Materi WB 05 - Prof Binsar Hariandja - PRESENTASI WEBINAR 11 JUNI

“MANAJEMEN, TEKNOLOGI, PENERAPAN, DAN
PENGEMBANGAN KONSTRUKSI BETON PRACETAK”
PERKEMBANGAN PENERAPAN BETON PRACETAK

UNTUK GEDUNG DI INDONESIA
PRESENTASI WEBINAR
Oleh:
Prof. Ir. Binsar Hariandja., M.Eng., Ph.D
Jakarta, 11 Juni 2020

PRESENTASI WEBINAR, 11 JUNI 2020
MATERI PRESENTASI
• PENDAHULUAN
• SEJARAH SISTEM PRACETAK
• PERKEMBANGAN SISTEM BETON PRACETAK
• BEBERAPA SISTEM PRACETAK
• SISTEM PRACETAK UNTUK RUMAH
SEDERHANA
• PENEMUAN SISTEM BETON PRACETAK
• BEBERAPA SNI TERKAIT
• EFISIENSI SISTEM PRACETAK
• PENUTUP
PENDAHULUAN
Bahan bangunan untuk gedung:
o bambu
o kayu
o beton
o baja
o residu industri: plastik, mylar, kevlar, dll.
Bahan beton:
o dibandingkan bahan lain, beton merupakan material konstruksi yang palin

sering digunakan
o dibandingkan bahan baja, beton lebih murah, sedikit pemeliharaan
o konstruksi beton dapat menggunakan beton monolit cor di tempat, atau praceta
o beton monolit vs beton pracetak memiliki kelebihan dan kekurangan masing

masing
erbandingan antara bahan baja dan beton:

Aspek Baja Beton
biaya relatif lebih mahal relatif lebih murah
teknologi pembuatan lebih canggih lebih sederhana
pemeliharaan lebih mahal lebih murah
enveronmental lebih ramah kurang ramah
peralatan konstruksi lebih canggih sedang

erbandingan antara beton monolit dan beton pracetak:

Aspek Beton Monolit Beton Pracetak
biaya hampir sama hampir sama
kekakuan lebih kaku kurang kaku
lama pekerjaan lebih lama lebih singkat
enveronmental kurang ramah lebih ramah
peralatan konstruksi kurang canggih lebih canggih
kebocoran relatif baik kadang bocor
mutu sulit dikontrol mudah dikontrol
Definisi konstruksi beton pracetak
• Struktur dibagi atas komponen-komponen

• Pembagian atas komponen tergantung bobot unit komponen dan a
angkut serta alat angkat
• Komponen difabrikasi di tempat khusus, di plant atau di lokasi seki
proyek
• Dirakitkan di lapangan antara komponen bersebelahan deng
sambungan kering (dry connection), atau sambungan basah (w
connection)
• Dapat digunakan dalam sistem partial precast atau fully precast
• Menurut sifatnya, sering dikombinasikan dengan sistem beton prategan
SEJARAH SISTEM PRACETAK

Perkembangan jaman dahulu kala:
Sistem pracetak sebenarnya sudah ada sejak jaman kuno, dan

telah berkembang selama beberapa abad
Contoh:
• piramida di Mesir
• candi-candi
• igloo orang Eskimo, dan lain-lain
1
erkembangan jaman modern:

• Pelopor di jaman modern: Selandia Baru
• Mulai berkembang 1960-an
• Tahun 1985 : joint comitee (pakar,peneliti,produsen) untuk penelitian dan pengembangan
sistem pracetak
• Tahun 1992 dirilis panduan perencanaan pracetak, dan masuk di standar NZS pada tahun
1995
• Pelopor di jaman modern: Amerika dan Jepang
• Mulanya sangat konservatif
• Memanfaatkan peralatan berat,teknologi tinggi,reduksi tenaga kerja
• Baru tahun 1990 dibentuk PRESSS Program, dan sekarang masih berjalan
1
Perkembangan jaman modern:
Amerika New Zealand

Perkembangan jaman modern:
Jepang
Perkembangan pracetak di Indonesia:

• Para perintis telah melihat visi kebutuhan rumah susun sejak awal 1990-an: melakukan
penelitian dan pengembangan
• Tahun 70an Perumnas mendirikan rumah susun pracetak di Sarijadi, Bandung
• Tahun 1995 Perum Perumnas memutuskan menggunakan sistem pracetak dalam rusunawa,
sejak itu berkembang macam-macam sistem pracetak
• Bebagai instansi seperti Otorita Batam, PT Jamsostek, PT Pelindo II, Pemda DKI, Pemkot
Tarakan pada perioda 1999 – 2003 telah menerapkan sistem pracetak.
• Gerakan Nasional Pengembangan Sejuta Rumah (GN-PSR) 2003-2020 : Proyek Uji Coba
Rusunawa Nasional Ditjen Perkim Depkimpraswil.
• Kabinet Indonesia Bersatu (2004) meluncurkan program 1000 tower di kota-kota besar
Departemen PU : Peremajaan kawasan
Menpera : Pemenuhan Kebutuhan
Perkembangan pracetak di Indonesia:
• Tahun 1997 terjadi krisis moneter internasional yang juga menimpa Indonesia, proyek
infrastruktur hampir berhenti
• Justru di saat krisis moneter tersebut, tanggal 17 Mei 1999 didirikan Ikatan Ahli Pracetak
dan Prategang Indonesia (IAPPI) lewat Deklarasi yang dikukuhkan oleh Menteri Pekerjaan
Umum sebagai asosiasi profesi mitra pemerintah dalam pembangunan, khususnya Balitbang
• IAPPI sebagai wadah berhimpunnya pemerhati, peminat, ahli, dan pelaku individual
maupun badan/perusahaan yang bergerak dalam teknik pracetak, perancah dan prategang
• Berdirinya asosiasi tersebut mendorong penggunaan sistem pracetak pada bangunan

pemerintah, sebagian swasta, sedang memantapkan regulasi khusus untuk sistem pracetak
Networking perkembangan pracetak di Indonesia:
• Kelompok akademis: Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas

Sriwijaya (UNSRI),UPI – YAI, dan lain-lain.
• Pemerintah: Kemenperkim, Balitbang Departemen Pekerjaan Umum c.q

Puslitbang Permukiman
• Perusahaan: Pemerintah: Perumnas, BUMN, Otorita; Swasta
• Individu: peneliti, inventor, profesional, pemerhati
• Institusi: National Housing Corporation (United Kingdom), Building

Research Institute, MOC, Japan
• Asosiasi profesi: HAKI, IAI, PATI dan lain-lain.

Rusunawa Pracetak 1979 - 2006

• Telah terbangun 187 blok 16392 unit dari +/-32000
unit se Indonesia (45%)
• Setelah GN-PSR (2003-2006) = 146 blok - 12444
unit (4148 unit /tahun) atau 98% dari jumlah rusun
• Target 10000 unit/tahun ?
RSH Pracetak
• Mulai signifikan 2005 di Aceh
• Target 40000 unit/tahun ?
Menteri Perkim Akbar Tandjung Presiden Soeharto dan Ibu Tien

meninjau lokasi rusun Cengkareng menijau lokasi rusun Cengkareng
PERKEMBANGAN SISTEM BETON

PRACETAK
• Perkembangan Sistem Pracetak untuk Gedung

• Sistem Brecast (Inggris) di Rusun Sarijadi Bandung (1979)
• Agak vakum di era 1980 sampai mid 1990, sistem pracetak yang digunakan
masih dari luar : Sistem Cortina (Meksiko)
• Alih teknologi tahun 1995 : Sistem Waffle Crete di Rusunawa Perumnas
Cengkareng
• 1996 – 2006 dikembangkan sistem pracetak yang disesuaikan dengan kondisi
Indonesia : alat berat yang tak terlalu besar,transportasi, keterlibatan pakar
dalam negeri
• Sampai sekarang +/- 15 sistem “made in Indonesia”, dan masih terus
bertambah dan disempurnakan
SISTEM BETON PRACETAK UNTUK GEDUNG (PATEN) PERTAHUN 2000

No. Nam a Pr oduk Tahun Pe m e gang Pate n Pe m e gang Lis e ns i
1 Brecast 1979 UK Tidak aktif
2 Cortina 1981 Meksiko Tidak aktif
3 Waf f le Crete System 1995 Waf f le Crete International (USA ) PT Nusacipta Etikapura
4 Citra Ratu Bearing Wall 1997 A ustralia PT Citra Ratu Mulia
5 Column Slab System 1997 JH Simanjuntak PT JHS Precast Concrete Industri
6 Beam Column Slab System 1998 PT A dhi Karya PT A dhimix Precast Indonesia
7 A ll Load Bearing Wall System 1998 PT A dhi Karya PT A dhimix Precast Indonesia
8 Jasubakim System 1999 Binsar Hariandja & Sjaf ei A mri PT Istaka Karya
9 Bresphaka System 1999 Binsar Hariandja & Sjaf ei A mri PT Hutama Karya
10 T-Cap System 2000 Lutf i Faisal, A rief Sabarudin, PT Pembangunan Perumahan

Binsar Hariandja, Sjaf ei A mri
11 Less Moment Connection System 2002 Binsar Hariandja,Sjaf ei A mri, Samsu PT Paesa Pasindo Engineering
Trihadi,Moresende,Jendri
12 Wasppico System 2003 PT Pacif ic Prestressed Indonesia PT Waskita Karya
13 WR System 2003 PT Wika Realty PT Wika Realty
14 Spircon System 2004 Lutf i Faisal PT Nindya Karya
15 PSA System 2004 Prijasambada, A ndy K Manik PT Limadjabat Jaya
16 PSA -PA ESA System 2005 Prijasambada PT Paesa Pasindo Engineering
17 Sistem Kolom Multi-Lantai 2005 Edenta Sinuraya PT Ultrajasa Persada Prima
18 Sistem Priska 2005 Prijasambada PT Istaka Karya
19 C - Plus 2006 Sutadji Y uw asdiki Puslitbangkim

BEBERAPA SISTEM PRACETAK

Sistem Waffle Crete (1995)

Sistem Column Slab

Sistem Jasuba-Kim
Sistem Bresphaka
Sistem T-Cap
Sistem Less Moment

Sistem Wasppico
Sistem Wika Reality

Sistem Spircon
Sistem PRISKA
Sistem C-Plus
SISTEM PRACETAK UNTUK

RUMAH SEDERHANA
Rumah Susun Perum Perumnas yang Menggunakan Sistem Pracetak
No. Lokasi Jumlah Lantai Jumlah Blok Tipe Unit - Jumlah Sistem- Pracetak Pelaksana
1 Sarijadi,Bandung (1979 4 1956 unit T21 Brecast
2 Tanah Abang,Jakarta (1981) 4 Cortina
3 Klender,Jakarta (1983) 4 Cortina
4 Sukaramai,Medan (1987) 4 528 unit T21 Cortina
5 Cengkareng,Jakarta (1995) 5 8 768 unit T 21 Waffle Crete PT Nusacipta Etikapura
5 Cengkareng,Jakarta (1997) 5 4 384 unit T 21 Citra Ratu PT Citra Ratu
6 Pasar Jumat, Jakarta (1998) 5 1 96 unit T21 All Load Bearing Wall PT Adhi Karya
7 Warugunung,Surabaya(1997) 5 5 480 unit T 21 Waffle Crete PT Nusacipta Etikapura
8 Dukuh Semar,Cirebon (1999) 5 1 96 unit T 21 Waffle Crete PT Nusacipta Etikapura

Beberapa contoh rumah susun sederhana
Rusunawa
Cengkareng
Rusunawa
Tanjung Piayu
Batam
Muka Kuning Batu Ampar
Yogyakarta Sekupang
Rusunawa Medan Rusunawa Tanjung Balai

Rusunawa Nunukan,Kalimantan Timur

RISHA
GRIYATON PANEL SYSTEM

PENEMUAN SISTEM BETON

PRACETAK
Prosedur:
 Desain
 Pematenan
 Uji laboratorium
 Uji pasang di lapangan (mock-up)
 Sertifikasi
BEBERAPA SNI TERKAIT

o SNI 7832-2012: Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton

pracetak untuk konstruksi bangunan gedung
o Revisi SNI 7833-2012: Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang
untuk bangunan gedung
o SNI 7834-2012: Metode dan kriteria penerimaan sistem struktur rangka pemikul
momen beton bertulang pracetak untuk bangunan gedung
o ACI 533R-11: Guide for Precast Concrete Wall Panels
o ACI 523.2R-96: Guide for Precast Cellular Concrete Floor, Roof and Wall Unit
o ACI 533.1R-02: Design Responsibility for Architectural Precast Concrete Projects
o ACI 550.2R-13: Design Guide for Connections in Precast Jointed System
o ACI ITG-7M-09: Specification for Tolerances for Precast Concrete

EFISIENSI SISTEM PRACETAK

• Efisiensi optimal obyektif dapat mencapai +/- 25% dari bangunan konvensional dengan
persyaratkan seluruh kondisi ideal terpenuhi.
• Pada kenyataannya keadaan ideal ini masih harus diusahakan. Beberapa contoh akan disajikan
dalam tulisan ini
• Perlu usaha bersama dari seluruh pihak (inventor, pelaksana, konsultan dan owner) untuk
mendapatkan efisiensi optimal ini
• Efisiensi dari Sistem Struktur

o Tergantung kreativitas inventor
o Efisiensi minimal : penghilangan balok anak
o Efisiensi signifikan : sistem grid tanpa balok,bearing wall ---- Bisa sampai 33% dari
konvensional
• Efisiensi pemakaian bekisting (mass production)

o Konvensional maksimum 3 x pakai, pracetak dapat ratusan kali
o Efisiensi +/- 10% dari harga beton konvensional
• Efisiensi dari meningkatnya kontrol kualitas

o Konvensional : faktor reduksi lentur =0.8
o Komponen di fabrikasi : =1 (AAHSTO & PCI)
o Ada potensi efisiensi +/- 20% dari komponen lentur
• Efisiensi dari Jadual Pelaksanaan

o Pada waktu pengerjaan struktur bawah,komponen gedung dapat dicetak
o Pekerjaan arsitektur dan ME dapat segera menyusul pekerjaan struktur karena tidak
dihalangi perancah
PENUTUP
• Untuk mengatasi kendala dalam pengerjaan beton cor di tempat

(aspek kecepatan, keramahan lingkungan, dan lain-lain), sistem
beton pracetak telah dikembangkan dan diterapkan di luar negeri,
juga di tanah air.
• Berdirinya Ikatan Ahli Pracetak dan Prategang Indonesia memicu

perkembangan penerapan beton pracetak, yang disambut oleh
pemerintah dalam pembangunan rumah susun dan rumah sederhana
• Konstruksi beton pracetak untuk Rusun dan RSH telah berkembang

pesat Indonesia dalam dekade terakhir ini, karena mempunyai
banyak keunggulan dibanding sistem konvensional :kualitas
kecepatan, dan ekonomis
• Dukungan penerapan oleh berbagai pihak akan memacu inventor

dalam negeri
o Mengembangkan sistem baru
o Menyempurnakan sistem yang sudah ada
o Penelitian bagi perguruan tinggi dan lembaga penelitian.
o Nilai tambah bagi seluruh pihak dalam insdustri konstuksi
nasional.

Materi WB 05 - Prof Binsar Hariandja - PRESENTASI WEBINAR 11 JUNI

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Materi WB 05 - Prof Binsar Hariandja - PRESENTASI WEBINAR 11 JUNI

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

“MANAJEMEN, TEKNOLOGI, PENERAPAN, DAN

PENGEMBANGAN KONSTRUKSI BETON PRACETAK”

PERKEMBANGAN PENERAPAN BETON PRACETAK

Jakarta, 11 Juni 2020

Bahan bangunan untuk gedung:

o dibandingkan bahan lain, beton merupakan material konstruksi yang palin

o dibandingkan bahan baja, beton lebih murah, sedikit pemeliharaan

o beton monolit vs beton pracetak memiliki kelebihan dan kekurangan masing

erbandingan antara bahan baja dan beton:

biaya relatif lebih mahal relatif lebih murah

teknologi pembuatan lebih canggih lebih sederhana

pemeliharaan lebih mahal lebih murah

enveronmental lebih ramah kurang ramah

peralatan konstruksi lebih canggih sedang

erbandingan antara beton monolit dan beton pracetak:

Definisi konstruksi beton pracetak

• Struktur dibagi atas komponen-komponen

SEJARAH SISTEM PRACETAK

Perkembangan jaman dahulu kala:

Sistem pracetak sebenarnya sudah ada sejak jaman kuno, dan

erkembangan jaman modern:

Perkembangan jaman modern:

Amerika New Zealand

Perkembangan jaman modern:

Perkembangan pracetak di Indonesia:

• Tahun 70an Perumnas mendirikan rumah susun pracetak di Sarijadi, Bandung

Perkembangan pracetak di Indonesia:

• Berdirinya asosiasi tersebut mendorong penggunaan sistem pracetak pada bangunan

Networking perkembangan pracetak di Indonesia:

• Kelompok akademis: Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas

• Pemerintah: Kemenperkim, Balitbang Departemen Pekerjaan Umum c.q

• Perusahaan: Pemerintah: Perumnas, BUMN, Otorita; Swasta

• Individu: peneliti, inventor, profesional, pemerhati

• Institusi: National Housing Corporation (United Kingdom), Building

• Asosiasi profesi: HAKI, IAI, PATI dan lain-lain.

Rusunawa Pracetak 1979 - 2006

Menteri Perkim Akbar Tandjung Presiden Soeharto dan Ibu Tien

PERKEMBANGAN SISTEM BETON

• Perkembangan Sistem Pracetak untuk Gedung

SISTEM BETON PRACETAK UNTUK GEDUNG (PATEN) PERTAHUN 2000

1 Brecast 1979 UK Tidak aktif

2 Cortina 1981 Meksiko Tidak aktif

4 Citra Ratu Bearing Wall 1997 A ustralia PT Citra Ratu Mulia

5 Column Slab System 1997 JH Simanjuntak PT JHS Precast Concrete Industri

10 T-Cap System 2000 Lutf i Faisal, A rief Sabarudin, PT Pembangunan Perumahan

13 WR System 2003 PT Wika Realty PT Wika Realty

14 Spircon System 2004 Lutf i Faisal PT Nindya Karya

15 PSA System 2004 Prijasambada, A ndy K Manik PT Limadjabat Jaya

16 PSA -PA ESA System 2005 Prijasambada PT Paesa Pasindo Engineering

17 Sistem Kolom Multi-Lantai 2005 Edenta Sinuraya PT Ultrajasa Persada Prima

18 Sistem Priska 2005 Prijasambada PT Istaka Karya

19 C - Plus 2006 Sutadji Y uw asdiki Puslitbangkim

BEBERAPA SISTEM PRACETAK

Sistem Waffle Crete (1995)

Sistem Column Slab

Sistem Less Moment

Sistem Wika Reality

SISTEM PRACETAK UNTUK

Rumah Susun Perum Perumnas yang Menggunakan Sistem Pracetak

1 Sarijadi,Bandung (1979 4 1956 unit T21 Brecast

2 Tanah Abang,Jakarta (1981) 4 Cortina

3 Klender,Jakarta (1983) 4 Cortina

4 Sukaramai,Medan (1987) 4 528 unit T21 Cortina