Anda di halaman 1dari 53

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN

LISTRIK 2018

KELOMPOK :

LABORATORIUM ELEKTRONIKA
TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
PERCOBAAN 1: SIFAT SIFAT TAHANAN RANGKAIAN

1.1 Tujuan Percobaan


Menyelidiki sifat-sifat suatu rangkaian yang terdiri atas tahanan linier yang
terangkai secara:
a. Rangkaian Seri
b. Rangkaian Paralel
c. Rangkaian Jembatan Wheatstone

1.2 Alat dan Bahan


1. Modul Praktikum Rangkaian Listrik
2. Meja praktikum dan catu Daya DC
3. Multimeter

1.3 Rangkaian Pembagian Tegangan dan Arus (Rangkaian Tangga)


1.3.1 Rangkaian Percobaan

R1 R3 R5

Vs

R2 R4 R6

Ganbar 1
1.3.2 Langkah Percobaan
1. Ukurlah nilai tahanan R1 hingga R6 dengan menggunakan ohm meter secara
terpisah
2. Tentukan tegangan catu daya DC ( konsultasikan besar tegangan dengan
asisten anda)
3. Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar 1
4. Periksalah sekali lagi rangkaian anda dan konsultasikan kepada asisten
sebelum catu daya dihidupkan
5. Ukur dan catat semua arus dan tegangan dititik simpul terhadap titik nol
(ground)
6. Setelah selesai pengukuran matikan catu daya DC.
7. Buat analisis perhitungan secara teoritik nilai tahanan total, arus dan tegangan
ditiap titik pengukuran.
8. Bandingkan hasil perhitungan dan hasil pengukuran. Buat kesimpulan

2
1.4.Rangkaian Jembatan Seimbang
1.4.1 Rangkaian Percobaan

R1 350 O R2 350 O
10 V Ix

R3 350 O R4 350 O

Gambar 2
1.4.2 Langkah Percobaan
1. Ukurlah nilai tahanan R1 hingga R5 dengan menggunakan ohm meter secara
terpisah
2. Tentukan tegangan catu daya DC ( konsultasikan besar tegangan dengan
asisten anda)
3. Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar 2
4. Atur R5 hingg Ix = nol atau ubahlah komposisi R2,R3 dan R4 sehingga
diperoleh Ix=0
5. Periksalah sekali lagi rangkaian anda dan konsultasikan kepada asisten
sebelum catu daya dihidupkan
6. Ukur dan catat tegangan masing masing tahanan
7. Setelah selesai pengukiran matikan catu daya DC.
8. Buat analisis perhitungan secara teoritik nilai tegangan ditiap tahanan.
Fenomena apa yang anda dapat
9. Bandingkan hasil perhitungan dan hasil pengukuran. Buat kesimpulan

3
1.5.Rangkaian Jembatan Tidak Seimbang
1.5.1Rangkaian Percobaan

R1

R2 R3
Vs
R5

Ix

R5 R4

Gambar 3
1.5.2 Langkah Percobaan
1. Ukurlah nilai tahanan R1 hingga R6 dengan menggunakan ohm meter secara
terpisah dimana nilai masing-masing tahanan harus berbeda.
2. Tentukan tegangan catu daya DC ( konsultasikan besar tegangan dengan
asisten anda)
3. Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar 3.
4. Periksalah sekali lagi rangkaian anda dan konsultasikan kepada asisten
sebelum catu daya dihidupkan
5. Ukur dan catat tegangan masing masing tahanan
6. Setelah selesai pengukuran matikan catu daya DC.
7. Buat analisis perhitungan secara teoritik nilai tegangan ditiap tahanan.
Fenomena apa yang anda dapat
8. Bandingkan hasil perhitungan dan hasil pengukuran. Buat kesimpulan
9. Berdasarkan percobaan 1.2.1 dan 1.3.1 Buktikan bahwa:
E(R 4 − R 3 )
Ix = dengan R 2 = R 5 = R
(R + 2R)(R 3 + R 4 )( 2R 4 R 3 )

4
1.6.Rangkaian Pembagi Tegangan
1.6.1.Rangkaian Percobaan

R1

R2

Vs RL

R3

Gambar 4
1.6.2.Langkah Percobaan
1. Ukurlah nilai tahanan R1 hingga RL dengan menggunakan ohm meter secara
terpisah
2. Tentukan tegangan catu daya DC ( konsultasikan besar tegangan dengan
asisten anda)
3. Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar 4
4. Periksalah sekali lagi rangkaian anda dan konsultasikan kepada asisten
sebelum catu daya dihidupkan
5. Ukur dan catat tegangan masing masing tahanan sebelum dipasang RL dan
setelah dipasang RL
6. Setelah selesai pengukuran matikan catu daya DC.
7. Buat analisis perhitungan secara teoritik nilai tegangan ditiap tahanan.
8. Bandingkan hasil perhitungan dan hasil pengukuran. Buat kesimpulan

5
Tabel Pengamatan
Tabel 1.1. Percobaan Rangkaian Pembagian Tegangan dan Arus (Rangkaian
Tangga)
Tegangan sumber catu daya (E) =…… volt
Nilai Tertera Nilai Terukur Tegangan Arus
R R
R1= R1= VR1= IR1=
R2= R2= VR2= IR2=
R3= R3= VR3= IR3=
R4= R4= VR4= IR4=
R5= R5= VR5= IR5=
R6= R6= VR6= IR6=

Tabel 1.2. Percobaan Rangkaian Jembatan Seimbang


Tegangan sumber catu daya (E) =…… volt
Nilai Tertera Nilai Terukur Tegangan
R R
R1= R1= VR1=
R2= R2= VR2=
R3= R3= VR3=
R4= R4= VR4=
R5= R5= VR5=
Rtotal= VAB=

Tabel 1.3. Percobaan Rangkaian Jembatan Tidak Seimbang


Tegangan sumber catu daya (E) =…… volt
Nilai Tertera Nilai Terukur Tegangan
R R
R1= R1= VR1=
R2= R2= VR2=

6
R3= R3= VR3=
R4= R4= VR4=
R5= R5= VR5=
R6= R6= VR6=
Rtotal= VAB=

Tabel 1.4. Percobaan Rangkaian Pembagi Tegangan


Tegangan sumber catu daya (E) =…… volt
Nilai Tertera Nilai Terukur R Tegangan Tegangan
R Tanpa
dengan
RL
RL
R1= R1= VR1= VR1=
R2= R2= VR2= VR2=
R3= R3= VR3= VR3=
RL= RL= VRL=
Rtotal tanpa RL=
Rtotal dengan
RL=

7
PERCOBAAN 2 : TEOREMA SUPERPOSISI, RESIPROSITAS DAN
KOMPENSASI

2.1 Tujuan Percobaan:


Mengetahui dan memahami penggunaan teorema:
a. Superposisi
b. Resiprositas
c. Kompensasi
dalam rangkaian listrik menggunakan tahanan linier

2.2 Alat dan Bahan


1. Modul Rangkaian Listrik
2. Meja praktikum dan catu Daya DC
3. Multimeter

2.3 Percobaan Teorema Superposisi


2.3.1. Rangkaian Percobaan

2.3.2. Langkah Percobaan


1. Ukurlah nilai tahanan R1 hingga R4 dengan menggunakan ohm meter secara
terpisah
2. Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar 2.1.1
3. Tentukan sumber tegangan V1 dan V2 ( misal V1=12 volt V2= 6 volt atau
konsultasikan besar tegangan dengan asisten anda)
4. Ukurlah dan catat arus yang melalui R1, R2, R4, dan tegangan di R1, R2, R3, R4.
5. Ubah nilai sumber tegangan V1 dan V2 ( misal V1=12 volt dan V2= 0 volt
dengan cara V2 dilepas lalu dihubung singkat)
6. Ukurlah dan catat arus yang melalui R1, R2, R4, dan tegangan di R1, R2, R3, R4.
7. Ubah nilai sumber tegangan V1 dan V2 ( misal V2=6 volt dan V1= 0 volt
dengan cara V1 dilepas lalu dihubung singkat)
8. Ukurlah dan catat arus yang melalui R1, R2, R4, dan tegangan di R1, R2, R3, R4.
PERHATIAN:
Dalam setiap pengukuran arus dan tegangan perhatikan arah arus dan
polaritas tegangan jangan sampai terbalik!

8
1. Setelah selesai pengukuran matikan catu daya DC.
2. Buat analisis perhitungan secara teoritik nilai arus yang melalui R1, R2, R4,
dan tegangan di R1, R2, R3, R4. untuk nilai tegangan yang sama. Bandingkan
hasil perhitungan dan hasil pengukuran. Fenomena apa yang anda peroleh dan
buat kesimpulan.

2.4 Percobaan Teorema Kompensasi


2.4.1 Gambar Rangkaian Percobaan

2.4.2 Langkah Percobaan


1. Ukurlah nilai tahanan R1 hingga R7 dengan menggunakan ohm meter secara
terpisah
2. Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar 2.2.1
3. Tentukan besar sumber tegangan V (konsultasikan dengan asisten anda)
4. Ukur dan catat arus IR2 , IR3 , dan IR4 tegangan di tiap tahanan R
5. Ganti tahanan R2 dengan sumber tegangan yang besarnya sama dengan hasil
pengukuran tegangan di R2 pada langkah 4, sementara sumber tegangan yang
lama dilepas dan dihubungsingkat.
6. Ganti tahanan R3 dengan sumber tegangan yang besarnya sama dengan hasil
pengukuran tegangan di R3 pada langkah 4, sementara sumber tegangan yang
lama dilepas dan dihubungsingkat.
7. PERHATIAN:
Bila sumber tegangan pengganti tidak mampu mencapai tegangan yang
diinginkan, ubah besar resistor-resistor pada percobaan tersebut.
Setelah catu daya dihidupkan periksa tiap resistor dengan memegangnya,
apakah ada yang mengalami pemanasan, jika ya ganti resistor tersebut dengan
nilai yang lebih besar atau kurang suplay tegangan.
8. Setelah selesai pengukuran matikan catu daya DC.
9. Buat analisis perhitungan secara teoritik nilai arus yang melalui R2, R3, R4,
dan tegangan di tiap tahanan R Bandingkan hasil perhitungan dan hasil
pengukuran. Fenomena apa yang anda peroleh dan buat kesimpulan.

9
2.5 Percobaan Teorema Resiprositas
2.5.1 Gambar Rangkaian Percobaan

2.5.2 Langkah Percobaan


1. Ukurlah nilai tahanan R1 hingga R8 dengan menggunakan ohm meter secara
terpisah
2. Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar 2.3.1 (a)
3. Tentukan besar sumber tegangan V di B (konsultasikan dengan asisten anda)
4. Ukur dan catat arus IR2, IR3, IR4, IR8, dan tegangan AB, AC CD dan BD
5. Pindahkanlah sumber tegangan ke titik D (lihat gambar 2.3.1 (b), ulang
langkah 4.
6. Setelah selesai pengukiran matikan catu daya DC.
7. Buat analisis perhitungan secara teoritik nilai arus yang melalui R2, R3, R4, R8
dan tegangan tegangan AB, AC CD dan BD. Bandingkan hasil perhitungan
dan hasil pengukuran. Fenomena apa yang anda peroleh dan buat kesimpulan.

Tabel Pengamatan
Tabel 2.1. Percobaan Teorema Superposisi

Tahanan Tahanan Tegangan IR1 IR2 IR3 IR4 VR1 VR2 VR3 VR4
Tertera Terukur

R1= R1= V1=….


V2=…

R2= R2= V1=….


V2=0

R3= R3= V1=0


V2=…

R4= R4=

10
Tabel 2.2.1. Percobaan Teorema Kompensasi

Nilai Tertera R1 = R2= R3= R4= R5= R6= R7=

Nilai Terukur R1 = R2= R3= R4= R5= R6= R7=

Tabel 2.2.2. Percobaan Teorema Kompensasi

Vsumber = Vdi R2= Vdi R3=

IR2 = IR2 = IR2 =

IR3 = IR3 = IR3 =

IR4 = IR4 = IR4 =

VR1= VR1= VR1=

VR2= VR2= VR2=

VR3= VR3= VR3=

VR4= VR4= VR4=

VR5= VR5= VR5=

VR6= VR6= VR6=

VR7= VR7= VR7=

Tabel 2.3.1. Percobaan Teorema Resiprositas

Nilai Tertera R1 = R2= R3= R4= R5= R6= R7=

Nilai Terukur R1 = R2= R3= R4= R5= R6= R7=

Percoba IR2 IR3 IR4 IR8 VAB VAC VCD VBD


an

Vs di
B=

Vs di
D=

11
PERCOBAAN 3 : TEOREMA THEVENIN DAN NORTON

3.1 Tujuan Percobaan


Memahami penggunaan teorema thevenin dan teorema norton dalam rangkaian
searah serta membuat rangkaian ekuivalennya.

3.2 Alat dan Bahan


1. Modul Praktikum Rangkaian Listrik
2. DC Power Supply
3. Multimeter Digital
4. Resistor
5. Jumper Female-Female dan Female-Male

3.3 Langkah Percobaan


3.3.1 Percobaan Teorema Thevenin
A R1 R3 C

Vs R2 RL

B D

1. Catat dan ukur nilai tahanan R1, R2, R3 yang berada dalam black box dan
nilai tahanan beban RL dengan Ohmmeter
2. Sebelum catu daya dc di Vs terhubung, ukur dan catat tegangan catu daya,
konsultasikan kepada asisten. Nilai ini sebagai Vs
3. Buatlah rangkaian percobaan menjadi seperti gambar di atas.
4. Catat arus yang mengalir pada beban RL. Nilai ini sebagai IRL
5. Lepas beban RL, kemudian ukur dan catat tegangan di terminal CD. Nilai
ini sebagai tegangan thevenin (Vth)
6. Lepas catu daya dc di Vs terminal AB kemudian hubung singkat terminal
AB
7. Ukur dan catat tahanan total di blackbox tanpa tahanan beban RL di
terminal CD dengan ohmmeter. Nilai ini sebagai tahanan thevenin (Rth)

12
3.3.2 Percobaan Teorema Norton
A R1 R3 C

R2 RL
E

B D

1. Ukur dan catat nilai tahanan R1, R2,R3 yang berada dalam black box dan
nilai tahanan beban RL dengan ohmmeter
2. Sebelum catu daya dc di Vs terhubung, atur, ukur, dan catat nilai tegangan
catu daya (Vs) dan arus catu daya (Is), sumber arus dapat dibuat menserikan
resistor 1000 ohm dengan sumber tegangan
3. Buatlah rangkaian percobaan menjadi seperti gambar di atas
4. Catat pengukuran arus sumber (Is) dan arus beban RL (IRL)
5. Lepas beban RL, kemudian hubung singkat terminal CD, ukur dan catat
arus di terminal CD, nilai ini sebagai arus Norton (IN)
6. Lepaskan catu daya di terminal AB kemudian hubung singkat terminal AB
7. Ukur dan catat tahanan total di black box tanpa tahanan beban RL di
terminal CD dengan ohmmeter. Nilai ini sebagai tahanan Norton (RN)

3.3.3 Percobaan Ekuivalen Thevenin


A RTH C

VTH RL

B D

1. Aturlah tegangan Vth dengan menggunakan DC power supply dan nilai Rth
dengan menggunakan potensiometer sesuai data hasil pengukuran
rangkaian Thevenin melalui pembacaan multimeter
2. Rangkailah rangkaian ekuivalen thevenin dengan nilai Vth, Rth, dan RL
sebagaimana hasil percobaan teorema thevenin sesuai gambar di atas
3. Ukur dan catat arus beban RL, nilai ini sebagai IRL

13
3.3.4 Percobaan Ekuivalen Norton
A C

IN RN RL

B D

1. Aturlah nilai arus IN dengan menggunakan DC power supply yang


terpasang seri resistor 1000 ohm, aturlah nilai RN dengan menggunakan
potensiometer sesuai data pengukuran teorema Norton melalui pembacaan
multimeter
2. Rangkailah rangkaian ekivalen Norton dengan nilai IN dan RN sebagaimana
hasil percobaan teorema norton sesuai gambar di atas
3. Ukur dan catat arus beban RL, nilai ini sebagai IRL

3.4 Data Percobaan


Rangkaian Thevenin

IRL Rth R1 R2 R3 RL
Vs (V) Vth (V)
(mA) (ohm) (ohm) (ohm) (ohm) (ohm)

Rangkaian Norton

IRL IN RN R1 R2 R3 RL
Vs (V) Is (mA)
(mA) (mA) (ohm) (ohm) (ohm) (ohm) (ohm)

Ekuivalen Thevenin

IRL Rth RL
Vth (V)
(mA) (ohm) (ohm)

Ekuivalen Norton

IRL IN RN RL
(mA) (mA) (ohm) (ohm)

14
PERCOBAAN 4 : TRANSFORMASI RANGKAIAN

4.1 Tujuan
Mengetahui penggunaan transformasi rangkaian segitiga ke bintang atau
sebaliknya sebagai solusi persoalan rangkaian listrik.

4.2 Alat dan Bahan


1. Modul Rangkaian Listrik
2. Multi meter

4.3 Percobaan Transformasi Segitiga - Bintang


4.3.1 Gambar Rangkaian Percobaan

A
A
R1

R3 R2

R4 R5

A
B
R1 R2

R3

R4 R5

15
4.3.2 Langkah Percobaan
1. Lakukan pengukuran tahanan R1, R2, R3, R4 dan R5 dengan Ohmmeter
secara terpisah pada rangkaian Y (pada gambar 4.3.1 A).
2. Catat dan ukurlah nilai tahanan total titik AB dengan menggunakan
Ohmmeter.
3. Lakukan pengukuran tahanan R1, R2, R3, R4, dan R5 dengan Ohmmeter
secara terpisah pada rangkaian delta (pada gambar 4.3.1 B).
4. Catat dan ukurlah nilai tahanan total titik AB dengan menggunakan
Ohmmeter.
5. Bandingkan hasil perhitungan dan hasil pengukuran.

4.4 Percobaan Transformasi Rangkaian Kubus


4.4.1 Gambar Rangkaian Percobaan

C B

A
E
G

H
F

4.4.2 Langkah Percobaan


1. Siapkan rangkaian kubus seperti pada gambar 4.4.1.
2. Catat dan ukurlah tahanan Rac, Rcb, Rbd, Rda, Rah, Rcg, Rbe, Rdf, Rhg,
Rge, Ref, Rfh dengan Ohmmeter .
3. Catat dan Ukurlah nilai tahanan total titik a-e dengan menggunakan
Ohmmeter.
4. Catat dan Ukurlah nilai tahanan total titik a-e jika antara titik c-d dan g-f
terdapat konduktor saja dengan menggunakan Ohmmeter.
5. Catat dan Ukurlah nilai tahanan total titik a-e jika antara titik c-d dan g-f
terdapat tahanan R (nilai tahanan R konsultasikan dengan asisten anda)
dengan menggunakan Ohmmeter.
6. Lakukan perhitungan teoritis untuk mendapatkan nilai tahanan total titik a-
e untuk langkah percobaan 3,4, dan 5
7. Bandingkan hasil perhitungan dan hasil pengukuran.

16
4.5 Percobaan Transformasi Rangkaian Piramid
4.5.1 Gambar Rangkaian Percobaan

B E

C D

4.5.2 Langkah Percobaan


1. Siapkan rangkaian piramid seperti pada gambar 4.3.1.
2. Catat dan ukurlah tahanan Rab, Rac, Rad, Rae, Rcb, Rbe, Red, Rdc,
dengan Ohmmeter.
3. Catat dan ukurlah nilai tahanan total titik a-d dengan menggunakan
Ohmmeter.
4. Catat dan ukurlah nilai tahanan total titik a-d jika antara titik c-e terdapat
konduktor saja dengan menggunakan Ohmmeter.
5. Catat dan ukurlah nilai tahanan total titik a-d jika antara titik c-e terdapat
tahanan R (nilai tahanan R konsultasikan dengan asisten anda) dengan
menggunakan Ohmmeter.
6. Catat dan ukurlah nilai tahanan total titik a-d jika antara titik c-e dan b-d
terdapat konduktor saja dengan menggunakan Ohmmeter.
7. Catat dan ukurlah nilai tahanan total titik a-e jika antara titik c-e dan b-d
terdapat tahanan R (nilai tahanan R konsultasikan dengan asisten anda)
dengan menggunakan Ohmmeter.
8. Lakukan perhitungan teoritis untuk mendapatkan nilai tahanan total titik a-
d untuk langkah percobaan 3 hingga 7.
9. Bandingkan hasil perhitungan dan hasil pengukuran.

17
4.6 Data Percobaan
4.6.1 Rangkaian Y

Tahanan Warna Nilai Tertera Nilai Terukur


R1 Kuning, Ungu,
Merah, Emas
R2 Kuning, Ungu,
Merah, Emas
R3 Kuning, Ungu,
Merah, Emas
R4 Kuning, Ungu,
Merah, Emas
R5 Kuning, Ungu,
Merah, Emas
R AB

4.6.2 Rangkaian Delta

Tahanan Warna Nilai Tertera Nilai Terukur


R1 Kuning, Ungu,
Merah, Emas
R2 Kuning, Ungu,
Merah, Emas
R3 Kuning, Ungu,
Merah, Emas
R4 Kuning, Ungu,
Merah, Emas
R5 Kuning, Ungu,
Merah, Emas
R AB

18
4.6.3 Transformasi Rangkaian Kubus

Tahanan Warna Nilai Tertera Nilai Terukur


(ohm) (ohm)
R AC Cokelat, abu-abu,
merah, emas
R CB Cokelat, abu-abu,
merah, emas
R BD Cokelat, abu-abu,
merah, emas
R DA Cokelat, abu-abu,
merah, emas
R GH Cokelat, abu-abu,
merah, emas
R GE Cokelat, abu-abu,
merah, emas
R EF Cokelat, abu-abu,
merah, emas
R FH Cokelat, abu-abu,
merah, emas
R AH Cokelat, abu-abu,
merah, emas
R CG Cokelat, abu-abu,
merah, emas
R BE Cokelat, abu-abu,
merah, emas
R DF Cokelat, abu-abu,
merah, emas
R AE

R AE, titik C-D dan G-F diberi konduktor =


R AE, titik C-D dan E-F diberi resistor =

19
4.6.4 Transformasi Rangkaian Piramida

Tahanan Warna Nilai Tertera Nilai Terukur


(ohm) (ohm)
R AB Cokelat, abu-abu,
merah, emas
R AD Cokelat, abu-abu,
merah, emas
R AE Cokelat, abu-abu,
merah, emas
R BC Cokelat, abu-abu,
merah, emas
R CD Cokelat, abu-abu,
merah, emas
R DE Cokelat, abu-abu,
merah, emas
R BE Cokelat, abu-abu,
merah, emas
R CE Cokelat, abu-abu,
merah, emas
R AD

R AD, titik C-E diberi konduktor =


R AD, titik C-E dan B-D diberi konduktor =
R AD, titik C-E diberi resistor 1,8 K ohm =
R AD, titik C-E dan B-D diberi resistor 1,8 K ohm =

20
PERCOBAAN 5 : RANGKAIAN DUA PINTU

5.1 Tujuan Percobaan :


Memahami parameter listrik (arus, tegangan dan impedansi) yang terdapat dalam
rangkaian dua pintu.

5.2 Alat dan bahan


1. Modul Praktikum Rangkaian Listrik
2. Meja Praktikum dengan catu daya dc dan ac
3. Multimeter

5.3 Langkah Percobaan


5.3.1 Percobaan Rangkaian Dua Pintu bentuk Phi

Z1
A C

Z2 Z3

B D

Gambar 5.1 Gambar Rangkaian Dua Pintu bentuk Phi

1. Baca nilai resistor pada modul rangkaian 2 pintu tpe phi dan catat.
2. Atur nilai Vs dengan variasi antara 5V – 20V.
3. Hubungkan power suply ke port sumber tegangan pada modul rangkaian 2
pintu tipe phi.
4. Catat dan ukur nilai tegangan terminal AB dan CD serta arus I1 dengan
kondisi terminal CD terbuka.
5. Ubah letak catu daya di terminal AB dan CD dengan nilai tegangan yang sama
di langkah 4.
6. Catat dan ukur nilai tegangan terminal AB dan CD serta arus I0 dengan
kondisi terminal AB terbuka.
7. Ulang kembali langkah 2-6 dengan variasi Vs yang berbeda antara 5V – 20V.

21
5.3.2 Percobaan Rangkaian Dua Pintu bentuk T

Z1 Z2
A C

Z3

B D

Gambar 5.2 Gambar Rangkaian Dua Pintu bentuk T

1. Baca nilai resistor pada modul rangkaian 2 pintu tpe phi dan catat.
2. Atur nilai Vs dengan variasi antara 5V – 20V.
3. Hubungkan power suply ke port sumber tegangan pada modul rangkaian 2
pintu tipe phi.
4. Catat dan ukur nilai tegangan terminal AB dan CD serta arus I1 dengan
kondisi terminal CD terbuka.
5. Ubah letak catu daya di terminal AB dan CD dengan nilai tegangan yang sama
di langkah 4.
6. Catat dan ukur nilai tegangan terminal AB dan CD serta arus I0 dengan
kondisi terminal AB terbuka.
7. Ulang kembali langkah 2-6 dengan variasi Vs yang berbeda antara 5V – 20V.

5.4 Data Percobaan


5.4.1 Rangkaian Dua Pintu Bentuk Phi
5.4.1.1 AB dihubungkan catu daya, CD dihubung buka
Tabel 5.1 Tipe Phi AB dihubung catu daya, CD dihubung buka

NO VS Vi Vo Ii Io

22
5.4.1.2 AB dihubung buka, CD catu daya
Tabel 5.2 Tipe Phi CD dihubung catu daya, AB dihubung buka

NO VS Vi Vo Ii Io

5.4.2 Rangkaian Dua Pintu Bentuk T


5.4.2.1 AB dihubungkan catu daya, CD dihubung buka
Tabel 5.3 Tipe T AB dihubung catu daya, CD dihubung buka

NO VS Vi Vo Ii Io

5.4.2.2 AB dihubung buka, CD catu daya


Tabel 5.4 Tipe T CD dihubung catu daya, AB dihubung buka

NO VS Vi Vo Ii Io

23
PERCOBAAN 6 : RANGKAIAN R-L-C SERI

7.1 Tujuan
Memahami sifat-sifat rangkaian R-L-C seri berdasarkan pola Lissajous, sudut
fasa, diagram vektor , resonansi dan faktor kualitasnya.

7.2 Alat dan Bahan


1. Modul Rangkaian Listrik
2. Multimeter
3. Audio Function Generator (AFG) atau Function Generator (FG)
4. Osiloskop 2 channel dan probe

7.3 Langkah Percobaan


PERHATIAN :
1. Lakukan kalibrasi Osiloskop setiap saat akan memulai percobaan
2. Jangan melakukan pengukuran arus frekuensi tinggi (>50 Hz) dengan
menggunakan multimeter/Amperemeter
3. Osiloskop tidak dapat mengukur arus. Pengukuran arus dilakukan dengan
melewatkan arus ke tahanan terlebih dahulu kemudian jatuh tegangan pada
tahanan tersebut diukur dengan osiloskop. Nilai arus diperoleh dengan
membagi tegangan terukur dengan nilai tahanan tersebut.
L
R C
A
B C

AFG

Gambar 6.1 Gambar Rangkaian RLC Seri

7.3.1 Percobaan Sudut fasa, Pola Lissajous dan Diagram Vektor R-L-C Seri
1. Buatlah rangkaian seperti Gambar 6.1
2. Atur AFG dengan tegangan 1 Volt dan frekuensi 300 Hz konsultasikan
dengan asisten, amati dengan osiloskop
3. Catat dan ukur bentuk dan nilai tegangan pada R, L dan C dengan
osiloskop
4. Gambar pola Lissajous yang melalui R dan tegangan AD, BD, CD.
Ukurlah beda fasanya dengan osiloskop

24
6.3.2. Percobaan Resonansi R-L-C Seri
1. Buatlah rangkaian seperti Gambar 6.1
2. Atur AFG dengan tegangan 1 Vpp dan frekuensi tertentu (konsultasikan
dengan asisten anda), amati dengan osiloskop
3. Carilah frekuensi resonansi (fo) melalui perhitungan dahulu kemudian
bangkitkan frekuensi AFG mendekati hasil perhitungan.
4. Lakukan percobaan dengan injeksi frekuensi yang berbeda yakni 4
langkah dibawah fo dan 4 langkah diatas fo. Konsultasikan nilai frekuensi
tersebut dengan asisten anda
5. Gambar, Catat dan ukur tegangan Vad,Vbd, VR, VL, VC, dan beda fasa
antara L dan C dengan ground scope dititik D

6.3.3. Percobaan Faktor Kualitas R-L-C Seri


1. Buatlah rangkaian seperti Gambar 6.1
2. Atur tegangan (level output AFG) mendekati maksimum (konsultasikan
dengan asisten). Catat dan ukur nilai saat itu
3. Amati tegangan Vpp osiloskop dititik CD. Atur frekuensi AFG hingga
nilai Vcd menjadi maksimum. Catat frekuensi saat Vcd maksimum.
Frekuensi ini merupakan frekuensi resonansi. Catat arus di R2 dengan
rumus Vcd dibagi R2
4. Lakukan percobaan dengan injeksi frekuensi yang berbeda yakni 4
langkah dibawah fo dan 4 langkah diatas fo. Konsultasikan nilai
frekuensi tersebut dengan asisten anda
5. Gambar, Catat dan ukur tegangan Vad, Vbd, VR, VL, VC, dan beda fasa
antara L dan C dengan ground scope dititik D

25
7.4 Data Percobaan
7.4.1 Percobaan Sudut fasa, Pola Lissajous dan Diagram Vektor R-L-C Seri
Tabel Pengamatan

VR VL VC VAD

Volt/div = Volt/div = Volt/div = Volt/div =

Time/div= Time/div= Time/div= Time/div=

Vpp=…..skala = Vpp=…..skala = Vpp=…..skala = Vpp=…..skala =


….volt ….volt ….volt ….volt

 =….skala =  =….skala =  =….skala =  =….skala =


…….detik …….detik …….detik …….detik

Perhatian : Catat bentuk tiap gelombang dikertas milimeter blok

7.4.2 Percobaan Resonansi R-L-C Seri


Tabel Pengamatan untuk tiap nilai f =….Hz

VR VL VC
Volt/div = Volt/div = Volt/div =
Time/div= Time/div= Time/div=
Vpp=…..skala = Vpp=…..skala = Vpp=…..skala =
….volt ….volt ….volt

 =….skala =  =….skala =  =….skala =


…….detik …….detik …….detik

VAD VBD
Volt/div = Volt/div =
Time/div= Time/div=
Vpp=…..skala = ….volt Vpp=…..skala = ….volt

 =….skala = …….detik  =….skala = …….detik


Perhatian : Catat bentuk tiap gelombang dikertas milimeter blok

26
6.2. 7.4.3 Percobaan faktor Kualitas R-L-C Seri

Tabel Pengamatan untuk tiap nilai f =….Hz

VR VL VC
Volt/div = Volt/div = Volt/div =
Time/div= Time/div= Time/div=
Vpp=…..skala = Vpp=…..skala = Vpp=…..skala =
….volt ….volt ….volt

 =….skala =  =….skala =  =….skala =


…….detik …….detik …….detik

VAD VBD
Volt/div = Volt/div =
Time/div= Time/div=
Vpp=…..skala = ….volt Vpp=…..skala = ….volt

 =….skala = …….detik  =….skala = …….detik


Perhatian : Catat bentuk tiap gelombang dikertas milimeter blok

27
PERCOBAAN 7 : RANGKAIAN RLC PARALEL

7.4 Tujuan
5. Memahami karakteristik rangkaian RLC Parallel.
6. Mampu menganalisa rangkaian RLC Paralell baik secara teori maupun
praktik.

7.5 Alat dan Bahan


7. Modul Rangkaian Listrik
8. Multimeter
9. Audio Function Generator (AFG) atau Function Generator (FG)
10. Osiloskop 2 channel dan probe

7.6 Langkah Percobaan


PERHATIAN :
4. Lakukan kalibrasi Osiloskop setiap saat akan memulai percobaan
5. Jangan melakukan pengukuran arus frekuensi tinggi (>50 Hz) dengan
menggunakan multimeter/Amperemeter
6. Osiloskop tidak dapat mengukur arus. Pengukuran arus dilakukan dengan
melewatkan arus ke tahanan terlebih dahulu kemudian jatuh tegangan pada
tahanan tersebut diukur dengan osiloskop. Nilai arus diperoleh dengan
membagi tegangan terukur dengan nilai tahanan tersebut.

B C D
A

L C
AFG R

R R R2

R1

Gambar 7.1 Gambar Rangkaian RLC Paralel


7.4.1 Percobaan Sudut fasa, Pola Lissajous dan Diagram Vektor RLC Paralel
5. Buatlah rangkaian seperti Gambar 7.1
6. Atur AFG dengan tegangan 1 Volt dan frekuensi 300 Hz konsultasikan
dengan asisten, amati dengan osiloskop
7. Catat dan ukur bentuk dan nilai tegangan pada R, L dan C dengan
osiloskop
8. Gambar pola Lissajous yang melalui R dan tegangan AE, BE, CE, DE.
Ukurlah beda fasanya dengan osiloskop

28
7.3.2 Percobaan Resonansi RLC Paralel

6. Buatlah rangkaian seperti Gambar 7.1


7. Atur AFG dengan tegangan 1 Vpp dan frekuensi tertentu (konsultasikan
dengan asisten anda), amati dengan osiloskop
8. Carilah frekuensi resonansi (fo) melalui perhitungan dahulu kemudian
bangkitkan frekuensi AFG mendekati hasil perhitungan.
9. Lakukan percobaan dengan injeksi frekuensi yang berbeda yakni 4 langkah
dibawah fo dan 4 langkah diatas fo. Konsultasikan nilai frekuensi tersebut
dengan asisten anda
10. Gambar, Catat dan ukur tegangan Vae, VRR, VRL, VRC, dan beda fasa
antara L dan C dengan ground scope dititik E

7.3.3 Percobaan Faktor Kualitas RLC Paralel


6. Buatlah rangkaian seperti Gambar 7.1
7. Atur tegangan (level output AFG) mendekati maksimum (konsultasikan
dengan asisten). Catat dan ukur nilai saat itu
8. Amati tegangan Vpp osiloskop dititik VR1. Atur frekuensi AFG hingga
nilai VR1 menjadi maksimum. Catat frekuensi saat VR1 maksimum.
Frekuensi ini merupakan frekuensi resonansi. Catat arus di R1 dengan
rumus VR1 dibagi R1
9. Lakukan percobaan dengan injeksi frekuensi yang berbeda yakni 4 langkah
dibawah fo dan 4 langkah diatas fo. Konsultasikan nilai frekuensi tersebut
dengan asisten anda
10. Gambar, Catat dan ukur tegangan VR1, VRR, VRL, VRC, dan beda fasa
antara L dan C dengan ground scope dititik E

29
7.5 Data Percobaan
7.4.1 Percobaan Sudut fasa, Pola Lissajous dan Diagram Vektor RLC Paralel
Tabel Pengamatan

VR VL VC VAD

Volt/div = Volt/div = Volt/div = Volt/div =

Time/div= Time/div= Time/div= Time/div=

Vpp=…..skala = Vpp=…..skala = Vpp=…..skala = Vpp=…..skala =


….volt ….volt ….volt ….volt

 =….skala =  =….skala =  =….skala =  =….skala =


…….detik …….detik …….detik …….detik

Perhatian : Catat bentuk tiap gelombang dikertas milimeter blok

7.4.2 Percobaan Resonansi RLC Paralel


Tabel Pengamatan untuk tiap nilai f =….Hz

VRR VRL VRC VAE

Volt/div = Volt/div = Volt/div = Volt/div =

Time/div= Time/div= Time/div= Time/div=

Vpp=…..skala = Vpp=…..skala = Vpp=…..skala = Vpp=…..skala =


….volt ….volt ….volt ….volt

 =….skala =  =….skala =  =….skala =  =….skala =


…….detik …….detik …….detik …….detik

Perhatian : Catat bentuk tiap gelombang dikertas milimeter blok

7.4.3 Percobaan Faktor Kualitas RLC Paralel


Tabel Pengamatan untuk tiap nilai f =….Hz

VRR VRL VRC VAE

Volt/div = Volt/div = Volt/div = Volt/div =

Time/div= Time/div= Time/div= Time/div=

30
Vpp=…..skala = Vpp=…..skala = Vpp=…..skala = Vpp=…..skala =
….volt ….volt ….volt ….volt

 =….skala =  =….skala =  =….skala =  =….skala =


…….detik …….detik …….detik …….detik

Perhatian : Catat bentuk tiap gelombang dikertas milimeter blok

31
PERCOBAAN 8 : SOFTWARE

8.1. Tujuan
1. Untuk melihat spektrum frekuensi dengan analisis Fourier
2. Untuk melihat kurva Hysterisis atau B-H characteristic

8.2. Alat dan Bahan


1. Laptop
2. Software P-Spice ver 6.2
8.3. Langkah Percobaan
1. Percobaan Magnetik Coupling Polaritas Sama

Seranai Program:
VS 1 0 SIN(0 200V 60HZ)
R1 1 2 1OHM
L1 2 0 10MH
L2 3 0 50MH
R2 3 4 1
R3 4 0 1000000OHM
KALL L1 L2 0.9999
.TRAN 10US 33MS
.PROBE
.END

Nama File : mks.cir


Langkah percobaan
1. Bukalah file percobaan sesuai saran asisten anda
2. Gambarlah rangkaian dari listing program yang ada berikut
besaran parameternya
3. Jalankan program P-SPICE, Probe dan File Output
4. Tampilkan bentuk gelombang masukan dan keluaran
5. Gambar dan catat bentuk gelombang tegangan atau arus
masukan dan keluaran,terutama V(1), V(2), V(3), V(4)

32
6. Buat perhitungan matematik/teoritik dari data yang anda
peroleh sesuai saran asisten anda., terutama perbandingan
antara V(2) dan V(3)

2. Percobaan Magnetik Coupling Polaritas Beda


Seranai Program:
VS 1 0 SIN(0 200V 60HZ)
R1 1 2 1OHM
L1 2 0 10MH
L2 0 3 50MH
R2 3 4 1
R3 4 0 1000000OHM
KALL L1 L2 0.9999
.TRAN 10US 33MS
.PROBE
.END

Nama File : mkts.cir


Langkah percobaan
1. Bukalah file percobaan sesuai saran asisten anda
2. Gambarlah rangkaian dari listing program yang ada berikut
besaran parameternya
3. Jalankan program P-SPICE, Probe dan File Output
4. Tampilkan bentuk gelombang masukan dan keluaran
5. Gambar dan catat bentuk gelombang tegangan atau arus
masukan dan keluaran,terutama V(1), V(2), V(3), V(4)
6. Buat perhitungan matematik/teoritik dari data yang anda
peroleh sesuai saran asisten anda., terutama perbandingan
antara V(2) dan V(3).

3. Percobaan Respon Transient Masukan Fungsi Tangga (Step)


Rangkaian R-L
Seranai Program:
* RL-Step
VS 1 0 PWL(0NS 0V 1NS 220 V 2MS 220V)
R1 1 2 3OHM

33
L1 2 0 10MH

.TRAN 10US 33MS


.PROBE
.END

Nama File : rl-step.cir


Langkah percobaan
1. Bukalah file percobaan sesuai saran asisten anda
2. Gambarlah rangkaian dari listing program yang ada berikut
besaran parameternya
3. Jalankan program P-SPICE, Probe dan File Output
4. Tampilkan bentuk gelombang masukan dan keluaran
5. Gambar dan catat bentuk gelombang tegangan atau arus
masukan dan keluaran terutama V(1) dan I(R1)
6. Buat perhitungan matematik/teoritik dari data yang anda
peroleh sesuai saran asisten anda

4. Percobaan Respon Transient Masukan Fungsi Sinus Rangkaian


R-L
Seranai Program:
VS 1 0 SIN(0 200V 60HZ)
R1 1 2 3OHM
L1 2 0 10MH

.TRAN 10US 33MS


.PROBE
.END

Nama File : rl-sin.cir


Langkah percobaan
1. Bukalah file percobaan sesuai saran asisten anda
2. Gambarlah rangkaian dari listing program yang ada berikut
besaran parameternya
3. Jalankan program P-SPICE, Probe dan File Output
4. Tampilkan bentuk gelombang masukan dan keluaran

34
5. Gambar dan catat bentuk gelombang tegangan atau arus
masukan dan keluaran terutama V(1) dan I(R1)
6. Buat perhitungan matematik/teoritik dari data yang anda
peroleh sesuai saran asisten anda, mengapa bentuk gelombang
V(1) dan I(R1) sedemikian rupa
7. Dari hasil perhitungan anda buat kesimpulan dengan
membandingkan dengan hasil percobaan.

5. Percobaan Respon Transient Masukan Fungsi Tangga (Step)


Rangkaian R-C
Seranai Program:
VS 1 0 PWL(0NS 0V 1NS 220 V 2MS 220 V)
R1 1 2 3OHM
C1 2 0 100MF

.TRAN 10US 33MS


.PROBE
.END

Nama File : rc-step.cir


Langkah percobaan
1. Bukalah file percobaan sesuai saran asisten anda
2. Gambarlah rangkaian dari listing program yang ada berikut
besaran parameternya
3. Jalankan program P-SPICE, Probe dan File Output
4. Tampilkan bentuk gelombang masukan dan keluaran
5. Gambar dan catat bentuk gelombang tegangan atau arus
masukan dan keluaran terutama V(1) dan I(R1).
6. Buat perhitungan matematik/teoritik dari data yang anda
peroleh sesuai saran asisten anda

6. Percobaan Respon Transient Masukan Fungsi Sinus Rangkaian


R-C
Seranai Program:
VS 1 0 SIN(0 200V 60HZ)
R1 1 2 3OHM
C1 2 0 1F

35
.TRAN 10US 33MS
.PROBE
.END

Nama File : rc-sin.cir


Langkah percobaan
1. Bukalah file percobaan sesuai saran asisten anda
2. Gambarlah rangkaian dari listing program yang ada berikut
besaran parameternya
3. Jalankan program P-SPICE, Probe dan File Output
4. Tampilkan bentuk gelombang masukan dan keluaran
5. Gambar dan catat bentuk gelombang tegangan atau arus
masukan dan keluaran terutama V(1) dan I(R1), jika I(R1)
terlalu kecil, pada aplikasi probe dapat diserach Plot, klik Add
Plot, muncul tempat grafik baru, kemudian klik Trace dan pilih
I(R1).
6. Buat perhitungan matematik/teoritik dari data yang anda
peroleh sesuai saran asisten anda, mengapa bentuk gelombang
V(1) dan I(R1) sedemikian rupa

7. Percobaan Rangkaian R-L-C seri.


Seranai Program:
VS 1 0 SIN(0 200V 60HZ)
R1 1 2 3OHM
L1 2 3 10MH
C1 3 0 100MF

.TRAN 10US 33MS


.PROBE
.END

Nama File : rlc-sin.cir


Langkah percobaan
1. Bukalah file percobaan sesuai saran asisten anda

36
2. Gambarlah rangkaian dari listing program yang ada berikut
besaran parameternya
3. Jalankan program P-SPICE, Probe dan File Output
4. Tampilkan bentuk gelombang masukan dan keluaran
5. Gambar dan catat bentuk gelombang tegangan atau arus
masukan dan keluaran terutama V(1) dan I(R1), jika I(R1)
terlalu kecil, pada aplikasi probe dapat diserach Plot, klik Add
Plot, muncul tempat grafik baru, kemudian klik Trace dan pilih
I(R1).
6. Buat perhitungan matematik/teoritik dari data yang anda
peroleh sesuai saran asisten anda, mengapa bentuk gelombang
V(1) dan I(R1) sedemikian rupa

8. Percobaan Rangkaian R-L-C paralel.


Seranai Program:
VS 1 0 SIN(0 200V 60HZ)
R1 1 2 3OHM
R 2 0 1OHM
L1 2 0 10MH
C1 2 0 100MF

.TRAN 10US 33MS


.PROBE
.END

Nama File : rlc-p.cir


Langkah percobaan
1. Bukalah file percobaan sesuai saran asisten anda
2. Gambarlah rangkaian dari listing program yang ada berikut
besaran parameternya
3. Jalankan program P-SPICE, Probe dan File Output
4. Tampilkan bentuk gelombang masukan dan keluaran
5. Gambar dan catat bentuk gelombang tegangan atau arus
masukan dan keluaran terutama V(1) dan I(R1), jika I(R1)
terlalu kecil, pada aplikasi probe dapat diserach Plot, klik Add
Plot, muncul tempat grafik baru, kemudian klik Trace dan pilih
I(R1).

37
6. Buat perhitungan matematik/teoritik dari data yang anda
peroleh sesuai saran asisten anda, mengapa bentuk gelombang
V(1) dan I(R1) sedemikian rupa

9. Percobaan Rangkaian Dua Pintu Tipe PHI


Seranai Program:
VS 1 0 SIN(0 200V 60HZ)
R1 1 2 0.1
L1 2 3 500MH
C1 3 0 50F
C2 1 0 50F
R 3 0 40
.TRAN 10US 33MS
.PROBE
.END

Nama File : duaphi.cir


Langkah percobaan
1. Bukalah file percobaan sesuai saran asisten anda
2. Gambarlah rangkaian dari listing program yang ada berikut
besaran parameternya
3. Jalankan program P-SPICE, Probe dan File Output
4. Tampilkan bentuk gelombang masukan dan keluaran
5. Gambar dan catat bentuk gelombang tegangan atau arus
masukan dan keluaran terutama V(1), V(3) dan I(R), jika I(R)
terlalu kecil, pada aplikasi probe dapat diserach Plot, klik Add
Plot, muncul tempat grafik baru, kemudian klik Trace dan pilih
I(R).
6. Buat perhitungan matematik/teoritik dari data yang anda
peroleh sesuai saran asisten anda

10. Percobaan Rangkaian Dua Pintu Tipe T


Seranai Program:
VS 1 0 SIN(0 200V 60HZ)
R1 1 2 50
L1 2 3 50MH

38
C1 3 0 50F
R2 3 5 50
L2 5 6 50MH
R 6 0 40
.TRAN 10US 33MS
.PROBE
.END

Nama File : dua-t.cir


Langkah percobaan
1. Bukalah file percobaan sesuai saran asisten anda
2. Gambarlah rangkaian dari listing program yang ada berikut
besaran parameternya
3. Jalankan program P-SPICE, Probe dan File Output
4. Tampilkan bentuk gelombang masukan dan keluaran
5. Gambar dan catat bentuk gelombang tegangan atau arus
masukan dan keluaran terutama V(1), V(6) dan I(R), jika I(R)
terlalu kecil, pada aplikasi probe dapat diserach Plot, klik Add
Plot, muncul tempat grafik baru, kemudian klik Trace dan pilih
I(R).
6. Buat perhitungan matematik/teoritik dari data yang anda
peroleh sesuai saran asisten anda

11. Percobaan Filter Tipe LPF


Seranai Program:
*Filter LPF
V10 1 0 ac 1
R12 1 2 10
C20 2 0 50Uf
.ac dec 40 10 50K
.PROBE
.END

Nama File : lpf.cir

39
Langkah percobaan
1. Bukalah file percobaan sesuai saran asisten anda
2. Gambarlah rangkaian dari listing program yang ada berikut
besaran parameternya
3. Jalankan program P-SPICE, Probe dan File Output
4. Tampilkan bentuk gelombang masukan dan keluaran
5. Gambar dan catat bentuk gelombang tegangan atau arus
masukan dan keluaran terutama V(1) dan V(2)
6. Buat perhitungan matematik/teoritik dari data yang anda
peroleh sesuai saran asisten anda

12. Percobaan Filter Tipe BPF


Seranai Program:
V10 1 0 ac 1
L12 1 2 100uH
C23 2 3 2uF
C30 3 0 50uF
L30 3 0 4uH
R30 3 0 1
.ac dec 200 2K 20K
.PROBE
.END

Nama File : bpf.cir


Langkah percobaan
1. Bukalah file percobaan sesuai saran asisten anda
2. Gambarlah rangkaian dari listing program yang ada berikut
besaran parameternya
3. Jalankan program P-SPICE, Probe dan File Output
4. Tampilkan bentuk gelombang masukan dan keluaran
5. Gambar dan catat bentuk gelombang tegangan atau arus
masukan dan keluaran terutama V(1) dan V(3)
6. Buat perhitungan matematik/teoritik dari data yang anda
peroleh sesuai saran asisten anda

40
13. Percobaan Filter Tipe HPF
Seranai Program:
V10 1 0 ac 1
C12 1 2 2uF
L20 2 0 4uH
C23 2 3 2uF
R30 3 0 1
.ac dec 200 10K 100K
.PROBE
.END

Nama File : hpf.cir


Langkah percobaan
1. Bukalah file percobaan sesuai saran asisten anda
2. Gambarlah rangkaian dari listing program yang ada berikut
besaran parameternya
3. Jalankan program P-SPICE, Probe dan File Output
4. Tampilkan bentuk gelombang masukan dan keluaran
5. Gambar dan catat bentuk gelombang tegangan atau arus
masukan dan keluaran terutama V(1) dan V(3)
6. Buat perhitungan matematik/teoritik dari data yang anda
peroleh sesuai saran asisten anda

14. Percobaan Fourier Gelombang Sinusoidal


Seranai Program:
VS 1 0 SIN(0 10V 50HZ)
R1 1 0 3OHM
.FOUR 50HZ V(1)
.TRAN 10MS 100MS
.PROBE
.END
Nama File : f1.cir
Langkah percobaan
1. Bukalah file percobaan sesuai saran asisten anda

41
2. Gambarlah rangkaian dari listing program yang ada berikut
besaran parameternya
3. Jalankan program P-SPICE, Probe dan File Output
4. Tampilkan bentuk gelombang masukan dan keluaran
5. Gambar dan catat bentuk gelombang tegangan atau arus
masukan dan keluaran terutama V(1), spektrum sinyal Forier
(minimal 7 macam spektrum frekuensi yang tertinggi) pada
tampilan probe , dan Total Harmonics Distortion (THD) pada
file output.
6. Buat perhitungan matematik/teoritik dari data yang anda
peroleh sesuai saran asisten anda

15. Percobaan Fourier Gelombang Kotak


Seranai Program:
VS 1 0 PULSE(-10V 10V 2NS 2NS 2NS 0.01S 0.02S)
R1 1 0 3OHM

.FOUR 50HZ V(1)


.TRAN 10MS 100MS
.PROBE
.END
Nama File : f2.cir
Langkah percobaan
1. Bukalah file percobaan sesuai saran asisten anda
2. Gambarlah rangkaian dari listing program yang ada berikut
besaran parameternya
3. Jalankan program P-SPICE, Probe dan File Output
4. Tampilkan bentuk gelombang masukan dan keluaran
5. Gambar dan catat bentuk gelombang tegangan atau arus
masukan dan keluaran terutama V(1), spektrum sinyal Forier
(minimal 7 macam spektrum frekuensi yang tertinggi) pada
tampilan probe , dan Total Harmonics Distortion (THD) pada
file output.
6. Buat perhitungan matematik/teoritik dari data yang anda
peroleh sesuai saran asisten anda.

42
16. Percobaan Fourier Gelombang Segitiga
Seranai Program:
VS 1 0 PULSE(-10V 10V 2NS 0.01S 0.01S 2NS 0.02S)
R1 1 0 3OHM
.FOUR 50HZ V(1)
.TRAN 10MS 100MS
.PROBE
.END
Nama File : f3.cir
Langkah percobaan
1. Bukalah file percobaan sesuai saran asisten anda
2. Gambarlah rangkaian dari listing program yang ada berikut
besaran parameternya
3. Jalankan program P-SPICE, Probe dan File Output
4. Tampilkan bentuk gelombang masukan dan keluaran
5. Gambar dan catat bentuk gelombang tegangan atau arus
masukan dan keluaran terutama V(1), spektrum sinyal Forier
(minimal 7 macam spektrum frekuensi yang tertinggi) pada
tampilan probe , dan Total Harmonics Distortion (THD) pada
file output.
6. Buat perhitungan matematik/teoritik dari data yang anda
peroleh sesuai saran asisten anda.

17. Percobaan Laplace fungsi tangga (step)


Seranai Program:
VIN 1 0 PWL (0 0 1S 0V 1.00001S 4V 2S 4V 2.00001S 0V)
R1 1 0 1OHM
E2 2 0 LAPLACE {V(1)}={1/(s+2)}
R2 2 0 1OHM
E3 3 0 LAPLACE {V(2)}={1/(s)}
R3 3 0 1OHM
.TRAN 5MS 3S
.PROBE
.END

43
Nama File : laplace.cir
Langkah percobaan
1. Bukalah file percobaan sesuai saran asisten anda
2. Gambarlah rangkaian dari listing program yang ada berikut
besaran parameternya
3. Jalankan program P-SPICE, Probe dan File Output
4. Tampilkan bentuk gelombang masukan dan keluaran
5. Gambar dan catat bentuk gelombang tegangan atau arus
masukan dan keluaran terutama V(1), V(2), dan V(3).
6. Buat perhitungan matematik/teoritik dari data yang anda
peroleh sesuai saran asisten anda.

18. Percobaan Laplace fungsi eksponensial


Seranai Program:
VIN 1 0 EXP (0 4 0.25S 1S 1S 0.75S)
R1 1 0 1OHM
E2 2 0 LAPLACE {V(1)}={1/(s+2)}
R2 2 0 1OHM
E3 3 0 LAPLACE {V(2)}={1/(s)}
R3 3 0 1OHM
.TRAN 5MS 4S
.PROBE
.END

Nama File : Lplc-1.cir


Langkah percobaan
1. Bukalah file percobaan sesuai saran asisten anda
2. Gambarlah rangkaian dari listing program yang ada berikut
besaran parameternya
3. Jalankan program P-SPICE, Probe dan File Output
4. Tampilkan bentuk gelombang masukan dan keluaran
5. Gambar dan catat bentuk gelombang tegangan atau arus
masukan dan keluaran terutama V(1), V(2), dan V(3).
6. Buat perhitungan matematik/teoritik dari data yang anda
peroleh sesuai saran asisten anda

44
19. Percobaan Laplace fungsi gergaji
Seranai Program:
VIN 1 0 PWL (0 0 1S 0V 2S 4V 2.00001S 0V)
R1 1 0 1OHM
E2 2 0 LAPLACE {V(1)}={1/(s+2)}
R2 2 0 1OHM
E3 3 0 LAPLACE {V(2)}={1/(s)}
R3 3 0 1OHM
.TRAN 5MS 3S
.PROBE
.END
Nama File : Lplc-2.cir
Langkah percobaan
1. Bukalah file percobaan sesuai saran asisten anda
2. Gambarlah rangkaian dari listing program yang ada berikut
besaran parameternya
3. Jalankan program P-SPICE, Probe dan File Output
4. Tampilkan bentuk gelombang masukan dan keluaran
5. Gambar dan catat bentuk gelombang tegangan atau arus
masukan dan keluaran terutama V(1), V(2), dan V(3).
6. Buat perhitungan matematik/teoritik dari data yang anda
peroleh sesuai saran asisten anda.

20. Percobaan Laplace fungsi segitiga


Seranai Program:
VIN 1 0 PWL (0 0 1S 0V 1.5S 4V 2S 0V)
R1 1 0 1OHM
E2 2 0 LAPLACE {V(1)}={1/(s+2)}
R2 2 0 1OHM
E3 3 0 LAPLACE {V(2)}={1/(s)}
R3 3 0 1OHM
.TRAN 5MS 3S
.PROBE
.END

45
Nama File : Lplc-3.cir
Langkah percobaan
1. Bukalah file percobaan sesuai saran asisten anda
2. Gambarlah rangkaian dari listing program yang ada berikut
besaran parameternya
3. Jalankan program P-SPICE, Probe dan File Output
4. Tampilkan bentuk gelombang masukan dan keluaran
5. Gambar dan catat bentuk gelombang tegangan atau arus
masukan dan keluaran terutama V(1), V(2), dan V(3).
6. Buat perhitungan matematik/teoritik dari data yang anda
peroleh sesuai saran asisten anda.

21. Percobaan Kurva Histerisis


Seranai Program:
B-H Curve Characteristic
* PWL waveform for transient analysis
IN 1 0 PWL(0 0 1 -15 2 15 3 -15)
* Inductors represent the number of turns:
L1 1 0 200
L2 2 0 100
R2 2 0 1000
*Coupled inductor with k=0.999 and model CMOD
K12 L1 L2 0.9999 CMOD
*Model Parameter for CMOD
.MODEL CMOD CORE (AREA=2.0 PATH=62.73 GAP=0.1
MS=1.6E+6 ALPHA=1E-3
+ A=1E+3 C=0.5 K=1500)
*Transient analysis from 0 to 3 s in step of 0.03s:
.TRAN 0.05S 3S
.PROBE
.END
Nama File : mag1.cir

46
Langkah percobaan
1. Bukalah file percobaan sesuai saran asisten anda
2. Gambarlah rangkaian dari listing program yang ada berikut
besaran parameternya
3. Jalankan program P-SPICE, Probe dan File Output
4. Tampilkan bentuk gelombang masukan dan keluaran
5. Gambar dan catat bentuk gelombang tegangan atau arus
masukan dan keluaran terutama IN, B(K12) dan H(K12).
6. Buat perhitungan matematik/teoritik dari data yang anda
peroleh sesuai saran asisten anda.

22. Percobaan Natural RLC Seri


Seranai Program:
Rp 0 1 1.0
Lp 1 2 8mH IC=20A
Cp 2 0 10mF IC=0V
.TRAN 500us 100ms 0s 500us UIC
.PROBE
.END

Langkah percobaan
1. Bukalah file percobaan sesuai saran asisten anda.
2. Gambarlah rangkaian dari listing program yang ada berikut
besaran parameternya
3. Jalankan program P-SPICE, Probe dan File Output
4. Tampilkan bentuk gelombang masukan dan keluaran
5. Gambar dan catat bentuk gelombang tegangan atau arus
masukan dan keluaran terutama V(1), V(2), dan V(3).
6. Buat perhitungan matematik/teoritik dari data yang anda
peroleh sesuai saran asisten anda.

23. Percobaan Natural RLC Pararel


Seranai Program :
Rp 0 1 1.0
Lp 1 0 8mH IC=20A
Cp 1 0 10mF IC=0V
.TRAN 500us 100ms 0s 500us UIC
.PROBE
.END

Langkah percobaan
1. Bukalah file percobaan sesuai saran asisten anda
2. Gambarlah rangkaian dari listing program yang ada berikut
besaran parameternya
3. Jalankan program P-SPICE, Probe dan File Output
4. Tampilkan bentuk gelombang masukan dan keluaran

47
5. Gambar dan catat bentuk gelombang tegangan atau arus
masukan dan keluaran terutama V(1), V(2), dan V(3).
6. Buat perhitungan matematik/teoritik dari data yang anda
peroleh sesuai saran asisten anda.

24. Percobaan Superposisi


Seranai Program :
VS 1 0 DC 12V
R1 1 2 47OHM
R2 2 0 4OHM
R3 2 3 5OHM
R4 3 0 6OHM

.TRAN 10US 33MS


.PROBE
.END

SUPERPOSISI SUMBER 2
VS 3 0 DC 6V
R1 0 2 47OHM
R2 2 1 4OHM
R3 2 3 5OHM
R4 3 0 6OHM

.TRAN 10US 33MS


.PROBE
.END

Langkah percobaan
1. Bukalah file percobaan sesuai saran asisten anda
2. Gambarlah rangkaian dari listing program yang ada berikut
besaran parameternya

48
3. Jalankan program P-SPICE, Probe dan File Output
4. Tampilkan bentuk gelombang masukan dan keluaran
5. Gambar dan catat bentuk gelombang tegangan atau arus
masukan dan keluaran terutama V(1), V(2), dan V(3).
6. Buat perhitungan matematik/teoritik dari data yang anda
peroleh sesuai saran asisten anda.

25. Percobaan Resiprositas


Seranai Program:
VS 1 0 DC 12V
R5 1 2 3OHM
R4 2 3 4OHM
R2 3 4 5OHM
R1 4 5 6OHM
R7 5 6 7OHM
R6 6 0 8OHM
R3 3 6 49OHM
R8 5 0 10OHM

.TRAN 10US 33MS


.PROBE
.END

Langkah percobaan
1. Bukalah file percobaan sesuai saran asisten anda
2. Gambarlah rangkaian dari listing program yang ada berikut
besaran parameternya
3. Jalankan program P-SPICE, Probe dan File Output
4. Tampilkan bentuk gelombang masukan dan keluaran
5. Gambar dan catat bentuk gelombang tegangan atau arus
masukan dan keluaran terutama V(1), V(2), dan V(3).
6. Buat perhitungan matematik/teoritik dari data yang anda
peroleh sesuai saran asisten anda.

49
26. Percobaan Kompensasi
Seranai Program :
VS 1 0 DC 12V
RS 1 0 3OHM
R4 2 0 4OHM
R3 2 0 5OHM
R1 3 0 6OHM
R7 3 0 7OHM
R6 1 0 8OHM
R2 2 0 24OHM

.TRAN 10US 33MS


.PROBE
.END

Langkah percobaan
1. Bukalah file percobaan sesuai saran asisten anda
2. Gambarlah rangkaian dari listing program yang ada berikut
besaran parameternya
3. Jalankan program P-SPICE, Probe dan File Output
4. Tampilkan bentuk gelombang masukan dan keluaran
5. Gambar dan catat bentuk gelombang tegangan atau arus
masukan dan keluaran terutama V(1), V(2), dan V(3).
6. Buat perhitungan matematik/teoritik dari data yang anda
peroleh sesuai saran asisten anda.

27. Percobaan Thevenin


Seranai Program :
VTH 1 0 DC 7.5V
RTH 1 2 7.519OHM
RL 2 0 5OHM
.TRAN 10US 33MS
.PROBE
.END

50
Langkah percobaan
1. Bukalah file percobaan sesuai saran asisten anda
2. Gambarlah rangkaian dari listing program yang ada berikut
besaran parameternya
3. Jalankan program P-SPICE, Probe dan File Output
4. Tampilkan bentuk gelombang masukan dan keluaran
5. Gambar dan catat bentuk gelombang tegangan atau arus
masukan dan keluaran terutama V(1), V(2), dan V(3).
6. Buat perhitungan matematik/teoritik dari data yang anda
peroleh sesuai saran asisten anda.

28. Percobaan Norton


Seranai Program :
Ith 1 0 DC 0.1A
Rth 0 1 3OHM
RL 0 1 49OHM

.TRAN 10US 33MS


.PROBE
.END

Langkah percobaan
1. Bukalah file percobaan sesuai saran asisten anda
2. Gambarlah rangkaian dari listing program yang ada berikut
besaran parameternya
3. Jalankan program P-SPICE, Probe dan File Output
4. Tampilkan bentuk gelombang masukan dan keluaran
5. Gambar dan catat bentuk gelombang tegangan atau arus
masukan dan keluaran terutama V(1), V(2), dan V(3).
6. Buat perhitungan matematik/teoritik dari data yang anda
peroleh sesuai saran asisten anda.

29. Percobaan Thevenin Norton


Vth 1 0 DC 12V
Rth 1 2 3OHM
RL 2 0 6OHM

51
.TRAN 10US 33MS
.PROBE
.END

Langkah percobaan
1. Bukalah file percobaan sesuai saran asisten anda
2. Gambarlah rangkaian dari listing program yang ada berikut
besaran parameternya
3. Jalankan program P-SPICE, Probe dan File Output
4. Tampilkan bentuk gelombang masukan dan keluaran
5. Gambar dan catat bentuk gelombang tegangan atau arus
masukan dan keluaran terutama V(1), V(2), dan V(3).
6. Buat perhitungan matematik/teoritik dari data yang anda
peroleh sesuai saran asisten anda.

8.4. Data Percobaan


Data percobaan merupakan listring program dari setiap percobaan.

52
Lampiran 1

Modul Program Percobaan

No Nama Percobaan Modul terkait Modul terkait


1 Magnetik Kopling Magnetik Kopling Polaritas Sama Magnetik Kopling Polaritas Sama
2 Transient RL-fungsi step RC-fungsi Step
3 Rangkaian RLC RLC-paralel RLC Seri
4 Rangkaian Dua Pintu Model PHI Model - T
5 Filter LPF LPF
6 Filter BPF BPF
7 Filter HPF HPF
8 Analisis Fourier Fourier-Gel. Sinusoidal Fourier-Gel. Sinusoidal
9 Analisis Fourier Fourier-Gel Segitiga Fourier-Gel Kotak
10 Laplace Laplace – F.Step Laplace – F. Eksponensial
Laplace – F. Segitiga Laplace – F. Gergaji
11 Kurva Hysterisis B-H Curve B-H Curve

53

Anda mungkin juga menyukai