Anda di halaman 1dari 12

5.

PRAKTIKUM BALANCING

I. Teori Dasar
Suatu poros yang berputar merupakan komponen penting pada berbagai jenis mesin, seperti
turbin, gear box, mesin piston dan kompressor. Balancing dapat dibagi menjadi dua yaitu static
balancing dan dynamic balancing.

Static Balancing

Suatu poros yang memiliki massa tak seimbang seperti yang terlihat pada gambar 5.1 dapat
diseimbangkan secara statik. Secara teoritis penyeimbangan statik dapat dilakukan dengan
memberikan massa yang sama besar dan dengan jarak yang sama pula tapi dipasangkan pada
arah yang berlawanan seperti pada gambar 5.2.

V-1
Gambar 5.1 Poros dengan massa tak seimbang

Gambar 5.2 Poros yang diseimbangkan secara statik

Secara matematis, penyeimbangan statik dapat dilakukan jika jumlah momen kopel yang bekerja
pada poros sama dengan nol.

V-2

0=෍

Dynamic Balancing

Suatu poros yang seimbang secara statik belum tentu seimbang secara dinamik. Pada gambar 5.3
terlihat bahwa sebuah poros yang memiliki massa tak seimbang sebesar M dengan radius r dan
berjarak sejauh L1 dari ujung kiri poros sudah diseimbangkan secara statik dengan adanya massa
penyeimbang yang besarnya M dengan radius r. Meskipun demikian massa penyeimbang ini
posisinya berjarak sejauh L2 dari ujung kiri poros. Jika poros ini berputar, maka masing-masing
massa M akan menimbulkan gaya sentrifugal yang arahnya tegak lurus ke arah luar terhadap
poros sebesar:
෍෍ௌ෍
ௌ ௌ
ௌௌ
ௌ =


߱ ෍෍ ,
sehingga menimbulkan momen kopel pada tumpuannya.

Gambar 5.3 Poros yang seimbang secara statik tetapi tak seimbang secara dinamik

II. Tugas Sebelum Praktikum

1. Jelaskan prinsip kerja static balancing dan dynamic balancing dan jelaskan
perbedaannya.
2. Jelaskan mengapa suatu poros perlu di-balancing!
V-3
III. Tujuan Praktikum

1. Mempelajari metode static balancing pada suatu poros atau rotor


2. Mempelajari metode dynamic balancing pada suatu poros atau rotor

IV. Peralatan Pengujian

Peralatan uji penyeimbangan statik dan dinamik dapat dilihat seperti pada gambar 5.4. Peralatan
utama alat ini terdiri dari sebuah poros rotor yang ditumpu oleh dua buah bearing dan dapat
diputar oleh motor DC. Motor DC tersebut (tidak terlihat pada gambar) terdapat di dalam base
unit dan dihubungkan dengan belt untuk memutar poros. Sepanjang poros dapat dipasangkan
massa tak seimbang sekaligus massa penyeimbangnya. Pada bagian ujung poros terdapat
protractor untuk mengukur posisi sudut.

Gambar 5.4 Peralatan uji penyeimbang statik dan dinamik

V-4
V. Prosedur Pengujian
Pengujian Static Balancing

Pada pengujian static balancing, motor harus dalam keadaan mati (off) , selanjutnya dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut:

1. Lepaskan belt dari pulley yang terdapat pada poros sehingga poros dapat bebas
berputar.
2. Ambil massa penyeimbang 75 gr, kemudian pasang pada radius 50 mm, dan tempatkan
pada jarak 25 mm dari posisi referensi. Catat massa, radius, dan jarak posisi dari
referensi pada Tabel 1 untuk M1.
3. Pasang protractor dan pointer. Atur protractor sehingga ketika massa M tergantung
1
o
vertikal ke bawah, protractor menunjukkan angka 0 atau 180 . Jadikan posisi ini
sebagai sudut referensi. Catat sudut ini (0o) pada Tabel 5.1 untuk M1.
4. Ambil massa penyeimbang 100 gr, kemudian pasang massa tersebut pada radius 50 mm
dan dengan jarak 50 mm dari titik referensi. Klem massa penyeimbang ini pada sudut
195o searah jarum jam terhadap sumbu vertikal relatif terhadap M . Catat radius, massa,
1
posisi sudut dan jarak dari titik referensi pada kolom M2 pada Tabel 5.1.
5. Ambil 75 gr massa penyeimbang, kemudian pasang pada radius 50 mm dan jarak 73.8
mm. Klem massa penyeimbang ini pada sudut 130o searah jarum jam terhadap sumbu
vertikal relatif terhadap M1. Catat radius, massa, posisi sudut, dan jarak dari titik
referensi pada kolom M3 pada Tabel 5.1.
6. Selanjutnya, tambahkan 75 gr massa penyeimbang pada poros (terpasang longgar)
dengan radius 30 mm dan 60 mm. Catat massanya pada kolom M4 pada Tabel 5.1.
7. Hitung nilai ෍ ⋅ ෍ untuk M , M , dan M pada Tabel 5.1.
1 2 3
8. Gambar polygon ෍ ⋅ ෍ dengan nilai dari Tabel 5.1. (Saran: sebaiknya digambar
dengan
AutoCAD untuk mendapatkan hasil yang lebih baik)
9. Lengkapi polygon sehingga menjadi polygon tertutup. Ukur panjang polygon yang
terakhir ini dan tulis hasilnya pada kolom M4 pada Tabel 5.1.
10. Dengan mengetahui nilai ෍ ⋅ ෍ pada kolom M , maka besaran radius dan posisi
4

sudut
dapat dihitung.
11. Pasang massa M4 pada radius dan orientasi yang sama dengan yang diperoleh pada
kolom M4 Tabel 5.1. Kondisi yang diperoleh sekarang sudah pada keseimbangan statik.

V-5
Tabel 5.1 Static Balancing

Massa M Radius r Posisi Jarak


sudut α dari ⋅෍ ෍⋅෍
titik
[g [mm] [ referensi
[mm]
M o ෍ ෍⋅
r]
M
M
2
M
3
4

Polygon ࡹ ⋅ ࡹ
6000

-6000
6000
V-6
Tabel 5.1 Static Balancing

-6000

V-7
Penggunaan Pulley

Gambar 5.5 Peralatan uji dengan penambahan pulley

1. Pasang lengan pulley pada ujung bebas poros seperti pada gambar 5.5
2. Lepas massa M4 dari poros. Sekarang M4 akan dibuat dengan pemasangan cangkir
pemberat.
o o
3. Atur protractor di mana kondisi dengan cangkir pemberat posisi diatur pada 0 atau 180 .
4. Catat sudut pada kondisi poros dengan cangkir pemberat.
5. Tambahkan 5 bola baja ke dalam cangkir dan catat posisi sudutnya.
6. Ulangi prosedur no.5 dengan penambahan 5 bola baja sampai kira-kira 60 bola baja terisi
dalam cangkir. Kemudian lakukan lagi dengan penambahan 1 bola baja (hal ini dilakukan
karena sudah mendekati kondisi kesetimbangan).
7. Catat semua data pada Tabel 5.2.
8. Buat grafik Sinus sudut vs massa (catatan: keseimbangan kopel terjadi pada titik dengan
nilai sinus sudut = 1)
Tabel 5.2 Static Balancing dengan Pulley

Jumlah Massa Sud Perubahan Sinus sudut


bola (termasuk ut sudut
baj massa[gcangkir) [ [
o o
0 r]
5
1
0
1
5

V-7
Dynamic Balancing

1. Pertahankan kondisi pada static balancing (sesuai Tabel 5.1), kemudian pasang belt
penggerak pada pulley.
2. Lepas protractor dari poros.
3. Pasang kubah pelindung dan pastikan terkunci dengan baut.
4. Hidupkan motor dan putar poros secara perlahan dengan mengatur kontrol potensiometer.
5. Catat apa yang terjadi pada sistem rotor. Apakah sistem rotor bergetar cukup besar? (Jika
benar, maka kondisi keseimbangan dinamik belum tercapai)
6. Lengkapi kolom ෍ ⋅ ෍ ⋅ ෍ pada Tabel 5.3.
7. Gambar polygon berdasarkan nilai ෍ ⋅ ෍ ⋅ ෍ pada Tabel 5.3 untuk M1, M2, dan M3.
8. Lengkapi polygon sehingga terbentuk polygon tertutup. Garis penutup polygon tersebut
adalah nilai ෍ ⋅ ෍ ⋅ ෍ untuk M4 pada Tabel 5.3. Catat nilai ini pada Tabel 5.3.
9. Dengan diketahuinya nilai ෍ ⋅ ෍ ⋅ ෍ untuk M4, hitung jarak dari titik referensi (L)
untuk
M4.
10. Atur posisi M4 sesuai dengan hasil hitungan L.
11. Sekarang hidupkan lagi motor DC dan putar secara perlahan. Bagaimana kondisi getaran
rotor sekarang?

Tabel 5.3 Dynamic Balancing

Massa M Radius r Posisi Jarak


sudut α dari ⋅෍ ෍⋅෍
titik
[g [mm] [ referensi
[mm]
r] o ෍ ෍⋅
M
M
M
1
2
M
4

V-10
Polygon ࡹ ⋅ ࡹ ⋅ ࡹ
30000

-30000
30000

-30000

V-11

Anda mungkin juga menyukai