Anda di halaman 1dari 12

Tugas Pengganti UTS Endapan Mineral

Ahmad Farhan Nugraha


21100114130065

Geologi Regional

Sulawesi terletak pada pertemuan Lempeng besar Eurasia, Lempeng Pasifi k,


serta sejumlah lempeng lebih kecil (Lempeng Filipina) yang menyebabkan kondisi
tektoniknya sangat kompleks. Kumpulan batuan dari busur kepulauan, batuan bancuh,
ofi olit,dan bongkah dari mikrokontinen terbawa bersama proses penunjaman,
tubrukan, serta proses tektonik lainnya (Van Leeuwen, 1994).

Gambar 1. Peta satuan litotektonik Sulawesi (Van Leeuwen, 1994).

Berdasarkan keadaan litotektonik, Sulawesi dibagi tiga mandala, yaitu:


Mandala barat sebagai jalur magmatik yang merupakan bagian ujung timur Paparan
Sunda; Mandala tengah berupa batuan malihan yang ditumpangi batuan bancuh
sebagai bagian dari blok Australia; dan Mandala timur berupa ofi olit yang merupakan
segmen dari kerak samudera berimbrikasi dan batuan sedimen berumur Trias - Miosen
(Gambar 1).
Van Leeuwen (1994) menyebutkan bahwa mandala barat sebagai busur
magmatik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bagian utara dan barat. Bagian utara

1
Tugas Pengganti UTS Endapan Mineral
Ahmad Farhan Nugraha
21100114130065

memanjang dari Buol sampai sekitar Manado, dan bagian barat dari Buol sampai
sekitar Makassar. Batuan bagian utara bersifat riodasitik sampai andesitik, terbentuk
pada Miosen - Resen dengan batuan dasar basaltik yang terbentuk pada Eosen-
Oligosen. Busur magmatik bagian barat mempunyai batuan penyusun lebih bersifat
kontinen yang terdiri atas batuan gunung api - sedimen berumur Mesozoikum - Kuarter
dan batuan malihan berumur Kapur. Batuan tersebut diterobos granitoid bersusunan
terutama granodioritik sampai granitik yang berupa batolit, stok, dan retas.
Geologi Sulawesi Utara didominasi oleh batuan gunung api Kenozoikum dan
berasosiasi dengan intrusi yang membentuk komposit busur kepulauan. Struktur busur
ini diyakini sebagian besar di bawahnya kerak samudera yang terbentuk selama
pembukaan Laut Sulawesi pada Kala Eosen dan kerak benua yang tipis di bagian barat

Tiga peristiwa utama pembentukan busur di dalam wilayah Sulawesi Utara:

 Kala Eosen Tengah–Miosen Awal didominasi oleh batuan gunung api


berkomposisi basal toleit berasosiasi dengan sedimen laut dalam yang tebal
 Kala Miosen direpresentasikan olehbatuan gunung api kalk-alkali yang
diterobos oleh batuan granitoid yang mempunyai sifat kimia magma sama dan
menjemari dengan batuan sedimen laut dangkal;
 Kala Pliosen–Holosen sebagian besar terdiri dari batuan gunung api darat
berkomposisi andesit-dasit dan intrusi dekat permukaan tersebut mempunyai
sifat kimia magma sama

Tiga kelompok busur gunung api tersebut dipisahkan oleh ketidakselarasan


regional yang berasosiasi dengan pengangkatan cepat dan dijelaskan dengan kegiatan
periode magmatisme-vulkanisme dan berasosiasi dengan mineralisasi. Hal tersebut
menunjukkan bahwa busur Sulawesi Utara merupakan batuan induk mineralisasi yang
berkembang dalam suatu rezim sesar regional mendatar kanan pada Kala Miosen Awal
dengan mineralisasi berkembang dalam suatu rezim sesar regional mendatar kiri pada
Kala Pliosen. Sesar menyilang busur dan sesar sejajar busur yang berkembang Kala

2
Tugas Pengganti UTS Endapan Mineral
Ahmad Farhan Nugraha
21100114130065

Miosen mendominasi pola strukturnya. Perpotongan sesar-sesar besar ini menjadi


tempat ideal untuk mineralisasi porfiri Cu-Au pada kala Miosen Awal.

Pembahasan

Studi kasus 1

 Mineralisasi
Berdasarkan kondisi litotektonik, daerah mineralisasi yang berkembang di
Sulawesi bagian utara dapat dikelompokkan dalam empat jalur, yaitu:
 Bagian barat
 Bagian utara
 Bagian tengah
 Bagian timur.

Bagian barat sebagai busur magmatik dengan batuan terobosan granodiorit-


granitik menghasilkan beberapa jenis mineralisasi, di antaranya mineralisasi emas epi-
termal dan mineralisasi Mo porfiri. Sangat berbeda dengan Sulawesi Utara, lokasi
mineralisasi di Su- lawesi bagian barat relatif sedikit (van Leeuwen,1994).

Mandala bagian utara merupakan daerah yang sangat potensial sebagai tempat
mineralisasi logam, dimana terbentuk beberapa jenis mineralisasi yang terdiri atas
emas epitermal jenis sulfidasi rendah, tembaga-emas porfiri, emas pada batuan
sedimen (jenis Carlin), urat sulfidasi polimetalik dan mineralisasi Cu-Au-Ag epitermal
sulfidasi tinggi.

Mandala tengah dengan batuan penyusun malihan dan bancuh, dimana data
temuan mineralisasi pada daerah ini sangat kurang. Mineralisasi khrom ditemukan
pada bagian timur dengan batuan penyusun ofiolit

3
Tugas Pengganti UTS Endapan Mineral
Ahmad Farhan Nugraha
21100114130065

 Peta Sebaran Unsur pada Sulawesi Utara

A D

B E

C
F

Gambar 2. Peta Sulawesi Bagian Utara menunjukkan (A) Mineralisasi logam; (B) Sebaran unsur
perak; (C) Sebaran unsur kobal; (D) Sebaran unsur kromium; (E) Sebaran unsur tembaga; dan (F)
Sebaran unsur besi.

4
Tugas Pengganti UTS Endapan Mineral
Ahmad Farhan Nugraha
21100114130065

A D

B E

C
F

Gambar 3. Peta Sulawesi Bagian Utara menunjukkan (A) Sebaran unsur kalium; (B) Sebaran
unsur litium; (C) Sebaran unsur mangan; (D) Sebaran unsur nikel; (E) Sebaran unsur timbal, dan (F)
Sebaran unsur seng.

5
Tugas Pengganti UTS Endapan Mineral
Ahmad Farhan Nugraha
21100114130065

 Analisis
Setelah dilakukan korelasi menggunakan metode geostatistika dapat
didapati tiga jenis korelasi yang terdiri dari :
 Korelasi Li-K berasosiasi dengan batuan berkomposisi asam berupa
granitoid di mandala magmatik Sulawesi barat dan utara
 Kelompok Ni-Co-Cr berasosiasi dengan litologi berkomposisi basa dan
ultrabasa
 Kelompok Cu-Pb-Zn-Mn-Fe- Ag mempunyai asosiasi dengan batuan
gunung api

Kemudian dari hasil analisis factor dapat diketahui bahwa terdapat


beberapa populasi nilai factor yang diperoleh, yaitu :

 Faktor 1 : Ni-Co-Cr. Faktor ini menunjukkan daerah basa dan ultrabasa


 Faktor 2 : Cu-Pb-Zn-Ag. Faktor ini merupakan kelompok unsur yang
terkait dengan potensi daerah mineralisasi sulfide
 Faktor 3 : Li-K. Faktor ini merupakan populasi penentuan lokasi dan
sebaran batuan granitik.

Geokimia regional endapan sungai menunjuk- kan adanya beberapa


pola sebaran unsur mineral di Sulawesi bagian utara yang dapat dikelompokkan
ke dalam lima mandala geokimia. Mandala Barat terdapat di bagian barat pulau,
Mandala Tengah di sekitar Daerah Poso, Mandala Timur di Daerah Batui-
Luwuk, Mandala utara pada Daerah Tilamuta melanjut ke Daerah Manado,
Mandala tenggara pada Daerah Batui-Balantak. Mandala-mandala tersebut
sangat terkait dengan komposisi batuan di bawahnya. Asosiasi unsur Ni-CO-Cr
mencirikan Mandala Timur, kadar rendah sebaran unsur Mn, Zn, dan Fe
mencirikan Mandala Tengah, sedangkan harga unsur K dan Li yang relatif lebih
tinggi ter- dapat pada Mandala Barat, kandungan K, Li rendah, Mn, Zn tinggi

6
Tugas Pengganti UTS Endapan Mineral
Ahmad Farhan Nugraha
21100114130065

mencirikan mandala utara, kandungan Mn dan Zn rendah mencirikan mandala


tenggara.

Gambar 4. Peta mandala geokimia Sulawesi Bagian Utara.

7
Tugas Pengganti UTS Endapan Mineral
Ahmad Farhan Nugraha
21100114130065

Studi Kasus 2
Berdasarkan dari variasi struktur dan geologi pada daerah Sulawesi utara
tepatnya pada busur the north arm of Sulawesi dan Sangihe, terbagi menjadi empat
macam region yang berbeda, yaitu :

 Marisa Region
 Gorontalo Region
 Minahasa Region
 Sangihe Region

Gambar 5. Tatanan Stratigrafi skematik berdasarkan mineral deposits

8
Tugas Pengganti UTS Endapan Mineral
Ahmad Farhan Nugraha
21100114130065

a) Marisa Region
Marisa Region didominasi oleh quartzo-feldspathic basement yang
diatasnya terendapkan marine basalt dan rhyodcitic volcanics secara
tidak selaras. Batuan intrusi pada umumnya merupakan Granit. Pada
area ini alterasi epithermal terjadi pada gunung pani dan endapan porfiri
telah dieksplorasi di Malala. Marisa region merepresentasikan tipe
basement continental. Mineralisasi emas terfokuskan pada 3 jenis
struktur yaitu closed siliceous limonitic fractures, open discontinuous
quartz-adularia lined fractures, dan breccia zones

Gambar 6. Cross section Gunung Pani

b) Gorontalo Region
Gorontalo region merupakan region terbesar dari keempat region yang
ada, dan region ini dikarakterisasi oleh andesit vulkanik berumur

9
Tugas Pengganti UTS Endapan Mineral
Ahmad Farhan Nugraha
21100114130065

miosen dan intrusi diorite yang tidak selaras diatas marine basaltic
basement. Regime tektonik didominasi dengan arah E-W, NW, N-NE.
Zona Prospek terdapat pada lapilli tuff berumur miosen, volcanic
breccia dan lava.

Gambar 7. Cross section dari endapan motomboto

c) Minahasa Region
Minahasa region dicirikan dengan andesit berumur Miocene namun
dengan keterdapatan intrus diorite yang lebih sedikit jika dibandingkan
dengan Gorontalo region. Marine basalat basement hanya sedikit
terekspoks ke permukaan dan lebih didominasi oleh plio-pleistosene
vulkanik. Aktivitas vulkanisme dan produknya mendominasi daerah
northeast pada region ini. Struktur trend yang dominan yaitu northeast
dan northwest.

10
Tugas Pengganti UTS Endapan Mineral
Ahmad Farhan Nugraha
21100114130065

Gambar 8. Cross section dari endapan Lanut

d) Sangihe Region
Region ini terdiri dari pada umumnya volkanik recent dan vulkanik
aktif. Andsit miosen dan intrusi hanya ada terbatas di daerah selatan dari
pulau sangihe dan struktur yang dominan adalah Northeast dan
northwest

Kesimpulan

Dari kedua studi kasus yang telah dipaparkan dan diamati bahwa pembentukan mineral
logam pada daerah Sulawesi Utara sangat dipengaruhi oleh Geologi regional di daerah
tersebut. Dapat diketahui bahwa litologi tertentu akan menghasilkan unsur mineral
logam yang berbeda seperti pada studi kasus 1 dan studi kasus 2. Kemudian tektonik
daerah Sulawesi utara juga sangat memperngaruhi persebaran keterdapatan mineral
logam

11
Tugas Pengganti UTS Endapan Mineral
Ahmad Farhan Nugraha
21100114130065

Referensi

Arief, R. 2011. Penelitian Bahan Galian Lain Dan Mineral Ikutan Pada Wilayah
Pertambangan Di Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara.
Indonesia. Pusat Sumber Daya Geologi
Carlile, J. C. 1990. Geological setting, characteristics and regional exploration for
gold in the volcanic arcs of North Sulawesi, Indonesia. Amsterdam. Journal
of Geochemical Exploration, 35 ( 1990) 105-140.
Poedjoprajitno, S. 2009. Evolusi Bentuklahan daerah Manado dan sekitarnya,
Sulawesi Utara. Indonesia. Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 4 No. 2 Juni 2009:
145-155
Suprapto, S. J. 2006. Geokimia regional Sulawesi bagian Utara percontoh endapan
sungai aktif -80 mesh. Indonesia. Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 1 No. 2 Juni
2006: 73-82
Van Leeuwen, T.M., 1994. 25 Years of Mineral Exploration and Discovery in
Indonesia. Journal of Geochemical Exploration, 50, h.13-90.

12

Anda mungkin juga menyukai