Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Haji adalah kewajiban yang diperintahkan oleh Allah,SWT


kepada setiap muslim dan muslimah yang mampu untuk
melaksanakannya.

Banyak Umat Islam yang ingin melaksanakan Ibadah Haji ini


diseluruh Dunia termasuk Umat Islam Indonesia, hal ini ditunjukan
dengan animo pendaftar haji yang setiap tahunnya terjadi peningkatan.
Mengacu pada jumlah Jamaah haji yang setiap tahunnya semakin
meningkat, ini juga berkaitan dengan Penyelenggaraan Ibadah haji, yang
didalamnya terdapat prosedur mulai dari pendaftaran hingga
pemberangkatan, yang semuanya harus diinformasikan kepada Calon
Jamaah Haji secara jelas, agar calon jamaah haji mengetahui berbagai
informasi tentang prosedur pemberangkatan Ibadah Haji. Seperti banyak
masyarakat yang ingin mengetahui Nomor Porsi, ingin mengetahui tahun
berapa mereka berangkat ataupun berbagai hal yang berkaitan dengan
pemberangkatan ibadah haji.

Pada faktanya dalam penyelenggaraan Ibadah haji , mengenai


Informasi yang harus disampaikan kepada calon Jamaah haji masih ada
yang kendala yang dihadapi khususnya pada daerah kabupaten Buton,
sehingga msih ada masyarakat yang belum mengetahui tentang
informasi yang berkaitan dengan Ibadah haji.

Era Moderen seperti saat ini tidak dapat terlepas dari


perkembangan informasi yang semakin canggih, adapun yang dimaksud
dengan teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk
mengolah data, termaksud memproses,mendapatkan, menyusun ,

1
menyimpan data untuk menghasilkan informasi yang berkualitas yaitu
informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu., teknologi ini
menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, system
jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang
lain sesuai dengan kebutuhan, dimana dengan adanya tehnologi
informasi ini memudahkan bagi para calon Jamah haji untuk mengakses
informasi mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan ibadah Haji.

Sistem Komputerisasi Haji terpadu (SISKOHAT), merupakan


suatu sistem informasi yang menggunakan teknologi informasi dalam
pengelolaan data ,termasuk memproses menyusun dan menyimpan,
sistem yang dibuat ini bertujuan untuk mempermudah para Calon Jamah
haji untuk mengakses berbagai permasalahan lainnya yang
berhubungan dengan Pelaksanan Ibadah haji.

B. Rumusan Masalah
Apa yang masih menjadi faktor pendukung dan faktor
penghambat dalam pelaksanaan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu
(SISKOHAT) yang berkaitan dengan pendaftaran dan pembatalan haji
pada masyarakat Kabupaten Buton?

C. Tujuan
Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat yang
terjadi dalam penerapan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu dalam
melayani masyarakat Kabupaten Buton berkaitan dengan Pendaftaran
dan Pembatalan Haji.

2
D. Manfaat Penulisan
1. Makalah ini bermanfaat bagi setiap pegawai yang bertugas di Seksi
Penyelenggaran Haji dan Umrah sebagai acuan dalam melaksanakan
tugas
2. Sebagai rujukan dalam perbaikan pelaksanaan sistem penyampaian
informasi yang berkaitan dengan Pendaftaran dan Pembatalan Haji di
daerah.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Faktor-faktor yang menjadi pendukung dan Penghambat dalam


Penerapan SISKOHAT yang berkaitan dengan Pendaftaran dan
Pembatalan Haji.
Dalam Proses Pelayanan Pendaftaran dan Pembatalan Haji
melalui SISKOHAT di Seksi Penyelenggraan Haji dan Umrah
Kementerian Agama Kabupaten Buton ada beberapa Faktor yang
menjadi pendukung dan penghambat dalam Pelaksanaannya.
1. Faktor Pendukung Penerapan SISKOHAT yaitu Adanya Perangkat
SISKOHAT yang memadai di Seksi haji Kemenag Kab. Buton.
Sejak Tahun 2011 Kementerian Agama Telah Melakukan
Revitalisasi System pelayanan Pendaftaran Haji secara On Line
melalui Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) dengan
menyiapkan sarana dan Prasarana serta fasilitas yang berhubungan
langsung dengan layanan terutama Pembangunan Gedung dan akses
Jaringan antara BPS BPIH dan Kantor Kantor Kementerian Agama
Kab./Kota, dimana dengan disiapkannya sarana dan Prasarana
Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) lebih mempermudah
masyarakat untuk mengetahui berbagai hal mengenai Pelaksanaan
Ibadah haji yaitu Pendaftaran, Pembatalan Haji dan Estimasi
Keberangkatan.

Sistem Komputerisasi Haji Terpadu juga memberikan


kemudahan bagi calon Jamaah haji atau ahli waris yang membatalkan
Biaya Perjalanan Ibadah haji (BPIH), dimana pembatalan porsi BPIH
Calon Jamaah haji dapat dilakukan langsung di SISKOHAT Kemenag
Kabupaten Buton dan prosesnya lebih cepat.

4
2. Faktor Penghambat Penerapan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu

Adapun Faktor penghambat yaitu belum ada Bank Syariah di


Ibu Kota kabupaten Buton, oleh karena itu untuk meningkatkan
kualitas layanan haji secara berkesinambungan, perlunya Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Buton menjalin kerja sama dengan
Bank Penerima Setoran Haji dalam bentuk Pelayanan Haji satu atap,
dengan layanan ini calon jamaah haji dapat melakukan pembukaan
dan penyetoran dana hajinya secara langsung disatu tempat
mengingat paymen poin bank dan Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Buton berada dalam satu atap sehingga tujuan one stop
Services dapat tercapai.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) memberikan
kemudahan bagi Masyarakat yang ingin mengetahui informasi tentang
Ibadah Haji mulai dari pendaftaran Haji, Pembatalan BPIH, estimasi
keberangkatan dan informasi lain yang berhubungan dengan proses
pelaksanaan ibadah haji.

B. Saran
Peningkatan pembinaan, Pelayanan dan perlindungan terhadap
Jamaah haji terus diupayakan melalui penyempurnaan system
komputerisasi Haji terpadu (SISKOHAT), SISKOHAT merupakan salah
satu upaya untuk mengoptimalkan pelayanan para calon jamaah haji,
oleh karena itu seksi penyelenggaraan Haji dan Umrah Kab. Buton
menyarankan adanya pelayanan satu atap antara kementerian agama
khususnya SISKOHAT Kabupaten Buton dengan Bank Penerima
Setoran ( BPS) BPIH dalam Hal ini Bank Syariah agar lebih
mempermudah calon jamaah haji melakukan pendaftaran Haji.

Anda mungkin juga menyukai