Anda di halaman 1dari 19

No Nama Rumus molekul Struktur Fungsi

1 Protein Untuk mengontrol


Struktural lalu lintas zat yang
masuk dan keluar
dari sel yang bersifat
membran
semipermeabel

Protein 1.Sebagian besar


Integral membentuk channel
pada membran atau
membentuk pompa
sebagai tempat
lewatnya ion-ion
antar cairan
inraseluler dan
ekstraseluler
2. mengangkut
bahan-bahan kearah
yang berlawanan
dengan arah difusi,
yang disebut
transport
aktif, sedangkan
yang lainnya
berfungsi sebagai
enzim
3. Sebagai reseptor
sel
Protein sebagai enzim atau
Perifer pengatur fungsi
intraseluler yang
lain
2 Protein Hemoglobin untuk
Transpor memindahkan atau
menyimpan
beberapa senyawa
kimia dan ion

Mioglobin Untuk mentranspor


oksigen yang berada
di dalam otot

Albumin Pengangkut asam


lemak darah

Ceruloplasmin Untuk mengangkut


cuprum dalam darah
3 Protein Katalase Mengubah
Katalitik peroksida menjadi
air dan oksigen

Transferase mengkatalisis
reaksi pemindahan
gugus dari satu
senyawa ke
senyawa lainnya.
Oksidoreduktase Untuk proses
reduksi oksidasi

Reduktase Untuk reaksi


hidrolisis
Liase Pemutusan
ikatan C-C, C-O,
C-N,
membentuk
ikatan rangkap

2. Kenapa Protein sangat penting bagi keseimbangna asam dan basa tubuh ?
Asam amino merupakan unit penyusun protein yang terikat langsung dengan ikatan peptida pada masing-
masing ujungnya. Salah satu ciri khas dari asam amino adalah bersifat amfoter. Hal ini disebabkan oleh fungsi asam
amino yang mampu berperilaku sebagai asam maupun basa serta mampu bereaksi dengan basa maupun asam.
Maksudnya, saat berada pada pH rendah maka asam amino bersifat asam, yang kemudian apabila direaksikan
dengan basa maka asam amino dapat menjadi anion serta mampu memberikan proton pada basa kuat. Sedangkan,
saat berada pada pH tinggi maka asam amino akan bersifat basa, yang kemudian apabila direaksikan dengan asam
maka asam amino dapat menjadi kation sertamampu menerima proton dari basa kuat

3. Protein berperan dalam Pertahanan Tubuh


Immunoglobulin adalah senyawa protein yang digunakan untuk melawan kuman penyakit (virus, bakteri, racun
bakteri dll.), ada di dalam darah, orang sering menyebutnya antibodi.

Nama (WHO) IgG IgA IgM IgD IgE

Rantai berat (H) γ α μ Δ ε

Rantai ringan κ, λ κ, λ κ, λ κ, λ κ, λ

Susunan molekul (α2κ2)1-2

γ2κ2 (α2λ2) 1-2 (μ2κ2)5 δ2κ2 ε 2κ2

γ2κ2 (α2κ2) 2S* (μ2λ2)5 δ2λ 2(?) ε2λ 2

(α2λ2) 2S*

Sifat utama Ig Aglutinin Terdapat Timbul


Ig utama
terbanyak efektif pada pada
dalam dalam sekresi produksi permukaan infeksi
cairan dini limfosit parasit,
tubuh reaksi bayi penyebab
imun atopic
allergy

4. Jalur amfibolik
Lintasan amfibolik (persimpangan)  memiliki lebih dari satu fungsi dan terdapat pada persimpangan metabolism
sehingga bekerja sebagai penghubung antara lintasan anabolic dan lintasan katabolic. Contoh dari lintasan amfibolik
adalah siklus asam sitrat.

Siklus asam sitrat sebagai lintasan amfibolik dalam metabolism => sifat diet atau makanan menentukan pola dasar
metabolism di dalam tubuh. Mamalia, termasuk manusia harus memproses hasil penyerapan produk-produk
pencernaan karbohidrat, lipid dan protein dari makanan. Secara urutan produk tersebut adalah glukosa, asam lemak,
serta gliserol dan asam amino. Semua produk hasil pencernaan diproses melalui lintasan metaboliknya masing-
masing menjadi suatu produk umum yaitu Asetil KoA, yang kemudian akan dioksidasi secara sempurna melalui
siklus asam sitrat.

5. Contoh protein yang memiliki struktur :


a. Struktur Primer
b. Struktur Sekunder
c. Struktur Tersier
d. Struktur Quarterner
5. Mekanisme dan Contoh Transaminasi
Proses transaminasi merupakan proses katabolisme yang melibatkan proses pemindahan gugus
amino satu dengan yang lainnya. Dalam proses ini, gugus amino akan dipindah ke salah satu dari tiga senyawa keto,
tiga senyawa tersebut adalah asam piruvat, oksaloasetat dan alpa ketoglutarat. Pada transaminasi terdapat 2 enzim
yang mempengaruhi, yaitu glutamat transaminase dan alanin transaminase. Kedua enzim tersebut berperan sebagai
katalis dalam reaksi transaminsai.

Sifat dari reaksi transaminasi ini adalah reversible. Dimana ketika proses ini berjalan gugus amino yang dilepaskan
tidak akan hilang, hal tersebut dikarenakan pelepasan gugus amino akan diterima oleh asam keto. Enzim alanin
transaminase adalah enzim yang memiliki ciri khas apabila bertemu dengan asam piruvat-alanin, yaitu memiliki
sepasang substrat yang tidak ditemukan di asam amino yang lain. Hal ini menyebabkan alanin transaminase secara
bebas dapat merubah asam amino menjadi senyawa alanin, dengan pengecualian masih memiliki asam piruvat.
Sedangkan enzim glutamat transaminase adalah enzim yang memiliki ciri khas apabila bertemu dengan glutamat-
ketogluratat, yaitu memiliki sepasang substrat. Fungsi dari enzim ini adalah untuk merubah asam amino menjadi
senyawa asam glutamat.

Dapat disimpulkan bahwa hasil dari reaksi transaminasi adalah asam glutamat, dimana reaksi ini bisa terjadi dalam
cairan sitoplasma ataupun mitokondria pada makhluk hidup.
Struktur Protein Primer, Sekunder, Tersier, dan Kuartener.
Struktur Primer

Struktur primer protein merupakan polipeptida menggambarkan :


 urutan asam amino penyusunnya

 Serta jembatan disulfida (bila ada)

Penulisan dapat berupa urutan struktur kimianya atau singkatan nama asam aminonya, contoh penulisan pada
Gambar 3. Asam amino dengan a-amino bebas disebut sebagai N-ujung atau N-terminal atau amino ujung. Asam
amino dengan karboksilat bebas disebut sebagai C-ujung atau C-terminal atau karboksilat ujung

Struktur Sekunder

Struktur sekunder (Gambar 4) merupakan struktur primer ditambah dengan Ikatan hidrogen antar residu asam amino
berdekatan. Ikatan H membentuk folding untuk meminimumkan driving force gugus hidrofobik dengan
pelarut. Struktur a-Heliks, ikatan H pada satu rantai polipeptida. Merupakan penyusun utama protein serat seperti a-
Keratin dalam rambut, wol dan kuku. Struktur lembaran b-berlipat ikatan H terjadi antar rantai polipeptida, contoh
struktur ini terdapat pada sutera. Protein serat (Fibrous) merupakan pengulangan struktur sekunder, biasanya tidak
larut dalam air.

Struktur Tersier

Struktur tersier terjadi karena beberapa interaksi rantai samping, menyebabkan struktur polipeptida yang lebih stabil,
Gambar 5,

 Interaksi yang terjadi :

o Ikatan disulfida

o Ikatan Hidrogen

o Interaksi Hidrofobik dan

o Interaksi Ionik

Struktur tersier tersusun oleh satu rantai polipeptida. Struktur tersier terdapat pada Protein Globular, dengan
konformasi yang fleksibel untuk menjalankan fungsi biologinya.

Struktur Tersier

Struktur tersier terjadi karena beberapa interaksi rantai samping, menyebabkan struktur polipeptida yang lebih stabil,
Gambar 5,

 Interaksi yang terjadi :

o Ikatan disulfida

o Ikatan Hidrogen

o Interaksi Hidrofobik dan

o Interaksi Ionik

Struktur tersier tersusun oleh satu rantai polipeptida. Struktur tersier terdapat pada Protein Globular, dengan
konformasi yang fleksibel untuk menjalankan fungsi biologinya.

Struktur Kuartener

Struktur kuarterner merupakan interaksi antara beberapa polipeptida tersier, membentuk Protein Globular. Protein
tersier bisa tersusun dari beberapa sub-unit polipeptida yang sama disebut sebagai protomer sedangkan oleh sub-unit
berbeda disebut oligomer. Contoh Hemoglobin tersusun dari 4 polipeptida dengan 2 sub-unit berbeda a dan b,
Gambar 6. Struktur globular Hb yang fleksibel memungkinkan pengikatan oksigen. Struktur tiga dimensi
Ribonuklease (a), hasil analisis diffraksi sinar-X (b) dan penggambaran abstraksi rantai polipeptida bentuk b-strand
(panah datar) dan a-heliks (pita spiral), Gambar 7. Hubungan antara struktur primer, sekunder, tertier dan kuartener
ditampilkan pada Gambar 8, ilustrasi lengkap pada Gambar 9.

7. Jelaskan mekanisme Ureotelik, Urikotelik, Ammonotelik.


1) Ureotelik, yaitu golongan hewan yang menghasilkan zat sisa berupa urea. Contohnya mamalia dan amfibi.

2) Urikotelik, yaitu golongan hewan yang menghasilkan zat sisa berupa asam urat (uric acid). Contohnya
burung dan reptil.
3) Amonotelik, yaitu golongan hewan yang menghasilkanz zat sisa berupa amonia (NH3). Contohnya ikan.
8. Rumus molekul pada pembentukan Urea

1) Sintesis Karbamil Fosfat


Dalam reaksi pembentukan karbamil fosfat ini, satu mol amonia bereaksi dengan satu mol karbondioksida
dengan bantuan enzim karbamilfosfat sintetase. Reaksi ini membutuhkan energi, karenanya reaksi ini
melibatkan dua mol ATP yang diubah menjadi ADP.
2) Pembentukan Stirulin
Karbamil fosfat yang terbentuk bereaksi dengan ornitin membentuk sitrulin. Dalam reaksi ini, bagian
karbamil bergabung dengan ornitin dan memisahkan gugus fosfat. Berbagai katalis pada pembentukan
sitrulin adalah ornitin transkarbamilase yang terdapat pada bagian mitokondria sel hati.
3) Pembentukan Asam Argininosuksinat
Selanjutnya sitrulin bereaksi dengan asam aspartat membentuk asamargininosuksinat. Reaksi ini
berlangsung dengan bantuan enzim argininosuksinatsintetase. Dalam reaksi tersebut ATP merupakan
sumber energi dengan jalan melepaskan gugus fosfat dan berubah menjadi ATP.
4) Penguraian Asam Argininosuksinat
Dalam reaksi ini asam argininosuksinat diuraikan menjadi arginin dan asam +umarat. Reaksi ini
berlangsung dengan bantuan enzim argininosuksinase, suatu enzim yang terdapat di dalam hati dan ginjal.
5) Penguraian Arginin
Reaksi terakhir ini melengkapai tahap reaksi pada siklus urea. Dalam reaksi ini,arginin diuraikan menjadi
urea dan ornitin. Enzim yang bekerja sebagai katalis dalam reaksi penguraian ini ialah arginase yang
terdapat dalam hati. Arnitin yang terbentuk dalam reaksi hidrolisis ini bereaksi kembali dengan
karbamilfosfat untuk membentuk sitrulin. Demikian seterusnya reaksi berlangsung secara berulang-ulang
sehingga merupakan suatu siklus. Adapun urea yang terbentuk dikeluarkan dari tubuh melalui urine.
9. Ganti rumus senyawa molekul (siklus asam sitrat)

RUMUS SENYAWA MOLEKUL


10. Rumus molekul protein esensial & nonesensial
asam amino adalah zat organik yang mengandung gugus amino dan karboksil yang merupakan senyawa
dasar dalam pembentukan protein.
klasifikasinya berdasarkan cara sintesisnya dibagi dua yaitu asam amino esensial dan asam amino non
esensial.

asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat disintesis dalam tubuh makhluk hidup yang
diperlukan untuk pertumbuhan dan fungsi normal. Contohnya:
Histidin (His) Isoleusin (Ile) Leusin (Leu)
Valin (Val) Lisin (Lys) Metionin (Met)
Treonin (Thr) Triptofan (Trp) Fenilalanin (Phe)
Arginin (Arg)

Asam amino non esensial adalah asam amino yang dapat disintesis sendiri oleh tubuh makhluk hidup.
contoh:
Alanin (Ala) Asam Aspartat (Asp) Asam Glutamat (Glu)
Prolin (Pro) Glisin (Gly) Serin (Ser)
Sistein (Cys) Triosin (Tyr) Asparagin (Asn)
Glutamin (Gln)

RUMUS MOLEKUL ESENSIAL


leusin (Leu)

Isoleusin (Ile) Metionin (Met) Fenilalanin (Phe)


Triptofan (Trp) Treonin (Thr) Lisin (Lys)

Arginin (Arg)

RUMUS MOLEKUL NONESENSIAL


Asparagin (Asn) Asam Aspartat (Asp)

Asam Aspartat (Asp)


Tirosin (Tyr) Sistein (Cys) Serin (Ser)

Prolin (Pro)

Anda mungkin juga menyukai