Anda di halaman 1dari 20

PROGRAM KONTROL MUTU INTERNAL DAN EKSTERNAL

RADIOLOGI RUMAH SAKIT BORNEO CITRA MEDIKA


PELAIHARI

A. PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan organisasi pelayanan kesehatan yang memiliki
beragam profesi, sarana dan prasarana penunjang. Kesemuanya itu harus memiliki
kesinambungan sehingga rumah sakit dapat menjalankan peranannya sebagai
lembaga yang memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna. Kesemuanya itu
dapat terlaksana dengan baik bila rumah sakit memiliki sumber daya manusia,
sumber daya sarana serta prasarana yang memadai dan dikelola dengan
profesional. Perkembangan serta kemajuan suatu rumah sakit secara nyata dapat
dilihat dan dirasakan seiring dengan penambahan jenis dan jumlah fasilitas sarana
dan prasarana yang ada, hal ini sangat menunjang dalam memberikan pelayanan
yang efektif, efisien dan profesional.
Salah satu tujuan organisasi rumah sakit dapat memberikan pelayanan
yang terbaik dengan mengutamakan keselamatan dan kesembuhan kepada semua
pasien yang datang dan dilayani menggunakan jasa pelayanan di Rumah Sakit
BORNEO CITRA MEDIKA.
Keberadaan peralatan radiologi dan kelengkapan lainnya yang
menunjang seluruh kegiatan pelayanan pemeriksaan radiologi di RUMAH SAKIT
BORNEO CITRA MEDIKA memerlukan penanganan pemeliharaan peralatan
radiologi secara rutin serta ditangani oleh sumber daya manusia yang
berkompeten di bidangnya, dengan demikian secara tidak langsung pemeliharaan
peralatan radiologi di RUMAH SAKIT BORNEO CITRA MEDIKA akan
menunjang visi, misi dan tujuan organisasi yang telah disepakati dan ditetapkan
bersama.

1
B. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit Borneo Citra Medika Pelaihari berdiri untuk memberikan
pelayanan jasa kesehatan yang diawali sebagai balai pengobatan yang sampai
dengan sekarang sudah terjadi perubahan dan kemajuan di segala bidang. Sebagai
rumah sakit yang senantiasa ingin selalu tumbuh dan berkembang, seiring dengan
semakin bertambahnya usia institusi ini serta dengan semakin banyaknya ragam
jenis pelayanan, maka diperlukan satu pengelolaan yang strategis dalam segala
bidang pelayanan.
Peningkatan pelayanan di rumah sakit ini tentunya harus ditunjang oleh
sarana peralatan sesuai dengan yang dibutuhkan dan prasarana yang
representative untuk lebih mendukung eksistensi secara fisik ditengah-tengah
masyarakat yang sangat padat dengan berbagai macam latar belakang serta
tuntutan yang selalu berkembang mengikuti perkembangan kemajuan jaman.
Guna memberikan dan menjaga pelayanan yang prima dalam setiap jenis produk
jasa kesehatan, kehandalan, ketepatan dan kecepatan pelayanan sering dijadikan
satu tolok ukur akan keberhasilan suatu organisasi dalam memberikan layanan.
Dengan demikian perlu adanya penanganan pemeliharaan pada semua jenis
peralatan medis yang ada di Rumah Sakit Borneo Citra Medika .
Di Bagian Radiologi pemilihan, pengadaaan, dan pemeliharaan pada
peralatan radiologi yang terencana dan dapat terlaksana secara rutin disadari atau
tidak merupakan satu kegiatan yang secara langsung mendukung kelancaran
produk jasa kesehatan. Operasional peralatan radiologi harus didukung dan
memenuhi berbagai aspek diantaranya adalah alat dalam keadaan laik pakai,
berfungsi baik dan aman digunakan, aksesoris alat lengkap dan baik, ruang
pelayanan memenuhi syarat untuk menunjang pengoperasian alat, prasarana
listrik yang memadai, ketersediaan air bersih, sumber daya manusia yang siap,
prosedur tetap operasional yang dapat dipahami dan dilaksanakan. Begitu juga
mengenai jaminan kualitas pada peralatan proteksi radiasi.

2
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menjamin peralatan radiologi dengan sistem pemeliharaan secara rutin dan
terus menerus sehingga tercapai kondisi operasional peralatan radiologi yang
aman digunakan sesuai dengan jaminan kualitas keselamatan radiasi dan
pemeliharaan peralatan radiologi dengan baik demi menunjang kelancaran
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Santa Elisabth.
2. Tujuan Khusus
 Meningkatkan pemahaman terhadap jaminan kualitas tentang proteksi dan
keselamatan radiasi di kalangan pekerja radiasi Rumah Sakit Santa
Elisabth, sehingga selalu berupaya untuk berpikir dan bekerja lebih baik
serta sadar untuk meningkatkan kualitas.
 Menjamin tersedianya fasilitas radiodiagnostik baik fisik maupun
fungsinya tetap dalam keadaan prima, sehingga dalam penggunaannya
dapat memenuhi persyaratan.
 Menjamin paparan radiasi yang diterima oleh pasien dan pekerja radiasi
serendah mungkin.
 Menjadi tingkat keakurasian diagnosa yang dapat dipertanggungjawabkan
sebagai produk pelayanan medik radiodiagnostik

D. KEPENGURUSAN
Ketua : Kepala Instalasi Radiologi
Pelaksana : Radiografer Instalasi Radiologi

E. KEGIATAN
1. Nama kegiatan :
Program Pengelolaan Peralatan Radiologi dan Diagnostik Imajing

3
 Agenda kegiatan :
a. Pemilihan dan pembelian peralatan
b. Inventarisasi peralatan
c. Asesmen keadaan peralatan
d. Monitoring dan tindak lanjut
e. Dokumentasi kegiatan
 Hari/tanggal : Setiap hari (point b s/d e)
 Jam : Jam kerja
 Tempat : Instalasi Radiologi Rumah Sakit Borneo Citra Medika
Pelaihari
 Sasaran : Program terlaksana sebesar 100%
2. Nama Kegiatan :
Pelaksanaan expertise oleh Dokter Spesialis Radiologi di dalam dan di luar
jam kerja
 Agenda kegiatan :
Expertise dibuat oleh Dokter Spesialis Radiologi untuk setiap pemeriksaan
radiologi yang dilakukan sesuai permintaan
 Hari/tanggal: Setiap hari
 Jam : Jam kerja dan di luar jam kerja
 Tempat : Instalasi Radiologi Rumah Sakit Borneo Citra Medika
Pelaihari (jam kerja)
 Sasaran : Pelaksanaan ekspertise oleh dokter spesialis radiologi di
dalam dan di luar jam kerja sebesar 100%

F. CARA PELAKSANAAN

1. Program Pengelolaan Peralatan Radiologi dan Diagnostik Imajing

4
a. Pemilihan dan Pembelian Peralatan
Pemilihan dan pembelian peralatan dilakukan dengan mengundang
user dari alat seperti dr. Radiologi, dr. Spesialis, maupun Radiografer
dalam presentasi yang dilakukan oleh beberapa vendor alat. Kemudian
dilakukan rapat yayasan untuk menentukan vendor mana yang akan dipilih
dengan mempertimbangkan kualitas dari alat yang menjamin keselamatan
pasien dan operator, pentingnya untuk menegakkan diagnosa dan harga
sesuai dengan panduan pengadaan barang dan alat Rumah Sakit Borneo
Citra Medika Pelaihari.

b. Inventarisasi Peralatan
Rumah Sakit BORNEO CITRA MEDIKAmemiliki beberapa alat
radiologi yang berfungsi dengan baik dan tercatat dalam dokumen, antara
lain :
1. Pesawat x-ray : 1 unit
2. Processin unit : 1 unit
3. USG Medison : 1 unit

c. Asesmen Keadaan Peralatan


1) Inspeksi dan Testing Peralatan
a) Inspeksi
Jadwal kegiatan : Setiap hari
i. Power Supply
Pemeriksaan power supply dilakukan dengan melihat panel
utama instalasi listrik dari ruangan atau bagian khusus tempat
peralatan ini diinstalasikan. Panel listrik dipasang dekat dengan
alat. Kondisi panel listrik diperhatikan dari luar, lampu-lampu
phase tegangan arus menyala atau meter-meter penunjuk
besaran listrik bekerja dengan baik. Jika tutup panel mudah

5
dibuka, maka dilakukan pemeriksaan bagian dalam panel.
Terminal-terminal, kabel dan pengkawatan, pemutus arus,
sakelar (switch) diperiksa dan diamati apakah dalam keadaan
baik atau rusak. Pemeriksaan ini harus dilakukan secara hati-
hati, tidak menyentuh memegang atau memindahkan posisi
sakelar atau pengaman listrik lainnya.
ii. Rangka dan Konstruksi
Pemeriksaan ini sangat diutamakan pada bagian-bagian yang
sangat dekat atau berhubungan dengan pasien. Rangka dan
kontruksi bagian atas mendapat prioritas pertama untuk
diperiksa, yaitu dilihat dan digerakkan atau digoyangkan.
Kontruksi masih dianggap aman jika tidak ada bagian yang
tetap (fixed) atau tidak ada bagian yang terlepas dari
ikatannya/penguncinya. Lihat juga pada langit-langit (plafon)
adakah bagian yang retak atau kropos/lapuk. Pemeriksaan
selanjutnya adalah Tube Head beserta kolimatornya, pemegang
dan kabel tegangan tinggi. Gerakan Tube Head untuk
mengetahui apakah kerangka penyangga masih kuat/kokoh.
iii. Badan alat ( Body ) dan Permukaan
Pemeriksaan badan alat dan permukaan dimaksudkan untuk
memastikan tidak ada bagian-bagian yang menjadi runcing
akibat gesekan/benturan dengan benda keras lain. Bagian yang
runcing (tajam) bisa juga terjadi karena kurang kuatnya
sekerup pengencang sehingga permukaan menjadi tidak rata.
Badan alat yang terkelupas pelapis permukaannya, dapat
diabaikan asalkan permukaan masih tetap rata dan tidak timbul
gejala korosi.
iv. Mekanikal

6
Bagian-bagian yang dapat bergerak diperiksa dengan
memperhatikan pelumasannya atau dengan cara mendengar
suara gesekan/geseran yang timbul kalau bagian ini
digerakkan. Pada sistem pengeraman elektromagnetik,
pastikan bahwa bagian yang menggunakan sistem ini dapat
mengunci dengan baik. Pada alat radiologi portable unit harus
dipastikan rodanya dapat berjalan dengan sempurna untuk
menjaga safety dari alat dan pasien.
v. Meja Pasien
Pemeriksaan ditujukan pada kedudukan atau pijakan meja.
Kedudukan atau pijakan meja ini statis dan menggunakan
pengunci atau baut yang ditanam pada landasannya atau pada
lantainya. Permukaan meja pasien licin atau terbuat dari bahan
logam, dipasang pada penyangga (rangka) logam yang kuat.
Permukaan meja dan penyangganya dapat bergerak secara
horizontal simetris ke segala arah dan dapat pula bergerak dari
kedudukan horizontal menjadi vertikal tanpa meninggalkan
pijakannya.
vi. Kolimator
Pada kolimator terdapat beberapa tombol dan pengukur
jarak/ketinggian. Periksa tombol-tombol ini, tekan tombol
lampu kolimator untuk menyakinkan apakah tombol bekerja
dengan baik. Periksa luas lapangan pemotretan dilakukan
dengan menggeser tombol-tombol untuk pembatas luas
pemotretan (diapragma) sampai posisi maksimum dan
kembalikan pada posisi minimum.
.

vii. Lampu Indikator dan Tombol

7
Semua lampu atau indikator dilihat dan diperiksa pada
tempatnya masing-masing. Jika lampu atau indikator terlihat
rusak atau pecah, harus ditandai dan dilaporkan kepada teknisi.
Tombol-tombol pengatur atau pengontrol, berupa tombol
tekan, tombol putar atau tombol geser selain dilihat juga harus
dicoba sesuai jenisnya. Kembalikan semua tombol pada
kedudukan yang aman, misalkan pada posisi OFF atau posisi
minimum.

viii. Pencahayaan Ruangan


Pencahayaan ruangan (lampu listrik) harus menerangi
seluruh bagian ruangan alat yang terinstalasi dan mempunyai
jaringan yang terpisah. Kuat cahaya pada ruangan harus
memungkinkan seseorang dapat membaca secara normal
tanpa penerangan tambahan. Lampu yang putus harus segera
diganti. pada kondisi tertentu saat ruangan tidak dalam
penggunaan alat, cahaya lampu dapat dikurangi atau
dimatikan sebagian atau seluruh lampu dimatikan.
ix. Fisik USG
Periksa kabel Transducers, housing, dan Transmitting Surface
dari keretakan. Periksa apakah ada keretakan pada Power
Chord. Periksa kebersihan TV Monitor serta kemungkinan
adanya goresan.
x. Uji Kebocoran Kamar Gelap
Kamar gelap merupakan salah satu sarana penunjang untuk
mendapatkan hasil radiologi yang bermutu. Karena itu kondisi
penerangan kamar gelap tidak boleh terpapar oleh cahaya lain
selain cahaya safe light pada saat digunakan. Uji kebocoran
kamar gelap dengan prosedur seperti berikut : pastikan semua

8
cahaya di luar ruang kamar gelap dalam keadaan menyala
( ON ), masuk ke dalam ruang kamar gelap dan tutup pintunya,
matikan semua lampu di dalam ruang kamar gelap, tunggu
sekitar 5 menit untuk adaptasi mata di dalam ruang kamar
gelap, amati dan perhatikan lokasi yang ada cahaya yang
masuk atau yang berasal dari ruang kamar gelap, termasuk
pintu, prosesor, langit-langit, sistem ventilasi dan fiting lampu
xi. Kondisi Udara
Ruang alat membutuhkan pendingin udara atau sirkulasi
yang cukup karena ketertutupan ruangan.

b) Testing
Jadwal kegiatan : Setiap hari
i) Pesawat x-ray
 Meja Kontrol ( Control Table )
 Tolak Ukur :
 Semua lampu indikator pada meja kontrol harus
menyala pada saat pesawat ON.
 Permukaan meja kontrol harus bersih
 Prosedur Kerja :
 Posisikan sakelar pada panel ke ON pada meja
kontrol. Indikator besaran listrik (antara lain kV,
mA dan second) harus dalam keadaan baik.
 Tekan tombol ON/OFF, lampu-lampu/indikator
(tegangan) harus dalam keadaan berfungsi baik.
Indikator/tampilan pada jenis pesawat yang
menggunakan rangkaian elektronik otomatik
(mikroprosesor) yang diprogram akan menyala

9
secara bersamaan atau bergantian dan dilengkapi
dengan indikator yang menunjukkan alat bisa
dipakai atau tidak.
 Atur Line Voltage Regulator sampai pada garis
yang ditentukan (untuk pesawat yang dilengkapi
dengan Automatic Line Voltage Regulator tidak
perlu dilakukan prosedur ini).
 Meja Pemeriksaan
 Tolak Ukur :
 Bucky table harus dapat digerakkan ke kiri dan ke
kanan, maju dan mundur.
 Permukaan meja pemeriksaan harus bersih dari
debu dan kotoran
 Prosedur Kerja :
 Tarik handle bucky table untuk maju dan mundur,
kemudian geser ke kiri dan kanan untuk
memastikan bucky bisa bergerak bebas.
 Putar knop agar bucky tidak berjalan. Bucky table
harus dalam posisi diam pada saat expose
dilakukan.
ii) USG
 Tolak Ukur :
 Semua indikator dan tombol alat berfungsi dengan baik
 Alat USG dapat berjalan dengan baik
 Prosedur Kerja :
 Tekan tombol power yang ada pada alat USG Medison,
semua lampu indikator harus hidup dan berfungsi
dengan baik

10
 Dorong dan tarik alat usg secara perlahan untuk melihat
perputaran roda, roda harus dapat berputar dan berjalan
dengan baik

2) Kalibrasi dan Perawatan Peralatan


a) Kalibrasi
Kalibrasi alat radiologi dilakukan sekali dalam satu tahun oleh
BPFK. Kegiatan pokoknya antara lain :
i. Akurasi Kilo Volt ( kVp )
 Tolak Ukur :
 Besar kV yang ditunjukkan pada kV-meter sama
dengan kV yang terukur.
 Maximum toleransi penyimpangan yang diperkenankan
 10%
 Prosedur Kerja :
 Siapkan alat ukur berupa kVp meter dan diset pada
switch radiografi.
 Set pada single phase atau three phase sesuai dengan
tipe pesawat yang akan diukur.
 Siapkan ruangan dan pesawat yang akan diukur.
 Hidupkan pesawat, hidupkan lampu penunjuk luas
lapangan penyinaran dengan ukuran 15 cm x 15 cm.
 Letakkan alat ukur diatas meja pemeriksaan sedemikian
rupa sehingga Central Ray tepat pada titik pengukuran
alat ukur.
 Pilih faktor eksposi yang sering digunakan (KV, mA,
dan FFD).

11
 Set waktu penyinaran pada 100 ms untuk multi phase,
dan 200 ms pada single phase.
 Lakukan exposure.
 Catat kV, mA dan second yang ditampilkan oleh alat
ukur.
 Lakukan exposure minimal tiga kali exposure dan catat
tampilan alat setiap hasil exposure.
 Lakukan evaluasi.
 Buat standar deviasi.
 Pengukuran dilakukan oleh teknisi instalasi pesawat
saat melakukan servis rutin dan sekali dalam setahun
oleh BPFK saat kalibrasi.
ii. Linearisasi mA
 Tolak Ukur :
 Densitas film setiap wadge mempunyai nilai yang sama
untuk tiap film.
 Maximum ketidak-linieran  10 %.
 Prosedur Kerja :
 Siapkan alat-alat ukur.
 Siapkan film tanpa screen dibungkus rapat dengan
karton.
 Letakkan film dimeja pemeriksan sedemikian rupa
sehingga sentrasi berada di tengah film.
 Letakkan almunium stepwedge diatas film dengan
centrasi di tengah-tengah step ke 6.
 Set faktor eksposi pada kondisi 80 KV, 15 mA, 0,8 sec
dan FFD 90 cm lakukan exposi.

12
 Ganti dengan film yang baru dan posisikan sama seperti
film pertama.
 Set pesawat dengan faktor eksposi 80 KV, 60 mA, 0,2
sec.
 Lakukan eksposi.
 Proses kedua film tersebut pada kondisi prosesing yang
sama secara bersamaan.
 Lakukan pengukuran densitas film pada kehitaman di
bawah setiap wedge dengan alat densitometer.
 Lakukan densitometri pada kedua film.
 Catat hasil setiap pengukuran.
 Lakukan evaluasi hasil pengukuran.
 Pengukuran dilakukan oleh teknisi instalasi pesawat
saat melakukan servis rutin dan saat kalibrasi oleh
BPFK
b) Perawatan Peralatan Harian
Perawatan peralatan Radiologi dan Radiodiagnostik dilakukan
setiap hari oleh petugas radiologi yang dinas pagi.
i) Pesawat
Prosedur kerja :
 Melakukan pembersihan dari debu dan kotoran-kotoran
yang melekat di meja pemeriksaan dan badan pesawat
lainnya pada pagi hari, termasuk benda-benda yang akan
membuat artifak ( sisa bahan kontras )
 Pembersihan dilakukan dengan kain basah ke meja
pemeriksaan dan bagian pesawat lain yang kotor terkena
debu, darah atau terkena bahan kontras media, lakukan
pembersihan dengan kain kering untuk mengeringkan

13
ii) USG
Prosedur Kerja :
 Lakukan pembersihan dari debu dan kotoran-kotoran yang
melekat di meja pemeriksaan dan badan pesawat lainnya
pada pagi hari.
 Pembersihan dilakukan dengan kain basah ke meja
pemeriksaan dan bagian pesawat lain yang kotor terkena
debu dan aqua jelly yang menempel pada probe, lakukan
pembersihan dengan kain kering bersih dan berbahan halus.
\
c) Maintenance Periodic
Maintenance Periodic peralatan Radiologi dan Radiodiagnostik
dilakukan 3 bulan sekali langsung oleh teknisi dari vendor alat
sesuai dengan perjanjian Contract Service.
d. Monitoring dan Tindak Lanjut
Penjadwalan pemeliharaan peralatan radiologi yang terdapat di Bagian
Radiologi Rumah Sakit Borneo Citra Medika Pelaihari dilaksanakan
berdasarkan kegiatan rutin harian, dan tahunan oleh petugas radiografer
serta kontrak servis dengan pihak vendor dengan melaksanakan program
pemeliharaan pesawat roentgen secara berkala dan perbaikan/maintenant
yang dilakukan oleh teknisi/service engineer, serta kalibrasi alat setiap
tahunnya.
Pemeriksaan rutin pada pesawat roentgen dapat dilaksanakan setiap
hari dalam keadaan pesawat roentgen OFF maupun ON yang dilakukan
oleh radiografer sebelum melakukan kegiatan pemeriksaan radiografi.
Pemeriksaan rutin ini tidak saja dengan melihat tetapi juga dengan
meraba, menyentuh, menggerakkan pada bagian yang memang dapat
digerakkan, menggoyang memutar, menekan, menarik dan lain
sebagainya. Pemeriksaan rutin ini dilakukan untuk menyakinkan bahwa

14
peralatan dalam keadaan aman pada kedudukan atau posisinya, sehingga
peralatan dapat digunakan secara benar. Pemeriksaan rutin dilakukan oleh
petugas secara kontinu dan didata dalam lembar kegiatan harian.
Bila dalam kegiatan terdapat laporan adanya masalah atau insiden
harus dicatat dalam log book sebagai monitoring. Hasil dari monitoring ini
akan di tindak lanjuti setelah meng inventarisasi masalah. Tindak lanjut itu
bisa berupa, perbaikan oleh teknisi rumah sakit, teknisi dari vendor yang
bersangkutan, atau dengan kalibrasi oleh BPFK.
e. Dokumentasi Kegiatan
Pencatatan kegiatan pemelihataan dan pemeriksaan rutin peralatan
radiologi dilakukan oleh petugas radiologi dimasukkan ke dalam lembar
kegiatan yang mencakup kegiatan rutin harian yang terdiri dari :
 Untuk kegiatan pemeliharaan pesawat sinar-x meliputi membersihkan
pesawat roentgen dari debu sebelum digunakan, pengecekan kV,
pengecekan mA, pengecekan kolimator dan pengecekan panel kontrol
pada pesawat roentgen.
 Kegiatan pemeliharaan pesawat USG meliputi kegiatan membersihkan
pesawat dari debu dan kotoran serta membersihkan probe dari sisa-sisa
jelly.
Pencatatan kegiatan pemeliharaan rutin dan perbaikan yang dilakukan
oleh teknisi/service engineer dicatat dalam lembar kegiatan khusus yang
terdiri dari : jenis pesawat roentgen, tanggal kegiatan dilaksanakan, jenis
pemeliharaan atau perbaikan yang dilakukan dan nama petugas
teknisi/service engineer yang melakukan kegiatan.
Kegiatan pemeliharaan pada ruang radiologi dilakukan berkala yang
dilakukan oleh petugas radiologi bersama dengan petugas bagian
pemeliharaan rumah sakit dengan mengontrol setiap ruangan di Bagian

15
Radiologi Rumah Sakit Borneo Citra Medika Pelaihari dan dicatat dalam
catatan kegiatan bagian pemeliharaan rumah sakit

2. Pelaksanaan Ekspertise oleh Dokter Spesialis Radiologi di dalam dan di


luar jam kerja
a. Di dalam jam kerja : seluruh hasil pemeriksaan radiologi yang telah selesai
dilakukan akan dibuat expertise oleh Dokter Spesialis Radiologi secara
langsung.
b. Di luar jam kerja :
- Hasil pemeriksaan radiologi yang bersifat CITO akan diantar ke tempat
Dokter Spesialis Radiologi berada saat itu.
- Pemeriksaan radiologi yang bersifat CITO yang harus dilakukan
langsung oleh Dokter Spesialis Radiologi maka Dokter Spesialis
Radiologi yang sedang bertugas On call akan dihubungi.
- Untuk hasil-hasil tidak CITO maka pemeriksaan akan dikirim melalui
Whatsaap atau line untuk hasil sementara atau menunggu jam kerja
berikutnya.

G. EVALUASI

16
1. Laporan asesmen keadaan peralatan dibuat harian untuk pemeriksaan rutin
dan laporan kalibrasi peralatan dibuat tahunan sesuai dengan hasil
pemeriksaan yang dilakukan oleh BPFK.
2. Evaluasi akan dilakukan paling lama 1 minggu setelah laporan diterima.

Pelaihari, 27 September 2018

Diketahui Oleh,

Dr. R. Rizky Ferial, Sp.Rad


Penanggung Jawab Radiologi

KUALITAS HASIL ( IMAGE QUALITY )


INSTALASI RADIOLOGI
No Indikator Capaian Target Keterangan
1. Pengelolaan Peralatan 100 % 100 %  Terdiri dari beberapa
Radiologi dan Diagnostik agenda kegiatan yang

17
Imajing dilakukan secara
berkala
a. Pemilihan dan 100 % 100 %
 Pemilihan dan
pembelian
pembelian peralatan
peralatan
dilakukan sesuai
dengan pedoman
100 % 100 %
pengadaan alat di RS
b. Inventarisasi
BORNEO CITRA
peralatan
MEDIKA
100 % 100 %  Inventarisasi alat

c. Asesmen keadaan dilakukan secara

peralatan berkala atau pada saat


penambahan alat baru
 Inspeksi dan testing
dilakukan setiap hari
oleh petugas
radiologi
 Kalibrasi dilakukan
satu kali dalam satu
tahun oleh BPFK
 Perawatan peralatan
100 % 100 % dilakukan setiap hari
d. Monitoring dan oleh petugas
tindak lanjut radiologi
 Maintenance periodic
100 % 100 %
dilakukan secara
e. Dokumentasi periodik dan berkala
kegiatan oleh Biomedik RS
dan teknisi vendor
 Monitoring dan

18
tindak lanjut
dilakukan setiap hari
oleh petugas
radiologi
 Dokumentasi
kegiatan dilakukan
setiap hari untuk
maintenance harian
dan secara berkala
untuk maintenance
periodik oleh teknisi
vendor
2. Pelaksanaan ekspertise 100 % 100 %  Ekspertise di dalam
oleh dokter spesialis jam kerja langsung
radiologi di dalam dan di diberikan oleh dokter
luar jam kerja spesialis radiologi
dan disimpan dalam
bentuk soft copy file
pada data base
komputer radiologi
 Ekspertise di luar jam
kerja yang CITO
dilakukan dengan
mengantar gambar
rontgen ketempat
dokter spesialis
radiologi berada atau
hasil sementara via
line, Whatsapp
 Ekspertise di luar jam

19
kerja yang tidak
CITO dilakukan
dengan mengirim
gambar rontgen via
WhattsApp untuk
hasil sementara

Pelaihari, 27 September 2018


Diketahui Oleh,

Dr. R. Rizky Ferial, Sp.Rad


Penanggung Jawab Radiologi

20

Anda mungkin juga menyukai