(KPBU)
DALAM INFRASTRUKTUR
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
2
Latar Belakang
Potensi Sumber Air Umbulan dgn
Kewajiban Pemerintah Untuk Penyediaan air minum di 5
Debit + 5.000 Ltr/dt dan kualitas
Menyediakan Air Minum Bagi Kab/Kota belum mencukupi &
airnya layak minum belum
Masyarakat. sumber air yg ada terbatas.
dimanfaatkan secara optimal.
o Tujuan :
• Memanfaatkan air Sumber Umbulan 4.000 lt/dt untuk kebutuhan air minum masyarakat.
• Membangun Proyek KPS-SPAM Umbulan dengan pola “Bangun Guna Serah“ (BOT).
• Terbangunnya Sistem Produksi, Sistem Pipa Transmisi, dan Offtake ke 5 wilayah
Kabupaten/Kota
• Terpenuhinya penyediaan air minum bagi PDAM di 5 Wilayah Kabupaten/Kota
o Manfaat :
• Pemenuhan kebutuhan air minum bagi 1.300.000 jiwa (±260 ribu sambungan rumah) pada
tahun 2021.
• Percepatan capaian target RPJMN terhadap akses pelayanan air minum pada tahun 20193
adalah 100%
Cakupan Pelayanan Air Minum
*) Kontribusi pelayanan SPAM Umbulan + 5 % dari jumlah penduduk Jawa Timur 2022
6
Pembagian Peran dalam SPAM
Sistem Penyediaan Air Minum
KONDISI NORMAL = Seluruhnya dikerjakan oleh Pemerintah (APBN/APBD)
Pelanggan
1. Penyusunann rencana dan anggaran 1. Penyiapan Kajian KPBU 1. Penjajakan Minat Pasar (Market
dana KPBU 2. Pengajuan Dukungan Pemerintah Sounding)
2. Identifikasi dan Penyusunan Usulan 3. Pengajuan Jaminan Pemerintah 2. Penetapan lokasi KPBU
Rencana KPBU 4. Pengajuan Penetapan Lokasi 3. Pengadaan Badan Usaha Pelaksana
3. Penganggaran dana tahap KPBU
perencanaan 4. Penandatanganan Perjanjian KPBU
4. Pengambilan keputusan rencana 5. Pemenuhan Pembiayaan (Financial
KPBU (lanjut/tidak) Close)
5. Penyusunan Daftar Rencana KPBU
6. Pengkatagorian KPBU
9
Sejarah Proyek SPAM Umbulan
Sistem Penyediaan Air Minum
Proyek Air Minum Umbulan direncanakan sebagai Proyek Pemerintah senilai
± USD 120 Juta dengan pembiayaan dari Soft-Loan OECF Jepang oleh
1986 - 1987 Departemen PU, namun dibatalkan karena adanya perubahan skema
pelaksanaan melalui keterlibatan swasta.
10
Sejarah Proyek SPAM Umbulan
Sistem Penyediaan Air Minum
11
Kelanjutan Sejarah Proyek SPAM Umbulan
Sistem Penyediaan Air Minum
2011 2012 - 2013
Pembentukan Panitia Lelang
• Pemprov Jatim melaksanakan
Pemprov Jatim melaksanakan kelanjutan proses lelang dengan
Prakualifikasi badan usaha berdasarkan menerbitkan dokumen lelang awal
Perpres 67/2005 dan menghasilkan 5 pada Februari 2012, dan 2 kali
konsorsium yang lulus prakualifikasi: adendum dokumen lelang pada 2012
dan 2013.
1. Konsorsium Marubeni Corp., Nippon
Koei Co. Ltd., PT Perkom Indah Murni • Pemprov Jatim juga melaksanakan
2. Konsorsium China Harbour ENG. Co. beberapa kali proses konsultasi 1on1
Ltd., Sound Global Ltd., & PT meeting dengan masing-masing
Manggala Purnama Sakti konsorsium, terakhir bulan Desember
3. Konsorsium Kukdong Eng. & Const. 2013.
Co. Ltd., PT Brantas Abipraya, PT
Grundfos Pompa, PT Pralon • Proses lelang kemudian tidak dapat
4. Konsorsium PT Amerta Bumi Capital, dilanjutkan karena menunggu proses
PT Bakrieland Development Tbk., persetujuan dukungan kelayakan
Beijing Enterprise Water Group (VGF) terlebih dahulu.
5. Konsorsium PT Medco – PT Bangun
Cipta Kontraktor 12
Hasil Tahap Prakualifikasi Pelelangan
Catatan:
• Proses Pelelangan telah mendapatkan legal opini dari Kejaksaan Tinggi Jawa Timur
• Proses Penandatanganan Perjanjian Kerjasama telah mendapatkan legal opini dari Kejaksaan Tinggi Jawa Timur dan
Persetujuan DPRD Provinsi Jawa Timur
• Proyek juga telah mendapatkan Persetujuan Final VGF dari Menkeu & Persetujuan Dukungan dari Menteri PUPR
• Perjanjian Penjaminan dan Perjanjian Regres telah ditandatangani
Pembiayaan dan Pembagian Resiko
(KPBU SPAM Umbulan)
15
Perhitungan Kelayakan Finansial Proyek
• Kapasitas Produksi Maksimum : 4.000 liter/detik
• Kehilangan Air Pada Sistem Produksi dan Transmisi : 2%
• Alokasi Penyerapan Air Curah pada 5 PDAM dan PDAB :
RENCANA PENYERAPAN AIR UMBULAN (Lt/det)
PDAM/ PDAB
2019 2020 2021 2022 2023
PDAM Kota Pasuruan 50 75 95 110 110
PDAM Kabupaten Pasuruan 140 240 325 410 410
PDAB Provinsi Jatim 100 150 200 200 200
PDAM Kabupaten Sidoarjo 450 900 1200 1200 1200
PDAM Kota Surabaya 500 1000 1000 1000 1000
PDAM Kabupaten Gresik 600 700 1000 1000 1000
TOTAL PENYERAPAN 1840 3065 3820 3920 3920
• Perkiraan Capex sebesar Rp. 2,050 Trilyun, Opex : Rp. 1.488,-/M3
• Harga Air Curah ke PDAM : Rp. 2.444/ M3 naik setiap tahun sesuai inflasi
• Tingkat Bunga Pinjaman sebesar 12% per-Tahun
• Masa Pinjaman : 12 Tahun Termasuk Masa Tenggang 1 Tahun
• Equity : 30% & Pinjaman : 70%
• Masa Konstruksi : 2 Tahun, terhitung sejak tanggal efektif.
• Masa Konsesi : 25 Tahun, terhitung setelah Pengujian Sistem. Tanpa VGF Dengan VGF
• Discount Factor : 13,8% VGF : Rp. 0,- VGF : Rp.823,70 M
IRR : 8,73% IRR : 14%
NPV : - Rp. 651,208 M NPV : Rp. 8.98 M
16
Tidak Layak Financial Layak Financial
Kelayakan Ekonomi Proyek KPBU-SPAM Umbulan
• Masa konstruksi 2 tahun dan masa konsesi 25 tahun
BIAYA PROYEK DIPERLUKAN MANFAAT EKONOMI SOSIAL
1. Investasi Transmisi Proyek SPAM Rp 2,050 T 1. Penghematan Pengeluaran Air Rp. 19,941 T
Vs
2. Investasi Jaringan Distribusi Rp 1,622 T 2. Penghematan Waktu Rp. 6,229 T
3. Biaya Operasi dan Pemeliharaan Rp 7,089 T 3. Penghematan Biaya Kesehatan Rp. 2,130 T
JUMLAH BIAYA PROYEK Rp10,761 T JUMLAH MANFAAT EKONOMI SOSIAL Rp. 28,300 T
ENPV (Economic Net Present Value) yang dihasilkan adalah sebesar Rp 1,31 Trilyun
dengan tingkat EIRR sebesar 17,2%, shg Proyek Layak secara Ekonomi
Manfaat dan Biaya Proyek KPS SPAM Umbulan
2500,0
2000,0
1500,0
1000,0
Rp. Milyar
500,0
-
(500,0)
(1000,0) Manfaat Bersih
(1500,0) Jumlah Manfaat
(2000,0) Biaya Proyek
(2500,0)
17
Perbandingan Tarif rata-rata Pelanggan Th 2019
PEMERINTAH Keterangan:
5 PDAM
20
Struktur Perjanjian Proyek KPBU SPAM Umbulan
Perjanjian PDAB dengan Badan • Perjanjian ini merupakan turunan dari Perjanjian Kerjasama Gub Jatim dengan
Penyediaan Air Usaha Badan Usaha
Minum Curah • PDAB menjalankan tugas dari Pemprov Jatim untuk menerima air minum curah
yang dihasilkan oleh Badan Usaha dan melakukan kewajiban pembayaran
• Perjanjian mengatur teknis tata cara penyaluran air minum curah dan pembayaran
dari PDAB ke Badan Usaha
PDAB dengan PDAM- • Perjanjian ini mengatur kewajiban PDAB untuk menyalurkan air minum curah dan
PDAM kewajiban PDAM untuk menyerap dan membayar tarif air minum curah
Perjanjian Gubernur Jatim • Perjanjian ini mengatur komitmen Pemprov Jatim untuk menyalurkan air minum
Kerjasama dengan curah dari Umbulan ke Kab/Kota
Daerah Bupati/Walikota • Pemerintah Kab/Kota berkewajiban untuk memastikan dan mendukung PDAM-
PDAM dalam penyerapan dan pembayaran air minum curah tersebut.
Perjanjian PT PII dengan Badan • Perjanjian ini mengatur pemberian jaminan dari PT PII kepada BU atas risiko-risiko
Penjaminan Usaha PJPK berdasarkan Perjanjian Kerjasama PJPK dengan BU
Perjanjian Gubernur Jatim • Perjanjian ini mengatur kewajiban pembayaran regres dari PJPK kepada PT PII bila
Regres dengan PT PII penjaminan infrastruktur dari PT PII telah digunakan oleh Badan Usaha
21
Identifikasi Risiko
23
RISIKO DAN RENCANA MITIGASI RISIKO
25
STRUKTUR TIM SIMPUL KPBU – SPAM UMBULAN
Keputusan Gubernur Jawa Timur No. 188/126/KPTS/013/2017 tgl. 24 Pebruari 2017
DEWAN PEMBINA
Ketua : Gubernur Jatim
Anggota : Kepala Kejaksaan Tinggi Prov. Jatim dan Kepala Kepolisian Daerah Prov. Jatim
TIM PENGARAH
Ketua : Sekretaris Daerah Prov. Jatim
Wakil Ketua : Asisten Perekonomian dan Pembangunan Prov. Jatim
Anggota :
a. Asisten Deputi Infrastruktur SDA Kemenko Perekonomian b. Asdatun Kejaksaan Tinggi Jatim
c. Direktur PDPPI Kemenkeu d. Kepala Perwakilan BPKP Prov. Jatim
e. Direktur Pengembangan Jaringan SDA Kemen PUPR f. Direktur Pamobvit, Polda Jatim
g. dst …..
Ketua : Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Prov. Jatim Koordinator :
Wakil Ketua : Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Prov. Jatim TA Bidang Konstruksi
Anggota : Kepala OPD Pemprov Jatim terkait TA Bidang Mekanikal dan Elektrikal
TA Bidang Air Minum
TA Bidang Keuangan
TA Bidang Hukum
SEKRETARIAT PELAKSANA TA Bidang Sosial dan LH
BIDANG TEKNIS
BIDANG MONITORING DAN EVALUASI
Koordinator : Kabid. AMPLP Dinas Perumahan Rakyat KPCK Prov.
Koordinator : Kabid. Pengelolaan dan Pengadaan, Biro
Jatim
Administrasi Pembangunan
Wakil Koordinator : Direktur Teknik PDAB Jawa Timur
Wakil Koordinator : Direktur Utama PDAB Jatim
Anggota :
Anggota :
a. Unsur Pemprov Jatim (UPT P2T, DPMPTSP, Dinas Perumahan Rakyat
a. Unsur Pemprov Jatim (UPT P2BJ, DPMPTSP, Bappeda,
KPCK Jatim, Dinas Kehutanan, DPU Pengairan, Dinas Perhubungan,
BPKAD, Biro Hukum)
Dinas PU Bina Marga, Dinas LH, Bappeda, BKSDA, dst)
b. Unsur PT. PII
b. Unsur Satker Kementerian terkait
c. Unsur PDAB Jatim
c. Unsur BPN
d. dst
d. Unsur PDAB Jatim
e. dst
27
URAIAN TUGAS TIM PELAKSANA
28
PROSES PERMOHONAN VGF
29
Timeline
JadwalPemberian Dukungan Kelayakan
Proses Permohonan VGF 1/2
Rekomendasi Komite DK
Rekomendasi Komite DK ke Menteri Keuangan Rekomendasi Komite DK ke Menteri
ke Menteri Keuangan (i) Besaran DK Keuangan
(ii) Waktu Pencairan DK
Menteri Keuangan kepada PJPK Menteri Keuangan kepada PJPK Menteri Keuangan kepada PJPK
Final
A Persetujuan Prinsip
PQ
B Persetujuan Besaran DK
RFP C Persetujuan Final
30
Timeline
JadwalPemberian Dukungan Kelayakan
Proses Permohonan VGF 2/2
Pasal 16 Pasal 17 - 18 Pasal 18 - 19
31
TimelineProyek
Persyaratan Pemberian Dukungan
KPBU yang KelayakanVGF
Dapat Diberikan 2/2
Kriteria Proyek Kerja Sama yang Eligible
1. Proyek Kerja Sama telah memenuhi kelayakan ekonomi namun belum memenuhi
kelayakan finansial
2. Proyek Kerja Sama menerapkan prinsip pengguna membayar (user pay principle)
3. Total biaya investasi Proyek Kerja Sama paling kurang senilai Rp100 miliar rupiah
4. Badan Usaha ditetapkan oleh Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK) melalui
proses lelang yang terbuka dan kompetitif.
5. Terdapat skema pengalihan aset dan/atau pengelolaannya dari Badan Usaha
kepada PJPK pada akhir periode kerja sama
6. Dukungan Kelayakan diberikan kepada Proyek Kerja Sama dalam hal:
• Telah disusun prastudi kelayakan yang komprehensif;
• Prastudi kelayakan mencantumkan pembagian risiko yang optimal;
• Prastudi kelayakan menyimpulkan bahwa proyek layak secara teknis, hukum, lingkungan,
dan sosial; dan
• Prastudi kelayakan menunjukkan bahwa Proyek Kerja Sama menjadi layak secara finansial
dengan diberikan Dukungan Kelayakan.
7. Dukungan Kelayakan diberikan untuk sektor-sektor infrastruktur sebagaimana diatur
dalam Peraturan Presiden No. 67/2005
32
Kelengkapan Dokumen
Dokumen-dokumen yang Wajib Disampaikan PJPK
Dokumen-dokumen yang wajib disampaikan oleh PJPK yang mengajukan persetujuan Besaran
Dukungan Kelayakan (VGF), sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan 223/PMK.011/2012 Pasal 11
dan Pasal 13, adalah :
a. Dokumen Pra Studi Kelayakan yang harus memuat antara lain:
1. Kajian kelayakan ekonomi, aspek teknis, hukum, dan finansial sebagaimana dipersyaratkan
dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai Kerja Sama Pemerintah
dengan Badan Usaha;
2. Analisis Biaya dan Manfaat Sosial;
3. Model Keuangan dari Proyek Kerja Sama tersebut;
4. Metode perhitungan permintaan, tarif, kemauan membayar pengguna, dan kemampuan
membayar pengguna;
5. Rancangan awal Perjanjian Kerja Sama antara PJPK dengan Badan Usaha Penandatangan
Perjanjian Kerja Sama, yang melampirkan rancangan awal Dokumen Persetujuan Pemberian
Dukungan Kelayakan;
6. Hasil analisis yang menunjukkan bahwa semua alternatif untuk meningkatkan kelayakan
finansial dari Proyek Kerja Sama tersebut seperti kenaikan tarif, perpanjangan masa konsesi,
dan penurunan total biaya investasi tidak dapat meningkatkan kelayakan finansial dari
Proyek Kerja Sama, sehingga Dukungan Kelayakan perlu diberikan.
7. Hasil konsultasi publik dengan para pemangku kepentingan; dan
b. Dokumen pengumuman hasil Pra Kualifikasi;
c. Surat Pernyataan PJPK bahwa dokumen-dokumen sebagaimana dimaksud telah dibuat secara
wajar, dan seluruh isinya dapat dipertanggungjawabkan. 33
Pengalaman Dalam Mendapatkan VGF
Proses untuk Mendapatkan VGF yang dilakukan oleh PJPK KPBU SPAM Umbulan :
1. Setelah terbitnya PMK 223/ 2012, PJPK melakukan konsultasi dengan Komite DK (Kepala Pusat
Pengelolaan Risiko Fiskal Badan Kebijakan Fiskal- PPRF, BKF)
2. Menyampaikan Usulan Persetujuan Prinsip VGF kepada Menteri Keuangan pada tahun 2013
dengan lampiran dokumen Pra FS yang isinya sesuai dengan ketentuan PMK 223 tahun 2012.
3. Melakukan Paparan Usulan VGF pada Juni dan September 2013 di PPRF, BKF Jakarta
4. Menyampaikan Surat Permohonan Persetujuan Besaran Dukungan Kelayakan/VGF (PPBDK)
kepada Menteri Keuangan pada Januari 2014 berdasarkan evaluasi komite DK bahwa format dan
kelengkapan Dokumen perlu disesuaikan dengan ketentuan PMK 223 Pasal 11 ayat (3) huruf (a)
dan Pasal 13.
5. Rapat dengan Kelompok Kerja Komite Dukungan Kelayakan pada April 2014 tentang Klarifikasi dan
konfirmasi PJPK atas Permohonan Besaran DK dari aspek hukum, teknis dan finansial.
6. Kepala BKF menyampaikan perlunya penyesuaian dengan kondisi terkini di lapangan atas surat
PPBDK Januari 2014.
7. Melakukan penyesuaian dan konsultasi dengan Pokja Komite DK dan menyampaikan revisi PPBDK
pada Juni 2015.
8. Persetujuan Besaran DK oleh Kementerian Keuangan pada akhir September 2015 yang digunakan
sebagai pagu VGF dalam Dokumen Lelang.
9. Penawaran VGF Pemenang Lelang lebih rendah dari pagu VGF, namun karena merupakan
penawar tunggal maka dilakukan negosiasi besaran final VGF.
10. PJPK menyampaikan Permohonan Persetujuan Besaran Final VGF dan disetujui. 34
Mata Air Umbulan