Djoko Damono
Bukan Sapardi jika tak piawai merangkaikan kata menjadi larik lalu tersusun menjadi bait bait
puisi. Yaa, Sapardi adalah salah satu penyair Indonesia yang terkenal dengan karya karya puisinya.
Puisi di atas adalah salah satu puisi Sapardi yang terkenal dan sangat saya sukai. Dalam puisi
tersebut Sapardi menggunakan kata kata sederhana yang sering kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari seperti : tabah, hujan, bunga, pohon, akar, bijak, dan arif. Kata bertemakan alam lebih
mendominasi. Pun kata-katanya juga indah, tersusun apik, tepat, dan mencurahkan perasaan juga
isi pikirannya. Puisi tersebut tersusun atas 3 bait dengan kata-kata penuh dengan konotasi juga
personifikasi yang diselipkan pada setiap baitnya oleh penyair yang menyukai hujan tersebut.
Seperti pada bait ketiga
“dibiarkannya tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu”
Gaya bahasa yang digunakan membuat saya sebagai pembaca ikut terseret dalam isi puisi sekaligus
mengagumi keahlian Sapardi dalam merangkai kata kata indah.
Artinya :
penyair mengartikan hujan sebagai kasih sayang. Berarti ketabahan, kesabaran dari hujan agar
tidak turun ke bumi dalam Bulan Juni. Juni adalah bulan musim kemarau, mustahil jika hujan
turun pada bulan Juni. Maka mengandung makna tentang ketabahan, kesabaran seseorang untuk
tidak menyampaikan sayang juga rindunya pada orang yang dicintainya (menahan)
artinya:
Lebih memilih jika sayangnya, rindunya untuk disimpan saja
BAIT 2
Artinya :
Bijak artinya mampu, bisa.
Dia mampu dengan ketabahannya menahan tidak menyampaikan sayangnya juga rindunya
Artinya :
Dia menghapus keraguan, prasangka jelek yang hinggap di hatinya dalam menanti orang yang
dicintainya
BAIT 3
Artinya :
Arif artinya cerdik, pandai.
Dia pandai menyimpan, menyembunyikan rasa sayangnya, rindunya pada orang yang dia cintai
Artinya :
membiarkan rasanya selama ini tanpa diucapkan, biar dimengerti sendiri olehnya sehingga
berbuah manis
Secara logika, mustahil hujan turun pada bulan Juni. Sebab Juni merupakan bulan musim
kemarau. Tapi, ternyata 1 Juni 2015 kemarin hujan turun membasahi kota kecil saya. Bukan
hujan biasa melainkan hujan deras. Lalu apa arti sesungguhnya dibalik Tuhan menurunkan
derasnya air hujan di bulan Juni ini? Apakah sama artinya dengan Hujan Bulan Juni karya
Sapardi?..
Bagi penyair kelahiran Surakarta ini, hujan melambangkan kasih sayang. Kasih sayangnya hujan
pada pohon. Menurutnya, hujan yang datang pada bulan Juni adalah hujan yang sungguh tabah,
bijak dan arif karena mengetahui kerinduan yang dirasakan sang pohon.