Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA KEDOKTERAN
OLEH :
Nurhabiba Edriana
NIM : 1111103000037
i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
1. Laporan penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
Nurhabiba Edriana
++
. LEMBAR PERSETUJUAII PEMBIMBING
Laporan Penelitian
Oleh
Nurhabiba Edriana
NIM: 1111103000037
Pernbimbing I Penrbimbing 2
w
Zeti Harriyati, M. Biomed dr.Yanti Susianti, Sp.A
ilt
LEMBAR PENGESAHAN
4-
Zeti Harriyati, M. Biomed
Pembimbing 1 Pembimbing
fiv \q-
Zeti Hariyati, M. Biomed dr.Yanti Susianti, Sp.A
Penguji 1
&Nt'
Dr.Nurul Hiedri$ati, Ph.D Nurlaely Mida, R, M.Biomed, DMS
PIMPINAN FAKI]LTAS
3
Dekan FKIK Kaprodi PSPD FKIK
sh
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta UIN Syarif Hi(ayatullah Jakarta
IV
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia
yang telah diberikan, sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini tepat pada
waktunya. Saya menyadari tanpa bantuan, bimbingan dan do’a dari berbagai
pihak, sulit bagi saya untuk menyelesaikan penelitian ini. Oleh karena itu, saya
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. DR. (hc) dr. M.K. Tadjudin, Sp. And, dr. M. Djauhari
Widjajakusumah, DR. Arif Sumantri, M.Kes, Dra. Hj. Delina Hasan,
M.Kes., Apt. selaku Dekan dan pembantu dekan FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang selalu membimbing dan memberikan
kesempatan kepada saya untuk menempuh pendidikan di Program
Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Witri Ardini, M. Gizi, Sp. GK selaku Ketua Program Studi dan
untuk seluruh dosen Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membimbing dan mengajarkan
saya selama menjalani masa didik di Program Studi Pendidikan Dokter
FKIK UIN Syarif Hidayatullah.
3. Zeti Harriyati, M. Biomed dan dr.Yanti Susianti, Sp.A selaku dosen
pembimbing, dimana selain mengarahkan juga memberikan motivasi
kepada saya sehingga penelitian ini bisa selesai pada waktunya.
4. Kedua orang tua tercinta, Bpk. Erefri Edrison dan Ibu Aflizmadonalia
Enni serta adik saya tersayang Alhamda Efridon yang selalu
mendukung saya untuk menyelesaikan penelitian ini.
5. Suryani, S.Si yang banyak mengarahkan dan mengajari saya dalam
melakukan penelitian ini sehingga penelitian ini bisa selesai pada
waktunya.
v
6. Ratu Qurroh’Ain, Kharisma Indah, Nilam Fajarwati, Karmila Karim,
Hilya Haniek selaku kakak tingkat di PSPD yang juga selalu memberi
nasihat dan pengarahan dalam melaksanakan penelitian ini.
7. Muflikha Mayazi, Rahman Mukti Aji, Nurohima Fuad, Hanindio Rizki,
dan Faisal Rahman yang selalu mengingatkan, membantu dan
menyemangati saya dalam melakukan penelitian ini.
8. Niko Apvi yang telah mengingatkan dan menyemangati saya dalam
melaksanakan penelitian ini.
9. Seluruh mahasiswa PSPD 2010 dan juga sahabat serta teman-teman
yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu.
Saya menyadari laporan penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari
itu, penulis menerima adanya kritik dan saran yang membangun untuk penelitian
ini
Demikian laporan penelitian ini saya tulis, semoga bermanfaat bagi masyarakat
dan para pembaca pada umumnya.
Penulis
vi
ABSTRAK
Nurhabiba Edriana. Program Studi Pendidikan Dokter. Uji aktivitas
antioksidan daun kunyit (Curcuma domestica val) dengan metode DPPH
( 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl).2014.
Banyak penyakit yang pada awalnya disebabkan oleh radikal bebas, sehingga
radikal bebas dan antioksidan banyak diteliti di dunia kesehatan. Daun kunyit
(Curcuma domestiva val) diduga memiliki aktivitas antioksidan yang kuat seperti
halnya rimpang kunyit yang mampu menangkal efek negatif dari radikal bebas.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak daun
kunyit dengan menggunakan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl).
Penelitian ini dilakukan secara observasional. Ekstrak daun kunyit didapatkan
dengan cara maserasi menggunakan pelarut metanol. Uji aktivitas antioksidan
ekstrak daun kunyit dilakukan pada konsentrasi 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, dan
200 ppm. Ekstrak daun kunyit ditambah dengan DPPH (634μM). Vitamin C
digunakan sebagai kontrol positif. Pengukuran absorbansi untuk mengetahui
aktivitas antioksidan daun kunyit menggunakan spektrofotomerer UV-Vis pada
panjang gelombang maksimum yaitu 517 nm. Hasil penelitian ini didapatkan
perubahan warna secara kualitatif baik pada esktrak daun kunyit dan vitamin C.
Nilai IC50 ekstrak daun kunyit senilai 148.51 ppm dan termasuk aktivitas
antioksidan sedang berdasarkan klasifikasi Blois.
Kata Kunci : antioksidan, ekstrak daun kunyit (Curcuma domestica val), DPPH
ABSTRACT
Nurhabiba Edriana. Medical Education Study Program. Antioxidant
Activity Assay of Turmeric Leaves (Curcuma domestica val) Extract by
DPPH (1,1-Diphenyl-2-Picrylhydrazyl) Method.2014.
Many health problems caused by free radical production so recent studies focused
on it. Turmeric (Curcuma domestica val) leaves has been predicted has a strong
antioxidant activity as strong as its rhizome to counteract the negative effects from
free radical activity. The aim of this study is to know antioxidant activity of
turmeric leaves extract by DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) method.
Turmeric leaves extracted by maceration with methanol as its solvent. Antioxidant
activity tested in different concentration 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, and 200
ppm. Turmeric leaves extract was added by DPPH (634μM). This study used
vitamin C as positive control. Absorbance measurement used spectrophotometer
UV-Vis in maximum wave length 517 nm to show the antioxidant activity. Result
of this study shows color differences both turmeric leaves and vitamin C on a
qualitative scale. IC50 value of turmeric leaves is 148,51 ppm and classified as
middle antioxidant according to Blois classification.
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL.......................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................ iv
KATA PENGANTAR..................................................................... v
ABSTRAK...................................................................................... vii
ABSTRACT.................................................................................... vii
DAFTAR TABEL........................................................................... x
DAFTAR GAMBAR....................................................................... xi
BAB 1. PENDAHULUAN............................................................... 1
2.1.2 Simplisia............................................................... 5
2.1.3.1 Ekstrak...................................................... 5
2.1.3.2 Ekstraksi.................................................... 5
2.1.5 Antioksidan........................................................... 8
viii
2.1.6.1 Metode DPPH........................................... 10
2.1.6.2 Metode ABTS........................................... 10
2.1.6.3 Metode Deoksiribosa................................ 11
2.1.6.4 Metode Xantin Oksidase.......................... 11
2.1.7 Spektrofotometer UV-Vis dan Absorbansi........... 12
2.2 Kerangka Teori............................................................... 12
2.3 Kerangka Konsep............................................................ 13
2.4 Definisi Operasional....................................................... 14
BAB 3. METODE PENELITIAN.................................................. 15
. 3.1 Desain Penelitian............................................................ 15
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian........................................ 15
3.3 Sampel............................................................................ 15
3.4 Alat dan Bahan Penelitian.............................................. 15
3.4.1 Alat Penelitian....................................................... 15
3.4.2 Bahan Penelitian.................................................... 15
3.5 Cara Kerja Penelitian...................................................... 16
3.5.1 Penyiapan Sampel atau Pembuatan Simplisia........ 16
3.5.2 Pembuatan Ekstrak Daun Kunyit........................... 16
3.5.3 Pembuatan Larutan................................................ 16
3.6 Pengukuran Absorbansi.................................................. 18
3.7 Manajemen Analisis Data Antioksidan.......................... 18
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................... 20
4.1 Hasil Ekstraksi Daun Kunyit.......................................... 20
4.2 Absorbansi dan % Penghambatan.................................. 20
4.3 Penetapan Nilai IC50....................................................... 23
BAB 5. SIMPULAN DAN SARAN................................................ 25
5.1 Simpulan......................................................................... 25
5.2 Saran............................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 26
LAMPIRAN...................................................................................... 28
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
kurkumin yang telah terbukti dapat menangkap radikal hidroksi, yaitu salah
satu bentuk dari radikal bebas.5
Kunyit (Curcuma domestica val) termasuk salah satu tanaman
rempah dan obat. Hampir setiap orang Indonesia mengkonsumsi tanaman
rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu, atau untuk
menjaga kesehatan, obat wasir, melancarkan haid, menurunkan kolesterol, dan
juga untuk kecantikan.5
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui senyawa
yang bisa menangkal radikal bebas, salah satu cara adalah dengan adanya
penemuan terhadap aktivitas antioksidan. Beberapa penelitian yang telah
dilakukan pada rimpang kunyit ternyata menyebabkan peningkatan aktivitas
antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas. Sementara itu, sampai
sekarang informasi tentang daun kunyit belum diketahui apakah mempunyai
kandungan antioksidan atau tidak, sementara pemakaian di masyarakat selama
ini digunakan sebagai bahan masakan. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti
ingin mengetahui apakah ekstrak daun kunyit mempunyai aktivitas
antioksidan dengan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl)
menggunakan konsentrasi yang berbeda. Metode DPPH dipilih karena
sederhana, akurat, cepat, dan bisa dilakukan dengan sedikit sampel.6
4
5
6
Inisiasi : ZH Z* + H
HO OH HO O*
Propagasi : Z* + R-C = C- R ZH + R-C = C – R’
HO O* O O
Terminasi : Z* + R-C = C – R ZH + R-C – C - R
2.1.5 Antioksidan
Radikal bebas
Antioksidan
DPPH
Ekstrak daun kunyit
(Curcuma domestic val)
Memiliki elektron yang
tidak berpasangan
Terdapat senyawa
bioaktif seperti
kurkumin
DPPH menjadi DPPH-H
yang lebih stabil
Bersifat antioksidan
dengan mendonorkan Semakin banyak
atom hidrogen
aktivitas antioksidan
terhadap DPPH
Perhitungan IC50
Spektrofotometer UV-Vis
Analisis
No. Variabel Definisi Cara ukur Alat ukur Skala ukur Hasil ukur
Konsentrasi
V1M1=V2M2 50 ppm
Konsentrasi larutan uji
(perbandingan 100 ppm
1 ekstrak daun dalam ppm (1 - Numerik
ekstrak dengan mL 150 ppm
kunyit ppm = 1
metanol) 200 ppm
μg/mL)
Diukur panjang
Nilai absorbansi
Absorbansi gelombang dengan Spektofot
2 pada masing- Numerik Nm
sampel alat ometer
masing sampel
spektofotometer
Klasifikasi
Blois:
IC50 < 50
μg/ml =
Nilai
sangat kuat
konsentrasi
IC50 50-100
ekstrak yang
μg/ml = kuat
mampu Persamaan regresi Kategorik
3 IC50 - IC50 101-150
menghambat linier Ordinal
μg/ml=
aktivitas proses
sedang IC50
oksidasi sebesar
151-200
50 %
μg/ml =
lemah IC50>
200 μg/ml =
tidak aktif
15
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.3 Sampel
Sebanyak 500 gram daun kunyit yang digunakan dalam penelitian ini
didapatkan dari pasar Ciputat. Daun dipilih yang tidak terlalu muda dan tua,
tidak kering, tidak berjamur, sudah dibersihkan. Kemudian dideterminasi
oleh Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Bogor. Determinasi dilakukan untuk mengurangi kemungkinan kesalahan
identitas sampel. Hasil determinasi menunjukan bahwa sampel yang diuji
benar spesies Curcuma Domestica Val. Kemudian dibuat larutan ekstraknya
dalam berbagai konsentrasi, yaitu : 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, dan 200 ppm
yang masing-masing dibuat tiga kali pengulangan.
2. Larutan Seri
a) 200 ppm
400 μL dari larutan induk ditambahkan metanol sampai
volumenya 1500 μL. Kemudian tambahkan 500 μL larutan DPPH.
b) 150 ppm
300 μL dari larutan induk ditambahkan metanol sampai
volumenya 1500 μL. Kemudian tambahkan 500 μL larutan DPPH.
c) 100 ppm
200 μL dari larutan induk ditambahkan metanol sampai
volumenya 1500 μL. Kemudian tambahkan 500 μL larutan DPPH.
d) 50 ppm
100 μL dari larutan induk ditambahkan metanol sampai
volumenya 1500 μL. Kemudian tambahkan 500 μL larutan DPPH.
c) 6 ppm
120 μL dari larutan induk ditambahkan metanol sampai
volumenya 1600 μL. Kemudian ditambahkan 500 μL larutan
DPPH.
d) 8 ppm
160 μL dari larutan induk ditambahkan metanol sampai
volumenya 1500 μL. Kemudian ditambahkan 500 μL larutan
DPPH.
Berdasarkan tabel 4.1 dan 4.2 terlihat hasil bahwa semakin besar
konsentrasinya semakin kecil nilai absorbansinya karena semakin besar
konsentrasi larutan, aktivitas antioksidan semakin tinggi. Hal ini ditandai dengan
perubahan warna dari DPPH dan nilai % penghambatan yang semakin tinggi.
Setelah dilakukan penghitungan utntuk mendapatkan data %
penghambatannya maka akan dibuat grafik dengan menggunakan Microsoft Excel
dimana konsentrasi larutan (x) dan % penghambatan (y) yang akhirnya didapatkan
persamaan regresi liniernya. Berikut hasil persamaan regresi linier ekstrak daun
kunyit dan vitamin C :
23
80
y = 0,3324x + 0,635
R² = 0,9631
60
% penghambatan
40
20
0
0 50 100 150 200 250
konsentrasi ekstrak daun kunyit (ppm)
100
y = 12,986x - 23,76
80
R² = 0,9721
% penghambatan
60
40
20
0
0 2 4 6 8 10
konsentrasi vitamin C (ppm)
Tabel 4.3 menunjukan ekstrak daun kunyit memiliki nilai IC50 sebesar
148,51 ppm dan vitamin C sebesar 5,67 ppm. Berdasarkan klasifikasi Blois,
ekstrak daun kunyit termasuk dalam kategori antioksidan sedang dan vitamin C
termasuk ke dalam antioksidan yang sangat kuat.15Sementara penelitian
sebelumnya, menggunakan ekstrak dari rimpang kunyit memiliki aktivitas
antioksidan yang kuat dengan nilai IC50 sebesar 56,17 ppm.5 Lingkungan yang
baik dapat memengaruhi senyawa bioaktif yang terkandung, daun kunyit pada
penelitian ini didapatkan dari pasar Ciputat, berbeda dengan penelitian yang
dilakukan pada rimpang kunyit yang didapatkan dari lingkungan untuk tumbuh
yang dikondisikan dengan baik. Sehingga nilai dari IC50 lebih kecil dari pada
penelitian ini. Aktivitas antioksidan disebabkan karena daun kunyit mengandung
kurkumin. Kurkumin merupakan metabolit sekunder yang tersebar pada
tumbuhan dan termasuk senyawa fenolik sehingga cenderung mudah larut dalam
pelarut polar. Kurkumin bersifat antioksidan sehingga mampu meredam aktivitas
radikal hidroksil.18
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
1.Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dengan berbagai
konsentrasi larutan uji ekstrak daun kunyit, terdapat perubahan warna
DPPH dari ungu pekat menjadi kuning terang. Hal ini menunjukkan
adanya aktivitas antioksidan ekstrak daun kunyit.
2.Nilai IC50 ekstrak daun kunyit sebesar 148.51 ppm dan digolongkan
sebagai antioksidan sedang menurut kriteria Blois.
5.2 Saran
1.Perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kandungan senyawa
bioaktif ekstrak daun kunyit yang bersifat antioksidan.
2.Perlu dilakukan penelitian lanjut mengenai efek daun kunyit lainnya
seperti efek toksisitas dan antimikrobakterial.
25
26
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 3
Riwayat Penulis
Identitas :
Agama : Islam
Email : nurhabiba.edriana@gmail.com
Riwayat Pendidikan :