Anda di halaman 1dari 5

PNPM Mandiri Perdesaan Prov.

Jawa Tengah
Panduan Jalan Rabat Beton- Hasil Diskusi FasTkab di Rakor Prov - Final

Panduan Perencanaan dan Pelaksanaan


Pembuatan Jalan Rabat Beton
I. PERENCANAAN
A. Survei
o Kelas Jalan /LHR (Data Tonase pemanfaat)
o Status Jalan
 Klas Jalan (Poros Desa & Poros Dusun, Lingkungan)
o Beban Gandar/ Sumbu Kendaraan

Beban Kendaraan
No Jenis Kendaraan Beban Sumbu (Maks)
dan Muatan

1 Pick Up & Sejenisnya 3 Ton 1,5 Ton


2 Truk Engkel 7 Ton 3,5 Ton
3 Truk Dobel 10 Ton 5 Ton

B. Desain
1. Nilai dari Kekuatan Tanah Dasar yang diperbolehkan (t)
Kekuatan Tanah Dasar
Klasifikasi
No Jenis Tanah yg diperbolehkan
Tanah Dasar
t kg/cm2

1 Tanah Bagus • Tanah pasir berbatu/ ± 9 kg/cm2


berkerikil.
2 Tanah Baik • Tanah Pasir. ± 2,75 kg/cm2
3 Tanah Sedang • Tanah liat atau silt. ± 1,75 kg/cm2
4 Tanah Jelek • Tanah liat/silt 1,25 kg/cm2
mengandung tanah
organik.
5 Tanah Jelek • Tanah rawa/ veen. --
Sekali • Tanah Lumpur.

2. Lebar perkerasan disarankan 2x90 cm + 70 cm

3. Tabel Ketebalan Beton Berdasarkan Perbandingan Tonase dan CBR

Halaman 1
PNPM Mandiri Perdesaan Prov. Jawa Tengah
Panduan Jalan Rabat Beton- Hasil Diskusi FasTkab di Rakor Prov - Final

1. Tabel Ketebalan Beton Berdasarkan Perbandingan Tonase dan CBR = 9


( CBR 9 : Tanah Pasir berbatu atau berkerikil, Makadam, Telford, tlasah)

Dengan asumsi mutu beton K 125


Tegangan ijin = CBR/Faktor aman (fs) = 9/1,3 = 6,92 ton/m2
Apabila Tegangan yang terjadi ≤ tegangan ijin maka Konstruksi aman
Beban
Sumbu 1000 1500 2500 4000 5000
(Kg)
Tebal
Teg.Terj Ket. Teg.Terj Ket. Teg.Terj Ket. Teg.Terj Ket. Teg.Terj Ket.
(Cm)
12 0,40 Aman 0,60 Aman 0,99 Aman 1,59 Aman 1,99 Aman
13 0,37 Aman 0,55 Aman 0,91 Aman 1,46 Aman 1,83 Aman
14 0,34 Aman 0,51 Aman 0,84 Aman 1,35 Aman 1,69 Aman
15 0,31 Aman 0,47 Aman 0,78 Aman 1,25 Aman 1,56 Aman
Beban Sumbu/Gandar adalah = Berat tonase/2, misal Truk dengan muatan pasir berat 10 ton,
maka beban sumbu = 10 ton : 2 = 5 Ton

2. Tabel Ketebalan Beton Berdasarkan Perbandingan Tonase dan CBR = 2.75


( CBR 2.75 : Tanah Baik / Tanah Pasir )

Dengan asumsi mutu beton K 125


Tegangan ijin = CBR/Faktor aman (fs) = 2,75/1,3 = 2,12 ton/m2
Apabila Tegangan yang terjadi ≤ tegangan ijin maka Konstruksi aman
Beban
sumbu 1000 1500 2500 4000 5000
(Kg)
Tebal
Teg.Terj Ket. Teg.Terj Ket. Teg.Terj Ket. Teg.Terj Ket. Teg.Terj Ket.
(Cm)
12 0,40 Aman 0,60 Aman 0,99 Aman 1,59 Aman 1,99 Aman
13 0,37 Aman 0,55 Aman 0,91 Aman 1,46 Aman 1,83 Aman
14 0,34 Aman 0,51 Aman 0,84 Aman 1,35 Aman 1,69 Aman
15 0,31 Aman 0,47 Aman 0,78 Aman 1,25 Aman 1,56 Aman
Beban Sumbu/Gandar adalah = Berat tonase/2, misal Truk dengan muatan pasir berat 10 ton,
maka beban sumbu = 10 ton : 2 = 5 Ton

3. Tabel Ketebalan Beton Berdasarkan Perbandingan Tonase dan CBR = 1,75 ton/m2
( CBR 1,75 : Tanah liat atau silt)
Dengan asumsi mutu beton K 125
Tegangan ijin = CBR/Faktor aman (fs) = 1,75/1,3 = 1,35 ton/m2

Halaman 2
PNPM Mandiri Perdesaan Prov. Jawa Tengah
Panduan Jalan Rabat Beton- Hasil Diskusi FasTkab di Rakor Prov - Final

Apabila Tegangan yang terjadi ≤ tegangan ijin maka Konstruksi aman


Beban
Sumbu 1000 1500 2500 4000 5000
(Kg)
Tebal
Teg.Terj Ket. Teg.Terj Ket. Teg.Terj Ket. Teg.Terj Ket. Teg.Terj Ket.
(Cm)
Tidak Tidak
12 0,40 Aman 0,60 Aman 0,99 Aman 1,59 1,99
Aman Aman
Tidak Tidak
13 0,37 Aman 0,55 Aman 0,91 Aman 1,46 1,83
Aman Aman
Tidak
14 0,34 Aman 0,51 Aman 0,84 Aman 1,35 Aman 1,69
Aman
Tidak
15 0,31 Aman 0,47 Aman 0,78 Aman 1,25 Aman 1,56
Aman
Beban Sumbu/Gandar adalah = Berat tonase/2, misal Truk dengan muatan pasir berat 10 ton,
maka beban sumbu = 10 ton : 2 = 5 Ton

4. Spesifikasi Beton dengan K 125


Tegangan Ijin Kebutuhan Material
Karakteristik (SNI 2008)
Kg/Cm2 Ton/m2

PC 276 Kg
K 125 98 9,8 Pasir 828 kg
Batu Pecah (2/3) 1012 kg
Bobot isi : pasir = 1.400 kg/m3, Bobot isi kerikil = 1.350 kg/m3, Semen = 1.600 kg/m3.

5. SAP
 Menghasilkan Situasi, Potongan Melintang dan memanjang jalan eksisting, Volume
timbunan dan galian.
 Detail Sket Leveling, Letaknya (P..?, P..+…?)

6. Material
 Pasir,
1. Gunakan test Sederhana (pasir dimasukan dalam botol aqua diisi air dikocok ),
Pasir yg direkomedasikan apabila kandungan lumpur maksimal 10 % (dengan
perbandingan volume),
2. Test Visual, Pasir digenggam terasa tajam, setelah dilepas tidak menggumpal,
butiran dengan gradasi beragam,
3. Abu batu tidak boleh digunakan (karena bergradasi seragam),
4. Pasir tidak mengandung batu bulat/grosok/krokos dia maksimal 3 cm,
sebanyak 10%.
5. Tidak diperkenankan menggunakan pasir laut.

Halaman 3
PNPM Mandiri Perdesaan Prov. Jawa Tengah
Panduan Jalan Rabat Beton- Hasil Diskusi FasTkab di Rakor Prov - Final

Catatan : diutamakan menggunakan pasir beton setempat dg pendekatan syarat


diatas.
 Batu Pecah 2/3 (Split)
1. Diutamakan dg pecah mesin,
2. Minimal 3 bidang pecah,
3. Batu keras (tidak poreus) warna hitam keabu abuan,
4. Tidak diperkenankan menggunakan batu kapur
 Semen
Direkomendasikan memenuhi SNI 15-7064-2004, (setara Semen Tigaroda, Gresik,
dan Holcim).
 Air
Menggunakan air tawar, tidak mengandung lumpur dan kotoran (humus).

II. PELAKSANAAN
A. Penyiapan Badan Jalan/Leveling Eksisting
 Badan jalan minimal 50 m sudah disiapkan sebelum di cor, untuk penggunaan 1
molen.
B. Droping Material
 Sertifikasi kualitas dan kuantitas
 Penempatan (lokasi pengedropan)
C. Trial
1. Trial Pembuatan Adukan beton
 Pembuatan kotak takaran yang volumenya setara dg 1 sak semen
 Pelaksanaan slump test (dengan nilai 10 ± 2 cm)
Catatan : Apabila dalam uji slump nilai tidak terpenuhi, maka adukan tidak bisa
dipergunakan/dibuang.
2. Trial Pengendalian bahan, alat dan Tenaga kerja
D. Pelaksanaan Kegiatan
1. Leveling dengan pasir urug, minimal 5 cm,
2. Pemasangan Begisting
 Dimensi Begisting (Ketebalan & Lebar Rabat)
 Pemasangan dilatasi
 Pemasangan plastik untuk alas rabat beton
3. Pengecoran Beton
 Diharuskan menggunakan molen,
 Urutan memasukan material kedalam molen : Air, split, semen, pasir,
Halaman 4
PNPM Mandiri Perdesaan Prov. Jawa Tengah
Panduan Jalan Rabat Beton- Hasil Diskusi FasTkab di Rakor Prov - Final

 Waktu 1 kali adukan 5 – 8 menit.


 Penghamparan secara berlapis dan dirojok sampai padat.
 Pemadatan menggunakan logam (besi beton, cetok, linggis) ditusuk-tusukan
sampai rongga tertutup tetapi jangan sampai air semen naik.
 Permukaan rabat dibuat kasar dengan alat (sesuai selera).
4. Curing/Perawatan beton,
Metode Curing :
 Menyiram air (digenangkan)
 Menutup plastik diatas beton
 Karung goni digelar diatas kemudian disirami
 Jerami atau tumput-ruputan digelar diatas disirami
 Curing minimal selama 7 Harian
5. Sebelum umur beton mencapai 28 hari dilarang untuk dilewati kendaraan.
6. Pengurukan bahu jalan/berm & urugan tengah
7. Disarankan segera dilakukan setelah pembongkaran begesting.

Halaman 5

Anda mungkin juga menyukai