Anda di halaman 1dari 4

Ventolin nebulizer

Pengertian
Salbutamol merupakan Obat dengan banyak nama dagang dan bentuk sediaan, salah
satunya Ventolin Nebules 2.5 mg Ampul yang digunakan untuk mengobati penyakit pada
saluran pernafasan seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Ventolin
Nebules 2.5 mg Ampul termasuk obat golongan agonis adrenoreseptor beta-2 selektif
kerja pendek (short acting beta-adrenergic receptor agonist). Obat ini bekerja dengan
cara merangsang secara selektif reseptor beta-2 adrenergik terutama pada otot bronkus
(saluran pernafasan). Hal ini menyebabkan terjadinya bronkodilatasi (pelebaran) karena
otot bronkus (saluran pernafasan) mengalami relaksasi (pengenduran syaraf). Karena
efeknya yang selektif terhadap bronkus (saluran pernafasan), dan efeknya yang minimal
pada sistem kardiovaskular (penyakit jantung akibat tekanan darah tinggi). Ventolin
Nebules 2.5 mg Ampul adalah pilihan yang sesuai untuk mengobati bronkospasme
(penyempitan pada dinding saluran pernafasan) pada pasien yang juga menderita
penyakit jantung dan hipertensi.

Keterangan
Golongan: Obat Keras
Kategori: Obat
Kandungan: Salbutamol
Bentuk: Ampul
Satuan Penjualan: Ampul
Farmasi: GlaxoSmithKline Indonesia
Kegunaan
Ventolin Nebules 2.5 mg Ampul yang mengandung Salbutamol berguna untuk mengatasi
:

Umumnya digunakan untuk mengobati bronkospasme (penyempitan pada dinding


saluran pernafasan), misalnya : penyakit asma karena alergi tertentu, asma bronkial,
bronkitis asmatis, emfisema pulmonum, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Obat ini bisa digunakan untuk mengobati hiperkalemia akut (kelebihan kalium dalam
darah) karena kemampuannya merangsang aliran kalium ke dalam sel sehingga
konsentrasi kalium dalam darah berkurang.
Untuk pengobatan kejang bronkus (saluran pernafasan) pada pasien yang memiliki
penyakit jantung atau tekanan darah tinggi, salbutamol lebih dipilih karena bekerja lebih
lama dan lebih aman, dibanding beta-2 adrenergic lainnya.
Bronkitis kronis : infeksi bronkus (saluran pernafasan) yang bertahan setidaknya tiga
bulan dalam satu tahun dan berulang pada tahun berikutnya.
Emfisema : penyakit paru-paru yang ditandai dengan gejala utama berupa sesak napas
yang hebat.
Dosis & Cara Penggunaan
Ventolin Nebules 2.5 mg Ampul mengandung Salbutamol merupakan Obat yang
termasuk ke dalam Golongan Obat Keras sehingga pada setiap pembelian nya harus
menggunakan resep Dokter. Selain itu, dosis penggunaan Ventolin Nebules 2.5 mg
Ampul juga harus dikonsultasikan dengan Dokter terlebih dahulu sebelum digunakan,
karena Dosis Penggunaan nya berbeda-beda setiap individu nya tergantung berat
tidaknya penyakit yang diderita.

Ventolin Nebules 2.5 mg Ampul diberikan dengan dosis sebagai berikut :

Dewasa dan anak usia lebih dari 12 tahun : dosis awal 3-4 kali sehari 2-4 mg. dosis dapat
dinaikkan secara bertahap sampai maksimum 4 kali sehari 8 mg. dosis maksimal harian
: 32 mg /hari (dalam dosis bagi).
Anak 6-12 tahun : 3 kali sehari 2 mg. dosis dapat dinaikkan secara bertahap sampai dosis
maksimal harian : 24 mg /hari (dalam dosis bagi).
Anak 2-6 tahun : 3 kali sehari 1 mg.
Pasien usia lanjut atau pasien yang sensitif terhadap stimulan beta adrenergik : dosis
awal : 3-4 kali sehari 2 mg. dosis dapat dinaikkan secara bertahap sampai maksimum 4
kali sehari 8 mg.
Ventolin Nebulizer : sediaan dimasukkan ke dalam alat (nebulizer) untuk dihisap oleh
pasien.
Ventolin Nebules (untuk nebulizer) : setiap 1 ampul Ventolin Nebules mengandung
salbutamol sulfat 2,5 mg.
Ventolin Nebules 2.5 mg Ampul Sebaiknya diberikan pada saat perut kosong dan
diberikan 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan. Untuk hasil yang lebih maksimal,
Ventolin Nebules 2.5 mg Ampul diminum dalam waktu yang sama setiap hari nya. Jika
tidak sengaja lupa meminum Ventolin Nebules 2.5 mg Ampul, disarankan untuk segera
meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan
mengganti dosis yang terlewat dengan menggandakan dosis pada jadwal berikutnya.
Hentikan penggunaan Ventolin Nebules 2.5 mg Ampul bila gejala mulai membaik.

Efek Samping
Semua Obat pasti memiliki efek samping, namun tidak semua orang akan mengalami
efek samping tersebut.

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Ventolin Nebules 2.5 mg Ampul
antara lain :

Efek samping yang umum adalah palpitasi (denyut jantung tidak teratur), nyeri dada,
denyut jantung cepat, tremor (gemetar) terutama pada tangan, kram otot, sakit kepala
dan gugup.
Efek samping lain yang sering terjadi diantaranya : vasodilatasi (pelebaran diameter
pembuluh darah ) perifer, takikardi (detak jantung di atas normal dalam kondisi
beristirahat), aritmia (gangguan detak jantung atau irama jantung), ganguan tidur dan
gangguan tingkah laku.
Efek samping yang lebih berat tetapi kejadiannya jarang misalnya bronkospasme
paradoksikal (kecemasan penyempitan pada dinding saluran pernafasan), urtikaria
(kelainan kulit karena alergi), angiodema (pembengkakan di bawah kulit), dan hipotensi
(tekanan darah rendah).
Seperti agonis adrenoseptor beta-2 lainnya, salbutamol juga bisa menyebabkan
hipokalemia (kekurangan kalium dalam darah) terutama jika diberikan pada dosis tinggi.
Penggunaan dosis tinggi telah dilaporkan memperburuk diabetes mellitus dan
ketoasidosis (salah satu komplikasi akut Diabetes Melitus yang terjadi disebabkan karena
kadar glukosa pada darah sangat tinggi).
Bila efek samping menetap bahkan memburuk, segera hentikan penggunaan Ventolin
Nebules 2.5 mg Ampul dan konsultasikan ke Dokter.

Hal-hal yang perlu diperhatikan pasien jika menggunakan Ventolin Nebules 2.5 mg Ampul
adalah sebagai berikut :

Hentikan pemakaian dengan segera jika anda mengalami reaksi alergi, seperti ruam,
gatal, sakit tenggorokan, demam, arthralgia (nyeri pada satu atau lebih sendi), pucat,
atau tanda-tanda lainnya, karena bisa berakibat yang lebih fatal.
Obat ini bisa menyebabkan bronkospasme (penyempitan pada dinding saluran
pernafasan) paradoks yang bisa mengancam nyawa. Jika bronkospasme terjadi segera
hentikan pemakaian obat dan hubungi dokter.
Pada dosis tinggi atau penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan hipokalemia
(kekurangan kalium dalam darah), terutama pada pasien dengan gagal ginjal dan orang-
orang yang sedang menggunakan obat diuretik (obat yang dapat memperbanyak urin)
tertentu atau obat turunan xanthine.
Obat ini harus digunakan secara hati-hati pada pasien dengan gangguan kardiovaskular
(penyakit jantung akibat tekanan darah tinggi) terutama insufisiensi (berkurang atau
berhenti aliran darah) koroner, aritmia (gangguan ritme) jantung, dan hipertensi (tekanan
darah tinggi).
Pasien dengan hipertiroidisme (kelebihan hormon tiroid) juga harus hati-hati
menggunakan obat ini.
Seperti obat-obat agonis adrenoseptor beta-2 obat ini harus digunakan dengan hati-hati
pada penderita diabetes melitus karena beresiko terjadinya ketoasidosis (komplikasi
diabetes melitus). Pemantauan kadar glukosa darah perlu dilakukan.
Belum diketahui apakah salbutamol diekskresikan dalam air susu ibu. Pada studi hewan
obat ini telah diketahui memiliki potensi tumorigenicity sehingga sebaiknya
dikonsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan obat pilihan yang lebih aman atau
diberikan dengan jarak yang cukup antara menyusui dan penggunaan obat.
Keamanan dan efektivitas pada pasien usia 4 tahun atau kurang belum diketahui.

Konta indikasi dari penggunaan Ventolin Nebules 2.5 mg Ampul antara lain :

Penderita yang hipersensitif atau alergi terhadap komponen obat.

Berikut adalah interaksi obat Ventolin Nebules 2.5 mg Ampul dengan kandungan zat aktif
salbutamol dengan obat-obat lain :
Pemberian bersamaan dengan bronkodilatator simpatomimetik (sistem saraf yang dapat
memperlebar saluran pernafasan) kerja pendek lain tidak boleh dilakukan karena bisa
memberikan efek yang sangat buruk pada sistem kardiovaskular (penyakit jantung akibat
tekanan darah tinggi).
Obat-obat beta-2 antagonis menghambat kerja salbutamol.
Obat-obat golongan beta-blocker non-selektif seperti propranolol, tidak bisa diberikan
bersamaan dengan salbutamol, karena obat beta bloker sering menyebabkan
bronkospasme (penyempitan pada dinding saluran pernafasan) parah pada pasien
asma.
Monoamine oksidase inhibitor atau antidepresan trisiklik dapat memperkuat efek
salbutamol pada sistem kardiovaskular (penyakit jantung akibat tekanan darah tinggi).
Diantaranya bisa memicu hipertensi (tekanan darah tinggi) berat.
Bila diberikan bersama atomoksetin, resiko efek samping pada sistem kardiovaskular
(penyakit jantung akibat tekanan darah tinggi).meningkat.
Salbutamol dapat menurunkan konsentrasi digoksin dalam plasma.
Pemberian bersamaan dengan metildiopa dapat menyebabkan hipotensi (tekanan darah
rendah) akut.

FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan Ventolin
Nebules 2.5 mg Ampul kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut:

“Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin
(teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol
pada wanita, atau studi terhadap wanita dan binatang percobaan tidak dapat dilakukan.
Obat hanya dapat diberikan jika manfaat yang diperoleh melebihi besarnya resiko yang
mungkin timbul pada janin.”

Penelitian pada hewan tidak selalu bisa dijadikan dasar keamanan pemakaian obat
terhadap wanita hamil. Belum adanya penelitian klinis yang memadai dan terkendali
dengan baik pada ibu hamil membuat pemakaian obat-obat yang mengandung Ventolin
Nebules 2.5 mg Ampul. Selama kehamilan tetap harus dikonsultasikan terlebih dahulu
dengan dokter.

Anda mungkin juga menyukai