PMKP. 1.1.( Pimpinan rumah sakit berkolaborasi Program peningkatan mutu dan Program peningkatan mutu dan Program peningkatan mutu dan
dalam melaksanakan program peningkatan keselamatan pasien meliputi seluruh organisasi keselamatan pasien belum mencakup seluruh keselamatan pasien harus meliputi seluruh
mutu dan keselamatan pasien.) 2 unit kerja organisasi
( Pimpinan rumah sakit berkolaborasi dalam Program menangani sistem dari organisasi, Program PMKP harus menangani sistem dari
melaksanakan program peningkatan mutu dan peranan rancangan sistem, rancang ulang dari Rancangan sistem, rancang ulang program organisasi, peranan rancangan sistem, rancang
keselamatan pasien.) 3 peningkatan mutu dan keselamatan pasien PMKP belum lengkap ulang dari PMKP
PMKP. 2.( Rumah sakit membuat rancangan baru Prinsip peningkatan mutu dan alat ukur dari Belum ada rancangan proses baru atau yang Laksanakan prinsip peningkatan mutu dan alat
dan melakukan modifikasi dari sistem dan program diterapkan pada rancangan proses baru dimodifikasi pada prinsip peningkatan mutu dan ukur dari program agar diterapkan pada
proses sesuai prinsip peningkatan mutu. ) 1 atau yang dimodifikasi alat ukur dari program yang diterapkan. rancangan proses baru atau yang dimodifikasi
( Rumah sakit membuat rancangan baru dan Elemen dalam Maksud dan Tujuan dari Pada proses yang dirancang belum Gunakan elemen dalam Maksud dan Tujuan dari
melakukan modifikasi dari sistem dan proses huruf a s/d i digunakan apabila relevan dengan menggunakan elemen dalam Maksud dan huruf a s/d i apabila relevan dengan proses
sesuai prinsip peningkatan mutu. ) 2 proses yang dirancang atau yang dimodifikasi Tujuan dari huruf a s/d i yang dirancang atau yang dimodifikasi
PMKP. 2.1.( Pedoman praktek klinik dan clinical Setiap tahun pimpinan menentukan paling Agar tahun 2015 dan 2016 pimpinan
pathway dan atau protokol klinis digunakan sedikit lima area prioritas dengan fokus menentukan lima area prioritas dengan fokus
untuk pedoman dalam memberikan asuhan penggunaan pedoman klinis, clinical pathways Tahun 2016 masih menggunakan lima area penggunaan pedoman klinis, clinical pathways
klinik.) 1 dan/atau protokol klinis prioritas tahun 2015 dan/atau protokol klinis
Rumah sakit dalam melaksanakan pedoman Rumah sakit dalam melaksanakan pedoman
( Pedoman praktek klinik dan clinical pathway praktek klinis, clinical pathways dan/atau praktek klinis, clinical pathways dan/atau
dan atau protokol klinis digunakan untuk protokol klinis melaksanakan proses a) sampai h) Belum melaksanakan proses a) sampai h) dalam protokol klinis melaksanakan proses a) sampai h)
pedoman dalam memberikan asuhan klinik.) 2 dalam Maksud dan Tujuan Maksud dan Tujuan dalam Maksud dan Tujuan
( Pedoman praktek klinik dan clinical pathway Rumah sakit melaksanakan pedoman klinis Belum menetapkan prioritas dalam Rumah sakit harus menetapkan prioritas dalam
dan atau protokol klinis digunakan untuk dan clinical pathways atau protokol klinis di melaksanakan pedoman klinis dan clinical melaksanakan pedoman klinis dan clincial
pedoman dalam memberikan asuhan klinik.) 3 setiap area prioritas yang ditetapkan pathways pathways.
Pimpinan klinis dapat menunjukkan
bagaimana penggunaan pedoman klinis, clinical Pimpinan klinis harus menggunakan pedoman
( Pedoman praktek klinik dan clinical pathway pathways dan atau protokol klinis telah klinis, clinical pathways atau protokol klinis
dan atau protokol klinis digunakan untuk mengurangi adanya variasi dari proses dan hasil Belum ditemukan bukti adanya pengurangan untuk mengurangi adanya variasi dari proses
pedoman dalam memberikan asuhan klinik.) 4 (outcomes) varian dan hasil.
Proses validasi data memuat paling sedikit Indikator yang dipilih seperti yang diharuskan di Indikator yang dipilih seperti yang diharuskan di
PMKP. 5.( Rumah sakit menggunakan proses indikator yang dipilih seperti yang diharuskan di PMKP.3.1. belum dimuat dalam proses validasi PMKP.3.1. agar seluruhnya dimuat dalam proses
internal untuk melakukan validasi data.) 3 PMKP.3.1. data validasi data
Pimpinan rumah sakit bertanggung jawab Lakukan validasi data , sehingga data yang
PMKP. 5.1.( Pimpinan rumah sakit menjamin bahwa data yang disampaikan ke publik dapat di disampaikan ke publik dapat di
bahwa data yang dipublikasikan atau pertanggungjawabkan dari segi mutu dan Data yang disampaikan ke publik belum pertanggungjawabkan dari segi mutu dan
ditempatkan di web site dapat dipercaya.) 1 hasilnya (outcome). divalidasi hasilnya (outcome).
( Pimpinan rumah sakit menjamin bahwa data Data yang disampaikan kepada publik telah Lakukan evaluasi dari segi validitas dan
yang dipublikasikan atau ditempatkan di web dievaluasi dari segi validitas dan reliabilitasnya. Data yang disampaikan ke publik belum reliabilitasnya untuk data yang disampaikan ke
site dapat dipercaya.) 2 divalidasi publik.
PMKP. 7.( Dilakukan analisis jika data Semua kesalahan obat (medication error)
menunjukkan adanya variasi dan kecenderungan yang signifikan dianalisis (lihat juga MPO.7.1, EP Harus dilakukan analisis terhadap semua
dari KTD.) 4 1) Belum ada bukti analisis reaksi obat kesalahan obat (medication error)
Bukti analisa KTD atau pola KTD selama sedasi Lengkapi dan sempurnakan analisa KTD atau
( Dilakukan analisis jika data menunjukkan KTD atau pola KTD selama sedasi moderat moderat atau dalam dan anestesi belum pola KTD selama sedasi moderat atau dalam dan
adanya variasi dan kecenderungan dari KTD.) 6 atau dalam dan anestesi dianalisis sempurna anestesi.
( Dilakukan analisis jika data menunjukkan Kejadian lainnya yang ditetapkan oleh Buat suatu ketetapan. Kejadian lainnya yang
adanya variasi dan kecenderungan dari KTD.) 7 rumah sakit dianalisis Belum ditetapkan analisis kejadian lainnya ditetapkan oleh rumah sakit dianalisis
Rumah sakit menetapkan proses untuk
PMKP. 8.( Rumah sakit menetapkan proses melakukan pelaporan KNC. (lihat juga MPO.7.1, Belum ada ketetapan proses untuk melakukan Buatlah surat ketetapan yang menetapkan
untuk melakukan identifikasi dan analisis KNC.) 3 untuk KNC obat/medikasi) pelaporan KNC. proses untuk melakukan pelaporan KNC.
Rumah sakit menggunakan proses yang Buatlah ketetapan direktur, karena rumah sakit
konsisten untuk melakukan identifikasi area harus menggunakan proses yang konsisten
( Perbaikan mutu dan keselamatan pasien prioritas untuk perbaikan sebagaimana yang Belum ada ketetapan direktur untuk melakukan untuk melakukan identifikasi area prioritas
tercapai dan dipertahankan.) 2 ditetapkan pimpinan identifikasi area prioritas untuk perbaikan untuk perbaikan
PMKP.10.( Prioritas perbaikan mutu dan Sumber daya manusia atau lainnya yang
keselamatan pasien dilakukan diarea perbaikan dibutuhkan untuk melaksanakan peningkatan Ada beberapa tenaga staf yang seharusnya lebih Lakukan analisis beban kerja dan penilaian
yang ditetapkan pimpinan.) 2 disediakan atau diberikan. bisa didayagunakan kinerja agar penempatan staf lebih optimal
PMKP.11.( Program manajemen risiko digunakan Pimpinan rumah sakit agar menetapkan serta
untuk melakukan identifikasi dan mengurangi Pimpinan rumah sakit menerapkan menerapkan kerangka acuan manajemen risiko
KTD yang tidak diharapkan terjadi dan kerangka acuan manajemen risiko yang meliputi Kerangka acuan manajemen risiko yang meliputi yang meliputi a) sampai f) yang dimuat di
mengurangi risiko terhadap keselamatan pasien a) sampai f) yang dimuat di Maksud dan Tujuan. a) sampai f) yang dimuat di Maksud dan Tujuan Maksud dan Tujuan. Buktikan dalam suatu
dan staf.) 1 belum ditetapkan oleh pimpinan. dokumen.
Bila ada obat yang baru ditambahkan dalam Bila ada obat yang baru ditambahkan dalam
MPO.2.1.( Ada metode untuk mengawasi daftar daftar, ada proses atau mekanisme untuk Proses atau mekanisme untuk memonitor daftar, ada proses atau mekanisme untuk
obat yang tersedia dan penggunaan obat di memonitor bagaimana obat digunakan dan KTD bagaimana obat digunakan dan KTD yang tidak memonitor bagaimana obat digunakan dan KTD
rumah sakit ) 5 yang tidak diantisipasi diantisipasibelum lengkap yang tidak diantisipasi
Staf yang terkait terlatih secara benar untuk Pelatihan staf yang terkait untuk praktek-praktek Adakan pelatihan bagi staf yang terkait secara
( Peresepan, pemesanan, dan pencatatan praktek-praktek penulisan resep, pemesanan penulisan resep, pemesanan dan pencatatan benar, untuk praktek-praktek penulisan resep,
diarahkan oleh kebijakan dan prosedur ) 4 dan pencatatan belum sepenuhnya dilakukan pemesanan dan pencatatan
MPO.4.1.( Rumah sakit menjabarkan elemen- Pesanan obat atau penulisan resep yang
elemen dari suatu pemesanan atau penulisan akseptabel dijabarkan dan sekurang-kurangnya Buatlah kebijakan Pesanan obat atau penulisan
resep yang lengkap serta jenis pemesanan yang elemen a) sampai dengan i) diatur dalam Kebijakan pesanan obat atau penulisan resep resep yang akseptabel dijabarkan dan sekurang-
akseptabel untuk digunakan ) 1 kebijakan belum seluruhnya mencakup elemen a sampai i kurangnya elemen a) sampai dengan i)
Rumah sakit menjabarkan informasi spesifik Panduan dan SPO rumah sakit yang
pasien apa yang dibutuhkan untuk proses menjabarkan informasi spesifik pasien apa yang Buatlah panduan dan SPO untuk menjabarkan
MPO.5.1.( Resep atau pesanan obat ditelaah penelaahan yang efektif (lihat juga MKI.4, EP 1 dibutuhkan untuk proses penelaahan yang informasi spesifik pasien apa yang dibutuhkan
ketepatannya ) 1 dan 3) efektif belum ada untuk proses penelaahan yang efektif
Terlepas dari adanya perkecualian yang
ditetapkan pada Maksud dan Tujuan, setiap
resep atau pesanan obat ditelaah ketepatannya
sebelum dilakukan penyaluran dan pemberian
serta meliputi elemen a) sampai dengan g) Setiap resep atau pesanan obat harus ditelaah
tersebut dalam Maksud dan Tujuan. Jadi, setiap Bukti dokumentasi telaah ketepatan obat ketepatannya sebelum dilakukan penyaluran dan
( Resep atau pesanan obat ditelaah resep atau pesanan obat dievaluasi untuk sebelum dilakukan penyaluran dan pemberian pemberian, meliputi elemen a) sampai dengan
ketepatannya ) 2 ditelaah ketepatannya belum lengkap g) . Lengkapi bukti pendokumentasiannya
Petugas yang diijinkan untuk menelaah Belum dilakukan penilaian kompetensi dan atau Petugas yang diijinkan untuk menelaah
( Resep atau pesanan obat ditelaah pesanan obat atau resep dinilai kompetensinya kredensialing bagi petugas yang diijinkan untuk pesanan obat atau resep harus dinilai
ketepatannya ) 4 untuk tugas ini menelaah pesanan obat atau resep kompetensi dan atau kredensial
Penelaahan difasilitasi dengan catatan Bukti pendokumentasian telaah dengan catatan Lakukan monev, dokumentasikan catatan
( Resep atau pesanan obat ditelaah (profil) dari semua pasien yang menerima obat (profil) dari semua pasien yang menerima obat (profil) dari semua pasien yang menerima obat
ketepatannya ) 5 belum lengkap
Bila digunakan software komputer, untuk Lengkapi dan lakukan update komputer secara
( Resep atau pesanan obat ditelaah meng-cross-check obat, untuk interaksi obat dan Belum dilakukan sinkronisasi dan update berkala untuk meng-cross-check obat, untuk
ketepatannya ) 6 alergi, harus di-update secara berkala komputer interaksi obat &alergi
Setelah disiapkan, obat diberi label secara Obat belum kesemuanya diberi label secara Buat SPO tentang pelabelan obat secara tepat,
( Digunakan suatu sistem untuk menyalurkan tepat, dengan nama obat, dosis/ konsentrasi, tepat, dengan nama obat, dosis/ konsentrasi, dengan nama obat, dosis/ konsentrasi, tanggal
obat dengan dosis yang tepat, dan kepada tanggal penyiapan, tanggal kadaluwarsa, dan tanggal penyiapan, tanggal kadaluwarsa, dan penyiapan, tanggal kadaluwarsa, dan nama
pasien yang tepat di saat yang tepat ) 2 nama pasien nama pasien pasien. Lakukan monev.
( Digunakan suatu sistem untuk menyalurkan Beberapa obat ada yang disalurkan oleh instalasi
obat dengan dosis yang tepat, dan kepada Obat disalurkan dengan bentuk yang-paling- farmasi dalam bentuk yang belum siap untuk Perbaiki prosesnya, sehingga obat disalurkan
pasien yang tepat di saat yang tepat ) 3 siap-diberikan diberikan dengan bentuk yang paling siap diberikan
( Digunakan suatu sistem untuk menyalurkan
obat dengan dosis yang tepat, dan kepada Sistem mendukung penyaluran obat secara Belum ada sistem yang seragam di rumah sakit Buatlah pedoman, panduan dan SPO yang
pasien yang tepat di saat yang tepat ) 4 akurat dalam penyaluran obat secara akurat mendukung penyaluran obat secara akurat
( Digunakan suatu sistem untuk menyalurkan Buatlah pedoman, panduan dan SPO yang
obat dengan dosis yang tepat, dan kepada Sistem mendukung penyaluran obat tepat Belum ada sistem yang seragam di rumah sakit mendukung penyaluran obat secara tepat
pasien yang tepat di saat yang tepat ) 5 waktu dalam penyaluran obat tepat waktu waktu
( Rumah sakit mengidentifikasi petugas yang Buatkan proses serta dokumentasi untuk
kompeten yang diijinkan untuk memberikan Ada proses untuk menetapkan batasan, bila Belum ditemukan proses untuk menetapkan menetapkan batasan, bila perlu, terhadap
obat ) 3 perlu, terhadap pemberian obat oleh petugas batasan, terhadap pemberian obat oleh petugas pemberian obat oleh petugas
MPO.6.1.( Pemberian obat termasuk proses Lakukan monev sehingga route pemberian
untuk memverifikasi apakah obat sudah betul Route pemberian di verifikasi dengan resep Route pemberian belum di verifikasi dengan selalu di verifikasi dengan resep atau pesanan
berdasarkan pesanan obat ) 3 atau pesanan obat resep atau pesanan obat obat
Efek yang tidak diharapkan Efek yang tidak diharapkan belum Sempurnakan kebijakan, pedoman dan SPO, lalu
didokumentasikan dalam status pasien didokumentasikan dalam status pasien laksanakan pendokumentasian efek obat yang
( Efek obat terhadap pasien dimonitor ) 4 sebagaimana diharuskan oleh kebijakan sebagaimana diharuskan oleh kebijakan tidak diharapkan dalam status pasien.
Efek yang tidak diharapkan dilaporkan Belum ada laporan efek yang tidak diharapkan Lakukan pelaporan efek yang tidak diharapkan
dalam kerangka waktu yang ditetapkan oleh yang dilaporkan dalam kerangka waktu yang dalam kerangka waktu yang ditetapkan oleh
( Efek obat terhadap pasien dimonitor ) 5 kebijakan ditetapkan oleh kebijakan kebijakan
MPO.7.1.( Kesalahan obat (medication errors) Kesalahan obat dan KNC dilaporkan tepat Buatlah prosedur baku untuk pelaporan
dilaporkan melalui proses dan dalam kerangka waktu menggunakan prosedur baku (lihat juga Belum ada laporan kesalahan obat dan KNC kesalahan obat dan KNC tepat waktu.
waktu yang ditetapkan oleh rumah sakit.) 2 PMKP.7, EP 2) dengan menggunakan prosedur baku Implementasikan
( Kesalahan obat (medication errors) dilaporkan Belum dilakukan identifikasi staf yang Lakukan nidentifikasi bagi staf yang
melalui proses dan dalam kerangka waktu yang Mereka yang bertanggungjawab mengambil bertanggungjawab mengambil tindakan untuk bertanggungjawab mengambil tindakan untuk
ditetapkan oleh rumah sakit.) 3 tindakan untuk pelaporan diidentifikasi pelaporan pelaporan
Rumah sakit menggunakan informasi
( Kesalahan obat (medication errors) dilaporkan pelaporan kesalahan obat dan KNC untuk Informasi pelaporan kesalahan obat dan KNC Rumah sakit agar menggunakan informasi
melalui proses dan dalam kerangka waktu yang memperbaiki proses penggunaan obat (lihat belum digunakan untuk memperbaiki proses pelaporan kesalahan obat dan KNC untuk
ditetapkan oleh rumah sakit.) 4 juga PMKP.7, EP 3) penggunaan obat memperbaiki proses penggunaan obat
(24 Feb 2016 s/d 26 Feb 2016) - RSU Tangerang - ( Berlaku Sampai Tanggal : 23 Feb 2019 )
KPS. 3.( Rumah sakit menggunakan proses yang Rumah sakit menggunakan proses yang Lakukan pendokumentasian proses yang
ditetapkan untuk memastikan bahwa ditetapkan untuk mencocokkan pengetahuan Proses untuk mencocokkan pengetahuan dan ditetapkan untuk mencocokkan pengetahuan
pengetahuan dan ketrampilan staf klinis sesuai dan ketrampilan staf klinis dengan kebutuhan ketrampilan staf klinis dengan kebutuhan pasien dan ketrampilan staf klinis dengan kebutuhan
dengan kebutuhan pasien.) 1 pasien. (lihat juga PP.6, EP 4) belum terdokumentasi pasien.
(Rencana susunan kepegawaian direview secara Lakukan revisi perencanaan dan lakukan
terus-menerus dan diperbaharui/di-update Belum ditemukan revisi perencanaan dan pembaharuan. Dokumentasikan sebagai bahan
sesuai kebutuhan.) 2 Rencana direvisi dan diperbaharui bila perlu pembaharuan rencana bukti
( Setiap staf memperoleh pendidikan dan Rumah sakit agar merencanakan program
pelatihan yang in-service berkelanjutan, maupun Program pendidikan belum direncanakan pendidikan berdasarkan program PMKP,
yang lain untuk menjaga atau meningkatkan Program pendidikan direncanakan berdasarkan data dan informasi hasil menggunakan data dan informasi hasil
keterampilan dan pengetahuannya ) 2 berdasarkan data dan informasi tersebut. pengukuran mutu dan keselamatan. pengukuran mutu dan keselamatan.
KPS.11.( Rumah Sakit menggunakan proses Evaluasi praktik profesional yang terus-
berkelanjutan terstandardisir (ongoing) untuk menerus dan review tahunan dari setiap
mengevaluasi sesuai kualitas dan keamanan anggota staf medis dilaksanakan dengan proses Buatlah kebijakan evaluasi praktik profesional
pelayanan pasien yang diberikan oleh setiap staf yang seragam yang ditentukan oleh kebijakan Belum ada kebijakan rumah sakit tentang staf medis dan review tahunan. Agar
medis.) 2 rumah sakit. evaluasi praktik profesional yang seragam dilaksanakan dengan proses yang seragam.
( Rumah Sakit menggunakan proses Apabila nanti sudah ada evaluasi, agar
berkelanjutan terstandardisir (ongoing) untuk Evaluasi mempertimbangkan dan mempertimbangkan dan menggunakan data
mengevaluasi sesuai kualitas dan keamanan menggunakan data komparatif secara proaktif, Belum ada evaluasi praktik profesional oleh staf komparatif secara proaktif, seperti
pelayanan pasien yang diberikan oleh setiap staf seperti membandingkan dengan ilmu literatur medis terhadap kualitas dan keamanan membandingkan dengan ilmu kedokteran
medis.) 3 kedokteran berbasis literatur. pelayanan pasien berbasis literatur.
( Rumah Sakit menggunakan proses Apabila nanti sudah ada evaluasi, maka
berkelanjutan terstandardisir (ongoing) untuk Informasi dari proses evaluasi praktik Belum ada evaluasi praktik profesional oleh staf informasi dari proses evaluasi praktik profesional
mengevaluasi sesuai kualitas dan keamanan profesional tersebut didokumentasikan dalam medis terhadap kualitas dan keamanan tersebut harus didokumentasikan dalam file
pelayanan pasien yang diberikan oleh setiap staf file krendensial anggota staf medis dan file pelayanan pasien sehingga belum ada krendensial anggota staf medis dan file lainnya
medis.) 5 lainnya yang relevan. dokumentasi yang relevan.
KPS.12.( Rumah sakit mempunyai proses yang
efektif untuk mengumpulkan, memverifikasi dan Rumah sakit memiliki standar prosedur Rumah sakit harus memiliki standar prosedur
mengevaluasi kredensial staf keperawatan (izin, untuk mengumpulkan kredensial dari setiap untuk mengumpulkan kredensial dari setiap
pendidikan, pelatihan dan pengalaman).) 1 anggota staf keperawatan. SPO kredensial belum sempurna anggota staf keperawatan.
( Rumah sakit mempunyai proses yang efektif Rumah sakit mempunyai proses untuk Rumah sakit mempunyai proses untuk
untuk mengumpulkan, memverifikasi dan memastikan bahwa krendesial dari perawat yang memastikan bahwa krendesial dari perawat yang
mengevaluasi kredensial staf keperawatan (izin, dikontrak sahih dan lengkap sebelum dikontrak sahih dan lengkap sebelum
pendidikan, pelatihan dan pengalaman).) 5 pengangkatan. Kredensial dari perawat belum lengkap pengangkatan.
LANGKAH
PEMENUHAN ELEMEN
NO STANDAR ELEMEN PENELITIAN PENILAIAN
Rumah sakit
( Pendidikan professional mengintegrasikan peserta
kesehatan, bila dilakukan di dalam pelatihan ke dalam orientasinya,
rumah sakit, berpedoman pada program mutu, keselamatan
parameter pendidikan yang pasien, pencegahan dan
ditetapkan oleh program pengendalian infeksi, dan
17 akademis yang mensubsidi.) program lainnya.
TANGAL
METODE PERBAIKAN INDIKATOR PENCAPAIAN PENYELESAIAN PIC KET
(24 Feb 2016 s/d 26 Feb 2016) - RSU Tangerang - ( Berlaku Sampai Tanggal : 23 Feb 2019 )
TKP.1.2.( Mereka yang bertanggung jawab atas Bila kewenangan untuk memberikan
tata kelola, memberikan persetujuan atas persetujuan didelegasikan, maka hal ini Pemberian kewenangan untuk memberikan Cantumkan dalam dokumen HBL kewenangan
kebijakan dan rencana untuk menjalankan dijabarkan dalam kebijakan dan prosedur persetujuan didelegasikan, belum tercantum untuk memberikan persetujuan didelegasikan,
rumah sakit.) 2 tentang tata kelola dalam HBL jabarkan dalam kebijakan dan prosedur.
Mereka yang bertanggung jawab atas tata Dokumentasikan persetujuan pemilik dalam
kelola, memberikan persetujuan atas strategi dokumen HBL atas strategi rumah sakit dan
rumah sakit dan program yang terkait dengan program yang terkait dengan pendidikan para
( Mereka yang bertanggung jawab atas tata pendidikan para profesional kesehatan serta Belum tercantum dalam HBL tentang profesional kesehatan serta penelitian,
kelola, memberikan persetujuan atas kebijakan penelitian, kemudian memberikan pengawasan persetujuan atas strategi, program pendidikan, kemudian memberikan pengawasan terhadap
dan rencana untuk menjalankan rumah sakit.) 3 terhadap mutu program. penelitian dan PMKP mutu program.
( Para pemimpin rumah sakit bersama dengan Pimpinan rumah sakit bersama dengan Lengkapi bukti rapat/pertemuan Direktur
pemuka masyarakat dan pimpinan organisasi pimpinan organisasi pelayanan kesehatan lain Pendokumentasian sebagai bukti bahwa dengan pimpinan organisasi pelayanan
lain merencanakan pelayanan untuk memenuhi menyusun rencana bagi masyarakat (lihat juga Direktur bertemu dengan pimpinan organisasi (undangan, daftar hadir, notulen dll) untuk
kebutuhan masyarakat.) 2 PPK.3, EP 2 dan 3) pelayanan kesehatan belum lengkap menyusun rencana bagi masyarakat
( Kontrak dan perjanjian lainnya dimasukkan Bila pelayanan yang dikontrakkan tidak Bila pelayanan yang dikontrakkan tidak
sebagai bagian dari program peningkatan mutu memenuhi harapan mutu dan keselamatan, Belum ada bukti dokumentasi pengambilan memenuhi harapan mutu dan keselamatan,
dan keselamatan pasien rumah sakit.) 3 diambil tindakan. tindakan harus diambil tindakan. Dokumentasikan
( Pimpinan medis, keperawatan dan pimpinan Kinerja para profesional diukur sebagai Belum ditemukan bukti pengukuran Kinerja para Lakukan pendokumentasian pengukuran Kinerja
lainnya sudah mendapat pendidikan dalam bagian dari peningkatan kinerja klinis. (lihat juga profesional , sebagai bagian dari peningkatan para profesiona, sebagai bagian dari
konsep peningkatan mutu.) 3 KPS.11, KPS.14, dan KPS.17) kinerja klinis. peningkatan kinerja klinis.
TKP.5.1.( Pimpinan dari setiap departemen klinis Pimpinan departemen atau pelayanan Buatlah pedoman dan atau panduan tentang
melakukan identifikasi secara tertulis tentang memilih dan menggunakan format dan isi yang Bukti kebijakan, pedoman dan atau panduan keseragaman dokumen perencanaan. Buatlah
pelayanan yang diberikan oleh departemennya.) 1 seragam untuk dokumen perencanaan belum lengkap serta belum seragam template
Dokumen departemen atau pelayanan Buatlah kebijakan, pedoman dan atau panduan
( Pimpinan dari setiap departemen klinis menguraikan tentang pelayanan saat ini dan tentang Dokume unit kerja atau pelayanan
melakukan identifikasi secara tertulis tentang yang direncanakan yang diberikan oleh setiap Bukti kebijakan, pedoman dan atau panduan menguraikan tentang pelayanan saat ini dan
pelayanan yang diberikan oleh departemennya.) 2 departemen atau pelayanan belum lengkap yang direncanakan yang diberikan
( Pimpinan dari setiap departemen klinis Kebijakan dan prosedur dari setiap
melakukan identifikasi secara tertulis tentang departemen atau pelayanan mengarahkan Bukti kebijakan, pedoman dan atau panduan Buatlah kebijakan, pedoman dan atau panduan
pelayanan yang diberikan oleh departemennya.) 3 pemberian pelayanan yang ditetapkan belum lengkap tentang pemberian pelayanan
Kebijakan dan prosedur dari setiap Buatlah Kebijakan dan prosedur dari setia unit
departemen atau pelayanan mengatur kerja atau pelayanan mengatur pengetahuan
( Pimpinan dari setiap departemen klinis pengetahuan dan keterampilan staf yang dan keterampilan staf yang diperlukan untuk
melakukan identifikasi secara tertulis tentang diperlukan untuk melakukan asesmen dan Bukti kebijakan, pedoman dan atau panduan melakukan asesmen dan memenuhi kebutuhan
pelayanan yang diberikan oleh departemennya.) 4 memenuhi kebutuhan pasien belum lengkap pasien
TKP.6.2.( Kerangka kerja rumah sakit untuk Kerangka kerja rumah sakit untuk Buatlah Kerangka kerja rumah sakit untuk
manajemen etis mendukung pengambilan manajemen etis mendukung hal-hal yang Belum ditemukan bukti adanya Kerangka kerja manajemen etis mendukung hal-hal yang
keputusan secara etis di dalam pelayanan klinis dikonfrontasi/diharapkan pada dilema etis manajemen etis pada dilema etis dalam asuhan dikonfrontasi/diharapkan pada dilema etis
dan pelayanan nonklinis.) 1 dalam asuhan pasien pasien dalam asuhan pasien
( Kerangka kerja rumah sakit untuk manajemen Kerangka kerja rumah sakit untuk Buatlah Kerangka kerja rumah sakit untuk
etis mendukung pengambilan keputusan secara manajemen etis mendukung hal-hal yang Belum ditemukan bukti adanya Kerangka kerja manajemen etis mendukung hal-hal yang
etis di dalam pelayanan klinis dan pelayanan dikonfrontasikan pada dilema etis dalam manajemen etis pada dilema etis dalam dikonfrontasikan pada dilema etis dalam
nonklinis.) 2 pelayanan non klinis pelayanan non klinis pelayanan non klinis
( Rumah sakit merencanakan dan melaksanakan Rencana masih belum sempurna sehingga Rencana agar dilengkapi dan disempurnakan,
program untuk memberikan keselamatan dan Pimpinan memanfaatkan sumber daya Pimpinan kesulitan memanfaatkan sumber daya sehingga dapat dibuat penentuan sumber dayan
keamanan lingkungan fisik ) 5 sesuai rencana yang disetujui yang sesuai yang sesuai oleh Pimpinan
( Rumah sakit mempunyai rencana tentang Bila terdapat unit independen dalam
inventaris, penanganan, penyimpanan dan fasilitas pelayanan pasien yang akan disurvei, Lakukan sosialisasi terhadap unit independen,
penggunaan bahan berbahaya serta rumah sakit memastikan bahwa unit tersebut Belum dapat dinilai kepatuhan unit independen sehingga dapat dipastikan bahwa unit tersebut
pengendalian dan pembuangan bahan dan mematuhi rencana penanganan bahan dalam penanganan bahan berbahaya karena mematuhi rencana penanganan bahan
limbah berbahaya.) 8 berbahaya. tidak ada laporan berbahaya.
MFK. 6.1.( Rumah sakit melakukan uji Seluruh rencana diujicoba secara tahunan Belum pernah dilakukan ujicoba secara tahunan Buatlah rencana, diujicoba secara tahunan atau
coba/simulasi penanganan/menanggapi atau sekurang-kurangnya elemen kritis dari c) atau sekurang-kurangnya elemen kritis dari c) sekurang-kurangnya elemen kritis dari c) sampai
kedaruratan, wabah dan bencana.) 1 sampai g) dari rencana sampai g) g) dari rencana
( Rumah sakit melakukan uji coba/simulasi Pada akhir setiap uji coba, dilakukan tanya- Belum ada uji coba, belum dilakukan tanya- Pada akhir setiap uji coba, dilakukan tanya-
penanganan/menanggapi kedaruratan, wabah jawab (debriefing) mengenai ujicoba yang jawab (debriefing) mengenai ujicoba yang jawab (debriefing) mengenai ujicoba yang
dan bencana.) 2 dilakukan dilakukan dilakukan
MFK. 7.( Rumah sakit merencanakan dan Program dilaksanakan secara terus-menerus Program dilaksanakan secara terus-menerus dan
melaksanakan program untuk memastikan dan komprehensif untuk memastikan bahwa komprehensif untuk memastikan bahwa seluruh
bahwa seluruh penghuni di rumah sakit aman seluruh ruang rawat pasien dan tempat kerja ruang rawat pasien dan tempat kerja staf
dari kebakaran, asap atau kedaruratan lainnya.) 2 staf termasuk dalam program. Program belum dilaksanakan sepenuhnya termasuk dalam program.
( Rumah sakit merencanakan dan melaksanakan Bila terdapat badan independen di fasilitas
program untuk memastikan bahwa seluruh pelayanan pasien yang akan disurvei, rumah
penghuni di rumah sakit aman dari kebakaran, sakit memastikan bahwa badan tersebut Badan independen di RS agar mematuhi rencana
asap atau kedaruratan lainnya.) 3 mematuhi rencana pengamanan kebakaran. Ada badan independen, belum disosialisasikan pengamanan kebakaran.
Kebijakan atau prosedur yang mengatur Sempurnakan dan lengkapi Kebijakan atau
Kebijakan atau prosedur yang mengatur penggunaan setiap produk dan peralatan yang prosedur yang mengatur penggunaan setiap
( Rumah sakit mempunyai sistem penarikan penggunaan setiap produk dan peralatan yang dalam proses penarikan kembali, belum produk dan peralatan yang dalam proses
kembali produk/peralatan ) 2 dalam proses penarikan kembali. sempurna penarikan kembali.
( Rumah sakit mempunyai sistem penarikan Kebijakan dan prosedur tersebut Lengkapi pendokumentasian implementasi
kembali produk/peralatan ) 3 diimplementasikan. Bukti dokumentasi implementasi belum ada Kebijakan dan prosedur tersebt
( Sistem listrik, limbah, ventilasi, gas medis dan Buat rencana peningkatan, dokumentasikan
sistem kunci lainnya secara teratur diperiksa, Belum ada dokumen untuk membuktikan untuk membuktikan adanya peningkatan sistem
dipelihara, dan bila perlu ditingkatkan ) 5 Sistem kunci ditingkatkan bila perlu peningkatan sistem kunci kunci
( Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan Pendidikan meliputi pengunjung, Belum ada dokumen pendidikan meliputi Adakan diklat, dokumentasikan meliputi
dan pelatihan bagi seluruh staf tentang peran pedagang/vendor, pekerja kontrak dan lainnya pengunjung, pedagang/vendor, pekerja kontrak pengunjung, pedagang/vendor, pekerja kontrak
mereka dalam menyediakan fasilitas asuhan yang diidentifikasi rumah sakit serta stafnya dan lainnya yang diidentifikasi rumah sakit serta dan lainnya yang diidentifikasi rumah sakit serta
pasien yang aman dan efektif.) 2 yang bekerja dalam beberapa shift. stafnya yang bekerja dalam beberapa shift. stafnya yang bekerja dalam beberapa shift.
( Staf rumah sakit diberi pelatihan dan Staf dapat menjelaskan dan/atau Staf belum dapat menjelaskan dan/atau Staf dilatih agar dapat menjelaskan dan/atau
pengetahuan tentang peran mereka dalam memperagakan tindakan untuk menghilangkan, memperagakan tindakan untuk menghilangkan, memperagakan tindakan untuk menghilangkan,
rencana rumah sakit untuk pengamanan mengurangi/meminimalisir atau melaporkan mengurangi/meminimalisir atau melaporkan mengurangi/meminimalisir atau melaporkan
kebakaran, keamanan, bahan berbahaya dan tentang keselamatan, keamanan dan risiko tentang keselamatan, keamanan dan risiko tentang keselamatan, keamanan dan risiko
kedaruratan.) 2 lainnya. lainnya. lainnya.
Staf dapat menjelaskan dan/atau Staf belum dapat menjelaskan dan/atau Staf dilatih agar dapat menjelaskan dan/atau
( Staf rumah sakit diberi pelatihan dan memperagakan tindakan, kewaspadaan, memperagakan tindakan, kewaspadaan, memperagakan tindakan, kewaspadaan,
pengetahuan tentang peran mereka dalam prosedur dan partisipasi dalam penyimpanan, prosedur dan partisipasi dalam penyimpanan, prosedur dan partisipasi dalam penyimpanan,
rencana rumah sakit untuk pengamanan penanganan dan pembuangan limbah gas penanganan dan pembuangan limbah gas penanganan dan pembuangan limbah gas
kebakaran, keamanan, bahan berbahaya dan medis, bahan dan limbah berbahaya dan yang medis, bahan dan limbah berbahaya dan yang medis, bahan dan limbah berbahaya dan yang
kedaruratan.) 3 berkaitan dengan kedaruratan. berkaitan dengan kedaruratan. berkaitan dengan kedaruratan.
( Staf rumah sakit terlatih untuk mengoperasikan Staf dilatih untuk memelihara peralatan Belum semua Staf dilatih untuk memelihara Staf agar dilatih untuk memelihara peralatan
dan memelihara peralatan medis dan sistem medis dan sistem utiliti sesuai ketentuan peralatan medis dan sistem utiliti sesuai medis dan sistem utiliti sesuai ketentuan
utiliti ) 2 pekerjaannya. ketentuan pekerjaannya. pekerjaannya.
(Rumah sakit menetapkan standar prosedur Panduan Peneriam pasien Ranap tdk lengkap
operasional untuk penerimaan pasien rawat Ada proses penerimaan pasien emergensi ke dan SPO tak rinci sesuai yang ditetapkan dalam Lengkapi Panduan dan SPO Penerimaan pasien
inap dan untuk pendaftaran rawat jalan.) 3 unit rawat inap kebijakan ;pelaksanaan belum konsisten Ranap dari IGD dan laksanakan konsisten
(Rumah sakit menetapkan standar prosedur Ada proses penanganan pasien bila tidak
operasional untuk penerimaan pasien rawat tersedia tempat tidur pada unit yang dituju Panduan dan SPO retensi pasien tdk lengkap, Lengkapi Panduan dan SPO retensi pasien
inap dan untuk pendaftaran rawat jalan.) 5 maupun diseluruh rumah sakit. pelaksanaan belum konsisten mencakup jika tak tersedia tempat ranap
(Rumah sakit menetapkan standar prosedur Kebijakan dan prosedur tertulis mendukung
operasional untuk penerimaan pasien rawat proses penerimaan pasien rawat inap dan Kebijakan dan SPO tdk lengkap sehingga Lengkapai Kebijakan dan SPO Penerimaam Rajal
inap dan untuk pendaftaran rawat jalan.) 6 pendaftaran pasien rawat jalan. pelaksanaan tdk konsisten dan Admisi Ranap
(Rumah sakit menetapkan standar prosedur Lengkapi Kebijakan Skrining dan buat SPO
operasional untuk penerimaan pasien rawat Petugas memahami ketentuan dan prosedur Hanya sebagian kecil petugas memahami terkait; tingkatkan sosialisasinya , monev
inap dan untuk pendaftaran rawat jalan.) 7 tersebut serta melaksanakannya. Kebijkan dan SPO terkait pelaksanaannya
APK.1.1.1.( Pasien dengan kebutuhan darurat, Rumah sakit menggunakan proses triase
mendesak, atau segera diberikan prioritas untuk berbasis bukti untuk memprioritaskan pasien Panduan dan SPO triage tidak lengkap; Lengkapi Panduan dan SPO Triage ; monev
asesmen dan pengobatan.) 1 sesuai dengan kegawatannya. pelaksanaan kurang mengacu Panduan dan SPO pelaksanaannya.
(Rumah sakit memperhatikan kebutuhan klinik Biasakan mencatan setiap tindakan asuhan
pasien pada waktu menunggu atau penundaan Informasi di dokumentasikan didalam rekam termasuk pemberian info; Revisi Form
untuk pelayanan diagnosis dan pengobatan. ) 3 medis. Tidak selalu tercatat Pemberian Info-Edukasi
APK.1.4.(Penerimaan atau transfer pasien ke dan Rumah sakit telah menetapkan kriteria masuk
dari unit pelayanan intensif atau pelayanan atau pindah dari pelayanan intensif dan atau Ada kriteri masuk/keluar ICU tetapi tidak
khusus ditentukan dengan kriteria yang telah pelayanan khusus termasuk penelitian dan lengkap termasuk jika akan dijadikan bahan Evaluasi / susun Kriteria masuk/keluar ICU/Unit
ditetapkan. ) 1 program sesuai dengan kebutuhan pasien. penelitian Khusus dengan lengkap
APK.3.2.(Rekam medis pasien berisi salinan Resume pasien pulang dibuat oleh DPJP Pelaksanaan belum konsisten; kurang mengacu Buat SPO Pengisian Form RESUME dan
resume pelayanan medis pasien pulang. ) 1 sebelum pasien pulang. SPO terkait laksanakan konsisten
APK.3.4.(Pasien dan keluarga yang tepat, Instruksi untuk tindak lanjut diberikan dalam
diberikan pengertian tentang instruksi tindak bentuk dan cara yang mudah dimengerti pasien Pencatatan pemberian info terkait instruksi Catat lengkap dan lakukan monev
lanjut.) 1 dan keluarganya. waktu pulang tidak konsisten pelaksanaannya
(Pasien dan keluarga yang tepat, diberikan Keluarga diberikan instruksi untuk pelayanan bila Catatan pemberian instruksi saat pulang kepada Lakukan pencatan lengkap dan bat monev
pengertian tentang instruksi tindak lanjut.) 4 diperlukan berkenaan dengan kondisi pasien. keluarga tidak konsisten pelaksanaannya
(Rumah sakit mempunyai proses untuk Apabila diketahui ada keluarganya yang dokter, Buat monev pelaksanaan pemulangan pasien
penatalaksanaan dan tindak lanjut bagi pasien kepadanya diberitahu (lihat juga HPK 2.2, EP 1 Tidak ditemukan monev pelaksanaan dengan data pemberian info ke dokter kelurga
yang pulang karena menolak nasehat medis. ) 2 dan 2). pemulangan keluarga ada dokter pasien
APK.4.(Pasien dirujuk ke rumah sakit lain Rujukan pasien berdasarkan atas kebutuhan
berdasarkan atas kondisi dan kebutuhan pasien untuk pelayanan berkelanjutan (lihat juga Kebijakan (+); Panduan dan SPO tidak lengkap, Buat Laporan pelaksaan Rujukan dengan analisa
pelayanan lanjutan. ) 1 APK.1.1.1, EP 4 dan TKP.6.1, EP 3). pelaksanaan belum konsisten korelasi dengan kebutuhan pelayan pasien.
(Pasien dirujuk ke rumah sakit lain berdasarkan Proses rujukan menjelaskan situasi dimana
atas kondisi dan kebutuhan pelayanan rujukan tidak mungkin dilaksanakan (lihat juga Tidak ditemukan monev rujukan terakit alasan
lanjutan. ) 4 TKP.6.1, EP 3). rujukan Buat monev rujukan memuat alasan rujukan
(Pasien dirujuk ke rumah sakit lain berdasarkan Tidak ditemukan Laporan/monev pelaksanaan
atas kondisi dan kebutuhan pelayanan Pasien dirujuk secara tepat ke rumah sakit Rujukan memuat RS rujukan ( dengan/tanpa Buat monev rujukan memuat RS rujukan sesuai
lanjutan. ) 5 penerima (lihat juga APK.1.1.1, EP 4). MOU ) Panduan
Di rekam medis pasien yang pindah dicatat hal- Panduan dan SPO Rujukan tidak lengkap terkait
APK.4.4.(Proses rujukan didokumentasikan di hal lain yang diperlukan sesuai dengan kebijakan catatan data klinis yang diperlukan; pencatatan Lengkapi Panduan dan SPO terkait; lakukan
dalam rekam medis pasien. ) 2 rumah sakit yang merujuk. juga tidak lengkap pencatatan lengkap benar
Di rekam medis pasien yang dirujuk dicatat Form monitoring (+); tidak diisi lengkap Buat
(Proses rujukan didokumentasikan di dalam segala perubahan dari kondisi pasien selama monev pelaksanaan rujukan memuat data Lengkapi SPO Monitoring Rujukan dan lakukan
rekam medis pasien. ) 5 proses rujukan. monitoring durante rujukan pencatatan lengkap
Terdapat penilaian terhadap kebutuhan
APK.5.(Kegiatan proses rujukan, dan transportasi apabila pasien dirujuk ke pusat
pemulangan pasien rawat inap atau rawat jalan, pelayanan yang lain, ditransfer ke penyedia Kebijakan (+); Panduan dan SPO terkait tidak Lengkapi Panduan dan SPO permintaan
termasuk perencanaan untuk kebutuhan pelayanan yang lain atau siap pulang dari rawat lengkap; tidak diketemukan monev asesmen pelayanan transpotasi Buat monev
transportasi pasien.) 1 inap atau kunjungan rawat jalan. kebutuhan transportasi pelaksanaannya
5 (Rumah sakit menetapkan standar Ada proses untuk menahan pasien untuk
prosedur operasional untuk observasi.
penerimaan pasien rawat inap dan
untuk pendaftaran rawat jalan.)
6 (Rumah sakit menetapkan standar Ada proses penanganan pasien bila tidak
prosedur operasional untuk tersedia tempat tidur pada unit yang
penerimaan pasien rawat inap dan dituju maupun diseluruh rumah sakit.
untuk pendaftaran rawat jalan.)
22 ( Pada admisi rawat inap, pasien dan Penjelasan meliputi informasi tentang
keluarganya mendapat penjelasan perkiraan biaya kepada pasien dan
tentang pelayanan yang ditawarkan, keluarganya.
hasil yang diharapkan dan perkiraan
biaya dari pelayanan tersebut. )
23 ( Pada admisi rawat inap, pasien dan Penjelasan cukup bagi pasien dan
keluarganya mendapat penjelasan keluarganya untuk membuat keputusan
tentang pelayanan yang ditawarkan, yang benar (lihat juga AP.4.1, EP 3).
hasil yang diharapkan dan perkiraan
biaya dari pelayanan tersebut. )
38 ( Dalam semua fase pelayanan, ada Staf tersebut dikenal oleh seluruh staf
staf yang berkompeten sebagai orang rumah sakit.
yang bertanggung jawab terhadap
pelayanan pasien. )
40 APK.3.( Ada kebijakan untuk rujuk dan Merujuk atau memulangkan pasien
memulangkan pasien.) berdasarkan atas status kesehatan dan
kebutuhan pelayanan selanjutnya. (lihat
juga AP.1.10, EP 1, AP.1.11, EP 1, TKP 6.1,
EP 3)
41 ( Ada kebijakan untuk rujuk dan Apabila diperlukan, perencanaan untuk
memulangkan pasien.) merujuk dan memulangkan pasien dapat
diproses lebih awal dan apabila perlu
mengikut sertakan keluarga (lihat juga
AP.1.11, EP 2; AP.2, EP 2 dan HPK.2, EP
1).
45 APK.3.2.(Rekam medis pasien berisi Resume pasien pulang dibuat oleh DPJP
salinan resume pelayanan medis sebelum pasien pulang.
pasien pulang. )
46 (Rekam medis pasien berisi salinan Salinan resume pasien pulang diberikan
resume pelayanan medis pasien juga kepada pasien
pulang. )
47 (Rekam medis pasien berisi salinan Salinan resume pasien pulang diberikan
resume pelayanan medis pasien kepada praktisi kesehatan perujuk
pulang. )
50 (Rekam medis pasien rawat jalan yang Rumah sakit mengidentifikasi bagaimana
mendapat pelayanan lanjutan berisi resume pelayanan di jaga
resume semua diagnosis yang kelangsungannya dan siapa yang
penting, alergi terhadap obat, medika menjaga.
mentosa yang sedang diberikan dan
segala sesuatu yang berkenaan
dengan prosedur pembedahan dan
perawatan/ hospitalisasi di rumah
sakit.)
51 (Rekam medis pasien rawat jalan yang Rumah sakit telah menetapkan format
mendapat pelayanan lanjutan berisi dan isi dari resume pelayanan.
resume semua diagnosis yang
penting, alergi terhadap obat, medika
mentosa yang sedang diberikan dan
segala sesuatu yang berkenaan
dengan prosedur pembedahan dan
perawatan/ hospitalisasi di rumah
sakit.)
52 (Rekam medis pasien rawat jalan yang Rumah sakit menentukan apa yang
mendapat pelayanan lanjutan berisi dimaksud dengan resume saat ini.
resume semua diagnosis yang
penting, alergi terhadap obat, medika
mentosa yang sedang diberikan dan
segala sesuatu yang berkenaan
dengan prosedur pembedahan dan
perawatan/ hospitalisasi di rumah
sakit.)
53 (Rekam medis pasien rawat jalan yang Rekam medis pasien berisi daftar secara
mendapat pelayanan lanjutan berisi lengkap daftar resume sesuai kebijakan.
resume semua diagnosis yang
penting, alergi terhadap obat, medika
mentosa yang sedang diberikan dan
segala sesuatu yang berkenaan
dengan prosedur pembedahan dan
perawatan/ hospitalisasi di rumah
sakit.)
64 (Rumah sakit penerima diberi resume Resume klinis termasuk prosedur dan
tertulis mengenai kondisi klinis pasien tindakan-tindakan lain yang telah
dan tindakan-tindakan yang telah dilakukan (lihat juga APK.1.1.1, EP 4).
dilakukan oleh rumah sakit pengirim. )
Buat Program Pelatihan Triage Pelatihan triase kepada 100% Perawat dan 23 Maret 2016 Ining dan dr
dengan sasaran staf terkait staf terkait dokter IGD, Fahrul
terampil dalam
triase
Laksanakan asuhan sesuai Dibuatkan poster pasien adanya poster 23 Maret 2016 dr. Susi
SPO terkait, buat monev gawat darurat dilayani terpasang di ruang
pelaksanaannya terlebih dahulu dibanding gawat darurat
pasien tidak gawat. depan
Biasakan mencatan setiap 1. Form Pemberian Adanya formulir Maret 2016 Monitoring: Rida
tindakan asuhan termasuk informasi diberlakukan informasi di RM
pemberian info; Revisi Form kembali
Pemberian Info-Edukasi 2. Monitoring dan analisa
data info edukasi
Evaluasi / susun Kriteria Membuat panduan pasien Adanya panduan 23 Maret 2016 Ining
masuk/keluar ICU/Unit masuk ICU Pasien masuk ICU
Khusus dengan lengkap
Buku Panduan masuk/keluar Membuat panduan pasien Adanya panduan 23 Maret 2016 Ining
ICU harus disusun dengan masuk ICU Pasien masuk ICU
pertimbangan fisiologis
tetapkan Penyusun Panduan Membuat panduan pasien Adanya panduan 23 Maret 2016
dengan staf yang kompeten. masuk ICU Pasien masuk ICU
Buat dan laksanakan Pelatihan panduan pasien Semua perawat 24 Maret 2016 Omay Triani dan
Pelatihan tatacara masuk ICU dan dokter terlatih Hendro
masuk/keluar ICU/Unit akan panduan
Khusus sesuai Kriteria pasien masuk ICU
Perbaiki Form RM terkait Monitoring kriteria pasien Semua ruangan Mulai Maret
masuk/keluar ICU/Unit masuk ICU memiliki laporan 2016 setiap
Khusus;lakukan pencatatan evaluasi pasien bulannya
lengkap-benar dan lakukan masuk ICU
monev
Biasakan mensosialisasikan
keberadaan staf baru di
lingkunan RS
Buat SPO Pengisian Form Dibuat SPO pengisian 100% Resume 23 Maret 2016
RESUME dan laksanakan Resume Medis medis terisi
konsisten lengkap
Buat Laporan Distribusi Monitoring distribusi 100% Pasien Maret 2016 Kepala ruangan
Resume medis sesuai resume medis menerima resume untuk laporan
ketentuan. medis Februari Maret
Buat Laporan Distribusi Monitoring distribusi 100% Pasien Maret 2016 Kepala ruangan
Resume medis sesuai resume medis menerima resume untuk laporan
ketentuan. medis Februari Maret
Lengkapi Panduan dan SPO Review SPO pengisian 100% Sum List
terkait Resume Rajal Summary List terisi
Biasakan mencatat lengkap
benar/terukur Rencana
Asuhan; Pahami SPO nya
Lengkapi Panduan dan SPO 1. Review SPO Semua pasien Mulai Maret Case Manager
terkait dan monev pemulangan pasien yang pulang karena 2016 setiap
pelaksanaannya menolak tindakan medis. menolak tindakan bulannya
2. Monitoring Pasien yang termonitor
pulang karena menolak
tindakan
Laksanakan pemulangan
pasien sseuai SPO
Lengkapi Panduan dan SPO Buat Panduan dan SPO Ambulan 23 Maret 2016
permintaan pelayanan pelayanan transportasi transportasi,
transpotasi Buat monev sesuai level ambulan ambulan darurat
pelaksanaannya dan ambulan
gawat darurat
Buat monev pelaksaanan Monitoring dan analisa
pelayanan transportasi / pelayanan transportasi
ambulan per level
KET
(24 Feb 2016 s/d 26 Feb 2016) - RSU Tangerang - ( Berlaku Sampai Tanggal : 23 Feb 2019 )
AP. 1.(Semua pasien yang dilayani rumah sakit Kebijakan dan prosedur rumah sakit Kebijakan (+); Panduan Penerimaan Ranap dan
harus diidentifikasi kebutuhan pelayanannya menegaskan asesmen informasi yang harus SPO Asesmen Ranap tidak lengkap memuat Lengkapi Panduan dan SPO terkait ; Lakukan
melalui suatu proses asesmen yang baku.) 1 diperoleh dari pasien rawat inap. informasi yang didapat dari pasien Ranap asesmen lengkap dengan metode I A R
(Semua pasien yang dilayani rumah sakit harus Kebijakan dan prosedur rumah sakit Kebijakan (+); Panduan Penerimaan Rajal dan
diidentifikasi kebutuhan pelayanannya melalui menegaskan asesmen informasi yang harus SPO Asesmen Rajal tidak lengkap memuat Lengkapi Panduan dan SPO terkait ; Lakukan
suatu proses asesmen yang baku.) 2 diperoleh dari pasien rawat jalan. informasi yang didapat dari pasien Rajal asesmen lengkap dengan metode I A R
Hanya mereka yang kompeten sesuai Lengkapi Panduan dan SPO terkait, perhatikan
(Rumah sakit telah menetapkan isi minimal perizinan, undang-undang dan peraturan yang Kebijakan (+); Panduan tdk lengkap/rinci; SPO kedudukan Residen Coass, Petugas
asesmen berdasarkan undang-undang, berlaku dan sertifikasi dapat melakukan tidak lengkap; Nama dan tanda tangan PPA tidak magang/tamu ; Buat monev Pengisian RM
peraturan dan standar profesi.) 2 asesmen. lengkap dan tidak jelas terkait nama dan tandatangan
Kebijakan (+); Panduan dan SPO terkait Lengkapi Panduan, SPO terkait Pelayanan
AP. 1.3.1.(Asesmen awal medis dan keperawatan Untuk pasien gawat darurat, asesmen pelayanan Kegawat daruratan tdk lengkap untuk Kegawatdarutan dari sudut medis; laksanakan
pada pasien emergensi harus didasarkan atas medis berdasarkan kebutuhan dan kondisinya. medis; Form RM kurang mendukung konsisten; Evaluasi dan revisi Jenis Form RM
kebutuhan dan keadaannya.) 1 pelaksanaan Gadar
Kebijakan (+); Panduan dan SPO terkait Lengkapi Panduan, SPO terkait Pelayanan
(Asesmen awal medis dan keperawatan pada Untuk pasien gawat darurat, asesmen pelayanan Kegawat daruratan tidak lengkap Kegawatdarutan dari sudur keperawatan ;
pasien emergensi harus didasarkan atas keperawatan berdasarkan kebutuhan dan untuk keperawatan; Form RM kurang laksanakan konsisten; Evaluasi dan revisi Jenis
kebutuhan dan keadaannya.) 2 kondisinya. mendukung pelaksanaan Form RM Gadar
Kerangka waktu yang benar untuk Kebijakan (+) ; Panduan dan SPO Asesmen tdk
AP. 1.4.(Asesmen harus selesai dalam kerangka melaksanakan asesmen harus ditetapkan untuk rinci menyebutkan kerangka waktu selesainya Lengkapi Panduan dan SPO Asesmen memuat
waktu yang ditetapkan rumah sakit.) 1 semua jenis dan tempat pelayanan. asesmen ketentuan kerangka waktu selesainya asesmen
(Asesmen harus selesai dalam kerangka waktu Asesmen diselesaikan dalam kerangka Tidak ditemukan monev pelaksanaan asesmen Buat monev pelaksanaan asesmen terkait
yang ditetapkan rumah sakit.) 2 waktu yang ditetapkan rumah sakit. memuat waktu selesai/dikerjakan asesmen kerangka waktu selesainya asesmen
(Temuan pada asesmen didokumentasikan Asesmen medis dicatat dalam rekam medis
dalam rekam medis pasien dan siap tersedia pasien dalam waktu 24 jam setelah pasien di Pencatan belum konsisten terutama oleh staf
bagi para penanggung jawab asuhan pasien.) 3 rawat inap. medis Lakukan pencatatan tepat waktu sesuai SPO
(Pasien di skrining untuk status gizi dan Pasien disaring untuk menilai kebutuhan
kebutuhan fungsional serta dikonsul untuk asesmen fungsional lebih lanjut sebagai bagian SPO asesmen pemeriksaan awal tidak lengkap
asesmen lebih lanjut dan pengobatan apabila dari asesmen awal (lihat juga Sasaran memuat asesmen tambahan /funsional;
dibutuhkan.) 5 Keselamatan Pasien VI, EP 2). pelaksaan belum konsisten Lemgkapi SPO terkait dan laksanakan konsisten
AP. 1.8.(Rumah sakit melaksanakan asesmen Rumah Sakit menetapkan kriteria tertulis Panduan asesmen tidak lengkap. Tidak ada Lengkapi Panduan asesmen dengan kriteria
awal individual untuk populasi tertentu yang tentang asesmen tambahan, khusus atau lebih kriteria terkait asesmen tambahan dan asesmen tambahan ; laksanakan pencatatan
dilayani rumah sakit.) 1 mendalam perlu dilaksanakan pelaksanaan tidak konsisten lengkap benar
(Kepada pasien yang akan meninggal dan Temuan dalam asesmen mengarahkan
keluarganya, dilakukan asesmen dan asesmen pelayanan yang diberikan (lihat juga AP.2, EP 2) Catatan asesmen tidak lengkap; arah asuhan Lengkapi Panduan dan SPO pelayanan tahap
ulang sesuai kebutuhan individual mereka ) 2 kurang terarah akhir serta lakukan pencatatan lengkap
AP.1.11.(Asesmen awal termasuk menentukan Ada proses untuk identifikasi pasien yang
kebutuhan rencana pemulangan pasien rencana pemulangannya kritis (discharge) (lihat Discharge planning (+) tetapi tidak ada catatan Pahami Panduan dan SPO Discharge planning
(discharge)) 1 juga APK.3, EP 2) kasus pemulangan kritis ( tidak dipahami ) dan laksananakan
(Asesmen awal termasuk menentukan Rencana pemulangan bagi pasien seperti ini Sosialisasikan dan laksanakan Panduan dan SPO
kebutuhan rencana pemulangan pasien dimulai segera setelah pasien diterima sebagai Tidak ditemukan kajian discharge planning pada Discharge Planning terutam terkait pemulangan
(discharge)) 2 pasien rawat inap (lihat juga APK 3, EP 4). asesmen awal ( belum dipahami ) kritis.
AP.2.(Semua pasien dilakukan asesmen ulang Pasien dilakukan asesmen ulang untuk
pada interval tertentu atas dasar kondisi dan menentukan respons mereka terhadap Lakukan asesmen awal lengkap dengan
pengobatan untuk menetapkan respons pengobatan (lihat juga PAB.5.3, EP 1 dan 2; Asesmen ulang medis tidak terukur karena tidak mencatat rencana asuhan terukur sehingga
terhadap pengobatan dan untuk merencanakan PAB.7.3, EP 1 dan 2; MPO.7, EP 1; dan PP.5, EP ada rencana asuhan yang terukur pada asesmen memudahkan pemantauan saat asesmen ulang /
pengobatan atau untuk pemulangan pasien.) 1 3). awal ( Form asesmen awal baru disosialisasikan ) visite
AP.5.(Ada pelayanan laboratorium untuk Pasien diberi tahu bila ada hubungan antara Pemberian informasi terkait rencana rujukan
memenuhi kebutuhan pasien dan semua jenis dokter yang merujuk dengan pelayanan asesmen tidak konsisten mencatat hubungan Lakukan pencatatan informasi rujukan specimen
pemeriksaan sesuai dengan standar nasional, laboratorium diluar rumah sakit (lihat juga dokter pengirim dengan Lab Luar sesuai SPO termasuk adanya hubungan dokter pengirim
undang-undang dan peraturan.) 5 TKP.6.1, EP 1). Rujukan dengan Lab Luar
Program ini adalah bagian dari program
manajemen keselamatan / keamanan rumah
sakit dan melaporkan ke struktural manjemen
AP.5. 1.( Ada program keamanan (safety) di keselamatan tersebut, sekurang-kurangnya Koordinasikan dengan Instalasi Prasarana Sarana
Laboratorium, dijalankan dan setahun sekali atau bila terjadi insiden Program K3 Lab berdiri sendiri; tidak terlihat RS dalam menyusun ProgramK3 Lab; buat
didokumentasikan.) 2 keselamatan (lihat juga MFK.4, EP 2). mengacu ke Program K3 RS laporan pelaksanaannya di akhir tahun
( Ada program keamanan (safety) di Ada kebijakan dan prosedur tertulis tentang
Laboratorium, dijalankan dan penanganan dan pembuangan bahan berbahaya Kebijak dan Panduan cukuplengkap tetapi tidak Buat SPO Penampungan B3 dan SPO
didokumentasikan.) 3 (lihat juga MFK.5, EP 2). didukung SPO Pembuangan B3 Lb
AP.5. 3.( Hasil pemeriksaan laboratorium Ketepatan waktu melaporkan hasil Ada catatan waktu dimulainya preparasi
tersedia / selesai dalam waktu sesuai ketetapan pemeriksaan yang urgen / gawat darurat diukur. specimen dan keluar hasilnya dari mesin; tidak Lakukan Pencatatan waktu proses pemeriksaan
rumah sakit.) 2 selalu tercatat waktu pengriman mulai penyiapan sampai waktu distribusi hasil
AP.5. 5.( Reagensia esensial dan bahan lain yang Laboratorium telah memiliki pedoman
diperlukan sehari-hari selalu tersedia dan tertulis dan mengikutinya untuk mengevaluasi
dievaluasi untuk memastikan akurasi dan presisi semua reagensia agar memberikan hasil yang Panduan Penyelenggaraan Pelayanan Lab kurang
hasil.) 4 akurat dan presisi. diikuti SPO terkait yang leng Buat/Lengkapi SPO tatakelola reagensia Lab
( Prosedur untuk pengambilan spesimen, Panduan Pelayanan Lab (+); SPO pengiriman,SPO
identifikasi, penanganan, pengiriman yang Prosedur memandu pengiriman, Penyimpanan, SPO Pengawetan specimen tidak
aman, dan pembuangan spesimen dipatuhi.) 3 penyimpanan dan pengawetan spesimen. lengkap Lengkapi SPO terkait
AP.5. 7.( Ditetapkan nilai normal dan rentang Tambajhkan dalam penetapan Rentang Nilai
nilai yang digunakan untuk interpretasi dan Rentang-nilai sesuai dengan geografi dan Rentang Nilai mengacu pada Referensi Lab hasil Lab memperhatikan faktor geografi-
pelaporan hasil laboratorium klinis.) 4 demografi rumah sakit. dalam / luar negeri demografi
( Ditetapkan nilai normal dan rentang nilai yang Rentang Nilai mengacu pada Referensi Lab
digunakan untuk interpretasi dan pelaporan Rentang-nilai dievaluasi dan direvisi berkala dalam / luar negeri ; tak ada proses evaluasi Lakukan evaluasi/revisi RentangNilai dengan
hasil laboratorium klinis.) 5 seperlunya. dengan memperhatikan geografi-demografi memperhatikan faktr demografi-geografi
Tanggung jawab untuk mengembangkan, Pahami Uraian tugas Penanggung jawab Lab ;
AP.5. 8.( Seorang yang kompeten bertanggung menerapkan, dan menjaga terlaksananya Uraian tugas Penanggung jawab Unit Lab(+) Lakukan evaluasi / revisi Panduan dan SPO yang
jawab untuk mengelola pelayanan laboratorium (maintaining) kebijakan dan prosedur, Belum ada bukti Panduan-SPO Lab berlaku di Lab; Jika dipandang masih valid
klinik atau pelayanan laboratorium patologi.) 2 ditetapkan dan dilaksanakan. dievaluasi/revisi ajukan pemberlakuan bar
( Seorang yang kompeten bertanggung jawab Tanggung jawab untuk menjaga Buat Program Kontrol Mutu Penyelenggaraan
untuk mengelola pelayanan laboratorium klinik terlaksananya program kontrol mutu ditetapkan Program Kontrol Mutu hanya yang ditetapkan RS Pelayanan Lab termasuk wasdal alkes , Panduan
atau pelayanan laboratorium patologi.) 4 dan dilaksanakan. terkait IAK (waktu Pelaporan) dan SPO serta peningakatan kwalitas SDM
AP.5.11.( Rumah sakit mempunyai akses dengan Evaluasi MOU terutama akses RS memonitor
ahli dalam bidang diagnostik spesialistik bila Daftar nama ahli untuk diagnostik Tidak ada daftar tenaga ahli walau sudah MOU mutu pelayanan lab luar termasuk daftar tenaga
diperlukan.) 1 spesialistik dijaga/dipertahankan dengan pihak ke-3; MOU tdk memuat ahlinya
( Rumah sakit mempunyai akses dengan ahli Buat Laporan monitorig pelayanan Lab Luar
dalam bidang diagnostik spesialistik bila Ahli dalam bidang diagnostik spesialistik Tiddk ada /catatan bahwa RS pernah termasuk ada//tidaknya menghubungi tenaga
diperlukan.) 2 dihubungi bila diperlukan. menghubungi enaga ahli ahli.
AP.6. 1.( Pelayanan radiologi dan pelayanan Pasien diberi tahu tentang hubungan dokter Pemberian informasi terkait rencana rujukan
diagnostik imajing disediakan rumah sakit atau yang merujuk dan pelayanan diluar rumah sakit pemeriksaan radiologi tidak konsisten mencatat
tersedia di luar rumah sakit melalui pengaturan tersebut untuk pelayanan radiologi dan hubungan dokter pengirim dengan Rad Luar Lakukan Pencatatan lengkap atas rencana
dengan pihak luar.) 2 diagnostik imajing (lihat juga TKP.6.1, EP 1). sesuai SPO Rujukan rujukan pemeriksaan Rad Luar
Kebijakan dan prosedur tertulis yang Kebijakan keaman tidak lengkapdan Lengkapi Panduan dan SPO terkait keamanan
( Ada program pengamanan radiasi, mengatur dan memenuhi standar terkait, keselamatan pelayanan Radiologis (+); Panduan Instalasi Radio dan Keselamatan Pelayanan
dilaksanakan dan didokumentasi.) 3 undang-undang dan peraturan yang berlaku. dan SPO terkait Radiologi
Staf radiologi dan diagnostik imajing Bahan berbahaya ada di Radioterafi dan
mendapat pendidikan untuk prosedur baru dan Kedokteran Nuklir yang menggunakan sumber Lengkapi Proggamn kerja tahunan Radiologis
( Ada program pengamanan radiasi, bahan berbahaya (lihat juga KPS.8, EP 3 dan 4). terbuka; tidak ada diklat untuk prosedure baru dengan sub-program Pelatihan dengan materi
dilaksanakan dan didokumentasi.) 7 tata kelola sumber radiasi terbuka prosedure penangan sumberradiasi
AP.6. 7.( Individu yang kompeten Tanggung jawab untuk mengembangkan, Uraian tugas Penanggung Unit Rdiologi (+);
bertanggungjawab untuk mengelola pelayanan melaksanakan, mempertahankan kebijakan dan Pelaksanaan evaluasi Kebijakan, Panduan Laksanakan evaluasi Kebijakan,Panduan dan SPO
radiologi dan diagnostik imajing.) 2 prosedur ditetapkan dan dilaksanakan. danSPO Radiologi minimal Radiologi secara berkala
( Individu yang kompeten bertanggungjawab Tanggung jawab untuk mempertahankan Uraian tugas Penanggung Unit Rdiologi (+); Laksanakan Program Kontrol Mutu Pelayanan
untuk mengelola pelayanan radiologi dan program kontrol mutu ditetapkan dan Pelaksanaan kontrol mutu yan radiologis belum Radiologi; jangan terpaku dengan uang
diagnostik imajing.) 4 dilaksanakan. konsisten ditetapkan sebgai bagian IAK
Tanggung jawab untuk memantau dan
( Individu yang kompeten bertanggungjawab mereview semua pelayanan radiologi dan Uraian tugas Penanggung jawab Pelayanan Laksanakan monev pelayanan Radiologis tahun
untuk mengelola pelayanan radiologi dan pelayanan diagnostik imajing ditetapkan dan Radiologis lengkap; pelaksanaan belum 2015 dan susun program berkelnjutan tahun
diagnostik imajing.) 6 dilaksanakan (lihat juga TKP.3.3, EP 1). konsisten 2016
Ada program kontrol mutu untuk pelayanan Program kontrol Mutu hanya dipahami yang
AP.6. 8.( Ada prosedur kontrol mutu, radiologi dan diagnostik imajing, dan ditetapkan RS terkait IAK (waktu Pelaporan); Lengkapi Progra Kontrol mutu dan laksanakan
dilaksanakan dan didokumentasikan.) 1 dilaksanakan. pelaksanaan belum konsisten konsoisten
( Ada prosedur kontrol mutu, dilaksanakan dan Program kontrol mutu termasuk validasi Validasi metode tes (+); tidak ada monev
didokumentasikan.) 2 metode tes. pelaksanaan menyeluruh Buat monev pelaksanaan validasi metode tes
( Ada prosedur kontrol mutu, dilaksanakan dan Program kontrol mutu termasuk perbaikan tdk ada catatan perbaikan cepat atas temuan
didokumentasikan.) 4 cepat bila ditemukan kekurangan. kekurangan di lapangan. Lakukan pencatatan lengkap benar
AP.6. 9.( Rumah sakit secara teratur mereview Staf yang bertanggungjawab atau individu Belum ada laporan monev pelaksanaan
hasil kontrol mutu untuk semua pelayanan yang kompeten ditunjuk, melakukan tindakan pelayanan Radiologi Luar tahun 2015 , data Buat Laporan pelaksanaan monitoring
diagnostik diluar rumah sakit.) 3 berdasarkan hasil kontrol mutu pendukung tersedia kurang lengkap monitoring mutu pelayanan Rad Luar
( Rumah sakit mempunyai akses dengan para Rumah sakit dapat menghubungi para ahli Buat Laporan pelaksanaan pelayanan radiologi
ahli dalam bidang diagnostik spesialistik apabila dalam bidang diagnostik spesialistik bila perlu. Tidak ada catatan bahwa pernah menghubungi termasuk kegiatan menghubungi ahli radiologi
diperlukan.) 2 dokter radiologi ahli luar
NO STANDAR ELEMEN LANGKAH METODE INDIKATO TANGAL PIC KET
PENELITIA PEMENUH PERBAIKA R PENYELES
N AN N PENCAPAI AIAN
ELEMEN AN
PENILAIAN
(24 Feb 2016 s/d 26 Feb 2016) - RSU Tangerang - ( Berlaku Sampai Tanggal : 23 Feb 2019 )
PP.1.( Kebijakan dan prosedur dan undang- Kebijakan dan prosedur memandu Lengkapi berbagai kebijakan dan panduan
undang dan peraturan yang berlaku pemberian pelayanan yang seragam sesuai Berbagai kebijakan dan panduan sudah dibuat, tentang pelayanan yg seragam, mis. PPK dari
mengarahkan asuhan yang seragam bagi semua dengan undang-undang dan peraturan terkait. tetapi perlu dilengkapi, al. PPK dari semua KSM masing-masing KSM dan Clinical Pathway
pasien. ) 2 dan Clinical Pathway Terintegrasi
PP.2.( Ada prosedur untuk mengintegrasikan dan Rencana pelayanan diintegrasikan dan agar implementasi rencana pelayanan
mengkoordinasikan asuhan yang diberikan dikoordinasikan diantara berbagai unit kerja dan Panduan rencana pelayanan sudah dibuat, terintegrasi dan terkoordinasi dapat ditunjukkan
kepada setiap pasien.) 1 pelayanan (lihat juga APK.2, EP 3) implementasi belum terlihat bukti-buktinya
( Ada prosedur untuk mengintegrasikan dan Pelaksanaan pelayanan terintegrasikan dan Agar integrasi dan koordinasi pelayanan antar
mengkoordinasikan asuhan yang diberikan terkoordinasikan antar unit kerja, departemen Integrasi dan koordinasi pelayanan antar unit unit dapat ditunjukkan buktinya, mis.
kepada setiap pasien.) 2 dan pelayanan masih kurang Notasi/paraf DPJP di tiap halaman CPPT
( Ada prosedur untuk mengintegrasikan dan Hasil atau kesimpulan rapat dari tim asuhan
mengkoordinasikan asuhan yang diberikan atau diskusi lain tentang kolaborasi dicatat belum ada bukti rapat tim asuhan yang dicatat di agar dibuat notulen rapat/diskusi tim asuhan
kepada setiap pasien.) 3 dalam rekam medis pasien. rekam medis pasien dan dicatat di rekam medik pasien
( Pasien dan keluarga diberi tahu tentang hasil Pasien dan keluarga diberi informasi Panduan tentang hasil asuhan yang tidak Agar dibuat panduan pemberian informasi
asuhan dan pengobatan termasuk kejadian tidak tentang hasil asuhan dan pengobatan yang tidak diharapkan belum dapat ditunjukkan, formulir tentang hasil asuhan dan pengobatan yang tidak
diharapkan.) 2 diharapkan (lihat juga HPK.2.1.1, EP 2). sudah ada, tetapi sering tidak diisi lengkap diharapkan, lengkapi bukti-buktinya
PP.3.( Kebijakan dan prosedur mengarahkan Pimpinan rumah sakit telah Agar membuat kejiakan tentang pasien risiko
asuhan pasien risiko tinggi dan ketentuan mengidentifikasikan pasien dan pelayanan risiko Identifikasi pasien risiko tinggi dan pelayanan tinggi dan pelayanan risiko tinggi di RSUD
pelayanan risiko tinggi.) 1 tinggi. risiko tinggi belum diputuskan Tangerang
( Kebijakan dan prosedur mengarahkan asuhan Pimpinan rumah sakit mengembangkan Agar membuat pengembangan kebijakan dan
pasien risiko tinggi dan ketentuan pelayanan kebijakan dan prosedur yang dapat Pengembangan kebijakan dan prosedur belum prosedur tentang pasien risiko tinggi dan
risiko tinggi.) 2 dilaksanakan. ada buktinya pelayanan risiko tinggi
( Kebijakan dan prosedur mengarahkan asuhan Staf sudah dilatih dan menggunakan Agar segera melaksanakan pelatihan staf RS
pasien risiko tinggi dan ketentuan pelayanan kebijakan dan prosedur untuk mengarahkan belum ada bukti pelatihan staf tentang pasien tentang pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko
risiko tinggi.) 3 asuhan. risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi tinggi
PP.3.5.( Kebijakan dan prosedur mengarahkan Asuhan pasien dengan penyakit menular Agar kebijakan/rosedur penempatan pasien
pelayanan pasien dengan penyakit menular dan diarahkan oleh kebijakan dan prosedur yang Ruang tekanan negatif belum difungsikan dengan penyakit menulardi ruang tekanan
mereka yang daya tahannya direndahkan.) 1 sesuai. optimal negatif dibuat
( Kebijakan dan prosedur mengarahkan Asuhan pasien immuno-suppressed
pelayanan pasien dengan penyakit menular dan diarahkan oleh kebijakan dan prosedur yang Agar kebijakan dan prosedur pasien immuno-
mereka yang daya tahannya direndahkan.) 2 sesuai Ruang tekanan positif tidak ada suppressed dibuat
( Kebijakan dan prosedur mengarahkan Pasien immuno-suppressed dan pasien Agar penempatan pasien immuno-suppressed
pelayanan pasien dengan penyakit menular dan dengan penyakit menular menerima asuhan Ruang tekanan negatif belum berfungsi optimal, dan pasien dengan penyakit menular sesuai
mereka yang daya tahannya direndahkan.) 3 sesuai kebijakan dan prosedur. ruang tekanan positif tidak ada dengan kebijakan dan prosedur
PP.3.8.( Kebijakan dan prosedur mengarahkan Asuhan pasien yang rentan, lanjut usia Agar dibuat kebijakan dan prosedur asuhan
asuhan pasien usia lanjut, mereka yang cacat, dengan ketergantungan bantuan diarahkan oleh Kebijakan dan prosedur asuhan pasien rentan, pasien rentan, lanjut usia dengan
anak-anak dan populasi yang berisiko disiksa.) 1 kebijakan dan prosedur yang sesuai. lanjut usia dan tidak mandiri belum dibuat ketergantungan bantuan
( Kebijakan dan prosedur mengarahkan asuhan Pasien yang rentan, lanjut usia yang tidak agar pasien rentan, lanjut usia yang tidak
pasien usia lanjut, mereka yang cacat, anak-anak mandiri menerima asuhan sesuai kebijakan dan Pasien yg rentan, lanjut usia dan tidak mandiri mandiri menerima asuhan sesuai
dan populasi yang berisiko disiksa.) 2 prosedur. belum menerima asuhan sesuai kebijakan/prosedur
( Kebijakan dan prosedur mengarahkan asuhan Asuhan pasien anak dan anak dengan Kebijakan dan prosedur asuhan pasien anak dan agar dibuat kebijakan dan prosedur asuhan
pasien usia lanjut, mereka yang cacat, anak-anak ketergantungan bantuan diarahkan oleh anak dengan ketergantungan bantuan belum pasien anak dan anak dengan ketergantungan
dan populasi yang berisiko disiksa.) 3 kebijakan dan prosedur yang sesuai. dibuat bantuan
( Kebijakan dan prosedur mengarahkan asuhan Anak-anak dan anak dengan Anak-anak dan anak dengan ketergantungan agar anak-anak dan anak dg ketergantungan
pasien usia lanjut, mereka yang cacat, anak-anak ketergantungan menerima asuhan sesuai belum menerima asuhan sesuai kebijakan dan menerima asuhan sesuai kebijakan dan
dan populasi yang berisiko disiksa.) 4 kebijakan dan prosedur. prosedur prosedur
( Kebijakan dan prosedur mengarahkan asuhan Populasi pasien dengan risiko kekerasan
pasien usia lanjut, mereka yang cacat, anak-anak harus diidentifikasi dan asuhannya diarahkan belum ada identifikasi populasi pasien dengan agar membuat identifikasi pasien dengan risiko
dan populasi yang berisiko disiksa.) 5 oleh kebijakan dan prosedur yang sesuai. risiko kekerasan kekerasan
( Kebijakan dan prosedur mengarahkan asuhan Populasi pasien yang teridentifikasi dengan populasi pasien dengan risiko kekerasan belum agar populasi pasien dengan risiko kekerasan
pasien usia lanjut, mereka yang cacat, anak-anak risiko kekerasan menerima asuhan sesuai teridentifikasi dan belum menerima asuhan teridentifikasi dan menerima asuhan sesuai
dan populasi yang berisiko disiksa.) 6 kebijakan dan prosedur. sesuai kebijakan kebijakan
PP.4.( Pilihan berbagai variasi makanan yang Ada bermacam variasi pilihan makanan bagi kebijakan dan prosedur untuk variasi pilihan Agar membuat kebijakan dan prosedur untuk
sesuai dengan status gizi pasien dan konsisten pasien konsisten dengan kondisi dan makanan atau tidak ada variasi makanan belum variasi makanan atau kebijakan tidak ada variasi
dengan asuhan klinisnya tersedia secara reguler.) 4 pelayanannya dibuat makanan
PP.7.1.( Asuhan pasien dalam proses kematian Intervensi dilakukan untuk mengatasi rasa
harus meningkatkan kenyamanan dan nyeri dan gejala primer atau sekunder (lihat juga Panduan pelayanan pada tahap terminal sudah
kehormatannya.) 1 HPK.2.4, EP 1) dibuat, belum diimplementasikan
( Asuhan pasien dalam proses kematian harus Sedapat mungkin dlakukan upaya
meningkatkan kenyamanan dan mencegah terjadinya gejala dan komplikasi (lihat Panduan pelayanan pada tahap terminal sudah Agar panduan pelayanan tahap terminal segera
kehormatannya.) 2 juga AP.2, EP 2) dibuat, belum diimplementasikan diimplementasikan
Intervensi yang ditujukan kepada pasien
dan keluarga meliputi aspek psikososial,
( Asuhan pasien dalam proses kematian harus emosional dan kebutuhan spiritual pasien dan
meningkatkan kenyamanan dan keluarga dalam hal menghadapi kematian dan Panduan pelayanan pada tahap terminal sudah Agar panduan pelayanan tahap terminal segera
kehormatannya.) 3 kesedihan dibuat, belum diimplementasikan diimplementasikan
( Asuhan pasien dalam proses kematian harus Intervensi yang ditujukan kepada pasien
meningkatkan kenyamanan dan dan keluarga didasarkan pada Panduan pelayanan pada tahap terminal sudah Agar panduan pelayanan tahap terminal segera
kehormatannya.) 4 agama/kepercayaan dan budaya dibuat, belum diimplementasikan diimplementasikan
( Asuhan pasien dalam proses kematian harus Pasien dan keluarga terlibat dalam
meningkatkan kenyamanan dan mengambil keputusan terhadap asuhan (lihat Panduan pelayanan pada tahap terminal sudah Agar panduan pelayanan tahap terminal segera
kehormatannya.) 5 juga HPK.2, EP 1, dan HPK.2.1, EP 4) dibuat, belum diimplementasikan diimplementasikan
PERENCANAAN PERBAIKAN ST
PELAYANAN PASIEN
1 PP.1.( Kebijakan dan prosedur dan undang- Kebijakan dan prosedur memandu
undang dan peraturan yang berlaku pemberian pelayanan yang seragam sesuai
mengarahkan asuhan yang seragam bagi dengan undang-undang dan peraturan
semua pasien. ) terkait.
5 ( Ada prosedur untuk mengintegrasikan Hasil atau kesimpulan rapat dari tim
dan mengkoordinasikan asuhan yang asuhan atau diskusi lain tentang kolaborasi
diberikan kepada setiap pasien.) dicatat dalam rekam medis pasien.
7 ( Asuhan kepada pasien direncanakan dan Kemajuan yang diantisipasi dicatat atau
tertulis di rekam medis pasien.) direvisi sesuai kebutuhan; berdasarkan hasil
asesmen ulang atas pasien oleh praktisi
pelayanan kesehatan.
8 ( Asuhan kepada pasien direncanakan dan Rencana asuhan untuk tiap pasien
tertulis di rekam medis pasien.) direview dan di verifikasi oleh DPJP dengan
mencatat kemajuannya (lihat juga APK.2, EP
1).
9 PP.2.2.( Mereka yang diizinkan Permintaan pemeriksaan diagnostik
memberikan perintah / order menuliskan imajing dan laboratorium klinis harus
perintah ini dalam rekam medis pasien di menyertakan indikasi klinis dan alasan
lokasi yang seragam. pemeriksaan yang rasional agar
) mendapatkan interpretasi yg diperlukan.
11 PP.2.4.( Pasien dan keluarga diberi tahu Pasien dan keluarga diberi informasi
tentang hasil asuhan dan pengobatan tentang hasil asuhan dan pengobatan (lihat
termasuk kejadian tidak diharapkan.) juga HPK.2.1.1, EP 1).
12 ( Pasien dan keluarga diberi tahu tentang Pasien dan keluarga diberi informasi
hasil asuhan dan pengobatan termasuk tentang hasil asuhan dan pengobatan yang
kejadian tidak diharapkan.) tidak diharapkan (lihat juga HPK.2.1.1, EP 2).
22 PP.3.8.( Kebijakan dan prosedur Asuhan pasien yang rentan, lanjut usia
mengarahkan asuhan pasien usia lanjut, dengan ketergantungan bantuan diarahkan
mereka yang cacat, anak-anak dan oleh kebijakan dan prosedur yang sesuai.
populasi yang berisiko disiksa.)
23 ( Kebijakan dan prosedur mengarahkan Pasien yang rentan, lanjut usia yang
asuhan pasien usia lanjut, mereka yang tidak mandiri menerima asuhan sesuai
cacat, anak-anak dan populasi yang kebijakan dan prosedur.
berisiko disiksa.)
24 ( Kebijakan dan prosedur mengarahkan Asuhan pasien anak dan anak dengan
asuhan pasien usia lanjut, mereka yang ketergantungan bantuan diarahkan oleh
cacat, anak-anak dan populasi yang kebijakan dan prosedur yang sesuai.
berisiko disiksa.)
28 PP.4.( Pilihan berbagai variasi makanan Ada bermacam variasi pilihan makanan
yang sesuai dengan status gizi pasien dan bagi pasien konsisten dengan kondisi dan
konsisten dengan asuhan klinisnya tersedia pelayanannya
secara reguler.)
29 PP.5.( Pasien yang berisiko nutrisi Ada proses yang menyeluruh untuk
mendapat terapi gizi.) merencanakan, memberikan dan
memonitor terapi nutrisi (lihat juga PP.2,
Maksud dan Tujuan).
32 ( Rumah sakit memberi pelayanan akhir Rumah sakit membuat pelayanan tahap
kehidupan.) terminal sesuai dengan kebutuhan pasien
yang akan meninggal (termasuk melakukan
evaluasi elemen a sampai dengan e diatas).
36 ( Asuhan pasien dalam proses kematian Intervensi yang ditujukan kepada pasien
harus meningkatkan kenyamanan dan dan keluarga meliputi aspek psikososial,
kehormatannya.) emosional dan kebutuhan spiritual pasien
dan keluarga dalam hal menghadapi
kematian dan kesedihan
37 ( Asuhan pasien dalam proses kematian Intervensi yang ditujukan kepada pasien
harus meningkatkan kenyamanan dan dan keluarga didasarkan pada
kehormatannya.) agama/kepercayaan dan budaya
38 ( Asuhan pasien dalam proses kematian Pasien dan keluarga terlibat dalam
harus meningkatkan kenyamanan dan mengambil keputusan terhadap asuhan
kehormatannya.) (lihat juga HPK.2, EP 1, dan HPK.2.1, EP 4)
PERENCANAAN PERBAIKAN STRATEGIS (PPS)
PELAYANAN PASIEN (PP)
Agar segera melaksanakan Target pelatihan belum seluruh Seluruh perawat 5 - 7 April 2016
pelatihan staf RS tentang pasien perawat (Kemoterapi, dan penunjang
risiko tinggi dan pelayanan risiko Penggunaan darah dan produk dilatih
tinggi darah penyakit menular, imuno
supresi, kekerasan pada anak,
geriatri, end of life), pelatihan
dilakukan.
Agar Tim Reaksi Cepat (Code Blue) Simulasi 5 kali untuk TMRC 80 orang untuk 4 24 Maret 2016
difungsikan seoptimal mungkin Zona
Agar kebijakan/rosedur Dibuat kebijakan dan prosedur ada kebijakan dan 22 Maret 2016
penempatan pasien dengan penempatan pasien dengan prosedur
penyakit menular di ruang tekanan penyakit menular
negatif dibuat
Agar kebijakan dan prosedur 1. Dibuat kebijakan dan ada kebijakan dan
pasien immuno-suppressed dibuat prosedur pasien immuno prosedur
suppressed
Agar penempatan pasien immuno- 1. Dibuat kebijakan dan ada kebijakan dan
suppressed dan pasien dengan prosedur pasien immuno prosedur
penyakit menular sesuai dengan suppressed
kebijakan dan prosedur
Agar pasien dengan restaint Monitoring pasien dengan Semua pasien Setiap bulan
menerima asuhan ssesuai restraint. restraint termonitor
panduan
agar pasien rentan, lanjut usia Monitoring pengkajian khusus Semua pasien 60 th Setiap bulan
yang tidak mandiri menerima pasien geriatri pada pasien 60 ke atas dilakukan
asuhan sesuai kebijakan/prosedur th ke atas. pengkajian pasien
geriatri
agar dibuat kebijakan dan dibuat kebijakan dan prosedur adanya kebijakan 23 Maret 2016
prosedur asuhan pasien anak dan asuhan pasien anak dan anak dan prosedur
anak dengan ketergantungan dengan ketergantungan
bantuan bantuan
agar anak-anak dan anak dg monitoring asuhan anak Semua pasien anak Setiap bulan
ketergantungan menerima asuhan dengan ketergantungan dengan
sesuai kebijakan dan prosedur bantuan ketergantungan
bantuan dilakukan
pengkajian khusus
agar membuat identifikasi pasien Dibuat kebijakan dan prosedur adanya kebijakan 23 Maret 2016
dengan risiko kekerasan identifikasi pasien dengan risiko dan prosedur
kekerasan
agar populasi pasien dengan risiko monitoring asesmen pasien Semua pasien risiko Setiap bulan
kekerasan teridentifikasi dan dengan risiko kekerasan kekerasan
menerima asuhan sesuai kebijakan teridentifikasi dan
mendapat
penanganan
Agar membuat kebijakan dan 1. Dibuat kebijakan dan adanya kebijakan 23 Maret 2016
prosedur untuk variasi makanan prosedur untuk variasi dan prosedur
atau kebijakan tidak ada variasi makanan.
makanan 2. Dibuat kebijakan dan
prosedur tidak ada variasi
makanan.
Agar perencanaan, pemberian dan Monitoring perencanaan dan Semua pasien risiko Setiap bulan
monitoring terapi nutrisi pemberian terapi nutrisi malnutrisi dan
dilaksanakan secara terintegrasi terintegrasi pasien malnutrisi
mendapat terapi
terintegrasi
Agar pendidikan staf tentang rasa 1. Pelatihan penanganan nyeri Semua perawat dan 12 - 14 April 2016
nyeri segera dilaksanakan 2. Pembuatan SK tim nyeri dokter mendapat
pelatihan
penanganan nyeri
Agar semua staf memahami pelatihan end of life Semua perawat dan 5 -7 April 2016
kebutuhan pasien yg unik pada dokter mendapat
akhir kehidupan pelatihan end of life
Agar pelayanan pasien tahap Monitoring pengkajian pasien Semua pasien Setiap bulan
terminal segera diimplementasikan terminal meninggal
mendapat
pengkajian pasien
terminal
agar kualitas asuhan akhir 1. Review asuhan pasien 1. CR terhadap Setiap bulan
kehidupan dievaluasi oleh staf dan terminal. asuhan pasien
keluarga pasien 2. Pembuatan kuesioner untuk terminal
pelayanan akhir kehidupan
untuk keluarga pasien 2. % kepuasan
keluarga pasien
pada pelayanan
akhir kehidupan
Agar panduan pelayanan tahap Monitoring pengkajian pasien Semua pasien Setiap bulan
terminal segera diimplementasikan terminal meninggal
mendapat
pengkajian pasien
terminal
Agar panduan pelayanan tahap Monitoring pengkajian pasien Semua pasien Setiap bulan
terminal segera diimplementasikan terminal meninggal
mendapat
pengkajian pasien
terminal
Agar panduan pelayanan tahap Monitoring pengkajian pasien Semua pasien Setiap bulan
terminal segera diimplementasikan terminal meninggal
mendapat
pengkajian pasien
terminal
Agar panduan pelayanan tahap Monitoring pengkajian pasien Semua pasien Setiap bulan
terminal segera diimplementasikan terminal meninggal
mendapat
pengkajian pasien
terminal
PIC KET
Case Manager
Hendro
Panduan: Hendro
Cek harian tanda
tangan
permintaan lab:
Evi
Ani
Hendro
Rusbandi
Ani
Kepala ruangan
Ani
Larasari
Hendro
dr. Susi
dr. Elvi
dr. Elvi
Hendro
Hendro
Jainudin
Jainudin
Jainudin
Jainudin
Jainudin
Jainudin
(24 Feb 2016 s/d 26 Feb 2016) - RSU Tangerang - ( Berlaku Sampai Tanggal : 23 Feb 2019 )
PAB.1.( Tersedia pelayanan anestesi (termasuk Agar kebijakan pelayanan anestesi diperbaiki/
sedasi moderat dan dalam) untuk memenuhi dikoreksi dan harus mencantumkan ketentuan
kebutuhan pasien, dan semua pelayanan Pelayanan anestesi (termasuk sedasi mengikuti peraturan, dilaksanakan secara
tersebut memenuhi standar di rumah sakit, moderat dan dalam) memenuhi standar di Lengkapi/perbaiki kebijakan tentang pedoman adekuat, regular dan nyaman, tersedia diluar
standar nasional, undang-undang dan peraturan rumah sakit, nasional, undang-undang dan pelayanan anestesi, harus mengacu peraturan yg jam kerja, ketentuaan adanya anestesi dari luar
serta standar profesional.) 1 peraturan yang berlaku berlaku dan harus seragarm di seluruh RS
( Tersedia pelayanan anestesi (termasuk sedasi Agar kebijakan pelayanan anestesi diperbaiki/
moderat dan dalam) untuk memenuhi dikoreksi dan harus mencantumkan ketentuan
kebutuhan pasien, dan semua pelayanan Pelayanan anestesi yang adekuat, reguler mengikuti peraturan, dilaksanakan secara
tersebut memenuhi standar di rumah sakit, dan nyaman (termasuk sedasi moderat dan Lengkapi/perbaiki kebijakan tentang pedoman adekuat, regular dan nyaman, tersedia diluar
standar nasional, undang-undang dan peraturan dalam), tersedia untuk memenuhi kebutuhan pelayanan anestesi, harus dilaksanakan secara jam kerja, ketentuaan adanya anestesi dari luar
serta standar profesional.) 2 pasien adekuat, reguler dan nyaman dan harus seragarm di seluruh RS
( Tersedia pelayanan anestesi (termasuk sedasi Agar kebijakan pelayanan anestesi diperbaiki/
moderat dan dalam) untuk memenuhi dikoreksi dan harus mencantumkan ketentuan
kebutuhan pasien, dan semua pelayanan mengikuti peraturan, dilaksanakan secara
tersebut memenuhi standar di rumah sakit, Pelayanan anestesi (termasuk sedasi Lengkapi/perbaiki kebijakan tentang pedoman adekuat, regular dan nyaman, tersedia diluar
standar nasional, undang-undang dan peraturan moderat dan dalam) tersedia untuk keadaan pelayanan anestesi, harus tersedia di luar jam jam kerja, ketentuaan adanya anestesi dari luar
serta standar profesional.) 3 darurat di luar jam kerja. kerja dan harus seragarm di seluruh RS
( Tersedia pelayanan anestesi (termasuk sedasi Agar kebijakan pelayanan anestesi diperbaiki/
moderat dan dalam) untuk memenuhi Sumber dari luar rumah sakit diseleksi dikoreksi dan harus mencantumkan ketentuan
kebutuhan pasien, dan semua pelayanan berdasarkan rekomendasi direktur, suatu mengikuti peraturan, dilaksanakan secara
tersebut memenuhi standar di rumah sakit, rekor/catatan kinerja yang akseptabel, serta Lengkapi/perbaiki kebijakan tentang pedoman adekuat, regular dan nyaman, tersedia diluar
standar nasional, undang-undang dan peraturan dapat memenuhi undang-undang serta pelayanan anestesi, ada/tidaknya anestesi dari jam kerja, ketentuaan adanya anestesi dari luar
serta standar profesional.) 4 peraturan yang berlaku. luar dan harus seragarm di seluruh RS
Agar kebijakan pelayanan anestesi diperbaiki/
dikoreksi dan harus mencantumkan ketentuan
PAB.2.( Seorang individu yang kompeten Pelayanan anestesi (termasuk sedasi mengikuti peraturan, dilaksanakan secara
(qualified) bertanggung jawab untuk moderat dan dalam) harus seragam pada Lengkapi/perbaiki kebijakan pelayanan anestesi, adekuat, regular dan nyaman, tersedia diluar
pengelolaan pelayanan anestesi (termasuk seluruh pelayanan di rumah sakit (lihat juga PP.1, harus dilaksanakan secara seragam pada seluruh jam kerja, ketentuaan adanya anestesi dari luar
sedasi moderat dan dalam)) 1 EP 1) pelayanan di RS dan harus seragarm di seluruh RS
( Risiko, manfaat, dan alternatif didiskusikan Edukasi mencakup kebutuhan untuk, risiko
dengan pasien dan keluarganya atau orang yang dan manfaat dari, maupun alternatif terhadap Panduan/SPO tentang edukasi prosedur bedah Agar panduan/SPO tentang edukasi prosedur
berwenang membuat keputusan bagi pasien.) 2 darah dan produk darah yang digunakan belum ada. Format pengisian sudah ada bedah segera dibuat/diperbaiki
( Risiko, manfaat, dan alternatif didiskusikan Dokter bedah atau petugas lain yang
dengan pasien dan keluarganya atau orang yang kompeten memberikan edukasi (lihat juga Panduan/SPO tentang edukasi prosedur bedah Agar panduan/SPO tentang edukasi prosedur
berwenang membuat keputusan bagi pasien.) 3 HPK.6.1, EP 2) belum ada. Format pengisian sudah ada bedah segera dibuat/diperbaiki
PAB.7.2.( Ada laporan operasi atau catatan Laporan tertulis operasi atau ringkasan Panduan membuat laporan operasi belum dapat
operasi singkat dalam rekam medis pasien untuk catatan operasi termasuk sekurang-kurangnya ditunjukkan. Formulir sudah ada, pelu ditambah Agar panduan membuat laporan operasi
keperluan pelayanan berkesinambungan.) 1 ad a) s/d f) tersebut dari Maksud dan Tujuan. jumlah perdarahan yang terjadi dilengkapi
4 ( Tersedia pelayanan anestesi (termasuk Sumber dari luar rumah sakit diseleksi
sedasi moderat dan dalam) untuk berdasarkan rekomendasi direktur, suatu
memenuhi kebutuhan pasien, dan rekor/catatan kinerja yang akseptabel, serta
semua pelayanan tersebut memenuhi dapat memenuhi undang-undang serta
standar di rumah sakit, standar peraturan yang berlaku.
nasional, undang-undang dan
peraturan serta standar profesional.)
5 PAB.2.( Seorang individu yang Pelayanan anestesi (termasuk sedasi
kompeten (qualified) bertanggung moderat dan dalam) harus seragam pada
jawab untuk pengelolaan pelayanan seluruh pelayanan di rumah sakit (lihat juga
anestesi (termasuk sedasi moderat dan PP.1, EP 1)
dalam))
17 PAB.5.1.( Risiko, manfaat dan alternatif Pasien, keluarga dan pengambil keputusan
didiskusikan dengan pasien dan diberi pendidikan tentang risiko, manfaat dan
keluarganya atau mereka yang alternatif anestesi (lihat juga HPK.6.4, EP 2).
membuat keputusan bagi pasien.)
20 PAB.6.( Setiap status post anestesi Pasien dipindahkan dari unit pasca
pasien dimonitor dan anestesi (atau monitoring pemulihan
didokumentasikan dan pasien dihentikan) sesuai dengan alternatif yang
dipindahkan dari ruang pemulihan oleh diuraikan dalam a) s/d c) Maksud dan Tujuan
petugas yang kompeten atau dengan
menggunakan kriteria baku.)
21 PAB.7.( Setiap asuhan bedah pasien Sebelum pelaksanaan tindakan, dokter
direncanakan dan didokumentasikan yang bertanggungjawab mendokumentasikan
berdasarkan hasil asesmen.) informasi asesmen yang digunakan untuk
mengembangkan dan mendukung tindakan
invasif yang direncanakan (lihat juga AP.1.5.1,
EP 1; AP.5.3, EP 3 dan AP.6.4, EP 3)
24 PAB.7.1.( Risiko, manfaat, dan alternatif Pasien, keluarga dan pembuat keputusan
didiskusikan dengan pasien dan diedukasi tentang risiko, manfaat, komplikasi
keluarganya atau orang yang yang potensial serta alternatif yang
berwenang membuat keputusan bagi berhubungan dengan prosedur bedah yang
pasien.) direncanakan (lihat juga HPK.6.4, EP 1).
26 ( Risiko, manfaat, dan alternatif Dokter bedah atau petugas lain yang
didiskusikan dengan pasien dan kompeten memberikan edukasi (lihat juga
keluarganya atau orang yang HPK.6.1, EP 2)
berwenang membuat keputusan bagi
pasien.)
27 PAB.7.2.( Ada laporan operasi atau Laporan tertulis operasi atau ringkasan
catatan operasi singkat dalam rekam catatan operasi termasuk sekurang-kurangnya
medis pasien untuk keperluan ad a) s/d f) tersebut dari Maksud dan Tujuan.
pelayanan berkesinambungan.)
28 PAB.7.3.( Status fisiologis setiap pasien Status fisiologis pasien dimonitor secara
dimonitor terus menerus selama dan terus menerus selama pembedahan (lihat juga
segera setelah pembedahan dan AP.2, EP 1)
dituliskan dalam status pasien
Catatan : Hal ini akan dinilai bila
tindakannya dilakukan dengan anestesi
lokal tanpa anestesi umum atau
regional maupun sedasi.)
30 PAB.7.4.( Asuhan pasien setelah Setiap asuhan pasca bedah yang segera
pembedahan direncanakan dan pada pasien direncanakan dan termasuk
didokumentasikan ) asuhan medis, keperawatan, dan yang lainnya
sesuai kebutuhan pasien.
31 ( Asuhan pasien setelah pembedahan Bila ada kebutuhan pasien itu, maka
direncanakan dan didokumentasikan ) rencana asuhan pasca bedah oleh pihak lain
didokumentasikan dalam rekam medis pasien.
agar dibuat kebijakan dan prosedur Membuat kebijakan, pedoman dan 22 Maret
tentang sedasi moderat dan dalam SOP 2016
sesuai EP ini
Kebijan sedasi moderat dan dalam Kebijakan sedasi moderat dan 22 Maret
perlu diperbaiki dalam 2016
Agar panduan/SPO tentang edukasi Panduan dan SPO edukasi prosedur 22 Maret
prosedur bedah segera bedah 2016
dibuat/diperbaiki
Agar panduan/SPO tentang edukasi Panduan dan SPO edukasi prosedur 22 Maret
prosedur bedah segera bedah 2016
dibuat/diperbaiki
Agar panduan/SPO tentang edukasi Panduan dan SPO edukasi prosedur 22 Maret
prosedur bedah segera bedah 2016
dibuat/diperbaiki
agar panduan/SPO rencana pasca Panduan dan SPO pasca bedah 22 Maret
bedah dilengkapi 2016
Wahyu dan
Supriatin
Wahyu dan
Supriatin
Wahyu dan
Supriatin
Wahyu dan
Supriatin
Wahyu dan
Supriatin
Wahyu dan
Supriatin
Wahyu dan
Supriatin
Wahyu dan
Supriatin
Wahyu dan
Supriatin
Wahyu dan
Supriatin
Wahyu dan
Supriatin
Wahyu dan
Supriatin
Wahyu dan
Supriatin
Wahyu dan
Supriatin
Wahyu dan
Supriatin
Wahyu dan
Supriatin
Wahyu dan
Supriatin
Wahyu dan
Supriatin
Wahyu dan
Supriatin
Wahyu dan
Supriatin
Wahyu dan
Supriatin
Wahyu dan
Supriatin
Wahyu dan
Supriatin
Wahyu dan
Supriatin
Wahyu dan
Supriatin
Wahyu dan
Supriatin
Wahyu dan
Supriatin
Wahyu dan
Supriatin
Wahyu dan
Supriatin
Wahyu dan
Supriatin
Wahyu dan
Supriatin
Wahyu dan
Supriatin
Wahyu dan
Supriatin
(24 Feb 2016 s/d 26 Feb 2016) - RSU Tangerang - ( Berlaku Sampai Tanggal : 23 Feb 2019 )
( Komunikasi yang efektif di seluruh rumah Terjadi komunikasi yang efektif dengan bukti komunikasi efektif dengan pasien/keluarga Agar bukti komunikasi dengan pasien/keluarga
sakit ) 4 pasien dan keluarga. (lihat juga APK.2, EP 4) sering tidak diisi dilengkapi
Pimpinan mengkomunikasikan misi dan Agar bukti komunikasi pimpinan tentang visi,
( Komunikasi yang efektif di seluruh rumah kebijakan penting, rencana, dan tujuan rumah Bukti komunikasi visi, misi, kebijakan, dll perlu misi, kebijakan, rencana dan tujuan RS
sakit ) 5 sakit kepada semua staf. dilengkapi dilengkapi
MKI. 5.( Pimpinan menjamin ada komunikasi Pimpinan menjamin komunikasi yang efektif
efektif dan koordinasi antar individu dan dan efisien antara departemen klinis dan non Panduan komunikasi efektif dan efisien antar Agar pelaksanaan komunikasi efektif terkait
departemen yang bertanggung jawab untuk klinis, pelayanan dan anggota staf indvidual. derpartemen masih kurang lengkap terkait koordinasi dan integrasi pelayanan di CPPT
memberikan pelayanan klinik. ) 1 (lihat juga APK.2, EP 1, dan MPO.5.1, EP 1) koordinasi dan integrasi pelayanan di CPPT. dipatuhi
( Kerahasiaan dan privasi informasi dijaga ) 3 Kebijakan tersebut dilaksanakan bukti pelaksanaan kebijakan belum lengkap Agar bukti pelaksanaan kebijakan dilengkapi
belum ada bukti kepatuhan terhadap kebijakan
( Kerahasiaan dan privasi informasi dijaga ) 4 Kepatuhan terhadap kebijakan dimonitor. ini Agar kepatuhan terhadap kebijakan ini
( Rumah sakit menggunakan standar kode Standarisasi simbol yang digunakan dan
diagnosa, kode prosedur/tindakan, simbol, yang tidak boleh digunakan didentifikasi dan belum ada bukti monitoring kepatuhan simbol
singkatan, dan definisi.) 4 dimonitor. yg standar agar kepatuhan simbol standar dimonitor
( Rumah sakit menggunakan standar kode Standarisasi singkatan yang digunakan dan
diagnosa, kode prosedur/tindakan, simbol, yang tidak boleh digunakan diidentifikasi dan belum ada bukti monitoring kepatuhan
singkatan, dan definisi.) 5 dimonitor singkatan standar agar kepatuhan singkatan standar dimonitor
Pelaksanaan identifikasi belum konsisten sesuai Tingkatkan sosialisasi / reedukasi agar tercapai
SPO (Sebagian pasien, pada label obat dan label konsistensi pelaksanaan identifikasi pasien
SKP.I.( Rumah sakit mengembangkan Pasien diidentifikasi menggunakan dua makanan pasien hanya ada nama saja/ Nama sesuai SPO (identifikasi pasien minimal
pendekatan untuk memperbaiki / meningkatkan identitas pasien, tidak boleh menggunakan dan nomor kamar ( tanpa tanggal lahir dan menggunakan 2 identitas) dan lakukan
ketelitian identifikasi pasien. ) 1 nomor kamar atau lokasi pasien nomor RM) pendokumentasian dengan tepat .
( Rumah sakit mengembangkan pendekatan Belum semua pasien diidentifikasi sebelum Laksanakan identifikasi kepada semua pasien
untuk memperbaiki / meningkatkan ketelitian Pasien diidentifikasi sebelum pemberian mengambil darah dan spesimen lain untuk sebelum mengambil darah dan spesimen lain
identifikasi pasien. ) 2 obat, darah, atau produk darah. pemeriksaan klinis. untuk pemeriksaan klinis.
( Rumah sakit mengembangkan pendekatan Pasien diidentifikasi sebelum mengambil Belum semua pasien diidentifikasi sebelum Laksanakan identifikasi kepada semua pasien
untuk memperbaiki / meningkatkan ketelitian darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan mengambil darah dan spesimen lain untuk sebelum mengambil darah dan spesimen lain
identifikasi pasien. ) 3 klinis (lihat juga AP.5.6, EP 2) pemeriksaan klinis. untuk pemeriksaan klinis.
Pelaksanaan konfirmasi terhadap perintah lisan Lakukan konfirmasi setiap selesai memberikan
( Rumah sakit mengembangkan pendekatan Perintah atau hasil pemeriksaan belum dilaksanakan dengan konsisten (70% dari perintah atau menyampaikan hasil pemeriksaan
untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dikonfirmasi oleh individu yang memberi RM pasien yang ditelusur tidak ada bukti tertulis dan bukti konfirmasi terdokumentasi dalam RM
antar para pemberi layanan.) 3 perintah atau hasil pemeriksaan tersebut pelaksanaan konfirmasi) pasien
Lakukan konfirmasi setiap selesai 1. Sosialisasi untuk TBAK dan cara 1. 100% Instruksi verbal dicatat
memberikan perintah atau pendokumentasiannya di dalam RM di CPPT
menyampaikan hasil pemeriksaan dan 2. Instruksi hasil visit dokter ditulis di 2. 100% Konfirmasi dokter
bukti konfirmasi terdokumentasi dalam dalam RM di CPPT dan dikonfirmasi
RM pasien langsung pada saat visite.
3. Periksa proses assembling untuk
TBAK
Lengkapi kebijakan dan prosedur review kebijakan dan prosedur untuk Kebijakan dan prosedur
mendukung praktek yang konsisten komunikasi efektif. komunikasi efektif sudah
dalam melakukan verifikasi terhadap direview
akurasi dari komunikasi lisan melalui
telepon.
Implementasikan prosedur sesuai 1. Telusur dengan format obat high 100 Obat high alert termonitor
regulasi (buat daftar obat high alert alert ke setiap ruangan yang harus
yang tersedia di unit2 beserta tanggal ada obat high alert
expirenya dan Simpan obat2 high 2. Supervisi obat high alert tiap
konsentrat pada area yang dibatasi ketat minggu dengan format
dan diberi label yang jelas) beserta 3. Membuat format pengecekan
tanggal ED nya obat high alert.
Tingkatkan konsistensi dalam 1. Sosialisasi prosedur risiko jatuh ke 1. 100% perawat mendapat
pelaksanaan asesmen ulang resiko jatuh seluruh perawat sosialisasi prosedur pengkajian
untuk semua pasien yang berisiko, 2. Pada pasien-pasien khusus ICU, risiko jatuh.
termasuk pasien bayi dan pasien ICU. Perinatologi, IGD dan lain dilakukan 2. 100% pasien dikaji risiko jatuh
Hasil kegiatan tercatat didalam RM pengkajian ulang risiko jatuh sesuai
pasien. dengan perubahan pada monitoring.
Lakukan Langkah-langkah untuk 1. Sosialisasi prosedur risiko jatuh ke 1. 100% perawat mendapat
mengurangi resiko jatuh sesuai standar seluruh perawat sosialisasi prosedur pengkajian
dan dokumentasikan dengan lengkap 2. Pada pasien-pasien khusus ICU, risiko jatuh.
dalam RM pasien Perinatologi, IGD dan lain dilakukan 2. 100% pasien dikaji risiko jatuh
pengkajian ulang risiko jatuh sesuai
dengan perubahan pada monitoring.
Lakukan Monitoring terhadap 1. Sosialisasi prosedur risiko jatuh ke 1. 100% perawat mendapat
keberhasilan pengurangan cedera akibat seluruh perawat sosialisasi prosedur pengkajian
jatuh dan dampaknya serta 2. Pada pasien-pasien khusus ICU, risiko jatuh.
dokumentasikan bukti monitoring Perinatologi, IGD dan lain dilakukan 2. 100% pasien dikaji risiko jatuh
pengkajian ulang risiko jatuh sesuai
dengan perubahan pada monitoring.
3. Mebuat rencana tindak lanjut bila
pengecekan tidak memenuhi target.
TANGAL PENYELESAIAN PIC KET
Terdapat proses untuk mengidentifikasi dan Buat formulir identifikasi nilai dan kepercayaan
HPK. 1.1.( Pelayanan dilaksanakan dengan menghormati nilai-nilai dan kepercayaan pasien pasien, implementasikan proses identifikasi dan
penuh perhatian dan menghormati nilai-nilai dan bila mungkin, juga keluarganya (lihat juga belum cukup bukti adanya proses identifikasi menghormati nilai dan kepercayaan pasien,
pribadi dan kepercayaan pasien.) 1 PPK.3.1, EP 1 dan PP.7, EP 1) dan menghormati nilai dan kepercayaan pasien serta dokumentasikan hasil identifikasi
( Pelayanan dilaksanakan dengan penuh Staf mempraktekan proses tersebut dan belum cukup bukti staf mempraktekkan proses Lakukan identifikasi nilai dan kepercayaan pasien
perhatian dan menghormati nilai-nilai pribadi memberikan pelayanan yang menghormati nilai identifikasi dan menghormati nilai dan dan berikan pelayanan yang menghormati nilai
dan kepercayaan pasien.) 2 dan kepercayaan pasien. kepercayaan pasien dan kepercayaan pasien
Belum cukup bukti untuk pasien anak, manula/ Berikan perhatian khusus/ perlindungan dari
Bayi, anak-anak, manula dan lainnya yang pasien yang tidak mampu melindungi dirinya kekerasan fisik pada pasien anak, manula dan
kurangi / tidak mampu melindungi dirinya sendiri menjadi perhatian dalam proses pasien yang tidak mampu melindungi dirinya
HPK. 1.4.(Pasien dilindungi dari kekerasan fisik ) 2 sendiri menjadi perhatian dalam proses ini. perlindungan dari kekerasan fisik sendiri
(Anak-anak, individu yang cacat, manula dan Anak-anak, individu yang cacat, lanjut usia dan Kurang cukup bukti adanya pelaksanaan Lakukan identifikasi terhadap pasien anak,
lainnya yang berisiko mendapatkan kelompok lain di identifikasi rumah sakit untuk identifikasi terhadap pasien anak, remaja dan remaja dan manula yang harus dilindungi dan
perlindungan yang layak.) 2 dilindungi (lihat juga PP.3.8). manula yang perlu dilindungi RS dokumentasikan bukti pelaksanaan identifikasi
(Anak-anak, individu yang cacat, manula dan 70% dari staf terkait yang ditelusur didapat Tingkatkan pemahaman staf akan tanggung
lainnya yang berisiko mendapatkan Staf memahami tanggung jawab mereka dalam pemahamannya akan tanggung jawab dalam jawabnya dalam memberikan perlindungan
perlindungan yang layak.) 3 proses perlindungan. proses perlindungan pasien masih kurang pasien melalui edukasi staf
Jumlah staf yang mengikuti pelatihan dalam Tingkatkan pelatihan kepada staf PPA dalam
Staf diberikan pelatihan dalam pelaksanaan pelaksanaan kebijakan dan prosedur untuk pelaksanaan kebijakan dan prosedur untuk
kebijakan dan prosedur serta peran mereka mendukung partisipasi pasien dan keluarganya mendukung partisipasi pasien dan keluarganya
(Rumah sakit mendukung hak pasien dan dalam mendukung partisipasi pasien dan dalam proses asuhan masih terbatas (pelatihan dalam proses asuhan dan dokumentasikan bukti
keluarga berpartisipasi dalam proses pelayanan.) 3 keluarganya dalam proses asuhan. baru 30% dari PPA) pelatihan
HPK. 2.3.(Rumah sakit menghormati keinginan Rumah sakit telah menetapkan posisinya pada Lengkapi regulasi pasien DNR dengan formulir
dan pilihan pasien menolak pelayanan resusitasi saat pasien menolak pelayanan resusitasi dan Regulasi pasien DNR belum dilengkapi dengan surat pernyataan DNR oleh pasien dan surat
atau menolak atau memberhentikan membatalkan atau mundur dari pengobatan formulir bukti pendukung (formulir surat perintah DPJP untuk staf klinis RS untuk tidak
pengobatan bantuan hidup dasar.) 1 bantuan hidup dasar. pernyataan DNR oleh pasien) dilakukan DNR
HPK. 2.4.(Rumah sakit mendukung hak pasien Rumah sakit menghormati dan mendukung hak lengkapi formulir asesmen nyeri untuk asesmen
terhadap asesmen yang sesuai manajemen nyeri pasien dengan cara asesmen manajemen nyeri Asesmen awal nyeri sudah dilakukan, tetapi, ulang nyeri dan monev bukti pelaksanaan
yang tepat.) 1 yang sesuai (lihat juga PP.7.1, EP 1). asesmen ulang belum konsisten dilakukan asesmen nyeri
Staf rumah sakit memahami pengaruh pribadi, Tingkatkan pemahaman staf tentang
(Rumah sakit mendukung hak pasien terhadap budaya dan sosial pada hak pasien untuk 60% dari staf yang ditelusur kurang memahami manajemen nyeri melalui resosialisasi, supervisi
asesmen yang sesuai manajemen nyeri yang melaporkan rasa nyeri, serta pemeriksaan dan tentang pengelolaan dan pelaporan pasien dan monev terhadap pelaksanaan dari regulasi
tepat.) 2 pengelolaan nyeri secara akurat. tentang nyeri manajemen nyeri
HPK. 2.5.(Rumah sakit mendukung hak pasien
untuk mendapat pelayanan yang menghargai Rumah sakit mengetahui bahwa pasien yang Regulasi pasien terminal sudah ada tetapi Sosialisasikan regulasi pasien terminal pada
dan penuh kasih sayang pada akhir menghadapi kematian mempunyai kebutuhan regulasi belum disosialisasi dan seluruh staf terkait dan implementasikan
kehidupannya.) 1 yang unik. diimplementasikan asesmen pasien terminal sesuai regulasi
Staf rumah sakit menghargai hak pasien yang bukti pemberian asuhan pasien terminal belum
(Rumah sakit mendukung hak pasien untuk sedang menghadapai kematian, memiliki terdokumentasi dalam status rekam medis Terapkan SPO asuhan pasien terminal dan
mendapat pelayanan yang menghargai dan kebutuhan yang unik dan dinyatakan dalam pasien terminal yang sudah meninggal yang dokumentasikan dengan lengkap dalam status
penuh kasih sayang pada akhir kehidupannya.) 2 proses asuhan. ditelusur rekam medis pasien
PPK.2.1.( Dilakukan asesmen kemampuan dan Temuan asesmen digunakan untuk Rencana pendidikan dibuat belum berdasarkan Buat rencana pendidikan pasien sesuai hasil
kemauan belajar pasien dan keluarga.) 2 membuat rencana pendidikan. hasil asesmen asesmen
( Tenaga kesehatan profesional yang memberi Mereka yang memberikan pendidikan harus Kurang cukup bukti bahwa edukator memiliki
pelayanan pasien berkolaborasi dalam memiliki pengetahuan yang cukup tentang penegetahuan yang cukup tentang subjek yang Lengkapi persyaratan dan kompetensi staf RS
memberikan pendidikan.) 2 subjek yang diberikan. diberikan yang boleh memberikan edukasi
( Tenaga kesehatan profesional yang memberi Mereka yang memberikan pendidikan harus Belum semua profesional pemberi asuhan (PPA) Tingkatkan pelatihan komunikasi efektif
pelayanan pasien berkolaborasi dalam mempunyai ketrampilan berkomunikasi (lihat yg melakukan edukasi mengikuti pelatihan terutama untuk semua staf PPA yang
memberikan pendidikan.) 4 juga PAB.5.1, EP 2) komunikasi efektif memberikan edukasi kepada pasien.
PERENCANAAN PERBAIKAN STRATEGIS (PPS)
PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA (PPK)
NO STANDAR ELEMEN PENELITIAN LANGKAH PEMENUHAN ELEMEN METODE PERBAIKAN INDIKATOR PENCAPAIAN TANGGAL PIC KET
PENILAIAN PENYELESAIAN
1 PPK.2.( Dilakukan asesmen Pasien dan keluarga Berikan edukasi kepada pasien tentang 1. Pelaksanaan SPEAK UP 1. 100% Pasien Monitoring Monitoring:
kebutuhan pendidikan masing- belajar tentang bagaimana bagaimana berpartisipasi dalam 2. Monitoring SPEAK UP dilakukan edukasi Setiap bulan Riahta
masing pasien dan dicatat di berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terkait 3. Monitoring hasil edukasi SPEAK UP.
rekam medisnya.) pengambilan keputusan pelayanannya dan dokumentasikan 4. Analisa dan tindak Lanjut 2. 100% Hasil edukasi Penarikan Penarikan:
terkait pelayanannya (lihat bukti pemberian edukasi dalam RM 5. Format edukasi termonitor format lama Rida dan
juga HPK.2, EP 1). pasien terintegrasi diganti yang 16-17 Maret Harno
baru, yang lama ditarik 2016
2 PPK.2.1.( Dilakukan asesmen Temuan asesmen Buat rencana pendidikan pasien sesuai Penyesuaian pendidikan Edukasi sesuai hasil 29 Maret 2016 Kepala
kemampuan dan kemauan digunakan untuk membuat hasil asesmen sesuai hasil asesmen asesmen Ruangan
belajar pasien dan keluarga.) rencana pendidikan.
3 PPK.3.( Pendidikan dan Pasien dan keluarga Berikan pasien dan keluarga pendidikan 1. Follow up pasien sesuai 100% pasien yang Tiap bulan Case
pelatihan membantu mendapatkan pendidikan dan dan pelatihan untuk memenuhi diagnosa. sudah ada kelompok dilakukan Manager
pemenuhan kebutuhan pelatihan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan berkelanjutan 2. Penambahan baris komunitas dirujuk evaluasi
kesehatan berkelanjutan dari kebutuhan kesehatan atau mencapai sasaran kesehatannya, kosong untuk edukasi yang
pasien.) berkelanjutan atau mencapai serta dokumentasikan dalam RM. tidak ada di format edukasi.
sasaran kesehatannya (lihat
juga MKI.3, EP 1 dan 2).
4 ( Pendidikan dan pelatihan Bila kondisi pasien Lakukan rujukan ke sumber-sumber Lakukan rujukan ke 100% pasien yang Tiap bulan Case
membantu pemenuhan mengindikasikan, pasien yang tersedia di komunitas bila kondisi komunitas dan sudah ada kelompok dilakukan Manager
kebutuhan kesehatan dirujuk ke sumber-sumber pasien mengindikasikan untuk dirujuk dokumentasikan. komunitas dirujuk evaluasi
berkelanjutan dari pasien.) yang tersedia di dan dokumentasikan bukti pelaksanaan
komunitas(lihat juga TKP.3.1, rujukan dalam RM pasien
EP 2).
5 PPK.4.( Pendidikan pasien dan Terkait dengan pelayanan Berikan edukasi dengan optimal tentang 1. Edukasi tentang obat 1. 100% Perawat Setiap bulan Dewi
keluarga termasuk topik-topik yang diberikan, pasien dan penggunaan seluruh obat-obatan secara kepada semua perawat mengetahui tentang evaluasi
berikut ini, terkait dengan keluarga dididik tentang efektif dan aman, potensi efek samping 2. Monitoring edukasi obat efektivitas obat, efek
pelayanan pasien : penggunaan penggunaan seluruh obat- obat, pencegahan terhadap potensi oleh asisten apoteker di samping dan interaksi
obat yang aman, penggunaan obatan secara efektif dan interaksi obat dgn obat OTC dan atau format edukasi dan CPPT obat dgn makanan atau
peralatan medis yang aman, aman, serta tentang potensi makanan oleh petugas yang kompeten, obat dgn obat.
potensi interaksi antara obat efek samping obat, sampai pasien dan keluarga mengerti 2. 100% edukasi obat
dengan makanan, pedoman pencegahan terhadap potensi dan dokumentasikan bukti edukasi tercatat di RM
nutrisi, manajemen nyeri dan interaksi obat dengan obat dalam RM pasien 100% pasien mengerti
teknik-teknik rehabilitasi.) OTC dan atau makanan. akan efektivitas dan
efek samping obat
6 ( Pendidikan pasien dan Terkait dengan pelayanan Berikan edukasi kepada semua pasien 1. Membuat leaflet edukasi 1. Ada leaflet untuk Setiap bulan 1. Leaflet
keluarga termasuk topik-topik yang diberikan, pasien dan dan keluarga tentang keamanan dan tentang peralatan medis masing-masing evaluasi Pokja PPK
berikut ini, terkait dengan keluarga dididik tentang efektifitas penggunaan peralatan medis 2. Monitoring dan tindak peralatan medis 2. Monitoring
pelayanan pasien : penggunaan keamanan dan efektivitas sesuai kebutuhan, dan bukti lanjut hasil edukasi 2. 100 % pasien yang kepala
obat yang aman, penggunaan penggunaan peralatan medis. pelaksanaan terdokumentasi dengan menggunakan peralatan ruangan.
peralatan medis yang aman, lengkap dalam RM pasien. medis dimonitor
potensi interaksi antara obat
dengan makanan, pedoman
nutrisi, manajemen nyeri dan
teknik-teknik rehabilitasi.)
7 ( Pendidikan pasien dan Terkait dengan pelayanan Berikan edukasi kepada semua pasien 1. Setiap pasien yang 100% Pasien yang Setiap bulan Enkaria Ika
keluarga termasuk topik-topik yang diberikan, pasien dan dan keluarga tentang diet dan nutrisi dirawat, harus diberikan dirawat mendapat evaluasi
berikut ini, terkait dengan keluarga dididik tentang diet sesuai kebutuhan oleh petugas yang edukasi oleh dietizen. edukasi nutrisi oleh
pelayanan pasien : penggunaan dan nutrisi yang benar. kompeten, dan bukti pelaksanaan dietizen.
obat yang aman, penggunaan terdokumentasi dengan lengkap dalam
peralatan medis yang aman, RM pasien.
potensi interaksi antara obat
dengan makanan, pedoman
nutrisi, manajemen nyeri dan
teknik-teknik rehabilitasi.)
8 ( Pendidikan pasien dan Terkait dengan pelayanan Berikan edukasi kepada semua pasien Setiap pasien dilakukan 100% Pasien operasi Setiap bulan Ela dan Ida:
keluarga termasuk topik-topik yang diberikan, pasien dan dan keluarga tentang manajemen nyeri edukasi nyeri pada dan dirawat mendapat monitoring ICU dan IGD
berikut ini, terkait dengan keluarga dididik manajemen sesuai kebutuhan, dan bukti pengkajian awal, edukasi nyeri. Charles:
pelayanan pasien : penggunaan nyeri (lihat juga PP.6, EP 3). pelaksanaan terdokumentasi dengan perawatan, pre operasi dan ruangan
obat yang aman, penggunaan lengkap dalam RM pasien. post operasi. Arofah:
peralatan medis yang aman, Ruang operasi
potensi interaksi antara obat
dengan makanan, pedoman
nutrisi, manajemen nyeri dan
teknik-teknik rehabilitasi.)
9 ( Pendidikan pasien dan Terkait dengan pelayanan Dokumentasikan dengan lengkap dalam Edukasi teknik rehabilitasi 100% pasien post Setiap Bulan Nia
keluarga termasuk topik-topik yang diberikan, pasien dan rekam medis pasien edukasi tentang dilakukan oleh fisioterapis operasi dan pasien2
berikut ini, terkait dengan keluarga dididik tentang teknik rehabilitasi. pada pasien post operasi yang neurologis dan
pelayanan pasien : penggunaan teknik rehabilitasi. dan pasien2 yang post trauma/tulang
obat yang aman, penggunaan neurologis dan post kronis mendapat
peralatan medis yang aman, trauma/tulang kronis. rehabilitasi.
potensi interaksi antara obat
dengan makanan, pedoman
nutrisi, manajemen nyeri dan
teknik-teknik rehabilitasi.)
10 PPK.5.( Metode pendidikan Ada proses untuk Lakukan verifikasi untuk meyakinkan Monitoring verifikasi hasil 100% hasil verifikasi Setiap bulan Riahta
mempertimbangkan nilai-nilai memverifikasi bahwa, pasien bahwa pasien dan keluarga memahami edukasi. edukasi termonitor.
dan pilihan pasien dan dan keluarga menerima dan pendidikan yang diberikan dan
keluarga, dan memahami pendidikan yang dokumentasikan bukti verifikasi
memperkenankan interaksi diberikan (lihat juga MKI.3, EP
yang memadai antara pasien, 1 dan 2).
keluarga dan staf agar terjadi
pembelajaran.)
11 ( Metode pendidikan Mereka yang memberikan Edukator agar dapat mendorong pasien Monitoring SPEAK UP 100% pasien mendapat Setiap Bulan Kepala
mempertimbangkan nilai-nilai pendidikan perlu mendorong maupun keluarga untuk bertanya, dan dalam RM edukasi dengan metode Ruangan
dan pilihan pasien dan pasien dan keluarganya untuk didokumentasikan pada RM pasien SPEAK UP
keluarga, dan bertanya dan memberi
memperkenankan interaksi pendapat sebagai peserta aktif
yang memadai antara pasien, (lihat juga HPK.2, EP 1)
keluarga dan staf agar terjadi
pembelajaran.)
12 ( Metode pendidikan Informasi verbal perlu Lengkapi materi edukasi tertulis sesuai Melengkapi leaflet edukasi setiap spesialistik 30 Maret 2016 Ida
mempertimbangkan nilai-nilai diperkuat dengan materi dengan kebutuhan pasien dan perkuat 10 besar penyakit masing2 mempunyai lembar
dan pilihan pasien dan secara tertulis yang terkait pemberian edukasi dengan pemberian spesialis edukasi untuk 10 besar
keluarga, dan dengan kebutuhan pasien dan materi edukasi tertulis pada pasien penyakit.
memperkenankan interaksi konsisten dengan pilihan
yang memadai antara pasien, pembelajaran pasien dan
keluarga dan staf agar terjadi keluarganya (lihat juga
pembelajaran.) HPK.2.1, Maksud dan Tujuan,
dan MKI.3)
13 PPK.6.( Tenaga kesehatan Bila ada indikasi, Identifikasi indikasi utk memberikan 1. Identifikasi diagnosa 100% Diagnosa Setiap bulan Case
profesional yang memberi pendidikan pasien dan pendidikan pasien dan keluarga secara penyakit yang kolaboratif mendapat Manager
pelayanan pasien berkolaborasi keluarga diberikan secara kolaboratif dan tingkatkan pelaksanaan membutuhkan kolaborasi. edukasi kolaboratif.
dalam memberikan kolaboratif pendidikan pasien secara kolaboratif, 2. Monitoring edukasi
pendidikan.) sesuai kebutuhan pasien. kolaboratif.
Dokumentasikan dengen jelas dalam
rekam medis pasien
14 ( Tenaga kesehatan profesional Mereka yang memberikan Lengkapi persyaratan dan kompetensi Pelatihan untuk perawat 100% perawat 23 Maret - 1 Pokja PPK
yang memberi pelayanan pendidikan harus memiliki staf RS yang boleh memberikan edukasi menjadi motivator dan kompeten untuk April 2016
pasien berkolaborasi dalam pengetahuan yang cukup edukator melakukan edukasi
memberikan pendidikan.) tentang subjek yang diberikan. (sertifikasi)
15 ( Tenaga kesehatan profesional Mereka yang memberikan Tingkatkan pelatihan komunikasi efektif Pelatihan komunikasi 100% staf pelayanan Pokja SKP dan
yang memberi pelayanan pendidikan harus mempunyai terutama untuk semua staf PPA yang efektif kompeten untuk PP
pasien berkolaborasi dalam ketrampilan berkomunikasi memberikan edukasi kepada pasien. komunikasi efektif
memberikan pendidikan.) (lihat juga PAB.5.1, EP 2)
(24 Feb 2016 s/d 26 Feb 2016) - RSU Tangerang - ( Berlaku Sampai Tanggal : 23 Feb 2019 )
( Rumah sakit melaksanakan penanggulangan Terlaksananya fungsi rujukan HIV/AIDS pada Pelaksanaan fungsi rujukan HIV/ AIDS belum Tingkatkan pelaksaksanaan fungsi rujukan HIV/
HIV/AIDS sesuai dengan pedoman rujukan rumah sakit sesuai dengan kebijakan yang optimal (tidak ada daftar pasien yang dirujuk), AIDS bila dibutuhkankan serta buat laporan
ODHA.) 6 berlaku MOU rujukan belum ada/ masih dalam proses pelaksanaannya.
Lakukan monitoring dan evaluasi terhadap
program kerja Tim DOTS dan buat laporan rutin
kegiatan TIM DOTS ke Direktur RS tentang hasil
Monitoring evaluasi :
1. angka pemeriksaan mikroskopis dahak
Tim DOTS belum berfungsi dengan optimal 2. menurunnya angka drop out
SMDGs.III.( Rumah sakit melaksanakan (Laporan rutin pelayanan DOTS ke Direktur 3. angka kesalahan baca laboratorium
penanggulangan TB sesuai dengan pedoman Terbentuk dan berfungsinya Tim DOTS TB belum dibuat, monev terhadap program kerja 4. angka konversi
strategi DOTS. ) 4 Rumah Sakit Tim DOTS belum dilakukan)
Terlaksananya fungsi rujukan TB DOTS pada Pelaksanaan fungsi rujukan TB DOTS belum Tingkatkan pelaksaksanaan fungsi rujukan DOTS
( Rumah sakit melaksanakan penanggulangan TB rumah sakit sesuai dengan kebijakan yang optimal (tidak ada daftar pasien yang dirujuk), TB bila dibutuhkankan serta buat laporan
sesuai dengan pedoman strategi DOTS. ) 6 berlaku MOU rujukan belum ada/ masih dalam proses pelaksanaannya.
(24 Feb 2016 s/d 26 Feb 2016) - RSU Tangerang - ( Berlaku Sampai Tanggal : 23 Feb 2019 )
Ada beberapa program pengendalian PPI yang Buat SPO sistim investigasi outbreak,
PPI. 5.( Rumah sakit menyusun dan menerapkan belum diarahkan dengan prosedur seperti sistim dekontaminasi dan strilisasi, pembuangan
program yang komprehensif untuk mengurangi investigasi outbreak , prosedur monev sampah dan limbah cair serta sosialisasikan SPO
risiko dari infeksi terkait pelayanan kesehatan Program diarahkan oleh peraturan dan dekontaminasi & sterilisasi, dan formulir monitoring tersebut pada petugas
pada pasien dan tenaga pelayanan kesehatan.) 5 prosedur yang berlaku pembuangan sampah dan limbah cair terkait
PPI. 5.1.( Seluruh area pasien, staf dan Semua area pelayanan pasien di rumah
pengunjung rumah sakit dimasukkan dalam sakit dimasukkan dalam program pencegahan Belum semua (Baru sebagian) area pelayanan Masukkan semua area pelayanan pasien di
program pencegahan dan pengendalian infeksi.) 1 dan pengendalian infeksi pasien dimasukkan dalam program PPI rumah sakit dalam sasaran program PPI
( Seluruh area pasien, staf dan pengunjung Semua area staf di rumah sakit dimasukkan
rumah sakit dimasukkan dalam program dalam program pencegahan dan pengendalian Belum semua (Baru sebagian) area staf Masukkan semua area staf di rumah sakit dalam
pencegahan dan pengendalian infeksi.) 2 infeksi dimasukkan dalam program PPI sasaran program PPI
( Seluruh area pasien, staf dan pengunjung Semua area pengunjung di rumah sakit
rumah sakit dimasukkan dalam program dimasukkan dalam program pencegahan dan Belum semua (Baru sebagian) area pengunjung Masukkan semua area pengunjung di rumah
pencegahan dan pengendalian infeksi.) 3 pengendalian infeksi dimasukkan dalam program PPI sakit dalam sasaran program PPI
( Rumah sakit menggunakan pendekatan Lakukan ICRA minimal 1 tahun sekali sesuai
berdasar risiko dalam menentukan fokus dari proses yaitu mulai dari identifikasi, , analisa,
program pencegahan dan pengendalian infeksi evaluasi tetapkan prioritas risiko dan kelola risiko
di rumah sakit adalah pencegahan, Rumah sakit melakukan asesmen terhadap infeksi, lakukan monitor dan review serta
pengendalian dan pengurangan infeksi terkait risiko paling sedikit setiap tahun dan hasil Sudah dibuat ICRA, tetapi pembuatan ICRA komunikasi dan konsultasi . dan dokumentasikan
pelayanan kesehatan.) 4 asesmen didokumentasikan. belum sesuai referensi semua proses ICRA
( Rumah sakit mengidentifikasi prosedur dan 3 Rumah sakit mengidentifikasi risiko mana Belum ada identifikasi risisko mana yang Lakukan identifikasi risiko mana yang
proses terkait dengan risiko infeksi dan (lihat juga PPI. 7.1 sampai dengan PPI.7.5) yang membutuhkan kebijakan dan atau prosedur, membutuhkan kebijakan/ prosedur, edukasi staf,
mengimplementasi strategi untuk menurunkan membutuhkan kebijakan dan atau prosedur, edukasi staf, perubahan praktik dan kegiatan dan kegiatan lainnya yang mendukung
risiko infeksi.) edukasi staf, perubahan praktik dan kegiatan lainnya untuk mendukung penurunan risiko penurunan risiko
lainnya untuk mendukung penurunan risiko
PPI. 7.1.( Rumah sakit menurunkan risiko infeksi 4 Ada proses koordinasi pengawasan yang Ada pengawasan pembersihan alat, disinfeksi Buat kebijakan dan SPO monitoring
dengan menjamin pembersihan peralatan dan menjamin bahwa semua metode pembersihan, dan sterilisasi peralatan yang dilakukan di CSSD, keseragaman metode pembersihan, desinfeksi
sterilisasi yang memadai serta manajemen disinfeksi dan sterilisasi sama di seluruh rumah tetapi pengawasan belum rutin dilakukan dan sterilisasi peralatan di seluruh RS, Lakukan
laundry dan linen yang benar.) sakit. kordinasi pengawasan secara rutin terhadap
keseragaman metode pembersihan, desinfeksi
dan sterilisasi peralatan di seluruh RS
Pembuangan benda tajam dan jarum masih ada Tempat penyimpanan sementara benda tajam
Pembuangan benda tajam dan jarum yang tidak mengindahkan prinsip keamanan dan jarum serta sampah infeksius sebelum
PPI. 7.3.( Rumah sakit mempunyai kebijakan dan konsisten dengan kebijakan pencegahan dan (spuit setelah digunakan, ditutup kembali, baru dimusnahkan agar ditempatkan ditempat yang
prosedur pembuangan benda tajam dan jarum.) 3 pengendalian infeksi rumah sakit. dibuang) tertutup dan terkunci
PPI.10.1.( Rumah sakit menelusuri risiko infeksi, Belum dilakukan telusur secara menyeluruh Laksanakan analisis data untuk menilai
infeksi dan kecenderungan infeksi terkait Kecenderungan infeksi terkait dengan terhadap kecenderungan infeksi terkait dngan kecenderungan infeksi terkait pelayanan
pelayanan kesehatan.) 3 pelayanan kesehatan ditelusuri pelayanan kesehatan. kesehatan dan laksanakan investigasi
PPI.10.4.( Rumah sakit membandingkan angka Angka infeksi terkait pelayanan kesehatan
kejadian infeksi rumah sakit, dengan rumah sakit dibandingkan dengan angka-angka di rumah RS sudah memiliki angka infeksi RS lain, tetapi Bandingkan angka infeksi RS dengan angka
lain melalui perbandingan data dasar/ sakit lain melalui komparasi data dasar (lihat belum membandingkan dngan RS yang selevel infeksi RS lain yang se level melalui komparasi
databases.) 1 juga PMKP.4.2, EP 2 dan MKI.20.2, EP 3) dan belum berdasakan komparasi data dasar data dasar
( Rumah sakit membandingkan angka kejadian Bandingkan angka infeksi RS dengan praktik
infeksi rumah sakit, dengan rumah sakit lain Rumah sakit membandingkan angka yang RS belum membandingkan angka infeksi dengan terbaik dan bukti ilmiah dengan komparasi data
melalui perbandingan data dasar/ databases.) 2 ada dengan praktik terbaik dan bukti ilmiah praktik terbaik dasar
PPI.11.( Rumah sakit memberikan pendidikan Buat program diklat PPI untuk pasien ,
tentang praktik pencegahan dan pengendalian Pendidikan tentang PPI bagi pasien dan keluarga Laksanakan program dengan memberikan
infeksi kepada staf, dokter, pasien dan keluarga Rumah sakit memberikan pendidikan belum dilaksanakan secara konsisiten, pendidikan PPI pada pasien yang disertai dengan
serta pemberi layanan lainnya ketika ada indikasi tentang pencegahan dan pengendalian infeksi berdasarkan hasil wawancara dan observasi pemberian brosur, misal brosur tentang etika
keterlibatan mereka dalam pelayanan.) 3 kepada pasien dan keluarga. pada pasien, pelaksanaan edukasi PPI baru 60% batuk dan hand hygiene, dll
1.2 Kualifikasi Individu yang IPCN belum maksimal menjalankan tugasnya sesuai
kompeten sesuai ukuran rumah sakit, dengan ukuran rumah sakit , tingkat resiko ruang
tingkat risiko, ruang lingkup program lingkup program dan kompleksitas masih belum
dan kompleksitasnya. menyeluruh ke area RS
1.3 Individu yang menjalankan Uraian tugas untuk IPCN dan IPCLN sudah ada,
tanggung jawab pengawasan perbaiki isi perlu disesuaikan dengan tugas sesuai
sebagaimana ditugaskan atau yang dengan kondisi ruangan terkait
tertulis dalam uraian tugas
PPI 2 2.1 Ada penetapan mekanisme untuk Mekanisme untuk koordinasi program PPI yang
koordinasi program pencegahan dan tertuang dalam regulasi PPI masih belum lengkap
pengendalian infeksi.
2.2 Koordinasi kegiatan pencegahan Belum ada koordinasi kegiatan PPI yang melibatkan
dan pengendalian infeksi melibatkan dokter
dokter
PPI 3 3.1 Program pencegahan dan Program PPI RS belum seluruhnya berdasarkan ilmu
pengendalian infeksi berdasarkan ilmu pengetahuan terkini
pengetahuan terkini
3.3 Program pencegahan dan Program PPI belum semua berdasarkan peraturan
pengendalian infeksi berdasarkan yang berlaku terupdate
peraturan dan perundangan yang
berlaku
3.4 Program pencegahan dan Program PPI belum berdasarkan standar sanitasi
pengendalian infeksi berdasarkan dan kebersihan dari badan-badan nasional atau
standar sanitasi dan kebersihan dari lokal
badan-badan nasional atau lokal.
4.3 Ada sistem manajemen informasi Pelaporan PPI dari IPCLN secara manual dilaporkan
untuk mendukung program ke IPCN belum teratur
pencegahan dan pengendalian infeksi
PPI 5 5.1 Ada program komprehensif dan Program kerja yang dibuat belum secara
rencana menurunkan risiko infeksi komprehensif dalam upaya menurunkan resiko
terkait pelayanan kesehatan pada infeksi pada pelayanan pasien
pasien
5.2 Ada program komprehensif dan Program kerja sudah ada namun belum dibuat
rencana menurunkan risiko infeksi secara komprehensif untuk menurunkan risiko
terkait pelayanan kesehatan pada infeksi untuk tenaga kesehatan, belum dijalankan
tenaga kesehatan. (lihat juga KPS.8.4) program pemeriksaan untuk bagian gizi, unit
sterlisasi dan pengelola linen
5.4 Program termasuk sistem Belum dibuat program investigasi outbreak dari
investigasi outbreak dari penyakit penyakit infeksi , karena belum ada temuan baru
infeksi (lihat juga Sasaran Keselamatan
Pasien 5, EP 1).
5.5 Program diarahkan oleh Program yang dibuat belum diarahkan oleh
peraturan dan prosedur yang berlaku peraturan dan prosedur yang berlaku
5.6 Tujuan penurunan risiko dan Monitoring dan evaluasi angka infeksi sudah
sasaran terukur dibuat dan direview dilakukan namun belum di review secara teratur,
secara teratur. tidak ada analisa dan rencana tindak lanjut
5.7 Program sesuai dengan ukuran, Program sudah dibuat namun belum disesuiakan
lokasi geografis, pelayanan dan pasien dengan ukuran, lokasi geografis dan pasien rumah
rumah sakit. sakit.
PPI 5.1 5.1.1 Semua area pelayanan Program kerja belum seluruh area pelayanan pasien
pasien di rumah sakit dimasukkan di rumah sakit dimasukkan dalam program
dalam program pencegahan dan pencegahan dan pengendalian infeksi (gizi,
pengendalian infeksi cssd, laundry belum tercover dalam program)
5.1.2 Semua area staf di rumah Program kerja belum semua area staf di rumah
sakit dimasukkan dalam program sakit dimasukkan dalam program pencegahan dan
pencegahan dan pengendalian infeksi pengendalian infeksi (gizi, cssd, laundry belum
tercover dalam program)
6.3 Berdasarkan evaluasi/analisis Dari hasil belum ada evaluasi dan analisis data dan
data, maka diambil tindakan belum ada tindakan memfokus ulang program PPI
memfokus atau memfokus ulang
program pencegahan dan
pengendalian infeksi.
6.4 Rumah sakit melakukan asesmen Hasil assesment resiko infeksi belum dilakukan
terhadap risiko paling sedikit setiap assesmen secara teratur pada setiap unit kerja
tahun dan hasil asesen
didokumentasikan.
PPI 7 7.1 Rumah sakit telah Rumah sakit belum maksimal mengidentifikasi
mengidentifikasi proses terkait proses terkait risiko infeksi
dengan risiko infeksi (lihat juga
MPO.5, EP 1)
7.3 Rumah sakit mengidentifikasi Hasil kajian sudah ada belum diusulkan untuk
risiko mana (lihat juga PPI. 7.1 sampai regulasi, sudah ada pelatihan, namun belum
dengan PPI.7.5) yang membutuhkan maksimal digunakn untuk perbaikan yang
kebijakan dan atau prosedur, edukasi berhubungan dengan praktik dan kegiatan lain yang
staf, perubahan praktik dan kegiatan mendukung penurunan infeksi
lainnya untuk mendukung penurunan
risiko
PPI 7.1 7.1.1 Pembersihan peralatan dan Pembersihan peralatan dan metode sterilisasi
metode sterilisasi di pelayanan di pelayanan sterilisasi sentral sudah ada perbaikan
sterilisasi sentral sesuai dengan tipe
peralatan
7.1.4 Ada proses koordinasi Belum ada proses koordinasi pengawasan yang
pengawasan yang menjamin bahwa dilakukan untuk menjamin semua metode
semua metode pembersihan, pembersihan, disinfeksi dan sterilisasi sama di
disinfeksi dan sterilisasi sama di seluruh rumah sakit
seluruh rumah sakit.
PPI 7.1.1 Ada kebijakan dan prosedur yang Belum dibuat kebijakan dan porsedur yang
konsisten dengan peraturan dan konsisten dengan peraturan di tingkat nasional dan
perundangan di tingkat nasional dan standar profesi yang mengidentifikasi pengelolaan
ada standar profesi yang peralatan kadaluarsa
mengidentifikasi proses pengelolaan
peralatan yang kadaluwarsa
Untuk peralatan dan material SPO sudah dibuat untuk peralatan singel use
single-use yang direuse, ada kebijakan menjadi re use belum memasukan kebijakan sesuai
termasuk untuk item a) sampai e) di item a) sampai e)
Maksud dan Tujuan.
Kebijakan telah di monitor. monitoring untuk peralatan dari single use menjadi
reuse sebagian sudah dilakukan dan belum
maksimal, Pengelolaan peralatan kadaluarsa belum
di monitoring
Rumah sakit membuang benda RS bekerjasasama dengan pihak luar dalam prose
tajam dan jarum secara aman atau pembuangan benda tajam dan jarum namun,
bekerja sama dengan sumber-sumber sudah ada MOU namun belum pernah ada
yang kompeten untuk menjamin monitoring
bahwa wadah benda tajam dibuang di
tempat pembuangan khusus untuk
sampah berbahaya atau sebagaimana
ditentukan oleh peraturan perundang-
undangan.
PPI 7.4 Sanitasi dapur dan penyiapan Sanitasi depan dapur kotor, berantakan penuh
makanan ditangani dengan baik untuk genangan air, dapur licin, Letak dapur bersih dan
meminimalisasi risiko infeksi kotor disesuaikan dengan fungsinya. Kebersihan
dapur dan alat-alat masih sangat kurang, (telenan,
alat-alat dapur, tidak layak pakai dan pisau tidak
bersih mencucinya) tempat memasak dan
penyiapan makanan letaknya berjauhan dibawa
menggunakan troly , belum seluruh petugas dapur
blm rutin pemeriksaan berkala
Pengontrolan
engineering/Engineering control
diterapkan untuk meminimalisasi
risiko infeksi di area yang tepat di
rumah sakit
PPI 7.5 Rumah sakit menggunakan RS sudah mula menyusun ICRA untuk menilai
kriteria risiko untuk menilai dampak dampak renovasi atau pembangunan baru, namun
renovasi atau pembangunan belum ada evaluasi
(konstruksi) baru.
Risiko dan dampak renovasi atau Belum ada penilaian dan pengelolaan terhadap
kontruksi terhadap kualitas udara dan kualiatas udara dan kegiatan PPI akibat risiko dan
kegiatan pencegahan dan dampai renovasi atau konstruksi.
pengendalian infeksi dinilai dan
dikelola.
PPI 8 Pasien yang sudah diketahui atau Ruang isolasi masih baru. Belum dibuat regulasi
diduga infeksi menular harus di isolasi terkait pasien yang diduga infeksi menular harus
sesuai kebijakan rumah sakit dan diiolsai sesuai kebijakan rumah sakit dan pedoman
pedoman yang direkomendasikan. yang direkomendasikan, penempatan, penggunaan
APD dan transportasi pada pasien yang di duga
infeksi menular
Kebijakan dan prosedur mengatur Belum dibuat regulasi yang mengatur penempatan
pemisahan antara pasien dengan pasien dengan penyakit menular, dari pasien lain
penyakit menular, dari pasien lain yang berisiko tinggi yang rentan sperti
yang berisiko tinggi, yang rentan imunocompromise dirujuk
karena immunosuppressed atau
sebab lain dan staf.
Kebijakan dan prosedur mengatur Sudah ada ruangan isolasi dengan hexos fan,
bagaimana cara mengelola pasien belum ada kebijakan menempatakan pasien infeksi
dengan infeksi airborne untuk jangka airbone dan penggunaan ruangan isolasi yang
waktu pendek ketika ruangan bukan bertekanan negatif
bertekanan negatif tidak tersedia
Rumah sakit mempunyai strategi Belum ada strategi untuk mengatur arus pasien
untuk berurusan dengan arus pasien dengan penyakit infeksi
dengan penyakit yang menular
Prosedur cuci tangan dan 10 petugas belum dapat melakukan prosedur cuci
desinfeksi digunakan secara benar di tangan dengan benar, saat observasi: 1 orang
seluruh area tersebut dokter dan 2 perawat tidak mencuci tangan
sebelum pemeriksaan pasien di UGD
PPI 10.1 Risiko infeksi terkait dengan Resiko terkait pelayanan keseahatan belum
pelayanan kesehatan ditelusuri ditelusuri secara konsisten
Angka infeksi terkait dengan Angka infeksi terkait pelayanan keseahatan belum
pelayanan kesehatan ditelusuri ditelusuri secara konsisten
PPI 10.2 Kegiatan pencegahan dan Kegiatan PPI belum maksimal diukur
pengendalian infeksi diukur.
Proses di tata ulang untuk Belum maksimal dilakukan upaya penurunan resiko
menurunkan risiko infeksi ke level infeksi
serendah mungkin
Hasil pengukuran
dikomunikasikan kepada staf perawat
Hasil pengukuran
dikomunikasikan kepada manajemen
Semua staf diberi pendidikan Semua staf sudh diberikan diklat PPI namun dalam
tentang kebijakan, prosedur, dan implementasika program PPI belum dapat di
praktek-praktek program pencegahan praktekan secara tepat
dan pengendalian (lihat juga KPS.7
dan TKP.5.4)
Edukasi staf secara periodik Edukasi staf belum periodik sebagai respon
diberikan sebagai respon terhadap kecenderungan yang signifikan terhadap data
kecenderungan yang signifikan dalam infeksi
data infeksi.
PERENCANAAN PERBAIKAN STRATEGIS (PPS)
PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA (PPI)
Tingkatkan kualifikasi IPCN dan IPCLN yang ada IPCN sudah mengikuti pelatihan
agar dapat menjalankan program PPI RS sesuai
ukuran RS, tingkat resiko ruang lingkup dan
kompleksitasnya
Uraian tugas buat secara detail sesuai dengan SK IPCLN dan uraian tugas sudah
tugas yang diberikan dan untuk IPCLN sesuai ada dan sudah ditandatangani
dengan ruangan dan unit terkait serta jalankan
sesuai dengan tugas yang diberikan
Buat dalam program kegiatan PPI yang Koordinasi dengan dokter sudah
melibatkan dokter dilakukan --> rapat komdis
(bukti: daftar hadir dan notulen
rapat)
Libatkan dalam koordinasi kegiatan PPI profesinal Studi banding ke RS Bakti Asih
PPI baik dari dalam maupun dari luar RS yang (Bukti: Surat, Foto)
sudah diakui kepakarannya dalam bidang PPI
Acuan untuk praktik PPI adalah buku pedoman sudah mengikuti pedoman dan
PPI dan managerial PPI managerial ppi
Buat sistem managemen informasi yang dapat Pelaporan PPI sudah dilakukan
mendukung program PPI secara akurat oleh IPCLN dalam bentuk Ms.
Excel
Buat program kerja secara komprehensif dan Program kerja PPI 2017 sudah
menurunkan resiko infeksi terkait pelayanan dibuat dan di TTD
pasien
Buat program kerja secara komprehensif dan Program kerja PPI 2017 sudah
menurunkan resiko infeksi terkait pelayanan pada dibuat dan di TTD
tenaga kesehatan
Buat program sistem investigasi outbreak dari SPO penanganan kejadian luar
penyakit infeksi biasa sudah ada
Buat secara terukur resiko dan sasaran yang akan Laporan sudah dibuat dengan
dibuat dari program analisa dan rencana tindak
lanjut
Semua area pelayanan pasien di rumah sakit Semua area pelayanan (ranap,
dimasukkan dalam program pencegahan dan rajal, gizi, cssd, laundry) sudah
pengendalian infeksi masuk ke dalam program kerja
PPI 2017
Semua area staf di rumah sakit dimasukkan Semua staf RS sudah masuk ke
dalam program pencegahan dan pengendalian dalam program kerja PPI 2017
infeksi
Data yang sudah ada dikumpulkan dibandingkan
dengan data sebelumnya dan dianalisa secara
tajam dengan berlandaskan konsep, buat
rekomendaasi dan rencana tindk lanjut dan
laksanakan
Lakukan assesment terhadap resiko infeksi pada Sudah dilakukan asesmen dan
pelayanan disetiap unit kerja miinimal satu tahun ICRA 2017 pada seluruh area
sekali pelayanan
Buat panduan untuk pembersihan peralatan, ada spo untuk pembersihan alat
disinfeksi dan sterilisasi di luar pelayanan CSSD diluar cssd
Perlu dibuat kebijakan pengelolaan linen yang sudah ada kebijakan
tepat sesuai untuk meminimalkan risiko bagi pengelolaan linen
pasien dan staf
Buat kebijakan dan porsedur yang konsisten kebijakan sudah ada tentang
dengan peraturan di tingkat nasional dan standar peralatan kadaluarsa
profesi yang mengidentifikasi pengelolaan
peralatan kadaluarsa
Perbaiki SPO terkait peralatan single use menjadi SPO single use yang di re use?
re use
Buat kriteria risiko untuk menilai dampak Buat ICRA renovasi rpk, poli
renovasio atau pembangunan konstruksi baru di kulit, igd
rumah sakit
Laksanakan pemantauan kualitas udara selama Kerjasama dengan Kesling untuk
dilakukannya renovasi . mengontrol kebisingan suara
Buat regulasi terkait penempatan pasien infeksi di Kebijakan dan SPO penempatan
ruang isolasi sesuai dengan pedoman yang pasien isolasi sudah ada
direkomendasikan
Bila ruangan bertekanan negatif tidak ada buat Kebijakan penempatan pasien
sirkulasi udara pembuangan keluar dengan isolasi sudah ada. Ruangan
menggunakan kipas angin atau hexaus fan, buka dengan sirkulasi udara
jendela dan tanpa AC, gunakan APD untuk pembuangan keluar sudah ada.
petugas yang masuk ruangan dan gunakan APD
bagi pasien untuk transportasi dan perhatikan
alur transportasi pasien
Buat monitoring ruangan secara berkala yang Bukti hasil monitoring ruang
digunakan untuk penempatan pasien infeksius isolasi?
Tingkatkan kesadaran dan kemampuan dalam Ada program pemilihan Duta
melakukan prosedur cuci tangan dan desinfeksi Cuci Tangan di program kerja PPI
secara benar 2017
Perlu nya ditelusuri secara konsisten angka infeksi Sudah ada pelaporan secara
terkait dengan pelayanan kesehatan konsisten terkait angka infeksi
Data yang ada harus dianalisis secara tajam untuk Data Surveilans dianalisa
mengetahui kecenderungan infeksi terkait dengan
pelayanan kesehatan
lakukan secara kontinue pengukuran PPI di setiap Laporan ppi untuk unit kerja
unit kerja sudah ada
Komunikasikan hasil pengukuran kepada staf Buat laporan hasil rapat ke staf
medis bisa dalam forum rapat medik atau rapat medis
tersendiri
Sosialisasikan program kebersihan tangan , sudah ada sosialisasi
penggunaan APD, penangganan bila terkena B3,
penangan bila ada tumpahan darah terutama
kepada petugas kebersihan
Retna
Retna