DISUSUN OLEH :
Kelompok 2 XII IPA 7
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya khususnya bagi
kami yang telah menyelesaikan laporan pengamatan ilmiah yang berjudul “percobaan spallanzani dan louis
pasteur”
Selain itu kami juga mengucapkan terima kasih kepada guru sebagai pembimbing, orang tua dan semua
orang yang terlibat yang telah memberikan dorongan dan motivasi sehingga laporan pengamatan ilmiah ini
dapat terselesaikan.
Disini kami juga sampaikan, jika seandainya dalam penulisan laporan ilmiah ini terdapat hal – hal yang
tidak sesuai dengan harapan, untuk itu kami dengan senang hati menerima masukan, kritikan dan saran dari
pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Semoga apa yang di harapkan kami
dapat di capai dengan sempurna. Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………….…………………………………………………………………………...
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang………………………………………………………………………………………… ...
1.2. Kompetensi Dasar…………….…………………………………………………………………………...
1.3. Pengalaman Belajar……………….……………………………..……………………………………........
BAB II METODE PENELITIAN
2.1. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………………………………………………….
2.2. Alat dan Bahan Penelitian………………………………………………………………………………...
2.3. Cara Kerja Penelitian……………………………………………………………………………………..
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Tabel dan Data Hasil Pengamatan…………………………………………………………………….........
3.2. Analisa Data…………………………………………………………………………….………………...
3.3. Pembahasan soal dari Data Hasil Pengamatan……………………….…………………………………….
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan………………………………………………………………………………………..……..
4.2. Saran……………………………………….…………………………………………………..….……..
DAFTAR PUSTAKA…………………..………………………………………………………….….……….
LAMPIRAN………………………………………………………………………………………….………
BAB I
PENDAHULUAN
Asal mula kehidupan pada awalnya dikatakan berasal pada makhluk yang tak hidup, atau
dapat dikatakan bahwa makhluk hidup ada di dunia secara spontan yang berasal dari makhluk yang
tak hidup, seperti daging yang membusuk. Hal ini diungkapkan pertama kali oleh Aristoteles, dan
dipercaya hingga beratus-beratus tahun kemudian.
Aristoteles beranggapan bahwa makhluk hidup sebetulnya berasal dari makhluk tak hidup,
karena dia melihat semut itu selalu keluar dari tanah sehingga beranggapan bahwa semut itu berasal
dari tanah.
Salah satu Ilmuwan yang bernama Lazzaro Spallanzani melakukan percobaan dengan
menggunakan kuah kaldu, dimana ditempatkan disuatu wadah. Pada wadah itu ada yang terbuka, ada
yang tertutup, dan ada pula yang tertutup dan sudah di panasi. Lazzaro mengamatinya, dan
memperhatikan perubahan yang terjadi pada air kaldu tersebut.
Setelah beberapa hari, Lazzaro memperhatikan perubahan yang terjadi pada kaldu, dimana
yang tidak tertutup dan yang tertutup tapi tidak dipanasi kaldunya berubah warna, sedang yang
tertutup tapi dipanasi tidak mengalami perubahan. Dari hal itu dia beranggapan bahwa adanya
mikroorganisme pada kaldu. Sehingga terjadi perubahan pada kaldu itu kecuali pada kaldu yang telah
dipanasi. Berdasarkan hal tersebut maka patahlah teori abiogenesis yang telah bertahan selama ratusan
tahun lamanya.
Hari : Rabu-Minggu
Tanggal : 13-18 Januari 2016
Tempat : Laboratorium Biologi SMA Negeri 1 Cianjur
*Nilai = 1-4
3.2. Analisa Data
Ø Tabung 1
Pada tabung pertama, karena tabung sudah ditutup kapas, jadi mikroorganisme tidak dapat masuk ke
dalam tabung. Akan tetapi, karena tabung tidak di sterilkan terlebih dahulu, mikroorganisme yang terdapat
dalam air kaldu yang di dalam tabung 1 ini berkembang biak. Akhirnya membuat keruh kaldu dan juga
terbentuk endapan lemak karena mikroorganisme berkembang baik di dalamnya.
Ø Tabung 2
Dengan sterilisasi melalui pemanasan tabung reaksi dan ditutup dengan kapas, air kaldu yang ada pada
tabung ini lebih sedikit perubahannya dibandingkan dengan tabung 1, walaupun di hari ke-3 baru terlihat
perubahan. Ini menunjukkan bahwa dengan ditutupnya tabung reaksi, bakteri-bakteri yang ada di luar atau di
udara tidak dapat masuk ke dalam tabung. Maka dari itu, dapat disimpulkan, bakteri atau organisme yang ada
dalam kaldu bukan berasal dari kaldu tapi bakteri itu sudah ada di udara.
Ø Tabung 3
Dari data yang kami peroleh, ternyata selama dua hari berturut-turut air tetap jernih walaupun dibuka
atau tidak diberi penutup. Hal ini dikarenakan sebelumnya, tabung reaksi sudah disterilkan terlebih dahulu
dengan pemanasan. Akibatnya, mikroorganisme pada tabung reaksi mati karena pemanasan tersebut. Namun,
tidak menutup kemungkinan tabung ini tetap tercemar oleh bakteri dari luar karena tabung ini tidak diberi
penutup. Hal ini dibuktikan dari pengamatan pada hari ke-3, air kaldu menjadi keruh dan juga mulai ada sedikit
endapan lemak di permukaannya.
Percobaan Louis Pasteur (Menggunakan tabung dengan sterilisasi dan diberi pipa I)
Ø Tabung 4
Pada hari pertama air kaldu pada tabung satu masih dalam keadaan jernih kemudian pada hari kedua
keadaan air kaldu pada tabung yang di beri pipa I mulai berubah menjadi agak keruh, dan hari ke-tiga terdapat
sedikit endapan lemak, .Hal ini mungkin disebabkan karena mikroorganisme yang terbawa oleh udara masuk ke
dalam tabung dengan cepat karena pada pipa lurus tidak ada penghambat yang memungkinkan mikroorganisme
tersebut terperangkap di dalam pipa, sehingga mikroorganisme tersebut memiliki kontak langsung dengan air
kaldu. Karena itu air kaldu cepat keruh. Dibandingkan dengan tabung lain yang diberi pipa J dan pipa S.
Percobaan Louis Pasteur (Menggunakan tabung dengan sterilisasi dan diberi pipa J)
Ø Tabung 5
Pada hari pertama air kaldu pada tabung satu yang diberi pipa J kondisinya masih dalam keadaan
jernih. Kemudian pada hari ketiga kondisi air kaldu tetap jernih. Dan pada hari ke-4 air kaldu menjadi agak
keruh, muncul larva yang berukuran kecil. Hal ini dikarenakan mungkin ada lalat yang hinggap dan
meninggalkan telurnya dalam pipa, sehingga mungkin dalam beberapa hari telur lalat tersebut berubah menjadi
larva yang berukuran kecil.
Percobaan Louis Pasteur (Menggunakan Tabung dengan sterilisasi dan diberi pipa S)
Ø Tabung 6
Pada tabung satu air kaldu tetap jernih, hingga hari ke-4 air kaldu ini mulai mengalami perubahan
menjadi agak keruh dan adanya endapan lemak. Kekeruhan ini disebabkan oleh mikroorganisme yang sudah
ada dalam udara masuk ke tabung dan lemak-lemak ini mungkin muncul dari daging yang masih mengandung
lemak yang digunakan untuk membuat air kaldu. Dan lemak mengendap di permukaan karena massa jenis air
lebih besar daripada massa jenis lemak.
Keadaan tabung 2 dan 3, sama sama diberi perlakuan yaitu di sterilisasi terlebih dahulu, namun tabung
3 tidak ditutup dengan kapas. Karena perbedaan perlakuan ini lah, tabung 3 lebih cepat terjadi perubahan
terhadap air kaldu yang ada di dalamnya. Air kaldu lebih cepat keruh dan juga lebih banyak mengandung
endapan lemak. Hal ini disebabkan karena tabung 3 terjadi kontak langsung dengan udara luar sehingga
mempercepat terjadi pencemaran terhadap air kaldu, tidak seperti tabung nomor 2. Karena tabung nomor 2
ditutup dengan kapas, tabung ini tidak ada kontak langsung dengan udara. Walaupun di tabung ini pun terjadi
perubahan.
2. Bandingkan keadaan tabung 1 dengan tabung 3! Tabung 1 sampai tabung 3 adalah perangkat percobaan
Spallanzani. Apakah yang dapat disimpulkan dari percobaan tersebut?
Keadaan tiap tiap tabung berbeda, Karena perlakuan yang diberikan pun berbeda. Tabung 1 dan tabung
3 hampir sama karena kedua tabung ini lebih banyak terkontaminasi dengan mikroorganisme dibandingkan
dengan tabung 2. Kesimpulannya, percobaan Spallanzani ini mematahkan teori abiogenesis yang dimana
bahwa mikroorganisme bukanlah berasal dari benda mati (air kaldu) melainkan dari udara bebas. Dan
percobaan Spallanzani ini berhasil membuktikannya.
3. Bandingkan keadaan tabung 4,5 dan 6! Apakah perbedaan perlakuan pada ketiga tabung tersebut?
Percobaan Louis Pasteur (Menggunakan tabung dengan sterilisasi dan diberi pipa I)
Ø Tabung 4
Pada hari pertama air kaldu pada tabung satu masih dalam keadaan jernih kemudian pada hari kedua
keadaan air kaldu pada tabung yang di beri pipa I mulai berubah menjadi agak keruh, dan hari ke-tiga terdapat
sedikit endapan lemak, .Hal ini mungkin disebabkan karena mikroorganisme yang terbawa oleh udara masuk ke
dalam tabung dengan cepat karena pada pipa lurus tidak ada penghambat yang memungkinkan mikroorganisme
tersebut terperangkap di dalam pipa, sehingga mikroorganisme tersebut memiliki kontak langsung dengan air
kaldu. Karena itu air kaldu cepat keruh. Dibandingkan dengan tabung lain yang diberi pipa J dan pipa S.
Percobaan Louis Pasteur (Menggunakan tabung dengan sterilisasi dan diberi pipa J)
Ø Tabung 5
Pada hari pertama air kaldu pada tabung satu yang diberi pipa J kondisinya masih dalam keadaan
jernih. Kemudian pada hari ketiga kondisi air kaldu tetap jernih. Dan pada hari ke-4 air kaldu menjadi agak
keruh, muncul larva yang berukuran kecil. Hal ini dikarenakan mungkin ada lalat yang hinggap dan
meninggalkan telurnya dalam pipa, sehingga mungkin dalam beberapa hari telur lalat tersebut berubah menjadi
larva yang berukuran kecil.
Percobaan Louis Pasteur (Menggunakan Tabung dengan sterilisasi dan diberi pipa S)
Ø Tabung 6
Pada tabung satu air kaldu tetap jernih, hingga hari ke-4 air kaldu ini mulai mengalami perubahan
menjadi agak keruh dan adanya endapan lemak. Kekeruhan ini disebabkan oleh mikroorganisme yang sudah
ada dalam udara masuk ke tabung dan lemak-lemak ini mungkin muncul dari daging yang masih mengandung
lemak yang digunakan untuk membuat air kaldu. Dan lemak mengendap di permukaan karena massa jenis air
lebih besar daripada massa jenis lemak.
Dari pernyataan tersebut, seharusnya tabung yang diberi perlakuan dengan pipa S laju perubahannya
lebih lambat dari pipa J, dan pipa J laju perubahannya lebih lambat dari pipa I, namun pada percobaan kami, hal
tersebut tidak terjadi. Mungkin karena kurangnya ketelitian kami terhadap objek yang diamati dan juga
kurangnya kami dalam memperhatikan kesterilan alat alat dan bahan yang kami gunakan sehingga hasil akhir
yang kurang akurat.
4. Jika percobaan berhasil, tabung 2 dan tabung 6 menunjukkan gejala yang sama, yaitu kaldu tetap jernih.
Apakah perbedaan antara tabung 2 percobaan Spallanzani dengan tabung 6 percobaan Pasteur?
Perbedaannya yaitu, perlakuan yang dilakukan Spallanzani dan Pasteur. Spallanzani benar benar
menutup tabung reaksi pada percobaan kedua, sehingga air kaldu yang sudah disterilkan tidak ada kontak
langsung dengan udara luar, sehingga air kaldu tersebut tetap jernih. Sedangkan pada percobaan Pasteur, beliau
memperlakukan tabung reaksi dengan Pipa S, dengan maksud udara agar masuk ke dalam tabung, namun
mikroorganisme yang terbawa oleh udara akan tertahan di leher pipa sehingga mikroorganisme tidak masuk ke
kaldu.
Pipa berleher seperti angsa itu dibuat untuk menjaga adanya hubungan antara ttabung reaksi dengan
udara luar. Sedangkan pipa U, dalam hal ini mikroba akan mengendap pada bagian pipa sehingga tidak dapat
mencapai kaldu.
6. Percobaan Spallanzani dan Pasteur dilakukan untuk menyanggah teori abiogenesis. Percobaan siapakah
yang berhasil? Mengapa?
Kesimpulan dari percobaan ini membuktikan bahwa mikroorganisme tidak muncul begitu saja secara
spontan, namun timbul dari udara luar yang masuk dan tumbuh di air kaldu. Meski percobaan Spallanzani
banyak mendapat apresiasi, namun tidak sedikit juga pendukung teori Aristoteles dan Antonie van Leeuwnhoek
yang mengungkapkan kelemahan Spallanzani yaitu tidak adanya kontak dengan udara luar pada percobaan
ketiga. Namun percobaan ini disempurnakan oleh Louis Pasteur dengan menggunakan pipa berbentuk leher
angsa yang memungkinkan udara luar dapat berhubungan dengan air kaldu yang dimana akhirnya percobaan
mereka berhasil menumbangkan teori abiogenesis.
Kelemahan Spallanzani yaitu tidak adanya kontak dengan udara luar pada percobaan ketiga. Namun
percobaan ini disempurnakan oleh Louis Pasteur dengan menggunakan pipa berbentuk leher angsa yang
memungkinkan udara luar dapat berhubungan dengan air kaldu yang dimana akhirnya percobaan mereka
berhasil menumbangkan teori abiogenesis
8. Percobaan Pasteur berhasil membuktikan bahwa mikroorganisme yang ada pada air kaldu bukan berasal
dari kaldu itu melainkan dari udara luar yang masuk ke dalam tabung.
Teorinya dikenal sebagai Omne vivum ex ovo, Omne ovom ex vivo yang berarti mahluk hidup berasal dari
mahluk hidup lainnya.
BAB IV
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Air kaldu mengalami perubahan baik warna maupun baunya yang disebabkan oleh mikroorganisme
yang berasal dari udara kemudian terkontaminasi dengan cairan kaldu, dimana mikroorganisme tersebut diduga
ada dan tersebar di udara sehingga percobaan yang telah dilakukan dapat memperkuat dan membuktikan teori
biogenesis yaitu makhlik hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya yang dikemukakan oleh ilmuan yang
bernama Lazarro Spallanzani.
5.2. Saran
Saran untuk praktikan yaitu praktikan mesti berhati-hati menggunakan alat laboratorium yang mudah
pecah atau mudah terbakar. Sehingga kesalahan dalam praktikum bisa terhindarkan. Lakukanlah percobaan ini
dengan teliti dan steril agar hasil yang diperoleh nanti sesuai dengan yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://goresantangansederhana.blogspot.com/2012/04/laporan-2-biologi-dasar.html
http://yettyseptianimustar.blogspot.com/2011/12/berbagai-penemuan-louis-pasteur.html
http://makeyousmarter.blogspot.com/2011/09/percobaan-lazzaro-spallanzani.html
Lampiran Dokumentasi
Hari Ketiga
Hari Keempat
Hari Kelima