Anda di halaman 1dari 10

Nama: Aulian Maulani

Kelas: 3MA09

NPM: 11816209

“Strategi Mahasiswa Universitas Gunadarma dalam Penggunaan Sosial Media


untuk Belanja Online”

1. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi dalam kehidupan sehari-hari, kegunaan


internet dari waktu ke waktu semakin dibutuhkan oleh manusia. Dengan
masyarakat Indonesia khususnya mahasiswa yang sudah didominasi oleh kaum
milenial, dimana kebanyakan dari mereka merupakan kalangan yang “melek
teknologi”. Akan betapa pentingnya peran dari media informasi dan teknologi,
sehingga dapat memberikan beragam pengaruh bagi kehidupan, baik dari dampak
besar maupun kecil.

Perkembangan dan inovasi terus dilakukan demi kemudahan dalam


berkomunikasi melalui internet. Sebagai alat komunikasi yang semakin canggih,
internet memiliki banyak peran untuk kelangsungan hidup manusia, bukan lagi
menjadi kebutuhan tersier tapi sudah menjadi kebutuhan primer di masa ini, dan
bukan lagi suatu hal yang baru dalam fase pertumbuhan serta perkembangan
teknologi. Seperti yang dilansir oleh Onno W. Purbo (Pakar Telekomunikasi
Indonesia), pada dasarnya internet merupakan berbagai jaringan atau sistem
aplikasi didalam sebuah wadah untuk menghubungkan beberapa nirkabel
tertentu, seperti Website, VoIP dan E-mail yang hingga kini masih dijadikan sebagai
konsumsi publik, sekaligus masih dijadikan sebagai acuan pokok oleh sebagian
besar masyarakat saat menggunakan internet dan media sosial. Menurut Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) setelah melakukan survei penetrasi
dan perilaku pengguna internet di Indonesia, jumlah pengguna internet tahun
2017 telah mencapai 143,26 juta jiwa atau setara dengan 54,68 persen dari total
jumlah penduduk Indonesia. Jumlah tersebut menunjukan kenaikan sebesar 10,56
juta jiwa dari hasil survei pada tahun sebelumnya.

Gambar 1.1 Hasil Survey Penggunaan Internet di Indonesia. Sumber APJII

Seperti media sosial, menjadi ruang khusus yang dapat menghapus batasan-
batasan untuk bersosialisasi dalam batasan ruang maupun waktu. Menurut B.K.
Lewis (2010), media sosial adalah label bagi teknologi digital yang memungkinkan
orang untuk berhubungan, berinterikasi, memproduksi dan berbagi isi pesan.
Banyak sekali feedback dari pemanfaatan media sosial, yaitu sebagai media
mencari koneksi, memperluas pertemanan, sarana eksistensi diri, sumber
informasi dan pemasaran serta perdagangan.

Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat menimbulkan adanya


suatu gaya baru dalam sistem pemasaran dan perdagangan. Beberapa tahun
terakhir perdagangan online atau yang sering disebut online shop semakin marak
terjadi di Indonesia. Terbukti dengan banyaknya toko online atau online shop di
Indonesia. Jumlah pembeli online atau online shopper di Indonesia pun terus
meningkat selama beberapa tahun terakhir. Menurut Olivia Putri, Public Relations
and Communications Manager CupoNation(portal kode diskon), dari studi internal
pihaknya, jumlah pembeli online mencapai 9,6 persen di tahun 2016 dari jumlah
populasi dan meningkat menjadi 10,7 persen pada tahun 2017, dan diperkirakan
mencapai 11,9 persen dari total populasi di Indonesia pada tahun 2018.

Banyak sekali keuntungan yang di dapat dalam belanja online yaitu, online shop
dapat diakses kapan saja 24 jam dalam sehari dan dimana pun, dibandingkan
dengan pasar, toko atau pusat perbelanjaan (mall) yang hanya beroperasi pada
jam tertentu, ditambah lagi harus membutuhkan waktu dan tenaga untuk
mencapai toko yang diinginkan. Belanja online mempunyai nilai lebih di mata para
konsumen, khususnya para mahasiswa yang tidak memiliki banyak waktu untuk
pergi belanja di pusat perbelanjaan (mall), sehingga memanfaatkan cara efisien
dan cepat melalui media sosial. Keuntungan selanjutnya dari belanja online, harga
barang-barangnya relatif lebih murah.

Namun dibalik keuntungan belanja online atau online shop, ada beberapa
kendala yang sering menjadi masalah. Kendala tersebut adalah kualitas produk
yang ditulis dalam kolom keterangan atau informasi terkadang tidak sesuai dengan
kualitas produk dalam realita. Tingkat kepuasan konsumen yang sering mengalami
penipuan kualitas barang dari foto-foto dengan keadaan yang bagus. Akan tetapi
setelah melihat keadaan barang aslinya, banyak konsumen mengalami
kekecewaan karena tidak sesuai dengan apa yang tertera di foto dan kolom
keterangan. Tugas produsen adalah bagaimana memberikan yang teristimewa bagi
masing-masing pelanggannya secara dinamis sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan mereka. Sesuai dengan peraturan dalam 65 UU No. 7 Tahun 2014 ayat
1 tentang perdagangan melalui sistem elektronik, “Setiap pelaku usaha yang
memperdagangkan barang dan/atau jasa dengan menggunakan sistem elektronik
wajib menyediakan data dan/atau informasi secara lengkap dan benar.”

Setiap pelanggan atau kelompok pelanggan memiliki nilai berbeda terhadap


produk yang dikonsumsinya. Treacy dan Wiersema (1995) mengatakan bahwa
“Lain pelanggan membeli lain nilai”, oleh karenanya diperlukan “disiplin nilai” yang
berbeda pula. Disiplin nilai yang dimaksud dibangun berdasarkan dua konsep inti,
yang pertama adalah value proposition, adalah janji tersirat yang disampaikan oleh
perusahaan kepada pelanggan untuk menyampaikan kombinasi tertentu seperti
harga, kualitas, unjuk kerja, pilihan, kepraktisan, dan sebagainya. Kedua, operating
model, adalah kombinasi dari proses-proses operasi, serta kultur yang memberikan
kemampuan pada perusahaan tersebut untuk memberikan nilai yang dijanjikan.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian


bagaimana strategi mahasiswa Universitas Gunadarma dalam penggunaan media
sosial untuk belanja online.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimana strategi mahasiswa Universitas Gunadarma dalam penggunaan
media sosial untuk belanja online?

3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui strategi mahasiswa Universitas


Gunadarma dalam penggunaan media sosial untuk belanja online.

4. Manfaat Penelitian

a. Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat membantu kalangan akademis khususnya


mahasiswa dalam penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penggunaan
media sosial untuk belanja online.

b. Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat membantu dan memberikan masukan bagi

khalayak khusunya mahasiswa lainnya tentang strategi penggunaan media sosial

untuk belanja online.

c. Sosial
Penelitian ini diharapkan mampu memberi pandangan kepada pembaca
bagaimana bentuk strategi dalam menggunakan sosial media untuk belanja
online.

5. Kerangka Teori

a. State of The Art

Judul/Identitas Masalah Teori Metode Hasil Persamaan/Perbed


aan

1 Pemanfaatan Media Kebiasaan Teori uses and Pendeketa Mayoritas Persamaan:


Sosial untuk Jual mahasiswa gratification n responden sudah
Meneliti tentang
Beli Online di memanfaatka dicetuskan oleh kuantitatif sangat terbiasa
pemanfaatan
Kalangan n Instagram Elihu Katz, metode berbelanja online
media sosial untuk
Mahasiswa FISIP untuk Michel deskripstif. melalui instgram.
belanja online di
Universitas berbelanja Gurevitch, dan Hal ini dikarenakan
kalangan
Airlangga Surabaya online. Hadassa Haas. instagram yang
mahasiswa dan
melalui Instagram, mudah diakses.
teori yang
Responden bisa
Ariestya Ayu digunakan.
mengakses
Permata.
intagram Perbedaan:

kapanpun dan Metode penelitian.


dimanapun hanya
dengan koneksi
internet.

2 Pengaruh Instagram Mahasiswi Teori Stimulus- Pendeketa Pengaruh Persamaan:


Sebagai Media tertarik untuk Respone n Instagram sebagai
Meneliti tentang
Online Shopping mengkonsums kuantitatif media belanja
pemanfaatan
Fashion Terhadap i produk metode online fashion
media sosial untuk
Perilaku Konsumtif fashion eksploratif. terhadap perilaku
belanja online di
Mahasiswi Fakultas karena konsumen di
kalangan
Ilmu Sosial Dan Ilmu mengikuti kalangan
mahasiswa dan
Politik Universitas trend dan mahasiswa Ilmu
teori yang
Riau, Sofia Miranda cenderung Politik dan Ilmu
digunakan.
menjadi Sosial di
Universitas Riau Perbedaan:
konsumtif. adalah 38,4% dan Teori dan metode
dalam kategori yang digunakan.
lemah
berpengaruh,
sedangkan sisanya
61,6% dipengaruhi
oleh lainnya.

3 Pengaruh Media Penggunaan Studi Facebook Persamaan:


Sosial Facebook media sosial literatur berperan penting
Meneliti tentang
Terhadap facebook atau dalam
pemanfaatan
Perkembangan dalam
kajian yang perkembangan e- media sosial untuk
aktivitas e-
E–Commerce Di berkaitan commerce di belanja online.
commers di
Indonesia, Sarif dengan Indonesia, dengan
indonesia. Perbedaan:
Hidayat, Hari topik beberapa fitur
Suryantoro, Jansen sejenis yang diberikan Metode yang

Wiratama. oleh facebook digunakan.

serta

dengan didukung
oleh data dari
berbagai lembaga
survei
menunjukkan
bahwa facebook
bukan hanya

sekedar media
untuk menjalin
pertemanan tetapi
juga dapat
dijadikan sebagai
media untuk
membantu

meningkatkan
perekonomian,
karena sifatnya
yang mudah
terhubung
membuat
facebook dijadikan

sebagai media
yang ampuh untuk
promosi produk
atau jasa.

4 Strategi Komunikasi Kurang Komunikasi Pendeketa Hal ini dapat Persamaan:


Pemasaran Melalui percayanya Massa, Uses n terlihat dari jumlah
Meneliti tentang
Media calon pembeli and kuantitatif responden
pemanfaatan
terhadap situs korelasion perempuan yang
Online Dan Tingkat Gratification media sosial untuk
online shop al metode mencapai 69
Kepuasan Membeli Theory dan belanja online dan
karena explanasi. responden (74,2%)
Komunikasi teori yang
(Studi Korelasional maraknya sedangkan
Pemasaran. digunakan.
Tentang Strategi penipuan di responden laki-laki
Penjualan Produk beberapa hanya berjumlah Perbedaan:
Fashion situs 24 responden
Metode yang
Melalui “Instagram” (25,8%). Tingkat
online shop digunakan.
Terhadap Kepuasan kepuasan membeli
tertentu.
Membeli mahasiswa FISIP

Mahasiswa USU terhadap


pembelian online
Fisip Usu), Rindy
shop di instagram
Anshari.
sudah memenuhi
kebutuhan
responden.
Dengan kualitas
dan pelayanan
baik yang
diberikan oleh
pihak online shop
di instagram akan
menciptakan
kepuasan terhadap
pembeli dan
menciptakan
respon positif.

5 Memilih Media Berdasarkan Pendekata Media sosial yang Persamaan:


Sosial Sebagai trend n kualitatif layak digunakan
Meneliti tentang
Sarana Bisnis Online perkembanga uji oleh pelaku usaha
pemanfaatan
n media sosial categorical kecil di wilayah
Melalui Pendekatan media sosial untuk
saat ini, media Jabon, Tulangan
Uji Categorical, R. jual beli online dan
sosial yang dan Balungdowo
Agus Baktiono, I pendekatan
paling banyak Sidoarjo untuk
Putu Artaya. kualitatif.
digunakan sarana
Perbedaan:
oleh menjalankan bisnis
masyarakat online adalah Metode yang
untuk Facebook, Twitter digunakan.
menjalankan dan Google+.
bisnis secara Ketiga media sosial
online empat tersebut, pada
besar teratas peta terletak pada
adalah : posisi superior
Facebook, (dianggap unggul
Twitter, dan layak)
Google+, dan sedangkan satu
Instagram media sosial
lainnya yaitu
Istagram, posisinya
dalam peta berada
pada bidang
inferior (tidak
unggul dan tidak
layak).

b. Paradigma

Paradigma yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah paradigma
deskriptif dengan model pendekatan kualitatif.
c. Teori Utama

1. Uses and Gratification: Teori uses and gratification dicetuskan oleh Elihu Katz,

Michel Gurevitch, dan Hadassa Haas. Teori ini mengasumsikan bahwa orang
mempunyai kebutuhan-kebutuhan dan keinginanan yang dapat dipenuhi
dengan (salah satu caranya) menggunakan (berlangganan, membaca,
menonton, atau mendengarkan) media massa.

2. Theory of Reasoned Action (TRA) pertama kali diperkenalkan oleh Martin


Fishbein dan Icek Ajzen 1980. Teori ini menghubungkan antara keyakinan
(belief), sikap (attitude), kehendak (intention) dan perilaku (behavior).
Kehendak merupakan prediktor terbaik perilaku, artinya, jika ingin mengetahui
apa yang akan dilakukan seseorang, cara terbaik adalah mengetahui kehendak
orang tersebut.

6. Hipotesis Penelitian: -

7. Definisi Konseptual:

1. Media Sosial: Menurut B.K. Lewis (2010): label bagi teknologi digital yang

memungkinkan orang untuk berhubungan, berinterikasi, memproduksi dan


berbagi isi pesan.

2. Belanja Online (Daring): kegiatan pembelian barang dan jasa melalui media

Internet. Seorang pembeli bisa melihat terlebih dahulu barang dan jasa yang
hendak ia belanjakan melalui web yang dipromosikan oleh penjual. Kegiatan
belanja daring ini merupakan bentuk komunikasi baru yang tidak memerlukan
komunikasi tatap muka secara langsung, melainkan dapat dilakukan secara
terpisah dari dan ke seluruh dunia melalui media notebook, komputer,
ataupun handphone yang tersambung dengan layanan akses Internet.
(Wikipedia)

8. Definisi Operasional:

1. Pemanfaatan: proses, cara, perbuatan memanfaatkan. (KKBI)


9. Metode Penelitian

1. Tipe Penelitian: Penelitian kualitatif deskriptif

2. Populasi dan Sampel: Sumber informan

3. Teknik Pengambilan Sampel: Non random

4. Jenis dan Sumber Data: Primer

5. Skala Pengukuran:

6. Teknik Pengumpulan Data: Penelitian lapangan (Field Research) dengan


wawancara mendalam (Deep Interview) dan penelitian kepustakaan (Library
Research)

7. Instrumen Penelitian: Wawancara

8. Teknik Analisis Data: Analisis deskriptif

9. Kualitas Penelitian:

10. Keterbatasan/Kelemahan Penelitian

Anda mungkin juga menyukai