pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang diharapkan. Yang harus dipertimbangkan auditor dalam perencanaan audit a) Masalah yang berkaitan dengan bisnis satuan usaha tersebut dan industri dimana satuan usaha tersebut beroperasi di dalamnya. b) Kebijakan dan prosedur akuntansi satuan usaha tersebut. c) Metode yang digunakan oleh satuan usaha tersebut. d) Penetapan tingkat resiko pengendalian yang direncanakan. e) Petimbangan awal mengenai tingkat materialitas untuk tujuan audit. f) Pos laporan keuangan yang mungkin memerlukan penyesuaian (adjustment). g) Kondisi yang mungkin memerlukan perluasan atau pengubahan pengujian audit. h) Sifat laporan audit yang diharapkan akan diserahkan kepada pemberi tugas sebagai contoh laporan audit tentang laporan keunagn konsolidasi. Isi dari Audit Plan mencakup: 1) Hal-hal mengenai client. 2) Hal-hal yang mempengaruhi client. 3) Rencana kerja auditor. Hal-hal yang mengenai client a. Bidang usaha Client, alamat, Nomor Telepon, facsimile dll. b. Status hukum perusahaan (berdasarkan akta pendirian) c. Kebijakan akuntansi (accounting policy) d. Neraca komperatif dan perbandingan penjualan, laba/rugi tahun lalu dan sekarang. e. Client contact (mengenai orang-orang yang sering kita hubungi) f. Accounting, Auditing & Tax problem Rencana kerja auditor: a. Staffing (nama partner, manager, supervisor, senior dan asisten) b. Waktu pemeriksaan c. Jenis jasa yang diberikan d. Bantuan-bantuan yang dapat diberikan client e. Time schedule Audit program: Mengenai kumpulan baru prosedur audit yang akan dijalankan dan dibuat secara tertulis. Audit program yang baik harus mencantumkan: o Tujuan pemeriksaan o Audit prosedur yang akan dijalankan o Kesimpulan pemeriksaan Audit Procedures dan Audit Teknik Audit prosedur adalah: Langkah-langkah yang harus dijalankan oleh auditor dalam melaksanakan pemeriksaannya.
Audit teknik adalah:
Cara-cara memperoleh audit evidence (bahan- bahan bukti) seperti observasi, inspeksi, tanya jawab (inquiry) dll. Resiko Audit dan Materialitas Dalam PSA No.25, diberikan pedoman bagi auditor dalam mapertimbangkan risiko dan materialitas pada saat perencanaan dan pelaksanaan audit atas laporan keunagan berdasarkan standar auditing hang ditetapkan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI)