Anda di halaman 1dari 2

SHAFT FURNACE (TUNGKU TEGAK)

Gambar 1. Tungku Shaft Furnace

Gambar 2. Skematika Zona Prose Kalsinasi Pada Shaft Furnace


Tungku kalsinasi dapat dibagi dalam tiga zona, yaitu zona preheating, zona reaksi, dan zona
cooling.
Preheating Zone.

Pada daerah ini muatan padat batu kapur dan kokas akan mengalami pemanasan sampai
temperatur sekitar 800 celcius oleh gas panas yang bergerak berlawanan dari bawah ke bagian
atas tungku. Pada daerah ini, belum terjadi reaksi kalsinasi maupun reaksi pembakaran dari
kokas.

Reaction Zone.

Pada daerah ini terjadi reaksi pembakaran kokas dan dekomposisi dari batu kapur. Kapur kabar
mengalami pemanasan berlebih dan diperkirakan menjacapai temperatur 1000 celcius. Gas
yang meninggalkan daerah reaksi bertemperatur sekitar 900 celcius. Temperatur gas yang
keluar ini, 100 celcius lebih tingg dari pada temperatur material yang masuk pada daerah ini.

Cooling Zone.

Pada daerah ini kapur bakar didinginkan dengan udara yang bergerak berlawanan dari bagian
bawah tungku. Pada daerah ini kapur bakar didinginkan sampai temperatur sekitar 100 celcius.
Agar terjadi pembakaran sempurna dari kokas, maka udara yang dihembuskan mencapai 25
persen berlebih dari yang diperlukan.

Reaksi Kalsinasi Batu Kapur

Selama proses kalsinasi, Batu kapur, CaCO3 akan terurai menjadi kapur bakar dengan rumus
kimia CaO (kalsium oksida) dan gas karbon dioksida, CO2 sesuai dengan reaksi berikut:

CaCO3 → CaO + CO2(g), ΔH298 = 177,8 kJProses kalsinasi meliputi pelepasan air, carbon dioksida atau
gas-gas lain yang terikat secara kimiawi. Proses Kalsinasi lebih endotermik daripada proses drying.
Sehingga panas harus dipasok dari sumber dengan temperatur relatif tinggi.

Anda mungkin juga menyukai