC – 1150oC yang bisa dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Temperatur kerja hot forging
Metal or alloy Approximate range of hot
forging temperature (°C)
10
Gambar 4.1 Proses penempaan bearing
3.2.2 Pembentukan
Pada proses pembentukkan ini dilakukan dengan proses cutting plat baja
dari bahan baku bearing tadi menjadi benuk kasar engsel yang diinginkan.
Yang sering digunakan dalam proses cutting ini menggunakan las, proses
ini menggunakan prinsip memotong besi atau baja dengan menggunakan panas
yang dihasilkan dari pembakaran reaksi kimia berupa gas. Teknik pemotongan
dengan cara ini memotong dengan cara memanaskan logam sampai mendekati
titik lumer (cair) kemudian ditekan dengan semburan gas pada tekanan tertentu
sehingga logam yang akan mencair tersebut terbuang sehingga logam terpotong.
11
3.2.3 Hardening
Setelah pembentukan maka tahapan selanjutnya dilakukan proses
perlakuan panas untuk melakukan Hardening, hardening ini dilakukan dengan
cara quenching yaitu pemanas kembali dengan waktu tertentu kemudian
dilakuakan pendingan dengan cepat, dan pada proses pembuatan engsel ini
pendinginannya menggunakan media pendinginan air, sehingga engsel
mempunyai sifat yang keras.
Proses ini dilakukan dengan cara memanaskan engsel pada temperatur
850oC sampai engsel berwarna oranye menyala pada proses pemanasan selama
setengah jam, kemudian engsel yang sudah dipanaskan tersebut didinginkan
secara perlahan dengan cara mencelupkan ke dalam air seperti pada gambar 4.3.
3.2.4 Polishing
Polishing adalah tahapan proses manufaktur ketika engsel yang dibuat
hampir selesai dimana bentuk dan sifat engsel yang diingikan telah selesai. Proses
ini dilakukan untuk menghaluskan bagian luar dari engsel dan membuatnya lebih
mengkilat.
Tahapan proses polihing yang dilakukan adalah :
1. Pembersihan kotoran yang terdapat pada engsel menggunakan air.
12
2. Setelah dibersihkan mulai amplas permukaan dari engsel, pada proses
pertama penggunakan amplas dengan grit 400, amplas sampai
permukaan engsel mulai mengkilau.
3. Setelah mulai terlihat mengkilau engsel kemudian di amplas dengan
grit 600 dan hasilnya akan lebih mengkilau dan jelas, maka lanjutkan
dengan amplas grit 1000.
4. Jika ingin mendapak hasil yang lebih mengklat proses ini bisa sampai
dengan amplas dengan grit 2000.
3.2.5 Finishing
Proses akhir yaitu finishing, finishing ini proses akhir dari pembuatan
engsel dengan perangkaian engsel menjadi produk yang utuh, yaitu perakitan mata
engsel dengan gagang atau pegangan engsel.
Setelah perakitan maka mata engsel diasah dengan sedut ketajaman
tertentu untuk menghasilkan ketajaman yang diinginkan.
Proses pengasahan engsel ini bisa menggunakan gerinda atau sharpmaker.
Setelah engsel sudah terlihat seutuhnya penambahan sarung engsel akan
menambah kesempurnaan dari engsel yang dibuat.
13
Gambar 4.4 Metalografi spesimen dari engsel
14
Gambar 4.6 Skema pengujian Rockwell C
Dengan waktu tekan 10 detik melauli pendinginan cepat media air, oli,
udara terbuka, dan tungku dalam keadaan mati kami peroleh data sebagai berikut :
15
D 59,5 HRC 642 HB 201 HB
B 51,47 HRC 534 HB 201 HB
16
BAB 4 KESIMPULAN
http://engselgalonggongmanonjaya.blogspot.com
https://hardiananto.wordpress.com/2010/08/20/analisis-struktur-mikro-
outer-ring-dari-ball-bearing-6004-2rs/