Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PEMODELAN SISTEM

PEMBUATAN MODEL MATEMATIKA

Kelompok 6

Helma Gitta Ainun 201610140311091

Moch Farhan Maulidan Dwi 201610140311108

Firsta Rintanmaulidia Jamra 201610060311109

Firkham Bagas Adhista P 201610140311111

Hikam 201610140311117

Luqman

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2018
KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pemodelan Sistem yang membahas tentang pembuatan model matematika.
Kami masih merasa banyak kekurangan dalam penulisan makalah
ini, baik pada teknis penulisan maupun materi dikarenakan kemampuan
penulis yang masih terbatas. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami
harapkan guna perbaikan dimasa mendatang.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita.

Malang, 29 September 2018

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………..…….i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………..….iii

BAB I : PENDAHULUAN…………………………………………………………

1.1 Latar Belakang………………………………………………….…………


1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………
1.3 Tujuan……………………………………………………………..………

BAB II : PEMBAHASAN…………………………………....…………………….

BAB III : PENUTUP…………………………………………………………..…...

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA……………………………………...…………………….

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada bab ini kita akan mempelajari model matematika, yang menjadi salah satu tujuan.
Dalam modul ini dipelajari bentuk model matematika sederhana berikut pemodelannya.
Secara lebih rinci. Pentingnya model matematika untuk mempermudah dalam menghitung
sesuatu yang variabelnya dapat berubah-ubah tetapi tetap pada batasan tertentu sesuai
dengan model matematika itu sendiri. Dengan adanya model matematika juga, kita dapat
mengetahui hubungan antar elemen sehingga dapat menemukan solusi untuk berbagai
masalah yang ada.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan tahap pemodelan matematika secara sederhana !
2. Berikan makna dari model matematika !
3. Berikan contoh pembuatan model matematika !
1.3 Tujuan
1. Mengetahui tahap pemodelan matematika dalam bentuk yang sederhana
2. Mengetahui makna dari model matematika
3. Mengetahui pembuatan model matematika dengan mempelajari contoh yang ada

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tahap Pemodelan Matematika Secara Sederhana

Tahapan Pemodelan Matematika

1. Mengenali dan menamai variable bebas dan tak bebas serta membuat asumsi-asumsi
seperlunya untuk menyederhanakan fenomena sehingga membuatnya dapat ditelusuri
secara matematika.
2. Menerapkan teori matematika yang telah diketahui pada model matematika yang telah
dirumuskan guna mendapatkan kesimpulan matematikanya.
3. Mengambil kesimpulan matematika tersebut dan menafsirkannya sebagai informasi yang
berkaitan dengan permasalahan yang dimodelkan dengan cara memberikan penjelasan
atau membuat perkiraan.
4. Menguji perkiraan terhadap data riil. Jika perkiraan yang kita buat tidak sebading dengan
kenyataan, maka model yang didapat perlu diperhalus atau merumuskan model baru dan
memulai daur kembali. Bisa juga dengan memperbaiki asumsi-asumsi yang diberikan.

Model dapat diwakili sebagai hubungan fungsional berbentuk:

Variabel tak bebas : f variabel bebas, parameter, fungsi penggerak

Variabel tak bebas : karakteristik yang biasanya mencerminkan perilaku atau


keadaan sistem
Variabel bebas : biasanya dimensi, seperti waktu dan ruang, sepanjang mana
perilaku sistem ditentukan
Parameter : merupakan cerminan sifat-sifat atau komposisi sistem Fungsi
penggerak : pengaruh luar yang bekerja pada sistem.

Sebagai contoh Hukum Newton II (tentang gerak): laju perubahan momentum sebuah
benda sama dengan gaya resultan yang bekerja padanya.

dalam format persamaan diatas:

5
F = m.a
a = f /m

a = variabel tak bebas yang mencerminkan perilaku sistem


F = fungsi penggerak
m = parameter yang mewakili sifat sistem

Untuk kasus sederhana seperti ini tidak ada variabel bebas karena kita tidak memprediksi
bagaimana percepatan berubah dalam waktu atau ruang.

2.2 Contoh pembuatan model matematika

2.2.1 Contoh 1
STUDI KASUS
PT. Jernih Sehat merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi air mineral
galon. Belakangan ini perusahaan yang menjadi pesaing utama menutup pabriknya,
sehingga omzet penjualan air mineral meningkat. Untuk menyikapi penigkatan volume
produksi dengan tetap memperhatikan kualitas produk, perusahaan akan melakukan
simulasi yaitu dengan menggunakan Promodel 7.0. Adapun proses produksi yang ingin
dianalisa dengan cara disimulasikan adalah mulai dari kedatangan bahan baku berupa
galon datang ke gudang galon Galon setelah masuk ke gudang akan dibawa ke tempat
pencucian. Setelah melakukan proses pencucian galon dibawa menggunakan conveyor
ke proses pengisian untuk diisi air, air itu sendiri datang dari gudang air. Setelah proses
pengisian galon selesai kemudian galon tersebut dibawa dengan menggunakan conveyor
ke proses pemasangan tutup galon untuk di tutup rapat agar terhindar dari kuman,
kotoran, dsb. Kemudian proses selanjutnya adalah galon dibawa menggunakan conveyor
ke proses pemasangan label produk Jernih Sehat. Apabila pemasangan label sedang
dipergunakan, maka galon air akan ditampung di buffer yang kapasitasnya tidak terbatas.
Jika pemasangan label sudah tidak dipakai maka air galon dari buffer akan langsung ke
pemasangan label. setelah proses pemasangan label selesai, galon tersebut dibawa ke
proses pemeriksaan (QC) untuk diperiksa oleh inspector untuk menentukan kualitas
produk yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh perusahaan. Kemudian
setelah selesai diperiksa galon yang lulus pemeriksaan akan di bawa ke gudang produk
baik dan siap di distribusikan tetapi lain halnya dengan produk yang tidak lulus
pemeriksaan akan dibawa ke gudang produk cacat.
Selama ini perusahaan memproduksi dua jenis gallon, yaitu gallon ukuran besar dan
gallon ukuran kecil. Untuk gallon ukuran besar ( A ) dan gallon ukuran kecil ( B ). Untuk
gallon ukuran besar (A) membutuhkan 7 sumber daya 1 dan 6 unit sumber daya 2,
sedangkan untuk gallon ukuran kecil (B) membutuhkan 5 unit sumber daya 1, dan 6 unit
sumber daya 2. Banyaknya sumber daya 1 dan sumber daya 2 yang tersedia masing-
masing adalah 1700 dan 1900 unit. Setiap jenis gallon yaitu untuk gallon ukuran besar (
A ) dan gallon ukuran kecil ( B ) masing-masing memberikan keuntungan sebesar Rp
300,00 dan Rp 500,00. Yang menjadi masalah bagi perusahaan adalah

6
berapa jumlah gallon ukuran besar dan gallon ukuran kecil yang harus dijual agar
keuntungannya maksimum?

JAWAB :

RPD

o
Komponen –komponen sistem:
1. Entitas : air, galon, air galon
2. Atribut : kedatangan air, kedatangan galon
3. Aktivitas : pencucian, pengisian air, pemasangan tutup galon, inspeksi (QC)
4. Variable status: Kapasitas Sumber Daya
5. Kejadian : seluruh aktivitas (pengisian air, pemasangan tutup galon, inspeksi
(QC)), terbatasnya kapasitas sumber daya

Model Matematika :
Batasan :

7(0) + 5B = 1700 7A + 5(0) = 1700

B = 340 (0;340) A = 242,85 (242,85;0)

7
6(0) + 6B = 1900 6A + 6(0) = 1900

B = 316,67 (0;316,67) A = 316,67 (316,67;0)

Metode Eleminasi
7A + 5B = 1700 x 6
6A + 6B = 1900 x 5

42A + 30B = 10200


30A + 30B = 9500
12A = 700
A = 700/12
A = 58.3

Metode Subtitusi
Bila A = 58.3 , maka B = …
7A + 5B = 1700
7 (58.3) + 5B = 1700
5B = 1700 - 408.1
B = 258.38

Fungsi Maksimal
Maks = 300A + 500B
= 300 (58.3) + 500 (258.38)
= 17490 +129190
= 146680
2.2.2 Contoh 2

Sebuah home-industry tekstil membuat dua macam produk tekstil yang sering
digunakan masyarakat dewasa ini, yaitu kemeja “SIIP” dan kaos “JOSS”. Dalam
home-industry tersebut, kemeja dan kaos harus melalui 4 workstation agar dapat
menjadi produk siap pakai, yaitu:

 Workstation 1 : pemotongan kain dan pembuatan pola


 Workstation 2 : penjahitan

8
 Workstation 3 : pressing dan pemeriksaan (quality control)
 Workstation 4 : pengemasan
Pemilik home-industry memiliki 4 operator dan masing-masing operator menangani
1 workstation. Pemilik mengalokasikan waktu kerja per hari sebanyak 10 jam yang
dimulai dari pukul 08.00 hingga pukul 18.00. Sistem kerja yang diterapkan pada
home industry tersebut merupakan sistem kerja seri, yang artinya proses kerja
tersebut dilakukan secara berurutan yang dimulai dari workstation 1 dan berakhir di
workstation 4. Pemilik menerapkan waktu kerja per shift, yang dimaksudkan bahwa
workstation 1 akan mendapatkan shift pertama, workstation 2 akan mendapatkan
shift kedua, dan seterusnya. Pemilik menetapkan shift per hari untuk 4 workstation
seperti dibawah ini :

 Shift 1 (Workstation 1) : pukul 08.00-09.30


 Shift 2 (Workstation 2) : pukul 09.30-13.00
 Shift 3 (Workstation 3) : pukul 13.00-16.00
 Shift 4 (Workstation 4) : pukul 16.00-18.00
Kapasitas produksi untuk kemeja dan kaos per harinya dalam home-industry tersebut
adalah 200 buah dan 120 buah. Produk kemeja dan kaos tersebut memiliki waktu
proses per produk yang berbeda-beda disetiap workstation seperti yang tertera pada
Tabel berikut:

Tabel 1. Waktu proses per produk pada setiap workstation

Waktu yang dibutuhkan Waktu


(menit) tersedia
Workstation per
Kemeja Kaos shift
"SIIP" "JOSS" (menit)
1 0,45 0,5 90
2 1,05 0,45 210
3 0,9 0,45 180
4 0,6 0,5 120

Pemilik menetapkan harga jual kemeja sebesar Rp35.000,- dan kaos sebesar
Rp40.000,-. Pemilik akan mengambil keuntungan sebesar 45% dari harga jual
kemeja dan 50% dari harga jual kaos.
9
Permasalahan tersebut akan dimodelkan secara matematis untuk agar kita dapat
mencari banyaknya kemeja dan kaos yang harus diproduksi setiap harinya agar
keuntungan yang didapatkan optimal.

Berdasarkan permasalahan diatas, didefinisikan dua buah variable yang


menunjukkan masing-masing jumlah produksi kemeja atau kaos.

Definisi
X1 = Jumlah produksi kemeja
X2 = Jumlah produksikaos
Berdasarkan persentase keuntungan yang diambil dari masing-masing produk,
dibentuk fungsi tujuan sebagai berikut:
Fungsi Tujuan
Memaksimalkan
= 15750 X1 + 20000 X2
Dengan segala keterbatasan yang ada dalam proses produksi, dapat diberikan
kendala-kendala sebagai berikut:

Kendala
0.45 X1 + 0.5 X2 ≤ 90
1.05 X1 + 0.45 X2 ≤ 210
0.9 X1 + 0.45 X2 ≤ 180
0.6 X1 + 0.5 X2 ≤ 120
X1 ≤ 200
X2 ≤ 120
X1 , X2 ≥ 0

Persoalan di atas dapat diselesaikan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan
menggunakan program linear. Metode yang digunakan dalam penyelesaian secara
program linear pun beragam, hingga didapat nilai X1 dan X2 yang dapat
menghasilkan keuntungan optimal.

2.2.3 Contoh 3
Sebuah kebun berbentuk persegi panjang ingin dipagari dengan 100 meter pagar
kawat. Jika salah satu sisi kebun adalah tembok yang tidak perlu dipagari,
rumuskanlah suatu fungsi yang menyatakan luas kebun untuk dipagari kawat
berdasarkan informasi yang ada pada masalah itu..

Penyelesaian :

Step 1 ) Diketahui : Sebuah kebun berbentuk persegi panjang

Kawat yang tersedia 100 meter

Salah satu sisi panjang tak perlu di beri pagas

10
Ditanyakan : Model matematik yang menyatakan luas kebun

Step 2 ) Misalkan panjang dan lebar kebun masing-masing adalah x dan y meter

Bagian kebun yang dipagari adalah 2x + y meter . Karena panjang pagar kawat yang
tersedia adalah 100 meter , diperoleh hubungan 2x + y =100.

Step 3 ) Gambar kebun sebagai berikut : tembok

X meter

Y meter

Step 4) Dari persamaan 2x +y= 100 diperoleh y = 100-2x yang dimisalkan luas
kebun dinyatakan dengan L(x), Maka model matematika yang dicari adalah
L(x)=xy=x(100-2x)=100x-2x2

11
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

1. Terdapat banyak tahap-tahap pemodelan matematika yang terdapat di laporan ini


yaitu kita dapat mengetahui tahapan awal berupa mengenali dan menamai variable
bebas dan tak bebas , kedua menerapkan teori matematika , ketiga mengambil
kesimpulan matematika dan keempat menguji perkiraan terhadap data riil
2. Dengan mengetahui dari makan model matematika ,kita dapat lebih mudah dalam hal
mnyelesaikan suatu masalah yang dimana dilakukan dengan menggambarkan suatu
sistem sebagai kombinasi dari sekumpulan peubah (variables) dan sekumpulan
persamaan yang menyatakan hubungan antara peubah-peubah tersebut.
3. Menyelesaikan suatu persoalan system yang dapat kita temui di lingkungan sehari –
hari dapat lebih mudah dalam hal menggunakan konsep model matematis .

12
DAFTAR PUSTAKA

Burghes, D.N., Borrie, M.S. (1981). Modelling with Differential Equations.


John Wiley & Sons.

Meyer, Walter J. (1984). Concepts of Mathematical Modeling. McGraw-Hill Book Company.

Shannon, Robert E., (1975). System Simulation – the art and science. Prentice-Hall Inc.

Varberg, D., Purcell, E.J., Rigdon, S.E. (2000). Calculus. Prentice Hall Inc.

13

Anda mungkin juga menyukai