Tugas Pak Edi
Tugas Pak Edi
Transferase mengkatalisis
reaksi pemindahan
gugus dari satu
senyawa ke
senyawa lainnya.
Oksidoreduktase Untuk proses
reduksi oksidasi
2. Kenapa Protein sangat penting bagi keseimbangna asam dan basa tubuh ?
Asam amino merupakan unit penyusun protein yang terikat langsung dengan ikatan peptida pada masing-
masing ujungnya. Salah satu ciri khas dari asam amino adalah bersifat amfoter. Hal ini disebabkan oleh fungsi asam
amino yang mampu berperilaku sebagai asam maupun basa serta mampu bereaksi dengan basa maupun asam.
Maksudnya, saat berada pada pH rendah maka asam amino bersifat asam, yang kemudian apabila direaksikan
dengan basa maka asam amino dapat menjadi anion serta mampu memberikan proton pada basa kuat. Sedangkan,
saat berada pada pH tinggi maka asam amino akan bersifat basa, yang kemudian apabila direaksikan dengan asam
maka asam amino dapat menjadi kation sertamampu menerima proton dari basa kuat
Rantai ringan κ, λ κ, λ κ, λ κ, λ κ, λ
(α2λ2) 2S*
4. Jalur amfibolik
Lintasan amfibolik (persimpangan) memiliki lebih dari satu fungsi dan terdapat pada persimpangan metabolism
sehingga bekerja sebagai penghubung antara lintasan anabolic dan lintasan katabolic. Contoh dari lintasan amfibolik
adalah siklus asam sitrat.
Siklus asam sitrat sebagai lintasan amfibolik dalam metabolism => sifat diet atau makanan menentukan pola dasar
metabolism di dalam tubuh. Mamalia, termasuk manusia harus memproses hasil penyerapan produk-produk
pencernaan karbohidrat, lipid dan protein dari makanan. Secara urutan produk tersebut adalah glukosa, asam lemak,
serta gliserol dan asam amino. Semua produk hasil pencernaan diproses melalui lintasan metaboliknya masing-
masing menjadi suatu produk umum yaitu Asetil KoA, yang kemudian akan dioksidasi secara sempurna melalui
siklus asam sitrat.
Sifat dari reaksi transaminasi ini adalah reversible. Dimana ketika proses ini berjalan gugus amino yang dilepaskan
tidak akan hilang, hal tersebut dikarenakan pelepasan gugus amino akan diterima oleh asam keto. Enzim alanin
transaminase adalah enzim yang memiliki ciri khas apabila bertemu dengan asam piruvat-alanin, yaitu memiliki
sepasang substrat yang tidak ditemukan di asam amino yang lain. Hal ini menyebabkan alanin transaminase secara
bebas dapat merubah asam amino menjadi senyawa alanin, dengan pengecualian masih memiliki asam piruvat.
Sedangkan enzim glutamat transaminase adalah enzim yang memiliki ciri khas apabila bertemu dengan glutamat-
ketogluratat, yaitu memiliki sepasang substrat. Fungsi dari enzim ini adalah untuk merubah asam amino menjadi
senyawa asam glutamat.
Dapat disimpulkan bahwa hasil dari reaksi transaminasi adalah asam glutamat, dimana reaksi ini bisa terjadi dalam
cairan sitoplasma ataupun mitokondria pada makhluk hidup.
Struktur Protein Primer, Sekunder, Tersier, dan Kuartener.
Struktur Primer
Penulisan dapat berupa urutan struktur kimianya atau singkatan nama asam aminonya, contoh penulisan pada
Gambar 3. Asam amino dengan a-amino bebas disebut sebagai N-ujung atau N-terminal atau amino ujung. Asam
amino dengan karboksilat bebas disebut sebagai C-ujung atau C-terminal atau karboksilat ujung
Struktur Sekunder
Struktur sekunder (Gambar 4) merupakan struktur primer ditambah dengan Ikatan hidrogen antar residu asam amino
berdekatan. Ikatan H membentuk folding untuk meminimumkan driving force gugus hidrofobik dengan
pelarut. Struktur a-Heliks, ikatan H pada satu rantai polipeptida. Merupakan penyusun utama protein serat seperti a-
Keratin dalam rambut, wol dan kuku. Struktur lembaran b-berlipat ikatan H terjadi antar rantai polipeptida, contoh
struktur ini terdapat pada sutera. Protein serat (Fibrous) merupakan pengulangan struktur sekunder, biasanya tidak
larut dalam air.
Struktur Tersier
Struktur tersier terjadi karena beberapa interaksi rantai samping, menyebabkan struktur polipeptida yang lebih stabil,
Gambar 5,
o Ikatan disulfida
o Ikatan Hidrogen
o Interaksi Ionik
Struktur tersier tersusun oleh satu rantai polipeptida. Struktur tersier terdapat pada Protein Globular, dengan
konformasi yang fleksibel untuk menjalankan fungsi biologinya.
Struktur Tersier
Struktur tersier terjadi karena beberapa interaksi rantai samping, menyebabkan struktur polipeptida yang lebih stabil,
Gambar 5,
o Ikatan disulfida
o Ikatan Hidrogen
o Interaksi Ionik
Struktur tersier tersusun oleh satu rantai polipeptida. Struktur tersier terdapat pada Protein Globular, dengan
konformasi yang fleksibel untuk menjalankan fungsi biologinya.
Struktur Kuartener
Struktur kuarterner merupakan interaksi antara beberapa polipeptida tersier, membentuk Protein Globular. Protein
tersier bisa tersusun dari beberapa sub-unit polipeptida yang sama disebut sebagai protomer sedangkan oleh sub-unit
berbeda disebut oligomer. Contoh Hemoglobin tersusun dari 4 polipeptida dengan 2 sub-unit berbeda a dan b,
Gambar 6. Struktur globular Hb yang fleksibel memungkinkan pengikatan oksigen. Struktur tiga dimensi
Ribonuklease (a), hasil analisis diffraksi sinar-X (b) dan penggambaran abstraksi rantai polipeptida bentuk b-strand
(panah datar) dan a-heliks (pita spiral), Gambar 7. Hubungan antara struktur primer, sekunder, tertier dan kuartener
ditampilkan pada Gambar 8, ilustrasi lengkap pada Gambar 9.
2) Urikotelik, yaitu golongan hewan yang menghasilkan zat sisa berupa asam urat (uric acid). Contohnya
burung dan reptil.
3) Amonotelik, yaitu golongan hewan yang menghasilkanz zat sisa berupa amonia (NH3). Contohnya ikan.
8. Rumus molekul pada pembentukan Urea
asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat disintesis dalam tubuh makhluk hidup yang
diperlukan untuk pertumbuhan dan fungsi normal. Contohnya:
Histidin (His) Isoleusin (Ile) Leusin (Leu)
Valin (Val) Lisin (Lys) Metionin (Met)
Treonin (Thr) Triptofan (Trp) Fenilalanin (Phe)
Arginin (Arg)
Asam amino non esensial adalah asam amino yang dapat disintesis sendiri oleh tubuh makhluk hidup.
contoh:
Alanin (Ala) Asam Aspartat (Asp) Asam Glutamat (Glu)
Prolin (Pro) Glisin (Gly) Serin (Ser)
Sistein (Cys) Triosin (Tyr) Asparagin (Asn)
Glutamin (Gln)
Arginin (Arg)
Prolin (Pro)