Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KEPERAWATAN DASAR

ALAT – ALAT KESEHATAN

OLEH
1. ANGGITA FIRSTY H
2. HENI SEPTIYANA
3. SATRIO BASKORO AJI
4. WINDA DWI HASTUTI

AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH PROVISI JAWA TENGAH
2015
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Alat kesehatan (UU RI no 36 Tahun 2009 tentang kesehatan) adalah instrumen, aparatus, mesin,

implant yang mengandung obat, yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosa, menyembuhkan

dan meringankan penyakit, merawat orang sakit serta memulihkan kesehatan pada manusia dan

atau untuk membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.

B. Tujuan

Agar mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang Alat – alat kesehatan yang digunakan

dalam praktek , fungsi alat tersebut, prosedur penggunananya serta perawatan dan penyimpanan

alat – alat kesehatan.


BAB II
PEMBAHASAN

A. MACAM-MACAM ALAT UNTUK PEMERIKSAAN KLINIS

1. Stetoskop (stethoscope)
Stetoskop adalah sebuah alat medis akustik untuk memeriksa suara dalam tubuh. Fungsi
stetoskop adalah untuk mendengarkan detak jantung, suara usus, pernapasan dan lain sebagainya.
Dengan kemampuannya ini, Stetoskop dapat digunakan pula untuk mengetahui kerja paru-paru dan
juga untuk mengukur tekanan darah dengan mendengarkan denyut nadi. Ada dua jenis
Stetoskop yaitu :
1. Stetoskop akustik : yang paling umum digunakan, dan beroperasi dengan menyalurkan suara dari
bagian dada, melalui tabung kosong berisi-udara, ke telinga pendengar.

2. Stetoskop elektronik : mengatasi tingkatan suara yang rendah dengan cara memperkuat suara
tubuh.
2. Endoscopy
Endoscopy adalah sebuah alat kedokteran yang berfungsi untuk mengetahui kelainan yang terjadi
pada alat-alat pencernaan bagian atas dan juga tenggorokan. Pemeriksaan / tindakan pengobatan
didalam saluran pencernaan yang menggunakan peralatan berupa teropong (Endoscop) memiliki
beberapa keunggulannyaseperti :
Ø Dapat melihat dengan jelas lokasi dan jenis kelainan dalam rongga saluran cerna
Ø Tindakan pengobatan dengan resikonya jauh lebih ringan daripada tindakan operasi.
Ø Dapat menggantikan fungsi tindakan operasi, lebih nyaman, biaya lebih murah dan efisien.
Ø Hasil pemeriksaan dapat langsung dicetak.
3. Colonoscopy
Kolonoskopi (colonoscopy) adalah suatu prosedur yang memungkinkan seorang pemeriksa
(biasanya seorang gastroenterolog) untuk mengevaluasi bagian dalam kolon (usus besar).
Kolonoskop adalah tabung panjang yang fleksibel setebal jari yang memiliki kamera dan sumber
cahaya di ujungnya. Ujung kolonoskop dimasukkan ke anus dan kemudian dimajukan perlahan, di
bawah kontrol visual, ke dalam rektum dan melalui usus biasanya sejauh sekum, yang merupakan
bagian pertama dari usus besar.

4. Tensimeter
Tensimeter adalah alat kesehatan yang berfungsi untuk mengukur tekanan darah. Tensimeter biasa
digunakan untuk pemeriksaan pasien hipertensi, anemia, dan lain sebagainya.
Ada dua jenis Tensimeter yaitu :

1.Tensimeter air raksa di luar negeri saat ini sudah dilarang untuk digunakan lagi karena bahaya dari
air raksanya jika tensimeter tersebut pecah.

2.Tensimeter digital sendiri lebih canggih dan praktis dipergunakan, namun harganya memang lebih
mahal dibandingkan dengan yang konvensional.

5. Termometer
Alat kedokteran yang satu ini paling sering kita jumpai mungkin tiap rumah sudah pada punya alat
yang satu ini dialah termometer. Termometer adalah alat kedokteran yang sering digunakan untuk
mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Prinsip kerja termometer ada bermacam-
macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa.
6. CT-Scan
CT - singkatan dari Computed Temography
sedangkan Scan adalah foto. CT Scan adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan
gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak.
Tujuan penggunaan CT Scan :
Menemukan patologi otak dan medulla spinalis
dengan teknik scanning/pemeriksaan tanpa radioisotope. Dengan demikian CT scan
hampir dapat digunakan untuk menilai semua organ dalam tubuh, bahkan di luar
negeri sudah digunakan sebagai alat skrining menggantikan foto rontgen dan
ultrasonografi. Yang penting pada pemeriksaan CT scan adalah pasien yang akan
melakukan pemeriksaan bersikap kooperatif artinya tenang dan tidak bergerak
saat proses perekaman.

CT scan sebaiknya digunakan untuk :


Ø Menilai kondisi pembuluh darahmisalnya pada penyakit jantung koroner, emboli paru,
aneurisma (pembesaran pembuluh darah) aorta dan berbagai kelainan pembuluh darah lainnya.
Ø Menilai tumor atau kanker misalnya metastase (penyebaran kanker), letak kanker, dan jenis
kanker.
Ø Kasus trauma/cidera misalnya trauma kepala, trauma tulang belakang dan trauma lainnya pada
kecelakaan. Biasanya harus dilakukan bila timbul penurunan kesadaran, muntah, pingsan ,atau
timbulnya gejala gangguan saraf lainnya.
Ø Menilai organ dalam, misalnya padastroke, gangguan organ pencernaan dll.
Ø Membantu proses biopsy jaringan atau proses drainase/pengeluaran cairan yang menumpuk di
tubuh. Disini CT scan berperan sebagai “mata” dokter untuk melihat lokasi yang tepat untuk
melakukan tindakan.

Ø Alat bantu pemeriksaan bila hasil yang dicapai dengan pemeriksaan radiologi lainnya kurang
memuaskan atau ada kondisi yang tidak memungkinkan anda melakukan pemeriksaan selain CT
scan.

7. X-Ray
X-Ray adalah sebentuk radiasi elektromagnetik, serupa dengan cahaya yang kita lihat, radiasi
inframerah, microwave, dan gelombang radio. Tapi, dibanding semua bentuk radiasi tersebut,
sinar-X memiliki lebih banyak energi. Sebuah photon sinar-X bisa ratusan atau bahkan ribuan kali
lebih berenergi dibanding photo cahaya lampu biasa. Orang mungkin lebih mengenal alat
kedokteran ini dengan sebutanRontgen. Alat ini dipergunakan untuk mengetahui bagian dalam
khususnya paru-paru.
8. Laparoscopy
Laparoscopy berfungsi untuk pembersihan darah. Selain itu, laparoscopy juga dipergunakan untuk
melakukan inseminasi. atau istilah lain Laparoscopy merupakan tindakan pembedahan pada sekitar
saluran pencernaan dan daerah perut secara minimal invasif.
9. Alat Cek Darah
Alat cek darah tentunya alat yang dipergunakan untuk mengecek keadaan darah kita dan alat
cek darah biasanya memiliki tiga fungsi dalam satu alat. Selain untuk mengecek kadar gula darah,
juga dapat digunakan untuk mengecek asam urat dan kolesterol dalam darah. Dipergunakan pada
pemeriksaan penyakit kolesterol, asam urat, diabetes, dan lain sebagainya.
10. Ultrasonography (USG)
Ultrasonography (USG) adalah pemeriksaan dalam bidang penunjang diagnostik yang
memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi yang tinggi dalam menghasilkan imajing,
tanpa menggunakan radiasi, tidak menimbulkan rasa sakit (non traumatic), tidak menimbulkan
efek samping (non invasif), relatif murah, pemeriksaannya relatif cepat,dan persiapan pasien serta
peralatannya relatif mudah. Gelombang suara ultrasound memiliki frekuensi lebih dari 20.000Hz,
tapi yang dimamfaatkan dalam teknik ultrasonography (kedokteran) hanya gelombang suara
dengan frekuensi 1-10 MHz
11. Elektrokardiogram (EKG)
Elektrokardiogram (EKG) adalah representasi dari suatu sinyal yang dihasilkan oleh aktifitas listrik
otot jantung. EKG ini merupakan rekaman informasi kondisi jantung yang diambil dengan
memasang electroda pada badan. Rekaman EKG ini digunakan oleh dokter ahli untuk menentukan
kodisi jantung dari pasien. Sinyal EKG direkam menggunakan perangkat elektrokardiograf.
Tindakan pemeriksaan elektrokardiogram disebut elektrokardiografi.

B. Macam-macam alat untuk pemeriksaan laboratorium

1. Erlenmeyer
Tempat membuat larutan. Dalam membuat larutan erlenmeyer yang selalu digunakan.
2. Labu destilasi
Untuk destilasi larutan. Pada bagian atas terdapat karet penutup dengan sebuah lubang sebagai
tempat termometer.
3. Gelas beaker
Tempat untuk menyimpan dan membuat larutan. Beaker glass memiliki takaran namun jarang
bahkan tidak diperbolehkan untuk mengukur volume suatu zat ciar.

4. Corong gelas
Corong dibagi menjadi dua jenis yakni corong yang menggunakan karet atau plastik dan corong
yang menggunakan gelas. Corong digunakan untuk memasukan atau memindah larutan ai satu
tempat ke
tempat lain dan digunakan pula untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saing pada bagian
atas.
5. Corong bucher
Menyaring larutan dengan dengan bantuan pompa vakum.
6. Buret
Digunakan untuk titrasi, tapi pada keadaan tertentu dapat pula digunakan untuk mengukur volume
suatu larutan.
7. Corong pisah
Untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa jenis.
Corong pisah biasa digunakan pada proses ekstraksi.
8. Labu ukur leher panjang
Untuk membuat dan atau mengencerkan larutan dengan ketelitian yang tinggi.
9. gelas ukur
Untuk mengukur volume larutan. Pada saat praktikum dengan ketelitian tinggi gelas ukur tidak
diperbolehkan untuk mengukur volume larutan. Pengukuran dengan ketelitian tinggi dilakukan
menggunakan pipet volume.
10. kondensor
Untukl destilasi larutan. Lubang lubang bawah tempat air masuk, lubang ata tempat air keluar.
11. filler (karet pengisap)
Untuk menghisap larutan yang akan dari botol larutan. Untuk larutan selain air sebaiknya
digunakan karet pengisat yang telah disambungkan pada pipet ukur.
12. Pipet ukur
Untuk mengukur volume larutan
13. gondok atau volumetrik
Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu sesuai dengan label yang tertera
pada bagian pada bagian yang menggembung.
14. Pipet tetes Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil.
15. Pengaduk : Untuk mengocok atau mengaduk suatu
baik akan direaksikan mapun ketika reaksi sementara berlangsung.
16. Tabung reaksi : Untuk mereaksikan dua atau lebih zat.
17. Spatula plastik dan logam : Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk padatan,
misalnya dalam bentuk kristal. Untuk zat-zat yang bereaksi dengan logam digunakan spatula plastik
sedangkan zat-zat yang tidak bereaksi dengan dengan logam dapat digunakan spatula logam.
18. Kawat nikrom
Untuk uji nyala dari beberapa zat.
19. Pipa kapiler atau kaca kapiler: Untuk mengalirkam gas ke tempat
tertentu dan digunakan pula dalam penentuan titik lebur suatu zat.
20. Desikator : Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus
bebas air dan mengeringkan zat-zat dalam laboratorium. Dikenal dua jenis
desikator yaitu desikator biasa dan desikator vakum.
21. Indikator universal
Untuk identifikasi keasamaan larutan/zat. Caranya: setelah kertas indikator universal dicelupkan di
cocokan warna yang ada pada kotak kertas universal.
22. Gelas arloji
1. Sebagai penutup saat melakukan pemanasan terhadap suatu bahan kimia
2. Untuk menimbang bahan-bahan kimia
3. Untuk mengeringkan suatu bahan dalam desikator.
23. Hot hands
Untuk memegang peralatan gelas yang
masih dalam kondisi panas.
24. Kertas saring Untuk menyaring larutan.
25. Kaki tiga
Kaki tiga sebagai penyangga pembakar spirtus.
26. Kawat kasa
Sebagai alas atau untuk menahan labu atau beaker pada waktu pemanasan menggunakan
pemanas spiritus atau pemanas bunsen
27. Rak tabung reaksi
Tempat tabung reaksi. Biasanya digunakan pada saat melakukan percobaan yang membutuhkan
banyak tabung reaksi. Numun dalam mereaksikan zat yang menggunakan tabung reaksi sebaiknya
menggunakan rak tabung reaksi demi keamanan diri sendiri maupun orang lain.
28. Penjepit : Untuk menjepit tabung reaksi.
29. Stirer dan batang stirer
Pengaduk magnetik. Untuk mengaduk larutan. Batang-batang magnet diletakan di dalam larutan
kemudian disambungkan arus listrik maka secara otomatis batang magnetik dari stirer
akan berputar.
30. mortal dan pastle Menghaluskan zat yang masing bersifat padat/kristal.
31. Krusibel : Terbuat dari persolen dan bersifat inert, digunakan untuk memanaskan logam-logam.
32. Evaporating dish : Digunakan sebagai wadah. Misalnya penguapan larutan dari suatu bahan
yang tidak mudah menguap.
33. Klem dan statif Sebagai penjepit, misalnya:
· Untuk menjepit soklet pada proses ekstraksi
· Menjepit buret dalam proses titrasi
· Untuk menjepit kondensor pada proses destilasi
34. Ring
Untuk menjepit corong pemisah dalam proses pemisahan dan untuk meletakan corong pada
proses penyeringan.
35. Clay triangle
Untuk menahan wadah, misalnya krus pada saat pemanasan ataau corong pada waktu
penyaringan.
36. Kacamata pengaman
Untuk melindungi mata dari bahan yang menyebabkan iritasi. Dan melindungi dari percikan api,
uap logam, serbuk debu, kabut dan zat-zat kimia yang meletup ketika dilakukan pemanasan,
misalnya H2SO4.
37. Pemanas spiritus
Untuk membakar zat atau memmanaskan larutan.
38. Pemanas atau pembakar bunsen Untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan untuk
sterilisasi dalam proses suatu proses.
39. Hot plate
Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar.
40. Oven
Untuk mengeringkan alat-alat sebelumdigunakan dan digunakan untuk mengeringkan bahan yang
dalam keadaan basah.
41. Tanur : Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi, sekitar 1000 °C.
42. Inkubator : Digunakan untuk fermentasi dan menumbuhkan media pada pengujian secara
mikrobiologi.
43. Granat : Untuk menghancurkan (tidak ada di LAB)

C. CARA PENGGUNAAN ALAT – ALAT KESEHATAN

1. Cara menggunakan Stetoskop

a. Siapkan klien dengan posisi senyaman mungkin


b. Buka bagian baju yang menutupi dada klien
c. Pasang stetoskop pada telinga pemeriksa
d. Gunakan diafragma untuk dewasa dan bell untuk anak-anak
e. Letakkan stetoskop diatas kulit pada area intercostal (otot antar tulang rusuk)
f. Instruksikan pada pasien untuk bernafas perlahan dengan mulut sedikit tertutup
g. Dengarkan inspirasi dan ekspirasi
h. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada
membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar
sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
i. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke
posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai
akibatnya, tekanan didalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga
udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
j. Catat hasil auskultasi (Auskultasi, adalah sebuah istilah kedokteran di mana seorang dokter
mendengarkan suara di dalam tubuh pasien untuk mendapatkan informasi fungsinya)

2. Cara penggunaan endoscopy


Pertama, pasien akan dipersiapkan dengan pembersihan isi saluran pencernaan dengan obat
pencahar, kemudian puasa delapan jam sebelum menelan pil-capsul endoskopi. Pada hari
pemeriksaan, pada pasien dipasang alat perekam yang ditempelkan di perut dengan menggunakan
semacam sabuk atau ikat pinggang.
Sebelum kapsul ditelan, kapsul ditempelkan pada alat perekam, di mana akan terlihat sinyal merah
menyala pada alat perekam yang menandakan bahwa sudah ada hubungan/konektisitas antara
kapsul endoskopi dengan alat perekam. Selanjutnya, pasien menelan kapsul endoskopi dengan
segelas air dan kira-kira selama 8-10 jam kapsul tersebut berada di dalam perut sampai keluar
melalui anus bersama feses. Dua jam setelah kapsul ditelan, pasien boleh makan dan minum.

3. Cara Penggunaan Colonoscopy


a. Memberikan diit cair 24 – 72 jam sebelum pemeriksaan.
b. Memberikan laxantia, dapat dengan cara : Laxantia diberikan 2 malam sebelum pemeriksaan,
kemudian pada pagi hari diberikan huknah/enema sampai dengan cairan yang keluar jernih. Cara
lain adalah dengan memberikan cairan lavage elektrolit (Golytely atau Colyte).
c. Menginstruksikan kepada aklien untuk puasa 8 – 12 jam sebelum pemeriksaan.
d. Menjelaskan kepada klien prosedur yang akan dilakukan selama pemeriksaan :
Ø Alat dimasukkan melalui anus.
Ø Kliean kan mengalami rasa tidak nyaman ketika udara dimasukkan kedalam anus untuk membuka
kolon.
Ø Jika diperlukan akan dilakukan pengambiln jaringan untuk pemeriksaan.
Ø Posisi saat pemeriksaan adalah : miring ke kiri dengan lutut ditekuk selama endoscope
masuk melaui anus.
Ø Menganjurkankklien untuk menarik nafas panjang dan dalam selama colonoscope dimasukkan.
e. Memberikan sedative sesuai dengan pesanan medik sebelum pemeriksaan.
f. Mengantar klien ke ruang endoscopy.
g. Setelah pemeriksaan : menganjurkan
klien untuk tirah baring selama 2 – 6 jam setelah pemeriksaan.

4. Cara Penggunaan Tensimeter


a. Lilitkan manset tensimeter pada lengan atas (kiri atau kanan) di atas siku. Manset dililitkan
pada bagian ini karena di sana terdapat pembuluh darah Arteri yang berasal langsung dari jantung.
Pembuluh ini terletak dekat di bawah kulit, disebut juga Arteri Brachialis.
b. Upayakan tensimeter diletakkan setinggi/sejajar dengan jantung baik dalam posisi tidur
maupun duduk/berdiri. Tangan yang diperiksa dalam keadaan rileks.
c. Tutuplah katup pengatur udara pada pompa karet manset tensimeter dengan cara memutar
kekanan sampai habis.
d. Stetoskop dipasang pada telinga Anda, bagian yang pipihditempelkan pada bagian dalam lipatan
siku di sebelah bawah lilitan manset.
e. Pompalah udara kedalam manset dengan cara meremas pompa karet berulang-ulang sampai
tekanan menunjukkan/mencapai 140 mmHg. Tekanan 140 mmHg ini atas dasar 20 mmHg di atas
tekanan sistole yang diperkirakan pada orang dewasa normal (tidak menderita hipertensi) yaitu 120
mmHg. Bila yang diperiksa adalah penderita hipertensi, maka naikkan lagi 20 mmHg secara
bertahap.
f. Manset yang dipompa menyebabkan tekanannya meningkat dan menekan Arteri Brachialis
sehingga aliran darah berhenti mengalir.
g. Buka kembali katup pengatur udara dengan cara memutar kekiri sedikit dengan penuh perasaan
agar udara dari manset keluar sedikit demi sedikit sehingga aliran darah arteri Brachialis mengalir
kembali. Dengar dan awasi suara yang timbul ketika katup manset dibuka, akan terdengar suara duk-
duk-duk.
h. Suara lup-dup lup-dup yang pertama
kali Anda dengar disebut juga suara KOROTKOW.

5. Cara Penggunaan Thermometer


a. Mengukur suhu melalui mulut (oral):
- Bila anak baru saja makan atau minum, tunggu sekitar 20-30menit.
- Pastikan tidak ada makanan di dalam mulutnya.
- Letakkan ujung termometer itu di bawah lidahnya selama tigamenit.
- Minta anak untuk mengatupkan bibirnya di sekelilingtermometer.
- Selalu ingatkan anak untuk tidak menggigit atau berbicaraketika ada termometer di dalam
mulut.
- Minta pula si anak untuk relaks dan bernapas biasa melaluihidung.
- Kemudian ambil termometer dan bacalah posisi air raksanya
b. Mengukur suhu melalui dubur (rektal):
- Pastikan posisi air raksa pada termometer dalam keadaannormal.
- Lumasi ujung termometer dengan jelly yang larut air
- Baringkan si kecil di pangkuan atau di atas tempat yangrata.
- Masukkan ujung termometer ke dalam dubur sejauh 1-2 cm atausampai ujung termometer
yang dilapis logam masuk semua ke dalam lubang dubur.Namun bila terasa ada sesuatu yang
menahan, jangan masukkan lebih jauh dari 1cm. Usahakan agar gerakan si kecil tidak mengganggu
pengukuran.

- Tenangkan si anak dengan mengajaknya bicara sambil Anda memegang termometer tersebut.
- Setelah 3 menit, cabut termometer dan lihat angka yangmenunjukkan suhunya.
c. Mengukur suhu melalui ketiak:
- Termoter harus menyentuh kulit sehingga baju si kecil mestidilepas.
- Kibaskan termometer sehingga air raksanya turun ke bawah mencapai posisi normal.
- Pangku si buah hati dan kepitkan termometer di ketiaknya.
- Rapatkan lengan si kecil ke tubuhnya agar termometerterjepit kuat selama 3-5 menit.
- Ambil termometer dan lihat angka yang menunjukkan suhu tubuhnya
6. CaraMenggunakan CT – Scan
a. Teknik Sequence
Pada CT-Scan tipe generasi lama proses pengambilan gambar dengan memakai teknik sequence
yakni meja pasien bergerak maju terlebih dahulu baru kemudian tabung sinar-x melakukan
eksposure sambil berputar mengelilingi pasien, jadi bergerak secara bergantian. Dengan memakai
teknik sequence ini maka waktu yang dibutuhkan untuk satu pengambilan gambar lebih lama karena
satu kali putaran gantry hanya menghasilkan satu potongan gambar.
b. Teknik Spiral
Pada CT-Scan multi slice / Emotion Duo proses pengambilan gambarnya menggunakan
teknik Spiral (kontinyu) yakni meja pasien bergerak maju dan secara bersamaantabung sinar-x
melakukan eksposure sambil mengelilingi pasien. Lamanya proses ini ditentukan oleh beberapa luas
objek yang akan diambil gambarnya, jenis organ atau jaringan. Pada tipe ini sudah menggukan
multi slice sehingga waktu yang dibutuhkan untuk satu penggambilan gambar lebih singkat karena
satu kali putaran gantry bisa mengasilkan dua atau lebih potongan gambar dan gambar yang
dihasilkan lebih detail dari pada single slice.
7. Cara menggunakan x ray
a. Informedconsent
b. Cuci tangan dan gunakan hanscoen DTT
c. Pesawat USG dinyalakan
d. Pasien disuruh berbaring telentang
e. Dilakukan pendataan pada pasien pada monitor
f. Lepas pakaian pasien.
g. Organ yang akan di USG diberi jelly dan sken juga diberi jelly.
h. Lakukan tindakan pemeriksaan (melakukan Scanning/pengambilan gambar) dengan cara
i. transduser dipegang oleh tangan yang terdekat dengan tubuh pasien.
j. Letakkan transduser pada abdomen untuk menemukan obyek.
k. Setelah obyek ditemukan kemudian tekan tombol FREEZE.
l. Lakukan pengukuran obyek dengan menekan tombol TRACK BALL/CLIPPER dan beri ket label.
m. Setelah itu organ abdomen didokumentasikan (dicetak di film polaroid).
n. Pemeriksaan selesai, beritahu pasien bahwa tindakan telah selesai.
o. Rapikan pasien, bersihkan Probe dan rapikan alat.
p. Cuci tangan.

8. Cara Memasang EKG


Ø Pasang semua komponen/kabel-kabel pada mesin EKG.
Ø Nyalakan mesin EKG.
Ø Baringkan pasien dengan tenang di tempat tidur yang luas. Tangan dan kaki tidak saling
bersentuhan.
Ø Bersihkan dada, kedua pergelangan kaki dan tangan dengan kapas alcohol (kalau perlu dada
dan pergelangan kaki dicukur).
Ø Keempat electrode ektremitas diberi jelly.
Ø Pasang keempat elektrode ektremitas tersebut pada kedua pergelangan tangan dan kaki.
Ø Dada diberi jelly sesuai dengan lokasi elektrode V1 s/d V6.
• V1 di garis parasternal kanan sejajar dengan ICS 4.
• V2 di garis parasternal kiri sejajar dengan ICS 4.
• V3 di antara V2 dan V4.
• V4 di garis mid klavikula kiri sejajar ICS 5.
• V5 di garis aksila anterior kiri sejajar ICS 5.
• V6 di garis mid aksila kiri sejajar ICS 5, berwarna ungu.
Ø Pasang elektrode dada dengan menekan karet penghisap.
Ø Buat kalibrasi.
Ø Rekam setiap lead 3-4 beat (gelombang), kalau perlu lead II panjang (minimal 6 beat).
Ø Kalau perlu buat kalibrasi setelah selesai perekaman.
Ø Semua electrode dilepas.
Ø Jelly dibersihkan dari tubuh pasien.
Ø Beritahu pasien bahwa perekaman sudah selesai.
Ø Matikan mesin EKG.
Ø Tulis pada hasil perekaman : nama, umur, jenis kelamin, jam, tanggal, bulan dan tahun
pembuatan, nama masing-masing lead serta nama orang yang merekam.
Ø Bersihkan dan rapikan alat

9. Cara Penggunaan Laparoskopi


Laparoskopi adalah teknik bedah invasive minimal yang menggunakan gas untuk insulfasi
melalui peritoneum dan alat-alat lain melalui insisi minimal dengan acuan kamera video.

10 Cara Penggunaan USG


a.Transduser
Transduser adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa, seperti
dinding perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam transduser
terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh
transduser. Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang
pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi
gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam
bentuk gambar.
b. Monitor Monitor yang digunakan dalam USG
c. Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana fungsinya untuk mengolah data yang diterima
dalam bentuk gelombang. Mesin USG adalah CPUnya USG sehingga di dalamnya terdapat
komponen-komponen yang sama seperti pada CPU pada PC CARA USG MERUBAH GELOMBANG
MENJADI GAMBAR

11. Cara Penggunaan Alat Test Darah


Cara pakai alat test darah Easy Touch GCU
a. Masukan baterai & nyalakan alat.
b. Set jam, tanggal & tahun pada alat.
c. Ambil chip warna kuning masukan ke dalam alat untuk cek alat.
d. Apabila pada layar muncul “ERROR” artinya alat rusak.
e. Apabila pada layar muncul “OK” artinya alat siap dipakai.
f. Setiap botol strip pada gula darah, asam urat & kolestrol terdapat chip test.
g. Untuk cek kadar gula darah, masukan chip gula & strip gula terlebih dahulu.
h. Pada layar akan muncul angka/kode sesuai pada botol strip.
i. Setelah itu akan muncul gambar tetes darah & kedip-kedip.
j. Masukan jarum pada lancing/alat tembak berbentuk pen & atur kedalaman jarum.
k. Gunakan tisu alkohol untuk membersihkan jari anda.
l. Tembakkan jarum pada jari & tekan supaya darah keluar.
m. Tetesan Darah di jari tangan disentuh pada strip & bukan ditetes diatas strip alat test darah
EasyTouch
n. Sentuh pada bagian garis yang ada tanda panah(dari samping strip).
o. Darah akan langsung meresap sampai ujung strip & bunyi beep. (sepertinya ada pipa kapiler
melintang strip)
p. Tunggu sebentar, hasil akan keluar beberapa detik pada layar.
q. Cabut jarumnya dari tempatnya lancing juga stripnya & buang. Jarum hanya untuk satu orang
agar tidak terjadi penularan penyakit
r. Chip gula di simpan ke botol lagi.
s. Gunakan chip asam urat untuk test asam urat & chip kolestrol untuk test kolestrol.
t. Tutup rapat botol strip apabila tidak dipakai. Perhatikan masa expired / kadaluarsa pada setiap
strip

PERAWATAN ALAT KESEHATAN


A. Perawatan Elektronika
Perawatan elektronika yang dimaksudkan adalah peralatan yang menggunakan sumber daya
listrik, misalnya alat electrocardiography, electro encephalography, unit thermography, ventilator,
unit monitor EKG, dan lain-lain.
Peralatan elektronik sangat peka terhadap goncangan sehingga perlu dihindari dari
goncangan. Hindari penggunaan alat dari medan magnet sensivitas meter tidak berubah. Alat-alat
elektronika tidak tahan pada suhu 25°C, sehingga pada waktu menggunakan suhu ruangan sebaiknya
berkisar antara 18°C sampai dengan 25°C, rata-rata pada temperatur 21°C. Untuk menghindari suhu
terlalu tinggi, pada alat perlu tempati kipas anging di sekitar power supply / sumber daya alat tersebut.
Pengetahuan dan keterampilan penggunaan peralatan memengang peranan penting dalam
perawatan peralatan agar peralatan berjalan dengan baik dan kerusakan dapat dihindari sejauh
mungkin. Pengetahuan dan keterampilan meliputi:
· Sasaran pengukuran telah dipahami terlebih dahulu
· Persiapan metode, waktu dan program pengukuran
· Kondisi peralatan baik atau tidak

B. Perawatan Alat dari Bahan Baku Logam


Alat-alat yang terbuat dari logam misalnya besi, tembaga maupun aluminium sering terjadi
karatan. Untuk menghidari terjadinya hal demikian maka alat-alat tersebut harus disimpan pada
tempat yang mempunyai temperatur tinggi (±37°C) dan lingkungan yang kering kalau perlu memakai
bahan silikon sebagai penyerap uap air.
Sebelum disimpan alat tersebut harus bebas dari kotoran debu maupun air yang melekat,
kemudian diolesi dengan minyak oli, minyak rem atau parafin cair.
C. Perawatan Alat dari Bahan Baku Gelas
Bahan gelas banyak dipakai dalam laboratorium medis. Ada beberapa keuntungan maupun
kelemahan dari bahan baku gelas tersebut.keuntungannya : Bahan gelas tahan terhadap reaksi kimia,
terutama bahan gelas pyrex, tahan terhadap perubahan temperatur yang mendadak, koefisien mulai
yang kecil dan tembus cahaya yang besar.
Kekurangan : Mudah pecah terhadap tekanan mekanik, dan mudah tumbuh jamur sehingga
menggangu daya tembus sinar, kadang-kadang dengan menggunakan kain katun untuk
membersihkan saja mudah timbul goresan.
Dengan memperhatikan keuntungan dan kelemahan dari bahan gelas, maka dalam segi perawatan
maupun memperlakukan alat-alat gelas harus perhatikan:
a. Penyimpanan pada ruangan yang suhunya berkisar 27°C-37°C dan diberi tambahan lampu
b. Ruang tempat penyimpanan diberikan silikon sebagai zat higroskopis
c. Gunakan alkohol, aceton, kapas, sikat halus dan pompa angin untuk membersihkan lensa sampai
merusak lapisan lensa
d. Pada waktu memanaskan tabung reaksi hendaknya ditempatkan diatas kawat kasa, atau boleh
melakukan pemanasan secara langsung asalkan bahan gelas terbuat dari pyrex
e. Gelas yang akan direbus hendaknya jangan dimasukkan langsung kedalam air yang sedang mendidih
melainkan gelas dimasukkan kedalam air dingin kemudian dipanaskan secara perlahan-lahan.
Sebaliknya untuk pendingin mendadak tidak diperkenangkan
f. Membersihkan bahan/kotoran dari gelas sebaiknya segera setelah dipakai dapat menggunakan:
· Air yang bersih
· Detergent : dapat menghilangkan lemak dan tidak membawa efek perubahan fisik.
· Larutan : Kalium dishromat 10 gram
Asam belerang 25 ml
Aquadest 75 ml
Kadang-kadang memerlukan perendam sampai beberapa jam, kemudian dibilas dengan air bersih,
dikeringkan dengan udara panas lalu disimpan ditempat yang kering.

D. Perawatan Alat dari Bahan Baku Karet


Sarung tangan dari karet/hand schoen mudah sekali meleleh atau melengket apabila disimpan
terlalu lama. Untuk menghidari kerusakan dari bahan karet, sebelum melakukan penyimpanan mula-
mula bersihkan kotoran darah atau cairan obat dengan cara mencuci dengan sabun kemudian
dikeringkan dengan menjemur dibawah sinar matahari atau hembusan udara hangat. Setelah itu
taburi talk pada seluruh permukaan karet.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Alat kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin, implant yang mengandung obat, yang
digunakan untuk mencegah, mendiagnosa, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat
orang sakit serta memulihkan kesehatan pada manusia dan atau untuk membentuk struktur dan
memperbaiki fungsi tubuh.

B. Saran

Sebaiknya mahasiswa harus lebih memahami dan menjabarkan Pengertian, tujuan dan fungsi
mengenai Alat- alat Teori kesehatan. Dengan pengetahuan yang dimiliki diharapkan mahasiswa
dapat menyalurkan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan lingkungan praktek.
DAFTAR PUSTAKA

http://queenratnasambhawa.blogspot.com/2012/09/laporan-pratikum-kimia-anorganik.html

https://www.google.co.id/search?um=1&newwindow=1&client=firefox-
a&hs=eYJ&hl=id&rls=org.mozilla%3Aen-
US%3Aofficial&channel=np&biw=1366&bih=601&noj=1&tbm=isch&sa=1&q=cara+menggunakan+erl
enmeyer&oq=Cara+menggunakan+Erle

http://www.slideshare.net/irdazarjulian/makalah-kimia-pengenalan-alat-alat-di-laboratorium-kimia-
irdan-arjulian

http://alatkimia.com/cara-membersihkan-alat-gelas-laboratorium/

http://www.alatlabor.com/article/detail/66/cara-menggunakan-incubator

http://aidilcareng.blogspot.com/2013/10/laporan-praktikum-kimia-tentang.html

http://amydahlia.wordpress.com/2011/10/18/nama-fungsi-dan-cara-kerja-alat-alat-laboratorium-
mikrobiologi/

http://nissa-uchil.blogspot.com/2014/05/macam-dan-jenis-alat-kesehatan.html

Anda mungkin juga menyukai