Anda di halaman 1dari 17

BETA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Investasi dan
Manajemen Portofolio
Dosen Pengampu Zaenudin, SE, MM

Disusun oleh:

Kelompok 11

1. HANA AYU KHUMAEMAH (31401505987)


2. SHITA SALMA (31401506125)
3. TOMI ADI PUTRA (31401506144)

FAKULTAS EKONOMI PRODI AKUNTANSI

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii


A. Pengertian Beta ( β ) ........................................................................................... 1
B. Macam-macam Bentuk Beta ( β ) ...................................................................... 1
C. Beta Pasar (βm) .................................................................................................. 1
1. Teknik Manual (plotting) ................................................................................... 2
2. Teknik Regresi ................................................................................................... 3
D. Beta Akuntansi ................................................................................................... 4
E. Beta Fundamental............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 15

ii
A. Pengertian Beta ( β )
Pengertian Beta ( β ) adalah : “Pengukur volatilitas (volatility) return suatu
sekuritas atau return portofolio terhadap return pasar”. Dengan kata lain Beta ( β )
merupakan bentuk perhitungan yang menyatakan risiko khusus/ risiko sistematik
(systematic risk) dari saham biasa suatu perusahaan terhadap pasar saham secara
keseluruhan (voltility).
Voaltilitas (voaltility) adalah : ”Fluktuasi dari return-return suatu sekuritas atau
portofolio dalam suatu periode waktu tertentu”. Dimana fluktuasi atau perubahan (naik
atau turun) dari return sekuritas atau return portofolio pada pasar saham (bursa efek)
ini dipengaruhi oleh banyak faktor, baik dari faktor internal emiten penerbit sekuritas
(misal kebijakan dividen saham) maupun dari faktor eksternal (misal huru-hara, perang,
dll).

B. Macam-macam Bentuk Beta ( β )


Dikenal beberapa jenis beta (β) pada suatu sekuritas. Secara umum beta (β)
sekuritas dikelompokkan menjadi 3, yaitu :
1. Beta Pasar (βm)
Adalah beta yang paling lazim digunakan dimana beta ini dihitung dengan
menggunakan data historis dari pasar saham.
2. Beta Akuntansi (βacc)
Adalah beta yang dihitung dari laporan keuangan emiten.
3. Beta Fundamental (βfund)
Adalah beta yang dihitung berdasarkan variabel fundamental perusahaan seperti
pertumbuhan penjualan, biaya , pendapatan, pangsa pasar dan lai sebagainya.

C. Beta Pasar (βm)


Beta ini dapat dengan dua pendekatan, yaitu dengan teknik :

1
1. Teknik Manual (plotting)
Penghitungan beta dengan teknik ini dilakukan dengan mengumpulkan data pasar
dari nilai-nilai historis return suatu sekuritas selama periode tertentu, misal return
bulanan digunakan data historis selama 60 bulan (5 tahun) sedangkan untuk return
bulanan minimum digunakan data historis selama 180 hari ( 6 bulan)
Contoh Teknik penghitungan Beta (β) Manual (plotting) :
1. Contoh 10.1 ( Jogiyanto, 2003: 268 – 269)
Return-return sekuritas A (RA) dan return-return pasar (RM) selama 10 minggu
tampak di tabel berikut ini :

Minggu Return Saham A Return Pasar


Ke- (RA) (RM)
1. 7,5% 4,0%
2. 8,0% 4,5%
3. 9,0% 4,5%
4. 10,0% 5,5%
5. 10,5% 6,0%
6. 11,5% 7,0%
7. 11,0% 6,0%
8. 12,0% 6,5%
9. 12,0% 7,5%
10. 14,0% 8,0%

Secara manual, Beta sekuritas A dapat dihitung secara manual dengan cara
sebagai berikut :
a. Buat diagram tersebar (scatter diagram), dimana sumbu horizontalnya
adalah Retrun Pasar (RM) dan sumbu vertikalnya adalah Return Saham A
(RA)
b. Tarik garis lurus yang paling mendekati semua titik hubung diatas.

2
Scatter Diagram
15

14 X

Return Saham A (RA)


13

12 X X
X
11 X
X
10 X

9 X

8 X
X
7

3 4 5 6 7 8 9

Return Pasar (RM)

c. Beta historis sekuritas A dapat dihitung berdasarkan slope dari garis lurus
yang ditarik paling mendekati semua titik diatas (garis merah). Besarnya
beta A dapat dihitung :

(13,5% - 7,5%) = 1,5


(8–4)

2. Teknik Regresi
Penghitungan beta dengan teknik ini dilakukan dengan mengunakan return-return
pasar sebagai variabel independen (mempengaruhi) dan return-return sekuritas
sebagai variabel dependen (dipengaruhi).
Persamaan regresi yang dihasilkan dari data time series ini akan menghasilkan
koefisien beta yang diasumsikan stabil dari waktu ke waktu selama periode
observasi.

Contoh 10.2 (Jogiyanto, 2003: 270 -271)

3
1. Dari data di contoh 10.1, hasil perhitungan dengan teknik regresi adalah sebagai
berikut ini.

Teknik Regresi
Time Series

Variabel Estimasi Parameter t-test p-value


Intercept 2,014638 2,468 0,0389
RM 1,434515 10,692 0,0001
F-value = 114,311
R-Square = 0,9346
Adj R-Sq = 0,9264

Dari hasil regresi diatas, persamaan regresi yang didapat adalah :

RA = Intercept variable + Variable Return Market (RM)


RA = 2,014638 + 1,434515 RM

Beta merupakan koefisien parameter dari variabel RM, yaitu sebesar 1,434515.
Koefisien ini adalah signifikan dengan p-value sebesar 0,0001 (signifikasi lebih
kecil dari 1%). Beta yang diperoleh dari teknik regresi ini tidak menyimpang
jauh dari Beta yang dihitung dengan teknik manual (plotting) sebesar 1,50.

D. Beta Akuntansi
Data akuntansi seperti misalnya laba akuntansi (accounting earnings) dapat
juga digunakan untuk mengestimasi beta. Beta akuntansi ini dapat dihitung secara sama

4
dengan beta pasar (yang menggunakan data return), yaitu dengan cara mengganti data
return dengan data akuntansi.
Berikut ini adalah rumus untuk Beta Akuntansi :

σ laba, iM
hi =
σ laba, M
2

Dimana :
hi = Beta akuntansi sekuritas ke-i

σ laba, iM = Kovarian antara laba perusahaan ke-i dengan indeks laba pasar

σ laba, M =
2
Varian dari indeks laba pasar

Indeks laba pasar dapat dihitung berdasarkan rata-rata laba akuntansi untuk portofolio
pasar.

Contoh : 10.5
Misalnya suatu pasar modal hanya mempunyai tiga (3) macam sekuritas, yaitu
sekuritas A, B dan C. Dengan demikian indeks laba pasar dapat dihitung dengan cara
aritmatika laba perusahaan A, B, dan C.
Laba akuntansi untuk perusahaan A, B, C dan indeks laba pasarnya selama 10 periode
tampak di tabel berikut ini :

Periode Earning A Earning B Earning C Earning Pasar


(t) (EA) (EB) (EC) (EM)
1 4,0 1,15 2,5 2,55
2 4,5 1,5 2,7 2,9
3 5,0 1,7 2,9 3,2
4 5,5 1,8 3,0 3,43
5 5,0 2,0 3,5 3,5

5
6 5,1 2,1 3,7 3,63
7 4,9 2,2 3,9 3,67
8 5,0 2,0 4,0 3,67
9 4,5 2,5 3,5 3,5
10 5,5 2,7 3,8 4,0
Rata-rata ( ¯ ) 4,9 1,965 3,35 3,405

Untuk mencari kovarian antara laba sekuritas i dengan laba pasar [Cov (Ei, EM)] setiap
periode (t) menggunakan rumus :

Cov (Ei, EM) = ( Ei – Ei ) ( EM – EM )

Dimana :
Ei = Earning sekuritas i
Ei = Rata-rata earning sekuritas i
EM = Earning market (pasar)
EM = Rata-rata earning market (pasar)

Untuk mencari kovarian antara earning A (EA) dengan earning pasar (EM)
Periode t 1 :
Cov (EA t1, EM t1) = (4,0 – 4,9) (2,55 – 3,405)
= (- 0,9) ( - 0,855 )
= 0,7695
Periode t 2 :
Cov (EA t2, EM t2) = (4,5 – 4,9) (2,9 – 3,405)
= (- 0,4) ( - 0,505 )
= 0,202
Dan seterusnya sampai dengan periode t 10
Demikian pula gunakan cara yang sama untuk mencari :

6
 kovarian (Cov) earning B (EB) dengan earning pasar (EM) [ Cov (EB,EM)]
 kovarian (Cov) earning C (EC) dengan earning pasar (EM) [ Cov (EC,EM)]

Untuk mencari Varian earning pasar ( Var (EM) )


Gunakan rumus :

Var (EM) = ( EM - EM ) 2

Untuk periode t 1 :
Var (EM) = ( 2,55 – 3,405 ) 2
= ( - 0,855) 2
= 0,731025
Untuk periode t 2 :
Var (EM) = ( 2,9 – 3,405 ) 2
= ( - 0,505) 2
= 0,255025
Dan seterusnya gunakan cara yang sama sampai dengan periode t 10.

Periode Var
Cov (EA, EM) Cov (EB, EM) Cov (EC, EM)
(t) (EM)
1 0,7695 0,731025
2 0,202 0,255025
3
4
5
6
7
8
9
10
Total

7
Sehingga Beta Akuntansi untuk sekuritas A, B dan C dapat dihitung sebagai berikut :
Rumus :

σ laba, iM Cov ( Ei, EM)


hi = =
σ laba, M
2
Var ( EM)

Untuk Beta A :
Cov ( EA, EM)
hA =
Var (EM)

Untuk Beta B :
Cov ( EB, EM)
hB =
Var (EM)

Untuk Beta C :
Cov ( EAC EM)
hC =
Var (EM)

Beta Akuntansi Dengan Model Regresi

Beta akuntansi pada model regersi ini menggunakan perubahan laba akuntansi (yaitu
selisih antara laba perusahaan tahun t dengan tahun t-1). Persamaan regresi untuk
mengestimasi Beta Akuntansinya adalah sebagai berikut :

∆ E it = g i + h i ∆E Mt + W it

8
Dimana :
∆ E it = Perubahan laba akuntansi perusahaan ke – i untuk periode ke t
∆E Mt = Perubahan indeks laba pasar untuk periode ke t
W it = Kesalahan residual (error term)
gi = Intercept
hi = Parameter regresi yang merupakan estimasi untuk Beta Akuntansi
perusahaan ke-i

Contoh 10.6 :
Dari contoh 10.5 sebelumnya, perubahan laba akuntansi untuk perusahaan A dan
perubahan indeks laba pasar adalah sebagai berikut :

Periode ∆EA ∆EM


(t)
1 - -
2 0,5 0,35
3 0,5 0,30
4 0,5 0,23
5 - 0,5 0,07
6 0,1 0,13
7 - 0,2 0,04
8 0,1 0,0
9 - 0,5 - 0,17
10 1,0 0,50

Beta akuntansi dengan menggunakan data perubahan laba akuntansi dapat


diestimasikan dengan menggunakan teknik regresi berdasarkan persamaan (10.4)
dengan hasil :

Variabel Estimasi Parameter t-test p-value

9
Intercept - 0,197841 -2,042 0,0804
∆EM 0,754153 5,868 0,0006
F-value = 34,428
R-Square = 0,8310
Adj R-Sq = 0,8069

Demikian laba akuntansi yang dihitung menggunakan teknik regresi di atas adalah
sebesar 0,754153 yang secara statistik signifikan berbeda dengan nol (0).

E. Beta Fundamental
Beaver, Kettler dan Scholes (1970) menggunakan 7 macam variabel
fundamental yang sebagian besar merupakan variabel akuntansi, yaitu sebagai berikut :
1. Dividen Payout
Deviden ini diukur sebagai deviden yang dibayarkan dibagi dengan laba
yang tersedia untuk pemegang saham umum. Jika perusahaan memotong
deviden, maka akan dianggap sinyal buruk karena dianggap perusahaan
membutuhkan dana. Oleh karena itu, perusahaan yang mempunyai resiko tinggi
cenderung untuk membayar devidend payout yang lebih kecil supaya nanti
tidak memotong deviden jika laba perusahaan turun.
2. Assets Growth
Variabel ini didefinisikan sebagai perubahan tingkat pertumbuhan tahunan
dari aktiva total. Variabel ini mempunyai hubungan positif dengan Beta, tetapi
tidak ada teori yang mendukung.
3. Leverage
Variabel ini didefinisikan sebagai nilai buku total hutang jangka panjang
dibagi dengan total aktiva. Varibel ini memiliki hubungan positif dengan beta.
4. Liquidity
Variabel ini diukur sebagai current ratio dan diprediksi memiliki hubungan
negatif dengan beta. Semakin likuid perusahaan semakin kecil resikonya.
5. Assets Size

10
Variabel ini diukur sebagai logaritma dari total aktiva dan diprediksi
memiliki hubungan yang negatif dengan resiko. Ukuran ini dipakai sebagai
wakil pengukur besarnya perusahaan. Semakin besar perusahaan semakin kecil
resikonya.
6. Earning Variability
Variabel ini diukur dengan niali deviasi standar dari PER atau rasio P/E dan
memiliki hubungan yang positif dengan beta.
7. Accounting Beta
Variabel ini diperoleh dari koefisien regresi dengan variabel dependen
perubahan laba akuntansi dan variabel independen adalah perubahan indeks
laba pasar untuk laba akuntansi portofolio pasar. Sehingga beta akuntansi dan
beta pasar memiliki hubungan yang positif.
Dimana rumus prediksi Beta akuntansi fundamental adalah sebagai berikut :

ĥ = â0 + â1DIV i + â2 GROWTH i + â3 LEV i + â4 LIQ i + â5 SIZE i + â6 EVAR i + â7 ABETAi

Dimana :
ĥ = Prediksi Beta akuntansi fundamental
DIV i = Dividen payout (pembayaran dividen) perusahaan ke-i
GROWTH I = Assets growt (pertumbuhan aktiva) perusahaan ke-i
LEV i = Leverage perusahaan ke-i
LIQ i = Liquidity perusahaan ke-i
SIZE i = Assets size (ukuran aktiva) perusahaan ke-i
EVAR i = Earnings variability (variabilitas laba) perusahaan ke-i
ABETA i = Accounting Beta (Beta akuntansi) perusahaan ke-i

Contoh 10.7 :
Misalnya dari hasil regresi multivariat ini didapatkan persamaan regresi dengan semua
koefisien secara statistik signifikan sebagai berikut :

11
ĥ = 0,05 + 1,2 DIV i + 1,5 GROWTH i + 1,05 LEV i + 0,07 LIQ i + 0,0085
SIZE i
+ 0,15 EVAR i + 0,35 ABETA i

Nilai-nilai variabel fundamental untuk suatu perusahaan pada periode ini adalah
sebagai berikut :
1. Dividen Payout = 0,075
2. Assets Growth = 0,05
3. Leverage = 0,9
4. Liquidity = 1,8
5. Assets Size = 5,1
6. Earning Variability = 0,55
7. Accounting Beta = 1,5
Untuk mencari variabel fundamental digunakan laporan keuangan perusahaan serta
laporan-laporan pendukung lainnya.

Maka Beta fundamental dapat diprediksi sebesar :


ĥ = 0,05 + 1,2 (0,075) + 1,5 (0,05) + 1,05 (0,9) + 0,07 (1,8) + 0,0085 (5,1)
+ 0,15 (0,55) + 0,35 (1,5)
= 0,05 + 0,09 + 0,075 + 0,945 + 0,126 + 0,04335 + 0,0825 + 0,525
= 1,93685

Jika koefisien-koefisien hasil regresi mempunyai nilai yang secara statistik signifikan
berarti menunjukkan bahwa variabel-variabel fundamental yang keofisiennya
signifikan mempunyai akurasi (ketepatan) untuk memprediksi beta pasar.

F. BETA PASAR DAN BETA FUNDAMENTAL


Beta return pasar dan Beta fundamental masing-masing mempunyai
kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan dari Beta return pasar adalah Beta ini

12
mengukur respon dari masing- masing sekuritas terhadap pergerakan pasar
sedangkan Kelemahan dari Beta return pasar adalah tidak langsung mencerminkan
perubahan dari karakteristik perusahaan karena Beta return pasar dihitung
berdasarkan hubungan data pasar dan tidak di hitung berdasarkan data karakteristik
(fundamental) perusahaan. Kelebihan dari Beta fundamental adalah Beta ini secara
langsung berhubungan dengan perubahan karakteristik perusahaan, karena Beta ini
dihitung menggunakan data karakteristik tersebut. Sedangkan kelemahan dari Beta
fundamental yaitu variable-variabel karakteristik perusahaan mempunyai efek
terhadap Beta fundamental yang sama untuk semua perusahaan. Misalnya di dapat
nilai â 1 = -1,2 dan â 2 = 1,5. Ini berarti bahwa perubahan sebesar 1% dari dividend
payout akan mempengaruhi Beta fundamental sebesar -1,2% untuk Beta semua
perusahaan. Demikian juga perubahan sebesar 1% dari asset growth akan
mempengaruhi secara sama sebesar 1,5% untuk Beta setiap perusahaan.
Beta pasar mungkin mencerminkan pembayaran dividen secara tidak
langsung, yaitu lewat perubahan harga saham jika ada. Berbeda dengan Beta
fundamental yang mengukur perubahan pembayaran dividen secara langsung.
Rosenberg dan Marathe (1975) kemudian menggabungkan data return pasar dan
data karakteristik perusahaan untuk menghitung beta. Dengan penggabungan ini
diharapkan kelemahan masing-masing perhitungan beta tertutup dan semua
kebaikannya tergabung, sehingga diharapkan daya prediksinya untuk menghitung
beta dimasa mendatang lebih akurat.

G. BETA PORTOFOLIO
Beta portofolio dapat dihitung dengan cara rata-rata tertimbang
(berdasarkan porporsi) dari masing-masing individual sekuritas yang membentuk
portofolio sebagai berikut:
βP = Notasi

βP = Beta portofolio
βi = Beta individual sekuritaske-i

13
wi = proporsisekuritaske-i

Beta portofolio umunya lebih akurat dibandingkan dengan beta tiap-tiap individual
sekuritas. Alasannya adalah sebagai berikut:
1. Beta individual sekuritas diasumsikan konstantan dari waktu kewaktu.
Kenyataanya Beta individual sekuritas dapat berubah dari waktu kewaktu.
Perbedaan Beta individual sekuritas dapat berupa perubahan naik atau
perubahan turun. Beta portofolio akan meniadakan perubahan Beta individual
sekuritas denngan perubahan Beta individual sekuritas yang lainnya. Dengan
demikian jka Beta tidak konstantan dari waktu kewaktu, maka portofolio akan
lebih tepat dibandingkan dengan Beta individual sekuritas.
2. Perhitungan Beta individual sekuritas juga tidak lepas dari kesalahan
pengukuran (meansurement error) atau kesalahan acak (random error).
Pembentukan portofolio akan mengurangi kesalahan acak ini, karena kesalahan
acak ini, karena kesalahan acak satu sekuritas mungkin akan ditiadakan oleh
kesalahan acak sekuritas yang lainnya. Dengan demikian, Beta portofolio juga
diharapkan akan lebih tepat dibandingkan dengan Beta individual sekuritas.

14
DAFTAR PUSTAKA

Hartono, Jogiyanto. (2017). Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Kesebelas.
Yogyakarta: BPFE.
https://id.scribd.com/document/128782058/BAB-10-Beta-doc

15

Anda mungkin juga menyukai