Anda di halaman 1dari 7

PEMASANGAN SKIN TRAKSI

GI ILMU
ING
T
K

ES
H
SEKOLA

E HATAN
S T I K E S
No: Dokumen No: Revisi Halaman
C

A SA
H G
B AY
A BAN
AN IN
JARMAS
.......... ..................

STANDARD Tanggal Penetapan Ditetapkan oleh,


OPERSIONAL
Ka. Laboratorium Keperawatan
PROSEDUR
Traksi adalah Suatu pemasangan gaya tarikan pada bagian tubuh.
Traksi digunakan untuk meminimalkan spasme otot; untuk mereduksi,
mensejajarkan, dan mengimobilisasi fraktur; untuk mengurangi
deformitas, dan untuk menambah ruangan diantara kedua permukaan
PENGERTIAN
patahan tulang. Traksi harus diberikan dengan arah dan besaran yang
diinginka untuk mendapatkan efek terapeutik. Faktor-faktor yang
mengganggu keefektifan tarikan traksi harus dihilangkan (Smeltzer &
Bare, 2001 ).
1. Skin Traksi
Traksi kulit (skin traksi) adalah menarik bagian tulang yang
fraktur dengan menempelkan plaster langsung pada kulit untuk
mempertahankan bentuk, membantu menimbulkan spasme otot
pada bagian yang cedera dan biasanya digunakan untuk jangka
pendek (48 -72 jam). Traksi kulit menunjukkan dimana dorongan
tahanan diaplikasikan kepada bagian tubuh yang terkena melalui
jaringan 7 lunak.

2. Skeletal Traksi
JENIS
Traksi skeletal adalah traksi yang digunakan untuk meluruskan
tulang yang cedera dan sendi panjang untuk mempertahankan
traksi, memutuskan pins (kawat) ke dalam. Traksi ini
menunjukkan tahanan dorongan yang di aplikasikan langsung ke
skeleton melalui pins, wire atau buat yang telah dimasukkan
kedalam tulang. Untuk melakukan ini berat yang besar dapat
digunakan. Traksi skeletal digunakan untuk fraktur yang tidak
stabil, untuk mengontrol rotasi dimana berat lebih besar dari 25
kg dibutuhkan dan fraktur membutuhkan traksi jangka panjang.

1. Untuk mengurangi dan untuk immobilisasi fraktur tulang agar


terjadi pemulihan
2. Untuk mempertahankan kesejajaran tulang yang tepat.
TUJUAN 3. Untuk mencegah cidera dari jaringan lunak.
4. Untuk memperbaiki, mengurangi, atau mencegah deformitas.
5. Untuk mengurangi spaseme otot dan nyeri

1. Traksi rusell digunakan pada pasien fraktur pada plato tibia


2. Traksi buck, indikasi yang paling sering untuk jenis traksi ini
INDIKASI
adalah untuk mengistirahatkan sendi lutut pasca trauma sebelum
lutut tersebut diperiksa dan diperbaiki lebih lanjut

89
Laboratorium STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin 2013
3. Traksi Dunlop merupakan traksi pada ektermitas atas
4. Traksi horizontal diberikan pada humerus dalam posisi abduksi,
dan traksi vertical diberikan pada lengan bawah dalm posisi
flexsi.
5. Traksi kulit Bryani sering digunakan untuk merawat anak kecil
yang mengalami patah tulang paha
6. Traksi rangka seimbang ini terutama dipakai untuk merawat patah
tulang pada korpus pemoralis orang dewasa
7. Traksi 90-90-90 pada fraktur tulang femur pada anak-anak usia 3
tahun sampai dewasa muda.

PETUGAS Perawat
A. Persiapan alat:
1. Skin traksi kit.
2. K/p pisu cukur.
3. K/p balsam perekat.
4. K/p alat rawat luka.
5. Katrol dan pulley.
6. Beban.
7. K/p Bantalan conter traksi.
8. K/p bantal kasur.
9. Gunting.
10. Bolpoint untuk penanda/ marker.

B. Persiapan alat pada traksi kulit :


1. Bantal keras (bantal pasir )
2. Bedak kulit
PERALATAN
3. Kom berisi air putih
4. Handuk
5. Sarung tangan bersih.

C. Persiapan alat pada traksi skeletal :


1. Zat pembersih untuk perawatan pin
2. Set ganti balut
3. Salep anti bakteri (k/p)
4. Kantung sampah infeksius
5. Sarung tangan steril
6. Lidi kapas
7. Povidone Iodine (k/p)
8. Kassa steril
9. Piala ginjal

90
Laboratorium STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin 2013
A. Tahap PraInteraksi
1. Pertama lakukan verifikasi order yang ada untuk terapi .
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien

B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan menyapa nama pasien.
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien.

C. Tahap Kerja
1. Pelaksanaan prosedur
a. Menjaga privacy
b. Mencuci tangan
c. Memakai handschoen
d. Mengatur posisi tidur pasien supinasi
e. Bila ada luka dirawat dan ditutup kassa
f. Bila banyak rambut k/p di cukur
g. Beri tanda batas pemasangan plester gips menggunakan
bolpoint
h. k/p beri balsam perekat
i. Ambil skintraksi kit lalu rekatkan plester gips pada bagian
medial dan lateral kaki secara simetris dengan tetap menjaga
immobilisasi fraktur
j. Pasang katrol lurus dengan kaki bagian fraktur
PROSEDUR k. Masukkan tali pada pulley katrol
PELAKSANAAN l. Sambungkan tali pada beban ( 1/7 BB = maksimal 5 kg
m. k/p pasang bantalan contertraksi atau bantal penyangga kaki
n. Atur posisi pasien nyaman dan rapikan
o. Beritahu pasien bahwa tindakan sudah selesai dan pesankan
untuk manggil perawat bila ada keluhan

2. TRAKSI KULIT

a. Cuci tangan dan pasang sarung tangan


b. Cuci, keringkan dan beri bedak kulit sebelum traksi dipasang
kembali
c. Lepas sarung tangan
d. Anjurkan klien untuk menggerakkan ekstremitas distal yang
terpasang traksi
e. Berikan bantalan dibawah akstremitas yang tertekan
f. Berikan penyokong kaku (foot plates) dan lepaskan setiap 2
jam lalu anjurkan klien latihan ekstremitas bawah untuk fleksi,
ekstensi dan rotasi
g. Lepas traksi setiap 8 jam atau sesuai instruksi

91
Laboratorium STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin 2013
3. TRAKSI SKELETAL
a. Cuci tangan
b. Atur posisi klien dalam posisi lurus di tempat tidur untuk
mempertahankan tarikan traksi yang optimal
c. Buka set ganti balut, cairan pembersih dan gunakan sarung
tangan steril
d. Bersihkan pin serta area kulit sekitar pin, menggunakan lidi
kapas dengan teknik menjauh dari pin (dari dalam ke luar)
e. Beri salep anti bakteri jika diperlukan sesuai protokol RS
f. Tutup kassa di lokasi penusukan pin
g. Lepas sarung tangan
h. Buang alat – alat yang telah dipakai ke dalam plastik khusus
infeksius
i. Cuci tangan
j. Anjurkan klien menggunakan trapeze untuk membantu dalam
pergerakan di tempat tidur selama ganti alat dan membersihkan
area punggung/ bokong
k. Berikan posisi yang tepat di tempat tidur

D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berikan umpan balik positif pada klien
3. Membereskan alat-alat
4. Berpamitan dengan klien
5. Mencuci tangan
6. Dokumentasi
a. Catat tindakan yang dilakukan
b. Catat respon klien
c. Catat kulit dan cairan yang keluar dari kulit sekitar traksi
jika menggunakan traksi kulit

92
Laboratorium STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin 2013
PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI ASPEK KETRAMPILAN

PEMASANGAN SKIN TRAKSI

No NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
A ALAT
1 a. k/p pisu cukur
b. k/p balsam perekat
c. k/p alat rawat luka
d. katrol dan pulley
e. beban
f. K/p Bantalan conter traksi
g. k/p bantal kasur
h. gunting
i. bolpoint untuk penanda/ marker
2 Persiapan alat pada traksi kulit :
a. Bantal keras (bantal pasir )
b. Bedak kulit
c. Kom berisi air putih
d. Handuk
e. Sarung tangan bersih
3 Persiapan alat pada traksi skeletal :
a. Zat pembersih untuk perawatan pin
b. Set ganti balut
c. Salep anti bakteri (k/p)
d. Kantung sampah infeksius
e. Sarung tangan steril
f. Lidi kapas
g. Povidone Iodine (k/p)
h. Kassa steril
i. Piala ginjal / Bengkok / Nierbeken
B Tahap Pra Interaksi
4 Melakukan pengecekan program terapi
5 Mencuci tangan
6 Membawa alat di dekat pasien

C Tahap Orientasi
7 Memberikan salam dan menyapa nama pasien
8 Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
9 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien

D Tahap kerja
Pelaksanaan Prosedur
10
Mencuci tangan
11 Memakai handschoen
12 Mengatur posisi tidur pasien supinasi
13 Bila ada luka dirawat dan ditutup kassa

93
Laboratorium STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin 2013
14 Bila banyak rambut k/p di cukur
15 Beri tanda batas pemasangan plester gips menggunakan
bolpoint
16 k/p beri balsam perekat
17 Ambil skin traksi kit lalu rekatkan plester gips pada bagian
medial dan lateral kaki secara simetris dengan tetap menjaga
immobilisasi fraktur
18 Pasang katrol lurus dengan kaki bagian fraktur
19 Masukkan tali pada pulley katrol
20 Sambungkan tali pada beban ( 1/7 BB = maksimal 5 kg
21 k/p pasang bantalan contertraksi atau bantal penyangga kaki
22 Atur posisi pasien nyaman dan rapikan
23 Beritahu pasien bahwa tindakan sudah selesai dan pesankan
untuk manggil perawat bila ada keluhan

24 TRAKSI KULIT
Cuci tangan dan pasang sarung tangan
25 Cuci, keringkan dan beri bedak kulit sebelum traksi dipasang
kembali
26 Lepas sarung tangan
27 Anjurkan klien untuk menggerakkan ekstremitas distal yang
terpasang traksi
28 Berikan bantalan dibawah akstremitas yang tertekan
29 Berikan penyokong kaku (foot plates) dan lepaskan setiap 2
jam lalu anjurkan klien latihan ekstremitas bawah untuk
fleksi, ekstensi dan rotasi
30 Lepas traksi setiap 8 jam atau sesuai instruksi

33 TRAKSI SKELETAL
Cuci tangan
34 Atur posisi klien dalam posisi lurus di tempat tidur untuk
mempertahankan tarikan traksi yang optimal
35 Buka set ganti balut, cairan pembersih dan gunakan sarung
tangan steril
36 Bersihkan pin serta area kulit sekitar pin, menggunakan lidi
kapas dengan teknik menjauh dari pin (dari dalam ke luar)
37 Beri salep anti bakteri jika diperlukan sesuai protokol RS
38 Tutup kassa di lokasi penusukan pin
39 Lepas sarung tangan
40 Buang alat – alat yang telah dipakai ke dalam plastik khusus
infeksius
41 Cuci tangan

94
Laboratorium STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin 2013
42 Anjurkan klien menggunakan trapeze untuk membantu
dalam pergerakan di tempat tidur selama ganti alat dan
membersihkan area punggung/ bokong
43 Berikan posisi yang tepat di tempat tidur
E Tahap Terminasi
42 Melakukan evaluasi tindakan
43 Berikan umpan balik positif pada klien
44 Membereskan alat-alat
45 Berpamitan dengan klien
46 Mencuci tangan
47 Dokumentasi :
a. Catat tindakan yang dilakukan
b. Catat respon klien
c. Catat kulit dan cairan yang keluar dari kulit sekitar traksi
jika menggunakan traksi kulit

TOTAL NILAI

Nilai : Penguji,

(……………………….)

Keterangan :

0 : Tidak Dilakukan.
1 : Dilakukan Tidak Sempurna.
2 : Dilakukan Dengan Sempurna.

Rumus :
Nilai :

x
N: x 100%
2y

Keterangan :
N : Total nilai
x : Total skore
y : Jumlah tindakan

A = 85 – 100
Range Nilai :
B = 75 – 84

NB : kelulusan apabila 75% dari jumlah keseluruhan kegiatan dilakukan.

95
Laboratorium STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin 2013

Anda mungkin juga menyukai