PROFIL TENAGA KERJA KONSTRUKSI INDONESIA
TAHUN 2016
Direktorat Bina Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT RI
Tim Penyusun
Dr. Ir. Masrianto, MT
Hasto Agoeng Sapoetro, S.ST., MT
Drs. Pardiman
Disaintina Ari Nusanti, ST., MM.
Eka Prasetyawati, ST., M.Tech
Yanuar Munlait, ST., M.Tech
Siti Sri Wahyuni, S.IP., M.Si
Evi Fauziah, ST., M.PSDA
Indra Budiarsana, A.Md., S.Kom
Sofyanudin, S.Kom.
Dimas Bayu Susanto, ST., M.PSDA
Gandang Sungkawa, SE., MM.
Dr. Ahmad Suryadi Nomi
Supranto Nadaek, S.Pd,. MM.
Buku ini boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya, diperbanyak untuk tujuan
pendidikan dan bukan untuk diperjualbelikan
KATA SAMBUTAN
Direktur Jenderal
Bina Konstruksi
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
Kata Sambutan i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
A LATAR BELAKANG 1
B DEFINISI TEKNIS 2
1 Kompetensi Konstruksi Bidang Arsitektur 5
2 Kompetensi Konstruksi Bidang Sipil 5
3 Kompetensi Konstruksi Bidang Mekanikal 8
4 Kompetensi Konstruksi Bidang Elektrikal 8
5 Kompetensi Konstruksi Bidang Tata Lingkungan 10
6 Kompetensi Konstruksi Bidang Manajemen Pelaksana 10
i
6 Provinsi Sumatera Selatan 101
7 Provinsi Bengkulu 112
8 Provinsi Lampung 124
9 Provinsi Bangka Belitung 136
10 Provinsi Kepulauan Riau 147
11 Provinsi DKI Jakarata 158
12 Provinsi Jawa Barat 169
13 Provinsi Jawa Tengah 180
14 Provinsi D I Yogyakarta 191
15 Provinsi Jawa Timur 202
16 Provinsi Banten 213
17 Provinsi Bali 224
18 Provinsi Nusa Tenggara Barat 235
19 Provinsi Nusa Tenggara Timur 246
20 Provinsi Kalimantan Barat 257
21 Provinsi Kalimantan Tengah 268
22 Provinsi Kalimantan Selatan 279
23 Provinsi Kalimantan Timur 290
24 Provinsi Kalimantan Utara 301
25 Provinsi Sulawesi Utara 312
26 Provinsi Sulawesi Tengah 323
27 Provinsi Sulawesi Selatan 334
28 Provinsi Sulawesi Tenggara 345
29 Provinsi Gorontalo 356
30 Provinsi Sulawesi Barat 367
31 Provinsi Maluku 378
32 Provinsi Maluku Utara 389
33 Provinsi Papua Barat 400
34 Provinsi Papua 411
ii
A. LATAR BELAKANG
Pasar tenaga kerja Indonesia terus mengalami perkembangan sepanjang tahun 2014 dan
2015, hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah pekerjaan dan penurunan angka
pengangguran terbuka. Menurut data Survai Tenaga Kerja Nasional (Sakernas) Badan
Pusat Statistik (BPS), pada Agustus 2014 diperkirakan bahwa jumlah penduduk Indonesia
mencapai sebesar 252,7 juta jiwa, di mana 121,9 juta orang di antaranya merupakan
angkatan kerja. Pada periode bulan Agustus 2013 hingga Agustus 2014, terjadi
peningkatan jumlah pekerjaan sebesar 1,7 persen, sedangkan angkatan kerja meningkat
sebesar 1,4 persen pada periode yang sama. Hal ini menunjukkan tren penurunan angka
pengangguran terbuka dalam persentase penduduk angkatan kerja. Walaupun sebagian
besar tren perkembangannya cenderung positif, namun perlu menjadi perhatian bersama
bahwa jumlah pekerjaan terus berfluktuasi dari kuartal ke kuartal. Kondisi ini terjadi
dikarenakan adanya faktor “pekerjaan musiman” dan perputaran pasar tenaga kerja.
Gambaran lain menunjukkan bahwa jumlah pekerja yang bekerja diperkirakan sebesar
118,2 juta pada Februari 2014 dan angka ini turun menjadi 114,6 juta di tahun 2015.
Dalam kaitan dengan indikator kompetisi global, Indonesia berada pada posisi 40 besar
dalam laporan Global Competitiveness Index 2014. Indonesia terus berupaya menembus
menjadi sepuluh negara dengan ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2025 nanti. Target
ini akan sangat bergantung pada perwujudan proyek-proyek infrastruktur yang nantinya
dapat mendorong sektor konstruksi dalam negeri yang merupakan tulang punggung
pembangunan infrastruktur. Sektor konstruksi di Indonesia diproyeksi akan menjadi salah
satu yang terbesar dan menjadi pasar konstruksi paling penting di dunia seiring dengan
meningkatnya investasi properti bangunan tempat tinggal maupun bangunan komersil
serta belanja pemerintah terkait dengan program pembangunan infrastruktur jangka
menengah maupun panjang. Laporan Global Construction 2025 memproyeksikan
pertumbuhan rata-rata sektor konstruksi Indonesia di kisaran rata-rata 6% dari tahun
1
2012 – 2025. Pada periode tersebut diperkirakan akan terjadi kenaikan lima peringkat dari
posisi ke-10 menjadi posisi ke-5 pada pasar konstruksi terbesar di dunia.
Pada akhir tahun 2015, Indonesia harus bersiap diri untuk menghadapi era perdagangan
bebas di kawasan negara-negara Asia Tenggara (ASEAN), yang dikenal dengan istilah
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC). Konsekuensi
dari diberlakukannya MEA ini adalah hilangnya hambatan tarif/non-tarif, terbukanya
akses pasar, adanya perlakuan non-diskriminasi aliran jasa dan investasi, serta mobilitas
tenaga kerja yang lebih bebas. Dengan demikian, terdapat peluang untuk memperluas
pasar jasa konstruksi yang menuntut kalangan jasa konstruksi perlu meningkatkan
kapasitas teknis, manajerial, dan sumber daya manusia (SDM) agar dapat bersaing dan
mampu memasuki pasar jasa konstruksi di dalam maupun di luar negeri. Peningkatan
kualitas SDM menjadi salah satu faktor kunci dalam rangka mempertahankan
kemampuan bahkan dominasi pasar kerja konstruksi nasional. Jika dilihat dari sisi
pertumbuhan, rata-rata pertumbuhan tenaga kerja konstruksi ternyata tidak mampu
mengimbangi rata-rata pertumbuhan nilai konstruksi. Pada periode 2006-2013, rata-rata
pertumbuhan tenaga kerja hanya sebesar 6 persen. Sementara pertumbuhan rata-rata
nilai konstruksi untuk periode yang sama sebesar 21 persen (sumber:
http://www.pu.go.id/strategi peningkatan kualitas SDM sektor konstruksi).
B. DEFINISI TEKNIS
2
keterampilan menerapkan metode dan teknik tertentu didukung sikap perilaku
kerja yang tepat, guna mencapai dan atau mewujudkan hasil tertentu secara
mandiri dan atau berkelompok dalam penyelenggaraan tugas pekerjaan.
Kompetensi Kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
Standar Kompetensi adalah sejumlah uraian pekerjaan yang terukur yang
terbentuk atas sejumlah unit kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan tertentu.
Konstruksi adalah suatu kegiatan yang hasil akhirnya berupa bangunan/konstruksi
yang menyatu dengan lahan tempat kedudukannya, baik digunakan sebagai
tempat tinggal atau sarana kegiatan lainnya. Hasil kegiatan tersebut antara lain
bangunan gedung, jalan, jembatan, rel dan jembatan kereta api, terowongan,
bangunan air dan drainase, bangunan sanitasi, landasan pesawat terbang,
dermaga, bangunan pembangkit tenaga listrik, transmisi, distribusi dan bangunan
jaringan komunikasi. Kegiatan ini meliputi perencanaan, persiapan, pembuatan,
pembongkaran dan perbaikan/perombakan bangunan.
Pekerja tetap adalah pekerja yang bekerja pada perusahaan/usaha yang menerima
upah/gaji secara tetap, tidak tergantung pada absensi/kehadiran pekerja tersebut.
Pekerja harian lepas adalah pekerja dibayar yang tidak terikat secara tetap dengan
perusahaan/usaha dimana mereka hanya bekerja selama pekerjaan/proyek telah
selesai, maka secara otomatis mereka tidak mempunyai hubungan kerja.
Hari orang adalah jumlah pekerja harian lepas dalam satu hari untuk
menyelesaikan satu pekerjaan.
Produk Domestik Bruto (PDB) adalah nilai pasar semua barang dan jasa yang
diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu. PDB merupakan salah satu
metode untuk menghitung pendapatan nasional.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah besarnya produk domestik bruto
(PDB) suatu daerah. Produk domestik regional bruto menyajikan data series PDB
3
baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2000, yang
disajikan dalam nilai rupiah maupun persentase. berdasarkan data beberapa
tahun teakhir baik data yang dihimpun secara langsung (data primer) maupun
data yang dikutip dari adminstrasi Instansi/Dinas/Lembaga Pemerintah maupun
swasta (data sekunder).
Belanja modal adalah suatu pengeluaran yang dilakukan untuk menambah aset
tetap atau investasi yang ada sehingga kan memberikan manfaatnya tersendiri
pada periode tertentu. Dalam hal tersebut masuk ke dalam pembukuan akuntansi
dengan kata lain belanja modal akan mempengaruhi posisi keuangan
Nilai konstruksi adalah nilai pekerjaan yang telah diselesaikan oleh pihak
pemborong menurut realisasi proyek yang telah diselesaikan dalam jangka waktu
tertentu, berdasarkan nilai kontrak antara pemilikdengan kontraktor.
Sertifikat adalah tanda bukti pengakuan atas kompetensi dan kemampuan profesi
keterampilan kerja dan keahlian kerja orang perseorangan di bidang jasa
konstruksi menurut disiplin keilmuan dan atau keterampilan tertentu dan atau
kefungsian dan atau keahlian tertentu.
Sertifikat Keahlian (SKA) adalah sertifikat yang diterbitkan Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) dan diberikan kepada tenaga ahli konstruksi
yang telah memenuhi persyaratan kompetensi berdasarkan disiplin keilmuan,
kefungsian dan/atau keahlian tertentu sebagai bukti kompetensi dan kemampuan
profesi keahlian kerja tenaga ahli bidang Jasa Pelaksana Konstruksi (Kontraktor),
Jasa Perencana Konstruksi atau Jasa Pengawas Konstruksi (Konsultan)
Sertifikat Keterampilan (SKT) adalah bukti kompentensi dan kemampuan profesi
keterampilan kerja bidang Jasa Pelaksana Konstruksi (KONTRAKTOR) yang harus
dimiliki tenaga kerja/ ahli perusahaan untuk dapat ditetapkan sebagai Penanggung
Jawab Teknik (PJT) dalam permohonan Sertifikasi dan Registrasi Jasa Pelaksana
Konstruksi.
4
1. KOMPETENSI KONSTRUKSI BIDANG ARSITEKTUR
a. Arsitektur
Arsitek adalah seorang ahli yang memiliki kompetensi untuk merancang dan
mengawas pelaksanaan bangunan gedung, perkotaan dan lingkungan binaan, yang
meliputi aspek astetika, budaya, dan social.
b. Desain Interior
Desain interior adalah seorang ahli yang memiliki kompetensi seni dan ilmu
merancang ruangan dalam bangunan dengan tujuan untuk menciptakan ruang
yang fungsional, estetika dan struktur keindahan dan manfaat suatu bangunan.
c. Lansekap
Lansekap adalah seorang ahli yang memiliki kompetensi seni dan ilmu merancang
lansekap (pertamanan) dengan tujuan untuk menciptakan ruang pertamanan yang
fungsional, estetika dan struktur keindahan dan manfaat suatu pertamanan atau
kawasan.
d. Iluminasi
Iluminasi adalah seorang ahli yang memiliki kompetensi merancang tata cahaya,
baik di luar bangunan maupun di dalam ruangan bangunan.
5
d. Keselamatan Kerja
Keselamatan Jalan adalah ahli yang memiliki kompetensi merancang, dan menilai
seluruh aspek keselamatan jalan.
e. Teknik Terowongan
Teknik Terowongan adalah ahli yang memiliki kompetensi merancang bentuk dan
struktur terowongan, melaksanakan dan mengawasi pekerjaan konstruksi
terowongan.
f. Teknik Landasan Terbang
Teknik Landasan Terbang adalah ahli yang memiliki kompetensi merancang bentuk
geometri dan struktur landasan terbang, melaksanakan dan mengawasi pekerjaan
konstruksi landasan terbang.
g. Teknik Jalan Rel
Teknik Jalan rel adalah ahli yang memiliki kompetensi merancang geometri dan
struktur jalan rel, melaksanakan dan mengawasi pekerjaan konstruksi jalan rel.
h. Teknik Dermaga
Teknik Dermaga adalah ahli yang memiliki kompetensi merancang bentuk dan
struktur dermaga, melaksanakan dan mengawasi pekerjaan konstruksi dermaga
dan melakukan pengawasan pekerjaan dermaga.
i. Teknik Bangunan Lepas Pantai
Teknik bangunan Lepas Pantai adalah ahli yang memiliki kompetensi merancang
bentuk dan struktur bangunan lepas pantai, melaksanakan konstruksi bangunan
lepas pantai.
j. Teknik Bendungan Besar
Teknik Bendungan Besar adalah ahli yang memiliki kompetensi merancang bentuk
dan struktur bendungan besar, melaksanakan dan mengawasi pekerjaan
konstruksi bendungan besar.
6
k. Teknik Sungai dan Drainase
Teknik Sungai dan drainase adalah ahli yang memiliki kompetensi merancang
bentuk dan struktur sungai dan drainase, melaksanakan dan mengawasi pekerjaan
konstruksi sungai dan drainase.
l. Teknik Irigasi
Teknik irigasi adalah ahli yang memiliki kompetensi merancang bentuk dan
struktur irigasi, termasuk bendung, melaksanakan dan mengawasi pekerjaan
konstruksi irigasi.
m. Teknik Rawa dan Pantai
Teknik Rawa dan pantai adalah ahli yang memiliki kompetensi merancang bentuk
dan struktur rawa dan pantai, melaksanakan dan mengawasi pekerjaan konstruksi
rawa dan pantai.
n. Teknik Pembongkaran Bangunan
Teknik Pembongkaran Bangunan adalah ahli yang memiliki kompetensi merancang
pembongkaran bangunan sesuai kondisi lingkungan, melaksanakan dan
mengawasi pekerjaan pembongkaran bangunan.
o. Teknik Pemeliharaan & Perawatan Bangunan
Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan adalah ahli yang memiliki kompetensi
melaksanakan dan mengawasi pekerjaan pemeliharaan dan perawatan bangunan.
p. Teknik Geoteknik
Geoteknik adalah ahli yang memiliki kompetensi melaksanakan pengukuran dan
uji kekuatan daya dukung tanah dan menilai jenis-jenis tanah pada lokasi yang
akan didirikan bangunan.
q. Teknik Geodesi
Teknik Geodesi adalah ahli yang memiliki kompetensi melaksanakan pemetaan
tanah dan atau laut dengan meroda teristris, fotogrameris, remote sensing
maupun GPS yang diperlukan sebagai dasar merancang bangunan dan atau
wilayah tertentu.
7
3. KOMPETENSI KONSTRUKSI BIDANG MEKANIKAL
a. Teknik Mekanikal
Teknik Mekanikal adalah ahli yang memiliki kompetensi merancang bentuk dan
struktur mekanikal pada bangunan tertentu atau di luar bangunan, melaksanakan
dan mengawasi pekerjaan konstruksi mekanikal.
b. Teknik Sistem Tata Udara dan Refrigerasi
Teknik Sistem Tata Udara dan Refrigerasi adalah ahli yang memiliki kompetensi
merancang bentuk dan struktur sistem tata udara dan refrigerasi, melaksanakan
dan mengawasi pekerjaan konstruksi sistem tata udara dan refrigerasi.
c. Teknik Plambing dan Pompa Mekanik
Teknik Plambing dan Pompa Mekanik adalah ahli yang memiliki kompetensi
merancang bentuk dan struktur plambing dan pompa mekanik, melaksanakan dan
mengawasi pekerjaan konstruksi plambing dan pompa mekanik.
d. Teknik Proteksi Kebakaran
Teknik Proteksi Kebakaran adalah ahli yang memiliki kompetensi merancang
bentuk dan struktur proteksi kebakaran pada bangunan, memasang dan
mengawasi pekerjaan proteksi kebakaran pada bangunan.
e. Teknik Transportasi dalam Gedung
Teknik Transportasi Dalam Gedung adalah ahli yang memiliki kompetensi
merancang bentuk dan struktur dan instalasi transportasi dalam gedung,
melaksanakan dan mengawasi pekerjaan pemasangan struktur dan instalasi
transportasi dalam gedung.
8
b. Teknik Transmisi Tenaga Listrik
Teknik Transmisi Tenaga Listrik adalah ahli yang memiliki kompetensi merancang
bentuk dan struktur transmisi tenaga listrik, melaksanakan dan mengawasi
pekerjaan konstruksi transmisi tenaga listrik dan pemasangan instalasi transmisi
tenaga listrik.
c. Teknik Distribusi Tenaga Listrik
Teknik Distribusi Tenaga Listrik adalah ahli yang memiliki kompetensi merancang
bentuk dan struktur distribusi tenaga listrik, melaksanakan dan mengawasi
pekerjaan konstruksi distribusi tenaga listrik dan pemasangan instalasi distribusi
tenaga listrik.
d. Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik
Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik adalah ahli yang memiliki kompetensi
merancang bentuk dan struktur pemanfaatan tenaga listrik, melaksanakan dan
mengawasi pekerjaan konstruksi pemanfaatan tenaga listrik dan pemasangan
instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
e. Teknik Elektronika & Telekomunikasi Dalam Gedung
Teknik Elektronika dan Telekomunikasi Dalam Gedung adalah ahli yang memiliki
kompetensi merancang bentuk dan struktur Elektronika dan Telekomunikasi
Dalam Gedung, melaksanakan dan mengawasi pekerjaan konstruksi Elektronika
dan Telekomunikasi Dalam Gedung dan pemasangan instalasi Elektronika dan
Telekomunikasi Dalam Gedung.
f. Teknik Sistem Sinyal Telekomunikasi Kereta Api
Teknik Sistem Sinyal Telekomunikasi Kereta Api adalah ahli yang memiliki
kompetensi merancang bentuk dan struktur Sistem Sinyal Telekomunikasi Kereta
Api, melaksanakan dan mengawasi pekerjaan konstruksi Sistem Sinyal
Telekomunikasi Kereta Api dan pemasangan.
9
5. KOMPETENSI KONSTRUKSI BIDANG TATA LINGKUNGAN
a. Teknik Lingkungan
Teknik Lingkungan adalah ahli yang memiliki kompetensi merancang bentuk dan
struktur teknik lingkungan, melaksanakan dan mengawasi pekerjaan konstruksi
teknik Lingkungan pemasangan instalasi Teknik Lingkunangan.
b. Teknik Perencanaan Wilayah & Kota
Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota adalah ahli yang memiliki kompetensi
merancang wilayah dan perkotaan, melaksanakan dan mengawasi pekerjaan
pembangunan wilayah dan perkotaan.
c. Teknik Sanitasi & Limbah
Teknik Sanitasi dan Limbah adalah ahli yang memiliki kompetensi merancang
lokasi dan proses sanitasi dan limbah, melaksanakan dan mengawasi pekerjaan
pembangunan sanitasi dan limbah.
d. Teknik Air Minum
Teknik Air Minum adalah ahli yang memiliki kompetensi merancang instalasi air
minum, melaksanakan dan mengawasi pekerjaan pembangunan instalasi air
minum.
10
melakukan pengawasan atas penerapan sistem, program dan perencanaan
keselamatan dan kesehatan kerja dalam pelaksanaan proyek konstruksi.
d. Teknik Sistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen Mutu adalah ahli yang memiliki kompetensi merancang
program dan merencananakan sistem manajemen mutu pelaksanaan proyek
konstruksi dan melakukan pengawasan penerapan sistem, program dan
perencanaan manajemen mutu proyek konstruksi.
Badan Usaha bidang kontraktor di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi yaitu: BG0 -
Bangunan Gedung, SI0 - Bangunan Sipil, MK0 - Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, EL0 -
Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, PL0 - Jasa Pelaksanaan Lainnya, TI5 - Jasa Konstruksi
Terintegrasi, KT0 - Jasa Pelaksanaan Keterampilan,SP0 - Jasa Pelaksanaan Spesialis.
Total jumlah Badan Usaha bidang kontraktor secara nasional berjumlah 249.859
perusahaan.
Berdasarkan data real time November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dijelaskan bahwa kondisi Badan Usaha Kontraktor Nasional tahun
2016 adalah sebagai berikut :
11
Tabel 1
Badan Usaha Kontraktor Nasional Tahun 2016
Perorang
Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi an
Klasifikasi
P K1 K2 K3 M1 M2 B1 B2
1 BG0 - Ba nguna n Gedung - 82,140 8,731 9,614 9,715 1,927 383 158 112,668
2 SI0 - Ba nguna n Si pi l - 76,170 11,001 13,864 9,476 2,877 703 220 114,311
KT0 - Ja s a Pel a ks a na a n
7 65 107 12 13 20 2 - - 219
Ketera mpi l a n
Badan Usaha bidang konsultan di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi yaitu: AR1 -
Perencanaan Arsitektur; RE1 - Perencanaan Rekayasa; PR1 - Perencanaan Penataan
Ruang; KL4 - Konsultansi Lainnya; SP3 - Konsultansi Spesialis; AR2 - Pengawasan
Arsitektur; RE2 - Pengawasan Rekayasa; PR2 - Pengawasan Penataan Ruang. . Total
jumlah Badan Usaha bidang konsultan berjumlah 22.527 perusahaan.
12
Berdasarkan data real time Nopember 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Kontraktor Natsional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
Tabel 2
Badan Usaha Konsultan Nasional Tahun 2016
Perorang
Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi an
Klasifikasi
P K1 K2 M1 M2 B
1 AR1 - Perenca na a n Ars i tektur 2 2,585 1,112 302 87 92 4,180
2 RE1 - Perenca na a n Reka ya s a 1 3,745 1,860 470 193 275 6,544
3 PR1 - Perenca na a n Pena ta a n Rua ng - 1,180 717 258 111 119 2,385
4 KL4 - Kons ul ta ns i La i nnya - 902 529 278 98 199 2,006
5 SP3 - Kons ul ta ns i Spes i a l i s - 526 275 175 56 100 1,132
6 AR2 - Penga wa s a n Ars i tektur - 70 20 6 2 4 102
7 RE2 - Penga wa s a n Reka ya s a 6 3,620 1,758 356 150 212 6,102
8 PR2 - Penga wa s a n Pena ta a n Rua ng - 25 10 31 2 8 76
Total 9 12,653 6,281 1,876 699 1,009 22,527
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi dalam 3
jenjang kualifikasi yaitu muda, madya, dan utama. Total jumlah Tenaga Kerja Ahli
konstruksi berjumlah 131.451 orang.
Tabel 3
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Nasional Tahun 2016
13
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time Nopember 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 1
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Nasional Tahun 2016
Berdasarkan grafik 1 tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan
rincian : AA - Arsitektur 12.129 orang atau 9%; AS – Sipil 70.722 orang atau 54%;
AM – Mekanikal 6,598 orang atau 5%; AE – Elektrikal 11.982 orang atau 9%; AT - Tata
Lingkungan 7.412 orang atau 6%; AL - Manajemen Pelaksanaan 22.608 orang atau
17%.
14
Grafik 2
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Nasional Tahun 2016
Berdasarkan grafik 2 tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan
rincian : Ahli utama 3.518 orang atau 3%; Ahli Madya 60.,527 orang atau 46% dan Ahli
Muda 67.406 atau 51%.
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi
dalam 3 jenjang kualifikasi yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Total jumlah Tenaga Kerja
terampil konstruksi berjumlah 399.024 orang.
Tabel 4
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Secara Nasional Tahun 2016
Kualifikasi Jumlah sesuai
No Klasifikasi
Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kualifikasi
1 AA – Arsitektur 83,685 17,568 24,544 125,797
2 AS – Sipil 138,219 25,955 17,040 181,214
3 AM – Mekanikal 22,330 3,283 3,096 28,709
4 AE – Elektrikal 8,422 4,137 3,481 16,040
5 AT - Tata Lingkungan 20,554 3,226 1,961 25,741
6 AL - Manajemen Pelaksanaan 15,458 3,407 2,658 21,523
Total 288,668 57,576 52,780 399,024
Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/
15
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time Nopember 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 3
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Secara Nasional Tahun 2016
Berdsarkan Grafik 3 tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi
dengan rincian : AA – Arsitektur 125.797 orang atau 32%; AS – Sipil 181.214 orang
atau 45%; AM – Mekanikal 28.709 orang atau 7%; AE – Elektrikal 16.040 orang atau
4%; AT - Tata Lingkungan 25.741 orang atau 6%; AL - Manajemen Pelaksanaan 21.523
orang atau 5%.
16
Grafik 4
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Secara Nasional Tahun 2016
Berdasarkan Grafik 3 tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi
dengan rincian : Kelas 1 sebanyak 288.668 orang atau 72%; Kelas2 sebanyak 57.576
orang atau 15%; dan Kelas 3 sebanyak 52.780 orang atau 13%.
17
4. Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Bersertifikat Tahun 2013 - 2015
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015
berfluktuasi dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013
sebanyak 53.905 orang; tahun 2014 sebanyak 71.426 orang dan tahun 2015 sebanyak
33.515 orang.
18
Tabel 5
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Nasional Tahun 2013 – 2015
Tahun
No Tenaga Kerja Konstruksi Ahli
2013 2014 2015
1 Muda 18,783 41,820 15,480
2 Madya 31,782 25,039 15,336
3 Utama 3,340 4,567 2,699
Total 53,905 71,426 33,515
Sumber : BPS Statistik Indonesia Tahun 2016
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
Grafik 5
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Nasional Tahun 2013 - 2015
Berdasarkan Grafik 5 tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli berfluktuasi dimana
tahun 2013 ke 2014 terjadi kenaikan sebanyak 17.521 orang sedangkan dari tahun
2014 ke tahun 2015 terjadi penurunan sebanyak 37.911 orang.
Pada Tabel 5 berikut memperlihatkan sebaran tenaga kerja ahli konstruksi dari tahun
2013 sampai dengan tahun 2015 di setiap provinsi yaitu:
19
Tabel 6
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Provinsi Tahun 2013-2015
20
Tabel 7
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Provinsi Tahun 2013
Tenaga Kerja Konstruksi Ahli - Tahun 2013
No Provinsi
Muda Madya Utama Total
1 Aceh 140 245 3 388
2 Sumatera Utara 595 805 35 1,435
3 Sumatera Barat 140 140 5 285
4 Riau 910 1,925 26 2,861
5 Jambi 70 140 4 214
6 Sumatera Selatan 117 175 2 294
7 Bengkulu 70 70 13 153
8 Lampung 8 22 - 30
9 Bangka-Belitung 26 26 4 56
10 Kepulauan Riau 280 350 9 639
11 DKI Jakarta 12,290 23,310 2,730 38,330
12 Jawa Barat 630 700 210 1,540
13 Jawa Tengah 70 105 26 201
14 D I Yogyakarta 490 490 70 1,050
15 Jawa Timur 210 175 16 401
16 Banten 665 735 105 1,505
17 Bali 175 175 13 363
18 Nusa Tenggara Barat 105 140 4 249
19 Nusa Tenggara Timur 27 210 1 238
20 Kalimantan Barat 315 105 8 428
21 Kalimantan Tengah 70 140 1 211
22 Kalimantan Selatan 106 105 5 216
23 Kalimantan Timur 280 350 6 636
24 Kalimantan Utara - - - -
25 Sulawesi Utara 105 105 2 212
26 Sulawesi Tengah 8 14 - 22
27 Sulawesi Selatan 33 70 4 107
28 Sulawesi Tenggara 385 490 22 897
29 Gorontalo 7 24 - 31
30 Sulawesi Barat 70 70 1 141
31 Maluku 140 140 2 282
32 Maluku Utara 71 21 3 95
33 Papua Barat 70 105 7 182
34 Papua 105 105 3 213
TOTAL NATIONAL 18,783 31,782 3,340 53,905
Sumber : BPS Statistik Indonesia Tahun 2014
21
Tabel 8
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Provinsi Tahun 2014
22
Tabel 9
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Provinsi Tahun 2015
23
Berdasarkan Tabel dan Grafik di atas menunjuk tren dari tenaga kerja
konstruksi yang telah memiliki Sertikat sebagai Tenaga Ahli, dengan rincian
sebagai berikut :
Tahun 2013 Tenaga Kerja Konstruksi yang telah memiliki sertifikat Ahli
Konstruksi sebanyak 53.905 orang, dengan rincian sebagai berikut :
Tahun 2014 Tenaga Kerja Konstruksi yang telah memiliki sertifikat Ahli
Konstruksi sebanyak 71.426 orang, ada kenaikan dari tahun lalu sebanyak
17.521 orang atau 32.50%, dengan rincian sebagai berikut :
Tahun 2015 Tenaga Kerja Konstruksi yang telah memiliki Sertifikat Ahli
Konstruksi sebanyak 33.515 orang, ada penurunan dari tahun lalu
sebanyak 37.911 orang atau -53.08%, hal ini terjadi karena masa
berlakunya sertifikat telah habis dan/atau belum diperpanjang sertikatnya
dengan rincian sebagai berikut :
24
5. Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Bersertifikat Tahun 2013 - 2015
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi
kanikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013
sebanyak 122.815 orang; pada tahun 2014 sebanyak 169.549 orang; dan pada tahun
2015 sebanyak 221.499 orang.
Tabel 10
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Secara Nasional Tahun 2013 – 2015
Tenaga Kerja Konstruksi Tahun
No
Terampil 2013 2014 2015
1 Kelas 3 13,895 14,657 23,400
2 Kelas 2 35,077 46,634 51,475
3 Kelas 1 73,843 108,258 146,624
TOTAL NATIONAL 122,815 169,549 221,499
Sumber : BPS Statistik Indonesia – diolah oleh konsultan
25
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
Grafik 6
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Secara Nasional Tahun 2013 – 2015
Berdasarkan Grafik 6 tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil dimana tahun
2013 ke 2014 terjadi kenaikan sebanyak 46.734 orang sedangkan dari tahun 2014 ke
tahun 2015 terjadi kenaikan sebanyak 51.950 orang.
26
Tabel 11
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Berdasarkan Provinsi Tahun 2013-2015
Jumlah Tenaga Kerja Terampil Konstruksi
No Provinsi
2013 2014 2015
1 Aceh 4,480 6,342 10,014
2 Sumatera Utara 6,020 6,796 8,062
3 Sumatera Barat 1,091 2,990 7,910
4 Riau 7,035 6,286 20,516
5 Jambi 1,995 3,278 4,085
6 Sumatera Selatan 995 163 1,993
7 Bengkulu 280 1,320 2,433
8 Lampung 1,715 2,433 3,127
9 Bangka-Belitung 1,120 1,069 1,934
10 Kepulauan Riau 588 750 4,456
11 DKI Jakarta 9,625 9,843 11,204
12 Jawa Barat 30,660 52,816 38,932
13 Jawa Tengah 5,250 8,667 16,200
14 D I Yogyakarta 1,855 3,070 3,453
15 Jawa Timur 14,490 27,092 22,619
16 Banten 6,615 8,363 9,699
17 Bali 2,275 339 2,506
18 Nusa Tenggara Barat 2,209 2,618 4,123
19 Nusa Tenggara Timur 2,135 18 2,892
20 Kalimantan Barat 4,400 5,882 8,262
21 Kalimantan Tengah 736 207 2,988
22 Kalimantan Selatan 1,820 2,732 3,329
23 Kalimantan Timur 3,465 4,463 6,691
24 Kalimantan Utara - - -
25 Sulawesi Utara 11 232 1,776
26 Sulawesi Tengah 2,100 3,285 3,233
27 Sulawesi Selatan 3,850 4,466 7,025
28 Sulawesi Tenggara 1,015 141 1,509
29 Gorontalo 1,015 1,235 4,454
30 Sulawesi Barat 315 - 180
31 Maluku 1,103 1,500 1,944
32 Maluku Utara 142 180 888
33 Papua Barat 660 328 1,464
34 Papua 1,750 645 1,598
TOTAL NATIONAL 122,815 169,549 221,499
Sumber : BPS Statistik Indonesia – diolah oleh konsultan
27
Tabel 12
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Berdasarkan Provinsi Tahun 2013
28
Tabel 13
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Berdasarkan Provinsi Tahun 2014
Tenaga Kerja Konstruksi Terampil - Tahun 2014
No Provinsi
Kelas 3 Kelas 2 Kelas 1 Total
1 Aceh 496 384 5,462 6,342
2 Sumatera Utara 3 1,395 5,398 6,796
3 Sumatera Barat 6 315 2,669 2,990
4 Riau 360 504 5,422 6,286
5 Jambi 115 260 2,903 3,278
6 Sumatera Selatan 5 3 155 163
7 Bengkulu - 367 953 1,320
8 Lampung 194 216 2,023 2,433
9 Bangka-Belitung - 694 375 1,069
10 Kepulauan Riau 27 179 544 750
11 DKI Jakarta 806 419 8,618 9,843
12 Jawa Barat 7,319 16,997 28,500 52,816
13 Jawa Tengah 1,296 3,129 4,242 8,667
14 D I Yogyakarta 401 938 1,731 3,070
15 Jawa Timur 747 8,870 17,475 27,092
16 Banten - 1,995 6,368 8,363
17 Bali 20 74 245 339
18 Nusa Tenggara Barat 3 1,449 1,166 2,618
19 Nusa Tenggara Timur 1 7 10 18
20 Kalimantan Barat 134 608 5,140 5,882
21 Kalimantan Tengah 1 29 177 207
22 Kalimantan Selatan 372 255 2,105 2,732
23 Kalimantan Timur 852 928 2,683 4,463
24 Kalimantan Utara - - - -
25 Sulawesi Utara - 121 111 232
26 Sulawesi Tengah 276 1,518 1,491 3,285
27 Sulawesi Selatan 726 2,317 1,423 4,466
28 Sulawesi Tenggara - 105 36 141
29 Gorontalo 303 932 - 1,235
30 Sulawesi Barat - - - -
31 Maluku 24 1,222 254 1,500
32 Maluku Utara 2 1 177 180
33 Papua Barat 29 79 220 328
34 Papua 139 324 182 645
TOTAL NATIONAL 14,657 46,634 108,258 169,549
Sumber : BPS Statistik Indonesia Tahun 2015
29
Tabel 14
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Berdasarkan Provinsi Tahun 2015
Tenaga Kerja Konstruksi Terampil - Tahun 2015
No Provinsi
Kelas 3 Kelas 2 Kelas 1 Total
1 Aceh 726 828 8,460 10,014
2 Sumatera Utara 218 2,687 5,157 8,062
3 Sumatera Barat 139 955 6,816 7,910
4 Riau 918 2,518 17,080 20,516
5 Jambi 360 564 3,161 4,085
6 Sumatera Selatan 182 271 1,540 1,993
7 Bengkulu 289 605 1,539 2,433
8 Lampung 371 1,216 1,540 3,127
9 Bangka-Belitung 12 773 1,149 1,934
10 Kepulauan Riau 213 823 3,420 4,456
11 DKI Jakarta 1,042 755 9,407 11,204
12 Jawa Barat 8,552 11,533 18,847 38,932
13 Jawa Tengah 3,265 4,078 8,857 16,200
14 D I Yogyakarta 967 1,014 1,472 3,453
15 Jawa Timur 1,316 7,364 13,939 22,619
16 Banten 602 2,653 6,444 9,699
17 Bali 245 307 1,954 2,506
18 Nusa Tenggara Barat 10 1,337 2,776 4,123
19 Nusa Tenggara Timur 27 224 2,641 2,892
20 Kalimantan Barat 274 1,000 6,988 8,262
21 Kalimantan Tengah 55 69 2,864 2,988
22 Kalimantan Selatan 372 475 2,482 3,329
23 Kalimantan Timur 722 1,122 4,847 6,691
24 Kalimantan Utara - - - -
25 Sulawesi Utara 3 179 1,594 1,776
26 Sulawesi Tengah 434 1,592 1,207 3,233
27 Sulawesi Selatan 786 2,324 3,915 7,025
28 Sulawesi Tenggara 293 856 360 1,509
29 Gorontalo 554 1,498 2,402 4,454
30 Sulawesi Barat 2 19 159 180
31 Maluku 18 971 955 1,944
32 Maluku Utara 134 55 699 888
33 Papua Barat 94 116 1,254 1,464
34 Papua 205 694 699 1,598
TOTAL NATIONAL 23,400 51,475 146,624 221,499
Sumber : BPS Statistik Indonesia Tahun 2016
30
Tabel dan grafik tersebut menunjuk trend dari tenaga kerja konstruksi yang
telah memiliki sertikasi Terampil, dengan rincian sebagai berikut :
Tahun 2013 Tenaga Kerja Konstruksi yang telah memiliki sertifikat Terampil
Konstruksi sebanyak 122.815 orang, dengan rincian sebagai berikut :
Tahun 2014 Tenaga Kerja Konstruksi yang telah memiliki sertifikat Terampil
Konstruksi sebanyak 169.549 orang, ada kenaikan dari tahun lalu sebanyak
46.734 orang atau 38.05%, dengan rincian sebagai berikut :
Tahun 2015 Tenaga Kerja Konstruksi yang telah memiliki sertifikat Terampil
Konstruksi sebanyak 221.499 orang, ada kenaikan dari tahun lalu sebanyak
51.950 orang atau 42.30%, dengan rincian sebagai berikut :
31
6. Tenaga Kerja Konstruksi Tahun 2013 - 2015
Tabel 15
Jumlah Tenaga Kerja Konstruksi Berdasarkan Provinsi 2013-2015.
Jumlah Tenaga Kerja Konstruksi
No Provinsi
2013 2014 2015
1 Aceh 106,602 126,062 136,852
2 Sumatera Utara 389,822 376,642 359,774
3 Sumatera Barat 98,396 115,213 114,354
4 Riau 136,196 126,839 146,073
5 Jambi 59,996 61,806 64,985
6 Sumatera Selatan 132,854 166,907 167,807
7 Bengkulu 37,097 41,582 42,425
8 Lampung 145,024 182,889 222,906
9 Bangka-Belitung 29,766 31,168 28,787
10 Kepulauan Riau 68,499 60,074 68,849
11 DKI Jakarta 179,653 219,248 229,594
12 Jawa Barat 1,265,248 1,485,424 1,691,596
13 Jawa Tengah 950,578 1,269,113 1,529,103
14 D I Yogyakarta 102,552 146,349 154,956
15 Jawa Timur 1,046,964 1,259,443 1,510,085
16 Banten 239,824 277,458 286,995
17 Bali 211,093 205,470 196,696
18 Nusa Tenggara Barat 106,885 104,864 156,641
19 Nusa Tenggara Timur 75,600 79,317 74,754
20 Kalimantan Barat 108,815 118,559 104,753
21 Kalimantan Tengah 44,587 49,929 71,788
22 Kalimantan Selatan 99,651 100,164 102,094
23 Kalimantan Timur 117,726 101,046 101,207
24 Kalimantan Utara - - 16,062
25 Sulawesi Utara 73,227 79,244 84,546
26 Sulawesi Tengah 63,449 71,949 73,525
27 Sulawesi Selatan 191,746 210,957 219,228
28 Sulawesi Tenggara 53,269 61,169 72,427
29 Gorontalo 26,579 26,506 29,486
30 Sulawesi Barat 23,320 24,541 28,794
31 Maluku 27,897 21,472 32,452
32 Maluku Utara 16,222 22,678 23,241
33 Papua Barat 12,924 19,882 22,160
34 Papua 34,662 36,122 43,091
TOTAL NATIONAL 6,276,723 7,280,086 8,208,086
Sumber : BPS Statistik Indonesia tahun 2016
32
Grafik 6
Berdasarkan grafik 6 tersebut diatas maka dapat dilihat bahwa sektor konstruksi
merupakan salah satu sektor andalan untuk menyerap tenaga kerja di Indonesia.
Tabel diatas menunjuk trend dari tenaga kerja disektor konstruksi dari tahun 2013
– tahun 2015 dengan rincian sebagai berikut :
Tahun 2013 Jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor ini sebesar 6.276.723
orang.
Tahun 2014 Jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor ini sebesar 7.280.086
orang atau ada kenaikan dari tahun lalu sebanyak 1.003.363 orang atau
15.99%.
Tahun 2015 Jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor ini sebesar 8.280.086
orang atau ada kenaikan dari tahun lalu sebanyak 928.000 orang atau 12.75%
33
7. Tenaga Kerja Konstruksi Tidak Bersertifikat
Tabel 16
Jumlah Tenaga Kerja Konstruksi Tidak Bersertifikat Berdasarkan Provinsi 2013-2015.
Tenaga Kerja Tidak Bersertifikat
No Provinsi
2013 2013 2013
1 Aceh 101,734 119,152 126,037
2 Sumatera Utara 382,367 367,466 350,175
3 Sumatera Barat 97,020 111,810 105,867
4 Riau 126,300 116,247 124,158
5 Jambi 57,787 58,094 60,599
6 Sumatera Selatan 131,565 166,534 165,321
7 Bengkulu 36,664 40,180 39,788
8 Lampung 143,279 179,565 219,129
9 Bangka-Belitung 28,590 30,056 26,631
10 Kepulauan Riau 67,272 59,004 64,057
11 DKI Jakarta 131,698 160,411 206,704
12 Jawa Barat 1,233,048 1,430,415 1,651,133
13 Jawa Tengah 945,127 1,258,877 1,511,262
14 D I Yogyakarta 99,647 142,708 150,681
15 Jawa Timur 1,032,073 1,230,358 1,483,927
16 Banten 231,704 268,850 277,062
17 Bali 208,455 204,640 193,472
18 Nusa Tenggara Barat 104,427 101,943 152,052
19 Nusa Tenggara Timur 73,227 78,965 71,600
20 Kalimantan Barat 103,987 112,118 95,936
21 Kalimantan Tengah 43,640 49,471 68,571
22 Kalimantan Selatan 97,615 97,129 97,958
23 Kalimantan Timur 113,625 95,642 93,474
24 Kalimantan Utara - - 16,062
25 Sulawesi Utara 73,004 78,698 82,593
26 Sulawesi Tengah 61,327 68,521 70,016
27 Sulawesi Selatan 187,789 205,207 210,691
28 Sulawesi Tenggara 51,357 60,844 70,746
29 Gorontalo 25,533 25,239 25,001
30 Sulawesi Barat 22,864 24,505 28,421
31 Maluku 26,512 19,612 30,341
32 Maluku Utara 15,985 22,402 21,864
33 Papua Barat 12,082 19,307 20,594
34 Papua 32,699 35,141 41,149
Nasional 6,100,003 7,039,111 7,953,072
Sumber : BPS Statistik Indonesia tahun 2016 – Diolah oleh Konsultan
34
Berdasarkan Tabel di atas menunjuk trend dari tenaga kerja konstruksi yang tidak
teridentifikasi, dengan rincian sebagai berikut :
Tahun 2013 Tenaga Kerja Konstruksi yang tidak memiliki sertifikat kompetensi
sebanyak 6.100.003 orang
Tahun 2014 Tenaga Kerja Konstruksi yang tidak memiliki sertifikat kompetensi
sebanyak 7.039.111 orang, ada kenaikan dari tahun lalu sebanyak 939.108
orang atau 15.40%.
Investasi infrastruktur di Indonesia berkisar antara 5,0 hingga 7,0% dari total PDB
pada paruh pertama tahun 1990-an, namun prosentase ini berkurang secara tajam
setelah krisis moneter Asia sejak 1997, menjadi 2 hingga 3% saja dalam tahun-tahun
belakangan ini. Pertumbuhan ekonomi Indonesia akan menjadi sangat menjanjikan (di
atas 6,0%) apabila investasi infrastruktur dapat dinaikkan hingga sekurang-
kurangnya5,0% dari PDB, seperti halnya negara-negara Asia lainnya seperti Filipina
(3,6%), Vietnam (9,9%), bahkan India dan China berada di atas 10%, yang membuat
keduanya sebagai kontributor utama pertumbuhan di Asia yang mengesankan.
35
Investasi infrastruktur yang rendah juga menjadi penyebab merosotnya daya saing
dan daya tarik investasi Indonesia dibandingkan negara tetangga dan negara lainnya
secara global. Dalam hal daya saing global tersebut, maka World Competitiveness
Yearbook 2007 menempatkan Indonesia pada ranking 54 dari 55 negara berkembang
dan maju yang disurvai. Dengan demikian, tantangan pembangunan infrastruktur ke
depan adalah bagaimana untuk terus meningkatkan investasi dalam pembangunan
infrastruktur yang berkualitas dan kinerjanya semakin dapat diandalkan agar daya
tarik dan daya saing Indonesia dalam konteks global dapat membaik.
36
2003). (Sumber: Buku Telaah isu strategis kebijakan pengembangan investasi
infrastruktur bidang ke-PU-an).
Jenis Belanja Modal Konstruksi APBD Tingkat I atau di tingkat provinsi atau terdiri
dari 6 jenis belanja modal, berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat sebagai
berikut : (1) Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jalan; (2) Belanja Modal
Pengadaan Konstruksi Jembatan; (3) Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jaringan
Air; (4) Belanja Modal Pengadaan Penerangan Jalan, Taman dan Hutan Kota; (5)
Belanja Modal Pengadaan Instalasi Listrik dan Telepon; (6) Belanja Modal
Pengadaan Konstruksi/Pembelian Bangunan.
Tabel 17
Belanja Modal Konstruksi APBD Tingkat I (Jutaan Rp)
Jenis Belanja Konstruksi 2013 2014 2015
37
Berdasarkan Tabel tersebut dapat dilihat dijelaskan bahwa:
38
Tabel 17
Belanja Modal Konstruksi APBD Tingkat II (Jutaan Rp)
Jenis Belanja Konstruksi 2013 2014 2015
Jenis Belanja Modal Konstruksi APBD merupakan penjumlahan APBD I dan APBD II
terdiri dari 6 jenis belanja modal, berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat sebagai
berikut : (1) Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jalan; (2) Belanja Modal
39
Pengadaan Konstruksi Jembatan; (3) Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jaringan
Air; (4) Belanja Modal Pengadaan Penerangan Jalan, Taman dan Hutan Kota; (5)
Belanja Modal Pengadaan Instalasi Listrik dan Telepon; (6) Belanja Modal
Pengadaan Konstruksi/Pembelian Bangunan.
Tabel 18
Belanja Modal Konstruksi APBD (Jutaan Rp)
Jenis Belanja Konstruksi 2013 2014 2015
40
E. RASIO CAKUPAN TENAGA KERJA KONSTRUKSI TAHUN 2013 - 2015
Rasio cakupan tenaga kerja konstruksi merupakan perbandingan jumlah tenaga kerja
konstruksi yang dibandingkan dengan luas wilayah suatu provinsi dimana hasil
perhitungannya merupakan kemampuan tenaga kerja konstruksi yang dapat
mencakup wilayahnya dalam satuan Orang/Km2.
Tabel 19
Rasio Cakupan Tenaga Kerja Konstruksi Berdasarkan Provinsi Tahun 2015
2015
2
No Provinsi Luas Km
Nakerkons Nakerkons/ Km2
41
2015
2
No Provinsi Luas Km
Nakerkons Nakerkons/ Km2
Dari tabel tersebut luas wilayah Indonesia 1,913,579 Km2 dengan jumlah tenaga
kerja konstruksi ditahun 2015 sebanyak 8,208,086 orang, maka rasio cakupan
tenaga kerja konstruksi Indonesia 4 orang per Km2.
Tabel 20
Rasio Cakupan Tenaga Kerja Konstruksi Berdasarkan Provinsi Tahun 2014
2014
2
No Provinsi Luas Km
Nakerkons Nakerkons/ Km2
42
2014
2
No Provinsi Luas Km
Nakerkons Nakerkons/ Km2
Dari tabel tersebut luas wilayah Indonesia 1,913,579 Km2 dengan jumlah tenaga
kerja konstruksi ditahun 2014 sebanyak 7,208,086 orang, maka rasio cakupan
tenaga kerja konstruksi Indonesia 4 orang per Km2.
Tabel 21
Rasio Cakupan Tenaga Kerja Konstruksi Tahun 2013
2013
2
No Provinsi Luas Km
Nakerkons Nakerkons/ Km2
43
2013
2
No Provinsi Luas Km
Nakerkons Nakerkons/ Km2
Berdasarkan tabel tersebut luas wilayah Indonesia 1.913.579 Km2 dengan jumlah
tenaga kerja konstruksi ditahun 2014 sebanyak 6.276.723 orang, maka rasio
cakupan tenaga kerja konstruksi Indonesia 3 orang per Km2.
44
F. PEMETAAN TENAGA KERJA KONSTRUKSI TAHUN 2015
45
G. PROFIL TENAGA KERJA KONSTRUKSI DI PROVINSI
1. PROVINSI ACEH
a. Gambaran Umum Ketenagakerjaan Tahun 2015
Badan Usaha bidang kontraktor di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang kontraktor berjumlah 10.643 perusahaan. Dengan rincian : BG0 -
Bangunan Gedung, SI0 - Bangunan Sipil, MK0 - Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, EL0 -
Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, PL0 - Jasa Pelaksanaan Lainnya, TI5 - Jasa Konstruksi
Terintegrasi, KT0 - Jasa Pelaksanaan Keterampilan,SP0 - Jasa Pelaksanaan Spesialis.
Berdasarkan data real time tanggal November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Kontraktor Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
46
Tabel 21
Badan Usaha bidang kontraktor Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
Klasifikasi
P K1 K2 K3 M1 M2 B1 B2
Total 6
7,568 1,208 750 899 174 37 1 10,643
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Badan Usaha bidang konsultan di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang konsultan berjumlah 1,729 perusahaan. Dengan rincian : AR1 -
Perencanaan Arsitektur; RE1 - Perencanaan Rekayasa; PR1 - Perencanaan Penataan
Ruang; KL4 - Konsultansi Lainnya; SP3 - Konsultansi Spesialis; AR2 - Pengawasan
Arsitektur; RE2 - Pengawasan Rekayasa; PR2 - Pengawasan Penataan Ruang
Berdasarkan data real time November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Konsultan Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
47
Tabel 22
Badan Usaha Bidang Konsultan Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
P K1 K2 M1 M2 B Klasifikasi
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi dalam 3
jenjang kualifikasi yaitu muda, madya, dan utama. Total jumlah Tenaga Kerja Ahli
konstruksi berjumlah 10.087 orang.
Tabel 23
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Aceh Tahun 2016
Kualifikasi Jumlah sesuai
No TENAGA AHLI KONSTRUKSI
Utama Madya Muda Kualifikasi
1 AA – Arsitektur - 513 545 1,058
2 AS – Sipil - 2,326 3,390 5,716
3 AM – Mekanikal - 255 375 630
4 AE – Elektrikal - 446 416 862
5 AT - Tata Lingkungan - 318 268 586
6 AL - Manajemen Pelaksanaan - 610 625 1,235
Total - 4,468 5,619 10,087
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
48
Grafik 8
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Aceh Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
AA – Arsitektur : 1,058 orang atau 10%; AS – Sipil : 5,716 orang atau 57%; AM –
Mekanikal : 630 orang atau 6%; AE – Elektrikal : 862 orang atau 9%; AT - Tata
Lingkungan : 586 orang atau 6%; AL - Manajemen Pelaksanaan : 1,235 orang atau 12%.
Grafik 9
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Aceh Tahun 2016
49
Dari gambar tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
Ahli utama 0 orang atau 0%; Ahli Madya 4,468 orang atau 44% dan Ahli Muda 5,619
atau 56%.
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi
dalam 3 jenjang kualifikasi yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Total jumlah Tenaga Kerja
terampil konstruksi berjumlah 14,752 orang.
Tabel 24
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Aceh Tahun 2016
TENAGA TERAMPIL Kualifikasi Jumlah sesuai
No
KONSTRUKSI Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kualifikasi
1 AA - Arsitektur 3,992 132 284 4,408
2 AS - Sipil 6,633 358 307 7,298
3 AM - Mekanikal 730 53 125 908
4 AE - Elektrikal 392 130 40 562
5 AT - Tata Lingkungan 958 71 16 1,045
6 AL - Manajemen Pelaksanaan 422 41 68 531
Total 13,127 785 840 14,752
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 9
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Aceh Tahun 2016
50
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan rincian
: AA – Arsitektur : 4,408 orang atau 30%; AS – Sipil : 7,298 orang atau 49%; AM –
Mekanikal : 908 orang atau 6%; AE – Elektrikal : 562 orang atau 4%; AT - Tata
Lingkungan : 1,045 orang atau 7%; AL - Manajemen Pelaksanaan : 531 orang atau 4%.
Gambar 10
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Aceh Tahun 2016
Dari gambar tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian : Kelas 1 : 13,127 orang atau 89%; Kelas2 : 785 orang atau 5%; dan Kelas 3 :
840 orang atau 6%.
51
Kualifikasi tenaga ahli Jasa Konstruksi adalah: (1) Ahli utama, (2) Ahli madya, (3) Ahli
muda, (4) Ahli pemula, dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Persyaratan SKA ahli utama:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 12 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 5 tahun.
2) Persyaratan SKA ahli madya:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 7 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 2 tahun.
3) Persyaratan SKA ahli muda:
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 5 tahun atau S1 dengan
pengalaman minimal 2 tahun atau S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
4) Persyaratan SKA ahli pemula :
Berpendidikan minimal DIII tanpa pengalaman.
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 ada
kenaikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
388 orang; tahun 2014 : 568 orang dan tahun 2015 : 801 orang.
Tabel 25
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Aceh Tahun 2013 - 2015
Tahun
No Tenaga Kerja Konstruksi Ahli
2013 2014 2015
1 Muda 140 322 320
2 Madya 245 243 481
3 Utama 3 3 -
Total 388 568 801
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
52
Grafik 10
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Aceh Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli berfluktuasi dimana tahun
2013 ke 2014 terjadi kenaikan sebanyak 180 orang sedangkan dari tahun 2014 ke
tahun 2015 terjadi kenaikan sebanyak 233 orang.
53
3) SKT Tingkat II :
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 1 tahun atau SLTA/STM
dengan pengalaman minimal 3 tahun.
4) SKT Tingkat I :
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi
kanikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
4,480 orang; tahun 2014 : 6,342 orang dan tahun 2015 : 10,014 orang.
Tabel 26
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Aceh Tahun 2013 - 2015
Tenaga Kerja Konstruksi Tahun
No
Terampil 2013 2014 2015
1 Kelas 3 455 496 726
2 Kelas 2 385 384 828
3 Kelas 1 3,640 5,462 8,460
Total 4,480 6,342 10,014
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
Grafik 11
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Aceh Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
54
Berdasarkan grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil dimana tahun
2013 ke 2014 terjadi kenaikan sebanyak 1.862 orang sedangkan dari tahun 2014 ke
tahun 2015 terjadi kenaikan sebanyak 3.672 orang.
Belanja modal adalah suatu pengeluaran yang dilakukan untuk menambah aset tetap
atau investasi yang ada sehingga kan memberikan manfaatnya tersendiri pada
periode tertentu.
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD I untuk tingkat Provinsi, APBD II
untuk tingkat Kabupaten/Kota.
Tabel 27
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Realisasi Belanja Modal Konstruksi
2013 2014 2015
APBD
APBD I 1,223,998,247 1,942,372,436 1,772,591,162
APBD II 2,091,645,700 3,852,256,214 4,029,591,380
TOTAL BELANJA MODAL 3,315,643,947 5,794,628,650 5,802,182,542
Pertumbuhan (Rp.) - 2,478,984,703 7,553,892
Pertumbuhan (%) 42.8% 0.1%
Sumber data : BPS - Konstruksi Sumber dana APBD 2013-2015
Tahun 2013 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 3,315,643,947
Tahun 2014 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 5,794,628,650
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2013 sebesar 2,478,984,703 atau 42.8%
Tahun 2015 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 5,802,182,542
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2014 sebesar 7,553,892 atau 0.1%.
55
Grafik 11
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Sumber Data : BPS - Konstruksi Sumber dana APBD 2013-2015 diolah oleh konsultan
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
56
2. PROVINSI SUMATERA UTARA
Badan Usaha bidang kontraktor di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang kontraktor berjumlah 12,569 perusahaan. Dengan rincian : BG0 -
Bangunan Gedung, SI0 - Bangunan Sipil, MK0 - Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, EL0 -
Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, PL0 - Jasa Pelaksanaan Lainnya, TI5 - Jasa Konstruksi
Terintegrasi, KT0 - Jasa Pelaksanaan Keterampilan,SP0 - Jasa Pelaksanaan Spesialis.
Berdasarkan data real time tanggal November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Kontraktor Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
57
Tabel 26
Badan Usaha bidang kontraktor Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
Klasifikasi
P K1 K2 K3 M1 M2 B1 B2
Total 1
8,714 1,250 1,259 1,061 242 37 5 12,569
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Badan Usaha bidang konsultan di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang konsultan berjumlah 568 perusahaan. Dengan rincian : AR1 -
Perencanaan Arsitektur; RE1 - Perencanaan Rekayasa; PR1 - Perencanaan Penataan
Ruang; KL4 - Konsultansi Lainnya; SP3 - Konsultansi Spesialis; AR2 - Pengawasan
Arsitektur; RE2 - Pengawasan Rekayasa; PR2 - Pengawasan Penataan Ruang
Berdasarkan data real time November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Konsultan Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
58
Tabel 27
Badan Usaha Bidang Konsultan Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
P K1 K2 M1 M2 B Klasifikasi
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi dalam 3
jenjang kualifikasi yaitu muda, madya, dan utama. Total jumlah Tenaga Kerja Ahli
konstruksi berjumlah 3,474 orang.
Tabel 28
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Sumatera Utara Tahun 2016
Kualifikasi Jumlah sesuai
No TENAGA AHLI KONSTRUKSI
Utama Madya Muda Kualifikasi
1 AA - Arsitektur - 27 28 55
2 AS – Sipil - 898 1,068 1,966
3 AM - Mekanikal 300 58 144 502
4 AE - Elektrikal - 221 209 430
5 AT - Tata Lingkungan - 43 31 74
6 AL - Manajemen Pelaksanaan - 173 274 447
Total 300 1,420 1,754 3,474
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time Nopember 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
59
Grafik 11
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Sumatera Utara Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
AA – Arsitektur : 55 orang atau 2%; AS – Sipil : 1,966 orang atau 57%; AM – Mekanikal
: 520 orang atau 14%; AE – Elektrikal : 430 orang atau 12%; AT - Tata Lingkungan : 74
orang atau 2%; AL - Manajemen Pelaksanaan : 447 orang atau 13%.
Gambar 12
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Sumatera Utara Tahun 2016
60
Dari gambar tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
Ahli utama 300 orang atau 9%; Ahli Madya 1,420 orang atau 41% dan Ahli Muda 1,754
atau 50%.
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi
dalam 3 jenjang kualifikasi yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Total jumlah Tenaga Kerja
terampil konstruksi berjumlah 11,611 orang.
Tabel 29
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sumatera Utara Tahun 2016
TENAGA TERAMPIL Kualifikasi Jumlah sesuai
No
KONSTRUKSI Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kualifikasi
1 AA - Arsitektur 1,755 1,694 306 3,755
2 AS - Sipil 2,626 2,641 488 5,755
3 AM - Mekanikal 274 279 131 684
4 AE - Elektrikal 87 45 450 582
5 AT - Tata Lingkungan 237 245 48 530
6 AL - Manajemen Pelaksanaan 102 169 34 305
Total 5,081 5,073 1,457 11,611
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time Nopember 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 13
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sumatera Utara Tahun 2016
61
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan rincian
: AA – Arsitektur : 3,755 orang atau 32%; AS – Sipil : 5,755 orang atau 50%; AM –
Mekanikal : 684 orang atau 6%; AE – Elektrikal : 582 orang atau 5%; AT - Tata
Lingkungan : 530 orang atau 5%; AL - Manajemen Pelaksanaan : 305 orang atau 3%.
Grafik 14
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sumatera Utara Tahun 2016
Dari gambar tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian : Kelas 1 : 5,081 orang atau 44%; Kelas2 : 5,073 orang atau 44%; dan Kelas 3 :
1,457 orang atau 12%.
62
1) Persyaratan SKA ahli utama:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 12 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 5 tahun.
2) Persyaratan SKA ahli madya:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 7 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 2 tahun.
3) Persyaratan SKA ahli muda:
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 5 tahun atau S1 dengan
pengalaman minimal 2 tahun atau S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
4) Persyaratan SKA ahli pemula :
Berpendidikan minimal DIII tanpa pengalaman.
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 ada
kenaikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013
sebanyak 1.435 orang; tahun 2014 sebanyak 2.380 orang dan tahun 2015 sebanyak
1.537 orang.
Tabel 30
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013 - 2015
Tahun
No Tenaga Kerja Konstruksi Ahli
2013 2014 2015
1 Muda 595 1,309 700
2 Madya 805 1,020 836
3 Utama 35 51 1
Total 1,435 2,380 1,537
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
63
Grafik 15
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli berfluktuasi dimana tahun
2013 ke 2014 terjadi kenaikan sebanyak 945 orang sedangkan dari tahun 2014 ke
tahun 2015 terjadi Penurunan sebanyak 843 orang.
64
3) SKT Tingkat II :
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 1 tahun atau SLTA/STM
dengan pengalaman minimal 3 tahun.
4) SKT Tingkat I :
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi
kanikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
6,020 orang; tahun 2014 : 6,796 orang dan tahun 2015 : 8,062 orang.
Tabel 31
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013 - 2015
Tenaga Kerja Konstruksi Tahun
No
Terampil 2013 2014 2015
1 Kelas 3 70 3 218
2 Kelas 2 1,120 1,395 2,687
3 Kelas 1 4,830 5,398 5,157
Total 6,020 6,796 8,062
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
Grafik 16
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
65
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil dimana tahun 2013 ke
2014 terjadi kenaikan sebanyak 776 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun 2015
terjadi kenaikan sebanyak 1,266 orang.
Belanja modal adalah suatu pengeluaran yang dilakukan untuk menambah aset tetap
atau investasi yang ada sehingga kan memberikan manfaatnya tersendiri pada
periode tertentu.
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD I untuk tingkat Provinsi, APBD II
untuk tingkat Kabupaten/Kota.
Tabel 32
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Realisasi Belanja Modal Konstruksi
2013 2014 2015
APBD
APBD I 614,914,721 961,424,197 1,203,309,902
APBD II 5,418,820,178 5,540,074,943 5,666,737,503
TOTAL BELANJA MODAL 6,033,734,899 6,501,499,140 6,870,047,405
Pertumbuhan (Rp.) - 467,764,241 368,548,265
Pertumbuhan (%) 7.2% 5.4%
Sumber data : BPS - Konstruksi Sumber dana APBD 2013-2015
Tahun 2013 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 6,033,734,899.
Tahun 2014 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 6,501,499,140
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2013 sebesar 467,764,241 atau 7.2%.
Tahun 2015 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 6,870,047,405
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2014 sebesar 368,548,265 atau 5.4%.
66
Grafik 17
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
67
3. PROVINSI SUMATERA BARAT
Badan Usaha bidang kontraktor di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang kontraktor berjumlah 8,993 perusahaan. Dengan rincian : BG0 -
Bangunan Gedung, SI0 - Bangunan Sipil, MK0 - Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, EL0 -
Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, PL0 - Jasa Pelaksanaan Lainnya, TI5 - Jasa Konstruksi
Terintegrasi, KT0 - Jasa Pelaksanaan Keterampilan,SP0 - Jasa Pelaksanaan Spesialis.
Berdasarkan data real time tanggal November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Kontraktor Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
68
Tabel 32
Badan Usaha bidang kontraktor Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi P K1 K2 K3 M1 M2 B1 B2 Klasifikasi
Badan Usaha bidang konsultan di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang konsultan berjumlah 650 perusahaan. Dengan rincian : AR1 -
Perencanaan Arsitektur; RE1 - Perencanaan Rekayasa; PR1 - Perencanaan Penataan
Ruang; KL4 - Konsultansi Lainnya; SP3 - Konsultansi Spesialis; AR2 - Pengawasan
Arsitektur; RE2 - Pengawasan Rekayasa; PR2 - Pengawasan Penataan Ruang
Berdasarkan data real time November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Konsultan Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
69
Tabel 33
Badan Usaha Bidang Konsultan Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
P K1 K2 M1 M2 B Klasifikasi
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi dalam 3
jenjang kualifikasi yaitu muda, madya, dan utama. Total jumlah Tenaga Kerja Ahli
konstruksi berjumlah 11,503 orang.
Tabel 34
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016
Kualifikasi Jumlah sesuai
No TENAGA AHLI KONSTRUKSI
Utama Madya Muda Kualifikasi
1 AA – Arsitektur - 528 634 1,162
2 AS – Sipil - 2,980 3,200 6,180
3 AM – Mekanikal - 335 364 699
4 AE – Elektrikal - 486 552 1,038
5 AT - Tata Lingkungan - 293 237 530
6 AL - Manajemen Pelaksanaan - 1,074 820 1,894
Total - 5,696 5,807 11,503
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
70
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time Nopember 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 17
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
AA – Arsitektur : 1,162 orang atau 10%; AS – Sipil : 6,180 orang atau 54%; AM –
Mekanikal : 699 orang atau 6%; AE – Elektrikal : 1,038 orang atau 9%; AT - Tata
Lingkungan : 530 orang atau 5%; AL - Manajemen Pelaksanaan : 1,894 orang atau 16%.
Grafik 18
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016
71
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
Ahli utama 0 orang atau 0%; Ahli Madya 4,468 orang atau 44% dan Ahli Muda 5,619
atau 56%.
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi
dalam 3 jenjang kualifikasi yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Total jumlah Tenaga Kerja
terampil konstruksi berjumlah 32,358 orang.
Tabel 35
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016
TENAGA TERAMPIL Kualifikasi Jumlah sesuai
No
KONSTRUKSI Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kualifikasi
1 AA – Arsitektur 6,320 836 422 7,578
2 AS – Sipil 15,130 1,795 783 17,708
3 AM - Mekanikal 2,242 198 78 2,518
4 AE – Elektrikal 637 123 38 798
5 AT - Tata Lingkungan 1,676 145 84 1,905
6 AL - Manajemen Pelaksanaan 1,653 147 51 1,851
Total 27,658 3,244 1,456 32,358
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time Nopember 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 19
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016
72
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan rincian
: AA – Arsitektur : 7,578 orang atau 23%; AS – Sipil : 17,708 orang atau 55%; AM –
Mekanikal : 2,518 orang atau 8%; AE – Elektrikal : 798 orang atau 2%; AT - Tata
Lingkungan : 1,905 orang atau 6%; AL - Manajemen Pelaksanaan : 1,851 orang atau
6%.
Grafik 20
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian: Kelas 1 sebanyak 27.658 orang atau 85%; Kelas2 sebanyak 3.244 orang atau
10%; dan Kelas 3 sebanyak 1.456 orang atau 5%.
73
1) Persyaratan SKA ahli utama:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 12 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 5 tahun.
2) Persyaratan SKA ahli madya:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 7 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 2 tahun.
3) Persyaratan SKA ahli muda:
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 5 tahun atau S1 dengan
pengalaman minimal 2 tahun atau S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
4) Persyaratan SKA ahli pemula :
Berpendidikan minimal DIII tanpa pengalaman.
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 ada
kenaikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
285 orang; tahun 2014 : 413 orang dan tahun 2015 : 577 orang.
Tabel 36
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Sumatera Barat Tahun 2013 - 2015
Tahun
No Tenaga Kerja Konstruksi Ahli
2013 2014 2015
1 Muda 140 185 331
2 Madya 140 221 246
3 Utama 5 7 -
Total 285 413 577
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
74
Grafik 21
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Sumatera Barat Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli berfluktuasi dimana tahun
2013 ke 2014 terjadi kenaikan sebanyak 128 orang sedangkan dari tahun 2014 ke
tahun 2015 terjadi kenaikan sebanyak 164 orang.
75
3) SKT Tingkat II :
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 1 tahun atau SLTA/STM
dengan pengalaman minimal 3 tahun.
4) SKT Tingkat I :
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi
kanikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut: tahun 2013
sebanyak 1.091 orang; tahun 2014 sebanyak 2.990 orang dan tahun 2015 sebanyak
7.910 orang.
Tabel 37
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sumatera Barat Tahun 2013 - 2015
Tenaga Kerja Konstruksi Tahun
No
Terampil 2013 2014 2015
1 Kelas 3 6 6 139
2 Kelas 2 140 315 955
3 Kelas 1 945 2,669 6,816
Total 1,091 2,990 7,910
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
Grafik 22
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sumatera Barat Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
76
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil dimana tahun 2013 ke
2014 terjadi kenaikan sebanyak 1,899 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun
2015 terjadi kenaikan sebanyak 4,920 orang.
Belanja modal adalah suatu pengeluaran yang dilakukan untuk menambah aset tetap
atau investasi yang ada sehingga kan memberikan manfaatnya tersendiri pada
periode tertentu.
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD I untuk tingkat Provinsi, APBD II
untuk tingkat Kabupaten/Kota.
Tabel 38
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Realisasi Belanja Modal Konstruksi
2013 2014 2015
APBD
APBD I 562,507,258 660,329,013 583,281,029
APBD II 2,302,517,661 2,377,210,378 2,555,895,706
TOTAL BELANJA MODAL 2,865,024,919 3,037,539,391 3,139,176,735
Pertumbuhan (Rp.) - 172,514,472 101,637,344
Pertumbuhan (%) 5.7% 3.2%
Sumber data : BPS - Konstruksi Sumber dana APBD 2013-2015
Tahun 2013 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 2,865,024,919.
Tahun 2014 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 3,037,539,391
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2013 sebesar 172,514,472 atau 5.7%
Tahun 2015 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 3,139,176,735
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2014 sebesar 101,637,344 atau 3.2%.
77
Grafik 23
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
78
4. PROVINSI RIAU
Badan Usaha bidang kontraktor di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang kontraktor berjumlah 11,228 perusahaan. Dengan rincian : BG0 -
Bangunan Gedung, SI0 - Bangunan Sipil, MK0 - Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, EL0 -
Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, PL0 - Jasa Pelaksanaan Lainnya, TI5 - Jasa Konstruksi
Terintegrasi, KT0 - Jasa Pelaksanaan Keterampilan,SP0 - Jasa Pelaksanaan Spesialis.
Berdasarkan data real time tanggal November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Kontraktor Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
79
Tabel 39
Badan Usaha bidang kontraktor Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi P K1 K2 K3 M1 M2 B1 B2 Klasifikasi
Badan Usaha bidang konsultan di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang konsultan berjumlah 849 perusahaan. Dengan rincian : AR1 -
Perencanaan Arsitektur; RE1 - Perencanaan Rekayasa; PR1 - Perencanaan Penataan
Ruang; KL4 - Konsultansi Lainnya; SP3 - Konsultansi Spesialis; AR2 - Pengawasan
Arsitektur; RE2 - Pengawasan Rekayasa; PR2 - Pengawasan Penataan Ruang
Berdasarkan data real time November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Konsultan Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
80
Tabel 40
Badan Usaha Bidang Konsultan Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
P K1 K2 M1 M2 B Klasifikasi
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi dalam 3
jenjang kualifikasi yaitu muda, madya, dan utama. Total jumlah Tenaga Kerja Ahli
konstruksi berjumlah 11,503 orang.
Tabel 41
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Riau Tahun 2016
Kualifikasi Jumlah sesuai
No TENAGA AHLI KONSTRUKSI
Utama Madya Muda Kualifikasi
1 AA – Arsitektur - 528 634 1,162
2 AS – Sipil - 2,980 3,200 6,180
3 AM – Mekanikal - 335 364 699
4 AE – Elektrikal - 486 552 1,038
5 AT - Tata Lingkungan - 293 237 530
6 AL - Manajemen Pelaksanaan - 1,074 820 1,894
Total - 5,696 5,807 11,503
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
81
Grafik 26
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Riau Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
AA – Arsitektur : 2,277 orang atau 10%; AS – Sipil : 12,930 orang atau 56%; AM –
Mekanikal : 1,317 orang atau 6%; AE – Elektrikal : 1,644 orang atau 7%; AT - Tata
Lingkungan : 1,015 orang atau 4%; AL - Manajemen Pelaksanaan : 4,034 orang atau
17%.
Grafik 27
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Riau Tahun 2016
82
Berdasarkan grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan
rincian : Ahli utama 0 orang atau 0%; Ahli Madya 11,229 orang atau 48% dan Ahli
Muda 11,988 atau 52%.
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi
dalam 3 jenjang kualifikasi yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Total jumlah Tenaga Kerja
terampil konstruksi berjumlah 79,997 orang.
Tabel 42
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Riau Tahun 2016
TENAGA TERAMPIL Kualifikasi Jumlah sesuai
No
KONSTRUKSI Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kualifikasi
1 AA – Arsitektur 16,258 1,589 1,237 19,084
2 AS – Sipil 35,307 3,582 2,444 41,333
3 AM – Mekanikal 6,604 641 382 7,627
4 AE – Elektrikal 1,578 113 416 2,107
5 AT - Tata Lingkungan 4,456 416 286 5,158
6 AL - Manajemen Pelaksanaan 3,963 449 276 4,688
Total 68,166 6,790 5,041 79,997
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 28
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Riau Tahun 2016
83
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan rincian
: AA – Arsitektur : 19,084 orang atau 24%; AS – Sipil : 41,333 orang atau 52%; AM –
Mekanikal : 7,627 orang atau 10%; AE – Elektrikal : 2,107 orang atau 3%; AT - Tata
Lingkungan : 5,158 orang atau 6%; AL - Manajemen Pelaksanaan : 4,688 orang atau
5%.
Grafik 29
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Riau Tahun 2016
Berdasarkan grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi
dengan rincian : Kelas 1 : 68,166 orang atau 85%; Kelas2 : 6,790 orang atau 9%; dan
Kelas 3 : 5,041 orang atau 6%.
84
1) Persyaratan SKA ahli utama:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 12 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 5 tahun.
2) Persyaratan SKA ahli madya:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 7 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 2 tahun.
3) Persyaratan SKA ahli muda:
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 5 tahun atau S1 dengan
pengalaman minimal 2 tahun atau S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
4) Persyaratan SKA ahli pemula :
Berpendidikan minimal DIII tanpa pengalaman.
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 ada
kenaikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
388 orang; tahun 2014 : 568 orang dan tahun 2015 : 801 orang.
Tabel 43
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Riau Tahun 2013 - 2015
Tahun
No Tenaga Kerja Konstruksi Ahli
2013 2014 2015
1 Muda 910 2,826 755
2 Madya 1,925 1,439 644
3 Utama 26 41 -
Total 2,861 4,306 1,399
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
85
Grafik 30
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Riau Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Berdasarkan grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli berfluktuasi dimana
tahun 2013 ke 2014 terjadi kenaikan sebanyak 1.445 orang sedangkan dari tahun
2014 ke tahun 2015 terjadi Penurunan sebanyak 2.907 orang.
86
3) SKT Tingkat II :
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 1 tahun atau SLTA/STM
dengan pengalaman minimal 3 tahun.
4) SKT Tingkat I :
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi
kanikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
7,035 orang; tahun 2014 : 6,286 orang dan tahun 2015 : 20,516 orang.
Tabel 44
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Riau Tahun 2013 - 2015
Tenaga Kerja Konstruksi Tahun
No
Terampil 2013 2014 2015
1 Kelas 3 455 360 918
2 Kelas 2 1,575 504 2,518
3 Kelas 1 5,005 5,422 17,080
Total 7,035 6,286 20,516
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
Grafik 31
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Riau Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
87
Berdasarkan grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil dimana tahun
2013 ke 2014 terjadi penurunan sebanyak 749 orang sedangkan dari tahun 2014 ke
tahun 2015 terjadi kenaikan sebanyak 14.230 orang.
Belanja modal adalah suatu pengeluaran yang dilakukan untuk menambah aset tetap
atau investasi yang ada sehingga kan memberikan manfaatnya tersendiri pada
periode tertentu.
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD I untuk tingkat Provinsi, APBD II
untuk tingkat Kabupaten/Kota.
Tabel 45
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Realisasi Belanja Modal Konstruksi
2013 2014 2015
APBD
APBD I 2,023,283,810 408,295,487 2,661,044,254
APBD II 5,406,978,897 5,742,713,912 7,859,049,645
TOTAL BELANJA MODAL 7,430,262,707 6,151,009,399 10,520,093,899
Pertumbuhan (Rp.) - (1,279,253,308) 4,369,084,500
Pertumbuhan (%) -20.8% 41.5%
Sumber data : BPS - Konstruksi Sumber dana APBD 2013-2015
Tahun 2013 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 7,430,262,707
Tahun 2014 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 6,151,009,399
ada penurunan belanja modal dari tahun 2013 (1,279,253,308) atau -20.8%
88
Grafik 32
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
89
5. PROVINSI JAMBI
Badan Usaha bidang kontraktor di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang kontraktor berjumlah 4,864 perusahaan. Dengan rincian : BG0 -
Bangunan Gedung, SI0 - Bangunan Sipil, MK0 - Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, EL0 -
Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, PL0 - Jasa Pelaksanaan Lainnya, TI5 - Jasa Konstruksi
Terintegrasi, KT0 - Jasa Pelaksanaan Keterampilan,SP0 - Jasa Pelaksanaan Spesialis.
Berdasarkan data real time tanggal November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Kontraktor Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
90
Tabel 46
Badan Usaha bidang kontraktor Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi P K1 K2 K3 M1 M2 B1 B2 Klasifikasi
Badan Usaha bidang konsultan di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang konsultan berjumlah 331 perusahaan. Dengan rincian : AR1 -
Perencanaan Arsitektur; RE1 - Perencanaan Rekayasa; PR1 - Perencanaan Penataan
Ruang; KL4 - Konsultansi Lainnya; SP3 - Konsultansi Spesialis; AR2 - Pengawasan
Arsitektur; RE2 - Pengawasan Rekayasa; PR2 - Pengawasan Penataan Ruang
Berdasarkan data real time November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Konsultan Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
91
Tabel 47
Badan Usaha Bidang Konsultan Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
P K1 K2 M1 M2 B Klasifikasi
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi dalam 3
jenjang kualifikasi yaitu muda, madya, dan utama. Total jumlah Tenaga Kerja Ahli
konstruksi berjumlah 1.119 orang.
Tabel 48
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Jambi Tahun 2016
Kualifikasi Jumlah sesuai
No TENAGA AHLI KONSTRUKSI
Utama Madya Muda Kualifikasi
1 AA – Arsitektur - 47 57 104
2 AS – Sipil - 372 368 740
3 AM – Mekanikal - 7 7 14
4 AE – Elektrikal - 64 37 101
5 AT - Tata Lingkungan - 38 30 68
6 AL - Manajemen Pelaksanaan - 42 50 92
Total - 570 549 1,119
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
92
Grafik 34
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Jambi Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
AA – Arsitektur : 104 orang atau 9%; AS – Sipil : 740 orang atau 66%; AM – Mekanikal :
14 orang atau 1%; AE – Elektrikal : 101 orang atau 9%; AT - Tata Lingkungan : 68 orang
atau 6%; AL - Manajemen Pelaksanaan : 92 orang atau 9%.
Grafik 35
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Jambi Tahun 2016
93
Berdasarkan grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan
rincian : Ahli utama 0 orang atau 0%; Ahli Madya sebanyak 570 orang atau 51% dan
Ahli Muda sebanyak 549 atau 49%.
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi
dalam 3 jenjang kualifikasi yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Total jumlah Tenaga Kerja
terampil konstruksi berjumlah 5.593 orang.
Tabel 49
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Jambi Tahun 2016
TENAGA TERAMPIL Kualifikasi Jumlah sesuai
No
KONSTRUKSI Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kualifikasi
1 AA – Arsitektur 998 190 1,003 2,191
2 AS – Sipil 1,755 306 358 2,419
3 AM – Mekanikal 147 17 59 223
4 AE - Elektrikal 136 64 76 276
5 AT - Tata Lingkungan 221 13 25 259
6 AL - Manajemen Pelaksanaan 110 8 107 225
Total 3,367 598 1,628 5,593
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time Nopember 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 36
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Jambi Tahun 2016
94
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan rincian
: AA – Arsitektur sebanyak 2.191 orang atau 39%; AS – Sipil sebanyak 2.419 orang
atau 43%; AM – Mekanikal sebanyak 223 orang atau 4%; AE – Elektrikal sebanyak 276
orang atau 5%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 259 orang atau 5%; AL - Manajemen
Pelaksanaan sebanyak 225 orang atau 4%.
Grafik 37
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Jambi Tahun 2016
95
Kualifikasi tenaga ahli Jasa Konstruksi adalah: (1) Ahli utama, (2) Ahli madya, (3) Ahli
muda, (4) Ahli pemula, dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Persyaratan SKA ahli utama:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 12 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 5 tahun.
2) Persyaratan SKA ahli madya:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 7 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 2 tahun.
3) Persyaratan SKA ahli muda:
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 5 tahun atau S1 dengan
pengalaman minimal 2 tahun atau S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
4) Persyaratan SKA ahli pemula :
Berpendidikan minimal DIII tanpa pengalaman.
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 ada
kenaikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013
sebanyak 214 orang; tahun 2014 sebanyak 434 orang dan tahun 2015 sebanyak 301
orang.
Tabel 50
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Jambi Tahun 2013 - 2015
Tahun
No Tenaga Kerja Konstruksi Ahli
2013 2014 2015
1 Muda 70 256 135
2 Madya 140 175 166
3 Utama 4 3 -
Total 214 434 301
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
96
Grafik 38
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Jambi Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli berfluktuasi dimana tahun
2013 ke 2014 terjadi kenaikan sebanyak 220 orang sedangkan dari tahun 2014 ke
tahun 2015 terjadi penurunan sebanyak 133 orang.
97
3) SKT Tingkat II :
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 1 tahun atau SLTA/STM
dengan pengalaman minimal 3 tahun.
4) SKT Tingkat I :
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi
kanikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013
sebanyak 1.995 orang; tahun 2014 sebanyak 3.278 orang dan tahun 2015 sebanyak
4.085 orang.
Tabel 51
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Jambi Tahun 2013 - 2015
Tenaga Kerja Konstruksi Tahun
No
Terampil 2013 2014 2015
1 Kelas 3 140 115 360
2 Kelas 2 210 260 564
3 Kelas 1 1,645 2,903 3,161
Total 1,995 3,278 4,085
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
Grafik 39
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Jambi Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
98
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil dimana tahun 2013 ke
2014 terjadi kenaikan sebanyak 1,283 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun
2015 terjadi kenaikan sebanyak 807 orang.
Belanja modal adalah suatu pengeluaran yang dilakukan untuk menambah aset tetap
atau investasi yang ada sehingga kan memberikan manfaatnya tersendiri pada
periode tertentu.
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD I untuk tingkat Provinsi, APBD II
untuk tingkat Kabupaten/Kota.
Tabel 52
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Realisasi Belanja Modal Konstruksi
2013 2014 2015
APBD
APBD I 813,776,077 699,816,182 708,129,851
APBD II 2,500,722,246 2,731,635,728 2,667,928,553
TOTAL BELANJA MODAL 3,314,498,323 3,431,451,910 3,376,058,404
Pertumbuhan (Rp.) - 116,953,587 (55,393,506)
Pertumbuhan (%) 3.4% -1.6%
Sumber data : BPS - Konstruksi Sumber dana APBD 2013-2015
Tahun 2013 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 3,314,498,323
Tahun 2014 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 3,431,451,910
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2013 sebesar 116,953,587 atau 3.4%
Tahun 2015 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 3,376,058,404
ada penurunan belanja modal dari tahun 2014 sebesar (55,393,506) atau -1.6%.
99
Grafik 40
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
100
6. PROVINSI SUMATERA SELATAN
Badan Usaha bidang kontraktor di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang kontraktor berjumlah 5.779 perusahaan. Dengan rincian : BG0 -
Bangunan Gedung, SI0 - Bangunan Sipil, MK0 - Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, EL0 -
Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, PL0 - Jasa Pelaksanaan Lainnya, TI5 - Jasa Konstruksi
Terintegrasi, KT0 - Jasa Pelaksanaan Keterampilan,SP0 - Jasa Pelaksanaan Spesialis.
Berdasarkan data real time tanggal November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Kontraktor Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
101
Tabel 53
Badan Usaha bidang kontraktor Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi P K1 K2 K3 M1 M2 B1 B2 Klasifikasi
Badan Usaha bidang konsultan di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang konsultan berjumlah 521 perusahaan. Dengan rincian : AR1 -
Perencanaan Arsitektur; RE1 - Perencanaan Rekayasa; PR1 - Perencanaan Penataan
Ruang; KL4 - Konsultansi Lainnya; SP3 - Konsultansi Spesialis; AR2 - Pengawasan
Arsitektur; RE2 - Pengawasan Rekayasa; PR2 - Pengawasan Penataan Ruang
Berdasarkan data real time November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Konsultan Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
102
Tabel 54
Badan Usaha Bidang Konsultan Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
P K1 K2 M1 M2 B Klasifikasi
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi dalam 3
jenjang kualifikasi yaitu muda, madya, dan utama. Total jumlah Tenaga Kerja Ahli
konstruksi berjumlah 2,015 orang.
Tabel 55
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016
Kualifikasi Jumlah sesuai
No TENAGA AHLI KONSTRUKSI
Utama Madya Muda Kualifikasi
1 AA – Arsitektur - 46 43 89
2 AS – Sipil - 599 568 1,167
3 AM – Mekanikal - 24 46 70
4 AE – Elektrikal - 190 66 256
5 AT - Tata Lingkungan - 34 50 84
6 AL - Manajemen Pelaksanaan - 142 207 349
Total - 1,035 980 2,015
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time Nopember 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
103
Grafik 42
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
AA – Arsitektur sebanyak 89 orang atau 4%; AS – Sipil sebanyak 1.167 orang atau 59%;
AM – Mekanikal sebanyak 70 orang atau 3%; AE – Elektrikal sebanyak 256 orang atau
13%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 84 orang atau 4%; AL - Manajemen Pelaksanaan
sebanyak 349 orang atau 17%.
Gambar 43
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016
104
Dari gambar tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
Ahli utama sebanyak 0 orang atau 0%; Ahli Madya sebanyak 1.035 orang atau 51%
dan Ahli Muda sebanyak 980 atau 49%.
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi
dalam 3 jenjang kualifikasi yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Total jumlah Tenaga Kerja
terampil konstruksi berjumlah 5,900 orang.
Tabel 56
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016
TENAGA TERAMPIL Kualifikasi Jumlah sesuai
No
KONSTRUKSI Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kualifikasi
1 AA – Arsitektur 1,111 149 758 2,018
2 AS – Sipil 2,223 258 431 2,912
3 AM – Mekanikal 336 9 6 351
4 AE – Elektrikal 135 133 35 303
5 AT - Tata Lingkungan 202 9 19 230
6 AL - Manajemen Pelaksanaan 82 1 3 86
Total 4,089 559 1,252 5,900
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 44
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016
105
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan rincian
: AA – Arsitektur sebanyak 2.018 orang atau 34%; AS – Sipil sebanyak 2.912 orang
atau 49%; AM – Mekanikal sebanyak 351 orang atau 6%; AE – Elektrikal sebanyak 303
orang atau 6%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 230 orang atau 4%; AL - Manajemen
Pelaksanaan sebanyak 86 orang atau 1%.
Gambar 45
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016
Dari gambar tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian : Kelas 1 sebanyak 4.089 orang atau 69%; Kelas2 sebanyak 559 orang atau
10%; dan Kelas 3 sebanyak 1.252 orang atau 21%.
106
1) Persyaratan SKA ahli utama:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 12 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 5 tahun.
2) Persyaratan SKA ahli madya:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 7 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 2 tahun.
3) Persyaratan SKA ahli muda:
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 5 tahun atau S1 dengan
pengalaman minimal 2 tahun atau S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
4) Persyaratan SKA ahli pemula :
Berpendidikan minimal DIII tanpa pengalaman.
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 ada
kenaikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
294 orang; tahun 2014 : 210 orang dan tahun 2015 : 493 orang.
Tabel 57
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 - 2015
Tahun
No Tenaga Kerja Konstruksi Ahli
2013 2014 2015
1 Muda 117 90 294
2 Madya 175 105 199
3 Utama 2 15 -
Total 294 210 493
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
107
Grafik 46
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli berfluktuasi dimana tahun
2013 ke 2014 terjadi penurunan sebanyak 84 orang sedangkan dari tahun 2014 ke
tahun 2015 terjadi kenaikan sebanyak 283 orang.
108
3) SKT Tingkat II :
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 1 tahun atau SLTA/STM
dengan pengalaman minimal 3 tahun.
4) SKT Tingkat I :
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi
kanikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ; 995
orang; tahun 2014 : 163 orang dan tahun 2015 : 1,993 orang.
Tabel 58
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 - 2015
Tenaga Kerja Konstruksi Tahun
No
Terampil 2013 2014 2015
1 Kelas 3 15 5 182
2 Kelas 2 70 3 271
3 Kelas 1 910 155 1,540
Total 995 163 1,993
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
Grafik 47
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
109
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil dimana tahun 2013 ke
2014 terjadi penurunan sebanyak 832 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun
2015 terjadi kenaikan sebanyak 1.830 orang.
Belanja modal adalah suatu pengeluaran yang dilakukan untuk menambah aset tetap
atau investasi yang ada sehingga kan memberikan manfaatnya tersendiri pada
periode tertentu.
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD I untuk tingkat Provinsi, APBD II
untuk tingkat Kabupaten/Kota.
Tabel 59
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Realisasi Belanja Modal Konstruksi
2013 2014 2015
APBD
APBD I 723,270,847 552,243,164 1,355,208,600
APBD II 5,219,688,603 5,807,034,253 3,616,527,176
TOTAL BELANJA MODAL 5,942,959,450 6,359,277,417 4,971,735,776
Pertumbuhan (Rp.) - 416,317,967 (1,387,541,641)
Pertumbuhan (%) 6.5% -27.9%
Sumber data : BPS - Konstruksi Sumber dana APBD 2013-2015
Tahun 2013 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 5,942,959,450
Tahun 2014 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 6,359,277,417
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2013 sebesar 416,317,967 atau 6.5%
Tahun 2015 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 4,971,735776
ada penurunan belanja modal dari tahun 2014 sebesar (1,387,541,641) atau -
27.9%.
110
Grafik 48
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
111
7. PROVINSI BENGKULU
Badan Usaha bidang kontraktor di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang kontraktor berjumlah 2,204 perusahaan. Dengan rincian : BG0 -
Bangunan Gedung, SI0 - Bangunan Sipil, MK0 - Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, EL0 -
Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, PL0 - Jasa Pelaksanaan Lainnya, TI5 - Jasa Konstruksi
Terintegrasi, KT0 - Jasa Pelaksanaan Keterampilan,SP0 - Jasa Pelaksanaan Spesialis.
Berdasarkan data real time tanggal November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Kontraktor Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
112
Tabel 60
Badan Usaha bidang kontraktor Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
Klasifikasi
P K1 K2 K3 M1 M2 B1 B2
Total - - 2,204
1,516 224 254 172 35 3
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Badan Usaha bidang konsultan di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang konsultan berjumlah 213 perusahaan. Dengan rincian : AR1 -
Perencanaan Arsitektur; RE1 - Perencanaan Rekayasa; PR1 - Perencanaan Penataan
Ruang; KL4 - Konsultansi Lainnya; SP3 - Konsultansi Spesialis; AR2 - Pengawasan
Arsitektur; RE2 - Pengawasan Rekayasa; PR2 - Pengawasan Penataan Ruang
Berdasarkan data real time November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Konsultan Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
113
Tabel 61
Badan Usaha Bidang Konsultan Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
P K1 K2 M1 M2 B Klasifikasi
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi dalam 3
jenjang kualifikasi yaitu muda, madya, dan utama. Total jumlah Tenaga Kerja Ahli
konstruksi berjumlah 294 orang.
Tabel 62
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Bengkulu Tahun 2016
Kualifikasi Jumlah sesuai
No TENAGA AHLI KONSTRUKSI
Utama Madya Muda Kualifikasi
1 AA – Arsitektur - 2 12 14
2 AS – Sipil - 56 141 197
3 AM – Mekanikal - 1 1 2
4 AE – Elektrikal - 10 3 13
5 AT - Tata Lingkungan - 10 22 32
6 AL - Manajemen Pelaksanaan - 15 21 36
Total - 94 200 294
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time Nopember 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
114
Grafik 50
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Bengkulu Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
AA – Arsitektur sebanyak 14 orang atau 5%; AS – Sipil sebanyak 197 orang atau 67%;
AM – Mekanikal sebanyak 2 orang atau 1%; AE – Elektrikal sebanyak 13 orang atau
4%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 32 orang atau 11%; AL - Manajemen Pelaksanaan
sebanyak: 36 orang atau 12%.
Grafik 51
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Bengkulu Tahun 2016
115
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
Ahli utama sebanyak 0 orang atau 0%; Ahli Madya sebanyak 94 orang atau 32% dan
Ahli Muda sebanyak 200 atau 68%.
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi
dalam 3 jenjang kualifikasi yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Total jumlah Tenaga Kerja
terampil konstruksi berjumlah 2,669 orang.
Tabel 63
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Bengkulu Tahun 2016
TENAGA TERAMPIL Kualifikasi Jumlah sesuai
No
KONSTRUKSI Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kualifikasi
1 AA – Arsitektur 363 53 225 641
2 AS – Sipil 856 277 257 1,390
3 AM - Mekanikal 16 76 145 237
4 AE - Elektrikal 74 6 - 80
5 AT - Tata Lingkungan 171 6 50 227
6 AL - Manajemen Pelaksanaan 1 92 1 94
Total 1,481 510 678 2,669
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time Nopember 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 52
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Bengkulu Tahun 2016
116
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan rincian
: AA – Arsitektur : sebanyak 641 orang atau 24%; AS – Sipil sebanyak 1.390 orang atau
52%; AM – Mekanikal sebanyak 237 orang atau 9%; AE – Elektrikal sebanyak 80 orang
atau 3%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 227 orang atau 9%; AL - Manajemen
Pelaksanaan sebanyak 94 orang atau 3%.
Grafik 53
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Bengkulu Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian: Kelas 1 sebanyak 1.481 orang atau 56%; Kelas2 sebanyak 510 orang atau
19%; dan Kelas 3 sebanyak 678 orang atau 25%.
117
1) Persyaratan SKA ahli utama:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 12 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 5 tahun.
2) Persyaratan SKA ahli madya:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 7 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 2 tahun.
3) Persyaratan SKA ahli muda:
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 5 tahun atau S1 dengan
pengalaman minimal 2 tahun atau S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
4) Persyaratan SKA ahli pemula :
Berpendidikan minimal DIII tanpa pengalaman.
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 ada
kenaikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
153 orang; tahun 2014 : 82 orang dan tahun 2015 : 204 orang.
Tabel 64
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Bengkulu Tahun 2013 - 2015
Tahun
No Tenaga Kerja Konstruksi Ahli
2013 2014 2015
1 Muda 70 42 69
2 Madya 70 36 135
3 Utama 13 4 -
Total 153 82 204
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
118
Grafik 54
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Bengkulu Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli berfluktuasi dimana tahun
2013 ke 2014 terjadi penurunan sebanyak 71 orang sedangkan dari tahun 2014 ke
tahun 2015 terjadi kenaikan sebanyak 122 orang.
119
3) SKT Tingkat II :
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 1 tahun atau SLTA/STM
dengan pengalaman minimal 3 tahun.
4) SKT Tingkat I :
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi
kanikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013
sebanyak 4.480 orang; tahun 2014 sebanyak 6.342 orang dan tahun 2015 sebanyak
10.014 orang.
Tabel 65
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Bengkulu Tahun 2013 - 2015
Tenaga Kerja Konstruksi Tahun
No
Terampil 2013 2014 2015
1 Kelas 3 - - 289
2 Kelas 2 70 367 605
3 Kelas 1 210 953 1,539
Total 280 1,320 2,433
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
120
Grafik 55
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Bengkulu Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil dimana tahun 2013 ke
2014 terjadi kenaikan sebanyak 1.040 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun
2015 terjadi kenaikan sebanyak 1.113 orang.
Belanja modal adalah suatu pengeluaran yang dilakukan untuk menambah aset tetap
atau investasi yang ada sehingga kan memberikan manfaatnya tersendiri pada
periode tertentu.
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD I untuk tingkat Provinsi, APBD II
untuk tingkat Kabupaten/Kota.
121
Tabel 66
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Realisasi Belanja Modal Konstruksi
2013 2014 2015
APBD
APBD I 212,865,042 260,554,732 368,607,073
APBD II 923,306,965 1,207,917,830 1,340,794,472
TOTAL BELANJA MODAL 1,136,172,007 1,468,472,562 1,709,401,545
Pertumbuhan (Rp.) - 332,300,555 240,928,983
Pertumbuhan (%) 22.6% 14.1%
Sumber data : BPS - Konstruksi Sumber dana APBD 2013-2015
Tahun 2013 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 1,136,172,007.
Tahun 2014 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 1,468,472,562
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2013 sebesar 332,300,555 atau 22.6%
Tahun 2015 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 1,709,401,545
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2014 sebesar 240,928,983 atau 14.1%.
Grafik 56
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
122
i. Rasio Cakupan Tenaga Kerja Konstruksi Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
123
8. PROVINSI LAMPUNG
Badan Usaha bidang kontraktor di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang kontraktor berjumlah 5.143 perusahaan. Dengan rincian : BG0 -
Bangunan Gedung, SI0 - Bangunan Sipil, MK0 - Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, EL0 -
Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, PL0 - Jasa Pelaksanaan Lainnya, TI5 - Jasa Konstruksi
Terintegrasi, KT0 - Jasa Pelaksanaan Keterampilan, SP0 - Jasa Pelaksanaan Spesialis.
Berdasarkan data real time tanggal November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Kontraktor Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
124
Tabel 67
Badan Usaha bidang kontraktor Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
Klasifikasi
P K1 K2 K3 M1 M2 B1 B2
Total - 5,143
3,591 549 436 468 84 12 3
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Badan Usaha bidang konsultan di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang konsultan berjumlah 631 perusahaan. Dengan rincian : AR1 -
Perencanaan Arsitektur; RE1 - Perencanaan Rekayasa; PR1 - Perencanaan Penataan
Ruang; KL4 - Konsultansi Lainnya; SP3 - Konsultansi Spesialis; AR2 - Pengawasan
Arsitektur; RE2 - Pengawasan Rekayasa; PR2 - Pengawasan Penataan Ruang
Berdasarkan data real time November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Konsultan Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
125
Tabel 68
Badan Usaha Bidang Konsultan Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
P K1 K2 M1 M2 B Klasifikasi
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi dalam 3
jenjang kualifikasi yaitu muda, madya, dan utama. Total jumlah Tenaga Kerja Ahli
konstruksi berjumlah 807 orang.
Tabel 69
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Lampung Tahun 2016
Kualifikasi Jumlah sesuai
No TENAGA AHLI KONSTRUKSI
Utama Madya Muda Kualifikasi
1 AA – Arsitektur - 3 9 12
2 AS – Sipil - 280 314 594
3 AM – Mekanikal - 2 1 3
4 AE – Elektrikal - 98 21 119
5 AT - Tata Lingkungan - 9 10 19
6 AL - Manajemen Pelaksanaan - 35 25 60
Total - 427 380 807
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
126
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time Nopember 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 58
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Lampung Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
AA – Arsitektur sebanyak 12 orang atau 1%; AS – Sipil sebanyak 594 orang atau 74%;
AM – Mekanikal sebanyak 3 orang atau 1%; AE – Elektrikal sebanyak 119 orang atau
15%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 19 orang atau 2%; AL - Manajemen Pelaksanaan
sebanyak 60 orang atau 7%.
127
Grafik 59
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Lampung Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
Ahli utama 0 orang atau 0%; Ahli Madya 427 orang atau 53% dan Ahli Muda 380 atau
47%.
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi
dalam 3 jenjang kualifikasi yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Total jumlah Tenaga Kerja
terampil konstruksi berjumlah 3,251 orang.
Tabel 70
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Lampung Tahun 2016
TENAGA TERAMPIL Kualifikasi Jumlah sesuai
No
KONSTRUKSI Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kualifikasi
1 AA – Arsitektur 53 351 640 1,044
2 AS – Sipil 233 1,155 6 1,394
3 AM - Mekanikal 19 18 - 37
4 AE - Elektrikal 69 358 199 626
5 AT - Tata Lingkungan 5 29 - 34
6 AL - Manajemen Pelaksanaan 1 114 1 116
Total 380 2,025 846 3,251
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
128
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time Nopember 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 60
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Lampung Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian: AA – Arsitektur sebanyak 1.044 orang atau 32%; AS – Sipil sebanyak 1.394
orang atau 43%; AM – Mekanikal sebanyak 37 orang atau 1%; AE – Elektrikal sebanyak
626 orang atau 19%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 34 orang atau 1%; AL -
Manajemen Pelaksanaan sebanyak 116 orang atau 4%.
Gambar 61
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Lampung Tahun 2016
129
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian: Kelas 1 sebanyak 380 orang atau12%; Kelas2 sebanyak 2.025 orang atau 62%;
dan Kelas 3 sebanyak 846 orang atau 26%.
Kualifikasi tenaga ahli Jasa Konstruksi adalah: (1) Ahli utama, (2) Ahli madya, (3) Ahli
muda, (4) Ahli pemula, dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Persyaratan SKA ahli utama:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 12 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 5 tahun.
2) Persyaratan SKA ahli madya:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 7 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 2 tahun.
3) Persyaratan SKA ahli muda:
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 5 tahun atau S1 dengan
pengalaman minimal 2 tahun atau S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
4) Persyaratan SKA ahli pemula :
Berpendidikan minimal DIII tanpa pengalaman.
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 ada
kenaikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ; 30
orang; tahun 2014 : 891 orang dan tahun 2015 : 650 orang.
130
Tabel 71
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Lampung Tahun 2013 - 2015
Tahun
No Tenaga Kerja Konstruksi Ahli
2013 2014 2015
1 Muda 8 515 352
2 Madya 22 360 298
3 Utama - 16 -
Total 30 891 650
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
Grafik 62
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Lampung Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli berfluktuasi dimana tahun
2013 ke 2014 terjadi kenaikan sebanyak 861 orang sedangkan dari tahun 2014 ke
tahun 2015 terjadi penurunan sebanyak 241 orang.
131
Jawab Teknik (PJT) dalam permohonan Sertifikasi dan Registrasi Jasa Pelaksana
Konstruksi.
Kualifikasi tenaga terampil Jasa Pelaksana Konstruksi adalah : (a). SKT-P, (b). SKT
Tingkat III, (c). SKT Tingkat II, (d). SKT Tingkat I
1) SKT Pemula :
Berpendidikan minimal SLTA/STM tanpa pengalaman.
2) SKT Tingkat III :
Berpendidikan minimal DIII tanpa pengalaman atau SLTA/STM dengan
pengalaman minimal 2 tahun.
3) SKT Tingkat II :
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 1 tahun atau SLTA/STM
dengan pengalaman minimal 3 tahun.
4) SKT Tingkat I :
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi
kanikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
1,715 orang; tahun 2014 : 2,433 orang dan tahun 2015 : 3,127 orang.
Tabel 72
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Lampung Tahun 2013 - 2015
Tenaga Kerja Konstruksi Tahun
No
Terampil 2013 2014 2015
1 Kelas 3 175 194 371
2 Kelas 2 210 216 1,216
3 Kelas 1 1,330 2,023 1,540
Total 1,715 2,433 3,127
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
132
Grafik 63
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Lampung Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil dimana tahun 2013 ke
2014 terjadi kenaikan sebanyak 718 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun 2015
terjadi kenaikan sebanyak 694 orang.
Belanja modal adalah suatu pengeluaran yang dilakukan untuk menambah aset tetap
atau investasi yang ada sehingga kan memberikan manfaatnya tersendiri pada
periode tertentu.
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD I untuk tingkat Provinsi, APBD II
untuk tingkat Kabupaten/Kota.
Tabel 73
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Realisasi Belanja Modal Konstruksi
2013 2014 2015
APBD
APBD I 626,644,446 617,802,578 611,162,538
APBD II 2,490,569,925 2,552,799,481 2,905,335,132
TOTAL BELANJA MODAL 3,117,214,371 3,170,602,059 3,516,497,670
Pertumbuhan (Rp.) - 53,387,688 345,895,611
Pertumbuhan (%) 1.7% 9.8%
Sumber data : BPS - Konstruksi Sumber dana APBD 2013-2015
133
.Dari tabel tersebut dapat dilihat antara lain :
Tahun 2013 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 3,117,214,371
Tahun 2014 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 3,170,602,059
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2013 sebesar 53,387,688 atau 1.7%
Tahun 2015 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 3,516,497,670
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2014 sebesar 345,895,611 atau 9.8%.
Grafik 64
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
134
Grafik 65
Rasio Cakupan Tenaga Kerja Konstruksi
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
135
9. PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Badan Usaha bidang kontraktor di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang kontraktor berjumlah 1,980 perusahaan. Dengan rincian : BG0 -
Bangunan Gedung, SI0 - Bangunan Sipil, MK0 - Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, EL0 -
Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, PL0 - Jasa Pelaksanaan Lainnya, TI5 - Jasa Konstruksi
Terintegrasi, KT0 - Jasa Pelaksanaan Keterampilan,SP0 - Jasa Pelaksanaan Spesialis.
Berdasarkan data real time tanggal November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Kontraktor Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
136
Tabel 74
Badan Usaha bidang kontraktor Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
Klasifikasi
P K1 K2 K3 M1 M2 B1 B2
Total - 1,980
1,502 192 175 85 20 5 1
Badan Usaha bidang konsultan di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang konsultan berjumlah 102 perusahaan. Dengan rincian : AR1 -
Perencanaan Arsitektur; RE1 - Perencanaan Rekayasa; PR1 - Perencanaan Penataan
Ruang; KL4 - Konsultansi Lainnya; SP3 - Konsultansi Spesialis; AR2 - Pengawasan
Arsitektur; RE2 - Pengawasan Rekayasa; PR2 - Pengawasan Penataan Ruang
Berdasarkan data real time November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Konsultan Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
137
Tabel 75
Badan Usaha Bidang Konsultan Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
P K1 K2 M1 M2 B Klasifikasi
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi dalam 3
jenjang kualifikasi yaitu muda, madya, dan utama. Total jumlah Tenaga Kerja Ahli
konstruksi berjumlah 728 orang.
Tabel 76
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung Tahun 2016
Kualifikasi Jumlah sesuai
No TENAGA AHLI KONSTRUKSI
Utama Madya Muda Kualifikasi
1 AA – Arsitektur - 14 27 41
2 AS – Sipil - 166 243 409
3 AM – Mekanikal - 13 13 26
4 AE – Elektrikal - 14 24 38
5 AT - Tata Lingkungan - 30 8 38
6 AL - Manajemen Pelaksanaan - 89 87 176
Total - 326 402 728
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time Nopember 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
138
Grafik 66
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
AA – Arsitektur sebanyak 41 orang atau 6%; AS – Sipil sebanyak 409 orang atau 56%;
AM – Mekanikal sebanyak 26 orang atau 4%; AE – Elektrikal sebanyak 38 orang atau
5%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 38 orang atau 5%; AL - Manajemen Pelaksanaan
sebanyak 176 orang atau 24%.
Grafik 67
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung Tahun 2016
139
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
Ahli utama 0 orang atau 0%; Ahli Madya 326 orang atau 45% dan Ahli Muda 402 atau
55%.
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi
dalam 3 jenjang kualifikasi yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Total jumlah Tenaga Kerja
terampil konstruksi berjumlah 4,283 orang.
Tabel 77
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung Tahun 2016
TENAGA TERAMPIL Kualifikasi Jumlah sesuai
No
KONSTRUKSI Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kualifikasi
1 AA – Arsitektur 872 185 30 1,087
2 AS – Sipil 1,611 307 46 1,964
3 AM - Mekanikal 401 46 - 447
4 AE - Elektrikal 64 8 - 72
5 AT - Tata Lingkungan 267 67 - 334
6 AL - Manajemen Pelaksanaan 351 28 - 379
Total 3,566 641 76 4,283
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time Nopember 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 68
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung Tahun 2016
140
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan rincian
: AA – Arsitektur : 1,087 orang atau 25%; AS – Sipil : 1,964 orang atau 46%; AM –
Mekanikal : 447 orang atau 10%; AE – Elektrikal : 72 orang atau 2%; AT - Tata
Lingkungan : 334 orang atau 8%; AL - Manajemen Pelaksanaan : 379 orang atau 9%.
Gambar 69
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung Tahun 2016
Dari gambar tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian : Kelas 1 sebanyak 3.566 orang atau 83%; Kelas2 sebanyak 641 orang atau
15%; dan Kelas 3 sebanyak 76 orang atau 2%.
141
1) Persyaratan SKA ahli utama:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 12 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 5 tahun.
2) Persyaratan SKA ahli madya:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 7 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 2 tahun.
3) Persyaratan SKA ahli muda:
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 5 tahun atau S1 dengan
pengalaman minimal 2 tahun atau S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
4) Persyaratan SKA ahli pemula :
Berpendidikan minimal DIII tanpa pengalaman.
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 ada
kenaikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ; 56
orang; tahun 2014 : 43 orang dan tahun 2015 : 222 orang.
Tabel 78
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung Tahun 2013 - 2015
Tahun
No Tenaga Kerja Konstruksi Ahli
2013 2014 2015
1 Muda 26 30 94
2 Madya 26 13 128
3 Utama 4 - -
Total 56 43 222
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
142
Grafik 70
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli berfluktuasi dimana tahun
2013 ke 2014 terjadi penurunan sebanyak 13 orang sedangkan dari tahun 2014 ke
tahun 2015 terjadi kenaikan sebanyak 179 orang.
143
3) SKT Tingkat II :
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 1 tahun atau SLTA/STM
dengan pengalaman minimal 3 tahun.
4) SKT Tingkat I :
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi
kanikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
1,120 orang; tahun 2014 : 1,069 orang dan tahun 2015 : 1,934 orang.
Tabel 79
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung Tahun 2013 - 2015
Tenaga Kerja Konstruksi Tahun
No
Terampil 2013 2014 2015
1 Kelas 3 - - 12
2 Kelas 2 805 694 773
3 Kelas 1 315 375 1,149
Total 1,120 1,069 1,934
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
Grafik 71
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
144
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil dimana tahun 2013 ke
2014 terjadi penurunan sebanyak 51 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun 2015
terjadi kenaikan sebanyak 865 orang.
Belanja modal adalah suatu pengeluaran yang dilakukan untuk menambah aset tetap
atau investasi yang ada sehingga kan memberikan manfaatnya tersendiri pada
periode tertentu.
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD I untuk tingkat Provinsi, APBD II
untuk tingkat Kabupaten/Kota.
Tabel 80
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Realisasi Belanja Modal Konstruksi
2013 2014 2015
APBD
APBD I 352,694,038 250,261,580 227,091,707
APBD II 955,269,643 922,080,058 1,063,695,198
TOTAL BELANJA MODAL 1,307,963,681 1,172,341,638 1,290,786,905
Pertumbuhan (Rp.) - (135,622,043) 118,445,267
Pertumbuhan (%) -11.6% 9.2%
Sumber data : BPS - Konstruksi Sumber dana APBD 2013-2015
Tahun 2013 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 1,307,963,681
Tahun 2014 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 1,172,341,638
ada penurunan belanja modal dari tahun 2013 sebesar (135,622,043) atau -11.6%
Tahun 2015 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 1,290,786,905
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2014 sebesar 118,445,267 atau 9.2%.
145
Grafik 72
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
146
10. PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Badan Usaha bidang kontraktor di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang kontraktor berjumlah 3,908 perusahaan. Dengan rincian : BG0 -
Bangunan Gedung, SI0 - Bangunan Sipil, MK0 - Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, EL0 -
Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, PL0 - Jasa Pelaksanaan Lainnya, TI5 - Jasa Konstruksi
Terintegrasi, KT0 - Jasa Pelaksanaan Keterampilan,SP0 - Jasa Pelaksanaan Spesialis.
Berdasarkan data real time tanggal November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Kontraktor Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
147
Tabel 81
Badan Usaha bidang kontraktor Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
Klasifikasi
P K1 K2 K3 M1 M2 B1 B2
Total 2 3,908
2,295 310 689 499 91 11 11
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Badan Usaha bidang konsultan di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang konsultan berjumlah 515 perusahaan. Dengan rincian : AR1 -
Perencanaan Arsitektur; RE1 - Perencanaan Rekayasa; PR1 - Perencanaan Penataan
Ruang; KL4 - Konsultansi Lainnya; SP3 - Konsultansi Spesialis; AR2 - Pengawasan
Arsitektur; RE2 - Pengawasan Rekayasa; PR2 - Pengawasan Penataan Ruang
Berdasarkan data real time November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Konsultan Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
148
Tabel 82
Badan Usaha Bidang Konsultan Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
P K1 K2 M1 M2 B Klasifikasi
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi dalam 3
jenjang kualifikasi yaitu muda, madya, dan utama. Total jumlah Tenaga Kerja Ahli
konstruksi berjumlah 15,767orang.
Tabel 83
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
Kualifikasi Jumlah sesuai
No TENAGA AHLI KONSTRUKSI
Utama Madya Muda Kualifikasi
1 AA – Arsitektur - 734 677 1,411
2 AS - Sipil - 3,735 4,029 7,764
3 AM - Mekanikal - 535 520 1,055
4 AE - Elektrikal - 674 697 1,371
5 AT - Tata Lingkungan - 447 400 847
6 AL - Manajemen Pelaksanaan - 1,924 1,395 3,319
Total - 8,049 7,718 15,767
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
149
Grafik 74
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
AA – Arsitektur sebanyak 1.411 orang atau 9%; AS – Sipil sebanyak 7.764 orang atau
49%; AM – Mekanikal sebanyak 1.055 orang atau 7%; AE – Elektrikal sebanyak 1.371
orang atau 9%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 847 orang atau 5%; AL - Manajemen
Pelaksanaan sebanyak 3.319 orang atau 21%.
Gambar 75
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
150
Dari gambar tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
Ahli utama 0 orang atau 0%; Ahli Madya 8.049 orang atau 51% dan Ahli Muda 7.718
atau 49%.
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi
dalam 3 jenjang kualifikasi yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Total jumlah Tenaga Kerja
terampil konstruksi berjumlah 58,047 orang.
Tabel 84
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
TENAGA TERAMPIL Kualifikasi Jumlah sesuai
No
KONSTRUKSI Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kualifikasi
1 AA – Arsitektur 10,255 1,680 1,305 13,240
2 AS - Sipil 23,012 3,839 2,516 29,367
3 AM - Mekanikal 4,387 721 719 5,827
4 AE - Elektrikal 1,728 206 194 2,128
5 AT - Tata Lingkungan 3,141 471 410 4,022
6 AL - Manajemen Pelaksanaan 2,869 334 260 3,463
Total 45,392 7,251 5,404 58,047
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time Nopember 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 76
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
151
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian: AA – Arsitektur sebanyak 13.240 orang atau 23%; AS – Sipil sebanyak 29.367
orang atau 51%; AM – Mekanikal sebanyak 5.827 orang atau 10%; AE – Elektrikal
sebanyak 2.128 orang atau 4%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 4.022 orang atau 7%;
AL - Manajemen Pelaksanaan sebanyak 3.463 orang atau 6%.
Grafik 77
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
Dari Grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian : Kelas 1 sebanyak 45.392 orang atau 78%; Kelas2 sebanyak 7.251 orang atau
13%; dan Kelas 3 sebanyak 5.404 orang atau 9%.
152
Kualifikasi tenaga ahli Jasa Konstruksi adalah: (1) Ahli utama, (2) Ahli madya, (3) Ahli
muda, (4) Ahli pemula, dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Persyaratan SKA ahli utama:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 12 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 5 tahun.
2) Persyaratan SKA ahli madya:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 7 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 2 tahun.
3) Persyaratan SKA ahli muda:
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 5 tahun atau S1 dengan
pengalaman minimal 2 tahun atau S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
4) Persyaratan SKA ahli pemula :
Berpendidikan minimal DIII tanpa pengalaman.
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 ada
kenaikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
639 orang; tahun 2014 : 320 orang dan tahun 2015 : 336 orang.
Tabel 85
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2013 - 2015
Tahun
No Tenaga Kerja Konstruksi Ahli
2013 2014 2015
1 Muda 280 225 195
2 Madya 350 91 141
3 Utama 9 4 -
Total 639 320 336
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
153
Grafik 78
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli berfluktuasi dimana tahun
2013 ke 2014 terjadi penurunan sebanyak 319 orang sedangkan dari tahun 2014 ke
tahun 2015 terjadi kenaikan sebanyak 16 orang.
154
3) SKT Tingkat II :
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 1 tahun atau SLTA/STM
dengan pengalaman minimal 3 tahun.
4) SKT Tingkat I :
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi
kanikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ; 588
orang; tahun 2014 : 750 orang dan tahun 2015 : 4,456 orang.
Tabel 86
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2013 - 2015
Tenaga Kerja Konstruksi Tahun
No
Terampil 2013 2014 2015
1 Kelas 3 28 27 213
2 Kelas 2 140 179 823
3 Kelas 1 420 544 3,420
Total 588 750 4,456
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
Grafik 79
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
155
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil dimana tahun 2013 ke
2014 terjadi kenaikan sebanyak 162 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun 2015
terjadi kenaikan sebanyak 3,706 orang.
Belanja modal adalah suatu pengeluaran yang dilakukan untuk menambah aset tetap
atau investasi yang ada sehingga kan memberikan manfaatnya tersendiri pada
periode tertentu.
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD I untuk tingkat Provinsi, APBD II
untuk tingkat Kabupaten/Kota.
Tabel 87
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Realisasi Belanja Modal Konstruksi
2013 2014 2015
APBD
APBD I 289,015,823 532,814,057 482,172,649
APBD II 1,388,295,591 1,404,950,799 1,869,427,059
TOTAL BELANJA MODAL 1,677,311,414 1,937,764,856 2,351,599,708
Pertumbuhan (Rp.) - 260,453,442 413,834,852
Pertumbuhan (%) 13.4% 17.6%
Sumber data : BPS - Konstruksi Sumber dana APBD 2013-2015
Tahun 2013 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 1,677,311,414.
Tahun 2014 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 1,937,764,856
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2013 sebesar 260,453,442 atau 13.4%
Tahun 2015 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 2,351,599,708
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2014 sebesar 413,834,852 atau 17.6%.
156
Grafik 80
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
157
11. PROVINSI DKI JAKARTA
Badan Usaha bidang kontraktor di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang kontraktor berjumlah 11,759 perusahaan. Dengan rincian : BG0 -
Bangunan Gedung, SI0 - Bangunan Sipil, MK0 - Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, EL0 -
Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, PL0 - Jasa Pelaksanaan Lainnya, TI5 - Jasa Konstruksi
Terintegrasi, KT0 - Jasa Pelaksanaan Keterampilan,SP0 - Jasa Pelaksanaan Spesialis.
Berdasarkan data real time tanggal November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Kontraktor Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
158
Tabel 88
Badan Usaha bidang kontraktor Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
Klasifikasi
P K1 K2 K3 M1 M2 B1 B2
Total 34
3,659 650 989 4,205 1,036 649 537 11,759
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Badan Usaha bidang konsultan di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang konsultan berjumlah 1,997 perusahaan. Dengan rincian : AR1 -
Perencanaan Arsitektur; RE1 - Perencanaan Rekayasa; PR1 - Perencanaan Penataan
Ruang; KL4 - Konsultansi Lainnya; SP3 - Konsultansi Spesialis; AR2 - Pengawasan
Arsitektur; RE2 - Pengawasan Rekayasa; PR2 - Pengawasan Penataan Ruang
Berdasarkan data real time November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Konsultan Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
159
Tabel 89
Badan Usaha Bidang Konsultan Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
P K1 K2 M1 M2 B Klasifikasi
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi dalam 3
jenjang kualifikasi yaitu muda, madya, dan utama. Total jumlah Tenaga Kerja Ahli
konstruksi berjumlah 14,034 orang.
Tabel 90
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi DKI Jakarta Tahun 2016
Kualifikasi Jumlah sesuai
No TENAGA AHLI KONSTRUKSI
Utama Madya Muda Kualifikasi
1 AA – Arsitektur 66 358 166 590
2 AS – Sipil 2,256 2,728 2,196 7,180
3 AM - Mekanikal 103 405 408 916
4 AE - Elektrikal 267 803 605 1,675
5 AT - Tata Lingkungan 118 449 171 738
6 AL - Manajemen Pelaksanaan 1,160 738 1,037 2,935
Total 3,970 5,481 4,583 14,034
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
160
Grafik 82
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi DKI Jakarta Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
AA – Arsitektur sebanyak 590 orang atau 4%; AS – Sipil sebanyak 7.180 orang atau
51%; AM – Mekanikal sebanyak 916 orang atau 7%; AE – Elektrikal sebanyak 1.675
orang atau 12%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 738 orang atau 5%; AL - Manajemen
Pelaksanaan sebanyak 2.935 orang atau 21%.
Grafik 83
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi DKI Jakarta Tahun 2016
161
Dari Grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
Ahli utama sebanyak 3.970 orang atau 28%; Ahli Madya sebanyak 5.481 orang atau
39% dan Ahli Muda sebanyak 4.583 atau 33%.
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi
dalam 3 jenjang kualifikasi yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Total jumlah Tenaga Kerja
terampil konstruksi berjumlah 9,279 orang.
Tabel 91
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi DKI Jakarta Tahun 2016
TENAGA TERAMPIL Kualifikasi Jumlah sesuai
No
KONSTRUKSI Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kualifikasi
1 AA – Arsitektur 2,302 107 682 3,091
2 AS - Sipil 2,839 173 387 3,399
3 AM – Mekanikal 634 87 353 1,074
4 AE - Elektrikal 492 68 382 942
5 AT - Tata Lingkungan 342 10 20 372
6 AL - Manajemen Pelaksanaan 333 18 50 401
Total 6,942 463 1,874 9,279
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time Nopember 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 84
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi DKI Jakarta Tahun 2016
162
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian: AA – Arsitektur sebanyak 3.091 orang atau 33%; AS – Sipil sebanyak 3.399
orang atau 37%; AM – Mekanikal sebanyak 1.074 orang atau 12%; AE – Elektrikal
sebanyak 942 orang atau 10%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 372 orang atau 4%; AL -
Manajemen Pelaksanaan sebanyak 401 orang atau 4%.
Grafik 85
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi DKI Jakarta Tahun 2016
Dari gambar tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian : Kelas 1 sebanyak 6.942 orang atau 75%; Kelas2 sebanyak 463 orang atau 5%;
dan Kelas 3 sebanyak 1.874 orang atau 20%.
163
Kualifikasi tenaga ahli Jasa Konstruksi adalah: (1) Ahli utama, (2) Ahli madya, (3) Ahli
muda, (4) Ahli pemula, dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Persyaratan SKA ahli utama:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 12 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 5 tahun.
2) Persyaratan SKA ahli madya:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 7 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 2 tahun.
3) Persyaratan SKA ahli muda:
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 5 tahun atau S1 dengan
pengalaman minimal 2 tahun atau S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
4) Persyaratan SKA ahli pemula :
Berpendidikan minimal DIII tanpa pengalaman.
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 ada
kenaikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
38,330 orang; tahun 2014 : 48,994 orang dan tahun 2015 : 11,686 orang.
Tabel 92
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013 - 2015
Tahun
No Tenaga Kerja Konstruksi Ahli
2013 2014 2015
1 Muda 12,290 30,083 4,969
2 Madya 23,310 15,230 4,020
3 Utama 2,730 3,681 2,697
Total 38,330 48,994 11,686
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
164
Grafik 86
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli berfluktuasi dimana tahun
2013 ke 2014 terjadi kenaikan sebanyak 10.664 orang sedangkan dari tahun 2014 ke
tahun 2015 terjadi penurunan sebanyak 37.308 orang.
165
3) SKT Tingkat II :
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 1 tahun atau SLTA/STM
dengan pengalaman minimal 3 tahun.
4) SKT Tingkat I :
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi
kanikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
9,625 orang; tahun 2014 : 9,843 orang dan tahun 2015 : 11,204 orang.
Tabel 93
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013 - 2015
Tenaga Kerja Konstruksi Tahun
No
Terampil 2013 2014 2015
1 Kelas 3 1,260 806 1,042
2 Kelas 2 665 419 755
3 Kelas 1 7,700 8,618 9,407
Total 9,625 9,843 11,204
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
Grafik 87
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
166
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil dimana tahun 2013 ke
2014 terjadi kenaikan sebanyak 218 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun 2015
terjadi kenaikan sebanyak 1,361 orang.
Belanja modal adalah suatu pengeluaran yang dilakukan untuk menambah aset tetap
atau investasi yang ada sehingga kan memberikan manfaatnya tersendiri pada
periode tertentu.
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD I untuk tingkat Provinsi, APBD II
untuk tingkat Kabupaten/Kota.
Tabel 96
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Realisasi Belanja Modal Konstruksi 2013 2014 2015
APBD
APBD I 5,538,301,059 4,189,587,172 11,768,789,378
APBD II - - -
TOTAL BELANJA MODAL 5,538,301,059 4,189,587,172 11,768,789,378
Pertumbuhan (Rp.) - (1,348,713,887) 7,579,202,206
Pertumbuhan (%) -32.2% 64.4%
Sumber data : BPS - Konstruksi Sumber dana APBD 2013-2015
Tahun 2013 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 5,538,301,059.
Tahun 2014 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 4,189,587,172
ada penurunan belanja modal dari tahun 2013 sebesar (1,348,713,887) atau -
32.2%
167
Grafik 88
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
168
12. PROVINSI JAWA BARAT
Badan Usaha bidang kontraktor di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang kontraktor berjumlah 21,531 perusahaan. Dengan rincian : BG0 -
Bangunan Gedung, SI0 - Bangunan Sipil, MK0 - Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, EL0 -
Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, PL0 - Jasa Pelaksanaan Lainnya, TI5 - Jasa Konstruksi
Terintegrasi, KT0 - Jasa Pelaksanaan Keterampilan,SP0 - Jasa Pelaksanaan Spesialis.
Berdasarkan data real time tanggal November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Kontraktor Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
169
Tabel 97
Badan Usaha bidang kontraktor Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
Klasifikasi
P K1 K2 K3 M1 M2 B1 B2
Total -
16,753 1,129 1,111 2,158 276 75 29 21,531
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Badan Usaha bidang konsultan di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang konsultan berjumlah 1,595 perusahaan. Dengan rincian : AR1 -
Perencanaan Arsitektur; RE1 - Perencanaan Rekayasa; PR1 - Perencanaan Penataan
Ruang; KL4 - Konsultansi Lainnya; SP3 - Konsultansi Spesialis; AR2 - Pengawasan
Arsitektur; RE2 - Pengawasan Rekayasa; PR2 - Pengawasan Penataan Ruang
Berdasarkan data real time November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Konsultan Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
170
Tabel 98
Badan Usaha Bidang Konsultan Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
P K1 K2 M1 M2 B Klasifikasi
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi dalam 3
jenjang kualifikasi yaitu muda, madya, dan utama. Total jumlah Tenaga Kerja Ahli
konstruksi berjumlah 5,782 orang.
Tabel 99
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Jawa Barat Tahun 2016
Kualifikasi Jumlah sesuai
No TENAGA AHLI KONSTRUKSI
Utama Madya Muda Kualifikasi
1 AA – Arsitektur - 361 228 589
2 AS - Sipil - 1,430 1,629 3,059
3 AM - Mekanikal - 115 173 288
4 AE - Elektrikal - 356 351 707
5 AT - Tata Lingkungan - 281 216 497
6 AL - Manajemen Pelaksanaan - 265 377 642
Total - 2,808 2,974 5,782
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time Nopember 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
171
Grafik 90
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Jawa Barat Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
AA – Arsitektur sebanyak 589 orang atau 10%; AS – Sipil sebanyak 3.059 orang atau
53%; AM – Mekanikal sebanyak 288 orang atau 5%; AE – Elektrikal sebanyak 707
orang atau 12%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 497 orang atau 9%; AL - Manajemen
Pelaksanaan sebanyak 642 orang atau 11%.
Grafik 91
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Jawa Barat Tahun 2016
172
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
Ahli utama sebanyak 0 orang atau 0%; Ahli Madya sebanyak 2.808 orang atau 49%
dan Ahli Muda sebanyak 2.974 atau 51%.
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi
dalam 3 jenjang kualifikasi yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Total jumlah Tenaga Kerja
terampil konstruksi berjumlah 22,897 orang.
Tabel 100
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Jawa Barat Tahun 2016
TENAGA TERAMPIL Kualifikasi Jumlah sesuai
No
KONSTRUKSI Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kualifikasi
1 AA – Arsitektur 3,989 1,321 2,602 7,912
2 AS – Sipil 5,595 2,139 2,378 10,112
3 AM – Mekanikal 258 102 41 401
4 AE – Elektrikal 251 1,841 225 2,317
5 AT - Tata Lingkungan 849 324 302 1,475
6 AL - Manajemen Pelaksanaan 228 310 142 680
Total 11,170 6,037 5,690 22,897
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time Nopember 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Jawa Barat Tahun 2016
173
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian: AA – Arsitektur sebanyak 7.912 orang atau 35%; AS – Sipil sebanyak 10.112
orang atau 44%; AM – Mekanikal sebanyak 401 orang atau 2%; AE – Elektrikal
sebanyak 2.317 orang atau 10%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 1.475 orang atau 6%;
AL - Manajemen Pelaksanaan sebanyak 680 orang atau 3%.
Gambar 92
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Jawa Barat Tahun 2016
Dari gambar tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian : Kelas 1 sebanyak 11.170 orang atau 49%; Kelas2 sebanyak 6.037 orang atau
26%; dan Kelas 3 sebanyak 5.690 orang atau 25%.
174
Kualifikasi tenaga ahli Jasa Konstruksi adalah: (1) Ahli utama, (2) Ahli madya, (3) Ahli
muda, (4) Ahli pemula, dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Persyaratan SKA ahli utama:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 12 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 5 tahun.
2) Persyaratan SKA ahli madya:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 7 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 2 tahun.
3) Persyaratan SKA ahli muda:
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 5 tahun atau S1 dengan
pengalaman minimal 2 tahun atau S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
4) Persyaratan SKA ahli pemula :
Berpendidikan minimal DIII tanpa pengalaman.
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 ada
kenaikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
1,540 orang; tahun 2014 : 2,193 orang dan tahun 2015 : 1,531 orang.
Tabel 101
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2015
Tahun
No Tenaga Kerja Konstruksi Ahli
2013 2014 2015
1 Muda 630 932 802
2 Madya 700 965 729
3 Utama 210 296 -
Total 1,540 2,193 1,531
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
175
Grafik 93
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli berfluktuasi dimana tahun
2013 ke 2014 terjadi kenaikan sebanyak 653 orang sedangkan dari tahun 2014 ke
tahun 2015 terjadi penurunan sebanyak 662 orang.
176
3) SKT Tingkat II :
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 1 tahun atau SLTA/STM
dengan pengalaman minimal 3 tahun.
4) SKT Tingkat I :
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi
kanikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
30,660 orang; tahun 2014 : 52,816 orang dan tahun 2015 : 38,932 orang.
Tabel 102
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2015
Tenaga Kerja Konstruksi Tahun
No
Terampil 2013 2014 2015
1 Kelas 3 6,020 7,319 8,552
2 Kelas 2 10,080 16,997 11,533
3 Kelas 1 14,560 28,500 18,847
Total 30,660 52,816 38,932
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
Grafik 93
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
177
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil dimana tahun 2013 ke
2014 terjadi kenaikan sebanyak 22.156 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun
2015 terjadi penurunan sebanyak 13.884 orang.
Belanja modal adalah suatu pengeluaran yang dilakukan untuk menambah aset tetap
atau investasi yang ada sehingga kan memberikan manfaatnya tersendiri pada
periode tertentu.
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD I untuk tingkat Provinsi, APBD II
untuk tingkat Kabupaten/Kota.
Tabel 103
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Realisasi Belanja Modal Konstruksi
2013 2014 2015
APBD
APBD I 665,807,145 600,953,832 1,074,205,019
APBD II 8,529,755,741 8,882,514,502 9,865,621,877
TOTAL BELANJA MODAL 9,195,562,886 9,483,468,334 10,939,826,896
Pertumbuhan (Rp.) - 287,905,448 1,456,358,562
Pertumbuhan (%) 3.0% 13.3%
Sumber data : BPS - Konstruksi Sumber dana APBD 2013-2015
Tahun 2013 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai Rp.
9.195.562.886.
Tahun 2015 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai Rp.
10.939.826.896 ada kenaikan belanja modal dari tahun 2014 sebesar Rp.
1.456.358.562 atau 13.3%.
178
Grafik 94
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
179
13. PROVINSI JAWA TENGAH
Badan Usaha bidang kontraktor di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang kontraktor berjumlah 20,797 perusahaan. Dengan rincian : BG0 -
Bangunan Gedung, SI0 - Bangunan Sipil, MK0 - Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, EL0 -
Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, PL0 - Jasa Pelaksanaan Lainnya, TI5 - Jasa Konstruksi
Terintegrasi, KT0 - Jasa Pelaksanaan Keterampilan,SP0 - Jasa Pelaksanaan Spesialis.
Berdasarkan data real time tanggal November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Kontraktor Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
180
Tabel 104
Badan Usaha bidang kontraktor Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
Klasifikasi
P K1 K2 K3 M1 M2 B1 B2
Total -
16,309 1,430 1,558 1,247 206 44 3 20,797
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Badan Usaha bidang konsultan di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang konsultan berjumlah 1,125 perusahaan. Dengan rincian : AR1 -
Perencanaan Arsitektur; RE1 - Perencanaan Rekayasa; PR1 - Perencanaan Penataan
Ruang; KL4 - Konsultansi Lainnya; SP3 - Konsultansi Spesialis; AR2 - Pengawasan
Arsitektur; RE2 - Pengawasan Rekayasa; PR2 - Pengawasan Penataan Ruang
Berdasarkan data real time November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Konsultan Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
181
Tabel 105
Badan Usaha Bidang Konsultan Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
P K1 K2 M1 M2 B Klasifikasi
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi dalam 3
jenjang kualifikasi yaitu muda, madya, dan utama. Total jumlah Tenaga Kerja Ahli
konstruksi berjumlah 5,189 orang.
Tabel 106
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016
Kualifikasi Jumlah sesuai
No TENAGA AHLI KONSTRUKSI
Utama Madya Muda Kualifikasi
1 AA - Arsitektur - 188 454 642
2 AS - Sipil - 1,011 1,923 2,934
3 AM - Mekanikal - 57 68 125
4 AE - Elektrikal - 259 364 623
5 AT - Tata Lingkungan - 85 178 263
6 AL - Manajemen Pelaksanaan - 236 366 602
Total - 1,836 3,353 5,189
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
182
Grafik 95
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
AA – Arsitektur sebanyak 642 orang atau 12%; AS – Sipil sebanyak 2,934 orang atau
57%; AM – Mekanikal sebanyak 125 orang atau 2%; AE – Elektrikal sebanyak 623
orang atau 12%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 263 orang atau 5%; AL - Manajemen
Pelaksanaan sebanyak 602 orang atau 12%.
Grafik 96
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016
183
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
Ahli utama 0 orang atau 0%; Ahli Madya 1,836 orang atau 35% dan Ahli Muda 3,353
atau 65%.
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi
dalam 3 jenjang kualifikasi yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Total jumlah Tenaga Kerja
terampil konstruksi berjumlah 25.920 orang.
Tabel 107
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016
TENAGA TERAMPIL Kualifikasi Jumlah sesuai
No
KONSTRUKSI Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kualifikasi
1 AA – Arsitektur 4,020 1,343 5,124 10,487
2 AS – Sipil 7,981 1,648 2,314 11,943
3 AM - Mekanikal 413 66 241 720
4 AE – Elektrikal 385 162 269 816
5 AT - Tata Lingkungan 784 172 117 1,073
6 AL - Manajemen Pelaksanaan 233 194 454 881
Total 13,816 3,585 8,519 25,920
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 97
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016
184
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan rincian
: AA – Arsitektur sebanyak 10.487 orang atau 40%; AS – Sipil sebanyak 11.943 orang
atau 46%; AM – Mekanikal sebanyak 720 orang atau 3%; AE – Elektrikal sebanyak
816 orang atau 3%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 1.073 orang atau 5%; AL -
Manajemen Pelaksanaan sebanyak 881 orang atau 3%.
Grafik 98
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016
Dari Grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian : Kelas 1 sebanyak 13.816 orang atau 53%; Kelas2 sebanyak 3.585 orang atau
14%; dan Kelas 3 sebanyak 8.519 orang atau 33%.
185
Kualifikasi tenaga ahli Jasa Konstruksi adalah: (1) Ahli utama, (2) Ahli madya, (3) Ahli
muda, (4) Ahli pemula, dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Persyaratan SKA ahli utama:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 12 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 5 tahun.
2) Persyaratan SKA ahli madya:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 7 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 2 tahun.
3) Persyaratan SKA ahli muda:
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 5 tahun atau S1 dengan
pengalaman minimal 2 tahun atau S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
4) Persyaratan SKA ahli pemula :
Berpendidikan minimal DIII tanpa pengalaman.
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 ada
kenaikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
201 orang; tahun 2014 : 1,569 orang dan tahun 2015 : 1,641 orang.
Tabel 108
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 - 2015
Tahun
No Tenaga Kerja Konstruksi Ahli
2013 2014 2015
1 Muda 70 681 641
2 Madya 105 782 999
3 Utama 26 106 1
Total 201 1,569 1,641
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
186
Grafik 99
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli berfluktuasi dimana tahun
2013 ke 2014 terjadi kenaikan sebanyak 1.368 orang sedangkan dari tahun 2014 ke
tahun 2015 terjadi kenaikan sebanyak 72 orang.
187
3) SKT Tingkat II :
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 1 tahun atau SLTA/STM
dengan pengalaman minimal 3 tahun.
4) SKT Tingkat I :
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi
kanikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
5,250 orang; tahun 2014 : 8,667 orang dan tahun 2015 : 16,200 orang.
Tabel 110
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 - 2015
Tenaga Kerja Konstruksi Tahun
No
Terampil 2013 2014 2015
1 Kelas 3 980 1,296 3,265
2 Kelas 2 1,995 3,129 4,078
3 Kelas 1 2,275 4,242 8,857
Total 5,250 8,667 16,200
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
Grafik 100
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
188
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil dimana tahun 2013 ke
2014 terjadi kenaikan sebanyak 3.417 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun
2015 terjadi kenaikan sebanyak 7.533 orang.
Belanja modal adalah suatu pengeluaran yang dilakukan untuk menambah aset tetap
atau investasi yang ada sehingga kan memberikan manfaatnya tersendiri pada
periode tertentu.
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD I untuk tingkat Provinsi, APBD II
untuk tingkat Kabupaten/Kota.
Tabel 111
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Realisasi Belanja Modal Konstruksi
2013 2014 2015
APBD
APBD I 590,047,076 911,006,877 1,566,395,171
APBD II 5,654,428,276 6,706,318,329 6,719,221,406
TOTAL BELANJA MODAL 6,244,475,352 7,617,325,206 8,285,616,577
Pertumbuhan (Rp.) - 1,372,849,854 668,291,371
Pertumbuhan (%) 18.0% 8.1%
Sumber data : BPS - Konstruksi Sumber dana APBD 2013-2015
Tahun 2013 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 6,244,475,352.
Tahun 2014 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 7,617,325,206
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2013 1,372,849,854 atau 18.0%
Tahun 2015 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 8,285,616,577
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2014 sebesar 668,291,371 atau 8.1%.
189
Grafik 101
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
190
14. PROVINSI D.I. YOGYAKARTA
Badan Usaha bidang kontraktor di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang kontraktor berjumlah 1.751 perusahaan. Dengan rincian : BG0 -
Bangunan Gedung, SI0 - Bangunan Sipil, MK0 - Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, EL0 -
Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, PL0 - Jasa Pelaksanaan Lainnya, TI5 - Jasa Konstruksi
Terintegrasi, KT0 - Jasa Pelaksanaan Keterampilan, SP0 - Jasa Pelaksanaan Spesialis.
Berdasarkan data real time tanggal November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Kontraktor Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
191
Tabel 112
Badan Usaha bidang kontraktor Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
Klasifikasi
P K1 K2 K3 M1 M2 B1 B2
Total - - 1,751
1,213 114 228 157 35 4
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Badan Usaha bidang konsultan di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang konsultan berjumlah 373 perusahaan. Dengan rincian : AR1 -
Perencanaan Arsitektur; RE1 - Perencanaan Rekayasa; PR1 - Perencanaan Penataan
Ruang; KL4 - Konsultansi Lainnya; SP3 - Konsultansi Spesialis; AR2 - Pengawasan
Arsitektur; RE2 - Pengawasan Rekayasa; PR2 - Pengawasan Penataan Ruang
Berdasarkan data real time November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Konsultan Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
192
Tabel 113
Badan Usaha Bidang Konsultan Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
P K1 K2 M1 M2 B Klasifikasi
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi dalam 3
jenjang kualifikasi yaitu muda, madya, dan utama. Total jumlah Tenaga Kerja Ahli
konstruksi berjumlah 1,567 orang.
Tabel 114
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi D.I. Yogjakarta Tahun 2016
Kualifikasi Jumlah sesuai
No TENAGA AHLI KONSTRUKSI
Utama Madya Muda Kualifikasi
1 AA – Arsitektur - 85 148 233
2 AS - Sipil - 340 511 851
3 AM - Mekanikal - 12 13 25
4 AE - Elektrikal - 61 32 93
5 AT - Tata Lingkungan - 48 52 100
6 AL - Manajemen Pelaksanaan - 41 224 265
Total - 587 980 1,567
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time Nopember 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
193
Grafik 103
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi D.I. Yogjakarta Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
AA – Arsitektur sebanyak 233 orang atau 15%; AS – Sipil sebanyak 851 orang atau
54%; AM – Mekanikal sebanyak 25 orang atau 2%; AE – Elektrikal sebanyak 93 orang
atau 6%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 100 orang atau 6%; AL - Manajemen
Pelaksanaan sebanyak 265 orang atau 17%.
Grafik 104
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi D.I. Yogjakarta Tahun 2016
194
Dari gambar tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
Ahli utama 0 orang atau 0%; Ahli Madya 587 orang atau 37% dan Ahli Muda 980 atau
63%.
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi
dalam 3 jenjang kualifikasi yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Total jumlah Tenaga Kerja
terampil konstruksi berjumlah 5,131 orang.
Tabel 115
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi D.I. Yogjakarta Tahun 2016
TENAGA TERAMPIL Kualifikasi Jumlah sesuai
No
KONSTRUKSI Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kualifikasi
1 AA – Arsitektur 1,185 489 1,512 3,186
2 AS – Sipil 772 389 278 1,439
3 AM – Mekanikal 14 7 4 25
4 AE - Elektrikal 14 7 63 84
5 AT - Tata Lingkungan 172 46 12 230
6 AL - Manajemen Pelaksanaan 56 64 47 167
Total 2,213 1,002 1,916 5,131
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time Nopember 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 105
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi D.I. Yogjakarta Tahun 2016
195
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan rincian
: AA – Arsitektur : 3,186 orang atau 62%; AS – Sipil : 1,439 orang atau 28%; AM –
Mekanikal : 25 orang atau 1%; AE – Elektrikal : 84 orang atau 2%; AT - Tata Lingkungan
: 230 orang atau 4%; AL - Manajemen Pelaksanaan : 167 orang atau 3%.
Grafik 105
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi D.I. Yogjakarta Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan rincian
: Kelas 1 sebanyak 2.213 orang atau 43%; Kelas 2 sebanyak 1.002 orang atau 20%;
dan Kelas 3 sebanyak 1.916 orang atau 37%.
196
Kualifikasi tenaga ahli Jasa Konstruksi adalah: (1) Ahli utama, (2) Ahli madya, (3) Ahli
muda, (4) Ahli pemula, dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Persyaratan SKA ahli utama:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 12 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 5 tahun.
2) Persyaratan SKA ahli madya:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 7 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 2 tahun.
3) Persyaratan SKA ahli muda:
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 5 tahun atau S1 dengan
pengalaman minimal 2 tahun atau S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
4) Persyaratan SKA ahli pemula :
Berpendidikan minimal DIII tanpa pengalaman.
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 ada
kenaikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
1,050 orang; tahun 2014 : 571 orang dan tahun 2015 : 822 orang.
Tabel 116
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi D.I. Yogjakarta Tahun 2013 - 2015
Tahun
No Tenaga Kerja Konstruksi Ahli
2013 2014 2015
1 Muda 490 220 357
2 Madya 490 328 465
3 Utama 70 23 -
Total 1,050 571 822
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
197
Grafik 106
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi D.I. Yogjakarta Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli berfluktuasi dimana tahun
2013 ke 2014 terjadi penurunan sebanyak 479 orang sedangkan dari tahun 2014 ke
tahun 2015 terjadi kenaikan sebanyak 251 orang.
198
3) SKT Tingkat II :
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 1 tahun atau SLTA/STM
dengan pengalaman minimal 3 tahun.
4) SKT Tingkat I :
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi
kanikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013
sebanyak 1.855 orang; tahun 2014 sebanyak 3.070 orang dan tahun 2015 sebanyak
3.453 orang.
Tabel 117
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi D.I. Yogjakarta Tahun 2013 - 2015
Tenaga Kerja Konstruksi Tahun
No
Terampil 2013 2014 2015
1 Kelas 3 350 401 967
2 Kelas 2 665 938 1,014
3 Kelas 1 840 1,731 1,472
Total 1,855 3,070 3,453
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
Grafik 108
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
199
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil dimana tahun 2013 ke
2014 terjadi kenaikan sebanyak 1.215 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun
2015 terjadi kenaikan sebanyak 383 orang.
Belanja modal adalah suatu pengeluaran yang dilakukan untuk menambah aset tetap
atau investasi yang ada sehingga kan memberikan manfaatnya tersendiri pada
periode tertentu.
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD I untuk tingkat Provinsi, APBD II
untuk tingkat Kabupaten/Kota.
Tabel 118
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Realisasi Belanja Modal Konstruksi
2013 2014 2015
APBD
APBD I 224,462,062 273,721,635 453,640,454
APBD II 540,458,861 687,349,483 915,723,946
TOTAL BELANJA MODAL 764,920,923 961,071,118 1,369,364,400
Pertumbuhan (Rp.) - 196,150,195 408,293,282
Pertumbuhan (%) 20.4% 29.8%
Sumber data : BPS - Konstruksi Sumber dana APBD 2013-2015
Tahun 2013 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 764,920,923.
Tahun 2014 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 961,071,118
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2013 sebesar 196,150,195 atau 20.4%.
Tahun 2015 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 1,369,364,400
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2014 sebesar 408,293,282 atau 29.8%.
200
Grafik 109
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
201
15. PROVINSI JAWA TIMUR
Badan Usaha bidang kontraktor di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang kontraktor berjumlah 25,260 perusahaan. Dengan rincian : BG0 -
Bangunan Gedung, SI0 - Bangunan Sipil, MK0 - Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, EL0 -
Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, PL0 - Jasa Pelaksanaan Lainnya, TI5 - Jasa Konstruksi
Terintegrasi, KT0 - Jasa Pelaksanaan Keterampilan,SP0 - Jasa Pelaksanaan Spesialis.
Berdasarkan data real time tanggal November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Kontraktor Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
202
Tabel 119
Badan Usaha bidang kontraktor Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
Klasifikasi
P K1 K2 K3 M1 M2 B1 B2
Total -
18,617 2,186 1,940 1,975 370 146 26 25,260
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Badan Usaha bidang konsultan di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang konsultan berjumlah 1,933 perusahaan. Dengan rincian : AR1 -
Perencanaan Arsitektur; RE1 - Perencanaan Rekayasa; PR1 - Perencanaan Penataan
Ruang; KL4 - Konsultansi Lainnya; SP3 - Konsultansi Spesialis; AR2 - Pengawasan
Arsitektur; RE2 - Pengawasan Rekayasa; PR2 - Pengawasan Penataan Ruang
Berdasarkan data real time November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Konsultan Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
203
Tabel 120
Badan Usaha Bidang Konsultan Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
P K1 K2 M1 M2 B Klasifikasi
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi dalam 3
jenjang kualifikasi yaitu muda, madya, dan utama. Total jumlah Tenaga Kerja Ahli
konstruksi berjumlah 2,163 orang.
Tabel 121
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Jawa Timur Tahun 2016
Kualifikasi Jumlah sesuai
No TENAGA AHLI KONSTRUKSI
Utama Madya Muda Kualifikasi
1 AA - Arsitektur - 99 163 262
2 AS - Sipil - 464 656 1,120
3 AM - Mekanikal - 25 65 90
4 AE - Elektrikal - 107 151 258
5 AT - Tata Lingkungan - 60 130 190
6 AL - Manajemen Pelaksanaan - 83 160 243
Total - 838 1,325 2,163
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time Nopember 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
204
Grafik 111
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Jawa Timur Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
AA – Arsitektur sebanyak 262 orang atau 12%; AS – Sipil sebanyak 1.120 orang atau
52%; AM – Mekanikal sebanyak 90 orang atau 4%; AE – Elektrikal sebanyak 258 orang
atau 12%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 190 orang atau 9%; AL - Manajemen
Pelaksanaan sebanyak 243 orang atau 11%.
Grafik 112
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Jawa Timur Tahun 2016
205
Dari gambar tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
Ahli utama 0 orang atau 0%; Ahli Madya 838 orang atau 39% dan Ahli Muda 1,325
atau 61%.
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi
dalam 3 jenjang kualifikasi yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Total jumlah Tenaga Kerja
terampil konstruksi berjumlah 21,738 orang.
Tabel 122
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Jawa Timur Tahun 2016
TENAGA TERAMPIL Kualifikasi Jumlah sesuai
No
KONSTRUKSI Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kualifikasi
1 AA – Arsitektur 4,404 1,843 3,596 9,843
2 AS – Sipil 6,736 2,378 848 9,962
3 AM - Mekanikal 43 36 1 80
4 AE - Elektrikal 235 97 196 528
5 AT - Tata Lingkungan 622 171 21 814
6 AL - Manajemen Pelaksanaan 188 191 132 511
Total 12,228 4,716 4,794 21,738
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 113
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Jawa Timur Tahun 2016
206
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian: AA – Arsitektur sebanyak 9.843 orang atau 45%; AS – Sipil sebanyak 9.962
orang atau 46%; AM – Mekanikal sebanyak 80 orang atau 0%; AE – Elektrikal
sebanyak 528 orang atau 2%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 814 orang atau 4%; AL -
Manajemen Pelaksanaan sebanyak 511 orang atau 2%.
Grafik 114
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Jawa Timur Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian: Kelas 1 sebanyak 12.228 orang atau 56%; Kelas 2 sebanyak 4.716 orang atau
22%; dan Kelas 3 sebanyak 4.794 orang atau 22%.
207
Kualifikasi tenaga ahli Jasa Konstruksi adalah: (1) Ahli utama, (2) Ahli madya, (3) Ahli
muda, (4) Ahli pemula, dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Persyaratan SKA ahli utama:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 12 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 5 tahun.
2) Persyaratan SKA ahli madya:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 7 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 2 tahun.
3) Persyaratan SKA ahli muda:
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 5 tahun atau S1 dengan
pengalaman minimal 2 tahun atau S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
4) Persyaratan SKA ahli pemula :
Berpendidikan minimal DIII tanpa pengalaman.
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 ada
kenaikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
401 orang; tahun 2014 : 1,993 orang dan tahun 2015 : 3,539 orang.
Tabel 123
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 - 2015
Tahun
No Tenaga Kerja Konstruksi Ahli
2013 2014 2015
1 Muda 210 907 1,579
2 Madya 175 951 1,960
3 Utama 16 135 -
Total 401 1,993 3,539
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
208
Grafik 115
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli berfluktuasi dimana tahun
2013 ke 2014 terjadi kenaikan sebanyak 1.592 orang sedangkan dari tahun 2014 ke
tahun 2015 terjadi kenaikan sebanyak 1.546 orang.
209
3) SKT Tingkat II :
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 1 tahun atau SLTA/STM
dengan pengalaman minimal 3 tahun.
4) SKT Tingkat I :
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi
kanikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013
sebanyak 14.490 orang; tahun 2014 sebanyak 27.092 orang dan tahun 2015 sebanyak
22.619 orang.
Tabel 124
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 - 2015
Tenaga Kerja Konstruksi Tahun
No
Terampil 2013 2014 2015
1 Kelas 3 525 747 1,316
2 Kelas 2 5,145 8,870 7,364
3 Kelas 1 8,820 17,475 13,939
Total 14,490 27,092 22,619
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
Grafik 116
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
210
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil dimana tahun 2013 ke
2014 terjadi kenaikan sebanyak 12.602 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun
2015 terjadi penurunan sebanyak 4.473 orang.
Belanja modal adalah suatu pengeluaran yang dilakukan untuk menambah aset tetap
atau investasi yang ada sehingga kan memberikan manfaatnya tersendiri pada
periode tertentu.
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD I untuk tingkat Provinsi, APBD II
untuk tingkat Kabupaten/Kota.
Tabel 125
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Realisasi Belanja Modal Konstruksi
2013 2014 2015
APBD
APBD I 766,916,381 194,828,316 1,749,271,325
APBD II 7,120,748,211 9,278,410,011 10,450,844,162
TOTAL BELANJA MODAL 7,887,664,592 9,473,238,327 12,200,115,487
Pertumbuhan (Rp.) - 1,585,573,735 2,726,877,160
Pertumbuhan (%) 16.7% 22.4%
Sumber data : BPS - Konstruksi Sumber dana APBD 2013-2015
Tahun 2013 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 7,887,664,592.
Tahun 2014 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 9,473,238,327
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2013 sebesar 1,585,573,735 atau 16.7%.
211
Grafik 117
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
212
16. PROVINSI BANTEN
Badan Usaha bidang kontraktor di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang kontraktor berjumlah 6,227 perusahaan. Dengan rincian : BG0 -
Bangunan Gedung, SI0 - Bangunan Sipil, MK0 - Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, EL0 -
Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, PL0 - Jasa Pelaksanaan Lainnya, TI5 - Jasa Konstruksi
Terintegrasi, KT0 - Jasa Pelaksanaan Keterampilan,SP0 - Jasa Pelaksanaan Spesialis.
Berdasarkan data real time tanggal November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Kontraktor Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
213
Tabel 126
Badan Usaha bidang kontraktor Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
Klasifikasi
P K1 K2 K3 M1 M2 B1 B2
Total 1 6,227
4,858 378 394 471 68 34 23
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Badan Usaha bidang konsultan di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang konsultan berjumlah 448 perusahaan. Dengan rincian : AR1 -
Perencanaan Arsitektur; RE1 - Perencanaan Rekayasa; PR1 - Perencanaan Penataan
Ruang; KL4 - Konsultansi Lainnya; SP3 - Konsultansi Spesialis; AR2 - Pengawasan
Arsitektur; RE2 - Pengawasan Rekayasa; PR2 - Pengawasan Penataan Ruang
Berdasarkan data real time Nopember 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Konsultan Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
214
Tabel 127
Badan Usaha Bidang Konsultan Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
P K1 K2 M1 M2 B Klasifikasi
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi dalam 3
jenjang kualifikasi yaitu muda, madya, dan utama. Total jumlah Tenaga Kerja Ahli
konstruksi berjumlah 2.545 orang.
Tabel 128
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Banten Tahun 2016
Kualifikasi Jumlah sesuai
No TENAGA AHLI KONSTRUKSI
Utama Madya Muda Kualifikasi
1 AA – Arsitektur - 112 172 284
2 AS – Sipil - 486 842 1,328
3 AM – Mekanikal - 53 93 146
4 AE – Elektrikal - 83 167 250
5 AT - Tata Lingkungan - 64 66 130
6 AL - Manajemen Pelaksanaan - 167 240 407
Total - 965 1,580 2,545
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
215
Grafik 118
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Banten Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
AA – Arsitektur sebanyak 284 orang atau 11%; AS – Sipil sebanyak 1,328 orang atau
52%; AM – Mekanikal sebanyak 146 orang atau 6%; AE – Elektrikal sebanyak 250
orang atau 10%; AT - Tata Lingkungan : 130 orang atau 5%; AL - Manajemen
Pelaksanaan sebanyak 407 orang atau 16%.
Grafik 119
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Banten Tahun 2016
216
Dari gambar tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
Ahli utama sebanyak 0 orang atau 0%; Ahli Madya sebanyak 965 orang atau 38% dan
Ahli Muda sebanyak 1.580 atau 62%.
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi
dalam 3 jenjang kualifikasi yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Total jumlah Tenaga Kerja
terampil konstruksi berjumlah 9,621 orang.
Tabel 129
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Banten Tahun 2016
TENAGA TERAMPIL Kualifikasi Jumlah sesuai
No
KONSTRUKSI Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kualifikasi
1 AA – Arsitektur 1,133 1,016 724 2,873
2 AS – Sipil 2,572 1,311 821 4,704
3 AM – Mekanikal 163 125 69 357
4 AE – Elektrikal 178 504 82 764
5 AT - Tata Lingkungan 304 134 59 497
6 AL - Manajemen Pelaksanaan 212 129 85 426
Total 4,562 3,219 1,840 9,621
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time Nopember 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 120
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Banten Tahun 2016
217
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian: AA – Arsitektur sebanyak 2.873 orang atau 30%; AS – Sipil sebanyak 4.704
orang atau 49%; AM – Mekanikal sebanyak 357 orang atau 4%; AE – Elektrikal
sebanyak 764 orang atau 8%; AT - Tata Lingkungan : 497 orang atau 5%; AL -
Manajemen Pelaksanaan sebanyak 426 orang atau 4%.
Grafik 121
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Banten Tahun 2016
Dari gambar tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian : Kelas 1 sebanyak 4.562 orang atau 47%; Kelas2 sebanyak 3.219 orang atau
34%; dan Kelas 3 sebanyak 1.840 orang atau 19%.
218
Kualifikasi tenaga ahli Jasa Konstruksi adalah: (1) Ahli utama, (2) Ahli madya, (3) Ahli
muda, (4) Ahli pemula, dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Persyaratan SKA ahli utama:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 12 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 5 tahun.
2) Persyaratan SKA ahli madya:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 7 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 2 tahun.
3) Persyaratan SKA ahli muda:
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 5 tahun atau S1 dengan
pengalaman minimal 2 tahun atau S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
4) Persyaratan SKA ahli pemula :
Berpendidikan minimal DIII tanpa pengalaman.
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 ada
kenaikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013
sebanyak 1.505 orang; tahun 2014 sebanyak 245 orang dan tahun 2015 sebanyak 234
orang.
Tabel 130
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Banten Tahun 2013 - 2015
Tahun
No Tenaga Kerja Konstruksi Ahli
2013 2014 2015
1 Muda 665 98 71
2 Madya 735 98 163
3 Utama 105 48 -
Total 1,505 245 234
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
219
Grafik 122
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Banten Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli berfluktuasi dimana tahun
2013 ke 2014 terjadi penurunan sebanyak 1,260 orang sedangkan dari tahun 2014 ke
tahun 2015 terjadi penurunan sebanyak 11 orang.
220
3) SKT Tingkat II :
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 1 tahun atau SLTA/STM
dengan pengalaman minimal 3 tahun.
4) SKT Tingkat I :
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi
kanikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
6,615 orang; tahun 2014 : 8,363 orang dan tahun 2015 : 9,699 orang.
Tabel 131
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Banten Tahun 2013 - 2015
Tenaga Kerja Konstruksi Tahun
No
Terampil 2013 2014 2015
1 Kelas 3 - - 602
2 Kelas 2 1,610 1,995 2,653
3 Kelas 1 5,005 6,368 6,444
Total 6,615 8,363 9,699
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
Grafik 123
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Banten Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
221
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil dimana tahun 2013 ke
2014 terjadi kenaikan sebanyak 1.748 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun
2015 terjadi kenaikan sebanyak 1.336 orang.
Belanja modal adalah suatu pengeluaran yang dilakukan untuk menambah aset tetap
atau investasi yang ada sehingga kan memberikan manfaatnya tersendiri pada
periode tertentu.
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD I untuk tingkat Provinsi, APBD II
untuk tingkat Kabupaten/Kota.
Tabel 132
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Realisasi Belanja Modal Konstruksi
2013 2014 2015
APBD
APBD I 573,427,839 316,735,919 793,221,338
APBD II 2,916,286,455 5,908,382,312 4,500,293,716
TOTAL BELANJA MODAL 3,489,714,294 6,225,118,231 5,293,515,054
Pertumbuhan (Rp.) - 2,735,403,937 (931,603,177)
Pertumbuhan (%) 43.9% -17.6%
Sumber data : BPS - Konstruksi Sumber dana APBD 2013-2015
Tahun 2013 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai Rp.
3.489.714.294.
Tahun 2014 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai Rp.
6.225.118.231 ada kenaikan belanja modal dari tahun 2013 sebesar Rp.
2,735.403.937 atau 43.9%.
Tahun 2015 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai Rp.
5.293.515.054 ada penurunan belanja modal dari tahun 2014 sebesar (Rp.
931.603.177) atau -17.6%.
222
Grafik 124
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
223
17. PROVINSI BALI
Badan Usaha bidang kontraktor di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang kontraktor berjumlah 2,905 perusahaan. Dengan rincian : BG0 -
Bangunan Gedung, SI0 - Bangunan Sipil, MK0 - Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, EL0 -
Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, PL0 - Jasa Pelaksanaan Lainnya, TI5 - Jasa Konstruksi
Terintegrasi, KT0 - Jasa Pelaksanaan Keterampilan,SP0 - Jasa Pelaksanaan Spesialis.
Berdasarkan data real time tanggal November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Kontraktor Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
224
Tabel 134
Badan Usaha bidang kontraktor Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
Klasifikasi
P K1 K2 K3 M1 M2 B1 B2
Total - 2,905
2,064 259 330 190 55 6 1
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Badan Usaha bidang konsultan di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang konsultan berjumlah 357 perusahaan. Dengan rincian : AR1 -
Perencanaan Arsitektur; RE1 - Perencanaan Rekayasa; PR1 - Perencanaan Penataan
Ruang; KL4 - Konsultansi Lainnya; SP3 - Konsultansi Spesialis; AR2 - Pengawasan
Arsitektur; RE2 - Pengawasan Rekayasa; PR2 - Pengawasan Penataan Ruang
Berdasarkan data real time November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Konsultan Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut.
225
Tabel 136
Badan Usaha Bidang Konsultan Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
P K1 K2 M1 M2 B Klasifikasi
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi dalam 3
jenjang kualifikasi yaitu muda, madya, dan utama. Total jumlah Tenaga Kerja Ahli
konstruksi berjumlah 2,116 orang.
Tabel 137
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Bali Tahun 2016
Kualifikasi Jumlah sesuai
No TENAGA AHLI KONSTRUKSI
Utama Madya Muda Kualifikasi
1 AA - Arsitektur - 183 187 370
2 AS - Sipil - 461 553 1,014
3 AM - Mekanikal - 30 41 71
4 AE - Elektrikal - 92 78 170
5 AT - Tata Lingkungan - 93 93 186
6 AL - Manajemen Pelaksanaan - 151 154 305
Total - 1,010 1,106 2,116
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time Nopember 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
226
Grafik 126
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Bali Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
AA – Arsitektur sebanyak 370 orang atau 17%; AS – Sipil sebanyak 1,014 orang atau
48%; AM – Mekanikal sebanyak 71 orang atau 3%; AE – Elektrikal sebanyak 170 orang
atau 8%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 186 orang atau 9%; AL - Manajemen
Pelaksanaan sebanyak 305 orang atau 14%.
Grafik 127
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Bali Tahun 2016
227
Dari gambar tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
Ahli utama sebanyak 0 orang atau 0%; Ahli Madya sebanyak 1.`010 orang atau 48%
dan Ahli Muda sebanyak 1.106 atau 52%.
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi
dalam 3 jenjang kualifikasi yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Total jumlah Tenaga Kerja
terampil konstruksi berjumlah 5.424 orang.
Tabel 138
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Bali Tahun 2016
TENAGA TERAMPIL Kualifikasi Jumlah sesuai
No
KONSTRUKSI Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kualifikasi
1 AA – Arsitektur 1,393 118 47 1,558
2 AS - Sipil 2,111 104 35 2,250
3 AM - Mekanikal 212 4 32 248
4 AE - Elektrikal 161 17 505 683
5 AT - Tata Lingkungan 311 3 4 318
6 AL - Manajemen Pelaksanaan 263 104 - 367
Total 4,451 350 623 5,424
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 128
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Bali Tahun 2016
228
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan rincian
: AA – Arsitektur sebanyak 1.558 orang atau 29%; AS – Sipil sebanyak 2.250 orang
atau 41%; AM – Mekanikal sebanyak 248 orang atau 5%; AE – Elektrikal sebanyak 683
orang atau 12%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 318 orang atau 6%; AL - Manajemen
Pelaksanaan sebanyak 367 orang atau 7%.
Grafik 129
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Bali Tahun 2016
Dari Grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian : Kelas 1 sebanyak 4.451 orang atau 82%; Kelas 2 sebanyak 350 orang atau 6%;
dan Kelas 3 sebanyak 623 orang atau 11%.
229
Kualifikasi tenaga ahli Jasa Konstruksi adalah: (1) Ahli utama, (2) Ahli madya, (3) Ahli
muda, (4) Ahli pemula, dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Persyaratan SKA ahli utama:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 12 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 5 tahun.
2) Persyaratan SKA ahli madya:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 7 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 2 tahun.
3) Persyaratan SKA ahli muda:
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 5 tahun atau S1 dengan
pengalaman minimal 2 tahun atau S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
4) Persyaratan SKA ahli pemula :
Berpendidikan minimal DIII tanpa pengalaman.
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 ada
kenaikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
363 orang; tahun 2014 : 491 orang dan tahun 2015 : 718 orang.
Tabel 130
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Bali Tahun 2013 - 2015
Tahun
No Tenaga Kerja Konstruksi Ahli
2013 2014 2015
1 Muda 175 219 388
2 Madya 175 256 330
3 Utama 13 16 -
Total 363 491 718
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
230
Grafik 130
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Bali Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli berfluktuasi dimana tahun
2013 ke 2014 terjadi kenaikan sebanyak 128 orang sedangkan dari tahun 2014 ke
tahun 2015 terjadi kenaikan sebanyak 227 orang.
231
3) SKT Tingkat II :
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 1 tahun atau SLTA/STM
dengan pengalaman minimal 3 tahun.
4) SKT Tingkat I :
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi
kanikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
2,275 orang; tahun 2014 : 339 orang dan tahun 2015 : 2,506 orang.
Tabel 131
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Bali Tahun 2013 - 2015
Tenaga Kerja Konstruksi Tahun
No
Terampil 2013 2014 2015
1 Kelas 3 630 20 245
2 Kelas 2 595 74 307
3 Kelas 1 1,050 245 1,954
Total 2,275 339 2,506
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
Grafik 131
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Bali Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
232
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil dimana tahun 2013 ke
2014 terjadi penurunan sebanyak 1.936 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun
2015 terjadi kenaikan sebanyak 2.167 orang.
Belanja modal adalah suatu pengeluaran yang dilakukan untuk menambah aset tetap
atau investasi yang ada sehingga kan memberikan manfaatnya tersendiri pada
periode tertentu.
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD I untuk tingkat Provinsi, APBD II
untuk tingkat Kabupaten/Kota.
Tabel 132
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Realisasi Belanja Modal Konstruksi
2013 2014 2015
APBD
APBD I 272,477,496 289,041,622 438,999,483
APBD II 1,541,164,230 1,795,480,021 1,645,985,459
TOTAL BELANJA MODAL 1,813,641,726 2,084,521,643 2,084,984,942
Pertumbuhan (Rp.) - 270,879,917 463,299
Pertumbuhan (%) 13.0% 0.0%
Sumber data : BPS - Konstruksi Sumber dana APBD 2013-2015
Tahun 2013 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 1,813,641,726.
Tahun 2014 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 2,048,521,643
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2013 sebesar 270,879,917 atau 13.0%
Tahun 2015 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 2,084,984,942
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2014 sebesar 463,299 atau 0.0%.
233
Grafik 131
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
234
18. PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Badan Usaha bidang kontraktor di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang kontraktor berjumlah 4,936 perusahaan. Dengan rincian : BG0 -
Bangunan Gedung, SI0 - Bangunan Sipil, MK0 - Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, EL0 -
Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, PL0 - Jasa Pelaksanaan Lainnya, TI5 - Jasa Konstruksi
Terintegrasi, KT0 - Jasa Pelaksanaan Keterampilan,SP0 - Jasa Pelaksanaan Spesialis.
Berdasarkan data real time tanggal November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Kontraktor Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
235
Tabel 134
Badan Usaha bidang kontraktor Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
Klasifikasi
P K1 K2 K3 M1 M2 B1 B2
Total - - 4,936
4,336 193 168 195 33 11
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Badan Usaha bidang konsultan di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang konsultan berjumlah 429 perusahaan. Dengan rincian : AR1 -
Perencanaan Arsitektur; RE1 - Perencanaan Rekayasa; PR1 - Perencanaan Penataan
Ruang; KL4 - Konsultansi Lainnya; SP3 - Konsultansi Spesialis; AR2 - Pengawasan
Arsitektur; RE2 - Pengawasan Rekayasa; PR2 - Pengawasan Penataan Ruang
Berdasarkan data real time November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Konsultan Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
236
Tabel 135
Badan Usaha Bidang Konsultan Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
P K1 K2 M1 M2 B Klasifikasi
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi dalam 3
jenjang kualifikasi yaitu muda, madya, dan utama. Total jumlah Tenaga Kerja Ahli
konstruksi berjumlah 835 orang.
Tabel 136
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016
Kualifikasi Jumlah sesuai
No TENAGA AHLI KONSTRUKSI
Utama Madya Muda Kualifikasi
1 AA – Arsitektur - 5 22 27
2 AS - Sipil - 178 453 631
3 AM - Mekanikal - 1 4 5
4 AE - Elektrikal - - 11 11
5 AT - Tata Lingkungan - 16 43 59
6 AL - Manajemen Pelaksanaan - 12 90 102
Total - 212 623 835
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
237
Grafik 133
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
AA – Arsitektur sebanyak 27 orang atau 3%; AS – Sipil sebanyak 631 orang atau 76%;
AM – Mekanikal sebanyak 5 orang atau 1%; AE – Elektrikal sebanyak 11 orang atau
1%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 59 orang atau 7%; AL - Manajemen Pelaksanaan
sebanyak 102 orang atau 12%.
Grafik 134
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016
238
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
Ahli utama sebanyak 0 orang atau 0%; Ahli Madya sebanyak 212 orang atau 25% dan
Ahli Muda sebanyak 623 atau 75%.
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi
dalam 3 jenjang kualifikasi yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Total jumlah Tenaga Kerja
terampil konstruksi berjumlah 5.632 orang.
Tabel 137
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016
TENAGA TERAMPIL Kualifikasi Jumlah sesuai
No
KONSTRUKSI Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kualifikasi
1 AA – Arsitektur 1,058 477 308 1,843
2 AS - Sipil 2,004 544 103 2,651
3 AM - Mekanikal 129 78 1 208
4 AE - Elektrikal 145 6 54 205
5 AT - Tata Lingkungan 391 65 1 457
6 AL - Manajemen Pelaksanaan 41 98 129 268
Total 3,768 1,268 596 5,632
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 135
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016
239
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan rincian
: AA – Arsitektur sebanyak 1.843 orang atau 33%; AS – Sipil sebanyak 2.651 orang
atau 46%; AM – Mekanikal sebanyak 208 orang atau 4%; AE – Elektrikal sebanyak 205
orang atau 4%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 457 orang atau 8%; AL - Manajemen
Pelaksanaan sebanyak 268 orang atau 5%.
Grafik 136
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian: Kelas 1 sebanyak 3.768 orang atau 67%; Kelas 2 sebanyak 1.268 orang atau
22%; dan Kelas 3 sebanyak 596 orang atau 11%.
240
Kualifikasi tenaga ahli Jasa Konstruksi adalah: (1) Ahli utama, (2) Ahli madya, (3) Ahli
muda, (4) Ahli pemula, dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Persyaratan SKA ahli utama:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 12 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 5 tahun.
2) Persyaratan SKA ahli madya:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 7 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 2 tahun.
3) Persyaratan SKA ahli muda:
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 5 tahun atau S1 dengan
pengalaman minimal 2 tahun atau S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
4) Persyaratan SKA ahli pemula :
Berpendidikan minimal DIII tanpa pengalaman.
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 ada
kenaikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013
sebanyak 249 orang; tahun 2014 sebanyak 303 orang dan tahun 2015 sebanyak 466
orang.
Tabel 138
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013 - 2015
Tahun
No Tenaga Kerja Konstruksi Ahli
2013 2014 2015
1 Muda 105 170 179
2 Madya 140 129 287
3 Utama 4 4 -
Total 249 303 466
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
241
Grafik 137
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli berfluktuasi dimana tahun
2013 ke 2014 terjadi kenaikan sebanyak 54 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun
2015 terjadi kenaikan sebanyak 163 orang.
242
3) SKT Tingkat II :
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 1 tahun atau SLTA/STM
dengan pengalaman minimal 3 tahun.
4) SKT Tingkat I :
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi
kanikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
2,209 orang; tahun 2014 : 2,618 orang dan tahun 2015 : 4,123 orang.
Tabel 139
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013 - 2015
Tenaga Kerja Konstruksi Tahun
No
Terampil 2013 2014 2015
1 Kelas 3 4 3 10
2 Kelas 2 1,260 1,449 1,337
3 Kelas 1 945 1,166 2,776
Total 2,209 2,618 4,123
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
Grafik 138
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
243
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil dimana tahun 2013 ke
2014 terjadi kenaikan sebanyak 409 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun 2015
terjadi kenaikan sebanyak 1.505 orang.
Belanja modal adalah suatu pengeluaran yang dilakukan untuk menambah aset tetap
atau investasi yang ada sehingga kan memberikan manfaatnya tersendiri pada
periode tertentu.
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD I untuk tingkat Provinsi, APBD II
untuk tingkat Kabupaten/Kota.
Tabel 140
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Realisasi Belanja Modal Konstruksi
2013 2014 2015
APBD
APBD I 408,546,456 355,773,108 546,819,768
APBD II 1,345,762,967 1,418,997,395 1,417,357,297
TOTAL BELANJA MODAL 1,754,309,423 1,774,770,503 1,964,177,065
Pertumbuhan (Rp.) - 20,461,080 189,406,562
Pertumbuhan (%) 1.2% 9.6%
Sumber data : BPS - Konstruksi Sumber dana APBD 2013-2015
Tahun 2013 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 1,754,309,423.
Tahun 2014 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 1,774,770,503
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2013 sebesar 20,461,080 atau 1.2%
Tahun 2015 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 1,964,177,065
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2014 sebesar 189,406,562 atau 9.6%.
244
Grafik 139
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
245
19. PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Badan Usaha bidang kontraktor di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang kontraktor berjumlah 6,656 perusahaan. Dengan rincian : BG0 -
Bangunan Gedung, SI0 - Bangunan Sipil, MK0 - Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, EL0 -
Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, PL0 - Jasa Pelaksanaan Lainnya, TI5 - Jasa Konstruksi
Terintegrasi, KT0 - Jasa Pelaksanaan Keterampilan,SP0 - Jasa Pelaksanaan Spesialis.
Berdasarkan data real time tanggal November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Kontraktor Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
246
Tabel 141
Badan Usaha bidang kontraktor Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
Klasifikasi
P K1 K2 K3 M1 M2 B1 B2
Total - - 6,656
4,932 616 637 362 103 6
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Badan Usaha bidang konsultan di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang konsultan berjumlah 431 perusahaan. Dengan rincian : AR1 -
Perencanaan Arsitektur; RE1 - Perencanaan Rekayasa; PR1 - Perencanaan Penataan
Ruang; KL4 - Konsultansi Lainnya; SP3 - Konsultansi Spesialis; AR2 - Pengawasan
Arsitektur; RE2 - Pengawasan Rekayasa; PR2 - Pengawasan Penataan Ruang
Berdasarkan data real time November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Konsultan Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
247
Tabel 142
Badan Usaha Bidang Konsultan Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
P K1 K2 M1 M2 B Klasifikasi
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi dalam 3
jenjang kualifikasi yaitu muda, madya, dan utama. Total jumlah Tenaga Kerja Ahli
konstruksi berjumlah 2.144 orang.
Tabel 143
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2016
Kualifikasi Jumlah sesuai
No TENAGA AHLI KONSTRUKSI
Utama Madya Muda Kualifikasi
1 AA - Arsitektur - 61 111 172
2 AS - Sipil - 521 1,119 1,640
3 AM - Mekanikal - 8 3 11
4 AE - Elektrikal - 16 78 94
5 AT - Tata Lingkungan - 38 102 140
6 AL - Manajemen Pelaksanaan - 48 39 87
Total - 692 39 2,144
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
248
Grafik 141
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
AA – Arsitektur sebanyak 172 orang atau 8%; AS – Sipil sebanyak 1.640 orang atau
76%; AM – Mekanikal sebanyak 11 orang atau 1%; AE – Elektrikal sebanyak 94 orang
atau 4%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 140 orang atau 7%; AL - Manajemen
Pelaksanaan sebanyak 87 orang atau 4%.
Grafik 142
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2016
249
Dari Grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
Ahli utama 0 orang atau 0%; Ahli Madya 692 orang atau 32% dan Ahli Muda 1,452
atau 68%.
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi
dalam 3 jenjang kualifikasi yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Total jumlah Tenaga Kerja
terampil konstruksi berjumlah 5,882 orang.
Tabel 144
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2016
TENAGA TERAMPIL Kualifikasi Jumlah sesuai
No
KONSTRUKSI Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kualifikasi
1 AA – Arsitektur 1,530 98 99 1,727
2 AS – Sipil 3,258 174 73 3,505
3 AM - Mekanikal 14 - - 14
4 AE - Elektrikal 75 - 12 87
5 AT - Tata Lingkungan 521 20 5 546
6 AL - Manajemen Pelaksanaan 3 - - 531
Total 5,401 292 189 5,882
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 143
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2016
250
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian: AA – Arsitektur sebanyak 1.727 orang atau 30%; AS – Sipil sebanyak 3.505
orang atau 60%; AM – Mekanikal sebanyak 14 orang atau 0%; AE – Elektrikal sebanyak
87 orang atau 1%; AT - Tata Lingkungan : 546 orang atau 9%; AL - Manajemen
Pelaksanaan sebanyak 3 orang atau 0%.
Grafik 144
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2016
Dari Grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian : Kelas 1 sebanyak 5.401 orang atau 92%; Kelas 2 sebanyak 292 orang atau 5%;
dan Kelas 3 sebanyak 189 orang atau 3%.
251
Kualifikasi tenaga ahli Jasa Konstruksi adalah: (1) Ahli utama, (2) Ahli madya, (3) Ahli
muda, (4) Ahli pemula, dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Persyaratan SKA ahli utama:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 12 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 5 tahun.
2) Persyaratan SKA ahli madya:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 7 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 2 tahun.
3) Persyaratan SKA ahli muda:
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 5 tahun atau S1 dengan
pengalaman minimal 2 tahun atau S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
4) Persyaratan SKA ahli pemula :
Berpendidikan minimal DIII tanpa pengalaman.
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 ada
kenaikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
238 orang; tahun 2014 : 334 orang dan tahun 2015 : 262 orang.
Tabel 145
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013 - 2015
Tahun
No Tenaga Kerja Konstruksi Ahli
2013 2014 2015
1 Muda 27 250 133
2 Madya 210 82 129
3 Utama 1 2 -
Total 238 334 262
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
252
Grafik 145
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli berfluktuasi dimana tahun
2013 ke 2014 terjadi kenaikan sebanyak 96 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun
2015 terjadi penurunan sebanyak 72 orang.
253
3) SKT Tingkat II :
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 1 tahun atau SLTA/STM
dengan pengalaman minimal 3 tahun.
4) SKT Tingkat I :
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi
kanikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
2,135 orang; tahun 2014 : 18 orang dan tahun 2015 : 2,892 orang.
Tabel 146
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013 - 2015
Tenaga Kerja Konstruksi Tahun
No
Terampil 2013 2014 2015
1 Kelas 3 105 1 27
2 Kelas 2 980 7 224
3 Kelas 1 1,050 10 2,641
Total 2,135 18 2,892
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
Grafik 146
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
254
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil dimana tahun 2013 ke
2014 terjadi penurunan sebanyak 2.117 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun
2015 terjadi kenaikan sebanyak 2.874 orang.
Belanja modal adalah suatu pengeluaran yang dilakukan untuk menambah aset tetap
atau investasi yang ada sehingga kan memberikan manfaatnya tersendiri pada
periode tertentu.
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD I untuk tingkat Provinsi, APBD II
untuk tingkat Kabupaten/Kota.
Tabel 147
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Realisasi Belanja Modal Konstruksi
2013 2014 2015
APBD
APBD I 101,231,223 367,862,317 438,671,825
APBD II 1,877,633,394 2,090,545,529 2,633,232,414
TOTAL BELANJA MODAL 1,978,864,617 2,458,407,846 3,071,904,239
Pertumbuhan (Rp.) - 479,543,229 613,496,393
Pertumbuhan (%) 19.5% 20.0%
Sumber data : BPS - Konstruksi Sumber dana APBD 2013-2015
Tahun 2013 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 1,978,864,617.
Tahun 2014 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 2,458,407,846
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2013 sebesar 479,543,229 atau 19.5%.
Tahun 2015 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 3,071,904,239
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2014 sebesar 613,496,393 atau -42.78%.
255
Grafik 147
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
256
20. PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Badan Usaha bidang kontraktor di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang kontraktor berjumlah 9,529 perusahaan. Dengan rincian : BG0 -
Bangunan Gedung, SI0 - Bangunan Sipil, MK0 - Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, EL0 -
Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, PL0 - Jasa Pelaksanaan Lainnya, TI5 - Jasa Konstruksi
Terintegrasi, KT0 - Jasa Pelaksanaan Keterampilan,SP0 - Jasa Pelaksanaan Spesialis.
Berdasarkan data real time tanggal November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Kontraktor Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
257
Tabel 148
Badan Usaha bidang konsultan Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
Klasifikasi
P K1 K2 K3 M1 M2 B1 B2
Total - 9,529
7,628 670 477 581 161 6 6
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Badan Usaha bidang konsultan di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang konsultan berjumlah 470 perusahaan. Dengan rincian : AR1 -
Perencanaan Arsitektur; RE1 - Perencanaan Rekayasa; PR1 - Perencanaan Penataan
Ruang; KL4 - Konsultansi Lainnya; SP3 - Konsultansi Spesialis; AR2 - Pengawasan
Arsitektur; RE2 - Pengawasan Rekayasa; PR2 - Pengawasan Penataan Ruang
Berdasarkan data real time November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Konsultan Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
258
Tabel 149
Badan Usaha Bidang Konsultan Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
P K1 K2 M1 M2 B Klasifikasi
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi dalam 3
jenjang kualifikasi yaitu muda, madya, dan utama. Total jumlah Tenaga Kerja Ahli
konstruksi berjumlah 2.374 orang.
Tabel 150
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016
Kualifikasi Jumlah sesuai
No TENAGA AHLI KONSTRUKSI
Utama Madya Muda Kualifikasi
1 AA – Arsitektur - 55 87 142
2 AS – Sipil - 788 542 1,330
3 AM – Mekanikal - 16 22 38
4 AE – Elektrikal - 64 74 138
5 AT - Tata Lingkungan - 37 45 82
6 AL - Manajemen Pelaksanaan - 374 270 644
Total - 1,334 1,040 2,374
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
259
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time Nopember 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 149
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
AA – Arsitektur sebanyak 142 orang atau 6%; AS – Sipil sebanyak 1.330 orang atau
38%; AM – Mekanikal sebanyak 38 orang atau 2%; AE – Elektrikal sebanyak 138 orang
atau 6%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 82 orang atau 3%; AL - Manajemen
Pelaksanaan sebanyak 644 orang atau 27%.
Grafik 160
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016
260
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
Ahli utama sebanyak 0 orang atau 0%; Ahli Madya sebanyak 1.334 orang atau 56%
dan Ahli Muda sebanyak 1.040 atau 44%.
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi
dalam 3 jenjang kualifikasi yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Total jumlah Tenaga Kerja
terampil konstruksi berjumlah 13,840 orang.
Tabel 151
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016
TENAGA TERAMPIL Kualifikasi Jumlah sesuai
No
KONSTRUKSI Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kualifikasi
1 AA – Arsitektur 2,779 237 110 3,126
2 AS – Sipil 6,681 457 124 7,262
3 AM – Mekanikal 1,172 108 8 1,288
4 AE – Elektrikal 115 6 1 122
5 AT - Tata Lingkungan 965 154 41 1,160
6 AL - Manajemen Pelaksanaan 834 35 13 882
Total 12,546 997 297 13,840
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time Nopember 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 161
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016
261
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian: AA – Arsitektur : sebanyak 3.126 orang atau 23%; AS – Sipil sebanyak 7.262
orang atau 52%; AM – Mekanikal sebanyak 1.288 orang atau 9%; AE – Elektrikal
sebanyak 122 orang atau 1%; AT - Tata Lingkungan : 1,160 orang atau 9%; AL -
Manajemen Pelaksanaan sebanyak 882 orang atau 6%.
Gambar 162
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016
Dari gambar tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian : Kelas 1 sebanyak 12.546 orang atau 91%; Kelas2 sebanyak 997 orang atau
7%; dan Kelas 3 sebanyak 297 orang atau 2%.
262
Kualifikasi tenaga ahli Jasa Konstruksi adalah: (1) Ahli utama, (2) Ahli madya, (3) Ahli
muda, (4) Ahli pemula, dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Persyaratan SKA ahli utama:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 12 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 5 tahun.
2) Persyaratan SKA ahli madya:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 7 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 2 tahun.
3) Persyaratan SKA ahli muda:
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 5 tahun atau S1 dengan
pengalaman minimal 2 tahun atau S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
4) Persyaratan SKA ahli pemula :
Berpendidikan minimal DIII tanpa pengalaman.
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 ada
kenaikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013
sebanyak 428 orang; tahun 2014 sebanyak 559 orang dan tahun 2015 sebanyak 555
orang.
Tabel 152
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 - 2015
Tahun
No Tenaga Kerja Konstruksi Ahli
2013 2014 2015
1 Muda 315 124 301
2 Madya 105 427 254
3 Utama 8 8 -
Total 428 559 555
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
263
Grafik 163
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli berfluktuasi dimana tahun
2013 ke 2014 terjadi kenaikan sebanyak 131 orang sedangkan dari tahun 2014 ke
tahun 2015 terjadi penurunan sebanyak 4 orang.
264
3) SKT Tingkat II :
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 1 tahun atau SLTA/STM
dengan pengalaman minimal 3 tahun.
4) SKT Tingkat I :
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi
kanikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013
sebanyak 4.400 orang; tahun 2014 sebanyak 5.882 orang dan tahun 2015 sebanyak
8.262 orang.
Tabel 153
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 - 2015
Tenaga Kerja Konstruksi Tahun
No
Terampil 2013 2014 2015
1 Kelas 3 175 134 274
2 Kelas 2 270 608 1000
3 Kelas 1 3,955 5,140 6,988
Total 4,400 5,882 8,262
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
Grafik 164
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
265
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil dimana tahun 2013 ke
2014 terjadi kenaikan sebanyak 1.482 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun
2015 terjadi kenaikan sebanyak 2.380 orang.
Belanja modal adalah suatu pengeluaran yang dilakukan untuk menambah aset tetap
atau investasi yang ada sehingga kan memberikan manfaatnya tersendiri pada
periode tertentu.
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD I untuk tingkat Provinsi, APBD II
untuk tingkat Kabupaten/Kota.
Tabel 154
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Realisasi Belanja Modal Konstruksi
2013 2014 2015
APBD
APBD I - 390,513,775 296,881,558
APBD II 2,969,573,135 3,127,217,265 3,192,008,144
TOTAL BELANJA MODAL 2,969,573,135 3,517,731,040 3,488,889,702
Pertumbuhan (Rp.) - 548,157,905 (28,841,338)
Pertumbuhan (%) 15.6% -0.8%
Sumber data : BPS - Konstruksi Sumber dana APBD 2013-2015
Tahun 2013 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 2,969,573,135.
Tahun 2014 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 3,517,731,040
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2013 sebesar 548,157,905 atau 15.6%.
Tahun 2015 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 3,488,889,702
ada penurunan belanja modal dari tahun 2014 sebesar (28,841,338) atau -8%.
266
Grafik 165
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
267
21. PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Badan Usaha bidang kontraktor di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang kontraktor berjumlah 5.734 perusahaan. Dengan rincian : BG0 -
Bangunan Gedung, SI0 - Bangunan Sipil, MK0 - Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, EL0 -
Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, PL0 - Jasa Pelaksanaan Lainnya, TI5 - Jasa Konstruksi
Terintegrasi, KT0 - Jasa Pelaksanaan Keterampilan,SP0 - Jasa Pelaksanaan Spesialis.
Berdasarkan data real time tanggal November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Kontraktor Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
268
Tabel 155
Badan Usaha bidang kontraktor Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
Klasifikasi
P K1 K2 K3 M1 M2 B1 B2
Total 4 5,734
3,100 700 1,271 538 103 17 1
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Badan Usaha bidang konsultan di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang konsultan berjumlah 548 perusahaan. Dengan rincian : AR1 -
Perencanaan Arsitektur; RE1 - Perencanaan Rekayasa; PR1 - Perencanaan Penataan
Ruang; KL4 - Konsultansi Lainnya; SP3 - Konsultansi Spesialis; AR2 - Pengawasan
Arsitektur; RE2 - Pengawasan Rekayasa; PR2 - Pengawasan Penataan Ruang
Berdasarkan data real time November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Konsultan Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
269
Tabel 159
Badan Usaha Bidang Konsultan Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
P K1 K2 M1 M2 B Klasifikasi
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi dalam 3
jenjang kualifikasi yaitu muda, madya, dan utama. Total jumlah Tenaga Kerja Ahli
konstruksi berjumlah 3.130 orang.
Tabel 160
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016
Kualifikasi Jumlah sesuai
No TENAGA AHLI KONSTRUKSI
Utama Madya Muda Kualifikasi
1 AA – Arsitektur - 103 149 252
2 AS – Sipil - 853 1,061 1,914
3 AM – Mekanikal - 28 27 55
4 AE – Elektrikal - 123 58 181
5 AT - Tata Lingkungan - 85 71 156
6 AL - Manajemen Pelaksanaan - 272 300 572
Total - 1,464 1,666 3,130
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
270
Grafik 167
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
AA – Arsitektur sebanyak 252 orang atau 8%; AS – Sipil sebanyak 1.914 orang atau
61%; AM – Mekanikal sebanyak 55 orang atau 2%; AE – Elektrikal sebanyak 181 orang
atau 6%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 156 orang atau 5%; AL - Manajemen
Pelaksanaan sebanyak 572 orang atau 18%.
Gambar 168
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016
271
Dari gambar tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
Ahli utama 0 orang atau 0%; Ahli Madya 1,464 orang atau 47% dan Ahli Muda 1,666
atau 53%.
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi
dalam 3 jenjang kualifikasi yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Total jumlah Tenaga Kerja
terampil konstruksi berjumlah 6,782 orang.
Tabel
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016
TENAGA TERAMPIL Kualifikasi Jumlah sesuai
No
KONSTRUKSI Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kualifikasi
1 AA – Arsitektur 1,910 29 53 1,992
2 AS - Sipil 3,300 16 1 3,317
3 AM - Mekanikal 644 - - 644
4 AE - Elektrikal 184 40 - 224
5 AT - Tata Lingkungan 320 1 - 321
6 AL - Manajemen Pelaksanaan 282 2 - 284
Total 6,640 88 54 6,782
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 169
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016
272
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian: AA – Arsitektur sebanyak 1.992 orang atau 29%; AS – Sipil sebanyak 3.317
orang atau 49%; AM – Mekanikal sebanyak 644 orang atau 9%; AE – Elektrikal
sebanyak 224 orang atau 4%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 321 orang atau 5%; AL -
Manajemen Pelaksanaan sebanyak 284 orang atau 4%.
Grafik 170
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016
Dari Grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian : Kelas 1 sebanyak 6.640 orang atau 98%; Kelas2 sebanyak 88 orang atau 1%;
dan Kelas 3 sebanyak 54 orang atau 1%.
273
Kualifikasi tenaga ahli Jasa Konstruksi adalah: (1) Ahli utama, (2) Ahli madya, (3) Ahli
muda, (4) Ahli pemula, dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Persyaratan SKA ahli utama:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 12 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 5 tahun.
2) Persyaratan SKA ahli madya:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 7 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 2 tahun.
3) Persyaratan SKA ahli muda:
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 5 tahun atau S1 dengan
pengalaman minimal 2 tahun atau S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
4) Persyaratan SKA ahli pemula :
Berpendidikan minimal DIII tanpa pengalaman.
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 ada
kenaikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013
sebanyak 211 orang; tahun 2014 sebanyak 251 orang dan tahun 2015 sebanyak 229
orang.
Tabel 161
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2013 - 2015
Tahun
No Tenaga Kerja Konstruksi Ahli
2013 2014 2015
1 Muda 70 154 161
2 Madya 140 96 68
3 Utama 1 1 -
Total 211 251 229
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
274
Grafik 171
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli berfluktuasi dimana tahun
2013 ke 2014 terjadi kenaikan sebanyak 40 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun
2015 terjadi penurunan sebanyak 22 orang.
275
3) SKT Tingkat II :
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 1 tahun atau SLTA/STM
dengan pengalaman minimal 3 tahun.
4) SKT Tingkat I :
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi
kanikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013
sebanyak 736 orang; tahun 2014 sebanyak 207 orang dan tahun 2015 sebanyak 2.988
orang.
Tabel 162
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2013 - 2015
Tenaga Kerja Konstruksi Tahun
No
Terampil 2013 2014 2015
1 Kelas 3 1 1 55
2 Kelas 2 70 29 69
3 Kelas 1 665 177 2,864
Total 736 207 2,988
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
Grafik 172
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
276
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil dimana tahun 2013 ke
2014 terjadi penurunan sebanyak 529 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun
2015 terjadi kenaikan sebanyak 2.781 orang.
Belanja modal adalah suatu pengeluaran yang dilakukan untuk menambah aset tetap
atau investasi yang ada sehingga kan memberikan manfaatnya tersendiri pada
periode tertentu.
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD I untuk tingkat Provinsi, APBD II
untuk tingkat Kabupaten/Kota.
Tabel 163
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Realisasi Belanja Modal Konstruksi
2013 2014 2015
APBD
APBD I 822,560,976 716,919,996 876,186,572
APBD II 2,878,749,726 3,007,329,027 3,068,620,437
TOTAL BELANJA MODAL 3,701,310,702 3,724,249,023 3,944,807,009
Pertumbuhan (Rp.) - 22,938,321 220,557,986
Pertumbuhan (%) 0.6% 5.6%
Sumber data : BPS - Konstruksi Sumber dana APBD 2013-2015
Tahun 2013 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 3,701,310,702.
Tahun 2014 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 3,724,249,023
ada kenaikanan belanja modal dari tahun 2013 sebesar 22,938,321 atau 0.6%
Tahun 2015 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 3,944,807,009
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2014 sebesar 220,557,986 atau 5.6%.
277
Grafik 173
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
278
22. PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Badan Usaha bidang kontraktor di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang kontraktor berjumlah 6,044 perusahaan. Dengan rincian : BG0 -
Bangunan Gedung, SI0 - Bangunan Sipil, MK0 - Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, EL0 -
Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, PL0 - Jasa Pelaksanaan Lainnya, TI5 - Jasa Konstruksi
Terintegrasi, KT0 - Jasa Pelaksanaan Keterampilan,SP0 - Jasa Pelaksanaan Spesialis.
Berdasarkan data real time tanggal November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Kontraktor Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
279
Tabel 164
Badan Usaha bidang kontraktor Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
Klasifikasi
P K1 K2 K3 M1 M2 B1 B2
Total - 6,044
4,441 588 434 507 68 5 1
Badan Usaha bidang konsultan di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang konsultan berjumlah 503 perusahaan. Dengan rincian : AR1 -
Perencanaan Arsitektur; RE1 - Perencanaan Rekayasa; PR1 - Perencanaan Penataan
Ruang; KL4 - Konsultansi Lainnya; SP3 - Konsultansi Spesialis; AR2 - Pengawasan
Arsitektur; RE2 - Pengawasan Rekayasa; PR2 - Pengawasan Penataan Ruang
Berdasarkan data real time November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Konsultan Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
280
Tabel 165
Badan Usaha Bidang Konsultan Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
P K1 K2 M1 M2 B Klasifikasi
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi dalam 3
jenjang kualifikasi yaitu muda, madya, dan utama. Total jumlah Tenaga Kerja Ahli
konstruksi berjumlah 421 orang.
Tabel 166
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016
Kualifikasi Jumlah sesuai
No TENAGA AHLI KONSTRUKSI
Utama Madya Muda Kualifikasi
1 AA – Arsitektur - 14 37 51
2 AS - Sipil - 72 99 171
3 AM - Mekanikal - 1 - 1
4 AE - Elektrikal - 42 17 59
5 AT - Tata Lingkungan - 2 3 5
6 AL - Manajemen Pelaksanaan - 2 132 134
Total - 133 288 421
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
281
Grafik 175
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
AA – Arsitektur sebanyak 51 orang atau 12%; AS – Sipil sebanyak 171 orang atau 41%;
AM – Mekanikal sebanyak 1 orang atau 0%; AE – Elektrikal sebanyak 59 orang atau
14%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 5 orang atau 1%; AL - Manajemen Pelaksanaan
sebanyak 134 orang atau 32%.
Gambar 176
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016
282
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
Ahli utama sebanyak 0 orang atau 0%; Ahli Madya sebanyak 133 orang atau 32% dan
Ahli Muda sebanyak 288 atau 68%.
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi
dalam 3 jenjang kualifikasi yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Total jumlah Tenaga Kerja
terampil konstruksi berjumlah 5.183 orang.
Tabel 167
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016
TENAGA TERAMPIL Kualifikasi Jumlah sesuai
No
KONSTRUKSI Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kualifikasi
1 AA – Arsitektur 1,330 137 102 1,569
2 AS – Sipil 2,308 326 342 2,976
3 AM – Mekanikal 110 111 55 276
4 AE - Elektrikal 7 13 33 53
5 AT - Tata Lingkungan 130 4 - 134
6 AL - Manajemen Pelaksanaan 47 57 61 165
Total 3,932 658 593 5,183
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 177
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016
283
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan rincian
: AA – Arsitektur sebanyak 1.569 orang atau 30%; AS – Sipil sebanyak 2.976 orang
atau 57%; AM – Mekanikal : sebanyak 276 orang atau 6%; AE – Elektrikal sebanyak 53
orang atau 1%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 144 orang atau 3%; AL - Manajemen
Pelaksanaan sebanyak 165 orang atau 3%.
Grafik 178
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian: Kelas 1 sebanyak 3.932 orang atau 76%; Kelas2 sebanyak 658 orang atau
13%; dan Kelas 3 sebanyak 593 orang atau 11%.
284
Kualifikasi tenaga ahli Jasa Konstruksi adalah: (1) Ahli utama, (2) Ahli madya, (3) Ahli
muda, (4) Ahli pemula, dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Persyaratan SKA ahli utama:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 12 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 5 tahun.
2) Persyaratan SKA ahli madya:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 7 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 2 tahun.
3) Persyaratan SKA ahli muda:
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 5 tahun atau S1 dengan
pengalaman minimal 2 tahun atau S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
4) Persyaratan SKA ahli pemula :
Berpendidikan minimal DIII tanpa pengalaman.
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 ada
kenaikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
216 orang; tahun 2014 : 303 orang dan tahun 2015 : 807 orang.
Tabel 168
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2013 - 2015
Tahun
No Tenaga Kerja Konstruksi Ahli
2013 2014 2015
1 Muda 106 172 305
2 Madya 105 124 502
3 Utama 5 7 -
Total 216 303 807
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
285
Grafik 179
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli berfluktuasi dimana tahun
2013 ke 2014 terjadi kenaikan sebanyak 87 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun
2015 terjadi kenaikan sebanyak 504 orang.
286
3) SKT Tingkat II :
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 1 tahun atau SLTA/STM
dengan pengalaman minimal 3 tahun.
4) SKT Tingkat I :
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi
kanikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
1,820 orang; tahun 2014 : 2,732 orang dan tahun 2015 : 3,329 orang.
Tabel 169
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2013 - 2015
Tenaga Kerja Konstruksi Tahun
No
Terampil 2013 2014 2015
1 Kelas 3 210 372 372
2 Kelas 2 280 255 475
3 Kelas 1 1,330 2,105 2,482
Total 1,820 2,732 3,329
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
Grafik 180
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
287
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil dimana tahun 2013 ke
2014 terjadi kenaikan sebanyak 1.862 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun
2015 terjadi kenaikan sebanyak 3.672 orang.
Belanja modal adalah suatu pengeluaran yang dilakukan untuk menambah aset tetap
atau investasi yang ada sehingga kan memberikan manfaatnya tersendiri pada
periode tertentu.
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD I untuk tingkat Provinsi, APBD II
untuk tingkat Kabupaten/Kota.
Tabel 170
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Realisasi Belanja Modal Konstruksi
2013 2014 2015
APBD
APBD I 1,141,983,896 1,082,076,072 1,037,177,064
APBD II 2,766,066,346 3,444,579,599 3,086,012,591
TOTAL BELANJA MODAL 3,908,050,242 4,526,655,671 4,123,189,655
Pertumbuhan (Rp.) - 618,605,429 (403,466,016)
Pertumbuhan (%) 13.7% -9.8%
Sumber data : BPS - Konstruksi Sumber dana APBD 2013-2015
Tahun 2013 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 3,908,050,242.
Tahun 2014 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 4,526,655,671
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2013 sebesar 618,605,429 atau 13.7%
Tahun 2015 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 4,123,189,655
ada penurunan belanja modal dari tahun 2014 sebesar (403,466,016) atau -9. 8%.
288
Grafik 181
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
289
23. PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Badan Usaha bidang kontraktor di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang kontraktor berjumlah 11,164 perusahaan. Dengan rincian : BG0 -
Bangunan Gedung, SI0 - Bangunan Sipil, MK0 - Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, EL0 -
Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, PL0 - Jasa Pelaksanaan Lainnya, TI5 - Jasa Konstruksi
Terintegrasi, KT0 - Jasa Pelaksanaan Keterampilan,SP0 - Jasa Pelaksanaan Spesialis.
Berdasarkan data real time tanggal November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Kontraktor Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
290
Tabel 171
Badan Usaha bidang kontraktor Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
Klasifikasi
P K1 K2 K3 M1 M2 B1 B2
Total 7
7,163 956 1,048 1,503 371 95 21 11,164
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Badan Usaha bidang konsultan di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang konsultan berjumlah 1,320 perusahaan. Dengan rincian : AR1 -
Perencanaan Arsitektur; RE1 - Perencanaan Rekayasa; PR1 - Perencanaan Penataan
Ruang; KL4 - Konsultansi Lainnya; SP3 - Konsultansi Spesialis; AR2 - Pengawasan
Arsitektur; RE2 - Pengawasan Rekayasa; PR2 - Pengawasan Penataan Ruang
Berdasarkan data real time November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Konsultan Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
291
Tabel 172
Badan Usaha Bidang Konsultan Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
P K1 K2 M1 M2 B Klasifikasi
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi dalam 3
jenjang kualifikasi yaitu muda, madya, dan utama. Total jumlah Tenaga Kerja Ahli
konstruksi berjumlah 2.980 orang.
Tabel 173
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016
Kualifikasi Jumlah sesuai
No TENAGA AHLI KONSTRUKSI
Utama Madya Muda Kualifikasi
1 AA – Arsitektur - 116 153 269
2 AS – Sipil - 679 1,005 1,684
3 AM – Mekanikal - 32 149 181
4 AE – Elektrikal - 189 120 309
5 AT - Tata Lingkungan - 41 40 81
6 AL - Manajemen Pelaksanaan - 255 201 456
Total - 1,312 1,668 2,980
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
292
Grafik 183
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
AA – Arsitektur sebanyak 269 orang atau 9%; AS – Sipil sebanyak 1.684 orang atau
57%; AM – Mekanikal sebanyak 181 orang atau 6%; AE – Elektrikal sebanyak 309
orang atau 10%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 81 orang atau 3%; AL - Manajemen
Pelaksanaan sebanyak 456 orang atau 15%.
Gambar 184
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016
293
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
Ahli utama sebanyak 0 orang atau 0%; Ahli Madya sebanyak 1.312 orang atau 44%
dan Ahli Muda sebanyak 1.668 atau 56%.
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi
dalam 3 jenjang kualifikasi yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Total jumlah Tenaga Kerja
terampil konstruksi berjumlah 8,424 orang.
Tabel 174
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016
TENAGA TERAMPIL Kualifikasi Jumlah sesuai
No
KONSTRUKSI Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kualifikasi
1 AA – Arsitektur 2,126 246 144 2,516
2 AS - Sipil 3,342 507 477 4,326
3 AM - Mekanikal 447 59 5 511
4 AE - Elektrikal 175 27 108 310
5 AT - Tata Lingkungan 234 20 6 260
6 AL - Manajemen Pelaksanaan 296 83 122 501
Total 6,620 942 862 8,424
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 185
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016
294
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian: AA – Arsitektur sebanyak 2.516 orang atau 30%; AS – Sipil sebanyak 4.326
orang atau 51%; AM – Mekanikal sebanyak 511 orang atau 6%; AE – Elektrikal
sebanyak 310 orang atau 4%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 260 orang atau 3%; AL -
Manajemen Pelaksanaan sebanyak 501 orang atau 6%.
Gambar 186
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016
Dari gambar tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian : Kelas 1 sebanyak 6.620 orang atau 79%; Kelas2 sebanyak 942 orang atau
11%; dan Kelas 3 sebanyak 862 orang atau 10%.
295
Kualifikasi tenaga ahli Jasa Konstruksi adalah: (1) Ahli utama, (2) Ahli madya, (3) Ahli
muda, (4) Ahli pemula, dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Persyaratan SKA ahli utama:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 12 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 5 tahun.
2) Persyaratan SKA ahli madya:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 7 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 2 tahun.
3) Persyaratan SKA ahli muda:
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 5 tahun atau S1 dengan
pengalaman minimal 2 tahun atau S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
4) Persyaratan SKA ahli pemula :
Berpendidikan minimal DIII tanpa pengalaman.
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 ada
kenaikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
636 orang; tahun 2014 : 941 orang dan tahun 2015 : 1,042 orang.
Tabel 175
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013 - 2015
Tahun
No Tenaga Kerja Konstruksi Ahli
2013 2014 2015
1 Muda 280 476 485
2 Madya 350 420 557
3 Utama 6 45 -
Total 636 941 1,042
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
296
Grafik 187
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli berfluktuasi dimana tahun
2013 ke 2014 terjadi kenaikan sebanyak 305 orang sedangkan dari tahun 2014 ke
tahun 2015 terjadi kenaikan sebanyak 101 orang.
297
3) SKT Tingkat II :
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 1 tahun atau SLTA/STM
dengan pengalaman minimal 3 tahun.
4) SKT Tingkat I :
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi
kanikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
3,465 orang; tahun 2014 : 4,463 orang dan tahun 2015 : 6,691 orang.
Tabel 176
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013 - 2015
Tenaga Kerja Konstruksi Tahun
No
Terampil 2013 2014 2015
1 Kelas 3 455 852 722
2 Kelas 2 910 928 1,122
3 Kelas 1 2,100 2,683 4,847
Total 3,465 4,463 6,691
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
Grafik 188
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
298
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil dimana tahun 2013 ke
2014 terjadi kenaikan sebanyak 998 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun 2015
terjadi kenaikan sebanyak 2.228 orang.
Belanja modal adalah suatu pengeluaran yang dilakukan untuk menambah aset tetap
atau investasi yang ada sehingga kan memberikan manfaatnya tersendiri pada
periode tertentu.
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD I untuk tingkat Provinsi, APBD II
untuk tingkat Kabupaten/Kota.
Tabel 177
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Realisasi Belanja Modal Konstruksi
2013 2014 2015
APBD
APBD I 3,206,331,855 1,971,629,934 1,550,502,339
APBD II 9,603,799,426 8,269,707,622 7,468,481,738
TOTAL BELANJA MODAL 12,810,131,281 10,241,337,556 9,018,984,077
Pertumbuhan (Rp.) - (2,568,793,725) (1,222,353,479)
Pertumbuhan (%) -25.1% -13.6%
Sumber data : BPS - Konstruksi Sumber dana APBD 2013-2015
Tahun 2015 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 9,018,984,077
ada penurunan belanja modal dari tahun 2014 sebesar (1,222,353,479) atau -
13.6%.
299
Grafik 189
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
300
24. PROVINSI KALIMANTAN UTARA
Badan Usaha bidang kontraktor di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang kontraktor berjumlah 4 perusahaan. Dengan rincian : BG0 -
Bangunan Gedung, SI0 - Bangunan Sipil, MK0 - Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, EL0 -
Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, PL0 - Jasa Pelaksanaan Lainnya, TI5 - Jasa Konstruksi
Terintegrasi, KT0 - Jasa Pelaksanaan Keterampilan, SP0 - Jasa Pelaksanaan Spesialis.
Berdasarkan data real time tanggal November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Kontraktor Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
301
Tabel 178
Badan Usaha bidang kontraktor Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
Klasifikasi
P K1 K2 K3 M1 M2 B1 B2
Total - - - - - 4
2 1 1
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Badan Usaha bidang konsultan di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang konsultan berjumlah 0 perusahaan. Dengan rincian : AR1 -
Perencanaan Arsitektur; RE1 - Perencanaan Rekayasa; PR1 - Perencanaan Penataan
Ruang; KL4 - Konsultansi Lainnya; SP3 - Konsultansi Spesialis; AR2 - Pengawasan
Arsitektur; RE2 - Pengawasan Rekayasa; PR2 - Pengawasan Penataan Ruang
Berdasarkan data real time November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Konsultan Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
302
Tabel 179
Badan Usaha Bidang Konsultan Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
P K1 K2 M1 M2 B Klasifikasi
1 AR1 - Perencanaan Arsitektur - - - - - - -
2 RE1 - Perencanaan Rekayasa - - - - - - -
3 PR1 - Perencanaan Penataan Ruang - - - - - - -
4 KL4 - Konsultansi Lainnya - - - - - - -
5 SP3 - Konsultansi Spesialis - - - - - - -
6 AR2 - Pengawasan Arsitektur - - - - - - -
7 RE2 - Pengawasan Rekayasa - - - - - - -
8 PR2 - Pengawasan Penataan Ruang - - - - - - -
Total
- - - - - - -
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi dalam 3
jenjang kualifikasi yaitu muda, madya, dan utama. Total jumlah Tenaga Kerja Ahli
konstruksi berjumlah 0 orang.
Tabel 180
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016
Kualifikasi Jumlah sesuai
No TENAGA AHLI KONSTRUKSI
Utama Madya Muda Kualifikasi
1 AA - Arsitektur - - - -
2 AS - Sipil - - - -
3 AM - Mekanikal - - - -
4 AE - Elektrikal - - - -
5 AT - Tata Lingkungan - - - -
6 AL - Manajemen Pelaksanaan - - - -
Total - - - -
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
303
Grafik 191
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
AA – Arsitektur sebanyak 0 orang atau 0%; AS – Sipil sebanyak 0 orang atau 0%; AM –
Mekanikal sebanyak 0 orang atau 0%; AE – Elektrikal sebanyak 0 orang atau 0%; AT -
Tata Lingkungan sebanyak 0 orang atau 0%; AL - Manajemen Pelaksanaan sebanyak 0
orang atau 0%.
Gambar 191
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016
304
Dari gambar tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
Ahli utama sebanyak 0 orang atau 0%; Ahli Madya sebanyak 0 orang atau 0% dan Ahli
Muda sebanyak 0 atau 0%.
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi
dalam 3 jenjang kualifikasi yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Total jumlah Tenaga Kerja
terampil konstruksi berjumlah 0 orang.
Tabel 181
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016
TENAGA TERAMPIL Kualifikasi Jumlah sesuai
No
KONSTRUKSI Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kualifikasi
1 AA – Arsitektur - - - -
2 AS – Sipil - - - -
3 AM – Mekanikal - - - -
4 AE – Elektrikal - - - -
5 AT - Tata Lingkungan - - - -
6 AL - Manajemen Pelaksanaan - - - -
Total - - - -
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time Nopember 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 192
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016
305
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian: AA – Arsitektur sebanyak 0 orang atau 0%; AS – Sipil sebanyak 0 orang atau
0%; AM – Mekanikal sebanyak 0 orang atau 0%; AE – Elektrikal sebanyak 0 orang atau
0%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 0 orang atau 0%; AL - Manajemen Pelaksanaan
sebanyak 0 orang atau 0%.
Gambar 193
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016
Dari gambar tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian : Kelas 1 sebanyak 0 orang atau 0%; Kelas 2 sebanyak 0 orang atau 0%; dan
Kelas 3 sebanyak 0 orang atau 0%.
306
Kualifikasi tenaga ahli Jasa Konstruksi adalah: (1) Ahli utama, (2) Ahli madya, (3) Ahli
muda, (4) Ahli pemula, dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Persyaratan SKA ahli utama:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 12 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 5 tahun.
2) Persyaratan SKA ahli madya:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 7 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 2 tahun.
3) Persyaratan SKA ahli muda:
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 5 tahun atau S1 dengan
pengalaman minimal 2 tahun atau S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
4) Persyaratan SKA ahli pemula :
Berpendidikan minimal DIII tanpa pengalaman.
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 ada
kenaikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ; 0
orang; tahun 2014 : 0 orang dan tahun 2015 : 0 orang.
Tabel 182
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2013 - 2015
Tahun
No Tenaga Kerja Konstruksi Ahli
2013 2014 2015
1 Muda - - -
2 Madya - - -
3 Utama - - -
Total - - -
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
307
Grafik 194
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
308
4) SKT Tingkat I :
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi
kanikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013
sebanyak 0 orang; tahun 2014 sebanyak 0 orang dan tahun 2015 sebanyak 0 orang.
Tabel 183
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2013 - 2015
Tenaga Kerja Konstruksi Tahun
No
Terampil 2013 2014 2015
1 Kelas 3 - - -
2 Kelas 2 - - -
3 Kelas 1 - - -
Total - - -
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
Grafik 195
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
309
h. Realisasi Belanja Modal Konstruksi
Belanja modal adalah suatu pengeluaran yang dilakukan untuk menambah aset tetap
atau investasi yang ada sehingga kan memberikan manfaatnya tersendiri pada
periode tertentu.
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD I untuk tingkat Provinsi, APBD II
untuk tingkat Kabupaten/Kota.
Tabel 184
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Realisasi Belanja Modal Konstruksi
2013 2014 2015
APBD
APBD I - 82,663,815 449,593,640
APBD II 3,597,387,534 3,584,115,245 1,888,465,515
TOTAL BELANJA MODAL 3,597,387,534 3,666,779,060 2,338,059,155
Pertumbuhan (Rp.) - 69,391,526 (1,328,719,905)
Pertumbuhan (%) 1.9% -56.8%
Sumber data : BPS - Konstruksi Sumber dana APBD 2013-2015
Tahun 2013 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 3,597,387,534.
Tahun 2014 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 3,666,779,060
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2013 sebesar 69,391,526 atau 1.9%
Tahun 2015 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 2,338,059,155
ada penurunan belanja modal dari tahun 2014 sebesar (1,328,719,905) atau -
56.8%.
310
Grafik 196
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
311
25. PROVINSI SULAWESI UTARA
Badan Usaha bidang kontraktor di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang kontraktor berjumlah 4,462 perusahaan. Dengan rincian : BG0 -
Bangunan Gedung, SI0 - Bangunan Sipil, MK0 - Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, EL0 -
Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, PL0 - Jasa Pelaksanaan Lainnya, TI5 - Jasa Konstruksi
Terintegrasi, KT0 - Jasa Pelaksanaan Keterampilan,SP0 - Jasa Pelaksanaan Spesialis.
Berdasarkan data real time tanggal November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Kontraktor Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
312
Tabel 186
Badan Usaha bidang kontraktor Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
Klasifikasi
P K1 K2 K3 M1 M2 B1 B2
Total - 4,462
1,810 624 1,401 392 206 27 2
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Badan Usaha bidang konsultan di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang konsultan berjumlah 356 perusahaan. Dengan rincian : AR1 -
Perencanaan Arsitektur; RE1 - Perencanaan Rekayasa; PR1 - Perencanaan Penataan
Ruang; KL4 - Konsultansi Lainnya; SP3 - Konsultansi Spesialis; AR2 - Pengawasan
Arsitektur; RE2 - Pengawasan Rekayasa; PR2 - Pengawasan Penataan Ruang
Berdasarkan data real time November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Konsultan Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
313
Tabel 187
Badan Usaha Bidang Konsultan Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
P K1 K2 M1 M2 B Klasifikasi
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi dalam 3
jenjang kualifikasi yaitu muda, madya, dan utama. Total jumlah Tenaga Kerja Ahli
konstruksi berjumlah 5,147 orang.
Tabel 188
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2016
Kualifikasi Jumlah sesuai
No TENAGA AHLI KONSTRUKSI
Utama Madya Muda Kualifikasi
1 AA – Arsitektur - 252 207 459
2 AS - Sipil - 1,324 1,386 2,710
3 AM - Mekanikal - 102 103 205
4 AE - Elektrikal - 147 163 310
5 AT - Tata Lingkungan - 164 245 409
6 AL - Manajemen Pelaksanaan - 577 477 1,054
Total - 2,566 2,581 5,147
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
314
Grafik 198
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
AA – Arsitektur sebanyak 459 orang atau 9%; AS – Sipil sebanyak 2.710 orang atau
53%; AM – Mekanikal sebanyak 205 orang atau 4%; AE – Elektrikal sebanyak 310
orang atau 6%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 409 orang atau 8%; AL - Manajemen
Pelaksanaan sebanyak 1.054 orang atau 20%.
Grafik 199
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2016
315
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
Ahli utama sebanyak 0 orang atau 0%; Ahli Madya sebanyak 2.566 orang atau 50%
dan Ahli Muda sebanyak 2.581 atau 50%.
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi
dalam 3 jenjang kualifikasi yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Total jumlah Tenaga Kerja
terampil konstruksi berjumlah 13.059 orang.
Tabel 189
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2016
TENAGA TERAMPIL Kualifikasi Jumlah sesuai
No
KONSTRUKSI Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kualifikasi
1 AA – Arsitektur 2,929 37 49 3,015
2 AS - Sipil 6,386 81 122 6,589
3 AM - Mekanikal 1,398 52 17 1,467
4 AE - Elektrikal 341 3 1 345
5 AT - Tata Lingkungan 953 49 8 1,010
6 AL - Manajemen Pelaksanaan 608 8 17 633
Total 12,615 230 214 13,059
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 200
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2016
316
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian: AA – Arsitektur sebanyak 3.015 orang atau 23%; AS – Sipil sebanyak 6,589
orang atau 50%; AM – Mekanikal sebanyak 1,467 orang atau 11%; AE – Elektrikal
sebanyak 345 orang atau 3%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 1.010 orang atau 8%; AL
- Manajemen Pelaksanaan sebanyak 633 orang atau 5%.
Grafik 201
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian: Kelas 1 sebanyak 12.615 orang atau 96%; Kelas2 sebanyak 230 orang atau
2%; dan Kelas 3 sebanyak 214 orang atau 4%.
317
Kualifikasi tenaga ahli Jasa Konstruksi adalah: (1) Ahli utama, (2) Ahli madya, (3) Ahli
muda, (4) Ahli pemula, dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Persyaratan SKA ahli utama:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 12 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 5 tahun.
2) Persyaratan SKA ahli madya:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 7 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 2 tahun.
3) Persyaratan SKA ahli muda:
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 5 tahun atau S1 dengan
pengalaman minimal 2 tahun atau S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
4) Persyaratan SKA ahli pemula :
Berpendidikan minimal DIII tanpa pengalaman.
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 ada
kenaikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
212 orang; tahun 2014 : 314 orang dan tahun 2015 : 177 orang.
Tabel 190
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2013 - 2015
Tahun
No Tenaga Kerja Konstruksi Ahli
2013 2014 2015
1 Muda 105 200 96
2 Madya 105 112 81
3 Utama 2 2 -
Total 212 314 177
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
318
Grafik 202
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli berfluktuasi dimana tahun
2013 ke 2014 terjadi kenaikan sebanyak 102 orang sedangkan dari tahun 2014 ke
tahun 2015 terjadi penurunan sebanyak 137 orang.
319
3) SKT Tingkat II :
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 1 tahun atau SLTA/STM
dengan pengalaman minimal 3 tahun.
4) SKT Tingkat I :
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi
kanikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ; 11
orang; tahun 2014 : 232 orang dan tahun 2015 : 1,776 orang.
Tabel 191
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2013 - 2015
Tenaga Kerja Konstruksi Tahun
No
Terampil 2013 2014 2015
1 Kelas 3 - - 3
2 Kelas 2 11 121 179
3 Kelas 1 - 111 1,594
Total 11 232 1,776
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
Grafik 202
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
320
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil dimana tahun 2013 ke
2014 terjadi kenaikan sebanyak 221 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun 2015
terjadi kenaikan sebanyak 1.544 orang.
Belanja modal adalah suatu pengeluaran yang dilakukan untuk menambah aset tetap
atau investasi yang ada sehingga kan memberikan manfaatnya tersendiri pada
periode tertentu.
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD I untuk tingkat Provinsi, APBD II
untuk tingkat Kabupaten/Kota.
Tabel 192
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Realisasi Belanja Modal Konstruksi
2013 2014 2015
APBD
APBD I 158,811,662 269,019,289 530,233,452
APBD II 1,368,435,040 1,735,871,377 1,470,281,902
TOTAL BELANJA MODAL 1,527,246,702 2,004,890,666 2,000,515,354
Pertumbuhan (Rp.) - 477,643,964 (4,375,312)
Pertumbuhan (%) 23.8% -0.2%
Sumber data : BPS - Konstruksi Sumber dana APBD 2013-2015
Tahun 2013 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 1,527,246,702.
Tahun 2014 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 2,004,890,666
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2013 sebesar 477,643,964 atau 23.8%
Tahun 2015 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 2,000,515,354
ada penurunan belanja modal dari tahun 2014 sebesar (4,375,312) atau -0.2%.
321
Grafik 203
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
322
26. PROVINSI SULAWESI TENGAH
Badan Usaha bidang kontraktor di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang kontraktor berjumlah 4,839 perusahaan. Dengan rincian : BG0 -
Bangunan Gedung, SI0 - Bangunan Sipil, MK0 - Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, EL0 -
Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, PL0 - Jasa Pelaksanaan Lainnya, TI5 - Jasa Konstruksi
Terintegrasi, KT0 - Jasa Pelaksanaan Keterampilan,SP0 - Jasa Pelaksanaan Spesialis.
Berdasarkan data real time tanggal November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Kontraktor Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
323
Tabel 193
Badan Usaha bidang kontraktor Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
Klasifikasi
P K1 K2 K3 M1 M2 B1 B2
Total - - 4,839
3,721 430 333 294 53 8
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Badan Usaha bidang konsultan di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang konsultan berjumlah 544 perusahaan. Dengan rincian : AR1 -
Perencanaan Arsitektur; RE1 - Perencanaan Rekayasa; PR1 - Perencanaan Penataan
Ruang; KL4 - Konsultansi Lainnya; SP3 - Konsultansi Spesialis; AR2 - Pengawasan
Arsitektur; RE2 - Pengawasan Rekayasa; PR2 - Pengawasan Penataan Ruang
Berdasarkan data real time November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Konsultan Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
324
Tabel 194
Badan Usaha Bidang Konsultan Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
P K1 K2 M1 M2 B Klasifikasi
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi dalam 3
jenjang kualifikasi yaitu muda, madya, dan utama. Total jumlah Tenaga Kerja Ahli
konstruksi berjumlah 1,025 orang.
Tabel 195
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2016
Kualifikasi Jumlah sesuai
No TENAGA AHLI KONSTRUKSI
Utama Madya Muda Kualifikasi
1 AA - Arsitektur - 18 54 72
2 AS - Sipil - 244 439 683
3 AM - Mekanikal - 2 7 9
4 AE - Elektrikal - 39 13 52
5 AT - Tata Lingkungan - 8 20 28
6 AL - Manajemen Pelaksanaan - 66 115 181
Total - 377 648 1,025
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
325
Grafik
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
AA – Arsitektur sebanyak 72 orang atau 7%; AS – Sipil sebanyak 683 orang atau 67%;
AM – Mekanikal sebanyak 9 orang atau 1%; AE – Elektrikal sebanyak 52 orang atau
5%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 28 orang atau 3%; AL - Manajemen Pelaksanaan
sebanyak 181 orang atau 18%.
Gambar 205
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2016
326
Dari gambar tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
Ahli utama sebanyak 0 orang atau 0%; Ahli Madya sebanyak 377 orang atau 37% dan
Ahli Muda sebanyak 648 atau 63%.
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi
dalam 3 jenjang kualifikasi yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Total jumlah Tenaga Kerja
terampil konstruksi berjumlah 3.013 orang.
Tabel 196
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2016
TENAGA TERAMPIL Kualifikasi Jumlah sesuai
No
KONSTRUKSI Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kualifikasi
1 AA – Arsitektur 262 555 380 1,197
2 AS - Sipil 417 682 367 1,466
3 AM - Mekanikal 10 14 17 41
4 AE - Elektrikal 7 6 15 28
5 AT - Tata Lingkungan 91 84 31 206
6 AL - Manajemen Pelaksanaan 23 28 24 75
Total 810 1,369 834 3,013
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time Nopember 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 207
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2016
327
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian: AA – Arsitektur sebanyak 1.197 orang atau 40%; AS – Sipil sebanyak 1.466
orang atau 49%; AM – Mekanikal : 41 orang atau 1%; AE – Elektrikal : 28 orang atau
1%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 206 orang atau 7%; AL - Manajemen Pelaksanaan
sebanyak 75 orang atau 2%.
Grafik 208
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian: Kelas 1 sebanyak 810 orang atau 27%; Kelas2 sebanyak 1.369 orang atau
45%; dan Kelas 3 sebanyak 834 orang atau 28%.
328
Kualifikasi tenaga ahli Jasa Konstruksi adalah: (1) Ahli utama, (2) Ahli madya, (3) Ahli
muda, (4) Ahli pemula, dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Persyaratan SKA ahli utama:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 12 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 5 tahun.
2) Persyaratan SKA ahli madya:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 7 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 2 tahun.
3) Persyaratan SKA ahli muda:
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 5 tahun atau S1 dengan
pengalaman minimal 2 tahun atau S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
4) Persyaratan SKA ahli pemula :
Berpendidikan minimal DIII tanpa pengalaman.
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 ada
kenaikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013
sebanyak 22 orang; tahun 2014 sebanyak 143 orang dan tahun 2015 sebanyak 276
orang.
Tabel 197
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 - 2015
Tahun
No Tenaga Kerja Konstruksi Ahli
2013 2014 2015
1 Muda 8 91 107
2 Madya 14 48 169
3 Utama - 4 -
Total 22 143 276
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
329
Grafik 209
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli berfluktuasi dimana tahun
2013 ke 2014 terjadi kenaikan sebanyak 121 orang sedangkan dari tahun 2014 ke
tahun 2015 terjadi kenaikan sebanyak 133 orang.
330
3) SKT Tingkat II :
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 1 tahun atau SLTA/STM
dengan pengalaman minimal 3 tahun.
4) SKT Tingkat I :
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi
kanikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
2,100 orang; tahun 2014 : 3,285 orang dan tahun 2015 : 3,233 orang.
Tabel 198
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 - 2015
Tenaga Kerja Konstruksi Tahun
No
Terampil 2013 2014 2015
1 Kelas 3 280 276 434
2 Kelas 2 1,015 1,518 1,592
3 Kelas 1 805 1,491 1,207
Total 2,100 3,285 3,233
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
Grafik 210
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
331
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil dimana tahun 2013 ke
2014 terjadi kenaikan sebanyak 1.185 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun
2015 terjadi penurunan sebanyak 52 orang.
Belanja modal adalah suatu pengeluaran yang dilakukan untuk menambah aset tetap
atau investasi yang ada sehingga kan memberikan manfaatnya tersendiri pada
periode tertentu.
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD I untuk tingkat Provinsi, APBD II
untuk tingkat Kabupaten/Kota.
Tabel 199
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Realisasi Belanja Modal Konstruksi
2013 2014 2015
APBD
APBD I 266,338,905 196,373,916 251,685,721
APBD II 1,421,555,758 1,634,203,719 1,652,035,120
TOTAL BELANJA MODAL 1,687,894,663 1,830,577,635 1,903,720,841
Pertumbuhan (Rp.) - 142,682,972 73,143,206
Pertumbuhan (%) 7.8% 3.8%
Sumber data : BPS - Konstruksi Sumber dana APBD 2013-2015
Tahun 2013 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 1,687,894,663.
Tahun 2014 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 1,830,577,635
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2013 sebesar 142,682,972 atau 7.8%
Tahun 2015 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 1,930,720,841
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2014 sebesar 73,143,206 atau 3.8%.
332
Grafik 211
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
333
27. PROVINSI SULAWESI SELATAN
Badan Usaha bidang kontraktor di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang kontraktor berjumlah 12.501 perusahaan. Dengan rincian : BG0 -
Bangunan Gedung, SI0 - Bangunan Sipil, MK0 - Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, EL0 -
Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, PL0 - Jasa Pelaksanaan Lainnya, TI5 - Jasa Konstruksi
Terintegrasi, KT0 - Jasa Pelaksanaan Keterampilan, SP0 - Jasa Pelaksanaan Spesialis.
Berdasarkan data real time tanggal November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Kontraktor Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
334
Tabel 200
Badan Usaha bidang kontraktor Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
Klasifikasi
P K1 K2 K3 M1 M2 B1 B2
Total -
9,052 1,008 949 1,064 354 62 12 12,501
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Badan Usaha bidang konsultan di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang konsultan berjumlah 2,020 perusahaan. Dengan rincian : AR1 -
Perencanaan Arsitektur; RE1 - Perencanaan Rekayasa; PR1 - Perencanaan Penataan
Ruang; KL4 - Konsultansi Lainnya; SP3 - Konsultansi Spesialis; AR2 - Pengawasan
Arsitektur; RE2 - Pengawasan Rekayasa; PR2 - Pengawasan Penataan Ruang
Berdasarkan data real time November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Konsultan Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
335
Tabel 201
Badan Usaha Bidang Konsultan Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
P K1 K2 M1 M2 B Klasifikasi
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi dalam 3
jenjang kualifikasi yaitu muda, madya, dan utama. Total jumlah Tenaga Kerja Ahli
konstruksi berjumlah 3,547 orang.
Tabel 202
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016
Kualifikasi Jumlah sesuai
No TENAGA AHLI KONSTRUKSI
Utama Madya Muda Kualifikasi
1 AA – Arsitektur - 74 106 180
2 AS - Sipil - 1,326 1,089 2,415
3 AM - Mekanikal - 25 38 63
4 AE - Elektrikal - 210 141 351
5 AT - Tata Lingkungan - 121 124 245
6 AL - Manajemen Pelaksanaan - 140 153 293
Total - 1,896 1,651 3,547
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
336
Grafik 212
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
AA – Arsitektur sebanyak 180 orang atau 5%; AS – Sipil sebanyak 2.415 orang atau
68%; AM – Mekanikal sebanyak 63 orang atau 2%; AE – Elektrikal sebanyak 351 orang
atau 10%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 245 orang atau 7%; AL - Manajemen
Pelaksanaan sebanyak 293 orang atau 8%.
Grafik 213
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016
337
Dari gambar tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
Ahli utama sebanyak 0 orang atau 0%; Ahli Madya sebanyak 1.896 orang atau 53%
dan Ahli Muda sebanyak 1.651 atau 47%.
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi
dalam 3 jenjang kualifikasi yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Total jumlah Tenaga Kerja
terampil konstruksi berjumlah 7,838 orang.
Tabel 203
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016
TENAGA TERAMPIL Kualifikasi Jumlah sesuai
No
KONSTRUKSI Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kualifikasi
1 AA – Arsitektur 1,633 447 1,181 3,261
2 AS – Sipil 3,033 472 301 3,806
3 AM – Mekanikal 170 3 2 175
4 AE – Elektrikal 115 5 - 120
5 AT - Tata Lingkungan 287 18 - 305
6 AL - Manajemen Pelaksanaan 101 19 51 171
Total 5,339 964 1,535 7,838
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 214
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016
338
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian: AA – Arsitektur sebanyak 3.261 orang atau 42%; AS – Sipil sebanyak 3.806
orang atau 48%; AM – Mekanikal sebanyak 175 orang atau 2%; AE – Elektrikal
sebanyak 120 orang atau 2%; AT - Tata Lingkungan : 305 orang atau 4%; AL -
Manajemen Pelaksanaan sebanyak 171 orang atau 2%.
Grafik 215
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan rincian
: Kelas 1 sebanyak 5.339 orang atau 68%; Kelas2 sebanyak 964 orang atau 12%; dan
Kelas 3 sebanyak 1.535 orang atau 20%.
339
Kualifikasi tenaga ahli Jasa Konstruksi adalah: (1) Ahli utama, (2) Ahli madya, (3) Ahli
muda, (4) Ahli pemula, dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Persyaratan SKA ahli utama:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 12 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 5 tahun.
2) Persyaratan SKA ahli madya:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 7 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 2 tahun.
3) Persyaratan SKA ahli muda:
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 5 tahun atau S1 dengan
pengalaman minimal 2 tahun atau S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
4) Persyaratan SKA ahli pemula :
Berpendidikan minimal DIII tanpa pengalaman.
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 ada
kenaikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
107 orang; tahun 2014 : 1,284 orang dan tahun 2015 : 1,512 orang.
Tabel 204
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013 - 2015
Tahun
No Tenaga Kerja Konstruksi Ahli
2013 2014 2015
1 Muda 33 639 815
2 Madya 70 621 697
3 Utama 4 24 -
Total 107 1,284 1,512
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
340
Grafik 216
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli berfluktuasi dimana tahun
2013 ke 2014 terjadi kenaikan sebanyak 1.177 orang sedangkan dari tahun 2014 ke
tahun 2015 terjadi kenaikan sebanyak 228 orang.
341
3) SKT Tingkat II :
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 1 tahun atau SLTA/STM
dengan pengalaman minimal 3 tahun.
4) SKT Tingkat I :
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi
kanikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
3,850orang; tahun 2014 : 4,466 orang dan tahun 2015 : 7,025 orang.
Tabel 205
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013 - 2015
Tenaga Kerja Konstruksi Tahun
No
Terampil 2013 2014 2015
1 Kelas 3 735 726 786
2 Kelas 2 1,960 2,317 2,324
3 Kelas 1 1,155 1,423 3,915
Total 3,850 4,466 7,025
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
Grafik 217
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
342
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil dimana tahun 2013 ke
2014 terjadi kenaikan sebanyak 616 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun 2015
terjadi kenaikan sebanyak 2.559 orang.
Belanja modal adalah suatu pengeluaran yang dilakukan untuk menambah aset tetap
atau investasi yang ada sehingga kan memberikan manfaatnya tersendiri pada
periode tertentu.
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD I untuk tingkat Provinsi, APBD II
untuk tingkat Kabupaten/Kota.
Tabel 206
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Realisasi Belanja Modal Konstruksi
2013 2014 2015
APBD
APBD I 413,375,507 574,425,130 426,943,230
APBD II 2,816,732,840 3,812,117,391 4,188,008,008
TOTAL BELANJA MODAL 3,230,108,347 4,386,542,521 4,614,951,238
Pertumbuhan (Rp.) - 1,156,434,174 228,408,717
Pertumbuhan (%) 26.4% 4.9%
Sumber data : BPS - Konstruksi Sumber dana APBD 2013-2015
Tahun 2013 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 3,230,108,347.
Tahun 2014 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 4,386,542,521
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2013 sebesar 1,156,434,174 atau 26.4%.
Tahun 2015 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 4,614,951,238
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2014 sebesar 228,408,717 atau 4.9%.
343
Grafik 218
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
344
28. PROVINSI SULAWESI TENGGARA
Badan Usaha bidang kontraktor di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang kontraktor berjumlah 5,811 perusahaan. Dengan rincian : BG0 -
Bangunan Gedung, SI0 - Bangunan Sipil, MK0 - Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, EL0 -
Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, PL0 - Jasa Pelaksanaan Lainnya, TI5 - Jasa Konstruksi
Terintegrasi, KT0 - Jasa Pelaksanaan Keterampilan,SP0 - Jasa Pelaksanaan Spesialis.
Berdasarkan data real time tanggal November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Kontraktor Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
345
Tabel 207
Badan Usaha bidang kontraktor Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
Klasifikasi
P K1 K2 K3 M1 M2 B1 B2
Total - - 5,811
3,369 677 1,084 526 145 10
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Badan Usaha bidang konsultan di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang konsultan berjumlah 674 perusahaan. Dengan rincian : AR1 -
Perencanaan Arsitektur; RE1 - Perencanaan Rekayasa; PR1 - Perencanaan Penataan
Ruang; KL4 - Konsultansi Lainnya; SP3 - Konsultansi Spesialis; AR2 - Pengawasan
Arsitektur; RE2 - Pengawasan Rekayasa; PR2 - Pengawasan Penataan Ruang
Berdasarkan data real time November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Konsultan Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
346
Tabel 208
Badan Usaha Bidang Konsultan Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
P K1 K2 M1 M2 B Klasifikasi
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi dalam 3
jenjang kualifikasi yaitu muda, madya, dan utama. Total jumlah Tenaga Kerja Ahli
konstruksi berjumlah 1.089 orang.
Tabel 209
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016
Kualifikasi Jumlah sesuai
No TENAGA AHLI KONSTRUKSI
Utama Madya Muda Kualifikasi
1 AA – Arsitektur - 35 145 180
2 AS - Sipil - 185 492 677
3 AM - Mekanikal - 2 4 6
4 AE - Elektrikal - 30 19 49
5 AT - Tata Lingkungan - 22 49 71
6 AL - Manajemen Pelaksanaan - 45 61 106
Total - 319 770 1,089
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time Nopember 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
347
Grafik 220
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
AA – Arsitektur sebanyak 180 orang atau 17%; AS – Sipil sebanyak 677 orang atau
62%; AM – Mekanikal sebanyak 6 orang atau 0%; AE – Elektrikal sebanyak 49 orang
atau 4%; AT - Tata Lingkungan : 71 orang atau 7%; AL - Manajemen Pelaksanaan
sebanyak 106 orang atau 10%.
Grafik 221
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016
348
Dari gambar tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
Ahli utama sebanyak 0 orang atau 0%; Ahli Madya sebanyak 319 orang atau 29% dan
Ahli Muda sebanyak 770 atau 71%.
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi
dalam 3 jenjang kualifikasi yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Total jumlah Tenaga Kerja
terampil konstruksi berjumlah 3.013 orang.
Tabel 210
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016
TENAGA TERAMPIL Kualifikasi Jumlah sesuai
No
KONSTRUKSI Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kualifikasi
1 AA – Arsitektur 262 555 380 1,197
2 AS - Sipil 417 682 367 1,466
3 AM - Mekanikal 10 14 17 41
4 AE - Elektrikal 7 6 15 28
5 AT - Tata Lingkungan 91 84 31 206
6 AL - Manajemen Pelaksanaan 23 28 24 75
Total 810 1,369 834 3,013
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 222
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016
349
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian: AA – Arsitektur sebanyak 1.197 orang atau 40%; AS – Sipil sebanyak 1.466
orang atau 49%; AM – Mekanikal sebanyak 41 orang atau 1%; AE – Elektrikal sebanyak
28 orang atau 1%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 206 orang atau 7%; AL - Manajemen
Pelaksanaan sebanyak 75 orang atau 2%.
Gambar 223
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016
Dari gambar tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian : Kelas 1 sebanyak 810 orang atau 27%; Kelas 2 sebanyak 1.369 orang atau
45%; dan Kelas 3 sebanyak 834 orang atau 28%.
350
Kualifikasi tenaga ahli Jasa Konstruksi adalah: (1) Ahli utama, (2) Ahli madya, (3) Ahli
muda, (4) Ahli pemula, dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Persyaratan SKA ahli utama:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 12 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 5 tahun.
2) Persyaratan SKA ahli madya:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 7 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 2 tahun.
3) Persyaratan SKA ahli muda:
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 5 tahun atau S1 dengan
pengalaman minimal 2 tahun atau S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
4) Persyaratan SKA ahli pemula :
Berpendidikan minimal DIII tanpa pengalaman.
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 ada
kenaikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
897 orang; tahun 2014 : 184 orang dan tahun 2015 : 172 orang.
Tabel 211
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2013 - 2015
Tahun
No Tenaga Kerja Konstruksi Ahli
2013 2014 2015
1 Muda 385 78 89
2 Madya 490 105 83
3 Utama 22 1 -
Total 897 184 172
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
351
Grafik 224
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli berfluktuasi dimana tahun
2013 ke 2014 terjadi penurunan sebanyak 713 orang sedangkan dari tahun 2014 ke
tahun 2015 terjadi penurunan sebanyak 12 orang.
352
3) SKT Tingkat II :
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 1 tahun atau SLTA/STM
dengan pengalaman minimal 3 tahun.
4) SKT Tingkat I :
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi
kanikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
1,015 orang; tahun 2014 : 141 orang dan tahun 2015 : 1,509 orang.
Tabel 212
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2013 - 2015
Tenaga Kerja Konstruksi Tahun
No
Terampil 2013 2014 2015
1 Kelas 3 - - 293
2 Kelas 2 280 105 856
3 Kelas 1 735 36 360
Total 1,015 141 1,509
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
Grafik 225
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
353
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil dimana tahun 2013 ke
2014 terjadi penurunan sebanyak 874 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun
2015 terjadi kenaikan sebanyak 1.368 orang.
Belanja modal adalah suatu pengeluaran yang dilakukan untuk menambah aset tetap
atau investasi yang ada sehingga kan memberikan manfaatnya tersendiri pada
periode tertentu.
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD I untuk tingkat Provinsi, APBD II
untuk tingkat Kabupaten/Kota.
Tabel 213
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Realisasi Belanja Modal Konstruksi
2013 2014 2015
APBD
APBD I 388,613,670 488,778,163 517,117,620
APBD II 1,766,184,617 2,042,238,276 2,597,170,560
TOTAL BELANJA MODAL 2,154,798,287 2,531,016,439 3,114,288,180
Pertumbuhan (Rp.) - 376,218,152 583,271,741
Pertumbuhan (%) 14.9% 18.7%
Sumber data : BPS - Konstruksi Sumber dana APBD 2013-2015
Tahun 2013 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 2,154,798,287.
Tahun 2014 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 2,531,016,439
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2013 sebesar 376,218,152 atau 14.9%
Tahun 2015 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 3,114,288,180
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2014 sebesar 583,271,741 atau 18.7%.
354
Grafik
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
355
29. PROVINSI GORONTALO
Badan Usaha bidang kontraktor di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang kontraktor berjumlah 2,185 perusahaan. Dengan rincian : BG0 -
Bangunan Gedung, SI0 - Bangunan Sipil, MK0 - Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, EL0 -
Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, PL0 - Jasa Pelaksanaan Lainnya, TI5 - Jasa Konstruksi
Terintegrasi, KT0 - Jasa Pelaksanaan Keterampilan,SP0 - Jasa Pelaksanaan Spesialis.
Berdasarkan data real time tanggal November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Kontraktor Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
356
Tabel 214
Badan Usaha bidang kontraktor Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
Klasifikasi
P K1 K2 K3 M1 M2 B1 B2
Total - - 2,185
1,047 443 417 226 47 5
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Badan Usaha bidang konsultan di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang konsultan berjumlah 165 perusahaan. Dengan rincian : AR1 -
Perencanaan Arsitektur; RE1 - Perencanaan Rekayasa; PR1 - Perencanaan Penataan
Ruang; KL4 - Konsultansi Lainnya; SP3 - Konsultansi Spesialis; AR2 - Pengawasan
Arsitektur; RE2 - Pengawasan Rekayasa; PR2 - Pengawasan Penataan Ruang
Berdasarkan data real time November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Konsultan Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
357
Tabel 215
Badan Usaha Bidang Konsultan Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
P K1 K2 M1 M2 B Klasifikasi
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi dalam 3
jenjang kualifikasi yaitu muda, madya, dan utama. Total jumlah Tenaga Kerja Ahli
konstruksi berjumlah 15.049 orang.
Tabel 216
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Gorontalo Tahun 2016
Kualifikasi Jumlah sesuai
No TENAGA AHLI KONSTRUKSI
Utama Madya Muda Kualifikasi
1 AA – Arsitektur - 646 558 1,204
2 AS – Sipil - 4,400 3,788 8,188
3 AM – Mekanikal - 375 295 670
4 AE – Elektrikal - 514 389 903
5 AT - Tata Lingkungan - 561 440 1001
6 AL - Manajemen Pelaksanaan - 1,856 1,227 3,083
Total - 8,352 6,697 15,049
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time Nopember 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
358
Grafik 227
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Gorontalo Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
AA – Arsitektur sebanyak 1.204 orang atau 8%; AS – Sipil sebanyak 8.188 orang atau
54%; AM – Mekanikal : sebanyak 670 orang atau 6%; AE – Elektrikal sebanyak 903
orang atau 6%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 1.001 orang atau 7%; AL - Manajemen
Pelaksanaan sebanyak 3.083 orang atau 20%.
Gambar 228
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Gorontalo Tahun 2016
359
Dari gambar tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
Ahli utama sebanyak 0 orang atau 0%; Ahli Madya sebanyak 8.352 orang atau 55%
dan Ahli Muda sebanyak 6.697 atau 45%.
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi
dalam 3 jenjang kualifikasi yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Total jumlah Tenaga Kerja
terampil konstruksi berjumlah 51.829 orang.
Tabel 217
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Gorontalo Tahun 2016
TENAGA TERAMPIL Kualifikasi Jumlah sesuai
No
KONSTRUKSI Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kualifikasi
1 AA – Arsitektur 10,346 1,812 1,233 13,391
2 AS - Sipil 20,349 3,043 2,174 25,566
3 AM - Mekanikal 3,533 543 527 4,603
4 AE - Elektrikal 1,142 158 87 1,387
5 AT - Tata Lingkungan 2,596 439 366 3,401
6 AL - Manajemen Pelaksanaan 2,709 353 419 3,481
Total 40,675 6,348 4,806 51,829
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 229
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Gorontalo Tahun 2016
360
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian: AA – Arsitektur sebanyak 13.391 orang atau 26%; AS – Sipil sebanyak 25.566
orang atau 49%; AM – Mekanikal sebanyak 4.603 orang atau 8%; AE – Elektrikal
sebanyak 1.387 orang atau 3%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 3.401 orang atau 7%;
AL - Manajemen Pelaksanaan sebanyak 3.481 orang atau 7%.
Grafik 230
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Gorontalo Tahun 2016
Dari gambar tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian : Kelas 1 sebanyak 40.675 orang atau 79%; Kelas2 sebanyak 6.348 orang atau
12%; dan Kelas 3 sebanyak 4.806 orang atau 9%.
361
Kualifikasi tenaga ahli Jasa Konstruksi adalah: (1) Ahli utama, (2) Ahli madya, (3) Ahli
muda, (4) Ahli pemula, dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Persyaratan SKA ahli utama:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 12 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 5 tahun.
2) Persyaratan SKA ahli madya:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 7 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 2 tahun.
3) Persyaratan SKA ahli muda:
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 5 tahun atau S1 dengan
pengalaman minimal 2 tahun atau S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
4) Persyaratan SKA ahli pemula :
Berpendidikan minimal DIII tanpa pengalaman.
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 ada
kenaikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ; 31
orang; tahun 2014 : 32 orang dan tahun 2015 : 31 orang.
Tabel 218
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Gorontalo Tahun 2013 - 2015
Tahun
No Tenaga Kerja Konstruksi Ahli
2013 2014 2015
1 Muda 7 24 17
2 Madya 24 8 14
3 Utama - - -
Total 31 32 31
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
362
Grafik 231
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Gorontalo Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli berfluktuasi dimana tahun
2013 ke 2014 terjadi kenaikan sebanyak 1 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun
2015 terjadi penurunan sebanyak 1 orang.
363
4) SKT Tingkat I :
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi
kanikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013
sebanyak 1.015 orang; tahun 2014 sebanyak 1.235 orang dan tahun 2015 sebanyak
4.454 orang.
Tabel 219
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Gorontalo Tahun 2013 - 2015
Tenaga Kerja Konstruksi Tahun
No
Terampil 2013 2014 2015
1 Kelas 3 315 303 554
2 Kelas 2 700 932 1,498
3 Kelas 1 - - 2,402
Total 1,015 1,235 4,454
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
Grafik 232
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Gorontalo Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
364
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil dimana tahun 2013 ke
2014 terjadi kenaikan sebanyak 1.862 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun
2015 terjadi kenaikan sebanyak 3.672 orang.
Belanja modal adalah suatu pengeluaran yang dilakukan untuk menambah aset tetap
atau investasi yang ada sehingga kan memberikan manfaatnya tersendiri pada
periode tertentu.
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD I untuk tingkat Provinsi, APBD II
untuk tingkat Kabupaten/Kota.
Tabel 220
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Realisasi Belanja Modal Konstruksi
2013 2014 2015
APBD
APBD I 137,532,130 172,070,822 241,034,026
APBD II 495,942,409 535,863,309 549,667,229
TOTAL BELANJA MODAL 633,474,539 707,934,131 790,701,255
Pertumbuhan (Rp.) - 74,459,592 82,767,124
Pertumbuhan (%) 10.5% 10.5%
Sumber data : BPS - Konstruksi Sumber dana APBD 2013-2015
Tahun 2013 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 633,474,539.
Tahun 2014 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 707,934,131
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2013 sebesar 74,459,592 atau 10.5%
Tahun 2015 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 790,701,255
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2014 sebesar 82,767,124 atau 10.5%.
365
Grafik 233
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
366
30. PROVINSI SULAWESI BARAT
Badan Usaha bidang kontraktor di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang kontraktor berjumlah 2,176 perusahaan. Dengan rincian : BG0 -
Bangunan Gedung, SI0 - Bangunan Sipil, MK0 - Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, EL0 -
Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, PL0 - Jasa Pelaksanaan Lainnya, TI5 - Jasa Konstruksi
Terintegrasi, KT0 - Jasa Pelaksanaan Keterampilan,SP0 - Jasa Pelaksanaan Spesialis.
Berdasarkan data real time tanggal November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Kontraktor Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
367
Tabel 221
Badan Usaha bidang kontraktor Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
Klasifikasi
P K1 K2 K3 M1 M2 B1 B2
Total 1 - 2,176
1,558 276 217 104 18 2
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Badan Usaha bidang konsultan di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang konsultan berjumlah 159 perusahaan. Dengan rincian : AR1 -
Perencanaan Arsitektur; RE1 - Perencanaan Rekayasa; PR1 - Perencanaan Penataan
Ruang; KL4 - Konsultansi Lainnya; SP3 - Konsultansi Spesialis; AR2 - Pengawasan
Arsitektur; RE2 - Pengawasan Rekayasa; PR2 - Pengawasan Penataan Ruang
Berdasarkan data real time November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Konsultan Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
368
Tabel 222
Badan Usaha Bidang Konsultan Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
P K1 K2 M1 M2 B Klasifikasi
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi dalam 3
jenjang kualifikasi yaitu muda, madya, dan utama. Total jumlah Tenaga Kerja Ahli
konstruksi berjumlah 322 orang.
Tabel 223
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2016
Kualifikasi Jumlah sesuai
No TENAGA AHLI KONSTRUKSI
Utama Madya Muda Kualifikasi
1 AA – Arsitektur - 10 37 47
2 AS - Sipil - 59 138 197
3 AM - Mekanikal - 3 4 7
4 AE - Elektrikal - 5 8 13
5 AT - Tata Lingkungan - 4 9 13
6 AL - Manajemen Pelaksanaan - 19 26 45
Total - 100 222 322
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time Nopember 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
369
Grafik 235
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
AA – Arsitektur sebanyak 47 orang atau 15%; AS – Sipil sebanyak 197 orang atau 61%;
AM – Mekanikal sebanyak 7 orang atau 2%; AE – Elektrikal sebanyak 13 orang atau
4%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 13 orang atau 4%; AL - Manajemen Pelaksanaan :
sebanyak 45 orang atau 14%.
Grafik 236
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2016
370
Dari Grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
Ahli utama sebanyak 0 orang atau 0%; Ahli Madya sebanyak 100 orang atau 31% dan
Ahli Muda sebanyak 222 atau 69%.
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi
dalam 3 jenjang kualifikasi yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Total jumlah Tenaga Kerja
terampil konstruksi berjumlah 1,279 orang.
Tabel 224
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2016
TENAGA TERAMPIL Kualifikasi Jumlah sesuai
No
KONSTRUKSI Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kualifikasi
1 AA – Arsitektur 192 123 67 382
2 AS – Sipil 308 182 174 664
3 AM – Mekanikal 14 24 13 51
4 AE – Elektrikal 20 10 6 36
5 AT - Tata Lingkungan 31 51 16 98
6 AL - Manajemen Pelaksanaan 23 13 12 48
Total 13,127 785 840 14,752
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time Nopember 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 237
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2016
371
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian: AA – Arsitektur sebanyak 382 orang atau 30%; AS – Sipil sebanyak 664 orang
atau 52%; AM – Mekanikal sebanyak 51 orang atau 4%; AE – Elektrikal sebanyak 36
orang atau 2%; AT - Tata Lingkungan : 98 orang atau 8%; AL - Manajemen Pelaksanaan
sebanyak 48 orang atau 4%.
Grafik 238
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan rincian
: Kelas 1 sebanyak 588 orang atau 46%; Kelas2 sebanyak 403 orang atau 31%; dan
Kelas 3 sebanyak 288 orang atau 23%.
372
Kualifikasi tenaga ahli Jasa Konstruksi adalah: (1) Ahli utama, (2) Ahli madya, (3) Ahli
muda, (4) Ahli pemula, dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Persyaratan SKA ahli utama:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 12 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 5 tahun.
2) Persyaratan SKA ahli madya:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 7 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 2 tahun.
3) Persyaratan SKA ahli muda:
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 5 tahun atau S1 dengan
pengalaman minimal 2 tahun atau S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
4) Persyaratan SKA ahli pemula :
Berpendidikan minimal DIII tanpa pengalaman.
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 ada
kenaikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
141 orang; tahun 2014 : 36 orang dan tahun 2015 : 193 orang.
Tabel 225
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2013 - 2015
Tahun
No Tenaga Kerja Konstruksi Ahli
2013 2014 2015
1 Muda 70 29 71
2 Madya 70 7 122
3 Utama 1 - -
Total 141 36 193
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
373
Grafik 239
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli berfluktuasi dimana tahun
2013 ke 2014 terjadi penurunan sebanyak 105 orang sedangkan dari tahun 2014 ke
tahun 2015 terjadi kenaikan sebanyak 157 orang.
374
3) SKT Tingkat II :
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 1 tahun atau SLTA/STM
dengan pengalaman minimal 3 tahun.
4) SKT Tingkat I :
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi
kanikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013
sebanyak 315 orang; tahun 2014 sebanyak 0 orang dan tahun 2015 sebanyak 180
orang.
Tabel 226
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2013 - 2015
Tenaga Kerja Konstruksi Tahun
No
Terampil 2013 2014 2015
1 Kelas 3 175 - 2
2 Kelas 2 70 - 19
3 Kelas 1 70 - 159
Total 315 - 180
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
Grafik 240
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
375
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil dimana tahun 2013 ke
2014 penurunan sebanyak 315 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun 2015
terjadi kenaikan sebanyak 180 orang.
Belanja modal adalah suatu pengeluaran yang dilakukan untuk menambah aset tetap
atau investasi yang ada sehingga kan memberikan manfaatnya tersendiri pada
periode tertentu.
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD I untuk tingkat Provinsi, APBD II
untuk tingkat Kabupaten/Kota.
Tabel 227
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Realisasi Belanja Modal Konstruksi
2013 2014 2015
APBD
APBD I 61,032,634 129,071,646 263,042,752
APBD II 655,077,199 663,920,810 677,803,626
TOTAL BELANJA MODAL 716,109,833 792,992,456 940,846,378
Pertumbuhan (Rp.) - 76,882,623 147,853,922
Pertumbuhan (%) 9.7% 15.7%
Sumber data : BPS - Konstruksi Sumber dana APBD 2013-2015
Tahun 2013 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 716,109,833.
Tahun 2014 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 792,992,456
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2013 sebesar atau 9.7%
Tahun 2015 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 940,846,378
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2014 sebesar 147,853,922 atau 15.7%.
376
Grafik 241
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
377
31. PROVINSI MALUKU
Badan Usaha bidang kontraktor di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang kontraktor berjumlah 2.672 perusahaan. Dengan rincian : BG0 -
Bangunan Gedung, SI0 - Bangunan Sipil, MK0 - Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, EL0 -
Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, PL0 - Jasa Pelaksanaan Lainnya, TI5 - Jasa Konstruksi
Terintegrasi, KT0 - Jasa Pelaksanaan Keterampilan,SP0 - Jasa Pelaksanaan Spesialis.
Berdasarkan data real time tanggal November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Kontraktor Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
378
Tabel 228
Badan Usaha bidang kontraktor Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
Klasifikasi
P K1 K2 K3 M1 M2 B1 B2
Total - 2,672
1,005 437 714 393 107 15 1
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Badan Usaha bidang konsultan di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang konsultan berjumlah 192 perusahaan. Dengan rincian : AR1 -
Perencanaan Arsitektur; RE1 - Perencanaan Rekayasa; PR1 - Perencanaan Penataan
Ruang; KL4 - Konsultansi Lainnya; SP3 - Konsultansi Spesialis; AR2 - Pengawasan
Arsitektur; RE2 - Pengawasan Rekayasa; PR2 - Pengawasan Penataan Ruang
Berdasarkan data real time November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Konsultan Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
379
Tabel 229
Badan Usaha Bidang Konsultan Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
P K1 K2 M1 M2 B Klasifikasi
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi dalam 3
jenjang kualifikasi yaitu muda, madya, dan utama. Total jumlah Tenaga Kerja Ahli
konstruksi berjumlah 1,101 orang.
Tabel 230
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Maluku Tahun 2016
Kualifikasi Jumlah sesuai
No TENAGA AHLI KONSTRUKSI
Utama Madya Muda Kualifikasi
1 AA – Arsitektur - 17 57 74
2 AS - Sipil - 385 380 765
3 AM - Mekanikal - 3 13 16
4 AE - Elektrikal - 27 10 37
5 AT - Tata Lingkungan - 31 63 94
6 AL - Manajemen Pelaksanaan - 90 25 115
Total - 553 548 1,101
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
380
Grafik 243
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Maluku Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
AA – Arsitektur sebanyak 74 orang atau 7%; AS – Sipil sebanyak 765 orang atau 69%;
AM – Mekanikal sebanyak 16 orang atau 1%; AE – Elektrikal sebanyak 37 orang atau
3%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 94 orang atau 9%; AL - Manajemen Pelaksanaan :
sebanyak 115 orang atau 11%.
Gambar 244
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Maluku Tahun 2016
381
Dari gambar tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
Ahli utama sebanyak 0 orang atau 0%; Ahli Madya sebanyak 553 orang atau 50% dan
Ahli Muda sebanyak 548 atau 50%.
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi
dalam 3 jenjang kualifikasi yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Total jumlah Tenaga Kerja
terampil konstruksi berjumlah 2.342 orang.
Tabel 231
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Maluku Tahun 2016
TENAGA TERAMPIL Kualifikasi Jumlah sesuai
No
KONSTRUKSI Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kualifikasi
1 AA – Arsitektur 979 57 1 1,037
2 AS – Sipil 971 40 - 1,011
3 AM – Mekanikal 24 1 - 25
4 AE – Elektrikal 5 - - 5
5 AT - Tata Lingkungan 224 9 - 233
6 AL - Manajemen Pelaksanaan 31 - - 31
Total 2,234 107 1 2,342
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 245
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Maluku Tahun 2016
382
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian: AA – Arsitektur sebanyak 1.037 orang atau 44%; AS – Sipil sebanyak 1.011
orang atau 43%; AM – Mekanikal sebanyak 25 orang atau 1%; AE – Elektrikal sebanyak
5 orang atau 0%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 233 orang atau 11%; AL - Manajemen
Pelaksanaan sebanyak 31 orang atau 1%.
Grafik 246
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Maluku Tahun 2016
Dari gambar tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian : Kelas 1 sebanyak 2,234 orang atau 95%; Kelas2 sebanyak 107 orang atau 5%;
dan Kelas 3 sebanyak 1 orang atau 0%.
383
Kualifikasi tenaga ahli Jasa Konstruksi adalah: (1) Ahli utama, (2) Ahli madya, (3) Ahli
muda, (4) Ahli pemula, dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Persyaratan SKA ahli utama:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 12 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 5 tahun.
2) Persyaratan SKA ahli madya:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 7 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 2 tahun.
3) Persyaratan SKA ahli muda:
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 5 tahun atau S1 dengan
pengalaman minimal 2 tahun atau S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
4) Persyaratan SKA ahli pemula :
Berpendidikan minimal DIII tanpa pengalaman.
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 ada
kenaikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013
sebanyak 282 orang; tahun 2014 sebanyak 360 orang dan tahun 2015 sebanyak 167
orang.
Tabel 232
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Maluku Tahun 2013 - 2015
Tahun
No Tenaga Kerja Konstruksi Ahli
2013 2014 2015
1 Muda 140 178 130
2 Madya 140 179 37
3 Utama 2 3 -
Total 282 360 167
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
384
Grafik 248
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Maluku Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli berfluktuasi dimana tahun
2013 ke 2014 terjadi kenaikan sebanyak 78 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun
2015 terjadi penurunan sebanyak 193 orang.
385
3) SKT Tingkat II :
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 1 tahun atau SLTA/STM
dengan pengalaman minimal 3 tahun.
4) SKT Tingkat I :
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi
kanikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
1,103 orang; tahun 2014 : 1,500 orang dan tahun 2015 : 1,944 orang.
Tabel 233
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Maluku Tahun 2013 - 2015
Tenaga Kerja Konstruksi Tahun
No
Terampil 2013 2014 2015
1 Kelas 3 18 24 18
2 Kelas 2 875 1,222 971
3 Kelas 1 210 254 955
Total 1,103 1,500 1,944
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
Grafik 249
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Maluku Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
386
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil dimana tahun 2013 ke
2014 terjadi kenaikan sebanyak 397 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun 2015
terjadi kenaikan sebanyak 444 orang.
Belanja modal adalah suatu pengeluaran yang dilakukan untuk menambah aset tetap
atau investasi yang ada sehingga kan memberikan manfaatnya tersendiri pada
periode tertentu.
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD I untuk tingkat Provinsi, APBD II
untuk tingkat Kabupaten/Kota.
Tabel 224
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Realisasi Belanja Modal Konstruksi
2013 2014 2015
APBD
APBD I 156,065,004 302,477,835 463,887,534
APBD II 1,003,938,483 1,142,001,463 1,623,599,591
TOTAL BELANJA MODAL 1,160,003,487 1,444,479,298 2,087,487,125
Pertumbuhan (Rp.) - 284,475,811 643,007,827
Pertumbuhan (%) 19.7% 30.8%
Sumber data : BPS - Konstruksi Sumber dana APBD 2013-2015
Tahun 2013 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 1,160,003,487.
Tahun 2014 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 1,444,479,298
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2013 sebesar 284,475,811 atau 19.7%.
Tahun 2015 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 2,087,487,125
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2014 sebesar 643,007,827 atau 30.8%.
387
Grafik 250
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
388
32. PROVINSI MALUKU UTARA
Badan Usaha bidang kontraktor di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang kontraktor berjumlah 2,707 perusahaan. Dengan rincian : BG0 -
Bangunan Gedung, SI0 - Bangunan Sipil, MK0 - Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, EL0 -
Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, PL0 - Jasa Pelaksanaan Lainnya, TI5 - Jasa Konstruksi
Terintegrasi, KT0 - Jasa Pelaksanaan Keterampilan,SP0 - Jasa Pelaksanaan Spesialis.
Berdasarkan data real time tanggal November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Kontraktor Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
389
Tabel 225
Badan Usaha bidang kontraktor Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
Klasifikasi
P K1 K2 K3 M1 M2 B1 B2
Total - - 2,707
1,360 316 534 355 111 31
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Badan Usaha bidang konsultan di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang konsultan berjumlah 341 perusahaan. Dengan rincian : AR1 -
Perencanaan Arsitektur; RE1 - Perencanaan Rekayasa; PR1 - Perencanaan Penataan
Ruang; KL4 - Konsultansi Lainnya; SP3 - Konsultansi Spesialis; AR2 - Pengawasan
Arsitektur; RE2 - Pengawasan Rekayasa; PR2 - Pengawasan Penataan Ruang
Berdasarkan data real time November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Konsultan Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
390
Tabel 226
Badan Usaha Bidang Konsultan Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
P K1 K2 M1 M2 B Klasifikasi
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi dalam 3
jenjang kualifikasi yaitu muda, madya, dan utama. Total jumlah Tenaga Kerja Ahli
konstruksi berjumlah 610 orang.
Tabel 227
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Maluku Utara Tahun 2016
Kualifikasi Jumlah sesuai
No TENAGA AHLI KONSTRUKSI
Utama Madya Muda Kualifikasi
1 AA – Arsitektur - 24 29 53
2 AS – Sipil - 203 130 333
3 AM - Mekanikal - 4 2 6
4 AE - Elektrikal - 11 8 19
5 AT - Tata Lingkungan - 41 28 69
6 AL - Manajemen Pelaksanaan - 80 50 130
Total - 363 247 610
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
391
Grafik 252
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Maluku Utara Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
AA – Arsitektur sebanyak 53 orang atau 9%; AS – Sipil sebanyak 333 orang atau 55%;
AM – Mekanikal sebanyak 6 orang atau 1%; AE – Elektrikal sebanyak 19 orang atau
3%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 69 orang atau 11%; AL - Manajemen Pelaksanaan
sebanyak 30 orang atau 21%.
Grafik 253
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Maluku Utara Tahun 2016
392
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
Ahli utama sebanyak 0 orang atau 0%; Ahli Madya sebanyak 363 orang atau 60% dan
Ahli Muda sebanyak 247 atau 40%.
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi
dalam 3 jenjang kualifikasi yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Total jumlah Tenaga Kerja
terampil konstruksi berjumlah 3,010 orang.
Tabel 228
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Maluku Utara Tahun 2016
TENAGA TERAMPIL Kualifikasi Jumlah sesuai
No
KONSTRUKSI Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kualifikasi
1 AA – Arsitektur 580 76 313 969
2 AS – Sipil 1,064 191 201 1,456
3 AM – Mekanikal 42 50 15 107
4 AE – Elektrikal 72 18 8 98
5 AT - Tata Lingkungan 213 37 43 293
6 AL - Manajemen Pelaksanaan 54 24 9 87
Total 2,025 396 589 3,010
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 254
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Maluku Utara Tahun 2016
393
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian: AA – Arsitektur sebanyak 969 orang atau 32%; AS – Sipil sebanyak 1.456
orang atau 48%; AM – Mekanikal sebanyak 107 orang atau 4%; AE – Elektrikal
sebanyak 98 orang atau 3%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 293 orang atau 10%; AL -
Manajemen Pelaksanaan sebanyak 87 orang atau 3%.
Grafik 256
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Maluku Utara Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan rincian
: Kelas 1 : 2,025 orang atau 67%; Kelas2 : 396 orang atau 13%; dan Kelas 3 : 589 orang
atau 20%.
394
Kualifikasi tenaga ahli Jasa Konstruksi adalah: (1) Ahli utama, (2) Ahli madya, (3) Ahli
muda, (4) Ahli pemula, dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Persyaratan SKA ahli utama:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 12 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 5 tahun.
2) Persyaratan SKA ahli madya:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 7 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 2 tahun.
3) Persyaratan SKA ahli muda:
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 5 tahun atau S1 dengan
pengalaman minimal 2 tahun atau S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
4) Persyaratan SKA ahli pemula :
Berpendidikan minimal DIII tanpa pengalaman.
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 ada
kenaikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ; 95
orang; tahun 2014 : 96 orang dan tahun 2015 : 489 orang.
Tabel 229
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Maluku Utara Tahun 2013 - 2015
Tahun
No Tenaga Kerja Konstruksi Ahli
2013 2014 2015
1 Muda 71 22 297
2 Madya 21 71 192
3 Utama 3 3 -
Total 95 96 489
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
395
Grafik 257
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Maluku Utara Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli berfluktuasi dimana tahun
2013 ke 2014 terjadi kenaikan sebanyak 1 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun
2015 terjadi kenaikan sebanyak 393 orang.
396
3) SKT Tingkat II :
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 1 tahun atau SLTA/STM
dengan pengalaman minimal 3 tahun.
4) SKT Tingkat I :
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi
kanikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ; 142
orang; tahun 2014 : 180 orang dan tahun 2015 : 888 orang.
Tabel 230
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Maluku Utara Tahun 2013 - 2015
Tenaga Kerja Konstruksi Tahun
No
Terampil 2013 2014 2015
1 Kelas 3 3 2 134
2 Kelas 2 6 1 55
3 Kelas 1 133 177 699
Total 142 180 888
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
Grafik 258
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Maluku Utara Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
397
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil dimana tahun 2013 ke
2014 terjadi kenaikan sebanyak 1,862 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun
2015 terjadi kenaikan sebanyak 3.672 orang.
Belanja modal adalah suatu pengeluaran yang dilakukan untuk menambah aset tetap
atau investasi yang ada sehingga kan memberikan manfaatnya tersendiri pada
periode tertentu.
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD I untuk tingkat Provinsi, APBD II
untuk tingkat Kabupaten/Kota.
Tabel 231
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Realisasi Belanja Modal Konstruksi
2013 2014 2015
APBD
APBD I 332,917,866 362,989,439 427,494,429
APBD II 1,169,812,771 1,212,903,395 1,731,004,265
TOTAL BELANJA MODAL 1,502,730,637 1,575,892,834 2,158,498,694
Pertumbuhan (Rp.) - 73,162,197 582,605,860
Pertumbuhan (%) 4.6% 27.0%
Sumber data : BPS - Konstruksi Sumber dana APBD 2013-2015
Tahun 2013 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 1,502,730,637.
Tahun 2014 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 1,575,892,834
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2013 sebesar 73,162,197 atau 4.6%
Tahun 2015 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 2,158,498,694
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2014 sebesar 582.605,860 atau 27%.
398
Grafik 259
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
399
33. PROVINSI PAPUA BARAT
Badan Usaha bidang kontraktor di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang kontraktor berjumlah 4,357 perusahaan. Dengan rincian : BG0 -
Bangunan Gedung, SI0 - Bangunan Sipil, MK0 - Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, EL0 -
Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, PL0 - Jasa Pelaksanaan Lainnya, TI5 - Jasa Konstruksi
Terintegrasi, KT0 - Jasa Pelaksanaan Keterampilan,SP0 - Jasa Pelaksanaan Spesialis.
Berdasarkan data real time tanggal November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Kontraktor Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
400
Tabel 232
Badan Usaha bidang kontraktor Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
Klasifikasi
P K1 K2 K3 M1 M2 B1 B2
Total - 4,357
2,971 116 460 614 165 30 1
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Badan Usaha bidang konsultan di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang konsultan berjumlah 188 perusahaan. Dengan rincian : AR1 -
Perencanaan Arsitektur; RE1 - Perencanaan Rekayasa; PR1 - Perencanaan Penataan
Ruang; KL4 - Konsultansi Lainnya; SP3 - Konsultansi Spesialis; AR2 - Pengawasan
Arsitektur; RE2 - Pengawasan Rekayasa; PR2 - Pengawasan Penataan Ruang
Berdasarkan data real time November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Konsultan Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
401
Tabel 233
Badan Usaha Bidang Konsultan Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
P K1 K2 M1 M2 B Klasifikasi
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi dalam 3
jenjang kualifikasi yaitu muda, madya, dan utama. Total jumlah Tenaga Kerja Ahli
konstruksi berjumlah 735 orang.
Tabel 234
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Papua Barat Tahun 2016
Kualifikasi Jumlah sesuai
No TENAGA AHLI KONSTRUKSI
Utama Madya Muda Kualifikasi
1 AA – Arsitektur - 12 24 36
2 AS - Sipil - 286 341 627
6 AM - Mekanikal - 3 1 4
4 AE - Elektrikal - 3 8 11
5 AT - Tata Lingkungan - 8 11 19
6 AL - Manajemen Pelaksanaan - 12 26 38
Total - 324 411 735
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
402
Grafik 261
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Papua Barat Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
AA – Arsitektur sebanyak 36 orang atau 5%; AS – Sipil sebanyak 627 orang atau 85%;
AM – Mekanikal sebanyak 4 orang atau 1%; AE – Elektrikal sebanyak 11 orang atau
1%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 19 orang atau 3%; AL - Manajemen Pelaksanaan :
sebanyak 38 orang atau 5%.
Grafik 262
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Papua Barat Tahun 2016
403
Dari Grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
Ahli utama sebanyak 0 orang atau 0%; Ahli Madya sebanyak 324 orang atau 44% dan
Ahli Muda sebanyak 411 atau 56%.
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi
dalam 3 jenjang kualifikasi yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Total jumlah Tenaga Kerja
terampil konstruksi berjumlah 2,528 orang.
Tabel 235
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Papua Barat Tahun 2016
TENAGA TERAMPIL Kualifikasi Jumlah sesuai
No
KONSTRUKSI Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kualifikasi
1 AA – Arsitektur 1,832 143 109 2,084
2 AS – Sipil 275 35 37 347
3 AM – Mekanikal 10 1 1 12
4 AE – Elektrikal 3 1 2 6
5 AT - Tata Lingkungan 16 3 2 21
6 AL - Manajemen Pelaksanaan 3 54 1 58
Total 2,139 237 152 2,528
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 263
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Papua Barat Tahun 2016
404
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan rincian
: AA – Arsitektur sebanyak 2.084 orang atau 82%; AS – Sipil sebanyak 347 orang atau
14%; AM – Mekanikal sebanyak 12 orang atau 1%; AE – Elektrikal sebanyak 6 orang
atau 0%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 21 orang atau 1%; AL - Manajemen
Pelaksanaan sebanyak 58 orang atau 2%.
Grafik 264
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Papua Barat Tahun 2016
Dari gambar tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian : Kelas 1 sebanyak 2.139 orang atau 85%; Kelas2 sebanyak 237 orang atau 9%;
dan Kelas 3 sebanyak 152 orang atau 6%.
405
Kualifikasi tenaga ahli Jasa Konstruksi adalah: (1) Ahli utama, (2) Ahli madya, (3) Ahli
muda, (4) Ahli pemula, dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Persyaratan SKA ahli utama:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 12 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 5 tahun.
2) Persyaratan SKA ahli madya:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 7 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 2 tahun.
3) Persyaratan SKA ahli muda:
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 5 tahun atau S1 dengan
pengalaman minimal 2 tahun atau S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
4) Persyaratan SKA ahli pemula :
Berpendidikan minimal DIII tanpa pengalaman.
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 ada
kenaikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
182 orang; tahun 2014 : 247 orang dan tahun 2015 : 102 orang.
Tabel 236
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Papua Barat Tahun 2013 - 2015
Tahun
No Tenaga Kerja Konstruksi Ahli
2013 2014 2015
1 Muda 70 124 41
2 Madya 105 114 61
3 Utama 7 9 -
Total 182 247 102
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
406
Grafik 265
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Papua Barat Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli berfluktuasi dimana tahun
2013 ke 2014 terjadi kenaikan sebanyak 65 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun
2015 terjadi penurunan sebanyak 145 orang.
407
3) SKT Tingkat II :
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 1 tahun atau SLTA/STM
dengan pengalaman minimal 3 tahun.
4) SKT Tingkat I :
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi
kanikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ; 660
orang; tahun 2014 : 328 orang dan tahun 2015 : 1,464 orang.
Tabel 237
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Papua Barat Tahun 2013 - 2015
Tenaga Kerja Konstruksi Tahun
No
Terampil 2013 2014 2015
1 Kelas 3 30 29 94
2 Kelas 2 105 79 116
3 Kelas 1 525 220 1,254
Total 660 328 1,464
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
Grafik 266
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Papua Barat Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
408
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil dimana tahun 2013 ke
2014 terjadi penurunan sebanyak 332 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun
2015 terjadi kenaikan sebanyak 1.136 orang.
Belanja modal adalah suatu pengeluaran yang dilakukan untuk menambah aset tetap
atau investasi yang ada sehingga kan memberikan manfaatnya tersendiri pada
periode tertentu.
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD I untuk tingkat Provinsi, APBD II
untuk tingkat Kabupaten/Kota.
Tabel 238
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Realisasi Belanja Modal Konstruksi
2013 2014 2015
APBD
APBD I 666,966,844 946,706,452 1,255,948,562
APBD II 2,450,122,760 2,808,764,937 2,535,785,913
TOTAL BELANJA MODAL 3,117,089,604 3,755,471,389 3,791,734,475
Pertumbuhan (Rp.) - 638,381,785 36,263,086
Pertumbuhan (%) 17.0% 1.0%
Sumber data : BPS - Konstruksi Sumber dana APBD 2013-2015
Tahun 2013 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 3,117,089,604.
Tahun 2014 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 3,755,471,389
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2013 sebesar 638,381,785 atau 17.0%
Tahun 2015 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 3,791,734,475
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2014 sebesar 36,263,086 atau 1.0%.
409
Grafik 267
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
410
34. PROVINSI PAPUA
Badan Usaha bidang kontraktor di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang kontraktor berjumlah 6,538 perusahaan. Dengan rincian : BG0 -
Bangunan Gedung, SI0 - Bangunan Sipil, MK0 - Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, EL0 -
Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, PL0 - Jasa Pelaksanaan Lainnya, TI5 - Jasa Konstruksi
Terintegrasi, KT0 - Jasa Pelaksanaan Keterampilan,SP0 - Jasa Pelaksanaan Spesialis.
Berdasarkan data real time tanggal November 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Kontraktor Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut :
411
Tabel 239
Badan Usaha bidang kontraktor Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
Klasifikasi
P K1 K2 K3 M1 M2 B1 B2
Total - 6,538
3,701 199 1,210 984 391 41 12
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Badan Usaha bidang konsultan di Indonesia terdiri atas 8 klasifikasi. Total jumlah
Badan Usaha bidang konsultan berjumlah 250 perusahaan. Dengan rincian : AR1 -
Perencanaan Arsitektur; RE1 - Perencanaan Rekayasa; PR1 - Perencanaan Penataan
Ruang; KL4 - Konsultansi Lainnya; SP3 - Konsultansi Spesialis; AR2 - Pengawasan
Arsitektur; RE2 - Pengawasan Rekayasa; PR2 - Pengawasan Penataan Ruang
Berdasarkan data real time Nopember 2016 dari Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (LPKJN), dibawah ini kondisi Badan Usaha Konsultan Nasional tahun 2016
adalah sebagai berikut .
412
Tabel 240
Badan Usaha Bidang Konsultan Tahun 2016
Perorangan Kecil Menengah Besar Jumlah
No Klasifikasi
P K1 K2 M1 M2 B Klasifikasi
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi dalam 3
jenjang kualifikasi yaitu muda, madya, dan utama. Total jumlah Tenaga Kerja Ahli
konstruksi berjumlah 1,028 orang.
Tabel 241
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Papua Tahun 2016
Kualifikasi Jumlah sesuai
No TENAGA AHLI KONSTRUKSI
Utama Madya Muda Kualifikasi
1 AA – Arsitektur - 35 19 54
2 AS - Sipil - 388 367 755
3 AM - Mekanikal - 7 1 8
4 AE - Elektrikal - 40 17 57
5 AT - Tata Lingkungan - 27 15 42
6 AL - Manajemen Pelaksanaan - 48 64 112
Total - 545 483 1,028
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
413
Grafik 269
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Papua Tahun 2016
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
AA – Arsitektur sebanyak 54 orang atau 5%; AS – Sipil sebanyak 755 orang atau 73%;
AM – Mekanikal sebanyak 8 orang atau 1%; AE – Elektrikal sebanyak 57 orang atau
6%; AT - Tata Lingkungan sebanyak 42 orang atau 4%; AL - Manajemen Pelaksanaan
sebanyak 112 orang atau 11%.
Grafik 270
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Secara Provinsi Papua Tahun 2016
414
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli konstruksi dengan rincian :
Ahli utama sebanyak 0 orang atau 0%; Ahli Madya sebanyak 545 orang atau 53% dan
Ahli Muda sebanyak 483 atau 47%.
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi di Indonesia terdiri atas 6 klasifikasi yang terbagi
dalam 3 jenjang kualifikasi yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Total jumlah Tenaga Kerja
terampil konstruksi berjumlah 3.144 orang.
Tabel 242
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Papua Tahun 2016
TENAGA TERAMPIL Kualifikasi Jumlah sesuai
No
KONSTRUKSI Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kualifikasi
1 AA – Arsitektur 1,234 351 196 1,781
2 AS - Sipil 561 221 17 799
3 AM - Mekanikal 59 3 55 117
4 AE - Elektrikal 16 2 25 43
5 AT - Tata Lingkungan 99 7 - 106
6 AL - Manajemen Pelaksanaan 56 238 4 298
Total 2,025 822 297 3,144
Sumber Data : Real time data 2016 - http://www.lpjk.net/olahan konsultan
Data dalam tabel tersebut merupakan angka kumulatif real time November 2016 dari
website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN).
Grafik 271
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Papua Tahun 2016
415
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian: AA – Arsitektur sebanyak 1.781 orang atau 57%; AS – Sipil sebanyak 799
orang atau 26%; AM – Mekanikal sebanyak 117 orang atau 4%; AE – Elektrikal
sebanyak 43 orang atau 1%; AT - Tata Lingkungan : 106 orang atau 3%; AL -
Manajemen Pelaksanaan sebanyak 298 orang atau 9%.
Gambar 272
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Papua Tahun 2016
Dari gambar tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil konstruksi dengan
rincian : Kelas 1 sebanyak 2.025 orang atau 64%; Kelas2 sebanyak 822 orang atau
26%; dan Kelas 3 sebanyak 297 orang atau 10%.
416
Kualifikasi tenaga ahli Jasa Konstruksi adalah: (1) Ahli utama, (2) Ahli madya, (3) Ahli
muda, (4) Ahli pemula, dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Persyaratan SKA ahli utama:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 12 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 5 tahun.
2) Persyaratan SKA ahli madya:
Berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman minimal 7 tahun atau S2 dengan
pengalaman minimal 2 tahun.
3) Persyaratan SKA ahli muda:
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 5 tahun atau S1 dengan
pengalaman minimal 2 tahun atau S2 dengan pengalaman minimal 1 tahun.
4) Persyaratan SKA ahli pemula :
Berpendidikan minimal DIII tanpa pengalaman.
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 ada
kenaikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
213 orang; tahun 2014 : 336 orang dan tahun 2015 : 344 orang.
Tabel 243
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Papua Tahun 2013 - 2015
Tahun
No Tenaga Kerja Konstruksi Ahli
2013 2014 2015
1 Muda 105 149 201
2 Madya 105 182 143
3 Utama 3 5 -
Total 213 336 344
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
417
Grafik 273
Tenaga Kerja Ahli Konstruksi Provinsi Papua Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga ahli berfluktuasi dimana tahun
2013 ke 2014 terjadi kenaikan sebanyak 123 orang sedangkan dari tahun 2014 ke
tahun 2015 terjadi kenaikan sebanyak 8 orang.
418
3) SKT Tingkat II :
Berpendidikan minimal DIII dengan pengalaman minimal 1 tahun atau SLTA/STM
dengan pengalaman minimal 3 tahun.
4) SKT Tingkat I :
Perkembangan tenaga kerja konstruksi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 terjadi
kanikan dari tahun ke tahun hal ini dapat dirincikan sebagai berikut : tahun 2013 ;
1,750 orang; tahun 2014 : 645 orang dan tahun 2015 : 1,598 orang.
Tabel 244
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Papua Tahun 2013 - 2015
Tenaga Kerja Konstruksi Tahun
No
Terampil 2013 2014 2015
1 Kelas 3 280 139 205
2 Kelas 2 805 324 694
3 Kelas 1 665 182 699
Total 1,750 645 1,598
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Data dalam tabel tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dari buku
Statistik Indonesia tahun 2016.
Grafik 274
Tenaga Kerja Terampil Konstruksi Provinsi Papua Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
419
Dari grafik tersebut bisa kita lihat komposisi tenaga terampil dimana tahun 2013 ke
2014 terjadi penurunan sebanyak 1.105 orang sedangkan dari tahun 2014 ke tahun
2015 terjadi kenaikan sebanyak 953 orang.
Belanja modal adalah suatu pengeluaran yang dilakukan untuk menambah aset tetap
atau investasi yang ada sehingga kan memberikan manfaatnya tersendiri pada
periode tertentu.
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD I untuk tingkat Provinsi, APBD II
untuk tingkat Kabupaten/Kota.
Tabel 245
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 – 2015
Realisasi Belanja Modal Konstruksi
2013 2014 2015
APBD
APBD I 905,152,855 1,274,311,762 2,812,314,945
APBD II 5,568,509,233 6,831,385,214 7,157,416,511
TOTAL BELANJA MODAL 6,473,662,088 8,105,696,976 9,969,731,456
Pertumbuhan (Rp.) - 1,632,034,888 1,864,034,480
Pertumbuhan (%) 20.1% 18.7%
Sumber data : BPS - Konstruksi Sumber dana APBD 2013-2015
Tahun 2013 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 6,473,662,088.
Tahun 2014 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 8,105,696,976
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2013 sebesar 1,632,034,888 atau 20.1%
Tahun 2015 Total Belanja Modal Konstruksi (Juta rupiah) mencapai 9,969,731,456
ada kenaikan belanja modal dari tahun 2014 sebesar 1,864,034,480 atau 18.7%.
420
Grafik 274
Realisasi Belanja Modal Konstruksi Tahun 2013 - 2015
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
Sumber Data BPS Statistik Indonesia Tahun 2016 diolah oleh konsultan
421
DAFTAR PUSTAKA
1. Badan Pusat Statistik, “Statistik Indonesia 2016”, Badan Pusat Statistik, 2016.
2. Badan Pusat Statistik, “Statistik Indonesia 2015”, Badan Pusat Statistik, 2015.
3. Badan Pusat Statistik, “Statistik Indonesia 2014”, Badan Pusat Statistik, 2014.
4. Badan Pusat Statistik, “Statistik Indonesia 2013”, Badan Pusat Statistik, 2013.
5. Pusat Data dan Informasi Teknologi, “Informasi Statistik Infrastruktur Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat”, Pusat Data dan Informasi Teknologi, 2015
6. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
7. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran
Masyarakat Jasa Konstruksi;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan
Pembinaan Jasa Konstruksi;
12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat;
13. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia no.65/PMK.02/2015 tentang
Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2016.
14. Website Badan Pusat Statistik (BPS), 2016: https://www.bps.go.id/
15. Website Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN), 2016:
http://www.lpjk.net/#
16. Website Sistim Informasi Investasi dan Pasar Infrastruktur (SIIPI), 2016:
http://investasiinfrastruktur.net
422