Anda di halaman 1dari 4

Apresiasi sastra anak

kelompok 3
puisi
HUJAN BULAN JUNI
Karya Sapardi Djoko Darmono

Tak ada yang lebih tabah


Dari hujan bulan juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon yang berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak


Dari hujan bulan juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih arif


Dari hujan bulan juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Diserap akar pohon bunga itu
PROSA
HUJAN BULAN JUNI

"Tak ada yang lebih tabah dari pada hujan bulan Juni. Ia datang
dengan ketenangan, merintikkan rindunya dengan lembut, namun
memilih untuk merahasiakannya dari mata manusia yang sibuk
dengan urusan dunia. Rintik-rintik hujan ini ditakdirkan hanya
untuk pohon-pohon yang tengah berbunga, sebagai suatu bentuk
keintiman antara alam dan keindahan."

"Hujan ini juga bijak dalam caranya. Ia tiba untuk membersihkan


jejak-jejak langkah yang pernah ragu-ragu di jalanan. Seperti
selembar kain putih yang menyeka papan tulis kotor, hujan Juni
membuat dunia bersih dan segar, tanpa cela."

"Tetapi, tak ada yang lebih arif daripada hujan bulan Juni. Ia
memahami bahwa terkadang kata-kata tak cukup untuk
mengungkapkan semua perasaan. Oleh karena itu, dengan
bijaksana, hujan ini membiarkan yang tak terucapkan diserap
oleh akar-akar pohon bunga yang menjulang tinggi di tanah. Ia
menjadi wadah bagi segala rasa yang terpendam, mengizinkannya
mengalir dalam diam, menjadi bagian dari kehidupan yang terus
berputar."
Terimah Kasih :)

Anda mungkin juga menyukai