RKS 072 MNK (A3CS 240 & Sipil) PDF
RKS 072 MNK (A3CS 240 & Sipil) PDF
DOKUMEN PELELANGAN /
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
NOMOR : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015
Peserta pelelangan atau Calon Penyedia barang/jasa harus mempelajari seluruh isi Dokumen Pelelangan atau Rencana
Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini dengan seksama, untuk memahami dengan benar maksud dan isi dari RKS secara
keseluruhan maupun setiap bagian, agar tidak ada kesalahpahaman dalam pelaksanaan RKS ini.
BAB I
UMUM
Pasal 1
PERATURAN
Pasal 2
DEFINISI-DEFINISI
didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh
Penyedia Barang/Jasa.
10. Direksi Pekerjaan adalah Pejabat yang akan ditunjuk oleh General Manager PT. PLN (Persero) Wilayah Papua dan
Papua Barat untuk mewakili pengguna barang/jasa dalam pengawasan pelaksanaan pekerjaan serta memberikan
petunjuk yang diperlukan untuk kelancaran pekerjaan dan terpenuhinya syarat-syarat yang telah ditetapkan.
11. Surat Garansi adalah surat keterangan dari Penyedia Barang/Jasa atas garansi atau jaminan terhadap mutu
material dan hasil pelaksanaan pekerjaan.
12. Dokumen Asal Usul Barang adalah dokumen-dokumen yang dapat membuktikan bahwa barang/sparepart berasal
dari pabrik pembuat atau vendor atau agen atau distributor (berlokasi di dalam dan luar negeri).
13. Harga Perhitungan Sendiri (HPS) adalah harga barang/jasa yang ditetapkan oleh Pengguna Barang/Jasa
berdasarkan data historis dengan memperhitungkan berbagai faktor seperti eskalasi, pengiriman dan jasa
supervisi atau pemasangan dan jasa lainnya.
Pasal 3
KETENTUAN UMUM
Sumber dana :
Sumber Dana yang dipergunakan dalam pengadaan barang/jasa ini adalah APLN Tahun 2015 melalui Surat Kuasa
Investasi (SKKI) No. 34/SKKI/WIL/II/2015/M.
4. Lokasi Pekerjaan :
Pelaksanaan pekerjaan sesuai ayat 1 pasal ini yaitu berlokasi di PLTD Sanggeng – Arfai Basecame – Maruni (SDIC)
PT PLN (Persero) Area Manokwari.
Pasal 4
PERSYARATAN CALON PENYEDIA BARANG/JASA
Calon penyedia barang/jasa yang dapat mengikuti pelelangan terbuka ini wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Persyaratan Administrasi
a. Memiliki ijin usaha sesuai dengan bidang usahanya sesuai peraturan perundang-undangan di Republik
Indonesia dan masih berlaku seperti :
a. Akta pendirian perusahaan dan perubahannya, yang sudah mendapatkan pengesahan Kehakiman.
b. SITU (Surat Ijin Tempat Usaha) dan atau Surat Keterangan Domisili Perusahaan, sesuai dengan
kedudukan/lokasi perusahaan.
c. SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan) dengan klasifikasi :
Kualifikasi : Usaha Menengah (M)
Bidang Usaha : Pengadaan barang/jasa
Sub Bidang Usaha : Mekanikal dan elektrikal
d. Sertifikat Kompetensi dan Kualifikasi Perusahaan dari KADIN atau ARDIN dengan klasifikasi :
Kualifikasi : Usaha Menengah (M)
Bidang Usaha : Pengadaan barang/jasa
Sub Bidang Usaha : Mekanikal dan elektrikal
e. Surat Isin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) / Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi (SBUJK)
Kualifikasi : Grade 5 (Minimal)
Sub Kualifikasi : M1
Klasifikasi : - Instalasi Mekanikal/Elektrikal.
- Jasa Pelaksana Untuk Konstruksi Bangunan Gedung Lainnya.
Sub Klasifikasi : - Jasa Pelaksanaan Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik Tegangan
Menengah.
- Jasa Pelaksana Untuk Konstruksi Bangunan Gedung Lainnya.
f. Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
g. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) dari Dirjen Pajak.
h. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Untuk ijin usaha yang sedang dalam proses perpanjangan masa berlaku atau pembaharuan dapat
melampirkan Surat Keterangan dari instansi atau lembaga yang menerbitkan ijin usaha dimaksud dan
melampirkan ijin usaha terakhir.
b. Memiliki Surat Dukungan dari pabrikan atau vendor atau agen atau distributor (berlokasi di dalam maupun
luar negeri) dan memiliki kemampuan telusur (traceability) yang jelas terhadap barang yang disuplay.
c. Memiliki daftar susunan pemilikan modal dan susunan pengurus.
d. Memiliki tempat kedudukan yang jelas.
e. Mempunyai kapasitas menandatangani Perjanjian/Kontrak secara hukum.
f. Menandatangani Pakta Integritas dan Surat Pernyataan lainnya sesuai yang dipersyaratkan dalam RKS ini.
g. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut atau tidak dinyatakan pailit, kegiatan usahanya tidak
sedang dihentikan dan/atau Direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam
menjalani sanksi pidana, tidak dalam sengketa maupun menjalani sanksi di lingkungan PT PLN (Persero).
h. Direksi/Pengurus yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak masuk dalam daftar Penyedia
Barang/Jasa yang terkena daftar hitam (blacklist).
i. Telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir, dibuktikan dengan melampirkan fotokopi bukti tanda
terima penyampaian Surat Pajak Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) tahun terakhir, dan fotokopi Surat
Setoran Pajak (SSP) PPh Pasal 29 atau Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan
terakhir.
j. Dalam hal Penyedia Barang/Jasa berbentuk persekutuan usaha (partnership), maka Penyedia Barang/Jasa
wajib mempunyai perjanjian kerjasama operasi/kemitraan yang memuat representasi persekutuan dan pihak
yang mewakili persekutuan.
k. Khusus untuk perusahaan asing apabila ditunjuk sebagai Penyedia Barang/Jasa diwajibkan untuk melengkapi
persyaratan perijinan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
l. Dalam penyampaian Dokumen Aplikasi Kualifikasi, peserta harus menyampaikan dengan surat penyampaian
(Covering letter) Dokumen Aplikasi Kualifikasi seperti contoh pada lampiran A dokumen ini.
m. Penyampaian Dokumen Aplikasi Kualifikasi berikut kelengkapannya harus dibuat dalam 1 (satu) rangkap asli
lengkap dengan lampirannya.
n. Penyampaian Dokumen Aplikasi Kualifikasi berikut dengan sampul tertutup yang tidak tembus baca, serta
dilem dengan baik tanpa mencantumkan nama dan alamat pengirim.
o. Pada sampul muka Surat Penyampaian sebelah kiri atas agar ditulis :
” Penyampaian Dokumen Kualifikasi ”
p. Pada sampul muka Surat Penyampaian agar ditulis :
Kepada Yth.
Pejabat Perencana Pengadaan
PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat
Jl. Ahmad Yani no.18 – Jayapura
q. Dokumen Aplikasi Kualifikasi disampaikan langsung oleh peserta kepada Pejabat Perencana Pengadaan PT
PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat sesuai huruf p.
r. Surat-surat pernyataan dokumen aplikasi kualifikasi harus ditandatangani oleh yang mewakili perusahaan
yaitu Pimpinan/Direktur Utama atau penerima kuasa dari Direktur Utama yang nama penerima kuasa
tercantum didalam akte pendirian perusahaan atau perubahannya atau kepala cabang perusahaan yang
diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik.
2. Persyaratan Teknis :
a. Memiliki kemampuan atau pengalaman pada kategori pekerjaan yang sejenis atau setara yang dibuktikan
dengan daftar pengalaman pekerjaan yang pernah dan atau sedang dilakukan minimal 2 tahun.
b. Mempunyai kemampuan menyediakan peralatan pendukung yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.
c. Mempunyai kemampuan menyediakan personil atau Tenaga Ahli yang dapat memberikan jasa pembangunan
jaringan distribusi.
3. Persyaratan Keuangan :
a. Mempunyai kemampuan keuangan yang memadai yang didukung dengan laporan keuangan atau Neraca
Perusahaan terakhir tahun 2015 atau 2014 yang telah diaudit oleh lembaga akuntan publik atau dapat
berupa hasil rating atau pemeringkatan dari lembaga pemeringkat keuangan yang kredibel. Untuk neraca
yang sedang dalam proses audit dapat melampirkan surat keterangan dari auditor dan melampirkan neraca
tahun terakhir yang telah di audit.
b. Memiliki Surat Keterangan Dukungan Keuangan dari Bank.
c. Memiliki Surat Referensi dari Bank.
Pasal 5
HAL-HAL YANG DAPAT MENGGUGURKAN PENAWARAN
Hal-hal yang dapat menggugurkan penawaran pada saat evaluasi administrasi diantaranya adalah :
1. Apabila ditemukan penipuan, pemalsuan atas data dan informasi yang disampaikan kepada Pelaksana Pengadaan
PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat maka yang bersangkutan bersedia dikenakan sanksi digugurkan
sebagai Calon Penyedia Barang/Jasa dan sanksi daftar hitam (black list).
2. Apabila terjadi rekayasa antara pihak internal PLN dengan Calon Penyedia Barang/Jasa yang merugikan Calon
Penyedia Barang/Jasa lainnya, maka diambil tindakan sesuai dengan Peraturan Disiplin Pegawai serta
menggugurkan penawaran Calon Penyedia Barang/Jasa yang terlibat dalam rekayasa tersebut dan memasukkan
Calon Penyedia Barang/Jasa tersebut ke dalam Daftar Hitam (Black List) PLN.
3. Hal-hal lain yang diatur pada pasal-pasal selanjutnya dalam RKS ini maupun hasil Rapat Penjelasan (Aanwijzing).
Pasal 6
DOKUMEN PELELANGAN
1. Dokumen Pelelangan adalah dokumen yang harus digunakan sebagai dasar penawaran maupun pelaksanaan
pekerjaan terdiri dari Rencana Kerja dan Syarat – syarat berikut Berita Acara Rapat Penjelasan.
2. Dokumen Pelelangan atau RKS ini terdiri dari :
BAB I : Ketentuan Umum.
BAB II : Proses Pengadaan.
BAB III : Dokumen Penawaran.
BAB IV : Jaminan-jaminan.
BAB V : Syarat-syarat Teknis.
BAB VI : Surat Perjanjian/Kontrak.
BAB VII : Penutup.
BAB II
PROSES PENGADAAN
Pasal 7
METODE PENGADAAN
Pengadaan barang/jasa ini dilaksanakan dengan metode pengadaan “Pelelangan Terbuka” dengan bertempat di Kantor
PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat dengan alamat Jl. Ahmad Yani no.18 Jayapura - Propinsi Papua.
Pasal 8
TAHAPAN PENGADAAN
Adapun Tahapan Pengadaan dengan metode “Pelelangan Terbuka” adalah sebagai berikut :
1. Undangan.
2. Pendaftaran dan pengambilan Dokumen Pelelangan/RKS, lihat pasal 10.
3. Pemberian Penjelasan, lihat Pasal 11.
4. Pemasukan Dokumen Penawaran, lihat pasal 12.
5. Pembukaan Dokumen Penawaran, lihat pasal 13.
6. Evaluasi Dokumen Penawaran, lihat pasal 14.
7. Klarifikasi dan Negosiasi, lihat pasal 15.
8. Usulan penetapan pemenang, lihat pasal 16.
9. Penetapan Pemenang, lihat pasal 17.
10. Pengumuman Pemenang, lihat pasal 18.
11. Sanggah, lihat pasal 19.
12. Jawaban Sanggah (apabila ada),
13. Sanggah Banding (apabila ada),
14. Jawaban Sanggah Banding (apabila ada),
15. Penunjukan Pemenang, lihat pasal 20.
16. Contract Discussed Agreement (CDA), bila diperlukan, lihat pasal 23.
17. Penyerahan Jaminan Pelaksanaan, lihat pasal 26.
18. Perjanjian/Kontrak, lihat Bab VI.
Pasal 9
JADWAL TAHAPAN PENGADAAN
Pasal 10
PENDAFTARAN DAN PENGAMBILAN DOKUMEN PELELANGAN/RKS
1. Pendaftaran calon penyedia barang/jasa dan pengambilan Dokumen Pelelangan/RKS hanya dilakukan pada
tempat dan waktu yang telah ditetapkan oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan
Papua Barat yang telah disampaikan pada Undangan pelelangan.
2. Bagi calon penyedia barang/jasa yang mendaftar dan ingin mengambil Dokumen Pelelangan/RKS akan dikenakan
biaya pengambilan dokumen pelelangan/RKS sebesar Rp 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah). Biaya tersebut wajib
disetorkan ke rekening milik PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat dengan nomor 154-0093001455
a.n. PLN WIL X PAPUA pada Bank Mandiri. Sebelum mengambil dokumen pelelangan/RKS wajib memperlihatkan
bukti setoran dimaksud kepada Pelaksana Pengadaan PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat.
Pasal 11
PEMBERIAN PENJELASAN PENGADAAN (AANWIJZING)
1. Sebelum memasukkan dokumen penawaran para peserta pelelangan atau calon penyedia barang/jasa yang telah
mendaftar dan mengambil dokumen pelelangan/RKS akan diberikan Penjelasan (aanwijzing) mengenai isi dari
Dokumen Pelelangan/RKS yang dilakukan di tempat dan waktu yang ditentukan sesuai jadwal yang diberikan.
2. Calon Penyedia Barang/Jasa diharapkan hadir dalam rapat penjelasan pekerjaan (aanwijzing) untuk memperoleh
keterangan tambahan maupun perubahan yang mungkin diadakan terhadap ketentuan-ketentuan yang tercantum
dalam RKS.
3. Yang berhak menghadiri rapat penjelasan pengadaan (aanwijzing) adalah Direktur/Pemimpin Perusahaan
Penyedia Barang/Jasa atau yang mewakili dibuktikan dengan Surat Kuasa asli bermaterai cukup.
4. Pertanyaan mengenai ketentuan-ketentuan yang ada dalam RKS disampaikan pada saat rapat penjelasan
pengadaan (aanwijzing).
5. Hasil penjelasan pengadaan (aanwijzing) akan dituangkan dalam Berita Acara Penjelasan Pengadaan, yang
ditandatangani oleh Pelaksana Pengadaan PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat dan minimal 1 (satu)
wakil dari Calon Penyedia Barang/Jasa yang hadir. Berita Acara Penjelasan Pengadaan tersebut merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Dokumen Pelelangan/RKS dan akan disampaikan secara tertulis kepada semua Calon
Penyedia Barang/Jasa yang mendaftar dan mengambil Dokumen Pelelangan/RKS.
6. Calon Penyedia Barang/Jasa yang tidak hadir pada penjelasan pengadaan (Aanwijzing) dianggap mengetahui dan
menyetujui semua hasil yang telah ditetapkan dalam berita acara penjelasan pengadaan dan tidak dapat
menuntut terhadap pelaksanaan aanwijzing tersebut.
7. Ketidakhadiran Calon Penyedia Barang/Jasa pada saat Penjelasan pengadaan tidak dapat dijadikan dasar untuk
menggugurkan penawaran.
8. Apabila dipandang perlu dapat dilakukan peninjauan lapangan.
9. Semua perubahan dalam Dokumen Pelelangan/RKS sebagai hasil penjelasan dan atau jawaban atas pertanyaan
Calon Penyedia Barang/Jasa harus dituangkan dalam Addendum Dokumen Pelelangan/RKS dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Sebelum batas akhir pemasukan penawaran, PLN dapat melakukan perubahan atas Dokumen Pelelangan/RKS,
baik berdasarkan masukan/klarifikasi dari Calon Penyedia Barang/Jasa atau inisiatif PLN sendiri atau adanya
perubahan peraturan perundang-undangan.
b. Perubahan tersebut harus dituangkan dalam suatu Addendum yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Dokumen Pelelangan/RKS dan harus disahkan oleh Pengguna Barang/Jasa.
c. Perubahan tersebut dilakukan dengan memberi waktu yang cukup kepada Calon Penyedia Barang/Jasa untuk
menyiapkan Dokumen Penawaran.
d. Addendum Dokumen Pelelangan/RKS akan disampaikan secara tertulis kepada semua Calon Penyedia
Barang/Jasa yang mendaftar dan mengambil Dokumen RKS.
10. Nilai total HPS tidak harus disampaikan kepada Calon Penyedia barang/jasa sebelum pemasukan penawaran.
Pasal 12
PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN
1. Dokumen Penawaran memuat persyaratan yang harus dipenuhi oleh Calon Penyedia Barang/Jasa dalam mengikuti
proses Pengadaan Barang/Jasa.
2. Pemasukan dokumen penawaran mengikuti jadwal dan tempat yang telah ditentukan atau sesuai hasil Rapat
Penjelasan.
3. Dokumen penawaran disampaikan sesuai metode penyampaian Dokumen Penawaran “Satu Tahap Dua Sampul”
dimana Calon Penyedia Barang/Jasa mengajukan penawaran yang dimasukkan ke dalam Dua Sampul yaitu
SAMPUL SATU dan SAMPUL DUA yang diserahkan secara bersamaan. Kedua sampul tersebut dimasukkan
kedalam satu sampul tertutup. (lihat BAB III pasal 24).
4. Semua biaya dalam dokumen penawaran harus dalam bentuk Rupiah dan menggunakan bahasa Indonesia.
5. Dokumen Penawaran beserta seluruh korespondensi tertulis menggunakan Bahasa Indonesia.
6. Dokumen penunjang dan literatur cetak lainnya yang terkait dengan Dokumen Penawaran dapat menggunakan
Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
7. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran atas penawaran yang disampaikan dalam Bahasa Indonesia dan bahasa
asing, maka yang menjadi acuan adalah dokumen dalam Bahasa Indonesia.
8. Dokumen penawaran sudah memperhitungkan semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang harus
dikeluarkan oleh calon penyedia barang/jasa untuk pelaksanaan paket pekerjaan ini.
9. Dokumen Penawaran bersifat rahasia dan dimasukkan oleh Calon Penyedia Barang/Jasa yang bersangkutan ke
dalam tempat yang telah disediakan oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan.
10. Dalam hal Dokumen Penawaran diterima melalui PT POS atau jasa pengiriman, pada Sampul luarnya diberi catatan
tanggal dan jam penerimaan oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan.
11. Dokumen Penawaran yang diterima setelah batas akhir pemasukan dokumen penawaran, tidak diikutsertakan dan
akan diberitahukan kepada Calon Penyedia Barang/Jasa untuk diambil kembali.
12. Perubahan penawaran dapat dilakukan sebelum batas akhir waktu pemasukan penawaran.
13. Penarikan penawaran tidak dapat dilakukan setelah batas akhir waktu pemasukan penawaran, apabila dilakukan
maka Jaminan Penawaran dicairkan dan menjadi milik PLN.
14. Segala biaya dan/atau kerugian yang timbul akibat penyiapan dan penyampaian dokumen penawaran menjadi
tanggungjawab Calon Penyedia barang/jasa.
Pasal 13
PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN
1. Pejabat Pelaksana Pengadaan PLN meneliti isi kotak/tempat pemasukan Dokumen Penawaran dan menghitung
jumlah sampul penawaran yang masuk, kecuali surat pengunduran diri.
2. Pembukaan Penawaran untuk metode penawaran Satu Tahap Dua Sampul adalah sebagai berikut :
a. Pejabat Pelaksana Pengadaan membuka Sampul Satu, sedangkan Sampul Dua disimpan dalam keadaan
tertutup. Dalam hal penawaran administrasi dan teknis (Sampul Satu) tidak lulus evaluasi, maka Sampul Dua
tidak dibuka dan dikembalikan kepada Calon Penyedia Barang/Jasa beserta jaminan penawaran. Pembukaan
Sampul Dua dilakukan hanya kepada Penyedia Barang/Jasa yang telah lulus evaluasi penawaran administrasi
dan teknis (Sampul Satu).
b. Pembukaan penawaran dilakukan di hadapan Calon Penyedia Barang/Jasa yang hadir serta disaksikan minimal
2 (dua) orang saksi dari wakil Calon Penyedia Barang/Jasa, untuk selanjutnya dibacakan serta dicatat dan
dijadikan lampiran Berita Acara Pembukaan Penawaran.
c. Dalam hal saksi dari wakil Calon Penyedia Barang/Jasa tidak ada, Pejabat Pelaksana Pengadaan PLN dapat
menunjuk saksi diluar dari Pejabat Pelaksana Pengadaan.
d. Perubahan penawaran dapat dilakukan sebelum batas akhir waktu pemasukan penawaran.
e. Penarikan penawaran tidak dapat dilakukan setelah batas akhir waktu pemasukan penawaran, apabila
dilakukan maka Jaminan Penawaran dicairkan dan menjadi milik PLN.
f. Membuat Berita Acara Pembukaan Penawaran (BAPP), yang berisikan hal-hal dan data-data pokok yang
penting termasuk informasi yang diperoleh pada saat pembukaan penawaran.
g. Menandatangani BAPP bersama 2 (dua) orang saksi dari Calon Penyedia Barang/Jasa yang hadir.
Pasal 14
EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN
1. Pelaksanaan evaluasi dokumen penawaran dilakukan oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan terhadap semua
dokumen penawaran yang masuk, dan dapat dibantu oleh pihak lain sesuai keahlian baik internal maupun
eksternal PLN.
2. Evaluasi dokumen penawaran meliputi evaluasi administrasi, teknis, dan harga berdasarkan kriteria, metode, dan
tatacara evaluasi yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pelelangan/RKS.
3. Penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang sesuai dengan ketentuan, syarat-syarat, dan spesifikasi
yang ditetapkan dalam Dokumen Pelelangan/RKS, tanpa ada penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau
penawaran bersyarat.
4. Penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat meliputi :
a. Jenis penyimpangan yang berpengaruh terhadap hal-hal yang sangat substantif dan akan mempengaruhi
lingkup, kualitas, dan hasil/kinerja/performance pekerjaan.
b. Adanya penawaran dari calon Penyedia Barang/Jasa dengan persyaratan tambahan di luar ketentuan Dokumen
Pelelangan/RKS yang akan menimbulkan persaingan tidak sehat dan/atau tidak adil di antara Calon Penyedia
Barang/Jasa yang memenuhi syarat.
5. Evaluasi Administrasi
Penawaran dinyatakan LULUS atau memenuhi persyaratan administrasi, apabila :
a. Syarat-syarat yang diminta berdasarkan Dokumen Pelelangan/RKS dipenuhi/dilengkapi dan isi setiap dokumen
benar serta dapat dipastikan bahwa dokumen penawaran ditandatangani oleh orang yang berwenang.
b. Jaminan penawaran memenuhi persyaratan sesuai ketentuan Dokumen Pelelangan/RKS. Apabila ada hal-hal
yang kurang jelas dan/atau meragukan dalam jaminan penawaran perlu diklarifikasi dengan pihak yang terkait
tanpa mengubah substansi dari jaminan penawaran.
6. Evaluasi Teknis
a. Pejabat Pelaksana Pengadaan melakukan evaluasi teknis terhadap semua penawaran yang memenuhi
persyaratan administrasi.
b. Penawaran dinyatakan LULUS atau memenuhi persyaratan teknis, apabila spesifikasi teknis memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen Pelelangan/RKS.
7. Evaluasi Harga
a. Pejabat Pelaksana Pengadaan melakukan evaluasi harga terhadap semua penawaran yang LULUS atau
memenuhi persyaratan administrasi dan teknis.
b. Pejabat Pelaksana Pengadaan dapat melakukan koreksi aritmatik terhadap semua penawaran yang masuk.
Koreksi aritmatik dilakukan sebagai berikut :
1) Volume pekerjaan yang tercantum dalam dokumen penawaran disesuaikan dengan yang tercantum
dalam dokumen pengadaan;
2) Apabila terjadi kesalahan hasil perkalian antara volume dengan harga satuan pekerjaan, maka dilakukan
pembetulan, dengan ketentuan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah;
3) Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan
yang lain, dan harga satuan pada surat penawaran tetap dibiarkan kosong;
4) Hasil koreksi aritmatik dapat mengubah nilai atau urutan penawaran menjadi lebih tinggi atau lebih
rendah terhadap penawaran semula.
c. Untuk Evaluasi Harga Penawaran dilakukan untuk mengetahui kewajaran harga yang ditawarkan.
8. Proses Negosiasi teknis dan harga :
a. Tujuan Negosiasi adalah untuk mencapai kesepakatan antara PLN dengan Calon Penyedia Barang/Jasa dalam
hal meningkatkan kualitas teknis, waktu pelaksanaan dan harga terbaik.
b. Proses Negosiasi teknis dan harga dilakukan apabila hanya terdapat 3 (tiga) atau kurang jumlah calon penyedia
barang/jasa yang LULUS evaluasi administrasi, teknis dan harga (baik semua penawaran di atas ataupun
dibawah HPS), maka proses pengadaan barang/jasa dilanjutkan dengan melakukan negosiasi teknis dan harga
kepada semua calon penyedia barang/jasa tersebut sesuai urutan/rangking mulai dari penawar terendah untuk
mendapatkan harga Perjanjian/Kontrak di bawah HPS, dengan tetap memperhatikan aspek Good Corporate
Governance (GCG).
c. Apabila proses negosiasi kepada penawar terendah urutan pertama tidak mencapai kesepakatan, maka
dilanjutkan dengan melakukan negosiasi kepada penawar terendah urutan berikutnya.
d. Hasil negosiasi dituangkan kedalam Berita Acara Negosiasi Harga (BANH) yang ditandatangani oleh Pejabat
Pelaksana Pengadaan PLN dan calon penyedia barang/jasa.
9. Metode Evaluasi
Metode evaluasi untuk pengadaan Barang/Jasa ini dapat memakai salah satu atau kombinasi dari :
a. Lowest responsive/compliant/acceptable offer
1) Penentuan pemenang dilakukan berdasarkan penawaran dari Calon Penyedia Barang/Jasa yang telah
dievaluasi dengan hasil :
a) Penawaran memenuhi persyaratan administrasi dan teknis (responsive/compliant/acceptable); dan
b) Menawarkan biaya terendah (lowest cost).
2) Responsive/compliant/acceptable merupakan pemenuhan keseluruhan Spesifikasi/TOR/Scope of Works
(SOW), atau mencapai batas minimum nilai yang disyaratkan dalam spesifikasi/TOR/Scope of Works
(SOW).
Pasal 15
KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI
1. Klarifikasi Penawaran
a. Tujuan Klarifikasi penawaran adalah untuk mengetahui kewajaran harga yang ditawarkan oleh calon
penyedia barang/jasa.
b. Klarifikasi tidak mengubah substansi penawaran atau harga dan bersifat rahasia.
c. Jika diperlukan dapat dilakukan site visit atau inspeksi ke lokasi Calon Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi
syarat.
2. Negosiasi Penawaran
a. Tujuan Negosiasi adalah untuk mencapai kesepakatan antara PLN dengan Calon Penyedia Barang/Jasa dalam
hal meningkatkan kualitas teknis, waktu pelaksanaan dan harga terbaik.
b. Negosiasi harga dilakukan apabila penawaran terendah melewati HPS dan/atau pagu anggaran.
Pasal 16
USULAN PENETAPAN PEMENANG
Setelah dilakukan evaluasi terhadap penawaran yang masuk maka Pejabat Pelaksana Pengadaan akan menyusun
laporan hasil evaluasi sebagai dasar untuk usulan penetapan pemenang yang akan dilaporkan kepada Pengguna
Barang/Jasa PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat.
Untuk kategori tertentu laporan hasil evaluasi sebagai dasar untuk usulan penetapan pemenang dilaporkan kepada
Value For Money Committee untuk direview dan diberikan rekomendasi atas hasil pelelangan kepada Pengguna
Barang/Jasa PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat.
Pasal 17
PENETAPAN PEMENANG
1. Pemenang pengadaan ditetapkan oleh Pengguna Barang/Jasa berdasarkan laporan evaluasi dari Pejabat Pelaksana
Pengadaan dan rekomendasi Value for Money Committee (bila diperlukan)..
2. Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan pemenang pengadaan adalah :
a. Dokumen Pelelangan/RKS beserta addendum (bila ada).
b. Berita Acara Pembukaan Penawaran (BAPP).
c. Berita Acara laporan hasil evaluasi.
d. Berita Acara Negosiasi Harga.
e. Dokumen penawaran dari calon pemenang pengadaan dan cadangan calon pemenang.
f. Apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan pemenang pengadaan dan mengakibatkan
penawaran/jaminan penawaran habis masa berlakunya, maka diminta kepada seluruh Calon Penyedia
Barang/Jasa pengadaan untuk memperpanjang surat penawaran dan jaminan penawaran.
Pasal 18
PENGUMUMAN PEMENANG
1. Pemenang pengadaan akan diumumkan dan diberitahukan oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan kepada para Calon
Penyedia Barang/Jasa.
2. Dalam hal masa berlaku Jaminan Penawaran diperkirakan berakhir sebelum Pengumuman Pemenang, maka paling
lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum berakhirnya masa berlaku Jaminan Penawaran tersebut, Pejabat Pelaksana
Pengadaan dapat meminta Calon Penyedia Barang/Jasa untuk memperpanjang Jaminan Penawaran. Dalam hal
Calon Penyedia Barang/Jasa tidak bersedia memperpanjang Jaminan Penawaran setelah diminta oleh Pejabat
Pelaksana Pengadaan, maka Calon Penyedia Barang/Jasa dianggap mengundurkan diri dan Jaminan Penawaran
dikembalikan.
3. Dalam hal Calon Penyedia Barang/Jasa yang telah diumumkan sebagai Calon Pemenang tidak bersedia
memperpanjang Jaminan Penawaran sampai dengan penandatanganan Perjanjian/Kontrak, maka Penyedia
Barang/Jasa tersebut dianggap mengundurkan diri dan Jaminan Penawaran dicairkan dan menjadi milik PLN.
4. Dalam hal calon Penyedia Barang/Jasa mengundurkan diri pada masa penawarannya masih berlaku atau sampai
dengan Perjanjian/Kontrak ditandatangani, maka Jaminan Penawaran dicairkan dan menjadi milik PLN.
Pasal 19
SANGGAHAN
1. Untuk menjamin adanya transparansi dan perlakuan yang sama (equal treatment) dalam setiap Pengadaan
Barang/Jasa, maka Calon Penyedia Barang/Jasa yang berkeberatan atas pengumuman pemenang pengadaan
berhak untuk mengajukan sanggahan secara tertulis disertai bukti-bukti kepada Pejabat Pelaksana Pengadaan
disertai Pakta Integritas dari penyanggah.
2. Sanggahan hanya yang berkaitan dengan kesesuaian pelaksanaan pengadaan dengan prosedur atau tata cara
pengadaan dalam Dokumen Pelelangan/RKS.
3. Sanggahan dapat diterima apabila diajukan dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sejak
diumumkannya Pemenang Pengadaan.
4. Pejabat Pelaksana Pengadaan wajib menyampaikan jawaban atas sanggahan tersebut selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari kerja dari tanggal diterimanya pengajuan sanggahan.
5. Dalam hal sanggahan ditolak oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan, maka calon Penyedia barang/jasa dapat
mengajukan sanggah banding kepada Pengguna Barang/Jasa disertai bukti-bukti terjadinya penyimpangan
terhadap ketentuan-ketentuan pengadaan.
6. Sanggah Banding diajukan kepada Pengguna Barang/Jasa dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sejak
diterimanya jawaban sanggah.
7. Pengguna Barang/Jasa wajib menyampaikan jawaban atas sanggah banding tersebut selambat-lambatnya 7 (tujuh)
hari kerja dari tanggal diterimanya pengajuan sanggah banding.
8. Jawaban sanggah banding dari Pengguna Barang/Jasa bersifat final dan mengikat.
9. Sanggahan dapat diterima dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Apabila pelaksanaan pengadaan tidak sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam Dokumen
Pelelangan/RKS, maka dilakukan pemasukan ulang penawaran dari Calon Penyedia Barang/Jasa yang sama.
b. Apabila terjadi rekayasa antara pihak internal PLN dengan Calon Penyedia Barang/Jasa yang merugikan Calon
Penyedia Barang/Jasa lainnya, maka diambil tindakan sesuai dengan Peraturan Disiplin Pegawai serta
menggugurkan penawaran Calon Penyedia Barang/Jasa yang terlibat dalam rekayasa tersebut dan
memasukkan Calon Penyedia Barang/Jasa tersebut ke dalam Daftar Hitam (Black List) PLN.
10. Sanggahan yang disampaikan pihak lain diluar Calon Penyedia Barang/Jasa tidak akan dijawab.
11. Calon Penyedia Barang/Jasa yang menggunakan pihak lain untuk menyampaikan sanggahan dan/atau
mempengaruhi pihak PLN, akan menjadi catatan itikad tidak baik atas Calon Penyedia Barang/Jasa tersebut di DPT.
12. Sanggah dan Sanggah Banding tidak menghentikan Proses Pengadaan Barang/Jasa.
13. Sanggah banding yang dinyatakan tidak benar akan menjadi catatan tidak beritikad baik atas kinerja penyanggah
di DPT.
Pasal 20
PENUNJUKAN PEMENANG
1. Pengguna Barang/Jasa mengeluarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ), dengan ketentuan :
a. Tidak ada sanggahan atau sanggah banding dari Calon Penyedia Barang/Jasa.
b. Sanggahan yang diterima Pejabat Pelaksana Pengadaan dalam masa sanggah ternyata tidak benar.
c. Sanggah banding yang diterima Pengguna Barang/Jasa dalam masa sanggah banding ternyata tidak benar.
d. Sanggahan yang diterima melewati waktu masa sanggah; atau
e. Sanggah banding diterima melewati waktu masa sanggah banding.
2. Calon Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk sebagai Penyedia Barang/Jasa wajib menerima keputusan tersebut.
Apabila yang bersangkutan mengundurkan diri maka jaminan penawaran Calon Penyedia Barang/Jasa yang
bersangkutan dicairkan dan menjadi milik PLN serta dimasukkan dalam Daftar Hitam (Black List) PLN, dan dapat
dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Apabila Calon Pemenang Pengadaan urutan pertama yang ditunjuk sebagai Penyedia Barang/Jasa mengundurkan
diri atau tidak dapat memenuhi persyaratan sesuai Dokumen Pelelangan/RKS, maka penunjukan Penyedia
Barang/Jasa dapat dilakukan kepada Calon Penyedia Barang/Jasa urutan kedua (apabila ada) sesuai dengan harga
penawarannya, dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Penetapan pemenang pengadaan urutan kedua tersebut harus terlebih dahulu mendapat
persetujuan/penetapan dari Pengguna Barang/Jasa.
b. Masa berlaku penawaran dan Jaminan Penawaran Calon Pemenang Pengadaan urutan kedua masih berlaku
atau sudah diperpanjang masa berlakunya atau apabila sudah tidak berlaku terlebih dahulu memperpanjang
masa berlaku penawaran dan menyerahkan Jaminan Penawaran yang baru.
4. Apabila Calon Pemenang Pengadaan urutan kedua mengundurkan diri atau tidak dapat memenuhi persyaratan
sesuai Dokumen Pelelangan/RKS, maka penunjukan Penyedia Barang/Jasa dapat dilakukan kepada Calon
Pemenang urutan ketiga (apabila ada) sesuai dengan harga penawarannya, dengan ketentuan :
a. Penetapan Pemenang Pengadaan urutan ketiga tersebut harus terlebih dahulu mendapat
persetujuan/penetapan dari Pengguna Barang/Jasa.
b. Masa berlaku penawaran dan Jaminan Penawaran Calon Pemenang Pengadaan urutan ketiga masih berlaku
atau sudah diperpanjang masa berlakunya atau apabila sudah tidak berlaku terlebih dahulu memperpanjang
masa berlaku penawaran dan menyerahkan Jaminan Penawaran yang baru.
c. Apabila Calon Pemenang Pengadaan urutan ketiga mengundurkan diri, maka Pengadaan dinyatakan GAGAL.
5. SPPBJ dibuat setelah masa sanggah dilewati dan segera disampaikan kepada Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk.
Pasal 21
PENARIKAN DIRI PESERTA PELELANGAN
1. Penarikan diri sebagai peserta pelelangan hanya dapat dilakukan sebelum pemasukan dokumen penawaran.
2. Penarikan diri setelah pembukaan penawaran mengakibatkan Jaminan Penawaran yang telah diserahkan akan
dicairkan dan menjadi milik PT. PLN (Persero).
3. Peserta pelelangan yang dinyatakan sebagai pemenang wajib menerima penunjukan sebagai pelaksana pekerjaan
ini dan apabila mengundurkan diri maka Jaminan Penawaran yang telah diserahkan akan dicairkan dan menjadi
milik PT. PLN (Persero).
Pasal 22
PENGADAAN GAGAL DAN PENGADAAN ULANG
1. Pejabat Pelaksana Pengadaan dan Wakil Pengguna Barang/Jasa melakukan upaya agar pengadaan tidak gagal,
dengan melakukan langkah sesuai professional judgement, antara lain negosiasi langsung dengan Calon Penyedia
Barang/Jasa peserta pengadaan atau Penunjukan Langsung ke BUMN/Anak Perusahaan PLN/Anak Perusahaan
BUMN/Perusahaan Terafiliasi PLN/Perusahaan Terafiliasi BUMN.
2. Dalam hal langkah tersebut tidak dapat dilakukan, maka Pejabat Pelaksana Pengadaan dan Wakil Pengguna
Barang/Jasa dapat mengajukan justifikasi kepada Pengguna Barang/Jasa melalui review dan rekomendasi Value for
Money Committee (bila diperlukan) untuk menyatakan Pengadaan Gagal.
3. Pengguna Barang/Jasa menyatakan Pengadaan Gagal, dalam hal :
a. Negosiasi yang dilakukan tidak berhasil mencapai kesepakatan.
b. Tidak ada penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis.
c. Terjadi perubahan rencana kerja dan mengakibatkan perubahan kebutuhan barang/jasa.
d. Negosiasi yang dilakukan tidak berhasil menurunkan harga penawaran maksimal sama dengan HPS.
e. Adanya indikasi kuat terjadi persaingan usaha yang tidak sehat.
f. Adanya indikasi terjadinya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
g. Sanggahan dari Calon Penyedia Barang/Jasa ternyata benar.
h. Berdasarkan rekomendasi dari Value for Money Committee atas usulan Pejabat Pelaksana Pengadaan,
Pengguna Barang/Jasa, Pejabat Pengawasan, atau Pejabat lain yang terkait.
i. Akibat adanya penetapan pengadilan.
4. Pejabat Pelaksana Pengadaan wajib menyampaikan pemberitahuan Pengadaan Gagal kepada Calon Penyedia
Barang/Jasa.
5. Setelah ditetapkan Pengadaan Gagal, maka Pengguna Barang/Jasa menugaskan Pejabat Pelaksana Pengadaan
untuk melakukan pengadaan ulang, dengan atau tanpa revisi Dokumen Pelelangan/RKS untuk disesuaikan dengan
penyebab Pengadaan Gagal.
6. Dalam hal terjadi revisi Dokumen Pelelangan/RKS, maka revisi Dokumen Pelelangan/RKS dilakukan oleh Pejabat
Perencana Pengadaan.
7. Pengguna Barang/Jasa tidak memberikan ganti rugi kepada Calon Penyedia Barang/Jasa apabila penawarannya
ditolak atau pengadaan dinyatakan gagal.
8. Apabila Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan gagal, Pejabat Pelaksana Pengadaan setelah mendapatkan
persetujuan dari Pengguna Barang/Jasa dapat melakukan :
a. Penunjukan Langsung ke BUMN/Anak Perusahaan PLN/Anak Perusahaan BUMN/Perusahaan Terafiliasi
PLN/Perusahaan Terafiliasi BUMN; atau
b. Melakukan Pengadaan Barang/Jasa ulang sesuai tahapan Pengadaan Barang/Jasa dengan atau tanpa
mengubah Dokumen Pelelangan/RKS.
c. Dalam hal setelah dilakukan pengadaan ulang masih tetap tidak ada penawaran yang memenuhi persyaratan,
maka Pengguna Barang/Jasa memutuskan proses Pengadaan Barang/Jasa dihentikan.
Pasal 23
CONTRACT DISCUSSED AGREEMENT (CDA)
1. Diskusi Perjanjian/Kontrak dapat dilakukan dalam rangka membuat konsep Perjanjian/Kontrak yang mutakhir.
2. Kesepakatan diskusi kontrak dapat dilaksanakan sepanjang tidak berpengaruh terhadap hasil evaluasi yang
dilakukan oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan.
3. Kesepakatan diskusi kontrak dilaksanakan setelah diterbitkannya Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa dan
sebelum ditandatanganinya kontrak antara Pengguna Barang/Jasa dan Penyedia Barang/Jasa.
4. Diskusi Perjanjian/Kontrak dapat dilakukan setelah rekomendasi dari Value for Money Committee (bila diperlukan)
untuk menunjuk pemenang dan sebelum dilakukan penandatanganan Perjanjian/Kontrak.
5. Kesepakatan diskusi kontrak bersifat final dan akan dituangkan di dalam Perjanjian/Kontrak.
6. Pejabat Pelaksana Pengadaan harus memastikan tidak ada konflik kepentingan.
7. Beberapa hal berikut dapat didiskusikan dan dinegosiasikan sebelum penandatanganan Perjanjian/Kontrak antara
lain :
a. Aspek Teknis : garansi, after sale service, life cycle support maintenance agreements, quality output issues.
b. Syarat khusus : jenis jaminan, asuransi, jadwal pembayaran.
c. Manajemen informasi : frekuensi dan isi dari laporan; kriteria penerimaan suatu kemajuan (milestones).
d. Jadwal/Time frames : durasi Perjanjian/Kontrak, key milestones, delivery dates, response times.
e. Insentif kinerja : cost incentives, delivery incentives, quality incentives.
f. Personalia : key team members, focal points, subcontracting arrangements.
BAB III
DOKUMEN PENAWARAN
Pasal 24
PERSYARATAN DOKUMEN PENAWARAN
1. Metode penyampaian Dokumen Penawaran yaitu dengan sistem Satu Tahap Dua Sampul.
2. Calon Penyedia Barang/Jasa mengajukan dokumen penawaran yang dimasukkan ke dalam Dua Sampul yaitu
SAMPUL SATU dan SAMPUL DUA yang diserahkan secara bersamaan. Kedua sampul tersebut dimasukkan
kedalam satu sampul tertutup.
3. Semua biaya dalam dokumen penawaran harus dalam bentuk Rupiah dan menggunakan bahasa Indonesia.
4. Dokumen Penawaran beserta seluruh korespondensi tertulis menggunakan Bahasa Indonesia.
5. Dokumen penunjang dan literatur cetak lainnya yang terkait dengan Dokumen Penawaran dapat menggunakan
Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.
6. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran atas penawaran yang disampaikan dalam Bahasa Indonesia dan bahasa
asing, maka yang menjadi acuan adalah dokumen dalam Bahasa Indonesia.
7. Dokumen penawaran sudah memperhitungkan semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang harus
dikeluarkan oleh calon penyedia barang/jasa untuk pelaksanaan paket pekerjaan ini.
8. Persyaratan SAMPUL SATU;
a. Sampul Satu berisi kelengkapan data administrasi dan teknis dan pada sampulnya ditulis “Data Administrasi,
Teknis dan Keuangan“ dilengkapi nama dan alamat pengirim, tertutup/dilem dan tidak tembus baca.
Contoh Sampul Satu :
Data Administrasi,
Teknis & Keuangan
Nama
dan
Alamat
Pengirim
b. Kelengkapan data administrasi, teknis dan keuangan pada sampul satu terdiri dari :
1) Administrasi
a) Fotocopy - Akta Pendirian Perusahaan dan perubahannya yang terakhir, yang sudah mendapatkan
pengesahan Kehakiman.
b) Fotocopy - Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) dan atau Surat Keterangan Domisili Perusahaan, sesuai
dengan kedudukan/lokasi perusahaan.
c) Fotocopy - Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP).
d) Fotocopy – Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) / Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi (SBUJK)
e) Fotocopy - Sertifikat Kompetensi dan Kualifikasi Perusahaan dari KADIN atau ARDIN.
f) Fotocopy - Surat Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
g) Fotocopy - Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) dari Dirjen Pajak.
h) Fotocopy - Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
i) Fotocopy - Bukti tanda terima penyampaian Surat Pajak Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) tahun
terakhir.
j) Fotocopy - Surat Setoran Pajak (SSP) PPh Pasal 29 atau Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sekurang-
kurangnya 3 (tiga) bulan terakhir.
k) Fotocopy - Perjanjian kerjasama operasi/kemitraan yang memuat representasi persekutuan dan
pihak yang mewakili persekutuan (dalam hal calon Penyedia Barang/Jasa berbentuk persekutuan
usaha atau partnership).
l) Fotocopy - Surat Perjanjian Konsorsium jika penawaran harga melakukan konsorsium.
m) Surat Pakta Integritas yang ditandatangani oleh Direktur/Pimpinan Perusahaan (contoh pada
lampiran 1)
n) Daftar susunan pemilikan modal dan susunan pengurus yang ditandatangani oleh Direktur /
Pimpinan Perusahaan (contoh pada lampiran 2).
o) Surat Pernyataan Kebenaran Dokumen yang ditandatangani oleh Direktur/Pimpinan Perusahaan
(contoh pada lampiran 3).
p) Surat Pernyataan Tidak Keberatan Pelelangan Batal yang ditandatangani oleh Direktur/Pimpinan
Perusahaan (contoh pada lampiran 4).
q) Surat Pernyataan Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut atau tidak dinyatakan pailit,
kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau Direksi yang bertindak untuk dan atas nama
perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana, tidak dalam sengketa maupun menjalani
sanksi di lingkungan PT PLN (Persero) dan tidak masuk dalam daftar Penyedia Barang/Jasa yang
terkena daftar hitam (blacklist) yang ditandatangani oleh Direktur/Pimpinan Perusahaan (contoh
pada lampiran 5).
r) Surat Kuasa bermaterai cukup dari penanggung jawab/direktur/pimpinan perusahaan kepada yang
dikuasakan dalam hal surat penawaran ditandatangani oleh penerima kuasa bertanggal, bermaterai
Rp. 6.000,- dan cap perusahaan.
2) Teknis :
a) Daftar pengalaman pekerjaan yang pernah dan atau sedang dilakukan minimal 2 tahun pada
kategori pekerjaan yang sejenis atau setara yang ditandatangani oleh Direktur/Pimpinan
Perusahaan.
b) Surat Dukungan dari pabrikan atau vendor atau agen atau distributor (berlokasi di dalam maupun
luar negeri) dan memiliki kemampuan telusur (traceability) yang jelas terhadap barang yang
disuplay.
3) Keuangan :
a) Fotocopy - Neraca Perusahaan terakhir tahun 2015 atau 2014 yang telah diaudit oleh Akuntan
Publik. Untuk neraca yang sedang dalam proses audit dapat melampirkan surat keterangan dari
auditor (Asli) dan melampirkan copy neraca tahun terakhir yang telah di audit.
b) Surat Keterangan Dukungan Keuangan dari Bank dengan Nilai nominal minimal sebesar 5% (lima
persen) dari nilai penawaran.
c) Surat Referensi dari Bank.
9. Persyaratan SAMPUL DUA;
a. Sampul Dua berisi data penawaran harga dan pada sampulnya ditulis “Penawaran Harga” dilengkapi nama
dan alamat pengirim, tertutup/dilem, tidak tembus baca.
Contoh Sampul Dua :
Penawaran
Harga
Nama
dan
Alamat Pengirim
e) Surat penawaran harus diketik rapi diatas kertas surat berkop perusahaan yang bersangkutan,
bermaterai cukup, bertanggal, ditandatangani oleh Direktur/Pimpinan Perusahaan atau yang
dikuasakan dan dicap perusahaan.
f) Jika yang menandatangani bukan direktur, maka harus disertakan Surat Kuasa yang bermaterai
cukup, bertanggal, ditandatangani dan bercap perusahaan.
g) Masa berlakunya Surat Penawaran harga adalah minimum 30 (Tiga Puluh) hari kalender terhitung
sejak tanggal Pembukaan Surat Penawaran.
h) Waktu pelaksanaan untuk pekerjaan ini mengikat sampai dengan 90 (Sembilan Puluh) hari kalender
terhitung mulai sejak ditandatanganinya Surat Perjanjian/Kontrak.
2) Rincian Anggaran dan Biaya (RAB);
a) Rincian anggaran biaya (RAB) dibuat dalam rangkap 2 (dua), 1 (satu) asli bermaterai Rp 6.000,- dan 1
(satu) lainnya copyan.
b) RAB mengacu pada Bill Of Quantity (lihat lampiran 8)
c) Harga yang ditawarkan adalah loko PT PLN (Persero) Area Manokwari atau lokasi yang
ditetapkan.
d) RAB harus jelas dan yang tertera dalam angka harus sama dengan yang tertera dalam huruf, jika
tidak sama maka yang dipakai adalah yang sesuai dengan huruf.
e) RAB harus diketik rapi diatas kertas surat berkop perusahaan yang bersangkutan, bermaterai cukup,
bertanggal, ditandatangani oleh Direktur/Pimpinan Perusahaan atau yang dikuasakan dan dicap
perusahaan.
f) Jika yang menandatangani bukan direktur, maka harus disertakan Surat Kuasa yang bermaterai
cukup, bertanggal, ditandatangani dan bercap perusahaan.
3) Jaminan Penawaran; dengan Nilai nominal minimal sebesar 1% (satu persen) dari nilai total penawaran
dan masa berlaku jaminan penawaran sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah masa
berlaku penawaran atau minimum 60 (sembilan puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal
Pembukaan Surat Penawaran. Jaminan penawaran yang disampaikan harus disertai Surat Keterangan
Klarifikasi Penjaminan dari Pihak Penjamin. Ketentuan jaminan penawaran dapat dilihat lebih jelas pada
BAB IV pasal 25.
10. Sampul Satu dan Sampul Dua diatas dimasukkan ke dalam satu Sampul Penutup, tertutup/dilem, tidak tembus
baca, dilengkapi nama dan alamat pengirim serta mencantumkan alamat tujuan dan nama paket pekerjaan
sebagai berikut :
- Ditujukan kepada : Pejabat Pelaksana Pengadaan
- Alamat : PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat
Jl. Ahmad Yani no.18 Jayapura
- Paket Pekerjaan : Pembangunan JTM A3CS 240 mm2 – Murni & Underbuild
- Lokasi : PLTD Sanggeng – Arfai Basecamp – Maruni (SDIC)
PT PLN (Persero) Area Manokwari.
- No. Dok. Lelang RKS : 072.RKS/DAN.01.03/WP2B/2015
- Tanggal : 12 Agustus 2015
- Jenis dokumen : Dokumen Penawaran
- Sifat : Rahasia
11. Penawaran bersifat rahasia dan dimasukkan oleh Calon Penyedia Barang/Jasa yang bersangkutan ke dalam tempat
yang telah disediakan oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan.
12. Dokumen Penawaran wajib disampaikan pada waktu yang telah ditentukan.
13. Dalam hal Dokumen Penawaran diterima melalui PT POS atau jasa pengiriman, pada Sampul luarnya diberi catatan
tanggal dan jam penerimaan oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan.
14. Dokumen Penawaran yang diterima setelah batas akhir pemasukan dokumen penawaran, tidak diikutsertakan dan
akan diberitahukan kepada Calon Penyedia Barang/Jasa untuk diambil kembali.
BAB IV
JAMINAN-JAMINAN
Pasal 25
KETENTUAN JAMINAN PENAWARAN
1. Khusus untuk jaminan penawaran, dapat diterbitkan oleh Bank Umum (kecuali Bank CIMB NIAGA), Lembaga
Pembiayaan Eksport Indonesia atau Perusahaan Asuransi yang mempunyai program Surety Bond dan dinyatakan
lulus atau diakui oleh Direksi PT PLN (Persero).
Adapun Perusahaan Asuransi yang mempunyai program Surety Bond dan dinyatakan lulus atau diakui oleh Direksi
PT PLN (Persero) berdasarkan Surat PT PLN (Persero) Kantor Pusat nomor 2058/548/DIR/2014 tanggal 15 April
2014 diantaranya adalah :
BATASAN NILAI
KLASIFIKASI NAMA PERUSAHAAN
KONTRAK
I PT. ASURANSI KREDIT INDONESIA (ASKRINDO) Semua Nilai
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk
PT. ASURANSI TUGU KRESNA PRATAMA
PT. ASURANSI UMUM VIDEI
PT. ASURANSI CENTRAL ASIA
PT. ASURANSI JASA INDONESIA (PERSERO)
PT. ASURANSI MEGA PRATAMA
PT. ASURANSI JASA RAHARJA PUTERA
II PT. ASURANSI PAROLAMAS s/d Rp 200 Milyar
PT. ASURANSI WAHANA TATA
PT. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA, Tbk
PT. BOSOWA ASURANSI
PT. ASURANSI INTRA ASIA
PT. ASURANSI RAYA
III PT. ASURANSI BINAGRIYA UPAKARA s/d Rp 100 Milyar
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA, Tbk
2. Format bank garansi sesuai dengan format yang diterbitkan oleh PLN.
3. Nilai Jaminan Penawaran ditetapkan nominal minimal sebesar 1 % (satu persen) dari nilai penawaran.
4. Besarnya nilai jaminan dicantumkan dalam angka dan huruf.
5. Tercantum nama Pengguna Barang/Jasa yang menerima jaminan.
6. Masa berlaku jaminan penawaran sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah masa berlaku
penawaran atau minimum 60 (enam puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal Pembukaan Surat Penawaran.
7. Jaminan penawaran yang disampaikan harus disertai Surat Keterangan Klarifikasi Penjaminan dari Pihak
Penjamin.
8. Jaminan Penawaran akan dikembalikan kepada Calon Penyedia Barang/Jasa setelah dikeluarkan Surat Penunjukan
Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ), kecuali :
a. Untuk Pemenang Pengadaan ditukar dengan Surat Jaminan Pelaksanaan pada saat akan menandatangani
Perjanjian/Kontrak.
b. Untuk Calon Pemenang urutan kedua dan seterusnya akan dikembalikan setelah Perjanjian/Kontrak
ditandatangani oleh Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk.
9. Dalam hal masa berlaku Jaminan Penawaran diperkirakan berakhir sebelum Pengumuman Pemenang, maka paling
lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum berakhirnya masa berlaku Jaminan Penawaran tersebut, Pejabat Pelaksana
Pengadaan PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat dapat meminta calon Penyedia Barang/Jasa untuk
memperpanjang Jaminan Penawaran. Dalam hal calon Penyedia Barang/Jasa tidak bersedia memperpanjang
Jaminan Penawaran setelah diminta oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan
Papua Barat maka calon Penyedia Barang/Jasa dianggap mengundurkan diri dan Jaminan Penawaran
dikembalikan.
10. Dalam hal calon Penyedia Barang/Jasa yang telah diumumkan sebagai calon Pemenang tidak bersedia
memperpanjang Jaminan Penawaran sampai dengan penandatanganan Perjanjian/Kontrak, maka calon Penyedia
Barang/Jasa tersebut dianggap mengundurkan diri dan Jaminan Penawaran dicairkan dan menjadi milik PLN.
11. Dalam hal calon Penyedia Barang/Jasa mengundurkan diri pada masa penawarannya masih berlaku atau sampai
dengan Perjanjian/Kontrak ditandatangani, maka Jaminan Penawaran dicairkan dan menjadi milik PLN.
12. Jaminan Pelaksanaan harus diserahkan ke Pejabat Pelaksana Pengadaan PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan
Papua Barat sebelum penandatanganan Perjanjian/Kontrak, dan dalam hal calon Penyedia Barang/Jasa tidak
bersedia menyerahkan Jaminan Pelaksanaan sebelum penandatanganan Perjanjian/Kontrak maka calon Penyedia
Barang/Jasa dianggap mengundurkan diri serta Jaminan Penawaran dicairkan dan menjadi milik PLN.
13. Persyaratan klaim jaminan, sesuai dengan yang tercantum didalam surat jaminan.
14. Jaminan Penawaran tidak dipersyaratkan untuk Nilai Penawaran pekerjaan sampai dengan Rp 500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah).
Pasal 26
KETENTUAN JAMINAN PELAKSANAAN
1. Khusus untuk Jaminan Pelaksanaan atau Bank Garansi diterbitkan oleh Bank Umum yang telah dinyatakan lulus
oleh Direksi PLN kecuali Bank CIMB NIAGA (sesuai Surat Pemberitahuan dari PLN Pusat no.3333/041/DIR/2013
tanggal 13 Mei 2013).
2. Format bank garansi sesuai dengan format yang diterbitkan oleh PLN.
3. Jaminan Pelaksanaan pada prinsipnya untuk menjamin unjuk kerja (performance) dari Barang/Jasa yang
diperjanjikan.
4. Jaminan Pelaksanaan harus dicantumkan didalam Perjanjian/Kontrak.
5. Jaminan Pelaksanaan minimal sebesar 5% (lima persen) dari Nilai Perjanjian/Kontrak, yang dikenakan pada saat
penandatanganan Perjanjian/Kontrak dan diserahkan ke Pengguna barang/jasa PT PLN (Persero) Wilayah Papua
dan Papua Barat.
6. Besarnya nilai jaminan dicantumkan dalam angka dan huruf.
7. Tercantum nama Pengguna Barang/Jasa yang menerima jaminan.
8. Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sekurang-kurangnya sejak tanggal penandatanganan Perjanjian/Kontrak
sampai dengan 30 (tiga puluh) hari kalender setelah masa pelaksanaan Perjanjian/Kontrak berakhir (Serah
Terima Pekerjaan Akhir atau Final Acceptance Certificate atau setelah melewati masa garansi pekerjaan).
9. Jaminan pelaksanaan yang disampaikan harus disertai Surat Keterangan Klarifikasi Penjaminan dari Pihak
Penjamin.
10. Jaminan Pelaksanaan diserahkan minimal pada saat Perjanjian/Kontrak ditandatangani dan dapat dikembalikan
setelah Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Akhir atau Final Acceptance Certificate (FAC) atau setelah melewati
masa garansi pekerjaan.
11. Dalam hal calon Penyedia Barang/Jasa tidak bersedia menyerahkan Jaminan Pelaksanaan sebelum
penandatanganan Perjanjian/Kontrak maka calon Penyedia Barang/Jasa dianggap mengundurkan diri serta
Jaminan Penawaran dicairkan dan menjadi milik PLN.
12. Pada saat jaminan pelaksanaan diterima oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan maka jaminan penawaran yang
bersangkutan akan segera dikembalikan.
13. Jaminan Pelaksanaan bersifat tanpa syarat (unconditional) dan tidak dapat dialihkan (non-transferable).
14. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan menjadi milik PLN apabila Penyedia Barang/Jasa melakukan wanprestasi dan
dilakukan pemutusan Perjanjian/Kontrak.
15. Dalam hal terjadi perpanjangan waktu penyelesaian Pekerjaan atas dasar kesepakatan kedua belah pihak yang
dituangkan dalam Amandemen/Adendum Kontrak maka Penyedia Barang/Jasa wajib memperpanjang masa
berlaku jaminan pelaksanaan sekurang-kurangnya sejak tanggal penandatanganan Amandemen/Adendum
Kontrak sampai dengan 30 (tiga puluh) hari kalender setelah masa pelaksanaan Amandemen/Adendum Kontrak
berakhir (Serah Terima Pekerjaan Akhir atau Final Acceptance Certificate atau setelah melewati masa garansi
pekerjaan).
16. Dalam hal terjadi pekerjaan tambah yang mengakibatkan perubahan nilai kontrak atas dasar kesepakatan kedua
belah pihak yang dituangkan dalam Amandemen/Adendum Kontrak maka Penyedia Barang/Jasa wajib
memperpanjang masa berlaku jaminan pelaksanaan sekurang-kurangnya sejak tanggal penandatanganan
Amandemen/Adendum Kontrak sampai dengan 30 (tiga puluh) hari kalender setelah masa pelaksanaan
Amandemen/Adendum Kontrak berakhir (Serah Terima Pekerjaan Akhir atau Final Acceptance Certificate atau
setelah melewati masa garansi pekerjaan) begitu juga dengan nilai nominal jaminan pelaksanaan.
17. Dalam hal Penyedia Barang/Jasa tidak bersedia memperpanjang Jaminan Pelaksanaan setelah diminta oleh PT PLN
(Persero) maka Penyedia Barang/Jasa dianggap mengundurkan diri dan Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan
menjadi milik PLN.
18. Dalam hal Penyedia Barang/Jasa mengundurkan diri pada masa Perjanjian/Kontrak masih berlaku maka Jaminan
Pelaksanaan dicairkan dan menjadi milik PLN.
19. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan menjadi milik PLN dalam hal :
a. Penyedia Barang/Jasa melakukan wanprestasi dan dilakukan pemutusan Perjanjian/Kontrak.
b. Penyedia Barang/Jasa mengundurkan diri pada masa Perjanjian/Kontrak atau Amandemen/Adendum Kontrak
masih berlaku.
c. Penyedia Barang/Jasa tidak bersedia memperpanjang Jaminan Pelaksanaan setelah diminta oleh PT PLN
(Persero) maka Penyedia Barang/Jasa dianggap mengundurkan diri.
20. Persyaratan klaim jaminan, sesuai dengan yang tercantum didalam surat jaminan.
21. Jaminan Pelaksanaan tidak dipersyaratkan untuk Nilai Perjanjian/Kontrak pekerjaan sampai dengan Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
BAB V
SYARAT TEKNIS
Pasal 27
WORKSHOP DAN PERALATAN KERJA
1. Penyedia Barang/Jasa memiliki kemampuan menyediakan Workshop dan Peralatan Kerja yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
2. Alat-alat kerja yang dalam penilaian Direksi Pekerjaan perlu ditambah atau diganti harus segera dipenuhi atas
permintaan tertulis dari Direksi pekerjaan.
Pasal 28
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3), INSTALASI DAN UMUM
1. Penyedia Barang/Jasa wajib mengikuti Peraturan Pemerintah tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),
Keselamatan Instalasi dan Keselamatan Umum yang berlaku di lokasi pekerjaan milik PLN.
2. Penyedia Barang/Jasa bertanggungjawab atas segala kejadian kecelakaan kerja karyawannya dalam pelaksanaan
pekerjaan akibat kelalaian atau kesalahan pekerja tersebut. Kecelakaan yang terjadi harus dilaporkan kepada
Direksi Pekerjaan.
3. Penyedia Barang/Jasa wajib turut menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan sekitar lokasi pekerjaan.
4. Penyedia Barang/Jasa tidak dibenarkan membuat keonaran/kekacauan dan atau terlibat narkoba dan lain-lain,
dan yang tidak berhubungan dengan kontrak kerja.
5. Penyedia Barang/Jasa tidak dibenarkan melakukan kegiatan lain yang bukan menjadi bagian kontrak kerja dan
atau tanpa perintah pejabat yang berwenang.
6. Apabila Penyedia Barang/Jasa melihat hal-hal yang berbahaya dan atau berpotensi menimbulkan bahaya di lokasi
pekerjaan, diwajibkan melaporkan kepada pemberi tugas/direksi pekerjaan.
7. Penyedia Barang/Jasa bertanggungjawab untuk menjaga keselamatan pekerjanya dan apabila petugas atau
pekerjanya mengalami kecelakaan didalam melaksanakan pekerjaan, maka diwajibkan melapor ke instansi yang
berwenang dan tembusan kepada pemberi tugas/direksi pekerjaan.
8. Penyedia Barang/Jasa diharuskan menjaga kebersihan lingkungan tempat kerja dan sekitarnya termasuk
peralatan/perabot.
Pasal 29
SPESIFIKASI TEKNIK
1. U M U M.
Syarat Teknik persyaratan-persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh Penyedia barang / jasa untuk
melaksanakan Pekerjaan Pembangunan Jaringan Distribusi Tegangan Menengah A3CS 240 mm2.
2. LOKASI PEKERJAAN.
PLTD Sanggeng – Arfai Basecamp – Marui (SDIC) PT PLN (Persero) Area Manokwari.
3. LINGKUP PEKERJAAN.
Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Barang / Jasa adalah :
a. Pembangunan JTM A3CS 240 mm2 – Murni & Distribusi.
- Pengadaan dan Pemasangan Material Utama/Pelengkap MDU dan Non MDU, Pekerjaan Got Kabel TM,
Pekerjaan Mekanikal/Elektrikal, Pekerjaan Gardu Bagi JTM dan Jasa Transportasi.
Material yang akan diadakan mempunyai spesifikasi keaslian barang, 100% baru dan bebas dari cacat baik yang
tampak maupun tersembunyi serta Surat Jaminan mutu barang dan hasil uji tes LMK dari Jasa Sertifikasi.
Material yang akan diadakan mempunyai spesifikasi keaslian barang, 100% baru dan bebas dari cacat baik yang
tampak maupun tersembunyi serta Surat Jaminan mutu barang dan hasil uji tes LMK dari Jasa Sertifikasi.
Mengikuti Standart Konstruksi sesuai Keputusan Direksi PT.PLN (Persero) NOMOR:606.K/DIR/2010 TANGGAL: 09
Desember 2010
4.1. Ruang Bebas (Right Of Way) dan Jarak Aman (Safety Distance)
Jarak aman adalah jarak antara bagian aktif/fase dari jaringan terhadap benda-benda disekelilingnya baik
secara mekanis atau elektromagnetis yang tidak memberikan pengaruh membahayakan. Secara rinci Jarak
aman jaringan terhadap bangunan lain dapat dilihat pada tabel 1.1
Khusus terhadap jaringan telekomunikasi, jarak aman minimal adalah 1 m baik vertikal atau horizontal. Bila
dibawah JTM terdapat JTR, jarak minimal antara JTM dengan kabel JTR dibawahnya minimal 120 cm
set konstruksi Topang tarik dengan arah berlawanan. Pada konstruksi ini terpasang 6 set isolator tarik, 3
buah isolator tumpu dan 2 buah cross arm UNP 10 x 2000.
g). Konstruksi tiang pencabangan ( Tee- Off Pole)
Konstruksi ini adalah gabungan antara konstruksi tiang penumpu dan tiang awal tanpa lightning
arrester, kabel naik, namun di tambah dengan 1 buah isolator tumpu dan 1 set Topang tarik, jika tidak
memungkinkan penggantian tiang dengan kekuatan tarik yang lebih besar.
h). Konstruksi saklar tiang (Pole Switch)
Konstruksi ini di pasang untuk maksud - maksud manuver jaringan atau pemeliharaan . Terdapat 2 jenis
saklar tiang
Pole Top Switch yang hanya berfungsi sebagai pemisah.
Pole Top Load Break Switch yang berfungsi sebagai pemutus beban.
Konstruksi ini memakai tiang dengan kekuatan tarik sekurang-kurangnya 350 daN. Semua BKT harus di
bumikan.
i). Konstruksi Pembumian.
Bagian-bagian yang harus dibumikan adalah Bagian Konduktif Terbuka konstruksi tiang untuk setiap 3
gawang dan instalasi lightning arrester. Konstruksi ini memakai penghantar pembumian jenis tembaga,
bimetal joint, penghantar alumunium dan elektroda pembumian.
j). Konstruksi tiang akhir (End Pole).
Konstruksi tiang akhir ini sebagaimana konstruksi tiang awal dengan atau tanpa kabel naik. Tiang yang di
pakai dengan kekuatan tarik sesuai penampang penghantar atau dengan kekuatan tarik lebih kecil di
tambah konstruksi topang tarik.
k). Konstruksi penopang tiang
Terdapat 3 macam konstruksi penopang tiang yang dipakai :
- Topang tarik ( Down Guy Wire / Trekskur)
- Topang tekan (Strut Pole / Drukskur)
- Kontramast (Span Guy Wire)
Gbr I.2.2 Konstruksi tiang Sudut Kecil dengan sudut 15° s/d 30°
Gbr I.2.3 Konstruksi tiang sudut besar dengan sudut lintasan 30°- 60°
Gbr I.2.4 Konstruksi tiang sudut besar dengan sudut lintasan 60°- 90° dan kelengkapannya
Instalasi Final
1). Setelah penarikan penghantar selesai, segera ikat penghantar pada strain-clamp isolator tarik ujung
dan awal.
2). Ikat penghantar pada masing-masing isolator tumpu sesuai posisi tiang (lurus atau sudut)
3). Periksa ulang hasil instalasi – kuat tarik yang dipersyaratkan, lendutan, ikatan penghantar penghantar
pada isolator dan pengukuran tahanan isolasi hasil konstruksi penghantar penghantar.
6. PENYELESAIAN AKHIR.
Setelah tahapan konstruksi pemasangan JTM selesai, maka dilanjutkan dengan uji teknis dan komisioning sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, untuk kemudian diterbitkan Sertifikat Laik Operasi (SLO) oleh Badan yang
berwenang.
SPESIFIKASI TEKNIK
PEKERJAAN GARDU BAGI JTM
2. PEKERJAAN PENDAHULUAN
Rencana Kerja
a. Sebelum memulai pekerjaan, Pemborong harus menyusun rencana kerja yang terperinci termasuk jadwal
pelaksanaan (Time schedule) dan diajukan kepada Pemberi Tugas / Direksi Pekerjaan selambat-lambatnya 1
(satu) minggu setelah Penunjukan Pemenang untuk disetujui dan dicetak serta cetakannya diserahkan
kepada Pemberi Tugas / Direksi Pekerjaan 3 (tiga) lembar, cetakan lainnya harus selalu terpampang di tempat
pekerjaan dan juga dilampiri Kontrak.
b. Pemborong harus melaksanakan pekerjaan, mendatangkan bahan-bahan, alat-alat, tenaga kerja sesuai
kebutuhan dan rencana kerja. Bahan-bahan yang akan digunakan harus memenuhi dengan yang ditentukan
dalam persyaratan bahan, bahan yang sudah dibeli tetapi tidak sesuai dengan persyaratan tidak boleh
digunakan dan menjadi tangungan Pemborong.
c. Rencana kerja ini akan dipakai oleh Pemberi tugas / Direksi pekerjaan sebagai dasar untuk menentukan
segala sesuatu yang berhubungan dengan kemajuan, keterlambatan, dan penyimpangan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh Pemborong.
d. Pelaksana pekerjaan / Pemborong bertanggung jawab atas kerusakan, kebakaran dan sebagainya terhadap
lingkungan setempat akibat pelaksanaan pekerjaan.
Pekerjaan Pengukuran
1. Pemborong diwajibkan melakukan pengecekan dengan mengadakan pengukuran tapak kembali secara
lengkap mengenai ukuran batas tanah, feil, dan lainnya pada saat tapak diserahkan.
2. Ketelitian merupakan syarat utama dalam pengukuran untuk setiap jenis pekerjaan.
3. Perbedaan antara keadaan lapangan dengan gambar segera dilaporkan pada Direksi pekerjaan untuk diminta
keputusannya.
4. Papan patok (bouwplank) dibuat dari kayu matoa/sekualitas, pemasangannya ditanam tidak boleh digerak-
gerakkan. Papan patok dibuat dengan tebal 2 cm lebar 20 cm, lurus, diserut rata pada bagian atasnya.
5. Pekerjaan galian dan atau pasangan baru dapat dikerjakan bila hasil pengukuran telah disetujui oleh
pengawas lapangan.
6. Alat ukur sesuai dengan kebutuhan harus disediakan di lapangan sejak dimulainya pelaksanaan pekerjaan,
setelah seluruh pelaksanaan pekerjaan selesai semua peralatan tersebut tetap menjadi milik Pemborong.
Ukuran Pokok
a. Ukuran pokok dapat dilihat pada gambar, ukuran-ukuran lainnya yang tidak tercantum dalam gambar dapat
dirundingkan dengan Pemberi tugas dan atau Direksi pekerjaan.
b. Semua ukuran pada gambar rencana adalah ukuran jadi sesudah pekerjaan penyelesaian (finishing). Bila
terdapat perbedaan ukuran gambar antara gambar utama dengan gambar detail, maka yang berlaku adalah
ukuran pada gambar detail (gambar berskala besar).
c. Bila terdapat perbedaan gambar dan RKS, maka hal-hal yang dipakai adalah hal-hal yang tercantum dalam
RKS.
d. Feil 0.000 akan ditentukan bersama di lapangan dan ukuran feil ini dinyatakan kemudian dengan tanda
tetap di sekitar lokasi pekerjaan. Pemborong wajib membuat tanda tetap ini atas persetujuan Direksi
pekerjaan dan harus dijaga selama masa pelaksanaan agar tidak mengalami perubahan.
Pekerjaan Urugan
Urugan tanah ;
a. Untuk urugan tanah harus digunakan tanah yang baik, bersih dari akar-akar pohon, sampah, rumput, bahan
organis dan sebagainya yang dapat mempengaruhi kepadatan dari urugan nantinya.
b. Bahan urugan tanah harus mendapatkan persetujuan dari Direksi pekerjaan dan harus mempunyai nilai
kandungan air yang sesuai dengan yang diperlukan untuk mencapai tingkat kepadatan yang diperlukan, kalau
perlu sebelum digunakan bahan urugan dibasahi atau dikeringkan dulu.
c. Penimbunan dilakukan lapis demi lapis dengan tebal tiap lapis 20 cm hingga mencapai kepadatan yang
merata untuk seluruh tebalnya.
Plesteran
Pekerjaan yang akan diplester harus dibersihkan dari kotoran-kotoran yang melekat, disiram air bersih sampai
jenuh, siar-siar pasangan dikorek. Permukaan beton yang akan diplester harus dibuat kasar, dibersihkan dan
dibasahi / disiram air hingga jenuh.
Pelaksanaan pekerjaan plesteran harus dilakukan dengan tenaga yang ahli dan menggunakan peralatan yang
baik sehingga didapatkan bidang-bidang permukaan yang baik, lurus, halus, rata, tegak, atau berlereng
tergantung dari profil konstruksi pasangan yang diminta.
Tebal plesteran untuk pasangan batu bataco dan beton minimum 1,5 cm dan maksimum 2,5 cm, ketebalan
plesteran 2,5 cm harus diperkuat dengan kawat anyam yang terlebih dahulu disetujui oleh Direksi pekerjaan.
Tebal plesteran untuk pasangan batu kali harus diusahakan setipis mungkin minimum 2 cm dan apabila terdapat
plesteran lebih dari 2 cm maka pelaksanaannya harus dilakukan paling sedikit 2 lapis dengan tebal tiap lapis
maksimum 2 cm.
Bidang-bidang permukaan plesteran yang kelihatan setelah kering harus diberi lapisan aci semen kecuali pada
bidang permukaan yang akan diberi bahan pelapis dinding (porselin, mozaik, dsb), pengacian plesteran
dilaksanakan setelah plesteran disiram air sampai jenuh, dilaksanakan sedemikian rupa hingga permukaan
plesteran menjadi rata, halus, dan tidak retak-retak.
Setelah selesai dilaksanakan maka plesteran sewaktu-waktu harus disiram untuk mendapatkan pengeringan
yang merata pada seluruh bidang permukaan plesteran.
5. PEKERJAAN BETON
Syarat-syarat Umum
Semua pekerjaan beton minimum harus mengikuti Peraturan PBI 1971.
Semen yang dipakai untuk seluruh pekerjaan harus sejenis dan disetujui oleh Direksi pekerjaan, semen yang
dibawa ke tempat pekerjaan harus dalam kantong tertutup dan terlindung, dalam jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan untuk pekerjaan. Penyimpanan semen harus di tempat tertutup dan terlindung terhadap segala
cuaca dan dilaksanakan dalam tempat rapat air, penumpukan harus sesuai dengan urutan pengiriman demikian
pula dengan pemakaian semen tidak diizinkan semen yang rusak atau tercampur apapun.
Bahan yang dipergunakan untuk pekerjaan ini harus disetujui oleh Direksi pekerjaan, sebelum dipergunakan
Pemborong harus memberitahukan sumber bahan yang akan dipakai.
Banyaknya air yang akan dipergunakan untuk campuran beton disesuaikan dengan kebutuhan seperti diuraikan
dalam PBI 1971 sehingga didapatkan consistensi beton yang cocok dengan fungsinya.
g.Pemborong harus membuat daftar bengkokan tulangan sesuai PBI 1971 dan diserahkan kepada
Direksi pekerjaan untuk diperiksa dan mendapat persetujuan.
h. Apabila dalam pemeriksaan tulangan yang sudah terpasang didapat ada tulangan yang tidak
sesuai dengan ukuran / dimensi atau posisi tulangan tersebut tidak sesuai dengan gambar maka
Pemborong harus segera mengganti dan merubah posisi tulangan tersebut.
i. Ganjalan-ganjalan dari tulangan (beton decking) harus baik dan rata sehingga penulangan dapat
sempurna, kuat, sehingga pada waktu pengecoran tidak rusak. Mutu beton decking harus sama
dengan mutu beton, tebalnya disesuaikan dengan tebal lapisan penutup beton.
4. Membasahi Beton dan Membongkar Bekisting
a. Setelah beton selesai dicor harus selalu dibasahi dengan ditutup goni basah / sejenis, sesudah
cukup keras (± umur 3 jam) dan untuk selanjutnya dapat disiram dengan air yang berlangsung
terus menerus hingga umur beton mencapai 28 hari setelah pengecoran terakhir. Hal ini
dilakukan untuk menjaga kestabilan kelembaban dari beton.
b. Pemborong harus mempunya tenaga khusus untuk mengerjakan pembasahan beton ini.
c. Bekisting dapat dibongkar setelah beton cukup keras dan cukup kuat, unyuk bekisting pondasi
dapat dibongkar setelah umur beton mencapai 3 hari.
d. Pembongkaran bekisting harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai merusak konstruksi
beton, jenis konstruksinya harus dipisah-pisah dan apabila konstruksi ternyata belum kuat
pembongkaran dihentikan, untuk itu pembongkaran bekisting harus disaksikan dan disetujui oleh
Direksi pekerjaan.
6. PEKERJAAN KAYU :
a. Kozen pintu, jendela, dan ventilasi dari kayu besi ukuran 5/10 diskap halus dan rata.
d. Pintu panil kayu besi, ventilasi jalusi kayu besi 2/10 dipasang miring.
e. Pemasangan pintu dilengkapi dengan engsel dan alat pengunci dengan bahan kwalitas bagus atas
persetujuan Direksi pekerjaan.
7. PEKERJAAN PAGAR :
a. Pekerjaan konstruksi besi/baja pada pekerjaan ini adalah :
Pagar BRC lengkap tiang ( Luas Lahan 6 x 10 )
Pintu BRC 2 x 1,5
b. Bahan konstruksi baja ini sesuai dengan yang tercantum dalam RAB dokumen dan atau sesuai petunjuk
Direksi pekerjaan.
c. Semua bahan konstruksi besi yang digunakan dalam pekerjaan ini harus bahan yang baru dan berkwalitas
baik, tidak boleh menggunakan bahan bekas pakai. Batang profil harus bebas dari karat, lubang-lubang,
bengkokan, puntiran, dan cacat serta perubahan bentuk lainnya.
d. Batang besi disediakan sesuai penampang, bentuk, tebal, ukuran, berat, dan detail-detail lainnya sesuai RAB.
1. Cara Pelaksanaan
Syarat-syarat pelaksanaan umum ;
a. Semua detail sambungan harus dibuat dengan teliti dan dipasang dengan hati-hati untuk menghasilkan
konstruksi akhir yang diinginkan.
b. Pemborong diharuskan mengambil ukuran yang sesungguhnya di tempat pekerjaan dan tidak hanya dari
gambar kerja untuk memasang pekerjaan pada tempatnya.
c. Sebelum sambungan / hubungan baja distel mati harus dimintakan persetujuan Direksi pekerjaan.
Konstruksi hanya dapat dipasang atau diletakkan pada tempatnya jika :
- Telah distel posisi di bawah sebelumnya.
- Alat-alat pembantu untuk pemasangannya telah tersedia.
d. Pekerjaan setelah selesai harus bebas dari puntiran-puntiran, bengkok-bengkok, dan sambungan-
sambungan yang terbuka.
9. PEKERJAAN PENGECATAN :
a. Pekerjaan kayu (Pek, Kosen & Pintu) harus di cat dengan cat meny baru di cat dengan cat kilat kayu minimal
2x pulasan dan yang mempunyai kwalitas baik.
b. Semua pekerjaan tangki induk ; Rangka, dinding (tangki induk) & kuda-kuda (tangki harian) bagian
luar/dalam harus di cat meny minimal 2x pulasan.
c. Sebelum pengecatan agar permukaan baja yang akan dicat terlebih dahulu dibersihkan dari karat-karat,
kerak-kerak, minyak, gemuk, debu, dan kotoran lain yang melekat digosok dengan sikat baja kemudian dilap
sampai bersih.
d. Cat meny besi yang digunakan adalah yang berkualitas baik penggunaannya terlebih dahulu atas persetujuan
Direksi pekerjaan baru bisa dipakai.
e. Untuk cat akhir permukaan baja dicat 2x pulasan hingga merata, 2x lapis cat Dulux Undercoat A 543-101 atau
2x lapis Synthetic super gloss A 365, atau cat sekualitas.
f. Permukaan plesteran dinding tembok dicat dengan cat tembok jenis cat kwalitas baik atas persetujuan
Direksi pekerjaan 3x pulasan hingga kelihatan halus dan merata, sebelum dicat permukaan plesteran dinding
tembok dibersihkan dari debu dan kotoran lain yang melekat.
g. Warna cat tembok dan baja akan ditentukan kemudian.
Pasal 30
PENERIMAAN, PEMERIKSAAN, DAN PENGIRIMAN
1. Material/sparepart yang diadakan oleh penyedia barang/jasa harus dilengkapi dokumen pendukung (copy
kontrak, data material, dokumen asal-usul barang, Surat Jaminan/Garansi Pekerjaan dan lainnya sesuai yang
dipersyaratkan).
2. Penyedia barang/jasa harus memberitahukan ke Direksi Pekerjaan paling lambat 1 (satu) minggu sebelum
melaksanakan pengiriman Material Distribusi Utama dari pabrikan ke lokasi Penyedia barang/jasa.
3. Selama proses perbaikan ataupun dalam Pembangunan Jaringan Distribusi JTM A3CS 240 mm2 agar
didokumentasikan dan dibuatkan laporan hasil pelaksanaan pekerjaan.
4. Penyedia barang/jasa harus memberitahukan ke Panitia pemeriksa atau Direksi Pekerjaan paling lambat 1 (satu)
minggu sebelum kedatangan Material Distribusi Utama dari pabrikan ke lokasi atau gudang PLN untuk dilakukan
pemeriksaan barang oleh panitia pemeriksa bersama wakil Penyedia barang/jasa yang selanjutnya hasil
pemeriksaan barang akan dituangkan kedalam Berita Acara Pemeriksaan Barang yang ditandatangani oleh Tim
Pemeriksa, Penyedia barang/jasa dan diketahui oleh Manajer Unit PLN setempat.
5. Sebelum pekerjaan diserahterimakan maka panitia pemeriksa atau orang yang ditunjuk oleh Pengguna
barang/jasa PLN WP2B akan melakukan pemeriksaan atau Comissioning Test bersama dengan penyedia
barang/jasa atas kondisi atau hasil pelaksanaan pekerjaan yang selanjutnya dituangkan dalam Berita Acara
pemeriksaan dan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang ditandatangani oleh Tim pemeriksa, Penyedia
Barang/jasa dan diketahui oleh Manajer Unit PLN penerima barang.
6. Jika terdapat material/sparepart yang di adakan tidak sesuai dengan yang ada di dalam Perjanjian/kontrak atau
nama dan nomor material sama namun material/spare part lain atau tidak sesuai yang dibutuhkan maka pihak
Penyedia Barang/jasa wajib mengganti material tersebut sesuai yang diperlukan atau material yang diadakan
harus mampu pasang.
7. Material / Barang milik PLN yang akan dikirim harus dikemas/dibungkus/dipacking dengan baik khususnya yang
berbentuk besi/logam agar tidak terjadi korosif pada permukaan material agar dimasukkan kedalam plastik dan di
packing dengan kayu atau dus dan material tersebut harus safety dari benturan benda keras dan air selama dalam
pengiriman. Pada bagian luar kemasan agar dicantumkan data tentang material tersebut yang tak mudah
dihapus/hilang, antara lain : Jenis material, Nomor kontrak, Lokasi/Tujuan Material dan Hal-hal lain yang dianggap
penting.
8. Bila terjadi keterlambatan penyerahan material pengganti dan atau kelengkapan barang maka penyerahan barang
dianggap terlambat dan dikenakan sanksi berupa denda keterlambatan.
9. Semua biaya yang timbul akibat pemeriksaan dan penerimaan barang termasuk penggantiannya menjadi tanggung
jawab Penyedia barang/jasa.
10. Penyedia barang/jasa harus menjamin bahwa barang yang ditawarkan atau diserahkan bebas dari tuntutan pihak
ketiga yang merasa sebagai pemilik barang tersebut.
11. Apabila material/barang dipasang ternyata terdapat kerusakan, disebabkan karena salah pembuatan, kesalahan
hasil pekerjaan, maka Penyedia barang/jasa diwajibkan menggantikannya dengan yang baru dan sesuai.
12. Penyedia barang/jasa wajib mengasuransikan material yang dipasok/dikirim dari segala risiko sesuai dengan
aturan dan ketentuan yang berlaku.
Pasal 31
PENGUJIAN
Untuk pekerjaan yang telah dilaksanakan, Direksi Pekerjaan akan mengadakan pengujian dan pemeriksaan (bila
dianggap perlu) sebagai berikut :
1. Pemeriksaan fisik material secara visual.
2. Pemeriksaan fisik pekerjaan.
Hasil pengujian/pemeriksaan dituangkan dalam Berita Acara yang ditandatangani oleh Penyedia Barang/jasa dan
petugas penguji dari PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat. Biaya untuk pengujian sepenuhnya ditanggung
oleh Penyedia Barang/jasa.
Pasal 32
PENDAYAGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI
BAB VI
SURAT PERJANJIAN/KONTRAK
Pasal 33
JENIS SURAT PERJANJIAN/KONTRAK
Pasal 34
SYARAT-SYARAT SURAT PERJANJIAN/KONTRAK
i. Asuransi
j. Perpajakan
k. Tata Cara Pembayaran
l. Harga
m. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
n. Pengawasan/Pemeriksaan Pekerjaan
o. Sanksi/Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan
p. Keadaan kahar (force majeur)
q. Itikad Baik (Good Faith)
r. Pemutusan Perjanjian/Kontrak
s. Penyelesaian Perselisihan
t. Bahasa dan Hukum
u. Perpajakan
v. Korespondensi
w. Garansi Pekerjaan
x. Klaim
6. Ketentuan khusus yang dapat dituangkan dalam Surat Perjanjian/Kontrak diantaranya namun tidak terbatas pada :
a. Standar Barang/Jasa sesuai spesifikasi teknis
b. Pengepakan (Packaging)
c. Pengiriman
d. Transportasi
e. Pemeriksaan dan Pengujian
f. Layanan Tambahan (After Sales Service)
Pasal 35
PENANDATANGANAN SURAT PERJANJIAN/KONTRAK
Pasal 36
ADENDUM/AMANDEMEN SURAT PERJANJIAN/KONTRAK
4) Penyesuaian harga dapat diberlakukan untuk harga satuan dan/atau harga Perjanjian/Kontrak kecuali
komponen risiko, overhead dan keuntungan sebagaimana tercantum dalam penawaran.
5) Penyesuaian harga satuan diberlakukan sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam
Perjanjian/Kontrak atau Addendum/Amandemen. Bagian Perjanjian/Kontrak atau pekerjaan yang
terlambat dilaksanakan karena kesalahan Penyedia Barang/jasa, penyesuaian harga satuan dan nilai
Perjanjian/Kontrak menggunakan indeks harga sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan pada
Perjanjian/Kontrak awal.
6) Penyesuaian harga satuan bagi komponen pekerjaan yang berasal dari luar negeri dan dibayar dengan
valuta asing menggunakan indeks penyesuaian harga dari negara asal barang tersebut.
7) Rumusan penyesuaian harga satuan dan nilai Perjanjian/kontrak berdasarkan Surat Edaran Direksi PT PLN
(Persero) nomor 0003.E/DIR/2014 tanggal 18 Juni 2014 beserta perubahannya.
6. Prosedur pembuatan Addendum/Amandemen/Memorandum Perjanjian/Kontrak dilakukan sebagai berikut :
a. Pengguna Barang/Jasa segera memberikan perintah tertulis kepada Penyedia Barang/Jasa untuk melaksanakan
perubahan Perjanjian/Kontrak, atau Penyedia Barang/Jasa mengusulkan perubahan Perjanjian/Kontrak;
b. Penyedia Barang/Jasa harus memberikan tanggapan atas perintah perubahan dari Pengguna Barang/Jasa dan
mengusulkan perubahan harga (bila ada) selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari. Pengguna
Barang/Jasa harus memberikan tanggapan atas usulan perubahan Perjanjian/Kontrak dari Penyedia
Barang/Jasa selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari;
c. Atas usulan perubahan Perjanjian/Kontrak, dilakukan negosiasi teknis dan harga dan dibuat berita acara hasil
negosiasi;
d. Berdasarkan berita acara hasil negosiasi dibuat Addendum/Amandemen Perjanjian/Kontrak.
Pasal 37
SYARAT PEMBAYARAN
4. Penahanan pembayaran ;
Pengguna Barang/Jasa atau Direksi Pekerjaan dapat menahan atau membatalkan sebagian atau keseluruhan
pembayaran dalam hal ini kegagalan Rekanan memenuhi persyaratan-persyaratan dalam kontrak.
Pasal 38
KENAIKAN HARGA
1. Rekanan tidak berhak mengajukan claim kenaikan harga kepada Pemberi Tugas sebagai akibat kenaikan harga
material, bahan, upah tenaga kerja, bahan bakar dan lain sebagainya.
2. Rekanan dalam mengajukan Penawaran Harga dianggap sudah memperhitungkan faktor-faktor tersebut diatas.
Pasal 39
KERJA TAMBAH KURANG
1. Jika dalam pelaksanaan ternyata diperlukan pekerjaan tambah/kurang, rekanan dapat melaksanakan pekerjaan
tambah/kurang tersebut setelah ada persetujuan dan perintah tertulis dari Pemberi Tugas.
2. Sebagai dasar perhitungan akan diambil harga satuan yang ada dalam surat penawaran, jika pekerjaan tambah
tersebut belum ada harga satuannya di dalam surat penawaran, maka rekanan harus menggajukan penawaran
harga kepada Pengguna Barang melalui Direksi Pekerjaan.
3. Harga Penawaran akan dievaluasi dan dilakukan Negosiasi Harga, Hasil Negosiasi tersebut akan dituangkan dalam
suatu Berita Acara Hasil Negosiasi Harga.
4. Pemberi Tugas akan menetapkan harga satuan berdasarkan Berita Acara Hasil Negosiasi Harga.
Pasal 40
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Perselisihan pendapat yang timbul dalam rangka pelaksanaan perjanjian/kontrak, maka kedua belah pihak sepakat
untuk menyelesaikan secara musyawarah.
2. Apabila penyelesaian perselisihan pendapat tidak dapat diselesaikan dengan cara musyawarah maupun Panitia
Abitrase, maka Para pihak sepakat untuk menyerahkan penyelesaiannya kepada Pengadilan, dengan tempat
kedudukan di Pengadilan Negeri Jayapura.
Pasal 41
SERAH TERIMA PEKERJAAN DAN PENUTUPAN PERJANJIAN/KONTRAK
g. Setelah masa pemeliharaan/garansi berakhir, Penyedia Barang/Jasa mengajukan permintaan secara tertulis
kepada pengguna Barang/Jasa untuk penyerahan akhir pekerjaan Tahap II (Kedua).
h. Pengguna barang/Jasa menerima penyerahan akhir pekerjaan Tahap II (Kedua) setelah Penyedia Barang/Jasa
melaksanakan semua kewajibannya selama masa pemeliharaan/garansi dengan baik dan Pengguna
Barang/jasa wajib melakukan pembayaran sisa nilai Perjanjian/Kontrak yang belum dibayar sebesar 5% (lima
persen) dan mengembalikan Jaminan Pelaksanaan ke Penyedia Barang/jasa.
i. Apabila Penyedia Barang/Jasa tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan/garansi sebagaimana mestinya
maka Pengguna Barang/Jasa berhak mencairkan Jaminan Pelaksanaan dan tidak membayar sisa nilai
Perjanjian/kontrak.
j. Apabila nilai penggantian material/jasa selama masa pemeliharaan/garansi lebih besar daripada nilai jaminan
pelaksanaan ditambah nilai retensi 5% dari nilai perjanjian/kontrak maka selisih nilai kekurangan tersebut
akan dibebankan kepada Penyedia barang/jasa.
k. Perlengkapan dan Material Perjanjian/Kontrak.
1) Sebelum Perjanjian/Kontrak ditutup, segala macam barang dan peralatan PLN yang dipergunakan oleh
Penyedia Barang/Jasa harus dikembalikan kepada PLN.
2) Pengembalian barang dan peralatan PLN harus dibuatkan Berita Acara Penyerahan.
2. Proses Penutupan Perjanjian/Kontrak.
a. Mengkaji dan mengkonfirmasi kegiatan berdasarkan checklist penutupan Perjanjian/Kontrak.
b. Mengisi formulir penilaian kinerja Penyedia Barang/Jasa.
c. Mempersiapkan laporan kinerja Perjanjian/Kontrak final, yang dilakukan Wakil Pengguna dan Pejabat
Perencana Pengadaan, termasuk lessons learned. Laporan ini, jika dipandang perlu, dapat diberikan kepada
Penyedia Barang/Jasa untuk pembelajaran.
d. Mengeluarkan Surat Serah Terima Pekerjaan/Barang berdasarkan laporan dari Wakil Pengguna Barang/Jasa.
e. Melakukan penyelesaian keuangan.
f. Mengembalikan jaminan pelaksanaan kepada Penyedia Barang/jasa.
g. Mencatat kewajiban yang masih tersisa, seperti garansi dan memberitahukan kepada Penyedia Barang/Jasa
dan pihak internal PLN.
Pasal 42
MANAJEMEN KINERJA PENYEDIA BARANG/JASA
1. Pejabat Perencana Pengadaan dan Wakil Pengguna Barang/Jasa bertanggung jawab memantau kinerja Penyedia
Barang/Jasa dan menyiapkan Laporan Kinerja Penyedia Barang/Jasa untuk dimutakhirkan pada DPT.
2. Pengenaan Sanksi / Black List kepada Penyedia Barang/Jasa dilaksanakan berdasarkan ketentuan Sanksi/Black List
yang berlaku di PLN.
BAB VII
PENUTUP
Hal-hal yang belum tercantum dalam dokumen pelelangan ini, akan dilaksanakan menurut kelaziman, normalisasi dan
ketentuan/peraturan yang berlaku dan akan diatur dalam suatu Addendum atau dicantumkan dalam Berita Acara
Penjelasan yang akan merupakan bagian yang mengikat dan tidak terpisahkan dari dokumen ini.
Disusun Oleh ;
Disahkan Oleh :
Pengguna Barang/Jasa
PT PLN (Persero) Wilayah Papua & Papua Barat
ROBERT SITORUS
General Manager
LAMPIRAN
KOP PERUSAHAAN
PAKTA INTEGRITAS
Dalam rangka proses pelelangan yang dilaksanakan oleh PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat yaitu
Pembangunan Jaringan JTM A3CS 240 mm2, – Lokasi PLTD Sanggeng – Arfai Basecamp – Maruni (SDIC) PT PLN
(Persero) Area Manokwari, maka untuk mewujudkan Pengadaan Barang/Jasa di PLN yang efisien, efektif, kompetitif,
transparan, akuntabel, adil dan wajar maka saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya :
1. Akan mentaati peraturan tentang Pedoman Umum Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan PT PLN (Persero), dan
peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pengadaan barang/jasa.
2. Tidak akan melakukan persekongkolan/pengaturan/kerjasama/saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak
langsung diantara Pengguna Barang/Jasa, Wakil Pengguna Barang/Jasa, Pejabat Perencana Pengadaan, Pejabat
Pelaksana Pengadaan, Value For Money Committee, pihak lain di internal PLN yang terkait dan para Calon
Penyedia Barang/Jasa lain untuk mencegah dan menghindari terjadinya persaingan tidak sehat.
3. Menerima dan bertanggungjawab atas segala keputusan yang ditetapkan sesuai dengan kesepakatan para pihak.
4. Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan (conflict of interest) para pihak yang terkait
dalam proses Pengadaan Barang/Jasa, baik langsung maupun tidak langsung, yang merugikan kepentingan
Pengguna Barang/Jasa PT PLN (Persero).
5. Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang dan/atau kolusi dengan tujuan untuk keuntungan
pribadi, golongan atau pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung merugikan Perusahaan.
6. Tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikan untuk memberi atau menerima hadiah, imbalan
berupa apa saja kepada siapapun yang diketahui atau patut dapat diduga berkaitan dengan Pengadaan
Barang/Jasa.
7. Apabila saya melanggar hal-hal yang telah saya nyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, saya bersedia dikenakan
sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Materai
Rp. 6.000,-
Tanda Tangan
Dan Cap
Perusahaan
(Nama Jelas)
Direktur
Catatan :
Cantumkan tanda tangan dan nama wakil sah penyedia barang/jasa perseorangan. Jika kemitraan maka cantumkan
tandatangan dan nama setiap anggota kemitraan.
KOP PERUSAHAAN
1. Komisaris
No. Nama No. KTP Jabatan dalam perusahaan
1. ......................................... ................................. ....................................................
2. ......................................... ................................. ....................................................
3. ......................................... ................................. ....................................................
dst
Materai
Rp. 6.000,-
Tanda
Tangan
Dan Cap
Perusahaa
n
(Nama Jelas)
Direktur
Catatan :
Cantumkan tanda tangan dan nama wakil sah penyedia barang/jasa perseorangan. Jika kemitraan maka cantumkan
tandatangan dan nama setiap anggota kemitraan.
KOP PERUSAHAAN
Dalam rangka proses pelelangan yang dilaksanakan oleh PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat yaitu
Pembangunan Jaringan JTM A3CS 240 mm2, – Lokasi PLTD Sanggeng – Arfai Basecamp – Maruni (SDIC) PT PLN
(Persero) Area Manokwari.
Nama : .................................................................................................
Jabatan : .................................................................................................
Bertindak untuk dan atas nama : PT/CV/Firma/Koperasi/Perorangan.........................................
Alamat : .................................................................................................
No. Telepon/Fax : .................................................................................................
Email : .................................................................................................
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa seluruh data yang saya berikan dalam dokumen penawaran dan dokumen
pendukung lainnya adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai hukum yang berlaku.
Apabila dikemudian hari diketahui data atau dokumen yang disampaikan tidak benar dan ada pemalsuan, maka saya
bersedia dikenakan sanksi administrasi yaitu dimasukkan dalam Daftar Hitam (black list) PLN dan tidak diperkenankan
ikut serta dalam Pengadaan Barang/Jasa di PLN dalam jangka waktu 2 (dua) tahun serta sanksi perdata dan pidana
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggungjawab.
Materai
Rp. 6.000,-
Tanda Tangan
Dan Cap
Perusahaan
(Nama Jelas)
Jabatan
KOP PERUSAHAAN
SURAT PERNYATAAN
TIDAK KEBERATAN PELELANGAN BATAL
Dalam rangka proses pelelangan yang dilaksanakan oleh PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat yaitu
Pembangunan Jaringan JTM A3CS 240 mm2, – Lokasi PLTD Sanggeng – Arfai Basecamp – Maruni (SDIC) PT PLN
(Persero) Area Manokwari.
Nama : .................................................................................................
Jabatan : .................................................................................................
Bertindak untuk dan atas nama : PT/CV/Firma/Koperasi/Perorangan.........................................
Alamat : .................................................................................................
No. Telepon/Fax : .................................................................................................
Email : .................................................................................................
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggungjawab.
Materai
Rp. 6.000,-
Tanda Tangan
Dan Cap
Perusahaan
(Nama Jelas)
Jabatan
Lampiran 5 Contoh - Surat Pernyataan Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut atau
tidak dinyatakan pailit
KOP PERUSAHAAN
SURAT PERNYATAAN
Dalam rangka proses pelelangan yang dilaksanakan oleh PT PLN (Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat yaitu
Pembangunan Jaringan JTM A3CS 240 mm2, – Lokasi PLTD Sanggeng – Arfai Basecamp – Maruni (SDIC) PT PLN
(Persero) Area Manokwari.
Nama : .................................................................................................
Jabatan : .................................................................................................
Bertindak untuk dan atas nama : PT/CV/Firma/Koperasi/Perorangan.........................................
Alamat : .................................................................................................
No. Telepon/Fax : .................................................................................................
Email : .................................................................................................
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggungjawab. Apabila dikemudian hari
data/dokumen yang disampaikan tidak benar dan ada pemalsuan, maka saya bersedia dikenakan sanksi administrasi
yaitu dimasukkan dalam Daftar Hitam (black list) PLN dan tidak diperkenankan ikut serta dalam Pengadaan Barang/Jasa
di PLN dalam jangka waktu 2 (dua) tahun serta sanksi perdata dan pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Materai
Rp. 6.000,-
Tanda Tangan
Dan Cap
Perusahaan
(Nama Jelas)
Jabatan
Di –
JAYAPURA
PT/CV/Firma...........................................
Materai
Rp. 6.000,-
Tanda Tangan
Dan Cap
Perusahaan
(Nama Jelas)
Jabatan
Bahwa kami pihak pertama (nama perusahaan ), adalah pabrikan pembuat pipa di Indonesia yang mempunyai standar
SNI dan berkompeten/mempunyai kapasitas untuk memproduksi pipa sebagai bahan baku untuk memproduksi jenins
tiang besi berstandart SPLN D3 tahun 2012, bersedia bekerja sama dengan pihak kedua (nama Perusahaan ) untuk
memenuhi kebutuhan material dan melampirkan mill certificate denga persyaratan kelas 2 PKB 41 pada SNI 07.0068 :
2007 seperti jenis baja yang digunakan, komposisi kimia dan sifat-sifat mekanis dari bahan dasar pipa baja.
(tempat, tanggal/bln/thn)
(nama PT. Pihak Pertama) (Nama PT Pihak Kedua)
BILL OF QUANTITY
PEKERJAAN PEMBANGUNAN JTM A3CS 240 MM2 - MURNI/UNDERBUILD
LOKASI : PLTD SANGGENG - ARFAI BASECAMP - MARUNI (SDIC) PT. PLN (PERSERO) AREA MANOKWARI
BILL OF QUANTITY
PEKERJAAN PEMBANGUNAN JTM A3CS 240 MM2 - MURNI/UNDERBUILD
LOKASI : PLTD SANGGENG - ARFAI BASECAMP - MARUNI (SDIC) PT. PLN (PERSERO) AREA MANOKWARI
7 Tension joint sleeve A3CS 240 MM² Bh - 75.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
8 Non-Tension joint sleeve A3CS 240 MM2 Bh 69 75.001 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
9 Tanda kilat kecil 20 kV Set 2.300 25.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
10 Penghalang Panjat Bh 2.300 50.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
11 Pondasi tiang Ttk 768 450.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
12 Pentanahan JTM Set - - Rekanan - Rekanan Rekanan
- BC 50 mm2 Mtr - 85.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
- Elektroda batang 1,5 mtr 3/4 " Bh - 800.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
- Pipa galvanise (pelindung) 1/4 inch Btg - 175.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
- Stainless steel strip Mtr - 11.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
- Stopping buckle Bh - 7.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
- Shcoen cable CU 50 mm2 Bh - 25.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
- U-Bolt Ground To Cable Clamp Bh - 130.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
13 Pembersihan lokasi / Perampalan Kms 24,60 - Rekanan - Rekanan Rekanan
BILL OF QUANTITY
PEKERJAAN PEMBANGUNAN JTM A3CS 240 MM2 - MURNI/UNDERBUILD
LOKASI : PLTD SANGGENG - ARFAI BASECAMP - MARUNI (SDIC) PT. PLN (PERSERO) AREA MANOKWARI
11 Cor lantai kerja pondasi kolom 1:3:5 M3 0,81 1.071.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
12 Cor beton 1:2:3 lantai dan rabat M3 9,82 1.216.900 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
13 Cor beton 1:2:3 got kabel M3 5,40 1.216.900 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
14 Pasangan batu tela 1:4 M3 4,03 1.002.200 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
15 Pasang pagar BRC lengkap tiang (lahan 6 x 10) M1 40,00 715.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
16 Pasangan Pintu BRC 2 x 1,5 m Unit 2,00 2.145.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
17 Plesteran 1:4 M2 80,52 - Rekanan - Rekanan Rekanan
18 Kozen kayu besi 5/10 M3 0,18 5.070.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
19 Pintu panil kayu besi, komplit engsel dan kunci Bh 2,00 2.018.250 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
20 Ventilasi jalusi kayu M2 4,00 106.600 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
21 Pasang kawat has aluminium + less M2 5,00 - Rekanan - Rekanan Rekanan
22 Pipa pvc φ" saluran air hujan plat daak atap Bh 6,00 - Rekanan - Rekanan Rekanan
23 Lampu philips XL 18 watt Ttk 3,00 120.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
24 Stop kontak Ttk 1,00 164.750 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
25 Pengadaan dan pemasangan Exhaust fan Bh 2,00 1.872.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
26 Pengadaan dan pemasangan Termostart Bh 1,00 3.627.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
27 Pengadaan dan pemasangan Contactor Bh 1,00 2.262.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
28 Pengadaan dan pemasangan Timer Bh 1,00 1.140.750 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
29 Sekring box Unit 1,00 399.750 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
30 Pemasangan sambungan listrik Ls 1,00 2.112.500 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
31 Meny kayu M2 21,04 13.650 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
32 Cat kayu M2 21,04 29.500 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
33 Cat tembok M2 75,32 14.800 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
34 Cat plat daak anti bocor M2 59,60 37.000 Rekanan Rekanan Rekanan Rekanan
35 Pembersihan akhir (finishing) Ls 1 - Rekanan - Rekanan Rekanan
VI Jasa Transportasi
1 Jasa Transportasi Jakarta - Manokwari Ls 1 - Rekanan - Rekanan Rekanan
2 Jasa Transportasi Lokal Ls 1 - Rekanan - Rekanan Rekanan
KOP PERUSAHAAN
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT
Jl. A. Yani no. 18 – Jayapura
Dengan ini menyampaikan Dokumen Aplikasi Kualifikasi untuk dapat dijadikan mitra kerja PT PLN
(Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat dan masuk dalam Daftar Penyedia Terseleksi (DPT)
sesuai peraturan yang berlaku.
PT/CV/Firma/Konsorsium...........................
Materai
Rp. 6.000,-
Tanda Tangan
Dan Cap
Perusahaan
(Nama Jelas)
Jabatan
Catatan :
1) Nama dan alamat perusahaan.
2) Nama yang mewakili perusahaan.
3) Jabatan yang mewakili perusahaan.
KOP PERUSAHAAN
Nama : ..................................................................................
Jabatan : .................................................................................. 1)
Bertindak untuk : PT/CV/Firma/Konsorsium.........................................
dan atas nama
Alamat : ..................................................................................
No. Telepon/Fax : ..................................................................................
Email : ..................................................................................
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa setelah mengetahui Pengumuman untuk Pendaftaran peserta DPT pada PT PLN
(Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat, maka dengan ini saya menyatakan berminat untuk mengikuti proses
kualifikasi sampai dengan selesai.
Kami tidak akan menuntut dan meminta ganti rugi dalam bentuk apapun atas keputusan yang diambil oleh PT PLN
(Persero) Wilayah Papua dan Papua Barat.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggungjawab.
Materai
Rp. 6.000,-
Tanda Tangan
Dan Cap
Perusahaan
(Nama Jelas)
Jabatan
Catatan :
1) Pemimpin/Direktur Utama Perusahaan atau penerima kuasa dari Direktur Utama yang nama kuasanya
tercantum dalam akta pendirian perusahaan atau perubahannya, atau kepala cabang perusahaan yang
diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik, atau pejabat yang menurut perjanjian
kerjasama adalah yang berhak mewakili perusahaan yang bekerjasama.
PAKTA INTEGRITAS
Dalam rangka mewujudkan Pengadaan Barang/Jasa di PLN yang efisien, efektif, kompetitif, transparan, akuntabel, adil
dan wajar maka saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya :
1. Akan mentaati peraturan tentang Pedoman Umum Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan PT PLN (Persero), dan
peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pengadaan barang/jasa.
2. Tidak akan melakukan persekongkolan/pengaturan/kerjasama/saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak
langsung diantara Pengguna Barang/Jasa, Wakil Pengguna Barang/Jasa, Pejabat Perencana Pengadaan, Pejabat
Pelaksana Pengadaan, Value For Money Committee, pihak lain di internal PLN yang terkait dan para Calon
Penyedia Barang/Jasa lain untuk mencegah dan menghindari terjadinya persaingan tidak sehat.
3. Menerima dan bertanggungjawab atas segala keputusan yang ditetapkan sesuai dengan kesepakatan para pihak.
4. Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan (conflict of interest) para pihak yang terkait
dalam proses Pengadaan Barang/Jasa, baik langsung maupun tidak langsung, yang merugikan kepentingan
Pengguna Barang/Jasa.
5. Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang dan/atau kolusi dengan tujuan untuk keuntungan
pribadi, golongan atau pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung merugikan Perusahaan.
6. Tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikan untuk memberi atau menerima hadiah, imbalan
berupa apa saja kepada siapapun yang diketahui atau patut dapat diduga berkaitan dengan Pengadaan
Barang/Jasa.
7. Apabila saya melanggar hal-hal yang telah saya nyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, saya bersedia dikenakan
sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Materai
Rp. 6.000,-
Tanda
Tangan
Dan Cap
Perusahaa
n
(Nama Jelas)
Direktur
Catatan :
Cantumkan tanda tangan dan nama wakil sah penyedia barang/jasa perseorangan. Jika kemitraan maka
cantumkan tandatangan dan nama setiap anggota kemitraan.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggungjawab. Apabila dikemudian hari
data/dokumen yang disampaikan tidak benar dan ada pemalsuan, maka saya bersedia dikenakan sanksi administrasi
yaitu dimasukkan dalam Daftar Hitam (black list) PLN dan tidak diperkenankan ikut serta dalam Pengadaan Barang/Jasa
di PLN dalam jangka waktu 2 (dua) tahun serta sanksi perdata dan pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Materai
Rp. 6.000,-
Tanda Tangan
Dan Cap
Perusahaan
(Nama Jelas)
Jabatan
a. Data Administrasi
b. Ijin Usaha
*) Pilih yang sesuai dan sebutkan semua izin usaha yang dimiliki
d. Pengurus
1. Komisaris (untuk PT)
No. Nama No. KTP Jabatan dalam perusahaan
1. ......................................... ................................. ....................................................
2. ......................................... ................................. ....................................................
3. ......................................... ................................. ....................................................
dst
e. Data Keuangan
2. Pajak
1. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) : ......................................................................
2. Bukti Pelunasan Pajak Tahun Terakhir : ......................................................................
(Nomor / Tanggal)
3. Laporan Bulanan PPH/PPN Tiga Bulan : ......................................................................
Terakhir (Nomor / Tanggal)
f. Data Personalia
Tenaga Ahli / Teknis yang diperlukan (prinsipnya hanya untuk jasa konstruksi)
No Nama Tgl/Bln/Thn Pendidikan Jabatan Pengalaman Profesi / Nomor Masa
Lahir Dalam Kerja Keahlian SKA/SKT Berlaku
“Proyek” (tahun) SKA/SKT
1 2 3 4 5 6 7 8
1.
2.
3.
dst
Catatan : Bila diperlukan dapat dibuat rincian tersendiri untuk setiap jenis dan bukti-bukti surat kepemilikan harus
dapat ditunjukkan pada waktu diperlukan.
No Nama Paket Bidang/ Lokasi Pemberi Tugas / Kontrak Tanggal selesai menurut
Pekerjaan Sub Bidang Pengguna
Pekerjaan Barang/Jasa
Nama Alamat Nomor Nil Kontrak BA Serah
dan & ai Terima
Telepon Tanggal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1.
2.
3.
dst
b. Modal Kerja :
Materai
Rp. 6.000,-
Tanda Tangan
Dan Cap
Perusahaan
(Nama Jelas)
Jabatan