max =
1
2
( b )2 + 4 2 =
32 M 1
d 3 2
(
M +
M2 + T2
)
2 2
1 32 M 16 T 16
max = + 4 = M2 + T2
2 d
3
d
3
d3
32
b (max) d 3 =
1
2
(
M + M2 + T2 )
max =
Momen torsi → Te = max 16 d = M + T
3 2 2
3 Momen lentur → Me =
1
2
(
M + M2 + T2 )=
32
b d3 4
1
d. Poros mengalami beban aksial selain
gabungan beban torsi dan lentur Example 1.
(Poros mengalami kombinasi momen puntir dan lentur)
➢ Poros yang mengalami beban aksial, maka tegangan
akibat beban aksial harus ditambahkan ke tegangan Sebuah poros pejal memiliki momen bending
lentur (b), yaitu: (Mb) sebesar 3000 N.m dan Torsi (T) 10000
d
M.
M b M.y 2 32 M N.m. Bahan poros dibuat dari bahan S45C
= b = = =
I y I 4 d3
64
d yang memiliki tegangan tarik ultimate (u) 700
MPa dan tegangan geser ultimate (u) 500
➢ Tegangan akibat beban aksial: MPa. Diasumsikan harga faktor keamanan
F 4F
n = =
d2 d2 adalah 6. Tentukan diameter poros minimum
4
akibat beban torsi dan lentur yang terjadi.
maka:
32 M 4F 32 F .d
= + = M +
d3 d2 d3 8 5 6
Te = M b2 + T 2
➢ Tegangan tarik:
t atau b =
u Te = (3 x 10 ) + (10 x 10 )
6 2 6 2
= 10,44 x 106 N .mm
sf
sehingga:
700
b = = 116,7 N / mm2 = 116,7 MPa
6 Te = . . d s3
16
➢ Tegangan geser:
u 10,44 x 10 6 = (83,3) d s3 = 16,36 d s3
= 16
sf
10,44 x 10 6
500 d s3 = = 0,636 x 10 6
= = 83,3 N / mm2 = 83,3 MPa 16,36
6
ds = 86 mm
7 8
2
(Poros mengalami kombinasi momen puntir dan lentur)
➢ Momen Lentur (Bending moment) Example 2.
1
Me = . M b + (M b ) + (Te )
2 2
2
=
1
2
( ) (
6 2
) (
3 x 10 + 3 x 10 + 10,44 x 10 6
6
)
2
Sebuah poros yang
didukung oleh dua
= 6,72 x 10 6 N .mm bantalan bola yang
membawa roda gigi lurus
sehingga:
Me = . b . d s3 dan memindahkan daya
32
7,5 kW pada putaran 300
6,72 x 10 6 = (116,7 ) d s3 = 11,46 . d s3 rpm.
32
6,72 x 10 6 Diameter roda gigi 150 mm dan jarak antara sumbu bantalan
d s3 =
11,46 dan roda gigi masing-masing 100 mm. Bahan poros adalah
ds = 83,7 mm baja karbon dengan tegangan geser 45 MPa. Tentukan
diameter poros dimana sudut kontak roda gigi sebesar 200.
Jadi dari perhitungan tersebut diperoleh diameter poros
9 (Perhatikan Gambar) 10
yang terbesar adalah 86 mm ≈ 90 mm
Solution
Diketahui: Torsi yang terjadi: ➢ Beban normal pada gigi dari roda gigi adalah:
P = 7,5 kW Ft 3182 ,7 3182 ,7
P . 60 W = = = = 3387 N
n = 300 rpm T = cos a cos 20 o 0,9397
2 n
D = 150 mm
L = 200 mm =
7,5 x 10 3 . 60 ( ) ➢ Momen bending maksimum pada roda gigi:
2 300
= 45 MPa = 45 N/mm2
M =
W.L
=
(3387 ) (0,2) = 169,4 N .m
= 238,7 N .m
a = 200 4 4
3
Sehingga diameter poros optimum adalah : Perancangan Poros berbasis kekakuan
➢ Beberapa poros dirancang berbasis kekakuan,
Te = . . d s3
16 yaitu kekakuan torsional dan kekakuan lateral.
292,7 x 10 3 = (45) d s3 = 8,84 d s3
16
Kekakuan batang / poros Kekakuan batang / poros
292,7 x 103
d s3 = menahan sudut putar menahan lendutan
8,84 sehingga puntiran tidak sehingga geser yang terjadi
ds = 32,11 mm 35 mm berakibat kegagalan tidak berakibat kegagalan
(limit 2,50 s.d. 30) (limit 0,3 s.d. 0,35 mm)
13 14
Example 3.
➢ Sudut puntiran () yang terjadi karena panjang poros (Perancangan Poros berbasis kekakuan)
dibatasi sampai 0,250 atau 0,30 yaitu :
F.L F.L F.L Poros spindel panjang 1 m dari bahan baja
= = = 584 (derajat)
G.J G . d4 mentransmisikan daya 4 kW dengan putaran
G. d4
32 800 rpm. Poros spindel mengalami sudut
➢ Defleksi poros akibat adanya kekakuan dan tumpuan puntiran ( ) ± 0,250. Jika modulus kekakuan
dibatasi sampai 0,3 atau 0,35 mm, maka perlu (G) bahan poros spindel 84 GPa.
diperhitungkan, yaitu: Tentukan diameter poros spindel dan
M = EI
d2y
d2y
=
M Tegangan geser yang terjadi pada poros
dx2 dx2 EI
spindel
F . L12 . L22
y = 3,23 x 10 − 4 (mm)
d4 . L 15 16
4
Solution Example 4.
➢ Torsi yang terjadi: (Perancangan Poros berbasis kekakuan)
T =
P . 60
=
(
4 x 10 3 60 )
= 47,74 N .m = 47,74 x 10 3 N .mm
2 n 2 (800 )
maka: T .l Analisa perbandingan berat, kekuatan dan
J =
G . kekakuan antara poros berongga dengan
(d )4 (47,74 x 10 ) (1000 )
3
32
=
(84 x 10 )(0,0044 )
3
= 129167 poros padat/padu. Dimana diameter dalam
d 4 = 129167
dari poros berongga merupakan setengah
= 1,3 x 10
6
32
d = 33,87 35 mm
diameter luarnya. Kedua poros memiliki
➢ Tegangan geser yang terjadi pada poros:
bahan dan panjang yang sama.
47,74 x 103
T = . . d3 = = 5,67 N / mm2 = 5,67 MPa
16 8420
47,74 x 10 3 = . . (35 ) = 8420 .
3
16 17 18
Solution Solution
➢ Seperti diketahui:
d0 = d di 1
b. Perbandingan Kekuatan
d
di = 0
atau k =
d0
=
2
= 0,5
✓ Kekuatan poros berongga: TH =
16
3
(
. . (d 0 ) 1 − k 4 )
2
a. Perbandingan Berat
(d ) ✓ Kekuatan poros padat: TP = . . (d )
3
✓ Berat poros berongga: WH = A . L . = − (di ) L .
2 2
4
0 16
✓ Berat poros padat: WP = A . L . = (d )2 . L . maka:
4
WH (d ) − (d ) (d ) − (di )
2 2 2 2
TH
= o
( )
(d ) 1 − k 4 = (d o ) 1 − k 4
3 3
( )
maka:
WP
= o 2 i = o
d (d o )2
TP d3 (d o )3
= 1 − k 4 = 1 − (0,5) = 0,9375
4
= 1−
(di )2 = 1 − k = 1 − (0,5) = 0,75
2
(d o )2 19 20
5
Solution
Perhitungan dengan metode yang lain
c. Perbandingan Kekakuan (Stiffnes)
Poros yang mengalami beban
T G.J
Pd = f c . P (kW )
= puntir dan Lentur
L
Poros meneruskan daya melalui (T 1000 ) 2 .n 60
1
✓ Untuk poros pejal dan bulat: ✓ Untuk poros pejal dan bulat:
2 2 2 2
1 32 M 16 T 16 5,1 1 32 M 16 T 16 5,1
max = d 3 + 4 d 3 = M2 + T2 = 3 M2 + T2 max = d 3 + 4 d 3 = M2 + T2 = M2 + T2
2 d3 d 2 d3 d3
✓ Pada kondisi ini perlu diperhatikan Faktor Pembebanan ✓ Pada kondisi ini perlu diperhatikan Faktor Pembebanan
untuk momen lentur (Km) dan Faktor Koreksi untuk momen untuk momen lentur (Km) dan Faktor Koreksi untuk momen
puntir (Kt) puntir (Kt)
6
Tabel Diameter
Tabel Faktor koreksi yang direkomendasikan poros
Jenis pembebanan Km Kt
1. Poros Tetap
a. Beban perlahan 1,0 1,0
b. Beban tiba-tiba 1,5 – 2,0 1,5 – 2,0
2. Poros yang berputar
a. Beban perlahan ataupun tetap 1,5 1,0
b. Beban tiba-tiba (kejutan ringan) 1,5 – 2,0 1,5 – 2,0
Keterangan:
c. Beban tiba-tiba (kejutan berat) 2,0 – 3,0 1,5 – 3,0 1. Tanda * menyatakan bahwa bilangan
yang bersangkutan dipilih dari bilangan
standard
2. Bilangan di dalam kurung hanya dipakai
25 untuk bagian dimana akan dipasang 26
bantalan gelinding.
Example 5:
Solusi
Rencanakan poros yang ditumpu 2 buah bantalan. Jarak antara
kedua bantalan 1000 (mm). Poros memutar dua buah puli sabuk-v ✓ Daya yang ditransmisikan P = 18 kW, putaran n1 = 300 rpm
yang dipasang dengan jarak 300 mm dan 200 mm dari masing- ✓ Faktor koreksi (fc) = 1,4 (direncanakan daya normal)
masing bantalan. ✓ Sehigga daya rencana menjadi:
Poros meneruskan daya
sebesar P =18 (kW) pada Pd = (1,4) . (18) = 25,2 kW
putaran n = 300 rpm. Poros
B dibuat dari bahan S40C.
RH2 Defleksi akibat puntiran
✓ Torsi yang terjadi:
25,2
H2 = 270 kg dibatasi sampai 1 derajat. T = 9,74 105 = 81820 kg.mm
Massa puli dan sabuk I adalah 300
RV2
A
25 kg, massa puli sabuk 2 ✓ Beban yang terjadi akibat pemasangan puli dan sabuk:
H1 = 215 kg
adalah 20 kg.
RH1 H1 = 215 kg ; V1 = 403 kg
Gaya yang bekerja pada poros karena gaya yang
H2 = 270 kg ; V2 = 35 kg
bekerja pada sabuk-v adalah H1 = 215 (kg) , V1 =
RV1
403 (kg) dan H2 = 270 (kg) , V2 = 35 (kg). 27 28
7
Solusi Solusi
✓ Momen lentur yang terjadi adalah momen horisontal dan
vertikal pada posisi puli 1 dan puli 2, sehingga:
✓ Akibat beban yang bekerja, akan timbul reaksi di tumpuan A
dan B dengan mengasumsikan momen di titik tumpuan sama Momen lentur horisontal:
dengan nol, sehingga: M H1 = 205 x 300 = 61500 kg.mm
RH 1 =
(215 x 700 ) + (270 x 200 ) = 205 kg M H 2 = 280 x 200 = 56000 kg.mm
1000 Mmen lentur vertikal:
RH 2 = (215 + 270 ) − 205 = 280 kg M V 1 = 289 x 300 = 86700 kg.mm
RV 1 =
(403 x 700 ) + (35 x 200 ) = 289 kg M V 2 = 149 x 200 = 29800 kg.mm
1000 Jadi Momen lentur pada tumpuan A dan B adalah:
RV 2 = (403 + 35) − 289 = 149 kg M R1 = (61500 )2 + (86700 )2 = 106297 ,4 kg.mm
29
M R2 = (56000 )2
+ (29800 ) = 63435 ,3 kg.mm
2 30
Solusi Solusi
✓ Bahan poros S40C dengan b = 55 kg/mm2 (lihat tabel) ✓ Dengan Faktor Pembebanan momen lentur (Km) dipilih 1,5
✓ Poros dibuat bertingkat untuk tempat puli dan puli ditetapkan untuk beban tumbukan ringan.
dengan pasak. Faktor keamanan untuk menghitung tegangan
geser izin diambil Sf1 = 6,0 dan faktor keamanan untuk ✓ Besarnya faktor koreksi untuk momen puntir (Kt) dipilih 1,5
konsentrasi tegangan Sf2 = 2,0. untuk sedikit tumbukan atau kejutan.
✓ Sehingga tegangan geser izin bahan poros S40C adalah: ✓ Sehingga diameter poros adalah:
b 55
a = = = 4,58 kg / mm2
Sf1 . Sf2 (6) . (2)
1
5,1 3
d (1,5 . 106297 ,4)2 + (1,5 . 81820 )2
4,58
✓ Jadi diameter poros adalah: 58,3 mm 60 mm
1
5,1 3
d (K m . M )2
+ (K t . T )
2
a 31 32
8
Tabel Baja karbon untuk konstruksi mesin dan Tabel
baja batang yang difinis dingin untuk poros Standar
Standar dan
Lambang
Perlakuan Kekuatan tarik
Keterangan
Baja
macam Panas (kg/mm2)
Baja karbon S30C Penormalan 48
konstruksi
mesin. S35C “ 52