Anda di halaman 1dari 14

170

MODUL 09 Konverter AC-AC Fasa Tunggal

A. Objektif

Setelah pelajaran ini diharapkan mahasiswa mampu:


1. Menjelaskan prinsip kerja dari pengendali tegangan 3 fasa satu arah sebagai penghasil
tegangan ac variable
2. Menggambarkan bentuk gelombang tegangan dan arus keluaran pengendali tegangan 3
fasa satu arah .
3. Mendeskripsikan penerapan Thyristor pada proses pengendalian tegangan keluaran
pengendali tegangan 3 fasa satu arah.
4. Menganalisis dan mengevaluasi unjuk kerja pengendali tegangan 3 fasa satu arah .

B. Pendahuluan

Setiap jenis pengendali tegangan bolak-balik 3 fasa dapat dikategorikan


menjadi:
1. Pengendali tegangan 3 fasa satu arah (one directional ac-ac converter)
2. Pengendali tegangan 3 fasa dua arah (two directional ac-ac converter)

Penerapan pengendali tegangan ac (Applications of ac Voltage Controllers)

Pengendali tegangan bolak balik 3 fasa untuk digunakan untuk keperluan:


1. Pengaturan pencahayaan pada rangkaian daya bolak-balik.
2. Sistem pemanasan dengan prinsip induksi (Induction heating.)
3. Sistem pemanasa pada industri dan rumah tangga (Industrial heating &
Domestic heating).
4. Pengubah tap pada transformator tenaga (Transformer tap changing (on load
transformer tap changing).
5. Pengendali kecepatan motor induksi (single phase and poly phase ac induction
motor control).
6. Pengendali sistem kemagnitan dengan suplai ac (AC magnet controls.)
171

C. Pengendali Tegangan ac 2 Arah (Full Wave ac Voltage Controller)

Rangkaian daya Pengendali tegangan ac 2 arah menggunakan 2 buah


komponen pensakelaran thyristor dengan konfigurasi anti paralel, atau
menggunakan 1 buah Triacs. Arus bolak-balik dari sumber akan mengalir pada sisi
beban setiap ½ siklus dari periode tegangan sumber. Nilai rms dari tegangan beban
dapat divariasikan dengan cara menvariasikan besarnya sudut perlambatan
penyalaan thyristor ' ' . Oleh karena tegangan dan arus suplai merupakan arus
bolak-balik dengan gelombang simetris, maka tidak terdapat komponen dc dari arus
masukan, berarti juga arus suplai rata-rata adalah nol. Konfigurasi pengendali
tegangan ac 1 fasa dengan beban resistif diperlihatkan pada gambar 1. Pengaturan
besarnya daya yang mengalir/ yang diserap pada sisi beban dapat dilakukan dengan
cara mengatur besarnya sudut perlambatan penyalaan ' ' dari ke dua thyrostor.
Pengendali tegangan ac seperti pada gambar 1 dapat disebut juga dengan
pengendalian tegangan 2 arah.

Gambar 1. Rangkaian Daya Pengendali Tegangan ac 1 Fasa


Dengan komponen pensakelaran Thyristor.

Thyristor T1 akan mengalami tegangan arah maju selama ½ siklus dari


tegangan suplai. Thyristor T1 dinyalakan dengan sudut perlambatan penyalaan ' '
0     radians  . Dengan asumsi bahwa kondisi aktif (ON) thyristor T1 sebagai
sebuah sakelar ideal, tegangan suplai akan sampai pada terminal beban RL dan
tegangan keluaran vO  vS selama waktu t   sampai  radian. Arus beban akan
mengalir melalui thyristor T1 terus ke beban dan kembali lagi ke sumber selama
thyristor T1 konduksi dari t   sampai dengan  radian.
Pada saat  t   , bilamana tegangan input tepat berada sama dengan nol,
arus thyristor (yang mengalir melalui beban resistor R) juga akan menuju nol, dan
172

menyebabkan thyristor T1 akan padam secara alami. Pada saat ini tidak ada arus

mengalir dalam rangkaian selama periode waktu  t   sampai dengan     .

Thyristor T2 akan mengalami tegangan arah maju selama siklus negatif dari

tegangan suplai. Thyristor T2 dinyalakan dengan sudut     , dan tegangan

keluaran akan mengalir selama ½ siklus negatif dari tegangan sumber.dari


t      sampai 2 . Bilamana thyristor T2 konduksi arus beban negatif akan
mengalir dari sumber menuju thyristor T2 , dan terus ke beban untuk seterusnya

kembali ke sumber selama periode waktu t      sampai dengan 2 .

(a)

(b)
Gambar 2. Prinsip Kerja Konverter ac ac fasa tunggal
173

Interval waktu (spacing) antara pemberian pulsa triger untuk thyristor T1

dan T2 dijaga on selama selang waktu  radian atau 1800. Pada saat t  2
tegangan suplai berubah menuju nol, dan menyebabkan tidak arus mengalir dari
sumber menuju ke beban. Keadaan ini sekaligus menyebabkan thyristor T2 akan
berada dalam keadaan of (off state).

Persamaan penting

Tegangan sumber
vS  Vm sin t  2VS sin t ;

Tegangan jepit pada beban resistor RL ;


vO  vL  Vm sin t ;
for  t   to  and t      to 2

Arus beban
vO Vm sin  t
iO    I m sin  t ;
RL RL
for  t   to  and t      to 2

D. Penentuan Persamaan Tegangan Efektif pada beban

Persamaan tegangan efektif pada beban diperoleh dengan menggunakan


persamaan:
2
1
vL 2 d  t  ;
2 0
VO2 RMS   V 2 L RMS  

Persamaan tegangan keluaran pengendali 1 fasa 2 arah diperoleh dengan


asumsi bahwa bentuk sinyal ac masukan merupakan gelombang simetris untuk satu
periode. Dengan asumsi bahwa gelombang tegangan simetris, maka perhitungan
dapat dilakukan untuk ½ siklus. Dengan demikian persamaan tegangan keluaran rms
dapat diperoleh dengan cara:


1

V 2 L RMS   V m
2
sin 2  t.d t
0
2
1
V 2
L RMS 
 v
2
.d  t  ;
2
L
0
174

vL  vO  Vm sin t ; (untuk t   sampai  dan t  (    ) sampai 2

Diperoleh:
 2
1  
VL RMS     Vm sin t  d t    Vm sin t  d t 
2 2 2

2    

 2
1  2 
 Vm  sin t.d t   Vm  sin t.d t 
2 2 2

2     

 2
Vm 2  1  cos 2t 1  cos 2t 
  d t    d  t  
2  2   2 

  2 2
Vm 2  
   d t    cos 2t.d t    d t    cos 2t.d t 
2  2       

 2  2
V 2  sin 2t   sin 2t  
 m t   t      
4      2    2    

Vm 2 
           sin 2  sin 2   sin 4  sin 2     
1 1
 
4  2 2 

Vm 2  
2      2  0  sin 2   2  0  sin 2     
1 1

4

Vm 2  sin 2 sin 2     
 2       
4  2 2 

Vm 2  sin 2 sin  2  2  
  2       
4  2 2 

Vm 2  sin 2 1 

4 2      2  2  sin 2 .cos 2  cos 2 .sin 2 

sin 2  0 & cos 2  1

Oleh karena

Vm 2  sin 2 sin 2 
VL2 RMS    2      
4 2 2 
175

Vm 2
  2      sin 2 
4 

Vm 2
V 2 L RMS    2  2   sin 2 
4 

Dengan mengambil nilai akar kuadrad,diperoleh:

Vm
VL RMS    2  2   sin 2 
2 

Vm
VL RMS    2  2   sin 2 
2 2

Vm 1
VL RMS    2  2   sin 2 
2 2 

Vm 1   sin 2 
VL RMS  
2  2      2 
2   

Vm 1  sin 2 
VL RMS        
2  2 

1 sin 2 
VL RMS   Vi RMS      
 2 

1 sin 2 
VL RMS   VS     
 2 

Nilai rms maksimum pada beban diperoleh pada waktu sudut   0 , ini
berarti bahwa tegangan beban merupakan tegangan sinus dan persis sama dengan
V
tegangan sumber dan mempunyai nilai efektif sebesar  m , perhatikan uraian di
2
bawah ini
.
Vm 1  sin 2  0 
VL RMS     0  
 0 2   2 

Vm 1  0
VL RMS     
 0 2   2 
176

Vm
VL RMS    Vi RMS   VS (4)
 0 2

Pembahasan di atas juga menunjukkan bahwa nilai maksimum tegangan rms


pada beban terjadi pada sudut triger   0 dan akan minimum (0 volt) pada sudut
triger    .

E. Karakteristik Pengaturan Pengendali Tegangan ac 1 fasa 2 Arah


Kurva karakteristik pengendalian dari pengendali tegangan 1 fasa 2 arah
dengan beban resistif dapat ditentukan dengan mengambarkan tegangan VO RMS 

versus sudut perlambatan penyalaan (  ).

1 sin 2 
VO RMS   VS       ;
 2 

Dengan
V
VS  m  Nilai rms tegangan suplai
2

Tabel 1. Hasil perhitungan Vo(rms) versus sudut triger 

Trigger angle  Trigger angle  VO RMS  %


in degrees in radians
0 0 VS 100% VS

300 
6  6
; 1 0.985477 VS 98.54% VS

600  ;  2  0.896938 VS 89.69% VS


3 6
900  ;  3  0.7071 VS 70.7% VS
2 6
1200 2 ;  4  0.44215 VS 44.21% VS
3 6
1500 5 ;  5  0.1698 VS 16.98% VS
6 6
1800  ;  6  0 VS 0 VS
6
177

Berdasarkan data hasil perhitungan seperti pada tabel 1 di atas diperoleh


kurva karakteristik pengaturan dari pengendali tegangan ac 1 fasa 2 arah seperti
gambar berikut.
VO(RMS)
VS

0.6VS

0.2 VS

0 60 120 180
Trigger angle in degrees

Gambar 3. Kurva Vo(rms) versus sudut triger 

Berdasarkan gambar di atas diperoleh bahwa nilai rms tegangan keluaran/


tegangan ac pada sisi beban dapat divariasikan dari maksimum 100% VS pada

  0 sampai ‘0’ volt pada   1800 . Jadi diperoleh range pengaturan yang cukup
lebar dengan menggunakan pengendali tegangan 1 fasa 2 arah pengendalian.

Tugas latihan
Diberikan rangkaian pengendali tegangan ac seperti gambar berikut
178

D1 D3
+
T1

D4 D2
AC
Supply RL

Dengan menggunakan prinsip pembahasan sebelumnya, saudara diminta


untuk menjelaskan prinsip kerja rangkaian berikut ini. Pahami cara kerja rangkaian
dan bandingkan bentuk sinyal keluaran pada sisi beban dengan pengendali tegangan
ac 1 fasa 2 arah. Jawaban juga dikirimkan ke pembina mata kuliah bersamaan
dengan jawaban soal pada modul ini.

E. Soal Latihan

1. Pengendali tegangan ac 1 fasa 2 arah mempunyai tegangan masukan efektif 120


V dan beban resistif 6 ohm. Besarnya sudut perlambatan penyalaan thyristor
 2 . Tentukan:
a. Tegangan efektif keluaran (volt).
b. Daya keluaran (Watt)
c. Faktor Kerja Masukan
d. Arus thyristor rata-rata dan efektif.

Penyelesaian:

   900 , VS  120 V, R  6
2

Besarnya tegangan efektif keluaran


1
1  sin 2   2
VO  VS       
  2  
179

1
1   sin180   2
VO  120      
  2 2  

VO  84.85 Volts

Arus efektif keluaran

VO 84.85
IO    14.14 A
R 6

Daya Beban

PO  I O2  R
PO  14.14   6  1200 watts
2

Arus masukan sama besar dengan arus beban.

Jadi I S  IO  14.14 Amps


Daya masukan (VA)  VS I S  120 14.14  1696.8 VA

Jadi
Daya beban 1200
Faktor Kerja Masukan = =  0.707 ( tertinggal ) .
VA Input 1696.8

Setiap thyristor konduksi hanya setengah siklus, dengan demikian diperoleh:

Arus thyristor rata-rata IT  Avg 



1
Vm sin  t.d  t 
2 R 
IT  Avg  

Vm
 1  cos   ; Vm  2VS
2 R

2 120
 1  cos 90  4.5 A
2  6

Arus thyristor efektif IT  RMS 


1 Vm2 sin 2  t
d  t 
2 
IT  RMS  
R2
180

Vm2 1  cos 2 t  d  t

 2   
2 R  2

1
V 1  sin 2   2
 m      
2R   2  

1
2VS 1  sin 2   2
       
2R   2  

1
2 120  1   sin180   2
       10 Amps
2  6    2 2  

2. Pengendali tegangan ac 1 fasa 1 arah menggunakan 1 buah thyrisor dan 1 buah


dioda yang terpasanga secara antiparalel dan terhubung pada beban pemanas
(heater) 1 kW, 230 V. Tentukan daya beban untuk sudut penyalaan thyristor

sebesar 450.

Penyelesaian:

  450  , VS  230 V ; PO  1KW  1000W
4
Pada tegangan suplai standard 230V, daya disipasi pemanas 1KW .

Jadi
VO  VO VO2
PO  VO  I O  
R R

Tahanan pada pemanas


V 2  230 
2

R O   52.9
PO 1000

Tegangan rms keluaran


1
 1  sin 2   2
VO  VS   2     ; untuk sudut penyalaan   450
 2  2  

1
 1   sin 90   2
VO  230   2     224.7157 Volts
 2  4 2  
181

Besarnya arus efektif keluaran

VO 224.9
IO    4.2479 Amps
R 52.9

Daya beban
PO  I O2  R   4.25   52.9  954.56 Watts
2

F. EVALUASI
1. Tentukan besarnya arus rata-rata dan arus efektif yang mengalir melalui beban
pemanas dari rangkaian pada gambar. Sudut penyalaan kedua SCR adalah 450.

SCR1 io
+

1- 1 kW, 220V


220V SCR2
heater
ac

2. Suatu pengendali tegangan 1 fasa digunakan untuk mengontrol aliran daya dari
sebuah sumber tegangan sebesar 220 V, 50 Hz ke beban yang terdiri dari R = 4
 dan L = 6 .. Hitung:
a. Range sudut pengendalian
b. Arus rms beban maksimum
c. Faktor kerja maksimum
d. Arus thyristor rms maksimum.

3. Anda diminta untuk menemukan 2 buah contoh soal mengenai regulator


tegangan ac berikut dengan jawabannya. Contoh soal dapat anda peroleh dari
buku teks, learning material, dst. Berikan tanggapan anda tentang contoh soal
tersebut, misalnya berkaitan dengan ketuntasan dan kejelasan pembahasan,
tingkat kesukaran dsb.
Catatan: Tugas ini harus Saudara dikerjakan masing-masing. Jawabannya dikirim
lewat email dengan alamat seperti yang tertera pada modul ini dan telah sampai pada
182

Dosen Pembimbing paling lambat 2 minggu terhitung dari tanggal modul ini Saudara
download. Harap sertakan keterangan tanggal Saudara men download modul ini.
Penilaian jawaban modul ini akan memperhitungkan jawaban yang masuk tepat pada
waktunya

H. PENUTUP
Pembahasan yang telah dilakukan pada bagian ini telah menyelesaikan
materi mengenai regulator tegangan 1 fasa dengan pengendalian 1 arah dan
pengendalian 2 arah. Pemahaman tentang cara kerja, menggambarkan rangkaian
daya dan gelombang arus masukan dan keluaran serta menggunakan rumus-rumus
singkat (rumus akhir dari setiap pembahasan) tetap merupakan fokus dari materi ini.
Agar pemahaman Saudara lebih mantap, coba Saudara kerjakan lagi soal yang ada
tanpa melihat modul ini. Saudara dipastikan telah dapat memahami materi dalam
modul ini dengan baik, jika Saudara dapat mengerjakannya tanpa melihat catatan,.

I. Daftar Pustaka
1. Cyril W. Lander (1981), Power Electronics
2. DA Badley (1995), Power Electronics
3. PC. Sen (1985). Principles of Electrical Machines and Power Electronics.
4. Mohan (1989), Power Electronics, Converter Application and Design.

J. Biografi Penulis

Aswardi, lahir di Bukit Tinggi 21 Februari 1959. Menamatkan


pendidikan pada jenjang strata 1 (S1) pada Fakultas pendidikan Teknologi
dan Kejuruan (FPTK) IKIP Padang tahun 1983. Melanjutkan pendidikan
pada jenjang Magister Teknik (S2) pada tahun 1996 di Institut Teknologi
Bandung dan selesai pada tahun 1999 pada bidang Mesin-mesin Listrik
dan Elektronika Daya. Meminati dan menekuni penelitian bidang Mesin
listrik dan Elektronika Daya, serta Electric Drive
183

Anda mungkin juga menyukai