Anda di halaman 1dari 3

Studi Kelayakan Bisnis

“Aksesoris dan Oleh-oleh Berbahan Resin”


By
Syrin.co

Pasar Indonesia maupun Internasional sudah memulai membuat aksesoris, action figure,
maupun oleh-oleh yang berbahan resin. Resin adalah cairan kental yang mengeras menjadi padatan
transparan. Di Palembang belum banyak yang mengenal dan memproduksi kerajinan yang berbahan
resin ini. Hal ini memunculkan ide kami untuk membentuk Syrin.co yang dibentuk oleh 4 orang, yaitu
M. Fajri Robiansyah, M. Abdul Fiqih, Muhtadibillah, dan Nara Winandi. Syrin.co berorientasi pada
pembuatan berbagai macam aksesoris kekinian seperti kalung, cincin, gelang, dan gantungan kunci khas
Palembang. Maka dari itu kami membuat desain produk dimana semua usia dapat menggunakan produk
yang kami produksi, seperti yang kita ketahui di zaman sekarang baik kaum adam maupun kaum hawa
sangat memperhatikan style yang mereka pakai dan dengan harga yang sesuai dan terjangkau oleh
masyarakat. Kami menargetkan pasar konsumen baik penjualan langsung maupun penjualan via online
untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan kami mempunyai sasaran untuk menjadi supplier pada toko-
toko yang menjual oleh-oleh khas palembang. Untuk store offline kami membuka outlet di Jl. Jepang
KM. 11,5 Palembang dan untuk awal pengenalan produk kami pada tempat-tempat yang strategis dan
berpotensi untuk pemasaran, kami akan melakukan penjualan dengan membuka stand-stand kecil pada
tempat yang ditentukan, seperti Kambang Iwak (KI), disekitaran Universitas yang ada di Palembang
juga pada saat adanya event-event tertentu yang mendukung dalam penjualan produk kami. Syrin.co
menetapkan harga dimulai dari sekitar Rp 8.000 sampai dengan ratusan ribuan tergantung dengan
banyaknya bahan dan tingkat kesulitan produk tersebut.

B. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

1. Bentuk Pasar

Untuk memasarkan produk kami, maka telah ditentukan tujuan pasar mana yang akan kami
masuki, dalam hal ini ada 2 bentuk pasar, yaitu :

a. Pasar Produsen yang dipilih adalah pasar persaingan sempurna, karena usaha aksesoris

2. Harga

Harga yang ditetapkan berdasarkan faktor internal and eksternal :

a. Faktor Internal
Faktor internal ini disesuaikan pada sasaran pemasaran seperti, untuk bertahan hidup.
Dimana harga berdasarkan harga pokok produk yang akan dijual.

Perhitungan HPP produk aksesoris oleh-oleh khas Palembang:

Bahan Baku :
- Resin 1 kg Rp.71.0000 : 70 pcs = Rp. 1.014,28
- Katalist 1 botol Rp. 8.000 : 70 pcs = Rp. 114,28
- Pewarna (DYE) Rp. 25.000 : 70 pcs = Rp. 357,14
- Kawat aksesoris Rp. 36.000 : 72 pcs = Rp. 500

Biaya Lain-lain:

- Cetakan Rp. 10.000 : 70 pcs = Rp. 142,85


- Amplas Kasar Rp. 60.000 : 70 pcs = Rp. 857,14
- Amplas Halus Rp. 60.000 : 70 pcs = Rp. 857,14
- Compound Rp. 10.000 : 70 pcs = Rp. 142,85

Jadi HPP pada 1 (satu) pcs aksesoris oleh-oleh khas Palembang seharga Rp. 3.985,68.
Sedangkan harga pemasaran 1 (satu) pcs aksesoris seharga Rp. 8.000. Jadi laba yang didapatkan dari 1
pcs aksesoris oleh-oleh khas Palembang Rp. 8.000– Rp. 3.985,68. = Rp. 4.014,32. Laba yang dihasilkan
dari 1 kali produksi sebesar Rp. 4.014,32x 70 pcs = Rp. 281.002,4

Perhitungan HPP produk aksesoris:


Bahan Baku :
- Resin 1 kg Rp.71.0000 : 70 pcs = Rp. 1.014,28
- Katalist 1 botol Rp. 8.000 : 70 pcs = Rp. 114,28
- Pewarna (DYE) Rp. 25.000 : 70 pcs = Rp. 357,14
- Kawat aksesoris Rp. 36.000 : 72 pcs = Rp. 500
- Tali Waxed Cotton Cord Rp. 17.500 : 5 meter = Rp. 3.500

Biaya Lain-lain :

- Cetakan Rp. 10.000 = Rp. 10.000


- Amplas Kasar Rp. 60.000 : 70 pcs = Rp. 857,14
- Amplas Halus Rp. 60.000 : 70 pcs = Rp. 857,14
- Compound Rp. 10.000 ;70 pcs = Rp. 142,85
Jadi HPP pada 1 (satu) pcs aksesoris seharga Rp. Sedangkan harga pemasaran 1 (satu) pcs
aksesoris seharga Rp. Jadi laba yang didapatkan dari 1 pcs aksesoris Rp. – Rp. = Laba yang dihasilkan
dari 1 kali produksi sebesar Rp. x pcs =

b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal ini berhubungan dengan harga yang ditawarkan oleh pesaing, biasanya
pesaing menaruh harga Rp. – Rp. /pcs

3. Distribusi

Produk aksesoris ini akan menggunakan saluran distribusi

Anda mungkin juga menyukai