Anda di halaman 1dari 19

Perkuliahan (tatap muka) III

arsitektur (ketiga)

Pokok Bahasan:
PASANGAN BATU BATA
Sub. Pokok bahasan:
A. Pengenalan dinding batu bata.
B. Jenis, istilah, dan ukuran dinding batu bata.
C. Persyaratan pasangan batu bata.
D. Pertemuan dan persilangan dinding bata.

 Dinding batu bata merupakan bagian dari


konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai konstruksi bangunan yang berfungsi
sebagai pembatas antara ruangan, dapat juga disebut bagian dari struktur rangka
bangunan atau merupakan bahan pengisi.
 Sebagai pembatas antara ruangan ada yang dipasangkan
sebagai penghubung atau dipasangkan kozen pintu atau kozea jendela
sehingga estetika ruang dapat berfungsi dengan baik.
 Lobang penghubung yang terbuat dari kozen pintu atau
kozen jendela, harus memperhatikan sirkulasi udara segar, dengan tetap
memperhatikan sinar matahari usahakan masuk, disamping untuk penerangan
suatu ruangan jadi dapat menghemat penggunaan lampu penerangan dalam
ruangan.
 Fungsi penempatan penghubung seperti pemasangan
kozen pintu atau kozen jendela harus dapat terjamin sebagai pengamanan
ruangan dalam, dengan menggunakan kunci pintu atau grendel tanam yang
baik.
 Dinding batu bata disusun dengan macam – macam
pasangan;
a. Pasangan dinding bata ½ batu.
b. Pasangan dinding bata 1 batu
c. Pasangan dinding bata 1 ½ batu
d. Pasangan dinding bata 2 batu
 Pasangan dinding batu bata dipasang atau disusun dengan
perekat atau adukan/ spesi 1 Pc:4 Ps artinya dengan perbandingan adukan satu
dolak semen, dicampur dengan empat dolak pasir ditambahkan air secukupnya
sehingga menjadi adukan yang siap pakai.
 Dalam pasangan dinding bata, kita kenal dengan sebutan siar
tegak dan siar mendatar, untuk siar tegak kondisi bata disusun keatas atau
vertikal dengan posisi ½ bata, jadi siar tegak 1 Pc:4 Ps harus kelihatan
dipasang zig – zag dan alur siar tegak tidak boleh lurus kebawah.
 Hubungan antara kolom praktis dan pasangan dinding bata
dalam pelaksanaannya harus bersama – sama artinya pasangan dinding bata,

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Drs. Bochari,MM


TEKNOLOGI BANGUNAN 1
jika sudah mencapai ketinggian 1m, harus segera kolom praktisnya dicor
supaya ada perkuatan untuk memegang pasangan batu batanya. Jadi
pengecoran kolom praktis boleh bertahap.

 Jenis, istilah dan ukuran dinding bata.


 Jenis dinding bata, yaitu batu bata yang dibuat
dari tanah liat dengan proses dicetah dan dibakar, sehingga akan terbentuk
ukuran dan jenis batu bata yang siap untuk dipakai.
 Istilah pada dinding bata dapat disebut sebagai
pasangan dinding bata ½ batu, pasangan dinding bata 1 batu dan seterusnya.
 Ukuran dinding bata. Jika pasangan dinding bata
½ batu ini berarti lebar atau tebal dinding bata sama dengan 15 cm artinya
ukuran lebar batu bata 10 cm ditambah dengan plesteran 1 Pc:4 Ps 5 cm untuk
kiri dan kanan atau luar dalam dari suatu pasangan.
Begitu juga jika pasangan dinding batu bata 1 batu, ukuran tebal pasangan
bata selebar dua kali lebar batanya 2 x 10 cm = 20 cm, ditambah denagn spesi
dan plesteran 1 Pc: 4 Ps kiri kanannya jadi ukuran lebarnya sama dengan 30
cm.

Gambar batu bata:

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Drs. Bochari,MM


TEKNOLOGI BANGUNAN 1
 Persyaratan pasangan bata:
 Pasangan bata merupakan bagian dari proses pembangunan berupa
pembatas antar ruangan, pasangan bata dapat juga disebut sebagai bagian
pengisi atau bagian dari rangka bangunan.
 Pasangan bata dikerjakan bersama – sama dengan pasangan kozen
pintu atau kozen jendela sesuai dengan gambar rencana, dan juga yang harus
diperhatikan mengenai perletakan dari kolom – kolom praktis, yang berfungsi
sebagai perkuatan dari dinding bata yang dipasang.
 Posisi perletakan kolom – kolom praktis ditempatkan pada sudut –
sudut ruangan, prinsipnya dinding pasangan bata harus ada dipasangakan
kolom praktis sejarak 3- 4 m atau dalam 12 m2 harus dipasangakan sebagai
perkuatan pasangan batanya.
 Kolom praktis merupakan tiang dari besi yang dicor dengan adukan 1
Pc: 2 Ps: 3 Kr biasanya ditulis dengan 4ø 12 atau empat batang besi
berdiameter 12 mm dengan cincin/ sengkang ø 8 mm sejarak 20 cm – 25 cm.
 Fungsi stek agar diperhatikan dan dilaksanakan darik kolom – kolom
yang berdiri supaya disiapkan sebelumnya pada jarak – jarak tertentu sehingga
setelah dicor kolom – kolom tersebut sudah terpasangakan stek perkuatan itu
pada dinding batu bata, jadi kolom praktis sebagai pengaku pasangan dinding
batu bata.
 Kolom praktis tidak sama fungsinya dengan kolom konstruksi, kaerna
kolom konstruksi berfungsi menahan beban bangunan dan menyalurkan
kebawah sampai ke posisi beton sloot dan pondasi batu kalinya.
 Pasangan dinding batu bata ada beberapa macam, dapat disebutkan
sebagai berikut;
a.Pasangan dinding bata ½ batu.
b.Pasangan dinding bata 1 batu
c.Pasangan dinding bata 1 ½ batu
d.Pasangan dinding bata 2 batu
 Pasangan dinding batu bata dipasang atau disusun dengan perekat atau
adukan/ spesi 1 Pc:4 Ps artinya dengan perbandingan adukan satu dolak
semen, dicampur dengan empat dolak pasir ditambahkan air secukupnya
sehingga menjadi adukan yang siap pakai.
 Dalam pasangan dinding bata, kita kenal dengan sebutan siar tegak dan
siar mendatar, untuk siar tegak kondisi bata disusun keatas atau vertikal
dengan posisi ½ bata, jadi siar tegak 1 Pc:4 Ps harus kelihatan dipasang zig –
zag dan alur siar tegak tidak boleh lurus kebawah.
 Hubungan antara kolom praktis dan pasangan dinding
bata dalam pelaksanaannya harus bersama – sama artinya pasangan dinding
bata, jika sudah mencapai ketinggian 1m, harus segera kolom praktisnya dicor
supaya ada perkuatan untuk memegang pasangan batu batanya. Jadi
pengecoran kolom praktis boleh bertahap.
 Gambar pertemuan dan persilangan dinding bata;
Ada empat macam pasangan ½ batu, yaitu:
a. Pasangan dinding ½ bata lurus

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Drs. Bochari,MM


TEKNOLOGI BANGUNAN 1
b. Pasangan ½ bata pertemuan sudut
c. Pasangan ½ batu bentuk T
d. Pasangan ½ batu bentuk salip

a. Pasangan dinding ½ bata lurus

b. Pasangan ½ bata pertemuan sudut

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Drs. Bochari,MM


TEKNOLOGI BANGUNAN 1
c. Pasangan ½ batu bentuk T

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Drs. Bochari,MM


TEKNOLOGI BANGUNAN 1
d. Pasangan ½ batu bentuk salip

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Drs. Bochari,MM


TEKNOLOGI BANGUNAN 1
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Drs. Bochari,MM
TEKNOLOGI BANGUNAN 1
Pasangan tembok ½ bata dengan pilaster
Dalam pelaksanaan pekerjaan pasangan tembok, tembok batu diberi pilaster. Pilaster
ini gunanya untuk memperkuat kedudukan tembok agar kuat mendukung beban di
atasnya. Pasangan pilaster pada umumnya dipasang ditempat – tempat tertentu dengan
ukuran sesuai kebutuhan, ada kalanya pilaster sebagai hiasan (pemanis) ruangan
belaka.
Cara memasang pilaster tetap mengacu pada ikatan pasangan yang berlaku
untuk tebal tembok yang telah ditentukan oleh ukuran pilaster tersebut, sedang ikatan
untuk tembok disebelahnya tetap digunakan seperti aturan terdahulu.
Untuk itu diberikan beberapa contoh pilaster pada pertemuan ½ batu. Dengan
penggambaran siar satu garis.
a. Tembok lurus ½ bata pakai pilaster dengan batas pasangan gigi bertangga.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Drs. Bochari,MM


TEKNOLOGI BANGUNAN 1
b. Pertemuan tembok sudut, ikatan ½ batu pakai pilaster.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Drs. Bochari,MM


TEKNOLOGI BANGUNAN 1
c. Pertemuan tembok ½ batu bentuk T pakai pilaster.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Drs. Bochari,MM


TEKNOLOGI BANGUNAN 1
d. Pertemuan temboh ½ batu bentuk salip pakai pilaster.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Drs. Bochari,MM


TEKNOLOGI BANGUNAN 1
Pasangan tembok satu bata
Pasangan tebal satu bata pada prinsipnya dapat disusun dengan 2 macam ikatan, yaitu:
a. Pasangan tembok satu bata ikatan tegak
b. Pasangan tembok satu bata ikatan silang

Adapun ciri dari pasangan batu bata ikatan tegak, terdiri dari 2 macam lapisan
secara bergantian setinggi tembok, yaitu lapis pertama menjadi lapis ketiga dan
seterusnya dan lapisan kedua menjadi lapis keempat dan seterusnya.
Syarat – syarat ikatan tegak adalah sebagai berikut.
a. Siar tegak tidak boleh segaris lurus dari bawah ke atas.
b. Siar lintang (datar) tidak boleh segaris lurus dari bawah ke atas.
c. Siar bergeser ¼ bata dan ¾ bata. Gigi – gigi hubung berupa tangga dengan
pijakan anak tangga ¼ bata berganti – ganti.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Drs. Bochari,MM


TEKNOLOGI BANGUNAN 1
Adapun pasangan satu bata ikatan silang terdiri dari 4 macam lapisan secara
bergantian, yaitu lapis pertama, kemudian lapis kedua, lalu lapis ketiga dan lapis
keempat, kemudian disusun lagi dari lapis pertama, kedua, ketiga, keempat, dan
seterusnya.
Syarat – syarat penyusunannya:
a. Siar tegak tak boleh segaris lurus dari bawah ke atas.
b. Siar lintang (datar) tidak boleh segaris lurus dari bawah ke atas.
c. Siar bergeser ¼ bata. Gigi – gigi hubung berupa tangga dengan pijakan anak
tangga ¼ bata.
Contoh penyusunan pasangan satu bata ikatan tegak dengan sinar tebal 1 cm digambar
segaris.
a. Pasangan tembok lurus.

b. Pasangan tembok pada sudut siku.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Drs. Bochari,MM


TEKNOLOGI BANGUNAN 1
c. Pasangan tembok pada pertemuan siku – siku.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Drs. Bochari,MM


TEKNOLOGI BANGUNAN 1
d. Pasangan tembok pada silangan siku – siku.

Contoh penyusunan pasangan satu bata ikatan silang dengan siar kurang lebih 1 cm
digambar segaris. Penyusunannya terdiri dari 4 lapisan:
1. Lapis I didahului ¾ bata dan seterusnya (strek)
2. Lapis II adalah lapis kop (kepala bata)
3. Lapis III didahului dengan ¾ bata dan kop kemudian strek
4. Lapis IV adalah lapis kepala (kop)
A. Pasangan tembok lurus ikatan silang tebal 1 bata.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Drs. Bochari,MM


TEKNOLOGI BANGUNAN 1
B. Pasangan tembok pada sudut siku – siku ikatan silang tebal 1 bata.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Drs. Bochari,MM


TEKNOLOGI BANGUNAN 1
C. Pasangan tembok pada pertemuan siku – siku ikatan silang tebal 1 batu.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Drs. Bochari,MM


TEKNOLOGI BANGUNAN 1
D. Pasangan tembok pada silangan siku – siku ikatan silang tebal 1 batu

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Drs. Bochari,MM


TEKNOLOGI BANGUNAN 1
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Drs. Bochari,MM
TEKNOLOGI BANGUNAN 1

Anda mungkin juga menyukai